DAFTAR ISI
B. PROFIL IAIN
1. Sejarah IAIN Bukittinggi .................................................... 19
2. Visi, Misi, Tujuan dan Motto ............................................. 22
3. Profil Fakultas dan Pascasarjana ........................................ 23
4. Struktur Organisasi .............................................................. 27
5. Contact Person ..................................................................... 28
C. PEDOMAN AKADEMIK
1. Ketentuan Umum Akademik ............................................. 29
2. Sistem Akademik ................................................................. 31
3. Sistem Administrasi Akademik .......................................... 50
Daftar Isi i
Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)
ii Daftar Isi
KEPUTUSAN DIRJEN
Tentang
PENGENALAN
BUDAYA AKADEMIK
DAN KEMAHASISWAAN
Keputusan Dirjen Pendis tentang PBAK
TENTANG
PEDOMAN UMUM
PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN PADA
PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PEDOMAN
UMUM PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK
DAN KEMAHASISWAAN PADA PERGURUAN
TINGGI KEAGAMAAN ISLAM.
KESATU : Menetapkan Pedoman Umum Pengenalan
Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Pada
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan ini.
KEDUA Pada saat Keputusan ini mulai
berlaku, ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengenalan
akademik dan kemahasiswaan perguruan
tinggi keagamaan Islam yang ada
sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku
KETIGA : Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan
ini akan diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam masing-masing.
KEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 September 2016
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
KAMARUDDIN AMIN
A. LATAR BELAKANG
Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan formal
yang mengemban amanah untuk menciptakan masyarakat
akademik yang cukup ilmu dan menjadi agen perubahan sosial
(agent of social change). Perguruan Tinggi mengembangkan
budaya akademik yang berpangkal pada Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yakni , pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Nilai-nilai inilah yang akhirnya membedakan
masyarakat akademik di kampus dengan masyarakat
akademik pada pendidikan menengah dan tingkat di bawahnya.
Kekhasan perguruan tinggi dibanding dengan tingkat satuan
pendidikan sebelumnya, mencakup banyak aspek di antaranya
aspek sosial, aspek pembelajaran, aspek kompetensi dan aspek
kepribadian. Aspek-aspek tersebut menjadi inspirasi terwujudnya
sebuah masyarakat akademik dengan nalar keilmuan yang lebih
dewasa lahir di perguruan tinggi.
Mempertimbangkan kekhasan masyarakat akademik di
perguruan tinggi, kiranya diperlukan suatu proses adaptasi bagi
mahasiswa baru yang akan bergabung dalam masyarakat kampus.
Gelombang besar masuknya mahasiswa baru dalam masyarakat,
lazimnya terjadi pada masa penerimaan mahasiswa baru di
perguruan tinggi. Dan sebagaimana anggota baru dalam setiap
masyarakat, kiranya diperlukan program yang membantu
kelancaran sosialisasi mereka ke dalam masyarakat kampus yang
telah ada sebelumnya. Hal ini diperlukan, mengingat perguruan
tinggi selain memuat budaya akademik, juga memiliki sistem baku
B. KETENTUAN UMUM
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
a. PTKI adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam se-Indonesia
b. Rektor/Ketua adalah pimpinan tertinggi PTKI.
c. Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan adalah
pimpinan bidang kemahasiswaan pada PTKI, yang
melaksanakan tugas-tugas pengarahan, pembinaan,
pemantauan dan koordinasi dengan berbagai pihak yang
secara struktural bertanggungjawab kepada Pimpinan PTKI.
d. Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)
PTKI adalah serangkaian kegiatan bagi mahasiswa baru
untuk memberikan pengenalan proses pendidikan dan
pembelajaran serta kegiatan kemahasiswaan di lingkungan
PTKI.
e. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar
pada PTKI.
f. Peserta adalah mahasiswa baru dan atau mahasiswa lama
yang belum mengikuti PBAK.
g. Panitia adalah penyelenggara PBAK yang terdiri unsur
pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa yang ditunjuk
oleh pimpinan PBAK.
h. Pemantau adalah petugas yang memantau,
melaporkan dan mendokumentasikan kejadian-kejadian
penting yang terkait dengan tata tertib dan etika
pembelajaran selama berlangsungnya PBAK.
i. Kewajiban adalah segala sesuatu yang mengikat dan harus
dipatuhi oleh panitia, peserta, dan pemantau.
2. Status
2. Tujuan
a. Mengembangkan pemahaman dan penghayatan
peserta terhadap sistem pendidikan di PTKI;
b. Mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional,
intelektual, dan sosial.
c. Memupuk semangat solidaritas dan toleransi di
antara civitas akademika;
d. Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab
akademik sosial terhadap pilihan disiplin ilmu;
e. Mengembangkan sikap kritis dan kreatif mahasiswa.
2. Tempat
G. PENYELENGGARAAN
1. Panitia.
2. Pemantau
3. Materi
4. Pemateri/Narasumber
5. Metode
6. Pembiayaan
a. Panitia berkewajiban:
1. Memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta
sesuai dengan tujuan PBAK;
2. Menyusun Term of Reference (TOR);
3. Memenuhi hak-hak peserta sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
4. Memakai jas alamamater selama kegiatan PBAK
berlangsung;
5. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan waktu-waktu
sholat; dan ketika dikumandangkan adzan segala
KepDirjen tentang PBAK 13
Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)
b. Peserta berkewajiban:
1. Memenuhi persyaratan administratif sesuai
peraturan yang berlaku;
2. Mentataati tata tertib PBAK dan tata tertib mahasiswa;
3. Mengikuti semua kegiatan yang telah ditentukan oleh
panitia;
4. Mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana
panjang hitam, dan bersepatu selama PBAK
berlangsung;
5. Berbusana muslimah (atas putih, bawah hitam,
berkerudung, berkerudung, berkaos kaki dan
bersepatu) bagi peserta putri selama PBAK
berlangsung.
c. Pemantau berkewajiban:
1. Melaksanakan fungsi pemantauan dengan
mencatat dan melaporkan hal-hal penting selama
PBAK berlangsung;
2. Berpakaian sopan, rapi, dan bersepatu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
2. Hak
a. Panitia berhak:
1. Memberikan sanksi edukatif kepada peserta sesuai
dengan tingkat kesalahan yang dilaksnakan;
2. Melakukan penilaian terhadap semua perilaku
dan kegiatan peserta;
b. Peserta berhak:
1. Memperoleh penjelasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan pendidikan di lingkungan PTKI;
2. Mendapatkan fasilitas-fasilitas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
3. Mendapatkan bimbingan dan atau arahan dari
panitia sesuai dengan tata tertib yang berlaku;
4. Memperoleh sertifikat apabila dinyatakan lulus dalam
PBAK.
c. Pemantau berhak:
1. Melakukan pengamatan terhadap kegiatan Panitia
dan Peserta PBAK;
2. Memberikan kesaksian apabila dibutuhkan;
KepDirjen tentang PBAK 15
Panduan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)
3. Larangan
a. Panitia dilarang :
1. Melakukan perbuatan dan tindakan yang
dapat menganggu jalannya PBAK;
2. Melakukan tindakan atau perbuatan yang tidak
menyenangkan;
3. Membawa barang yang dapat membahayakan
keselamatan diri sendiri dan orang lain;
4. Melakukan tindakan yang mengarah pada
pencideraan fisik dan gangguan psikis terhadap
peserta;
5. Menggunakan atribut-atribut tambahan;
6. Mengumandangkan yel-yel yang bernuansa SARA;
7. Melakukan kegiatan tambahan di luar
agenda/jadwal yang ditetapkan.
8. Melakukan kegiatan malam hari di luar ketentuan.
b. Peserta dilarang:
1. Melakukan perbuatan dan tindakan yang
dapat menganggu jalannya PBAK;
2. Membawa barang yang dapat membahayakan
keselamatan diri sendiri dan orang lain;
3. Melakukan tindakan yang mengarah pada
pencideraan fisik dan gangguan psikis;
4. Menggunakan atribut-atribut tambahan selain
yang telah ditetapkan panitia;
5. Mengumandangkan yel-yel bernuansa SARA.
c. Pemantau dilarang:
1. Melakukan intervensi terhadap kinerja panitia dan
peserta;
4. Sanksi
Sanksi terhadap peserta PBAK diberikan oleh panitia,
sedangkan sanksi terhadap panitia PBAK diberikan oleh
pimpinan PTKI dengan mempertimbangkan masukan dari tim
pemantau.
Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan di atas baik yang
dilakukan oleh panitia maupun peserta dapat dikenakan
sanksi berupa:
a. Teguran dan peringatan lisan atau tulisan;
b. Hukuman yang bersifat edukatif;
c. Dikeluarkan dari kegiatan PBAK;
d. Panitia yang melakukan pelanggaran Tata tertib PBAK
dikeluarkan dari kepanitiaan;
e. Peserta yang dinyatakan tidak lulus, tidak berhak
mendapatkan sertifikat.
2. Kriteria Penilaian
J. PENUTUP
Buku Panduan Umum PBAK PTKI ini memuat landasan,
fungsi, dan tujuan serta ketentuan-ketentuan yang sedianya
dipedomani dalam pelaksanaan PBAK bagi mahasiswa Strata-1
PTKI. Diharapkan, buku ini bisa menjadi acuan kerja bagi
panitia, pemateri, pemantau dan peserta PBAK di PTKI. Dengan
berlakunya buku panduan PBAK ini, maka semua ketentuan yang
tidak mengacu buku pedoman ini, dinyatakan tidak berlaku
lagi. Adapun ketentuan operasional yang bersifat tekhnis dan
prosedural yang belum terakomodir dalam buku panduan umum
ini akan diatur lebih lanjut melalui keputusan panitia PBAK
setelah mendapat rekomendasi dari pimpinan PTKI Bidang
Kemahasiswaan.
TTD
KAMARUDDIN AMIN
BAB I
Visi
Terdepan dalam Integrasi Keilmuan dan Keislaman Tahun 2025.
Misi.
Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas.
Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang transparan dan
akuntabel
Mengembangkan networking dalam bentuk kerjasama
kelembagaan.
Tujuan
Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan
akademis, profesional, akuntabel dan berdaya saing
ditingkat nasional dan internasional.
Menghasilkan lulusan yang beriman, berakhlak mulia,
memiliki kecakapan sosial, manajerial, dan berjiwa
kewirausahaan serta rasa kecakapan sosial
kemasyarakatan.
Membangun jaringan yang kokoh dan fungsional dengan
para alumni.
Motto
Religius, Berbudaya dan Profesional
I. IAIN Bukittinggi
A. Visi
Terdepan dalam integrasi keilmuan dan keislaman tahun 2025
B. Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang transparan
dan akuntabel
3. Mengembangkan networking dalam bentuk kerjasama
kelembagaan.
II. Fakultas
A. Fakultas Syariah
1. Visi:
Unggul dan terkemuka dalam Pengembangan Hukum Islam
pada Tahun 2025
2. Misi:
a. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran
Hukum Islam yang berwawasan Humanisme dan
Kebangsaan.
b. Mengembangkan tradisi ijtihad dalam penggalian
Hukum Islam untuk kepentingan Akademis dan
Masyarakat.
c. Meningkatkan Peran serta Fakultas Syari’ah dalam
pemberdayaan masyarakat melalui pengintegrasian
Hukum Islam dengan Hukum Positif.
d. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam
bidang hukum Islam.
1. Visi
Menjadi Pusat pendidikan terkemuka di kawasan Sumatera
pada tahun 2025 dalam memajukan, mengembangkan, dan
menciptakan sumberdaya profesional yang berkualitas
keilmuan, keislaman serta mampu mengintegrasikan sains
dan agama.
2. Misi
a. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat yang
berbasis mutu.
b. Mengembangkan ilmu-ilmu kependidikan dan
keguruan yang integratif dan holistik.
c. Meningkatkan SDM kependidikan yang kompeten,
berkualitas.
d. Mengembangkan jaringan kemitraan dengan
lembaga-lembaga terkait, baik regional, nasional
dan internasional.
e. Meningkatkan mutu layanan administrasi
akademik dan kemahasiswaan berbasis IT.
f. Meningkatkan mutu dan citra mahasiswa sebagai
manusia akademis yang berkepribadian Islami dan
berprestasi.
1. Visi
Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang
Terkemuka dengan Mengedepankan Nilai-Nilai Islami pada
tahun 2025 di Tingkat Nasional.
2. Misi
a. Mempersiapkan sumber daya insani yang memiliki
kompetensi ekonomi dan bisnis Islam;
1. Visi:
Menjadikan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
sebagai pusat pembelajaran dan penegembangan ilmu-ilmu
Ushuluddin, Adab dan Dakwah yang berkontribusi pada
kemajuan masyarakat, baik di tingkat nasional, regional, dan
internasional
2. Misi:
a. Mengembangkan pola pengajaran dan
pembelajaran yang memacu daya kreatif dan
inovatif
b. Menciptakan budaya meniliti dan menyulis sebagai
media pengembangan intelektual dan pemecaham
problem sosial
c. Menanamkan prinsip etika religius dan akhlak
mulia sebagai dasar pembangunan manusia unggul
d. Menggalang kerjasama dengan pihak laindalam
rangka perbaikan kualitas pelaksanaan tri dharma
perguruan tinggi di lingkungan fakultas
e. Menyelenggarakan Prodi al-Qur’an dan Ilmu tafsir,
hadis Ilmu hadis, Filsafat Agama, Sosiologi
Agama, Komunikasi Penyiaran Islam dan Sejarah
Kebudayaan Islam
E. Pasca Sarjana
1. Visi
Program Pascasarjana IAIN Bukittinggi merupakan
Lembaga Pendidikan Tinggi Islam yang menjadi Pusat kajian
Studi Islam, sekaligus Pusat Ilmu Pengetahuan dan
Kebudayaan Islam (Center Of Knowledge and Islamic Culture)
dalam rangka membangun manusia yang memiliki kedalaman
Spiritual, Keagungan Akhlak, Keluasan Ilmu dan
Kematangan Profesional.
2. Misi
a. Mengembangkan Ilmu pengetahuan dalam
kerangka pendidikan nasional dan turut serta
menciptakan masyarakat Indonesia baru yang
berpendidikan dan berkesadaran hukum.
b. Meningkatkan kegiatan dan layanan pada
masyarakat berdasarkan tanggung jawab sosial, dan
selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
dan budaya bangsa.
c. Memberikan keteladanan dalam kehidupan atas
dasar nilai-nilai Islam dan budaya Indonesia.
Silfasia, SE
I. Kurikulum
A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu penilaian yang dilakukan
untuk mengukur kemampuan dan kecakapan mahasiswa
dalam menerima, memahami, dan menalar bahan studi
yang diberikan sesuai dengan kurikulum dan RPS yang
telah ditetapkan serta untuk mengetahui perubahan sikap
dan keterampilan mahasiswa.
B. Tujuan Evaluasi :
1. Untuk Dosen
a. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan seorang
dosen dalam membina mata kuliah tertentu.
b. Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi
kegiatan pembelajaran.
c. Untuk memberikan penilaian hasil belajar.
2. Untuk Mahasiswa
a. Untuk mengetahui kemampuan, perubahan
sikap, dan keterampilan mahasiswa setelah
mempelajari materi yang disajikan dalam waktu
tertentu.
36 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi
b. Agar termotivasi untuk memperbaiki
perencanaan dan cara belajar; dan mampu meraih
capaian pembelajaran lulusan.
c. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan remedial bagi
mahasiswa yang memerlukannya.
C. Jenis Evaluasi
Evaluasi terdiri dari observasi, partisipasi, unjuk
kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket. Instrumen
penilaian terdiri atas penilaian proses dalam bentuk
rubrik, portofolio atau karya desain. Penilain sikap
mengunakan teknik observasi. Penilaian penguasaan
pengetehuan, keterampilan umum dan khusus dilakukan
dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagai
teknik di atas.
1. Test (Ujian)
a. Ujian Tengah Semester
b. Ujian Akhir Semester
c. Ujian Praktikum
d. Ujian Komprehensif
e. Ujian Skripsi
3. Ujian komprehensif
Ujian komprehensif adalah ujian yang
dilaksanakan untuk menguji pemahaman dan
kemampuan teoritik mahasiswa dalam bidang
keilmuan sesuai dengan prodi yang diatur sebagai
berikut:
4. Ujian skripsi
a. Ujian skripsi dilaksanakan setelah mahasiswa
dinyatakan lulus dalam ujian komprehensif.
b. Ujian skripsi dilaksanakan di hadapan majelis
penguji yang terdiri dari dua orang penguji utama
dan dua orang penguji pendamping. Pembimbing
1 bertindak sebagai ketua sidang dan sebagai
sekretaris adalah salah seorang staf fakultas .
c. Majelis penguji diusulkan oleh Ketua Prodi
masing-masing dan ditetapkan oleh Dekan.
d. Penilaian skripsi dari penguji pendamping
meliputi aspek metodologi, isi, aktualitas, dan
urgensi masalah sesuai dengan prodi masing-
masing.
e. Penilaian skripsi dari penguji utama meliputi
presentasi, penguasaan materi, dan kemampuan
berargumentasi.
f. Ujian skripsi dapat dilaksanakan apabila telah
dijadwalkan oleh Prodi dan dikeluarkan oleh
fakultas.
38 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi
g. Nilai ujian skripsi digabungkan dengan nilai
seminar proposal dan diumumkan setelah selesai
munaqasah. Adapun Bobot penilaian diserahkan
ke masing-masing fakultas.
h. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian
skripsi diberi kesempatan untuk mengulang
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan program
studi.
B. Teknik Penilaian
a. Teknik penilaian dapat berupa observasi, partisipasi,
unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket
b. Penilaian sikap dapat menggunakan teknik observasi
C. Bentuk Penilaian
Penilaian hasil belajar diberikan berupa nilai angka
yang dikonversikan ke nilai huruf dengan ketentuan
sebagai berikut:
Tabel 1
Konversi Nilai Mata Kuliah
VIII. Skripsi
C. Seminar Proposal
Seminar proposal dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut;
1. Mahasiswa yang akan seminar telah mengikuti
seminar proposal minimal 10 kali;
2. Dihadiri oleh 4 orang narasumber dan minimal 5
orang mahasiswa;
3. Seminar dipimpin oleh Dosen Senior yang ditunjuk
dan didampingi oleh sekretaris, yang ditunjuk oleh
Dekan/Kaprodi. Seminar proposal membahas
proposal permahasiswa.
4. Draf proposal paling sedikit terdiri dari:
a. Latar belakang Masalah
b. Identifikasi Masalah (jika perlu)
c. Batasan Masalah
d. Rumusan Maslah
e. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
f. Penjelasan Judul (jika perlu)
g. Kajian Terdahulu (untuk menghindari plagiat)
h. Landasa teoritis (dalam penulisan TA/Skripsi
masuk BAB II)
i. Metode Penelitian (dalam penulisan Skripsi
masuk BAB III)
j. Sistematika Penulisan
k. Seminar proposal dinilai sebagaimana berikut:
E. Bimbingan Skripsi
Bimbingan skripsi dilakukan secara
berkesinambungan dan integral. Adapun yang dimaksud
dengan berkesinambungan adalah dilakukan secara terus
menerus, mulai dari penyusunan rencana penelitian sampai
dengan pengagendaan skripsi. Sedangkan yang dimaksud
dengan integral adalah skripsi itu dipandang satu kesatuan,
sehingga proses bimbingan itu dilakukan terhadap
pembuatan skripsi secara keseluruhan. Lama
pembimbingan skripsi minimal 4 bulan semenjak
ditetapkan SK pembimbing dan 3 bulan bagi TA
program DIII.
Syarat Pembimbing skripsi minimal Asisten Ahli;
penentuan dosen Pembimbing I dan Pembimbing II
didasarkan senioritas dalam jabatan fungsional/ gelar
akademik/ Kepangkatan dan Bidang Keahlian. Penentuan
dosen Pembimbing sesuai bidang keilmuan dan dilakukan
F. Pengagendaan Skripsi
Skripsi yang telah disetujui dan ditanda tangani
oleh para pembimbing diperbanyak sesuai dengan
kebutuhan ujian. Skripsi tersebut diagendakan melalui sub
bagian administrasi umum Fakultas, kemudian Dekan
mendisposisikan kepada Ketua Prodi untuk menetapkan
jadwal dan tim penguji ujian.
G. Ujian Skripsi
Ujian Skripsi dilakukan pada waktu yang telah
dijadwalkandan diselenggarakan oleh pimpinan Fakultas di
lingkungan IAIN Bukittinggi. Untuk Dosen Penguji
minimal dalam Jabatan Lektor; penentuan dosen Penguji I
dan Penguji II didasarkan senioritas dalam jabatan
fungsional/ gelar akademik/ Kepangkatan dan Bidang
Keahlian. Penentuan dosen Penguji sesuai bidang
keilmuan dan dilakukan secara proporsional. Ketentuan
lainnya akan ditetapkan oleh Rektor.
Sedangkan mekanisme penyelenggaraan ujian
skripsi ditentukan oleh Ketua Prodi. Pelaksanaan ujian
skripsi dilakukan secara kolektif, dipimpin oleh
Dekan/Ketua Prodi/ atau dosen senior yang ditunjuk
sebagai penguji, ditambah empat orang penguji lain
termasuk sekretaris sidang. Pembagian tugas di antara
anggota penguji berkenaan dengan unsur-unsur
metodologi dan materi yang diujikan. Waktu ujian skripsi
untuk tiap-tiap mahasiswa yang diuji maksimal satu
setengah jam (90 Menit). Setiap mahasiswa diberikan
kesempatan untuk menyampaikan abstrak skripsinya
sebelum menerima pertanyaan-pertanyaan penguji
maksimal 15 menit. Penguji menilai jawaban dan
pertanggungjawaban yang disampaikan oleh mahasiswa
yang diuji.
44 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi
H. Penjilidan Skripsi
Skripsi yang telah diujikan dan disahkan dalam
ujian skripsi ditandatangani oleh para penguji skripsi,
kemudian diagendakan sekurang-kurangnya 5 eksemplar.
Didistribusikan untuk dua orang pembimbing, Prodi,
perpustakaan IAIN Bukittinggi serta untuk mahasiswa
penulis skripsi.
C. Cover
Warna cover tugas akhir D3 Perbankan Syari’ah
adalah biru muda.
X. Wisuda
Wisuda sarjana adalah pelantikan kesarjanaan sebagai
kegiatan terakhir dalam proses akademik seorang mahasiswa.
Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya dan
dinyatakan lulus, harus mengikuti wisuda sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku. Mahasiswa yang
lulus/wisuda dengan masa kuliah selama 3,5 tahun, disyaratkan
mempunyai IPK minimal 3,5 dan nilai minimal dalam transkrip
Nilai ‘B‘; dan, sesuai dengan ketentuan yang ada.
Wisuda dilaksanakan dalam bentuk acara rapat senat
terbuka IAIN Bukittinggi yang dihadiri oleh seluruh civitas
akademika, keluarga wisudawan/wisudawati, dan undangan
lainnya. Pada kesempatan tersebut dinobatkan sarjana terbaik
untuk tahun akademik yang bersangkutan, berdasarkan
Ketetapan Rektor atas usul dari tiap-tiap Prodi dengan syarat
IPK minimal 3,51 dengan Yudisium Sangat Memuaskan.
46 Pedoman Akademik IAIN Bukittinggi
XI. Yudisium
Predikat Yudisum yang berlaku di IAIN Bukittinggi
sebagai berikut:
A. Dengan Pujian:
1. IPK 3,51 – 4,00;
2. Masa studi paling lama 3 (tiga) tahun untuk Program
Diploma III dan 4 (empat) tahun untuk Program S1;
3. Nilai terendah adalah B.
B. Sangat Memuaskan :
1. IPK 3,01 – 3,50;
2. Masa Studi paling lama 4 (empat) tahun untuk
Program Diploma III dan 5 (lima) tahun untuk
Program S1;
3. Nilai terendah adalah C.
C. Memuaskan :
1. IPK 2,76-3,00;
2. Masa studi paling lama 5 (lima) tahun untuk program
Diploma III dan 7 (tujuh) tahun untuk Program S1.
1 2 3 4 5 6 7
Urutan Registrasi
Fakultas Prodi Tahun Masuk
Mahasiswa
Nomor
Fakultas Prodi
Kode
Syariah Hukum Keluarga Islam (HKI)( Ahwal 11
al-Syakhshiyyah)
Hukum Ekonomi Syariah 12
(HES)(Muamalah) 13
Hukum Tata Negara (Siyasah) 14
Hukum Pidana Islam (Jinayah)
Tarbiyah Pendidikan Agama Islam (PAI) 21
Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 22
Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) 23
Pendidikan Matematika (PMTK) 24
Pendidikan Teknik Informatika (PTIK) 25
Pendidikan Bimbingan dan Konseling 26
(PBK)
Capaian
No Mata Kuliah
Pembelajaran
1 Fiqih Ibadah 00401CP1.08
2 Pancasila dan 00302CP1.07
Kewarganegaraan
3 Keminangkabauan 00103CP1.08
4 Bahasa Indonesia 00204CP2.04
5 Bahasa Inggris 00105CP2.04
6 Bahasa Arab 00206CP2.04
7 Filsafat umum 00307CP1.08
8 Metode Penelitian 00408CP2.11
9 Praktek Ibadah dan Qiraat 00509CP2.10
10 Ilmu Tafsir 00310CP1.08
11 Ilmu Hadits 00311CP1.08
12 Kewirausahaan 00312CP1.09
13 Akhlak Tasauf 00213CP1.02
14 Ilmu Tauhid 00314CP1.01
Contoh :
Fiqih Ibadah Kode Mata kuliah 00401CP1.08
Keterangan:
00 = Kode Institut
4 = semester mata kuliah yang muncul
01 =Kode urutan mata kuliah
CP1 =Jenis capaian Pembelajaran sikap
08 = Urutan CP sikap
TENTANG
PEDOMAN UMUM
PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN
PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 September 2016
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
KAMARUDDIN AMIN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALPENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 4961 TAHUN 2016
TENTANG
PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN
PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM
A. PENDAHULUAN
Kampus adalah lingkungan yang memiliki kekhasan dengan
masyarakatnya yang disebut sivitas akademika (masyarakat
akademis). Dikatakan demikian, karena warga kampus
melaksanakan kegiatan akademis yang bersifat kurikuler, ko-
kurikuler dan ekstra kurikuler.Masyarakat akademis merupakan
kategori masyarakat yang warganya memiliki sifat-sifat ingin tahu
segala fenomena yang ada, dengan melakukan kegiatan secara
ilmiah, agar diperoleh kebenaran yang teruji sesuai dengan metode
ilmu pengetahuan. Untuk itulah masyarakat akademis memiliki
sistematika dan kerangka berpikir yang sistemik berdasarkan
fakta dan data, serta kemampuan menganalisis, sehingga
diperoleh kebenaran yang teruji. Kondisi yang demikian bukan
berarti ada kecenderungan bahwa masyarakat akademis bersifat
eksklusif, melainkan sebagai bentuk tindakan selektif untuk
memelihara karakter dan citra khasnya.Di samping adanya tradisi,
dalam masyarakat akademis diperlukan adanya peraturan-
peraturan bersama yang mengikat dan mengatur warganya.
Tradisi dan peraturan merupakan kesatuan yang secara sinergis
mengatur tertib masyarakat akademis di kampus. Jika tradisi
memberikan kemantapan pada kehidupan akademik di kampus,
maka peraturan digariskan bagi wadah penyesuaian dan
pembaharuan. Tertib masyarakat akademis di suatu kampus,
akan terpelihara secara baik bilamana tradisi akademik dan
B. DASAR ORGANISASI
Organisasi kemahasiswaan di suatu kampus diselenggarakan
berdasarkan prinsip sebagai wahana proses pendidikan
kepada mahasiswa sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, terutama Undang-Undang nomor
12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
C. TUJUAN ORGANISASI
1. Mendorong mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian yang bernuansa Islami.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau seni, bakat dan minat
serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan memperkaya
kebudayaan nasional yang bernuansa Islami dan
berwawasan kebangsaan.
Pertanggungjawaban SEMA:
a. Sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi
lembaga mahasiswa, SEMA wajib menyampaikan
Pertanggungjawaban DEMA:
a. DEMA menyampaikan laporan kegiatan dalam sidang
paripurna SEMA.
b. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural
tingkat PTKI, DEMA bertanggung jawab kepada
Rektor/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan atau
Ketua/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan. DEMA
Fakultasbertanggung jawab kepada Dekan/Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan
Fungsinya adalah:
a. Sebagai pelaksana program organisasi
kemahasiswaan secara khusus yang tidak ditangani
secara spesifik oleh UKM.
b. Berkordinasi dan mentaati perintah (instruksi) DEMA
untuk terlaksananya kegiatan kemahasiswaan di
tingkat Perguruan Tinggi.
Pertanggungjawaban UKK :
a. UKM/UKK sebagai unit kegiatan mahasiswa otonom,
maka bertanggungjawab kepada anggotanya sesuai
dengan AD/ART masing- masing.
b. Sebagai subsistem kelembagaan non-struktural
tingkat Perguruan Tinggi, UKM/UKK
bertanggungjawab kepada Rektor/Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan atau Ketua/Wakil Ketua
Bidang Kemahasiswaan dan Ketua DEMA.
Pertanggungjawaban SEMA-F:
a. Sebagai organisasi perwakilan mahasiswa fakultas,
SEMA-F bertanggungjawab kepada mahasiswa dalam
sidang paripurna.
6. Kriteria panitia:
a. Berstatus sebagai mahasiswa aktif yang
dibuktikan dengan menunjukkan slip
pembayaran SPP.
b. Pernah menjadi pengurus lembaga intra
kampus.
c. Bersedia menjadi panitia yang dibuktikan
dengan pernyataan tertulis.
J. SANKSI ORMAWA
1. Sanksi Ringan berupa peringatan tertulis diberikan
apabila:
a. Mengabaikan arahan pimpinan
b. Menyalahgunakan secretariat Ormawa untuk
kepentingan pribadi.
c. Tidak memelihara inventaris dan fasilitas kampus.
2. Saksi Sedang berupa pemblokiran anggaran diberikan
apabila:
a. Menyalahgunakan wewenang atas nama OrmawA.
b. Tidak membuat laporan kegiatan
c. Mengadakan kegiatan yang tidak sejalan dengan visi,
misi, dan tujuan PTKI.
3. Sanksi berat berupa pembekukan Ormawa apabila:
a. Melanggar Pedoman Umum Ormawa
b. Melanggar AD/ART Ormawa
DIREKTUR JENDERAL,
TTD
KAMARUDDIN AMIN
Pasal 1
Pasal 2
Maksud kode etik ini adalah :
1. Menjadi pedoman bagi seluruh mahasiswa IAIN Bukittinggi
sebagai civitas akademika tentang pola fikir, sikap dan perilaku
dalam tanggung jawabnya melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi IAIN Bukittinggi.
2. Menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam dan adat
istiadat yang berlaku baik di dalam maupun di luar kampus.
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Busana dan penampilan
Pasal 7
Pergaulan
Pasal 9
Pasal 11
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 17
Pasal 18
Pelanggaran Ringan
Pasal 19
Pelanggaran Sedang
Pasal 21
Sanksi ringan
Pasal 22
Sanksi Menengah
Pasal 23
Sanksi Berat
Pasal 24
Pasal 25
Pihak yang berhak menjatuhkan sanksi
Pasal 26
Tata cara penjatuhan sanksi
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 20
Ditetapkan di Bukittinggi
Tanggal, Agustus 2018
Rektor IAIN Bukittinggi,