Anda di halaman 1dari 31

PERAWATAN LANSIA DENGAN

MASALAH KHUSUS (2)

ORIENTASI PANDUAN PRAKTIS UNTUK CAREGIVER DALAM PERAWATAN


JANGKA PANJANG BAGI LANJUT USIA TAHUN 2020
MASALAH KESEHATAN YANG SERING PADA LANSIA
DAN PERAWATAN KHUSUSNYA

Gangguan Pemenuhan
gerak gizi Lansia
Gangguan
Kesulitan BAB
Perilaku dengan
dan BAKrasa sakit/ ketidaknyamanPikun/
TUGAS CAREGIVER :
a. Membantu lansia mengurangi Lansia
Demensia
b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi kepada tenaga kesehatan
PERAWATAN LANSIA DENGAN
KESULITAN BAK DAN BAB
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA

Peralatan yg harus Prinsip umum Caregiver dalam membantu BAK dan BAK
disiapkan : pada lansia :
 Sarung tangan 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
 Air 2. Gunakan sarung tangan
 Kapas dibasahi air 3. Pasang perlak dibawah bokong lansia
(kapas cebok) 4. Buang kotoran (tinja/ air kencing kedalam kakus), lalu
 Baskom bersihkan alat yg terkena kotoran
 Tisue kering/ handuk 5. Pisahkan sampah bekas kotoran (tinja/ urine) dalam tempat
kering yg berbeda dgn sampah rumah tangga
 Perlak / underpad 6. Segera bersihkan area kulit yg terkena kotoran
 Kantung sampah 7. Keringkan kulit agar tidak dingin dan lembab
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA

Membantu BAK menggunakan


KATETER

1. Siapkan pispot/bak penampung urine, letakkan di


bawah kantong urine
2. Buka tutup kantong urin lalu tampung urine pada
pispot/bak penampung
3. Catat jumlah dan perubahan warna urin. Selain
itu catat juga kapan terakhir kateter diganti oleh
petugas kesehatan
4. Kemudian buang urine ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK menggunakan PISPOT
1. Siapkan peralatan dan bahan umum, serta pispot
2. Buka celana/popok lansia. Tempatkan pispot dengan tepat agar
kotoran (tinja dan urine) tidak tercecer
3. Jika lansia pria, bantu memposisikan penis tepat pada lubang pispot
khusus pria (urinal) Jika Lansia wanita, letakkan pispot di bawah
bokong
4. Setelah lansia selesai BAK, bantu lansia untuk cebok dengan air
kemudian angkat pispot.
5. Keringkan bagian kelamin dan sekitarnya dengan handuk bersih
kering
6. Bantu lansia menggunakan celana kembali
7. Kemudian buang urine ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAB menggunakan PISPOT
1. Siapkan peralatan umum dan pispot
2. Buka celana lansia. Tempatkan pispot dengan tepat di bawah bokong
dan persilahkan lansia BAB
3. Setelah lansia selesai BAB, bantu lansia untuk cebok dengan air, bila
perlu gunakan kapas cebok untuk memastikan daerah anus dan
sekitarnya telah bersih dari tinja. Kemudian angkat pispot
4. Keringkan bagian pantat dan sekitarnya dengan handuk bersih kering
5. Bantu gunakan celana kembali
6. Kemudian buang kotoran ke dalam kakus
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI

1. Siapkan peralatan umum dan popok/pampers sekali pakai yang baru


2. Buka popok/pampers yang dipakai lansia dengan hati-hati, tetap posisikan
bagian yang kotor ada di dalam agar tidak mengotori sekitarnya.
3. Posisikan popok/pampers bagian atas di bawah pantat lansia. Gunakan
kapas cebok untuk membersihkan daerah anus dan sekitranya hingga benar-
benar bersih dari tinja
4. Angkat popok/pampers kotor, masukkan dalam kantong sampah yang
disiapkan
5. Bantu lansia untuk cebok dengan washlap basah hingga benar-benar bersih
6. Keringkan bagian pantat/bokong dan sekitarnya dengan handuk bersih
kering
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA
Membantu BAK dan BAB menggunakan POPOK SEKALI PAKAI

7. Pakaikan popok/pampers bersih dan bantu gunakan celana kembali


8. Sebaiknya popok/pampers sekali pakai diganti setiap 4 jam atau bila
sudah penuh walaupun kurang dari 4 jam. Selalu cek ada tidaknya
ruam popok
9. Setelah tinja dibuang ke dalam kakus, buang popok/pampers bekas
yang sudah dibungkus dalam kantong ke tempat sampah tertutup
PERAWATAN LANSIA
PADA STOMA
PERAWATAN STOMA DENGAN LANSIA

Stoma adalah lubang buatan paska


operasi di dinding perut, fungsinya Tujuan perawatan stoma adalah :
untuk membuang tinja.
• Menjaga kebersihan stoma
Stoma care/perawatan stoma adalah
suatu tindakan pemeliharaan dengan • Mencegah infeksi
membuang tinja melalui stoma dan • Mencegah kebocoran
perawatan kulit di sekitar stoma. • Melindungi kulit
• Mengontrol bau
• Kenyamanan dan keamanan
• Mengajarkan perawatan diri jika
diperlukan
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA

Persiapan alat:
 Sarung tangan
 Pispot atau dilengkapi dengan plastik sampah
 Alat untuk membersihkan kantong: air hangat,
sabun dan handuk
 Kasa
 Perlak
 Pelindung kulit (bila ada)
 Alat pengukur stoma
 Pena atau pensil
 Gunting
 Kantong stoma baru, dengan ikat
pinggang/pelindungnya (bila ada)
 Bedak khusus (bila ada)
 Deodoran untuk kantong (bila ada)
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA

Persiapan alat:
 Sarung tangan
 Pispot atau dilengkapi dengan plastik sampah
 Alat untuk membersihkan kantong: air hangat,
sabun dan handuk
 Kasa
 Perlak
 Pelindung kulit (bila ada)
 Alat pengukur stoma
 Pena atau pensil
 Gunting
 Kantong stoma baru, dengan ikat
pinggang/pelindungnya (bila ada)
 Bedak khusus (bila ada)
 Deodoran untuk kantong (bila ada)
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA

Tehnik mengganti kantong stoma :


1. Menjelaskan tujuan tindakan kepada lansia.
2. Menjaga privasi lansia dan letakkan bantal di punggung lansia sehingga lansia setengah duduk dengan
ketinggian sesuai dengan ketinggian (posisi) caregiver
3. Berikan lansia posisi yang nyaman.
4. Cuci tangan dengan air dan sabun, gunakan sarung tangan bersih.
5. Pasang perlak dan handuk.
6. Perhatikan lokasi stoma.
7. Buka perekat kantong dengan kulit secara hati- hati. Buang kantong dalam plastik sampah. Ingat penjepit
bagian bawah kantong jangan dibuang, karena masih bisa dipergunakan.
8. Perhatikan dan catat jumlah dan warna tinja
9. Bersihkan kulit dan stoma dengan lembut dengan air hangat dan kain yang lembut.
10.Keringkan kulit dengan kain yang lembut.
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA

Lanjutan tehnik mengganti kantong stoma :


11. Sediakan kasa didekat stoma untuk membuang kotoran yang bisa saja keluar pada saat stoma dibersihkan.
12. Amati kulit dan stoma: apakah terdapat perubahan dalam ukuran, luka terbuka/ tukak/ ulserasi, dan
warna.
13. Ukur stoma dengan alat pengukur stoma.
14. Letakkan ukuran pada pola yang ada di kantong stoma.
15. Telusuri pola ukuran pada kantong stoma dan gunting untuk membuat bukaan sesuai ukuran stoma. Hati-
hati saat melakukan pemotongan. Ukuran bukaan tidak lebih dari 1/8-1/4 inci lebih besar dari stoma.
Raba tepi bukaan dengan menggosokkan tepian pada jari.
16. Jika menggunakan kantong dua bagian, maka potong bagian stoma dan kantong penampung secara
bersama-sama. Keluarkan kertas dari bagian stoma (pada kantong) dan simpan (dapat digunakan
sebagai pola untuk perubahan kantong berikutnya).
17. Gunakan lingkaran pada bagian stoma (penghalang kulit) untuk membuka kantong.
18. Letakkan dan rekatkan kantong pada bagian kulit dan stoma yang sudah bersih.
19. Pastikan bagian bawah kantong dalam posisi tertutup.
20. Rapikan alat dan buang sampah sesuai tempatnya
21. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
22. Kembalikan posisi lansia yang dirasakan nyaman.
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA

Perawatan kulit sekeliling stoma :


1. Iritasi kulit sekitar stoma biasanya disebabkan oleh kulit yang terkena
tinja, ciran tinja.
2. Gunakan stoma powder
3. Re-evaluasi produk yang digunakan.
4. Bersihkan area sekitar stoma dg air hangat atau sabun antiseptic
5. Bersihkan lendir yang keluar dari stoma.
6. Bersihkan kulit di sekitar stoma dengan air hangat dan waslap.
7. Bilas kulit sampai bersih.
8. Keringkan kulit di sekitar stoma
PERAWATAN STOMA PADA LANSIA

Mengosongkan kantong stoma :


1. Menjelaskan tujuan tindakan kepada lansia
2. Menjaga privasi lansia dan letakkan bantal di punggung lansia sehingga lansia
setengah duduk dengan ketinggian sesuai dengan ketinggian (posisi) caregiver
3. Berikan lansia posisi yang nyaman.
4. Cuci tangan dengan air dan sabun, gunakan sarung tangan bersih.
5. Pasang perlak dan handuk.
6. Perhatikan lokasi stoma.
7. Apabila lansia menggunakan stoma dengan penutup/penjepit dibawahnya, maka buka
penutupnya dan buang isinya ke dalam pispot yang sudah disediakan sebelumnya.
8. Perhatikan jumlah dan warna feses.
9. Apabila kantong masih akan dipergunakan maka dengan menggunakan botol yang
berisi air hangat, bilas kantong secara menyeluruh dan buang bilasannya.
10. Pasang penjepitnya.
PERAWATAN LANSIA DENGAN
PENGGUNAAN OKSIGEN
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH

Tabung oksigen adalah alat bantu medis yang berisi oksigen murni. Penggunaannya
dengan cara dihirup melalui hidung, untuk meningkatkan suplai oksigen keseluruh
tubuh sehingga pasien merasa nyaman.
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH

Cara mengisi air di tabung kecil tabung oksigen :


1. Tutup kran utama pada tabung oksigen
2. Buang sisa-sisa udara bertekanan di sepanjang selang
dan regulator, dengan membuka kran pada regulator,
kemudian tutup kembali krannya.
3. Buka botol humidifier dengan memutar badan botol
berlawanan arah jarum jam
4. Isi botol humidifier dengan air bersih hingga garis
pengisian maksimum. Jangan memenuhi sampai
melebihi batas atas
5. Pasang tutup humidifier ke botol. Kencangkan dengan
hati-hati pastikan untuk memasang tutup dan botol
dengan pas, agar tidak terjadi kebocoran.
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH

Cara mematikan dan menyalakan tabung oksigen :


1. Tempatkan tabung oksigen jauh dari sumber panas atau sumber listrik
2. Pastikan bahwa tekanan ataupun isi oksigen sebelum digunakan 1500 psi.
3. Pastikan bahwa regulator telah terpasang sampai benar-benar kencang.
4. Pastikan bahwa humidifier dari regulator telah terisi air bersih yang cukup
untuk pendingin.
5. Pastikan posisi regulator dalam posisi normal (0)
6. Untuk mengecek isi dari tabung oksigen dan ingin menggunakannya, putar
penutup tabung oksigen kearah kiri (berlawanan dengan arah jarum jam)
setelah selesai putar kembali kearah kanan sesuai dengan arah jarum jam
apabila selesai mengecek isi tabung oksigen ataupun selesai menggunakan.
7. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan
kebutuhan.
8. Pastikan bahwa saat akan memberikan oksigen, jalan nafas lansia tidak ada
sumbatan yang akan mengganggu pemberian oksigen.
9. Selalu mencatat jumlah terakhir kapasitas oksigen di kertas catatan yang
telah disediakan.
10. Bila ingin mematikan putar tuas pad sisi humidifier ke kanan.
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH

Cara mematikan dan menyalakan tabung oksigen :


1. Tempatkan tabung oksigen jauh dari sumber panas atau sumber listrik
2. Pastikan bahwa tekanan ataupun isi oksigen sebelum digunakan 1500 psi.
3. Pastikan bahwa regulator telah terpasang sampai benar-benar kencang.
4. Pastikan bahwa humidifier dari regulator telah terisi air bersih yang cukup
untuk pendingin.
5. Pastikan posisi regulator dalam posisi normal (0)
6. Untuk mengecek isi dari tabung oksigen dan ingin menggunakannya, putar
penutup tabung oksigen kearah kiri (berlawanan dengan arah jarum jam)
setelah selesai putar kembali kearah kanan sesuai dengan arah jarum jam
apabila selesai mengecek isi tabung oksigen ataupun selesai
menggunakan.
7. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan
kebutuhan.
8. Pastikan bahwa saat akan memberikan oksigen, jalan nafas lansia tidak
ada sumbatan yang akan mengganggu pemberian oksigen.
9. Selalu mencatat jumlah terakhir kapasitas oksigen di kertas catatan yang
telah disediakan.
10. Bila ingin mematikan putar tuas pada sisi humidifier ke kanan.
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH

Cara pemasangan tabung oksigen pada lansia:


1. Pastikan tabung oksigen dan selangnya telah terpasang dengan benar
2. Cuci tangan caregiver dengan sabun dan air mengalir
3. Jelaskan kepada lansia dengan sabar, tindakan yang akan diberikan
kepadanya
4. Posisikan lansia dengan posisi duduk agar lansia dapat bebas
bernapas
5. Pasang masker oksigen diwajah lansia sampai lansia merasa nyaman.
Gunakan ukuran masker dewasa
6. Posisikan kedua sisi selang diatas dan belakang telinga lansia
7. Hubungkan selang kanul/masker ke humidifier yg telah terpasang ke
tabung oksigen
8. Atur jumlah pemberian oksigen yang akan diberikan sesuai dengan
kebutuhan yang disarankan tenaga kesehatan, dengan cara memutar
katub di humidifier
9. Pastikan air didalam humidifier diisi ulang bila habis
PENGGUNAAN
TABUNG OKSIGEN DIRUMAH

Hal yang perlu diperhatikan apabila terdapat tabung oksigen dirumah adalah risiko
kebakaran dan pencegahannya :
• Jarak aman dari sumber api adalah 1,5-3 meter
• Jangan memakai alat-alat listrik yang berpotensi memercikkan api saat memakai tabung
oksigen.
• Jauhkan cairan yang mudah terbakar dari tabung oksigen. Bahkan losion mengandung
alkohol, sebaiknya tidak dioleskan pada pasien saat sedang menghirup tabung oksigen.
• Gunakan air biasa untuk membersihkan tabung oksigen
• Tempelkan tanda dilarang merokok
• Usahakan tabung oksigen tidak tergeletak begitu saja agar alat ini tidak terlontar saat
terjadi kebocoran
• Panggil teknisi bila tabung oksigen rusak
• Lengkapi rumah dengan alat pemadam kebakaran
• Jika aliran listrik mengalami kerusakan, pastikan petugas yang memperbaikinya mengetahui
bahwa Anda memiliki tabung oksigen.
RISIKO PENGGUNAAN TABUNG OKSIGEN DIRUMAH
tanpa rekomendasi dan pengawasan tenaga kesehatan

Keracunan oksigen
Iritasi saluran nafas
Keringnya permukaan bagian dalam hidung
dan saluran nafas lain
Risiko henti nafas mendadak
Kerusakan paru
Timbulnya bahaya kebakaran
Terjadinya perlukaan pada saluran nafas
BLADDER TRAINING
BLADDER TRAINING

Bladder training adalah proses pengajaran agar lansia dapat berkemih


kembali seperti normal.

Lansia yang membutuhkan bladder training, adalah lansia yang:


a. Mengalami kesulitan mengeluarkan urin
b. Terpasang kateter dalam waktu yang lama
c. Tidak dapat mengontrol keluarnya air kemih atau inkontinensia urin
d. Akan dilakukan pelepasan kateter
e. Post operasi
f. Kesulitan memulai atau menghentikan aliran kemih
BLADDER TRAINING

Teknik melakukan blader training dirumah :


 Cobalah BAK pada waktu yang teratur  pilih interval waktu, contoh : setiap satu jam
 Selama satu hari, pergilah ke kamar mandi setiap jam toileting yang telah dijadwalkan,
terlepas dari apakah toileting atau tidak. Hal ini untuk melatih kandung kemih mematuhi
jadwal yang telah dibuat. Jumlah urin yang dikeluarkan tidaklah penting.
 Jika selama 4 hari metode per jam ini berhasil, maka tingkatkan interval toileting 15-30
menit selama 4 hari berikutnya.
 Jangan menambah interval waktu sampai interval waktu awal dipenuhi. Tingkatkan interval
waktu 15-30 menit sampai dapat menahan kencing selama 3-4 jam.
 Buatlah jadwal khusus untuk toileting dan jangan melanggar jadwal tersebut.
 Jika merasa ingin sekali toileting, maka cobalah tahan dan gunakan teknik relaksasi (napas
dalam). Jika terpaksa, maka diperbolehkan untuk toileting, namun tetap mengikuti jadwal
toileting yang dibuat sebelumnya
TOILET TRAINING
TOILET TRAINING

Adalah proses belajar untuk mengontrol BAB dan BAK, secara benar dan
teratur  lansia memiliki gangguan dalam melakukan aktivitas BAK dan BAB

Tutorial tehnik melakukan toilet training :


1. Caregiver mempersilahkan lansia untuk ke toilet/WC/kloset pada waktu-waktu
tertentu, namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan individual lansia
2. Melatih lansia untuk melepas dan mengenakan pakaian saat ketoilet
3. Caregiver melatih lansia untuk menyiram toilet/WC/kloset
4. Caregiver mengawasi dan memberikan bantuan jika dibutuhkan
5. Caregiver memastikan lansia mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir setelah BAK dan BAB  keringkan tangan
6. Caregiver mencuci tangan
Salam Sehat, Aktif, dan Produktif

Anda mungkin juga menyukai