Anda di halaman 1dari 11

IPTEK DAN SENI

DALAM ISLAM
KELOMPOK 5
• FAUZI WILDAN ANDRIANA (4864)
• GILANG RIZQULLAH (4865)
• HINDUN ROSSA NURLITA PUTRI (4866)
• IRVAN ADITYA SYAPUTRA PRATAMA (4870)
DEFINISI IPTEK
PANDANGAN AL-QUR’AN TENTANG ILMU DAN TEKNOLOGI
DAPAT DIKETAHUI PRINSIP-PRINSIPNYA DARI ANALISIS
WAHYU PERTAMA YANG DITERIMA OLEH NABI MUHAMMAD
SAW. BACALAH DENGAN (MENYEBUT) NAMA TUHANMU
YANG MENCIPTAKAN, DIA TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA
DARI SEGUMPAL DARAH, BACALAH, DAN TUHANMULAH
YANG MAHA PEMURAH, YANG MENGAJAR (MANUSIA)
DENGAN PERANTARAN KALAM, DIA MENGAJAR KEPADA
MANUSIA APA YANG TIDAK DIKETAHUINYA (Q.S. AL-A’LAQ;1-
5). ISTILAH TEKNOLOGI MERUPAKAN PRODUK ILMU
PENGETAHUAN. DALAM SUDUT PANDANG BUDAYA,
TEKNOLOGI MERUPAKAN SALAH SATU UNSUR BUDAYA
SEBAGAI HASIL PENERAPAN PRAKTIS DARI ILMU
PENGETAHUAN. MESKIPUN PADA DASARNYA TEKNOLOGI
JUGA MEMILIKI KARAKTERISTIK OBYEKTIF DAN NETRAL.
DALAM SITUASI TERTENTU TEKNOLOGI TIDAK NETRAL LAGI
KARENA MEMILIKI POTENSI UNTUK MERUSAK DAN POTENSI
KEKUASAAN. DISINILAH LETAK PERBEDAAN ILMU
PENGETAHUAN DENGAN TEKNOLOGI.
PENGERTIAN SENI
Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat
yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak
manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka
apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan
menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].
Allah itu indah dan menyukai keindahan. Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi Muhammad SAW kepada
para sahabatnya
Integrasi Iman, Ilmu, dan Amal
Dalam pandangan islam, antara agama islam, ilmu pengetahuan, teknologi dan sains terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi
kedalam suatu system yang disebut Dinul Islam. Didalamnya terdapat tiga unsur pokok, yaitu aqidah, syari’ah, dan akhlak dengan kata lain iman, ilmu
dan amal saleh. Didalam Al-Qur’an surat Ibrahim, Allah SWT telah memberikan ilustrasi indah tentang integrasi antara iman, ilmu dan amal : Tidaklah
kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (Dinul Islam)seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh
menghujam ke bumi dan cabangnya menjulang kelangit. Pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat. (QS.Ibrahim;24-25).
Secara lebih spesifik, integrasi Imtaq dan iptek ini diperlukan karena empat alasan.
• Pertama, sebagaimana telah dikemukakan, iptek akan memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup umat manusia
bila iptek disertai oleh asas iman dan takwa kepada Allah SWT. Sebaliknya, tanpa asas Imtaq, iptek bisa disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang
bersifat destruktif. Iptek dapat mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah secara metodologis, tetapi batil dan miskin
secara maknawi.
• Kedua, pada kenyataannya, iptek yang menjadi dasar modernisme, telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik,
materialistik, dan hedonistik, yang sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh bangsa kita.
• Ketiga, dalam hidupnya, manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti (kebutuhan jasmani), tetapi juga membutuhkan Imtaq dan nilai-nilai
sorgawi (kebutuhan spiritual). Oleh karena itu, penekanan pada salah satunya, hanya akan menyebabkan kehidupan menjadi pincang dan berat
sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan yang telah menciptakan manusia dalam kesatuan jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan
akhirat.
• Keempat, Imtaq menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar manusia menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar Imtaq, segala
atribut duniawi, seperti harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal mengantar manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan
dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari ridha Tuhan, hanya akan mengahsilkan fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain
bayangan palsu.
KE WA JI B A N ME N C A R I IL MU
• PA DA D AS A RN YA K ITA H ID U P D ID U N IA I NI T ID A K L A IN A D AL A H UN T U K B E RIBA D A H K E PA D A
A L L A H . T E N T U N YA B E R I B A DA H DA N B E R AMA L H AR US B E R DA S AR K A N IL MU YAN G A D A D I
A L -Q U R’A N D A N A L -H AD IS T. T IDA K A KA N T E R S E SAT B A G I SIA PA SA JA YAN G BE R PE G A N G
T EG U H D A N S UN G G U H-S U N GG U H B E R PE DO MA N PA D A A L -Q U R’A N D A N A L -H A DIS T.
D IS E BU T K A N D A L A M H A D IS T, B A H WA S AN YA IL MU YA N G WA JIB DIC AR I SE O RA N G MU S L IM
A D A 3, S E DA N G K AN YAN G L AI NN YA A KA N ME N JA D I FA D HL UN (K E UTA MAA N ). K E T IG A IL MU
T ER SE B UT AD A L A H AYAT U N MU H K A MAT UN (AYAT-AYAT AL -QU R ’AN YA NG ME N G HU K U MI),
S U N NAT U N Q O IMAT U N (S UN N A H D A R I A L -H AD IS T YA NG ME N E G A K KA N ) D A N FA RID H O T U N
A D IL A H (IL MU B A GI WAR IS ATA U IL MU FA R O ID H YA N G A DI L) .
• D A L A M SE B U AH H A D IST R A SU L U L L A H B E R S A B D A , “ ME NC A R I IL MU IT U WAJIB BA GI S E T IAP
MU SL IM, DA N O R A NG YA N G ME L E TA K K A N IL MU PAD A S E L AI N YA N G A HL IN YA BA G A IK A N
ME N G GA N T U N G KA N P ER MATA D A N E MAS PAD A B A B I H U TAN . ” (H R. IBN U MAJAH D AN
L AIN YA ).
• D IS A MP IN G IT U A L L A H ME N JA NJ IK A N B A HWA , B A R AN G S IA PA YA N G B E RIL MU MA K A A L L A H
A K A N ME N G AN G K AT DE R A JAT O R A NG -O R AN G YA N G B E R IL MU B E BE R APA D ER A JAT (Q S. AL -
MU JA D A L A H;11 ).
• JU GA PAD A H AD IS T R A SU L U L L A H YA NG L AI N, ”C A R IL A H IL MU WA L A U S A MPA I K E N E G E R I
C IN A” . D A L A M H A DIS T INI K ITA T ID A K D IT U N TU T ME N C A R I IL MU KE C IN A , T E TAP I D A L A M
H A D IST IN I R A SU L U L L AH ME NY U R UH KI TA ME N C A R I I L MU D A R I B E RB A GA I PE N JU RU DU N IA .
WA LA U JA U H IL MU H A R U T E TA P D IK EJ A R .
Penyikapan Terhadap Perkembangan IPTEKS
Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, dirasakan
perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma Islam dengan perkembangan tersebut. Menurut
Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi perkembangan IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga
kelompok:
• Kelompok yang menganggap IPTEK modern bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen
dengan mencari ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai.
• Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar
dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami.
• Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.
KONTRIBUSI IPTEK DAN SENI TERHADAP DAKWAH
• Dalam kontribusi iptek dan seni dalam dakwah islam banyak memberikan perkembangan di dalam dakwahnya, misalnya pada jaman dahulu
ketika para ulama di pulau jawa menyebarkan ajaran agama Islam mereka menyebarkan dakwahnya melalui kesenian wayang yang isinya tentang
ajaran-ajaran agama Islam. Maka dengan adanya kesenian wayang ini digunakan sebagai media dakwah Islam dan daya tarik masyarakat untuk
menyaksikan kesenian wayang tersebut.
• Pada saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat maju, di buktikan dengan adanya penemuan-penemuan baru yang fungsinya
untuk memudahkan segala aktifias manusia, begitu juga kemudahan dalam derdakwah bagi para ulama. Ada banyak hal yang sudah dihasilkan
oleh teknologi untuk dakwah Islam sebagai bagian dari integrasi itu sendiri, Al Quran digital, akses hadist shahih yang bisa dilakukan dimana
saja,silahturahmi yang tidak pernah putus karena sudah ada HP, jejaring sosial dan sebagainya. Bahkan media pembelajaran yang menyenangkan
dengan menggunakan game untuk memperdalam ilmu Islam itu sendiri.
§ Contok-contoh Kontribusi Iptek dan Seni bagi dakwah Islam
Ø Arsitektur masjid yang indah membuat para jamaah senang dan nyaman beribadah.
Ø Wayang sebagai media dakwah bagi Wali Songo.
Ø Perkembangan busana muslim seperti jilbab.
Ø Media dakwah di televisi, internet, koran, dan majalah.
Ø Penggunaan internet, blog, dan situs Islami seperti suara IslAam, Muslim,dll.
Ø Al Quran dan Hadist dalam bentuk digital semuga mempermudah pencarian ayat, terjemaah, tafsiran Al Quran.
Ø Penggunaan LCD sebagai media dakwah sehingga lebih jelas dipahami.
Tokoh Iptek dan Seni dalam Islam
Tokoh Musik Islam
Tokoh-tokoh yang berjasa dalam membawa 3 jenis musik tersebut adalah
• Said Bin Misjah yang dengan tekunya mempelajari seni music itu dan memadukannya sehingga membentuk seni musik yang sesuai.
• Saidbin Misjah adalah pelopor berdirinya bangunan musik islam. Tidak lama setelah debut Said bin Misjah, munculah muridnya yang
bernama ibnu muhriz pada 715 M. Muhri telah maju beberapa langkah dalam mengembangkan music islam yang telah dikombinasikan
oleh gurunya. Bersamaan dengan itu masa pemerintah Islam banyak penguasa islam di Baghdad pergi ke Kordoba untuk mendukung
musisi dan perkembangan musik disana. Dari situ lahirlah beberapa alat musik yang berkembang hingga ke luar wilayah islam. Salah
satunya sebagai sarana hiburan sekaligus menyampaikan ajaran. Yunus al atibhadir sekitar 742M merupakan ahli musik yg berasal dari
anggota pengiring KHALIFAH Al walid ke II. Kontribusi terhadap perkembangan dunia musik islam yang sangat kuat pengaruhnya
adalah buku musik yang di tulisnya sendiriyaitu kitab Al Ojan, buku berbahasa Arab paling tua dalam ilmu musik.
Tokoh-tokoh filsafat Islam adalah :
1. Ibnu Sina (980-1037M) (Avicenna) Disamping mendapat julukan FATHER OF DOKTORS, Ibnu Sina diakui sebagai
Filosuf besar yang amat berpengaruh dikalangan Filosuf barat. Karyanya adalah: Al Qonun Fitthib dan Asy Syifa’ yang
merupakan Ensiklopedi besar tentang Filsafat Kedokteran dan ilmu pasti, sampai tahun 1982 masih dicetak ulang di
Leiden.
2. Ibnu Rosydi (Averoes, Benroyst, Liversoy) (1926-1198 M) Kelahiran Cordova, beliau pengupas dan penganallisa
Filsafat Aristoteles yang paling mendalam, hingga mendapat julukan “Sang Komentator”. Aliran Filsafat nya disebut
Averoisme inilah yang mengantarkan Eropa ke pintu gerbang Renaissance. (abad 15-16).
3. Imam Al Ghozali (1058 – 1109M) Mendapat gelar Hujjatul Islam, karena ahli dalam bidang Fiqih (Filsafat dan
Tashawwuf). Aliran Filsafat Al Ghozali banyak bertentangan dengan aliran Filsafat masa itu. Karyanya banyak
diterjemahkan kedalam bahasa Latin, Prancis, Inggris dan digunakan oleh gereja/ Kristen sebagai resensi dalam
mempertahankan diri dari gelombang Filsafat Aviroisme yang menguasai alam fikiran Eropa pada saat itu.
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai