Anda di halaman 1dari 21

PENGAWASAN ANGGARAN DAN PELAPORAN

Syamsuri
Auditor Madya Inspektorat I Itjen Kemendikbristek)

Disampaikan pada Workshop GSMS


Juni 2023

INSPEKTORAT I INSPEKTORAT JENDERAL


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
JUNI, 2023
DASAR HUKUM

 UU NO. 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA


 UU NO. 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA
 PP NO. 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
 PP No. 45 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN APBN
 PMK NO. 73 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN

DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGG. JAWABAN BENDAHARA


KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/KANTOR/SATUAN KERJA
 PERMENDIKBUDRISTEK NO. 28 TAHUN 2021 TENTANG OTK KEMENDIKBUDRISTEK
VISI DAN MISI KEMENDIKBUD RISTEK

Visi:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan
Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Misi:
1. mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan
teknologi.
2. mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan sastra.
3. mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan
pendidikan dan kebudayaan.
KEBIJAKAN PENGAWASAN
Kerangka Logis Kebijakan Pengawasan
CLICK TO EDIT MASTER TITLE STYLE
Inspektorat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi

PARADIGMA
SRATEGI TUJUAN
TUGAS JAKWAS BARU APIP
Three Lines of Defense KEMENDIKBUDRISTEK
(STD. AAIPI) RENSTRA 2020-2024
Menyelenggarakan 1. Mengawal Kebijakan
pengawasan intern di Strategis Kementerian 1. Perluasan akses pendidikan
2. Pelaksanaan Tindak Lanjut A.ASSURANCE 1. Lini Pertama bermutu bagi peserta didik yang
lingkungan Manajemen
Hasil Pemeriksaan 1. Audit berkeadilan dan inklusif
Kementerian. Internal & Eksternal 2. Lini Kedua SPI 2. Penguatan mutu dan relevansi
2. Reviu
3. Perwujudan Wilayah pendidikan yang berpusat pada
3. Evaluasi 3. Lini Ketiga Itjen perkembagan peserta didik
Permendikbudrisrek Bebas Dari Korupsi,Zona
Nomor 28 Th 2021 IntegritasWilayahBirokasi 4. Pemantauan 3. Pengembangan potensi peserta
B.CONSULTAN didik yang berkarakter
Bersih&Melayani
Dimodifikasi dari Sumber: 4. Pelestarian dan pemajuan budaya,
4. Peningkatan Kompetensi 1. Sosialisasi Bahasa dan sastra serta pengarus-
Three Lines of Defence,
SDM & Pemberdayaan 2. Asistensi utamaannya dalam pendidikan.
Institute of Internal Auditors
Satuan Pengawasan Intern 3. Internalisasi 5. Penguatan system tata Kelola
5. Tata Kelola 4. Pendampingan dll pendidikan dan kebudayaan yang
. partisipatif, transparan dan
akuntabel.

Tujuan dapat dicapai


secara efektif, efisien dan
sesuai peraturan
perundang-undangan
PRINSIP PENGGUNAAN
PRINSIP PENGGUNAAN ANGGARAN
ANGGARAN

1. Efisien, menggunakan dana dan daya sesuai waktu yang direncanakan;


2. Efektif, sesuai kebutuhan yang telah ditetapkan;
3. Transparan, menjamin adanya keterbukaan;
4. Terbuka, diketahui masyarakat;
5. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan secara benar (Perpres 16/2018 ttg PBJ/Perpres
12/2021)
TUJUAN PENGAWASAN ANGGARAN

Menilai Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan,


efisiensi, efektifitas, ekonomis, transparansi dan akuntabilitas,
atas pengelolaan keuangan kegiatan yang dibiayai dari dana
APBN, serta untuk memberikan rekomendasi perbaikan.
PENGAWASAN ITJEN

1. Mengawal tugas pokok dan fungsi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
2. Menjadikan patner kerja dalam pelaksanaan program di masing-masing unit kerja (satker) dalam melaksanakan tugas
pokok fungsinya;
3. Menjadi consultant dan client (pembinaan)
4. Memberi peringatan dini, jaminan kualitas atas pelaksanaan tata kelola, memberi koreksi kegiatan yang berpotensi
menyimpang sebagai upaya pencegahan melalui pendampingan penyusunan manajemen risiko dan audit berbasis
risiko;
5. Mewujudkan lingkungan kerja (Wilayah Bebas) dari Korupsi;
6. Menegakan integritas, mencegah tindakan suap dan gratifikasi;
7. Turut mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Govermant).
PENGAWASAN ANGGARAN DAN PELAPORAN
PEMBUKUAN BELANJA ANGGARAN
Pembukuan:
1. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah
2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan
ketentuan bea meterai
3. Bukti pengeluaran harus disertai uraian yang jelas tentang barang/jasa yang dibayar, tanggal dan nomor
bukti
4. Nilai barang dan jasa yang dibayar tidak boleh lebih kecil dari uang yang dikeluarkan
5. Seluruh penerimaan dan pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam Buku Kas Umum (BKU) dan
Buku Pembantu Lainnya
6. BKU ditulis dengan rapih atau dengan aplikasi (komputer)
7. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran dibukukan/dicatat sesuai urutan kejadian
8. Setiap akhir bulan BKU ditutup, dihitung saldonya dicocokkan dengan saldo yang ada di kas dan di bank
9. Pajak dipungut dan disetor sesuai ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku
PEMBUKUAN LANJUTAN…………………..

10. Dokumen Pendukung:


a. Kuitansi/tanda bukti pembayaran/bon asli dari pihak yang menerima
pembayaran
b. bukti transaksi lainnya
11. Semua dokumen ditandatangani ketua dan bendahara, diketahui Kepala
Institusi dan dibubuhi stempel.
PRINSIP PEMBUKUAN

1. Pembukuan Bendahara melingkupi seluruh kas yang ada di satker/lembaga sesuai


tugasnya
2. Teknik pembukuan adalah berbasis kas
3. Pembukuan adalah berdasarkan dokumen sumber
4. Pembukuan dimulai dari Buku Kas Umum yang dilanjutkan dengan Buku Pembantu
dan Buku Pengawasan Anggaran
5. Penentuan buku-buku pembantu adalah menunjukkan pemegang kas dan jenis uang
LARANGAN PENGGUNAAN ANGGARAN

1. Investasi pada kegiatan produktif (berternak atau berdagang)


2. Dipinjamkan kepada pihak lain
3. Disimpan di Bank untuk mendapatkan keuntungan
4. Dipindahkan ke rekening pribadi
5. Diberikan sebagai sumbangan, hadiah, tanda terima kasih, balas jasa, komisi, dan
sejenisnya
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bertanggungjawab atas target kinerja penyaluran dana
Bantuan
2. PPK bertanggungjawab atas pelaksanaan penyaluran dana fasilitasi
3. Penerima Bantuan Pemerintah bertanggungjawab mutlak terhadap pelaksanaan yang
diterimanya sesuai proposal/usulan yang diajukan
4. Pertanggunjawaban bantuan dana harus tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat
waktu, tepat sasaran, tepat jumlah dan terhindar dari penyimpangan
5. Penerima bantuan harus membuat laporan pertanggungjawaban kepada pemberi bantuan
(Direktorat terkait)
6. Bentuk laporan pertanggungjawaban mengacu pada Petunjuk Teknis
PERTANGGUNGJAWABAN………

1. Akuntabel adalah kemampuan untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab


dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban
2. Pertanggungjawaban bersifat administratif, artinya semua dana yang diterima, disimpan dan
digunakan, harus dilakukan pencatatan serta memiliki dokumen pendukungnya
3. Pertanggungjawaban bersifat fisik, artinya pekerjaan yang dihasilkan telah sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam juknis
4. Pertanggungjawaban bersifat hukum (legal), artinya semua dokumen yang dibuat telah lengkap
dan mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang (tidak fiktif)
PERMASALAHAN TEMUAN YANG SERING
TERJADI
 Kekurangan volume,Kelebihan Pembayaran, Pemahalan Harga (Mark Up), Belanja
tidak sesuai spesifikasi,Jasa yang diterima tidak sesuai kontrak
 Kelebihan pembayaran honor, Jasa giro belum disetor ke kas negara, Pajak belum
dipungut/disetor ke kas negara, pertanggungjawaban tidak akuntabel (bukti tidak
lengkap)
 PBJ tidak sesuai ketentuan, pembelian alat belajar sudah lunas tapi barang belum
dikirim
 Sisa dana pengeluaran pada akhir tahun belum disetor ke kas negara
PERMASALAHAN TEMUAN YANG SERING
TERJADI LANJUTAN…………
 Administrasi pertanggungjawaban belum sesuai juknis
 Transaksi belum dicatat di BKU dan pembantu lainnya
 Pembelian barang belum diinventarisir dan dicatat
 Belum menyampaikan laporan
 Proposal tidak sesuai juknis
 Belum memiliki rencana pengelolaan pasca realisasi bantuan
LANJUTAN………….

 Penggunaan dana tidak dipertanggungjawabkan


 Pengggunaan dana tidak sesuai peruntukannya
 Tim verifikasi lapangan belum melaksanakan tugas
 Penggunaan dana belum sesuai RAB
 Pajak belum dipungut/disetor
 Terjdi selisih realisasi pertanggungjawaban dengan dana yang dana yang diterima.
 Pemanfaatan dana belum maksimal
PENGENDALIAN PENYIMPANGAN
Hindari dampak
Melaksanakan
negatif (risiko) yang
program dan
akan terjadi
penganggaran sesuai
ketentuan yang
berlaku

Aman, Nyaman, Tujuan Tercapai


PENCEGAHAN TINDAK PENYIMPANGAN

1. Tidak melakukan mark up


2. Bukti pertanggungjawaban tidak fiktif
3. Tidak menerima uang suap (menolak gratifikasi)
4. Memungut dan menyetorkan pajak
5. Membuat dan menyampaikan laporan
6. Menggunakan dana sesuai peruntukannya
7. Berpedoman pada Juknis dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku

DIJAMIN TIDAK AKAN BERMASALAH


DENGAN HUKUM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai