Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

• “Kurikulum padasatuan pendidikan dalam kondisi khusus memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa,” jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem
Anwar Makarim dalam penjelasannya pada media terkait Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-
19, secara virtual, di Jakarta, Jumat (07/08). Kondisi khusus yang melatar belakangi Surat Keputusan Mendikbud No
RASIONAL 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan pendidikan Dalam Kondisi Khusus, yang juga
seyogyanya menjadi acuan bagi semua satuan pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan diera pandemi ini.

• Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


• Keputusan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
DASAR Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus
HUKUM

• Pelaksanaan Kurikulum Masagi bertujuan untuk memberikan model implementasi fleksibilitas pemilihan
pengembangan kurikulum dalam kondisi khusus pada Satuan Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
TUJUAN pembelajaran Peserta Didik.

• keamanan, keselamatan dan kesehatan seluruh warga satuan pendidikan;


• meningkatkan komprtensi pedagogi tenaga pendidik di masa pandemic Covid-19;
• terwujudnya penyelengaraan pendidikan dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik,
HASIL masyarakat dan lingkungan sekitar Jawa Barat;
• terbangunnya psikososial peserta didik dan orang tua;
Keputusan Mendikbud
No 719/P/2020

Fleksibilitas

• Tetap mengacu pada Kurikulum Nasional;


• Menggunakan KI-KD yang disederhanakan untuk
kondisi khusus ; atau
• Melakukan penyederhanaan kurikulum secara
mandiri.
TUJUAN

• Pelaksanaan Kurikulum Masagi bertujuan


untuk memberikan model implementasi
fleksibilitas pemilihan pengembangan
kurikulum/pembelajaran dalam kondisi
khusus pada satuan pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran peserta
didik
Hasil Yang Diharapkan
• Keamanan, keselamatan dan kesehatan seluruh
warga satuan pendidikan;
• Meningkatkan komprtensi pedagogi tenaga pendidik
di masa pandemic Covid-19;
• Terwujudnya penyelengaraan pendidikan dan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, masyarakat dan lingkungan sekitar Jawa Barat;
• Terbangunnya psikososial peserta didik dan orang
tua;
BAB II PRIORITAS PEMBANGUNAN
DI JAWA BARAT

5. Pendidikan
Agama dan
4. Tempat Ibadah
Pengembangan Juara 6. Infrastruktur
Destinasi dan Konektivitas
Infrastruktur Wilayah
Pariwisata
7. Gerakan
3. Pertumbuhan Membangun
Ekonomi Umat Desa (Gerbang
Berbasis Inovasi Desa)

8. Subsidi Gratis
2. Desentralisasi Golongan
Pelayanan Ekonomi Lemah
Kesehatan (Golekmah)

9 PRIORITAS 9. Inovasi
1. Akses Pelayanan Publik
Pendidikan PEMBANGUNAN dan Penataan
Untuk Semua DI JAWA BARAT Daerah
KONSEP KURIKULUM MASAGI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
KURIKULUM MASAGI
NITI
NITI BAKTI
BUKTI
NITI
HARTI
NITI
SURTI
IKLIM KURIKULUM MASAGI Kebagjaan
wellbeing

1 Outcome/Ketercapaian
2 Resilience/Ketahanan

3 Relationship/Kekerabatan

4 Purpose/Kebermaknaan

5 Positivity/Kepositipan

6 Strength/Kekuatan

7 Engagement?keterlibatan

.
STRATEGI TEMA KURIKULUM MASAGI 1

1 BUDAYA DAN PARIWISATA

PEMBELAJARAN LINGKUNGAN
KOLABORATIF
TEMATIK KESEHATAN

SOSIAL EKONOMI
2
MEMBANGUN WILAYAH
PROJECT BASED
LEARNING
. PELAJAR INSPIRATIF

RAMAH TEKNOLOGI
BAB III
IMPLEMENTASI KURIKULUM MASAGI

A. PERSIAPAN

2. Pembelajaran 3. Desain
1. Strategi
Kurikulum Pemb.Kurikulum 4. RPP
Pembelajaran
Masagi Masagi

a. Anlisis KI-KD

b. Pemetaan KD
Antar
Mapel
Pemetaan KD Antar Mata Pelajaran
Desain
Pembelajaran
Kurikulum Masagi
Pendekatan Model Pembejaran
Berbasis Proyek Penilaian

Perencanaan Proyek;  Penilaian proses


Niti Surti Menentukan tema.  Penilaian Proyek
desain proyek, Jadwal,  Penilaian Kompetensi
Niti Harti membuat istrumen/ sesuai mata pelajaran
perlengkapan proyek dll terkait
 Penilaian
Niti Bukti Pelaksanaan; melakukan sikap/karakter ( nilai
survey, riset, mengolah kebagjaan/wellbeing)
data
Pelaporan;
Niti Bakti Presentasi, menyusun
laporan tertulis dan
membuat tindak lanjut
Desain Pembelajaran
Berbasis Proyek
B. Pelaksanaan
 Pelaksanaan Kurikulum Masagi minimal 1 kali dalam
satu semester di beberapa satuan pendidikan (SMA,
SMK, SLB) yang ada disetiap cabang dinas pendidikan
E. Evaluasi
 Evaluasi dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan dan
monitoring setelah pelaksanaan kurikulum masagi di satuan
pendidikan (SMA, SMK, SLB) di akhir semester
 Dirancang akan dilaksanakan tahun 2021
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai