Anda di halaman 1dari 161

PENGUATAN PEMAHAMAN

KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

13 – 17 September 2015 Surabaya


Direktorat Pembinaan SMK

1
Dr. Arie Eric Rawung, Drs., MT.
081 333 154 840
arieeric60@gmail.com
WIDYAISWARA MADYA IVC

P4TK BOE MALANG


DEPARTEMEN ELEKTRONIKA
2
AKTIFITAS ILMIAH

4
PENULISAN KARYA ILMIAH AKTIFITAS ILMIAH

Pengamatan kesenjangan kenyataan


fenomena di sekitar kita terhadap MENGAMATI
BAB I kondisi idealnya.

Apa penyebab hal itu terjadi? MENANYA

Menggali pemahaman karakteristik


BAB II fenomena yang terjadi melalui studi
literatur. MENGUMPULKAN
INFORMASI /
Menggali sebanyak mungkin fakta- MENCOBA
BAB III fakta karakteristik fenomena yang
terjadi melalui penelitian.

Menganalisa- dan menjelaskan


BAB IV hubungan sebab akibat sehingga MENALAR
terjadi kesenjangan.

MENYIMPULKAN
BAB V Menyimpulkan dan
MENGKOMUNIKA
mempublikasikan hasil.
SIKAN
5
KOMPETENSI

6
Kompetensi (competencies) merupakan
sejumlah karakteristik yang mendasari
seseorang dan menunjukkan (indicate) cara-cara
bertindak, berpikir, atau menggeneralisasikan
situasi secara layak dalam jangka panjang.
PERNYATAAN EVALUATIF TERHADAP OBJEK, ORANG ATAU
SIKAP PERISTIWA. HAL INI MENCERMINKAN PERASAAN SESEORANG
TERHADAP SESUATU

INFORMASI YANG TELAH DIKOMBINASIKAN DENGAN PEMAHAMAN


PENGETAHUAN DAN POTENSI UNTUK MENINDAKI (MENGARAHKAN TINDAKAN) ;
YANG KEMUDIAN MELEKAT DI BENAK SESEORANG.

KEMAMPUAN SESEORANG UNTUK MENGGUNAKAN AKAL, FIKIRAN,


IDE DAN KREATIFITASNYA DALAM MENGERJAKAN, MENGUBAH,
KETERAMPILAN MENYELESAIKAN ATAUPUN MEMBUAT SESUATU MENJADI LEBIH
BERMAKNA SEHNGGA MENGHASILKAN SEBUAH NILAI DARI HASIL
PEKERJAAN TERSEBUT.

7
BERMAIN PERAN

8
GURU ELEKTRONIKA DAN GURU MESIN SALING MENGHAMPIRI DAN BERSALAMAN

GURU ELEKTRONIKA : “ BAGAIMANA KABARNYA PAK?”

GURU MESIN : “ SYUKUR ALHAMDULILLAH SEHAT-SEHAT SELALU, DAN


KABAR BAPAK?”

GURU ELEKTRONIKA: “SYUKUR ALHAMDULILLAH SEHAT-SEHAT JUGA,


BAGAIMANA KEMAJUAN MURID-MURIDNYA PAK?”

GURU MESIN : “ SIIIP, PRESTASI BELAJAR MEREKA DALAM HAL MEMOTONG,


MENGIKIR DAN MENGEBOR BESI BATANGAN BAIK SEKALI PAK”
(sambil memperagakan kegiatan memotong, mengikir dan
mengebor)
“ OH YA, BAGAIMANA KEMAJUAN MURID-MURIDNYA PAK?”

GURU MESIN : “ HEBAT SEKALI PAK, MURID-MURID SAYA JUGA TERAMPIL


DALAM HAL MENYOLDER DAN MENGUKUR RAGKAIAN
ELEKTRONIKA”
(sambil memperagakan kegiatan menyolder dan mengukur)

KEDUA GURU SALING BERSALAMAN DAN BERPISAH 9


Permasalahan 1

Bermain peran tentang


Kompetensi.

Kompetensi apa yang dimiliki kedua


guru tersebut ?

Kompetensi apa saja ya….?

Apa benar fakta-fakta ini


adalah Kompetensi ?

Oke…ketemu jawabnya.
Kompetensi yang dimiliki kedua
guru adalah………. 10
Permasalahan 2

Bermain peran tentang


aktifitas ilmiah.

Aktifitas ilmiah apa yang telah saya


lakukan ?

Aktifitas ilmiah apa saja


ya….?

Apa benar fakta-fakta ini


adalah aktifitas ilmiah?

Oke…ketemu jawabnya.
Aktifitas ilmiah yg saya lakukan
adalah………. 11
SESI 1
KEBIJAKAN UMUM DIKMEN /
DIREKTORAT PSMK

12
Kebijakan, Filosofi, dan
Pengembangan Kurikulum

Tjipto Sumadi
Unit Implementasi Kurikulum
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2015 13 13
AGENDA

A KEBIJAKAN

B FILOSOFI

C PENGEMBANGAN KURIKULUM
A
KEBIJAKAN
TRISAKTI DAN NAWACITA

Visi:
Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong
Misi ke-7:
Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

Nawacita ke 8 dan 9:
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial

Program Aksi (Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan):


1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk
karakter bangsa
2. Memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat
restorasi sosial
1
Strategi Implementasi
a. Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019
Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan
Dilandasi Semangat Gotong Royong

STRATEGI 1 STRATEGI 2 STRATEGI 3

Penguatan Pelaku Pendidikan dan Peningkatan Mutu dan Akses Pengembangan Efektivitas Birokrasi melalui
Kebudayaan Perbaikan Tatakelola dan Pelibatan Publik

▪ Menguatkan siswa, guru, kepala ▪ Meningkatkan mutu pendidikan sesuai ▪ Melibatkan publik dalam seluruh aspek
sekolah, pengawas, orangtua dan lingkup Standar Nasional Pendidikan pengelolaan kebijakan dengan berbasis data,
pemimpin institusi pendidikan untuk mengoptimalkan capaian Wajib riset, dan bukti lapangan.
dalam ekosistem pendidikan. Belajar 12 tahun.
▪ Membantu penguatan kapasitas tatakelola
▪ Memberdayakan pelaku budaya ▪ Meningkatkan ketersediaan serta pada birokrasi pendidikan di daerah.
dalam pelestarian dan keterjangkauan layanan pendidikan,
pengembangan kebudayaan. khususnya bagi masyarakat yang ▪ Mengembangkan koordinasi dan kerjasama
terpinggirkan. lintas sektor di tingkat nasional.

▪ Fokus kebijakan diarahkan pada ▪ Fokus kebijakan didasarkan pada ▪ Fokus kebijakan dimulai dari mewujudkan
penguatan perilaku yang mandiri percepatan peningkatan mutu dan akses birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan
dan berkepribadian. untuk menghadapi persaingan global dalam tatakelola yang bersih, efektif, dan
dengan pemahaman akan keberagaman, efesien serta melibatkan publik.
penguatan praktik baik, dan inovasi.
b. Sasaran Penerapan Kurikulum Nasional

Mengembangkan Kurikulum Nasional sebagai acuan minimal di


1 semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi di dalam kurikulum
setiap sekolah
Memberikan ruang bagi pengembangan ragam kurikulum daerah
2 berbasis keunggulan lokal

Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru) dalam menerapkan


3 Kurikulum Nasional dalam tahap selanjutnya secara mandiri
mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks kebutuhannya

Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung kurikulum


4 yang bermutu dan beragam

Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta bagian


5 dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa melalui
Kurikulum Nasional yang utuh
c. Asas Pengembangan dan Penerapan Kurikulum Nasional
1. Kurikulum Nasional yang mendorong percepatan peningkatan mutu sekolah,
sekaligus mendukung pengembangan kurikulum sekolah.

2. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum mencakup berbagai aspek


pengembangan dokumen, kesiapan sekolah, dan guru. Pengembangan dan
implementasi ini juga memiliki indikator proses dan mekanisme monitoring dan
evaluasi yang dikoordinasikan dan dikomunikasikan secara rutin di lingkungan
Kemendikbud

3. Pengembangan dan implementasi kurikulum akan terus dilakukan melalui


penyebarluasan praktik baik dan inovasi di sekolah-sekolah Rintisan dan Rujukan.
Praktik baik ini kemudian diimplementasikan dalam skala yang lebih luas sesuai
peta rencana implementasi.

4. Proses pengembangan kurikulum serta implementasinya dikerjakan dengan


pelibatan publik di seluruh tahapan.

5. Proses pengembangan dan implementasi kurikulum dilakukan dengan tatakelola


birokrasi yang efektif, termasuk peningkatan kapasitas dan koordinasi dengan
pemerintah daerah dan lintas sektor.
d. Proses Pengembangan dan Implementasi Kurikulum
Nasional

PROSES
PERBAIKAN; PROSES KONTINU PENERAPAN KURIKULUM
Berdasarkan evaluasi
dan masukan publik NASIONAL

PROSES
PENERAPAN
KURIKULUM KURIKULUM PELATIHAN MONITORING
KURIKULUM BERTAHAP DAN
TAHUN 2006 2013 GURU DAN DAN
2013 PENDAMPINGAN EVALUASI
(KTSP) (PERBAIKAN) PENDAMPING
SEKOLAH
AN SEKOLAH

Pengembangan:
• Nilai-nilai 2015 2016 - 2020
kebangsaan
• Pendidikan
karakter
terintegrasi
• Ketrampilan
bernalar
• Penilaian otentik
(menyeluruh dari PELIBATAN PUBLIK
proses sampai (PRAKTISI [FORMAL DAN NON FORMAL]),
output) AKADEMISI DAN PENGAMAT, DUNIA
USAHA/INDUSTRI DAN ORGANISASI
PROFESI, ORANGTUA, DAN SISWA)
e. Tahap Implementasi Kurikulum Nasional

Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli


2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

• Ragam model pengembangan kapasitas sekolah secara reguler


berbasis kompetensi dan konteks wilayah
• Persiapan Sekolah Rintisan
• Program pengembangan yang holistik untuk daerah khusus,
termasuk 3T
± 40% sekolah K13
± 40% sekolah K13 (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
(kelas 1,4,7,10)
± 40% sekolah KTSP PENERAPAN
KURIKULUM
NASIONAL DI
± 35% sekolah K13 ± 35% sekolah K13 SEMUA
± 75% sekolah KTSP (kelas 1,4,7,10) (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
SEKOLAH DAN
SEMUA KELAS

± 94% sekolah KTSP ± 19% sekolah K13 ± 19% sekolah K13


(kelas 1,4,7,10) (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)

Perbaikan K2013
± 25% sekolah K13 ± 60% sekolah K13
± 6% sekolah K13 ± 6% sekolah K13 (semua kelas) (semua kelas)
± 6% sekolah K2013 (semua kelas)
(semua kelas)

Tahap Implementasi Kurikulum


Nasional dengan pendampingan
sekolah dan pengimbasan dari Sekolah
Rintisan
f. Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum Nasional
TUJUAN PENDIDIKAN
KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN
NASIONAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KURIKULUM
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual) NASIONAL

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR PROSES STANDAR ISI STANDAR PENILAIAN

SEKOLAH
KEMDIKBUD

SILABUS
PENDAMPINGAN DAN KURIKULUM TINGKAT
OTORISASI DAERAH DAN
SEKOLAH
RPP (Pilihan, Terintegrasi
PENGEMBANGAN OPSI TEMPLATE dengan Keunggulan
SILABUS, BUKU SISWA DAN GURU SERTA Lokal)
MATERI AJAR BERMUTU

MATERI DAN ALAT AJAR


g. Skema Persiapan Sekolah
Kapasitas
1 Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai metode
komprehensif dengan skema persiapan sekolah yang lengkap
sekolah
Definisi

Rujukan Menerapkan
contoh: Mengembangkan √
Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk guru) serta √
2 tingkat kapasitas sekolah dalam penerapan Kurikulum Nasional, yang
terintegrasi dengan bentuk assesmen lain yang sudah ada
Siap Menerapkan
Mengembangkan √
X
Pelibatan sekolah Rujukan untuk ikut mendampingi sekolah lainnya dalam Belum siap Menerapkan X
3 rangka percepatan peningkatan kesiapan sekolah Mengembangkan
X

Tahap Tahun Ajaran Sekolah yang Target


Disiapkan
Implementasi
:* Kriteria Sekolah 2015/2016 6% 16.991 Sekolah Rintisan (Eks-sekolah sasaran dan
mandiri K13 + 26 sekolah lulus verifikasi)
Rintisan dan proses
Monev dikoordinasikan 2016/2017 19% Sekolah lainnya*
lebih lanjut oleh unit
terkait 2017/2018 35% Sekolah lainnya*
2018/2019 40% Seluruh sekolah sudah implementasi

Catatan:
1. Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong kesiapan sekolah untuk
menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan.
2. Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan Kurikulum Nasional.
h. Pelibatan Publik dalam Proses Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum Nasional
Tujuan: Melakukan proses yang terbuka dan bertanggungjawab dalam
pengembangan dan implementasi Kurikulum Nasional dengan melibatkan
seluruh pelaku di ekosistem pendidikan
Memfasilitasi masukan publik pada aspek dokumen kurikulum, buku, kesiapan
guru dan sekolah, baik yang bersifat evaluatif maupun aspiratif

Mendapatkan contoh model implementasi yang beragam, efektif, dan teruji di


lapangan

Kerangk Publik diundang untuk memberi masukan bagi topik-topik kunci yang
a Dasar: dibutuhkan dalam beberapa seri diskusi publik maupun bentuk lain.
Peserta diskusi terdiri dari undangan, namun sebagian kegiatan akan bersifat
terbuka bagi yang ingin mendaftar dan yang memiliki kontribusi sesuai
dengan tema diskusi.
Dilakukan di berbagai tempat di Indonesia (representasi kawasan geografis,
pengaruh, tingkat pendidikan), seluruh proses dikomunikasikan terbuka lewat
mekanisme online
i. Sekolah Rintisan 2015
Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan Kurikulum 2013

No Prov. Kab/Kota Jenjang Rintisan Satu Mandiri Jumlah


Semester

1 444 SD 2.514 - 6.808 9.322


2 438 SMP 1.421 3 2.663 4.087
34
3 311 SMA 1.163 21 989 2.173
4 234 SMK 998 2 409 1.409
Total 6.096 26* 10.869 16.991
Catatan:
➢ Berdasarkan Permendikbud No. 160/2014 dan Surat Edaran Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen No.
233/C/KR/2015; Sekolah Rintisan adalah sekolah yang sudah melaksanakan K13 selama 3 Semester (Semester
keempat) sesuai data pokok yang diberikan sekolah pada awal pelaksanaan
➢ Sekolah yang baru melaksanakan 1 Semester (26* sekolah) diizinkan melanjutkan mengimplementasikan K13 melalui
Keputusan BAN-SM Tahap 1 (untuk kepentingan pengimbasan dan implementasi bertahap)
j. Revisi Prinsip Penilaian untuk Tahun Pelajaran
• Dilakukan oleh Pendidik selama dalam Proses Pembelajaran dan Akhir
2015/2016
Pembelajaran;
• Tujuan Penilaian: Penekanan pada:
Formatif (Membentuk Karakter dan Perilaku, Menjadikan Pembelajar Sepanjang
Hayat – To Drive Learning, Terampil),
Diagnostik (Melihat Perkembangan Siswa Dan Feedback-koreksi Pembelajaran),
Sumatif (Mengukur Capaian yang didapat oleh Siswa dari Hasil Belajar);
• Ranah yang Dinilai Tidak Hanya Pengetahuan dan Keterampilan, melainkan juga
Sikap;
• Proses Penilaian: Lebih Sederhana, Terjangkau untuk Dilakukan, Tidak Menjadi
Beban bagi Guru/Siswa, tetapi Tetap Mengutamakan Prinsip dan Kaidah
Penilaian;
• Penilaiaan Mencakup:
(1)Penilaian Formatif (Formative Assessment): Titik Berat pada Proses, Hasilnya
Menjadi Umpan Balik dalam Perbaikan Pembelajaran,
(2)Penilaian Sumatif (Summative Assessment): Titik Berat pada Tingkat Capaian
Hasil Pembelajaran;
• Penilaian yang Dilakukan Tidak Hanya “Assessment Of Learning” melainkan juga
“Assessment For Learning”, dan “Assessment As Learning”.
2
Pelatihan
a. Jumlah Guru Sasaran Pelatihan 2015 Kelas III, VI, IX,
dan XII
PROVINSI SD Kls 3 SD Kls 6 Penjas SD SMP SMA/SMK Umum SMK Produktif Jumlah
01-DKI JAKARTA 205 628 1 680 4,348 1,432 7,294
02-JAWA BARAT 846 2,798 7 2,676 8,916 5,470 20,713
03-JAWA TENGAH 1,974 6,091 11 5,705 7,689 5,929 27,399
04-DI. YOGYAKARTA 66 453   437 1,184 1,048 3,188
05-JAWA TIMUR 989 12,623 22 15,903 15,520 4,950 50,007
06-A C E H 647 1,897 15 3,588 3,364 472 9,983
07-SUMATERA UTARA 632 1,639 1 1,666 2,106 891 6,935
08-SUMATERA BARAT 291 1,062   1,311 1,423 777 4,864
09-R I A U 170 588 2 970 915 536 3,181
10-J A M B I 133 387 2 475 773 146 1,916
11-SUMATERA SELATAN 623 2,507 18 2,665 2,504 522 8,839
12-LAMPUNG 251 839 3 1,337 1,401 527 4,358
13-KALIMANTAN BARAT 128 379   469 278 186 1,440
14-KALIMANTAN TENGAH 59 170 2 356 97 42 726
15-KALIMANTAN SELATAN 107 395   439 644 420 2,005
16-KALIMANTAN TIMUR 481 1,299   1,651 1,512 739 5,682
17-SULAWESI UTARA 92 383 2 576 488 252 1,793
18-SULAWESI TENGAH 98 297 1 604 294 86 1,380
19-SULAWESI SELATAN 355 1,376 4 2,526 1,595 751 6,607
20-SULAWESI TENGGARA 90 333   562 281 49 1,315
21-MALUKU 291 1,066 7 748 166 12 2,290
22-B A L I 367 901 1 1,311 1,258 1,060 4,898
23-NUSA TENGGARA BARAT 159 402 1 1,158 743 329 2,792
24-NUSA TENGGARA TIMUR 140 451 1 895 375 51 1,913
25-PAPUA 89 352 1 506 220 158 1,326
26-BENGKULU 28 146   487 615 188 1,464
27-MALUKU UTARA 23 64   288 87 74 536
28-BANTEN 295 1,166 5 766 1,457 769 4,458
29-BANGKA BELITUNG 113 406 2 415 325 164 1,425
30-GORONTALO 52 180   398 232 187 1,049
31-KEPULAUAN RIAU 311 922 6 595 424 241 2,499
32-PAPUA BARAT 46 199 1 253 177 76 752
33-SULAWESI BARAT 221 573 2 373 280 113 1,562
34-KALIMANTAN UTARA 41 150 1 288   29 106 586
Grand Total 10,413 43,122 119 53,077 61,691 28,753 197,175
b. Strategi Pelatihan
SD, SMP, SMA, SMK Mapel Umum dan Peminatan SMA

Guru Sasaran
GS
(GS)

Instruktur Nasional IN
(IN)

Narasumber Nasional NS
(NS)

SMK Mapel Produktif

Guru Sasaran
GS
(GS)

Narasumber Nasional NS
(NS)
c. Pelatihan Guru Sasaran

IN ON

Program Pelatihan Guru Pemantauan* Sekolah

Durasi 5 hari 2 bulan

Jumlah JP 52 JP 30 JP (equivalensi dari 3 kali kunjungan)

RPP dan Perangkatnya (termasuk • Laporan hasil implementasi kurikulum


Produk rencana penilaian sumatif dan formatif) • Praktik baik dan bukti lapangan
untuk pembelajaran selama 1 semester

Biaya Ditjen GTK (Badan PSDMPK Ditjen Dikdasmen


PMP)
d. Persyaratan NS dan IN
Persyaratan Widyaiswar Guru
a
1. Memiliki kualifikasi akademik minimal S1 program studi yang √ √
relevan
2. Memiliki sertifikat pendidik (linier antara kualifikasi, sertifikat
pendidik, dan pelajaran yang diampu) - √

3. Berpengalaman sebagai Widyaiswara dan guru minimal 5 tahun √ √


4. Kompetensi sikap dan keterampilan mengajar yang dapat dijadikan √ √
model
4. Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan memiliki
kompetensi pedagogi dengan pendekatan andragogi √ √

5. Memiliki karakter sebagai komunikator master teacher yang baik √ √


6. Memiliki komitmen untuk melatih peserta pada setiap pelatihan
dan bersedia ditugaskan di mana saja √ √

7. Memiliki rekam jejak pengalaman melatih secara kreatif dan


inovatif. √ √
8. Lulus pelatihan Narasumber Nasional √ √
3
Pendampingan
a. Pengertian dan Tujuan Pendampingan
Pengertian
• Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan pelaksanaan kurikulum
yang diberikan kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan,
orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di SD, SMP, SMA, SMK sesuai
kurikulum yang berlaku.
Tujuan
1. Umum
Program Pendampingan bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman kepada
pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan
pemangku kepentingan di sekolah untuk menjamin keterlaksanaan Kurikulum secara
efektif dan efisien.
2. Khusus
• Memberikan fasilitasi dalam pelaksanaan Kurikulum di sekolah
• Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modelling) dan penguatan secara
personal, dan spesifik (coaching) dalam pelaksanaan kurikulum secara langsung di
sekolah.
• Membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum di sekolah.
• Membangun budaya mutu sekolah kepada pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan pemangku kepentingan di sekolah melalui
Program Pendampingan yang dilakukan secara inovatif, kontekstual, dan
berkelanjutan.
b. Indikator Keberhasilan
1.Pengawas Sekolah semakin mampu melaksanakan supervisi dan bimbingan kepada
sekolah terkait pelaksanaan kurikulum
2.Kepala Sekolah makin memahami manajemen implementasi kurikulum yang meliputi:
• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Evaluasi diri sekolah
• Budaya sekolah
3.Guru semakin:
Memahami:
• proses pembelajaran dan penilaiannya.
• buku dan materi/alat ajar bermutu serta penggunaannya
• permasalahan yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan kurikulum dan
penanggulangannya
Terampil:
• melaksanaan penilaian formatif dan sumatif, termasuk pencatatan dan pelaporan lewat
rapor
• mengelola Interaksi dengan siswa dan komunikasi dengan orangtuamenyusun rencana
pembelajaran
• mengelola pembelajaran.
4.Pemangku Kepentingan di komunitas lingkungan sekolah (terutama keluarga/orangtua)
semakin memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah.
c. Pola Pendampingan (1)
Instruktur yang terseleksi Model ‘on’ dan ‘in’
Lokasi atau Sekolah yang akan Didampingi Pendekatan In House Training (IHT)

PERSIAPAN PELAKSANAAN

PENYUSUNAN PELAPORAN
PENENTUAN PELATIHAN PELAKSANAAN
MATERI PENDAMPINGAN
PENDAMPING PENDAMPING PENDAMPINGAN
PENDAMPINGAN

Dinamika Perkembangan Kurikulum


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dilaksanakan oleh - Online
Model Pembelajaran (berbasis saintifik) Direktorat - Off line
Penilaian Hasil Pembelajaran Penyiapan Materi Pelatihan
Pendidikan Karakter Jadwal dan Lokasi
Layanan Siswa (Hidden Curriculum), Pembinaan Pelatihan Pendampingan
Karakter
Interaksi Sekolah dengan Orangtua
Penggunaan Peralatan Pendidikan (ABE)
Manajemen Sekolah
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan
Materi Penunjang Direktorat terkait
Rencana Tindak oleh sekolah induk dan sekolah imbas
c. Alur Model On – In (2)

Workshop Pelaksanaan
Pembelajaran di
Persiapan Bersama Sekolah dalam kelas
Rintisan dan
Imbas (IN-1) Rintisan dan
Imbas (ON-1)

Pelaksanaan
Evaluasi Kinerja; Pembelajaran di Evaluasi Kinerja;
Hasil ON-2 dan dalam kelas Hasil ON-1 dan
IN-2 Rintisan dan IN-1
Imbas (ON-2)

Pelaksanaan
Disesuaikan Tim Pendamping merupakan kolaborasi atas:
Kondisi ▪ Sekolah Rintisan dan Imbas
Direktorat
d. Mekanisme Pendampingan
1 Penyusunan materi Pendampingan terdiri atas:
pendampingan oleh unit 1. Pendampingan internal di sekolah Rintisan
Penyusunan Materi 2. Pendampingan oleh sekolah Rujukan
Pendampingan
utama dan direktorat teknis
kepada sekolah imbas

2 Workshop Tim Pendamping


ToT Fasilitator Tingkat Nasional dan Provinsi
Pendampingan
(Pusat)

3 Workshop Tim Pendamping


Bimbingan Tingkat Kabupaten/Kota
Teknis Petugas
Pendampingan

Pelaksanaan pendampingan di sekolah Diikuti oleh sekolah yang


4 Rintisan (internal) belum melaksanakan
Pelaksanaan Kurikulum 2013
Pendampingan sebagai Persiapan
Sosialisasi hasil pendampingan dilakukan di
sekolah Rintisan dan sekolah Imbas implementasi tahap
selanjutnya
e. Timeline Pendampingan
RENCANA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM

Sep -
Jan - Nov-
Mei Juni Jul Agt Okt -
Apr Des
Nov

PERSIAPAN PEMBEKALAN KOORDINASI PEMBEKALAN PELAKSANAAN PELAPORAN HASIL


PENYUSUNAN
- Materi TINGKAT PUSAT DAN TINGKAT PENDAMPINGA PELAKSANAAN
PROVINSI DAN N PENDAMPINGAN
- Juknis - Materi PENYEMPURNA
- Workshop KAB/KOTA DAN PRESENTASI
- Panduan - Juknis AN MATERI
- ToT - Strategi: In LAPORAN
- Kriteria - Panduan - Evaluasi dan
- Bimtek - Workshop House
pendamping - Petugas verifikasi Calon
- Pengembangan - ToT Training (IHT) - Laporan Sekolah
- Data Sekolah Pendamping Pendamping Klaster/Induk/Inti
Materi - Bimtek - Proses: In-
sasaran - Distribusi ke - Penjadwalan
On-In ke Dinas dan
- Alokasi dan Sekolah Pendampingan Direktorat
Revisi sasaran setiap jenjang di - Laporan
Anggaran sekolah sasaran pertanggungjawab
an Unit Utama

Staf Khusus Menteri Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat Direktorat


Direktorat Puskurbuk Puskurbuk Puskurbuk Dinas Pendidikan Dinas
Puskurbuk Puspendik Puspendik Puspendik Sekolah Pendidikan
Puspendik UIK UIK UIK TPK Sekolah
UIK P4TK Dinas
LPTK Pendidikan
TPK P4TK
LPTK
TPK
f. Kriteria Calon Pendamping
Calon Pendamping adalah telah mengikuti Pelatihan K13, Guru, Kepala Sekolah,
Pengawas, dan Tim Pengembang Kurikulum, yang memenuhi kriteria sebagai
berikut.
1. Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum dan Pembelajaran;
2. Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4, diutamakan di bidang
pendidikan;
3. Telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun;
4. Diutamakan memiliki prestasi akademik;
5. Diutamakan bagi yang memiliki pengalaman sebagai
Narasumber/Pendamping/Fasilitator dalam bidang pendidikan;
6. Bersedia melaksanakan pendampingan dengan prosedur dan mekanisme
yang ditetapkan oleh Direktorat terkait;
7. Direkomendasikan oleh atasan/pejabat yang berwenang.
4
Monitoring dan Evaluasi
a. Tujuan dan Manfaat Monev Tahun Pelajaran 2015/2016
Tujuan
• Untuk mengawal proses implementasi kurikulum agar berjalan sesuai
dengan rencana.
• Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi di sekolah dan
memerlukan penanganan segera.
• Untuk mengetahui hasil penerapan kurikulum oleh sekolah dan guru
terhadap siswa dalam proses pembelajaran.

Manfaat
• Sebagai rujukan untuk melakukan perbaikan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan dalam skema pengembangan dan implementasi
Kurikulum Nasional
• Untuk mengkompilasi dan menyebarluaskan praktik baik serta inovasi di
Sekolah Rintisan
b. Kedudukan dan Proses Monev

43
c. Alur Proses Monev
KOORDINATOR
Penyiapan Draf Juknis dan
U
Instrumen Monev UKMP3
Penyusunan K
1 juknis dan Direktorat M
Penyiapan Materi Bimtek Monev
instrumen P
Monev Pembuatan Aplikasi Monev UIK 3

Rakor Persiapan Monev Internal


Kemdikbud 1. Juknis Monev
2. Instrumen Monev
2 Workshop Persiapan Monev 3. Materi Bimtek Monev

3 Rekrutmen Petugas Monev Pusat, Provinsi, Kab/Kota


UKMP3
U
4 Bimtek Petugas Monev Direktorat K
M
Provinsi
5 Pelaksanaan Monev di Lapangan P
3
Kab/Kota
6 Analisis Data dan Pelaporan Hasil Monev

7 Rakor Hasil Monev (Perumusan Kebijakan Baru)


d. Komponen, Indikator, dan Sumber Informasi
Komponen Indikator Responden
Buku Kebenaran, kelengkapan, keterbacaan, tataletak dan Guru, Siswa
fisik, pengiriman, kesesuaian penggunaan
Pelatihan Materi, pelatih, manfaat, teknis pelaksanaan (pelatihan Guru, KS/PS
guru dan bimtek pendampingan)
Proses Pemahaman materi, pemahaman proses, Guru, Siswa, KS/PS
Pembelajaran (kemudahan/kesulitan, kesesuaian, kebenaran)
Kompetensi guru KS/PS, Siswa
Proses Penilaian Pemahaman materi, pemahaman proses, manfaat Guru, KS

Manajemen Penjadwalan, alokasi guru, fasilitas, kelas, siswa, KS


Pembelajaran keterkaitan dengan ekstrakurikuler/ko-kurikuler
Layanan Siswa Bimbingan konseling dan karir, administrasi kesiswaan, KS, Siswa, Komite
dan Budaya pembinaan karakter, keamanan dan kebersihan sekolah Sekolah
Sekolah
B
FILOSOFI
1
Kajian Akademik
a. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi (Kurtzweil Goegle) peserta didik mencari tahu dari berbagai
(tersedia dimana saja, kapan saja) sumber observasi, bukan diberi tahu

Komputasi (Moore-Koomey Pembelajaran diarahkan untuk mampu


Intel) merumuskan masalah [menanya], bukan
(lebih cepat memakai mesin) hanya menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir


Otomasi (Ford Mobil) prosedural dan metakognitif bukan
(menjangkau segala pekerjaan rutin) melaksanakan kegiatan mekanistis [rutin]

Komunikasi (Metcalfe Pembelajaran menekankan pentingnya


Ekonom) kerjasama dan kolaborasi dalam
(dari mana saja, ke mana saja) menyelesaikan masalah

Pengetahuan (Ackoff
Manajemen) Pembelajaran berbasis aktivitas melalui
(dibentuk melalui data  informasi) pengamatan dan pengolahan serta hasilnya
Diseminasi (Horowitz berupa ciptaan yang dikomunikasikan
Manajemen)
(Nilai informasi = sebarannya)
b. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP

Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi


Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
Creating
Characterizing/
Evaluating Actualizing Communicating Evaluating
E
A Organizing/ x
K Up Analyzing V Internalizing p Associating K U A
nnp e p Analyzing
a Qr nnp
odl Rl u i- odl
we y eu em we y
r s i i r i
i se
n- n pn t
n n- n
gs g Ao g O t
cn b i in gs g
t / t
a cd s og a
Rn ei en
pn r i Rn
ed ed
mi t g vn
i i g mi
en Knowledge Attitude n Skill en Knowledge
mg n g
b
(Bloom) g (Krathwohl)g (Dyers) m (Bloom)
b
e e
c. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan
- Observing [mengamat] memberikan hasil siginifikan
- Questioning [menanya] (hanya peningkatan 50%)
- Experimenting [mencoba] Personal dibandingkan yang berbasis
- Associating [menalar] kreativitas (sampai 200%)
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal

Berbasis Aktivitas:
Dengar/Lihat  Amati  Lakukan  Sajikan
Kerangka Ackoff:
Data  Informasi  Pengetahuan  Kearifan
d. Kerangka Kompetensi Abad 21

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Pembelajaran dan Inovasi Informasi, Media and


Kehidupan dan Karir
• Kreatif dan inovasi Teknologi
• Berinisiatif dan mandiri
• Berfikir kritis • Melek informasi
• Keterampilan sosial dan budaya
• Komunikasi dan kolaborasi • Melek Media
• Produktif dan akuntabel
• Melek TIK
• Kepemimpinan & tanggung jawab

Kerangka ini menunjukkan bahwa


berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
- Berkemampuan kreatif - kritis
- Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
e. Kompetensi yang Diharapkan Pemberi Kerja

• Komunikasi
• Etika kerja
• Kemampuan memahami prosedur (dan membuat)
• Kerjasama
• Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan
(5 teratas dari 28 kompetensi)

 Sesuai dengan Kerangka Attitude, Skill, Knowledge

Farkas, A. Competitiveness of Graduates in the Job Market, 2010


f. Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
g. Tambahan Butir 4 Pasal 1

Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan


keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan
pembelajaran, menamatkan suatu program, atau
menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
Muatan
Pembelajaran 1 Sikap Individu
Muatan Sosial
Pembelajaran 2 Pengetahuan
Profesi
Keterampila
..

Muatan n Pedagogi
Pembelajaran n Kompetensi Peserta
Didik Kompetensi Guru
C
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1
Pengembangan Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan Kompetensi
kurikulum

Isi dan Bahan Materi

Cara Proses

Pengaturan Penilaian
b. Pasal 2A, PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud
digunakan sebagai acuan utama dalam Pengembangan Standar
Isi, Standar Proses, Standar Penilaian Pendidikan, Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan.
Standar
Sarpras Standar Standar Isi Standar
Standar Pendidik dan
Pengelolaan Kompetensi
Tenaga Standar
Standar Lulusan
Kependidikan Proses
Pembiayaan

Standar Penilaian
(Termasuk UN)
Kurikulum 58
c. Rumusan Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan +


Mengomunikasikan

SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR,
SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta +


Mengomunikasikan
KETERAMPILA
N
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM
RANAH KONKRET DAN ABSTRAK

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis + Mengevaluasi + Mencipta +


Mengomunikasikan
PENGETAHUAN
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak Keterampilan bukan hanya bermodal psikomotorik!
2. Lingkup dan kedalaman materi Sikap bukan hanya bermodal afektif!
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
d. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Sikap

SD SMP SMA/K
MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PERILAKU YANG
MENCERMINKAN SIKAP ORANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG MENCERMINKAN SIKAP ORANG
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, BERIMAN, BERAKHLAK MULIA,
PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI JAWAB DALAM BERINTERAKSI JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA
SECARA EFEKTIF DENGAN SECARA EFEKTIF DENGAN EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM SOSIAL DAN ALAM
DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, DAN DALAM JANGKAUAN PERGAULAN SERTA DALAM MENEMPATKAN
TEMPAT BERMAIN DAN KEBERADAANNYA DIRINYA SEBAGAI CERMINAN BANGSA
DALAM PERGAULAN DUNIA
e. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Keterampilan

SD SMP SMA/K
MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR MEMILIKI KEMAMPUAN PIKIR
DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH KREATIF DALAM RANAH KREATIF DALAM RANAH
ABSTRAK DAN KONKRET ABSTRAK DAN KONKRET
ABSTRAK DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG TERKAIT DENGAN
SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH DAN PENGEMBANGAN DARI YANG
DITUGASKAN KEPADANYA. SUMBER LAIN SEJENIS DIPELAJARINYA DI SEKOLAH
SECARA MANDIRI
MENGGUNAKAN SUMBER
DENGAN SUDUT PANDANG
BERBEDA
f. Standar Kompetensi Lulusan – Domain Pengetahuan

SD SMP SMA/K
MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN
FAKTUAL DAN KONSEPTUAL FAKTUAL, KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL DAN
DALAM PROSEDURAL DALAM METAKOGNITIF DALAM
ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI, SENI, DAN TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
BUDAYA DENGAN WAWASAN DENGAN WAWASAN DENGAN WAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN KENEGARAAN, DAN KENEGARAAN, DAN
PERADABAN PERADABAN PERADABAN
TERKAIT FENOMENA DAN TERKAIT FENOMENA DAN TERKAIT PENYEBAB FENOMENA
KEJADIAN DI LINGKUNGAN KEJADIAN YANG TAMPAK MATA DAN KEJADIAN
RUMAH, SEKOLAH, DAN
TEMPAT BERMAIN
g. Perubahan Pola Pikir
No Pola Pikir
1 Sumber belajar bukan hanya Guru dan Buku Teks
2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3 Belajar dengan beraktivitas
4 Menggunakan pendekatan saintifik, melalui mengamati, menanya, dst
5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering bertanya
6 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
7 Pembelajaran Pengetahuan  Keterampilan  Sikap
Langsung Taklangsung
8 Menekankan kolaborasi  melalui pengerjaan projek
9 Pentingnya proses : prosedural
10 Mendahulukan pemahaman Bahasa Indonesia
11 Siswa memiliki kekhasan masing-masing: normal, pengayaan, remedial
12 Penekanan pada higher order thinking & mampu berasumsi (realistis)
13 Pentingnya data (terkait pengamatan dll)
h. Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Strukutur Penduduk Indonesia Periode Bonus Demografi Generasi 100 thn Merdeka
Tahun 2010 2010-2035 (Usia pada tahun 2045)

Jumlah Penduduk:
238,5 Juta orang

75 + 3,853
Pend. Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013
70-74 3,376 Pendidikan Tinggi berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
60-69 10,808 Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

50-59 20,026 45-54 tahun


Kelompok umur

40-49 30,730 35-44 tahun

30-39 38,501

20-29 41,529

10-19 43,724

0-9 45,972
Paudisasi
Jumlah Penduduk (juta)
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2015 Memastikan semua penduduk usia sekolah
(Bappenas, BPS, UNFPA 2013))
bersekolah
TERIMA KASIH
Proses Pembelajaran Berbasis Kurikulum2013

PENUTUP:
PEMBUKAAN: Simpulan, Motivasi Akhir,
Salam, Apersepsi, Pengantar Pengayaan, Salam
Materi, Motivasi Awal
Intrapersonal

Experimenting Creating
Observing Questioning (mencoba) Associating Networking
(mengamati) (menanya) Mengumpulkan (menalar) Communicating
Data Implementating

Interpersonal

Pendekatan Ilmiah pada Pelaksanaan Pembelajaran


Menyiapkan Bahan Makanan Utama dan Menyintai Lingkungan
Membangun Bangsa melalui Sentuhan Guru di SMPN 113 7
SESI 2
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI,
DAN KD MAPEL
75
Tujuan Pembelajaran
Peserta mampu:
1. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD pada mata
pelajaran yang diampu sesuai dengan kaidah pencapaian
kompetensi;
2. Menganalisis materi pembelajaran :
a. Menganalisis keterkaitan KD, indikator dan materi dalam
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran;
b. Menganalisis integrasi muatan lokal pada materi mata
pelajaran dan materi mata pelajaran pada ekstrakurikuler
kepramukaan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran;
3. Merancang pemaduan model pembelajaran dan pendekatan
saintifik sesuai dengan prinsip pengembangan Kurikulum
2013;
4. Merancang instrumen penilaian sesuai dengan prinsip
76
PETA KONSEP
Analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD
Mapel

Analisis Materi Pembelajaran


PENGUATAN • keterkaitan KD, indikator dan
PEMAHAMAN materi
KURIKULUM 2013 • Integrasi muatan lokal pada mata
SEKOLAH MENENGAH pelajaran dan ekstrakurikuler
KEJURUAN kepramukaan

Merancang pemaduan model


pembelajaran dan pendekatan
saintifik

Merancang instrumen penilaian


77
PEMAHAMAN KOMPETENSI

SKL:
Kualifikasi Sikap,
Kemampuan Pengetahuan,
Lulusan Keterampilan

Kompetensi Inti (KI)


(KI-1, KI-2, KI-3, KI-4)

Kompetensi Dasar
(KD)
78
PEMAHAMAN KOMPETENSI

SKL, KI dan KD
SKL (Permendibud No. 54/2013)
Kualifikasi Kemampuan Lulusan (S, P, K)

STANDAR ISI STANDAR STANDAR STANDAR


(64/2013) PROSES PENILAIAN SARANA dan
Tingkatan Komp. (65/2013) (66/2013) PRASARANA
Ruang Lingkup
Materi
Penilaian oleh
Pembelajaran Pendidik
(103/2014) (104/2015)

KERANGKA-
STRUKTUR KUR STANDAR STANDAR
STANDAR PTK
(60/2014) PENGELOLAAN PEMBIAYAAN
79
PEMAHAMAN KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


•Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada
pendidikan SMK adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dapat dicapai setelah peserta didik
menyelesaikan masa belajar.
•SKL merupakan acuan utama dalam
pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya
Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam Kompetensi
Dasar (KD).

80
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SMK/MAK

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.

81
PEMAHAMAN KOMPETENSI

Kompetensi Inti (KI):


1. Tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
yang harus dimiliki siswa pada setiap
tingkat kelas atau satuan program
pendidikan.
2. Mencakup sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan.
3. Berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
pembelajaran, mata pelajaran atau satuan
program pendidikan dalam mencapai SKL.

82
Level Kompetensi Inti
NO TINGKAT TINGKAT
KOMPETENSI KELAS
1 Tingkat 0 TK/ RA
2 Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A
3 Tingkat 2
Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A
4 Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas VII SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Kelas VIII
5 Tingkat 4
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
6 Tingkat 4A Kelas IX SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
Kelas X SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
7 Tingkat 5
Kelas XI SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
KEJURUAN
Kelas XII SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/ PAKET C/PAKET C
8 Tingkat 6
KEJURUAN

83
PEMAHAMAN KOMPETENSI

Kompetensi Dasar (KD):


 Tingkat kemampuan dalam konteks muatan
pembelajaran serta perkembangan belajar,
mengacu pada KI.
Taksonomi
 Struktur dan kategori domain kemampuan
tentang perilaku siswa: sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
 Mengukur perubahan perilaku siswa selama
proses pembelajaran dan hasil belajar yang
dirumuskan dalam perilaku (behavior) yang
terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.

84
PEMAHAMAN KOMPETENSI

KI-1 (Sikap Spiritual)


KI-2 (Sikap Sosial)
Kompetensi Pengintegrasi
Muatan
Inti
Pembelajaran
KI-3 (Pengetahuan)
KI-4
(Keterampilan)

85
PEMAHAMAN KOMPETENSI

menerima

Kombinasi merespon
KI-1 Reaksi Afektif,
dan Konatif menghargai
KI-2
(Perilaku), dan
menghayati
Kognitif
mengamalkan

86
Insert KI 1 dan 2
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya. yang dianutnya. yang dianutnya.
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja peduli (gotong royong, kerja peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, sama, toleran, damai), santun, sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan responsif dan proaktif dan responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai menunjukkan sikap sebagai menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berbagai permasalahan dalam berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif berinteraksi secara efektif berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan dengan lingkungan sosial dan dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam alam serta dalam alam serta dalam
menempatkan diri sebagai menempatkan diri sebagai menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam cerminan bangsa dalam cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. pergaulan dunia. pergaulan dunia.

87
GRADASI PERILAKU (TAKSONOMI) PADA KUR 2013

Kurikulum 2006 Kurikulum 2013


Creating
Characterizing/
Evaluating Actualizing Communicating Evaluating

Analyzing Organizing/
Internalizing Associating Analyzing

Applying Valuing Experi-


menting Applying

Under-standing Responding Questioning Under-standing

Knowing/ Knowing/
Remembering Accepting Observing
Remembering

Knowledge Attitude Skill Knowledge


(Bloom) (Krathwohl) (Dyers) (Bloom)
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi 88
GRADASI (TAKSONOMI) KETERAMPILAN
MENURUT DAVE DAN SYMPSON

Naturalisasi
Orisinal
Alami
Artikulasi
Mahir
Presisi
Membiasakan
Manipulasi
Meniru,
Imitasi Kesiapan,
Persepsi

Dave Sympson

89
RUMUSAN KI-3
(PENGETAHUAN)

Dimensi proses Dimensi


Kognitif Pengetahuan
C-1
Mengingat FAKTA
C-2
Memahami Kelas X KONSEP
Kelas X C-3 Kelas XI
dan XI Menerapkan dan XII
Kelas XII PROSEDURAL
C-4
Menganalisis
METAKOGNITIF
C-5
Mengevaluasi
C-6
Mengkreasi
90
DIMENSI PROSES KOGNITIF
 C1; mengingat (remember), mengingat kembali
pengetahuan dari memorinya.
 C2; memahami (understand), mengkonstruksi makna dari
pesan baik secara lisan, tulisan, dan grafis.
 C3; menerapkan (apply), penggunaan prosedur dalam situasi
yang diberikan atau situasi baru.
 C4; menganalisis (analyse), penguraian materi ke dalam
bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian itu saling
berhubungan satu sama lain dalam keseluruhan struktur.
 C5; mengevaluasi (evaluate) membuat keputusan
berdasarkan kriteria dan standar.
 C6; mengkreasi (create) menempatkan elemen-elemen
secara bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau
mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru (struktur
baru).

91
DIMENSI PENGETAHUAN

 Pengetahuan faktual; pengetahuan terminologi


atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen.
 Pengetahuan konseptual; pengetahuan yang lebih
kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip
dan generalisasi.
 Pengetahuan prosedural; pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu.
 Pengetahuan metakognitif; pengetahuan tentang
kognisi, merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman, meliputi kesadaran berpikir dan
penetapan keputusan tentang sesuatu.

92
Rumusan Kompetensi Inti SMK

KOMPETENSI INTI (KI-3)

Kelas X Kelas XI Kelas XII


Memahami, menerapkan dan Memahami ,menerapkan dan Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan menganalisis pengetahuan menganalisis dan
faktual, konseptual, dan faktual, konseptual, mengevaluasi pengetahuan
prosedural dalam ilmu prosedural, dan metakognitif faktual, konseptual,
pengetahuan, teknologi, seni, dalam ilmu pengetahuan, prosedural, dan metakognitif
budaya, dan humaniora teknologi, seni, budaya, dan dalam ilmu pengetahuan,
dengan wawasan humaniora dengan wawasan teknologi, seni, budaya, dan
kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan, humaniora dengan wawasan
kenegaraan, dan peradaban kenegaraan, dan peradaban kemanusiaan, kebangsaan,
terkait penyebab fenomena terkait penyebab fenomena kenegaraan, dan peradaban
dan kejadian dalam bidang dan kejadian dalam bidang terkait penyebab fenomena
kerja yang spesifik untuk kerja yang spesifik untuk dan kejadian dalam bidang
memecahkan masalah. memecahkan masalah. kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.

Dimensi Dimensi proses


Pengetahuan kognitif 93
RUMUSAN KI-4
(KETERAMPILAN)

Keterampilan Keterampilan
Abstrak Kongkret
K-1 Kls X Imitasi Persepsi, Kesiapan,
Mengamati Meniru
K-2
Menanya Kls XI Manipulasi Membiasakan
K-3
Kelas X Mencoba Kls XII
dan XI Presisi Mahir
K-4
Menalar Kelas XII Artikulasi Alami
K-5
Menyaji Naturalisasi Orisinal
K-6
Mencipta DAVE SIMPSON
GRADASI KETERAMPILAN KONKRET
Persepsi (perception) : Menunjukan perhatian untuk
melakukan suatu gerakan
Kesiapan (set) :Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk
melakukan suatu gerakan
Meniru (guided response) :Meniru gerakan secara terbimbing
Membiasakan gerakan (mechanism) :Melakukan
gerakanmekanistik
Mahir (complex or overt response) :Melakukan gerakan
kompleks dan termodifikasi
 Menjadi gerakan alami (adaptation) :Menjadi gerakan alami
yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai
sebelumnya
 Menjadi tindakan orisinal (origination) :Menjadi gerakan baru
yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri
khasnya

95
Tingkat Uraian Tingkatan Uraian Tingkat
Taksonomi Taksonomi Kompetensi
Simpson Dave Minimal/Kelas
Persepsi Menunjukan Imitasi Mengulangi V/ Kls X
  perhatian kegiatan yang  
untuk telah
  melakukan didemonstrasikan
  suatu gerakan atau dijelaskan,
     meliputi tahap
Kesiapan coba-coba hingga
Menunjukan mencapai respon
  kesiapan yang tepat
  mental dan
fisik untuk
  melakukan
suatu gerakan
 
Meniru Meniru gerakan
  secara
terbimbing
 

96
Membias Melakukan Manipulas melakukan suatu V/Kls XI
akan gerakan i pekerjaan dengan
gerakan mekanistik sedikit percaya dan  
(mechanis kemampuan melalui
m) perintah dan berlatih
Mahir Melakukan Presisi melakukan suatu VI/ Kls XII)
(complex gerakan tugas atau aktivitas
or overt kompleks dengan keahlian dan  
response) dan kualitas yang tinggi
termodifikasi dengan unjuk kerja
yang cepat, halus, dan
akurat serta efisien
tanpa bantuan atau
instruksi
Menjadi Menjadi Artikulasi Keterampilan  
gerakan gerakan alami berkembang dengan
alami yang baik sehingga
(adaptation diciptakan seseorang dapat
) sendiri atas mengubah pola
dasar gerakan gerakan sesuai
yang sudah dengan persyaratan
dikuasai khusus untuk dapat
sebelumnya digunakan mengatasi
situasi problem yang
tidak sesuai SOP
Menjadi Menjadi Naturalisa melakukan unjuk kerja  
tindakan gerakan baru si level tinggi secara
orisinal yang orisinal alamiah, tanpa perlu
(origination dan sukar ditiru berpikir lama dengan
) oleh orang lain mengkreasi langkah
dan menjadi ciri kerja baru
khasnya
Rumusan Kompetensi Inti SMK
KOMPETENSI INTI (KI-4)
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Mengolah, menalar, Mengolah, menalar, Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam ranah
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait konkret dan ranah
dengan dengan pengembangan abstrak terkait dengan
pengembangan dari dari yang dipelajarinya pengembangan dari
yang dipelajarinya di di sekolah secara yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, mandiri, bertindak sekolah secara
bertindak secara efektif secara efektif dan mandiri, dan mampu
dan kreatif, dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas
mampu melaksanakan melaksanakan tugas spesifik di bawah
tugas spesifik di bawah spesifik di bawah pengawasan langsung
pengawasan langsung pengawasan langsung

99
RINCIAN GRADASI SIKAP, PENGETAHUAN,
DAN KETERAMPILAN

Sikap Pengetahuan Keterampilan


Kongkret
Krathwohl Bloom Abstak
Dyers Dave Sympson
Imitasi Persepsi,Kesiapa
Menerima Mengingat Mengamati n, Maniru

Menjalankan Memahami Menanya Manipulasi Membiasakan


Menghargai Menerapkan Mencoba Presisi Mahir
Menghayati Menganalisis Menalar Artikulasi Alami
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Manipulasi Orsinil

Mencipta Mencipta

100
Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil
Belajar
 
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
KETERKAITAN SKL, KI DAN KD
Memindahkan Kualifikasi Kemampuan dari SKL
Memindahkan Kompetensi Inti dari
Permendikbud No. 64/2013 dan atau No. 70/
2013 atau No. 60/2014 pada ranah yang sama
Memindahkan Kompetensi Dasar pada mata
pelajaran, tingkat, dan ranah sesuai dengan KI
Menganalisis taksonomi dan gradasi hasil belajar
Menganalisis dimensi pengetahuan dan
keterampilan
Analisis Keterkaitan Domain Antara SKL, KI, dan KD

Standar Kompetensi Lulusan


(SKL) Kompetensi Inti
Analisis dan
(KI) Kompetensi Dasar (KD)
Kualifikasi Rekomendasi *)
Dimensi Kelas X
Kemampuan
. Sikap Memiliki perilaku 1. Mengha- 1.1. Memahami nilai-nilai keimanan  Memahami nilai-nilai
yang yati dan dengan menyadari hubungan keimanan berada pada gradasi
mencerminkan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas (menerima) taksonomi
sikap orang ajaran agama alam dan jagad raya terhadap Krathwohl (S1) belum sesuai
beriman, yang kebesaran Tuhan yang dengan tuntutan KI 1
berakhlak mulia, dianutnya. menciptakannya.
berilmu, percaya Rekomendasi: diperbaiki pada
diri, dan 1.2. Mendeskripsikan perumusan tujuan yang
bertanggung- kebesaran Tuhan yang diikatkan pada KI 2 sebagai
jawab dalam menciptakan berbagai refleksi KI 1
berinteraksi sumber energi di alam.
secara efektif  Mendeskripsikan
dengan kebesaran Tuhan, berada
lingkungan sosial pada gradasi
dan alam serta 1.3 Mengamalkan nilai-nilai (menerima) taksonomi
dalam keimanan sesuai Krathwohl (S1) belum
menempatkan diri dengan ajaran agama sesuai dengan tuntutan
sebagai cerminan dalam kehidupan KI-1.
bangsa dalam sehari-hari.
pergaulan dunia.   Mengamalkan nilai-nilai
keimanan, berada pada
gradasi
Analisis Keterkaitan Domain Antara SKL, KI, dan KD

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Analisis


Kompetensi Inti (KI) Kompetensi dan
Dimensi Kualifikasi Kemampuan Kelas X Dasar (KD) Rekome
ndasi *)
2. Menghayati dan 2.1. Menunjukkan perilaku
mengamalkan ilmiah (memiliki rasa ingin
perilaku jujur, disiplin, tahu; objektif; jujur; teliti;
tanggung jawab, cermat; tekun; hati­-hati;
peduli (gotong- bertanggung jawab;
royong, kerja sama, terbuka; kritis; kreatif;
toleran, damai), inovatif dan peduli
santun, responsif dan lingkungan) dalam aktivitas
proaktif dan sehari-hari sebagai wujud
menunjukkan sikap implementasi sikap dalam
sebagai bagian dari melakukan percobaan dan
solusi atas berbagai berdiskusi.
permasalahan dalam 2.2.Menghargai kerja individu
berinteraksi secara dan kelompok dalam
efektif dengan aktivitas sehari‑hari
lingkungan sosial dan sebagai wujud
alam serta dalam implementasi
menempatkan diri melaksanakan percobaan
sebagai cerminan dan melaporkan hasil
bangsa dalam percobaan.
pergaulan dunia.  
Analisis Keterkaitan Domain Antara SKL, KI, dan KD

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Analisis dan


Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Rekomendas
Dimensi Kualifikasi Kemampuan Kelas X (KD) i *)
Pengetah 1. Memahami, 2. Menerapkan  Menerangkan  Komunikasi daring
uan menerapkan, pengetahuan komunikasi asinkron.
menganalisis pengelolaan daring  Komunikasi daring
pengetahuan faktual, informasi asinkron. asinkron.
konseptual, prosedural digital.  Menerangkan  Kewargaan digital
berdasarkan rasa ingin komunikasi  Komunikasi daring
tahunya tentang ilmu daring sinkron. asinkron dan
pengetahuan, teknologi,  Menerangkan komunikasi daring
seni, budaya, dan kewargaaan sinkron.
humaniora dengan digital.
wawasan kemanusiaan,  Menerapkan
kebangsaan, kenegaraan, komunikasi
dan peradaban terkait daring asinkron
penyebab fenomena dan dan
kejadian, serta komunikasi
menerapkan daring sinkron.
pengetahuan prosedural  
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah.
Analisis Keterkaitan Domain Antara SKL, KI, dan KD

Standar Kompetensi Lulusan


(SKL) Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar Analisis dan
Dimensi Kualifikasi Kemampuan Kelas X (KD) Rekomendasi *)
Keteram 4. Mengolah, 4.2  Mengikuti  Mendemontrasikan
pilan menalar, dan Menyajikan komunikasi Komunikasi daring
menyaji dalam hasil daring asinkron dan sinkron.
ranah konkret dan penerapan asinkron dan
ranah abstrak pengelolaan sinkron
terkait dengan informasi berdasarkan
pengembangan digital melalui contoh.
dari yang komunikasi  Mendemonstr
dipelajarinya di daring online. asikan
sekolah secara komunikasi
mandiri, dan daring
mampu asinkron dan
menggunakan sinkron
metoda sesuai berdasarkan
kaidah keilmuan. tugas
PEMAHAMAN KOMPETENSI

Latihan 1
Buatlah analisis keterkaitan
SKL, KI, dan KD untuk kelas XI
sesuai contoh.

107
SESI 2
• Analisis keterkaitan KD, indikator, dan
materi pembelajaran
• Analisis integrasi muatan lokal pada
materi mata pelajaran, dan mata
pelajatan pada kegiatan
ekstrakurikuler kepramukaan
108
KONSEP MATERI SIMULASI DIGITAL

Materi pembelajaran atau lingkup materi


Simulasi Digital merupakan bagian dari isi
rumusan Kompetensi Dasar (KD) yang
merupakan muatan dari pengalaman belajar
yang diinteraksikan di antara peserta didik
dengan lingkungannya untuk mencapai
Kemampuan Dasar berupa perubahan
perilaku sebagai hasil belajar dari mata
pelajaran.

109
DESKRIPSI

Pengembangan materi pembelajaran merujuk


pada materi pembelajaran dalam silabus atau
buku, serta Kompetensi Dasar yang termuat
dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4
(keterampilan)

110
LINGKUP MATERI SIMULASI DIGITAL
Mata pelajaran Simulasi Digital membahas materi
sebagai berikut:
• Komunikasi dalam jaringan (daring/online);
• Kelas maya;
• Presentasi video;
• Presentasi video untuk branding dan marketing;
• Simulasi visual
• Aplikasi pengolah simulasi visual tahap produksi dan
pascaproduksi, dan
• Buku digital.

111
RAMBU-RAMBU PERUMUSAN IPK
• Indikator merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-
3) dan perilaku keterampilan (KD dari KI-4) yang dapat diukur
dan atau diobservasi.
• IPK perilaku sikap spiritual (KD dari KI-1) dan sikap sosial (KD dari
KI-2) tidak dirumuskan, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap
sosial harus dikaitkan pada perumusan tujuan pembelajaran.
• Rumusan IPK pengetahuan dimensi proses kognitif (dari
memahami sampai dengan mengevaluasi) dan dimensi
pengetahuan (fakta, konsep, prosedur, dan metakonitif) yang
sesuai dengan KD,
• Rumusan IPK keterampilan sesuai dengan bentuk dan gradasi KD
keterampilan.
• Tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai dari
serendah-rendahnya C2 sampai setara dengan KD hasil analisis
dan rekomendasi.
112
LANGAH-LANGKAH
LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN
PENJABARAN KI DANINDIKATOR
KD KE DALAM
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) DAN MATERI
PEMBELAJARAN

• Tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4


berdasarkan gradasinya dan tuntutan KI;
• Tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual,
prosedural, metakognitif);serta bentuk keterampilan, apakah
keterampilan abstrak atau keterampilan konkret;
• Keterampilan kongkret pada kelas X menggunakan kata kerja
operasional sampai tingkat membiasakan/manipulasi.
Sedangkan untuk kelas XI sampai minimal pada tingkat
mahir/presisi. Selanjutnya untuk kelas XII sampai minimal
pada tingkat ‘menjadi gerakan alami’/artikulasi/presisi pada
taksonomi psikomotor Simpson atau Dave, dan
• Rumusan IPK pada setiap KD dari KI-3 dan pada KD dari KI-4
minimal memiliki 2 (dua) indikator.
113
. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Penpencapaian
Kompetensi (IPK) dan Materi pembelajaran
Komptensi Inti KD IPK Materi
1. Menghayati dan 1.1. Memahami nilai-nilai
mengamalkan ajaran keimanan dengan
agama yang dianutnya. menyadari hubungan
keteraturan dan
kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2. Mendeskripsikan
kebesaran Tuhan yang
menciptakan berbagai
sumber energi di alam.
1.3. Mengamalkan nilai-nilai
keimanan sesuai dengan
ajaran agama dalam.

114
. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Penpencapaian
Kompetensi (IPK) dan Materi pembelajaran
Komptensi Inti KD IPK Materi
2. Menghayati dan 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah    
mengamalkan perilaku (memiliki rasa ingin tahu;
jujur, disiplin, tanggung objektif; jujur; teliti; cermat;
jawab, peduli (gotong- tekun; hati­-hati; bertanggung
royong, kerja sama, jawab; terbuka; kritis; kreatif;
toleran, damai), santun, inovatif dan peduli lingkungan)
responsif dan proaktif dan dalam aktivitas sehari-hari
menunjukkan sikap sebagai sebagai wujud implementasi
bagian dari solusi atas sikap dalam melakukan
berbagai permasalahan percobaan dan berdiskusi.
dalam berinteraksi secara 2.2. Menghargai kerja individu
efektif dengan lingkungan dan kelompok dalam aktivitas
sosial dan alam serta sehari‑hari sebagai wujud
dalam menempatkan diri implementasi melaksanakan
sebagai cerminan bangsa percobaan dan melaporkan
dalam pergaulan dunia. hasil percobaan.
 

115
. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Penpencapaian
Kompetensi (IPK) dan Materi pembelajaran
Komptensi Inti KD IPK Materi
3. Memahami, menerapkan, 3.1.  Menerangkan  Komunikasi daring
menganalisis Menerapkan komunikasi daring asinkron.
pengetahuan faktual, pengetahuan asinkron.  Komunikasi daring
konseptual, prosedural pengelolaan  Menerangkan asinkron.
berdasarkan rasa ingin informasi komunikasi daring  Kewargaan digital
tahunya tentang ilmu digital. sinkron.  Komunikasi daring
pengetahuan, teknologi,  Menerangkan asinkron dan
seni, budaya, dan kewargaaan komunikasi daring
humaniora dengan digital. sinkron.
wawasan kemanusiaan,  Menerapkan
kebangsaan, kenegaraan, komunikasi daring
dan peradaban terkait asinkron dan
penyebab fenomena dan komunikasi daring
kejadian, serta sinkron.
menerapkan pengetahuan  
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah.
116
. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Penpencapaian
Kompetensi (IPK) dan Materi pembelajaran
Komptensi Inti KD IPK Materi
4. Mengolah, menalar, 4.2  Mengikuti  Mendemontrasi
dan menyaji dalam Menyajikan komunikasi kan Komunikasi
ranah konkret dan ranah hasil daring daring asinkron
abstrak terkait dengan penerapan asinkron dan dan sinkron.
pengembangan dari pengelolaan sinkron
yang dipelajarinya di informasi berdasarkan
sekolah secara mandiri, digital contoh.
dan mampu melalui  Mendemonstr
menggunakan metoda komunikasi asikan
sesuai kaidah keilmuan. daring komunikasi
online. daring
asinkron dan
sinkron
berdasarkan
tugas

117
Pengintegrasian Muatan Lokal (Nilai Kontekstual)
ke dalam Mata Pelajaran Simulasi Digital

Integrasi Muatan Lokal ke


Kompetensi Dasar
dalam Materi Mata Pelajaran
3.2.Menerapkan pengetahuan Menggunakan komunikasi
pengelolaan informasi daring asinkron dan
digital melalui komunikasi daring sinkron
pemanfaatan komunikasi pada bidang usaha
daring (online). pertambangan yang ada di
wilayah Kabupaten Bangka
4.2.Menyajikan hasil penerapan Tengah.
pengelolaan informasi
pengelolaan informasi
digital melalui komunikasi
daring (online).

118
Pengintegrasian Mata Pelajaran Simulasi Digital
pada Kegiatan Aktualisasi Kepramukaan
Integrasi materi
mata pelajaran pada
Kompetensi Dasar Aktualisasi
Ekstrakurikuler
Kepramukaan
3.2 Menerapkan pengetahuan Menggunakan
pengelolaan informasi digital kompetensi komunikasi
melalui pemanfaatan
daring (online) dalam
komunikasi daring (online).
kegiatan kepramukaan
4.2 Menyajikan hasil
penerapan pengelolaan (mengirim dan
informasi digital melalui menerima email,
komunikasi daring (online). chatting, dst).
119
Latihan 2

Buat analisis keterkaitan KI, KD,


Indikator Pencapaian Kompetensi
dan Materi seperti contoh di atas
dari pasangan KD-3 dan KD-4 sesuai
dengan mata pelajaran yang
diampu.

1
2
SESI 3
PERANCANGAN PEMADUAN
MODEL PEMBELAJARAN DAN
PENDEKATAN SAINTIFIK

121
DESKRIPSI
 Proses pembelajaran meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian.
 Perencanaan pembelajaran dirancang dalam
bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru.
 RPP dikembangkan untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya
mencapai KD, disusun secara lengkap dan
sistematis.
 Indikator dirumuskan dalam pernyataan
perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada
KI-3 dan KI-4.
122
ASPEK YANG DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN RPP

Try to keep student in mind as you plan


RPP your lesson.
Ask you self:
• Who are they?
• What do they already know?
• What must they learn?
• What should they learn about this?
• What must they do?, and
• How will they demonstrate their
learning?
(British Columbia Institute Technology,
2010:2)

123
Lanjutan
DESKRIPSI RENCANA PEMBELAJARAN
 Tujuan pembelajaran mengandung unsur peserta
didik (audience), perilaku (behavior), kondisi
(condition) dan kriteria (degree).
 Rumusan tujuan harus mencerminkan
keterikatan antara KD dari KI-1 dan KD dari KI-
2 di dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KD dari
KI-4.
 Rumusan tujuan juga harus mencerminkan aspek
penilaian otentik berupa proses dan hasil belajar
 Langkah-langkah pembelajaran berisikan
pendekatan pembelajaran saintifik dan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteritik KD
yang akan diajarkan.
124
RAMBU-RAMBU PEMILIHAN MODEL
PENYINGKAPAN/PENEMUAN

• Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke


pencarian atau penemuan;
• Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan
pada pemahaman pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural; dan
• Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah
dan menalar
1
2
RAMBU-RAMBU PEMILIHAN MODEL
HASIL KARYA (PBL, PjBL)

• Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil


karya berbentuk jasa atau produk;
• Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan
metakognitif;
• Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan
mencipta, dan
• Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan
persyaratan penguasaan pengetahuan
konseptual dan prosedural.
1
2
Sintaksis Model Pembelajaran

a. Model Pembelajaran Descovery Learning


1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
2) Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
3) Data Collection (Pengumpulan Data)
4) Verification (Pembuktian)
5) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)

Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing


1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
5) Analisis proses inkuiri.

127
Sintaksis Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Problem Based Learning


(Bransford &Stein, dalam Jamie Kirkley /2003 : 3 )
1) Mengidentifikasi masalah;
2) Menetapkan masalah melalui berfikir tentang
masalah dan menseleksi informasi-informasi
yang relevan;
3) Mengembangkan solusi melalui
pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-
pikiran dan mengecek perbedaan pandang.
4) Melakukan tindakan strategis
5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-
pengaruh dari solusi yang dilakukan.
128
Sintaksis Model Pembelajaran

a. Model Pembelajaran Problem Solving Learning


jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen (2011:93)
1) merumuskan uraian masalah;
2) mengembangkan kemungkinan penyebab;
3) mengetes penyebab atau proses diagnosa;
4) mengevaluasi “

129
Sintaksis Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Project Based Learning


1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the
Essential Question).
2) Mendesain Perencanaan Proyek
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
(Monitor the Students and the Progress of the
Project)
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the
Experience)

130
Contoh Penentuan Model Pembelajaran
Kompetensi Model Keterangan
Pembelajaran
KD.3.2 Menerapkan Model a. KD-3.2 menitikberatkan
pengetahuan Pembelajaran pada pemahaman
pengelolaan informasi Discovery pengetahuan
digital melalui
pemanfaatan Learning konseptual dan
komunikasi daring prosedural.
(online). b. KD 4.2 Pernyataan KD-
KD.4.2 Menyajikan hasil 4 pada taksonomi
penerapan keterampilan kongkret
pengelolaan informasi pada gradasi
digital melalui membiasakan gerakan
komunikasi daring
(online). atau manipulasi.

1
3
RANCANGAN SINTAK MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

132
Lanjutan

133
Lanjutan

134
Lanjutan

135
Lanjutan

136
Lanjutan

137
Latihan

Buat pemaduan pendekatan saintifik


dengan model belajar yang saudara
pilih berdasarkan analisis menggunakan
format matrik seperti contoh.

1
3
SESI 4
PERANCANGAN INSTRUMEN
PENILAIAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR

Penilaian Hasil Belajar merupakan proses


pengumpulan informasi/bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah
proses pembelajaran suatu kompetensi
muatan pembelajaran untuk kurun waktu satu
semester dan satu tahun pelajaran

140
DESKRIPSI

Penilaian Otentik adalah pendekatan,


prosedur, dan instrumen penilaian proses dan
capaian pembelajaran peserta didik dalam
penerapan sikap spiritual dan sikap sosial ,
penguasaan pengetahuan, dan penguasaan
keterampilan yang diperolehnya dalam bentuk
pelaksanaan tugas perilaku nyata atau
perilaku dengan tingkat kemiripan dengan
dunia nyata, atau kemandirian belajar

141
TEKNIK DAN BENTUK PENILAIAN
SIKAP
Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Penilaian
Observasi Daftar cek Dilakukan selama proses
Skala penilaian pembelajaran.
sikap
Penilaian diri Daftar cek Dilakukan pada akhir
Skala penilaian semester
sikap
Penilaian Daftar cek Dilakukan pada akhir
antarpeserta Skala penilaian semester, setiap
didik sikap pesesrta didik dinalai
oleh 5 siswa.
Jurnal Catatan pendidik Berupa catatan guru
berisi informasi tentang kelemahan dan
tentang kekuatan kekuatan peserta didik
dan kelemahan yang tidak berkaitan
peserta didik dengan mata pelajaran.

142
TEKNIK DAN BENTUK PENILAIAN
PENGETAHUAN

Teknik Bentuk Instrumen


Penilaian
 Memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan
benar-salah, ya-tidak), menjodohkan, sebab-
Tes tulis akibat.
 Mensuplai jawaban (isian atau melengkapi,
jawaban singkat atau pendek, uraian).
Observasi  Daftar cek observasi guru terhadap diskusi,
tanya jawab dan percakapan.
 Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
Penugasan atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.

143
TEKNIK DAN BENTUK PENILAIAN
KETERAMPILAN
Teknik
Bentuk Instrumen
Penilaian
 Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, peserta
didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan
kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Unjuk kerja/
 Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja yang
kinerja/
menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
praktik
memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara
kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua.
 Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pelaporan.
Projek
 Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria
penilaian atau rubrik.
Produk  Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Portofolio  Daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
Tulis  Tes tulis, daftar cek atau skala penilaian (rubrik)
144
KETUNTASAN BELAJAR

• Nilai ketuntasan ranah sikap pada skala


Baik,
• Nilai Ketuntasan ranah pengetahuan
dan keterampilan pada skala 2,67 (B-).

145
KONVERSI SKOR DAN PREDIKAT HASIL BELAJAR

Sikap Pengetahuan Keterampilan


Capaian
Modus Predikat Skor Rerata Huruf Huruf
Optimum
SB 3,85 – 4,00 A 3,85 – 4,00 A
4,00
(Sangat Baik) 3,51 – 3,84 A- 3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+ 3,18 – 3,50 B+
B
3,00 2,85 – 3,17 B 2,85 – 3,17 B
(Baik)
2,51 – 2,84 B- 2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+ 2,18 – 2,50 C+
C
2,00 1,85 – 2,17 C 1,85 – 2,17 C
(Cukup)
1,51 – 1,84 C- 1,51 – 1,84 C-
K 1,18 – 1,50 D+ 1,18 – 1,50 D+
1,00
(Kurang) 1,00 – 1,17 D 1,00 – 1,17 D

146
LAPORAN PENCAPAIAN
KOMPETENSI
a. Laporan Pencapaian Kompetensi Sikap
Laporan pencapaian kompetensi sikap pada akhir semester
didasarkan atas modus perilaku sikap spiritual dan sosial
yang sering terjadi dari hasil observasi guru selama satu
semester. Minimal Baik (B)

b. Laporan Pencapaian Kompetensi Pengetahuan


Laporan pencapaian kompetensi pengetahuan pada akhir
semester merupakan rerata dari capaian kompetensi
minimal (2,67).

c. Laporan Pencapaian Kompetensi Keterampilan


Laporan pencapaian kompetensi ketrampilan pada akhir
semester merupakan capaian paling optimum (nilai
tertinggi) kompetensi dari batas minimal 2,67.
147
PENENTUAN TEKNIK PENILAIAN

No. Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian


1. Sikap Observasi Daftar Skala
Penilaian
2. Pengetahuan    
KD.3.2 Menerapkan Tes Tertulis Mensuplai
pengetahuan pengelolaan jawaban (jawaban
informasi digital melalui singkat)
pemanfaatan komunikasi daring
(online).

3. Keterampilan    
KD.4.2 Menyajikan hasil Unjuk Kerja Daftar skala 1-4
penerapan pengelolaan
informasi digital melalui
komunikasi daring (online).

1
4
PENILAIAN SIKAP

JUJUR PERCAYA DIRI KERJASAMA TANGGUNG SANTUN


NO NAMA SISWA (1-4) (1-4) (1-4) JAWAB (1-4)
(1-4)

Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat.
1 =jika satu indikator terlihat.

Rubrik peniaian sikap jujur :


A. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
B. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
C. Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
D. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

1
4
PENILAIAN PENGETAHUAN
CONTOH KISI-KISI SOAL PENILAIAN PENGETAHUAN

Kompetensi Jenis
Indikator Indikator Soal Soal
Dasar Soal
3.2Menerapkan  Menerangkan 1. Siswa dapat Tes 1. Jelaskan konsep
pengetahuan komunikasi menerangkan tulis komunikasi daring
pengelolaan daring komunikasi daring asinkron!
informasi asinkron. asinkron. 2. Jelaskan konsep
digital melalui  Menerangkan 2. Siswa dapat komunikasi daring
pemanfaatan komunikasi menerangkan sinkron!
komunikasi daring komunikasi daring 3. Jelaskan pengertian
daring sinkron. sinkron. kewargaan digital!
(online).  Menerangkan 3. Siswa dapat 4. Uraikan contoh
kewargaan menerangkan warga digital dalam
digital. kewargaan digital. berkomunikasi
 Menerapkan 4. Siswa dapat daring asinkron!
komunikasi menerapkan  
daring komunikasi daring  
asinkron dan asinkron dan
komunikasi komunikasi daring
daring sinkron.
sinkron.

1
5
PENGOLAHAN NILAI PENGETAHUAN

KD TEKNIK PENILAIAN PENGETAHUAN NILAI


AKHIR
KD
1 2 3 4

3.1 2,89 3,12 3,05 2,72 2,95

3.2 2,77 2,99 2,78 2,80 2,84

Nilai akhir KD dapat dirata-rata haanya jika nilai perolehan


untuk setiap teknik penulisan mencapai minimal 2,67
1
5
Laporan Capaian Kompetensi
Ranah Pengetahuan
Nama Peserta Didik : ...............................

Nilai Capaian Kompetensi Nilai Akhir *)


KD 3.1 2,95  
KD 3.2 2,84  
Rerata KD   2,90
B
Ulangan tengah semester   3,50
Ulangan akhir semester   2,90
Nilai Pengetahuan *)  3,10

Keterangan :
*) Nilai pengetahuan diperoleh dari rerata nilai KD, UTS, UAS yang bobotnya
diserahkan kepada satuan pendidikan berdasarkan kompleksitasnya.
1
5
PENGOLAHAN NILAI KETERAMPILAN

KD TEKNIK PENILAIAN .PENGETAHUAN NILAI


AKHIR
KD
1 2 3 4

4.1 2,89 3,12 3,05 2,72 3,05

4.2 2,77 2,99 2,78 2,80 2,99

Nilai KD adalah nilai tertinggi (Optimum), dapat dirata-rata


hanya jika nilai perolehan untuk setiap teknik penilaian
mencapai minimal 2,67.
1
5
Laporan Capaian Kompetens Ranah
LCK Ranah Keterampilan
Keterampilan
Nama Peserta Didik : ...............................

Nilai Capaian Nilai Akhir **)


KD 4.1 3,05
KD 4.2 2,99 B
Nilai Keterampilan *) 3,02

Keterangan :
*) Nilai keterampilan diperoleh dari rerata nilai optimum (capaian
tertinggi) dari nilai KD yang dipelajari dalam satu semester.
.

1
5
LATIHAN

Buat instrumen untuk melakukan


pengukuran pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan dengan
menggunakan rubrik penilaian skala 4.

1
5
TERIMA KASIH

Dit. PSMK 156


157
ILMU ADALAH SELURUH USAHA SADAR UNTUK
MENYELIDIKI, MENEMUKAN, DAN MENINGKATKAN
PEMAHAMAN MANUSIA DARI BERBAGAI SEGI KENYATAAN
DALAM ALAM MANUSIA

TEORI ADALAH SERANGKAIAN BAGIAN ATAU VARIABEL,


DEFINISI, DAN DALIL YANG SALING BERHUBUNGAN YANG
MENGHADIRKAN SEBUAH PANDANGAN SISTEMATIS
MENGENAI FENOMENA DENGAN MENENTUKAN HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL

KONSEP MERUPAKAN ABSTRAKSI SUATU IDE ATAU


GAMBARAN MENTAL, YANG DINYATAKAN DALAM SUATU
KATA ATAU SIMBOL.

KONSEP DINYATAKAN JUGA SEBAGAI BAGIAN DARI


PENGETAHUAN YANG DIBANGUN DARI BERBAGAI MACAM
KHARAKTERISTIK.

15
PENGETAHUAN ADALAH INFORMASI YANG TELAH
DIKOMBINASIKAN DENGAN PEMAHAMAN DAN POTENSI
UNTUK MENINDAKI (MENGARAHKAN TINDAKAN) ; YANG
LANTAS MELEKAT DI BENAK SESEORANG.

KETERAMPILAN ADALAH KEMAMPUAN SESEORANG UNTUK


MENGGUNAKAN AKAL, FIKIRAN, IDE DAN KREATIFITASNYA
DALAM MENGERJAKAN, MENGUBAH, MENYELESAIKAN
ATAUPUN MEMBUAT SESUATU MENJADI LEBIH BERMAKNA
SEHINGGA MENGHASILKAN SEBUAH NILAI DARI HASIL
PEKERJAAN TERSEBUT.

SIKAP ADALAH PERNYATAAN EVALUATIF TERHADAP OBJEK,


ORANG ATAU PERISTIWA.
HAL INI MENCERMINKAN PERASAAN SESEORANG TERHADAP
SESUATU.

15
PENGETAHUAN ADALAH INFORMASI YANG TELAH
DIKOMBINASIKAN DENGAN PEMAHAMAN DAN POTENSI
UNTUK MENINDAKI (MENGARAHKAN TINDAKAN) ; YANG
LANTAS MELEKAT DI BENAK SESEORANG.

KETERAMPILAN ADALAH KEMAMPUAN SESEORANG UNTUK


MENGGUNAKAN AKAL, FIKIRAN, IDE DAN KREATIFITASNYA
DALAM MENGERJAKAN, MENGUBAH, MENYELESAIKAN
ATAUPUN MEMBUAT SESUATU MENJADI LEBIH BERMAKNA
SEHINGGA MENGHASILKAN SEBUAH NILAI DARI HASIL
PEKERJAAN TERSEBUT.

SIKAP ADALAH PERNYATAAN EVALUATIF TERHADAP OBJEK,


ORANG ATAU PERISTIWA.
HAL INI MENCERMINKAN PERASAAN SESEORANG TERHADAP
SESUATU.

16
Fakta-fakta apa saja
ya….?

Apa benar fakta-fakta ini


adalah kompetensi?

Oke…ketemu jawabnya.

Mau tahu ngak jawabnya?


Jawabnya adalah……….

16

Anda mungkin juga menyukai