Anda di halaman 1dari 15

EFEKTIVITAS EKSTRAKULIKULER KELOMPOK ILMIAH REMAJA (KIR)

DI SMA NEGERI 9 KOTA CIREBON

Nama Anggota Kelompok 4:


1. Azalea Rachman
2. Nabila Ayu Pusparani
3. Sekar Dwi Rahma
4. Narenda Bayu Aji
5. Iqbal Permana
Kelas : X IPS 11

Mata Pelajaran Sosiologi

SMA NEGERI 9 KOTA CIREBON


JL. PRAMUKA KEBON PELOK, Kalijaga, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon Prov. Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Sosiologi dengan judul “Ekstrakulikuler
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)”. Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas sosiologi kelas X
semester II.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga Laporan penelitian ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Cirebon, 28 maret 2015
Penyusun
Daftar Isi

Kata pengantar.................................................................................. i

Daftar Isi.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang........................................................................... 2

1.2.Rumusan Masalah..................................................................... 3

1.3.Tujuan........................................................................................ 3

1.4.Manfaat...................................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1.Kajian Pustaka........................................................................... 5

2.2.Kerangka Berfikir....................................................................... 8

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

3.1.Waktu dan Tempat.................................................................... 9

3.2.Metode Penelitian................................................................... 10

3.3. Bentuk dan Strategi Penelitian

3.4. Sumber Data

3.5..Teknik Pengambilan data....................................................... 10

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

4.1.Deskripsi tempat penelitian.................................................. 11

4.2.Hasil Penelitian....................................................................... 12

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

5.1.Kesimpulan............................................................................. 14

5.2.Saran........................................................................................ 14

Daftar Pustaka............................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. LATAR BELAKANG

Belajar, khususnya dalam pendidikan, bukanlah sekedar transmisi ilmu pengetahuan sebagai fakta.
Tetapi lebih dari itu, belajar adalah mengolah daya penalaran sebagai bekal dasar setiap warga Negara yang
bertanggung jawab. Teori belajar mengatakan kepada kita bahwa proses belajar tidak terjadi dalam ruang
kosong. Data ilmu pengetahuan hanya dapat di serap dalam kaitannya dengan dunia nyata, terutama
pendidikan bangku dasar.

Dewasa ini, salah satu kurikulum yang ada di SMA adalah kegiatan ektrakulikuler. Ekstrakulikuler
adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswi di sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar
hingga universitas. Ektrakulikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi, minat, bakat dan hobi yang
dimiliki peserta didik. Kegiatan ini dilakukan diluar jam pelajaran sekolah tanpa mengganggu kegiatan
KBM (kegiatan belajar mengajar),artinya bisa saja dilaksanakan pada sore hari atau hari libur. Kegiatan ini
dilakukan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan diluar
jam pelajaran sekolah.

Ekstrakulikuler baik disekolah maupun diperguruan tinggi telah berlangsung lama dan diikuti para
siswa. Kehadiran kegiatan ekstrakulikuler disamping kegiatan intra kurikuler dimungkinkan karena banyak
manfaat yang didapatkan dari kegiatan tersebut. Ekstrakulikuler dapat di sebut sebagai bagian dari
pendidikan dalam arti luas. Dengan demikian kegiatan ini juga merupakanproses yang sistematis dan sadar
dalam membudayakan warga negara muda agar memiliki kedewasaan sebagai bekal hidup. Kegiatan
ekstrakulikuler bersifat akademik dan non akademik, misalnya, olahraga,kesenian,dan KIR (kelompok
ilmiah remaja) serta berbagai macam keterampilan serta kepramukaan. Dengan adanya kegiatan
Ekstrakulikuler ini, sekolah mendapat pencitraan yang baik dari pengembangan diri.

Di SMA N 9 Cirebon sendiri ekstrakulikuller yang dilakukan setelah kegiatan belajar, dimana siswa
melakukan kegiatan ekstrakulikuler itu mulai dari sepulang sekolah pukul 14.30 hingga waktu yang di
tentukan setiap pengurus organisasi tersebut. Ekstrakulikuler di SMA N 9 Cirebon memiliki segudang
prestasi dan kegiatan-kegiatan yang banyak memenangkan penghargaan. SMA N 9 Cirebon memang
menonjol di bidang ekstrakulikuller, hal ini di buktikan dengan banyaknya penghargaan yang ia dapat,
mulai dari juara lomba paskibra,teater,hingga lomba karya ilmiah dan lomba-lomba ekstrakulikuler lainnya.
Namun siswa/siswi di SMA N 9 Ciirebon saat ini lebih tertarik kepada ektrakulikuler nonakademik. Seperti
Basket,Teater,Paskibra,Pramuka,dan lainnya.

Berdasarkan permasalahan di itu kami tertarik untuk melakukan observasi di sekolah mengenai
ekstrakulikuler yang memiliki peminat yang kurang banyak daripada ekstrakulikuler lain di SMA N 9
CIREBON, dimana kami akan memfokuskan permasalah tersebut terhadap ekstrakulikuler KIR,yang
belakangan ini kurang diminati oleh anak kelas X angkatan tahun 2015. Dan judul observasi tersebut
berjudul “Evektivitas kegiatan ekstrakulikuler (studi kasus ekstrakulikuller KIR di SMA N 9
Cirebon)”. Evektivitas ialah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas,dan
waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
evektivitasnya (Hidayat, 1986).

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan
yang menghasilkan karya ilmiah. KIR merupakan ekstrakulikuler di SMP maupun SMA, ini merupakan
organisasi yang sifatnya terbuka bagi remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, didirikan oleh
UNESCO tahun 1963. Ekstrakulikuler KIR bertujuan untuk mengembangkan sikap ilmiah,menumbuhkan
kejujuran dalam memecahkan permasalahan praktikum yang sistematis,objektif,dan rasional,serta belajar
berinteraksi dan berorganisasi dalam suatu ekstrakulikuler sehingga akan didapatkan kompetisi individual
untuk mengembangkan diri dalam setiap aspek kehidupan.

Manfaat KIR bagi setiap anggotanya dalam aspek pengetahuan dan aspek lainnya seperti
membangkitkan rasa ingin tahu daya nalar, serta kreatifitas terhadap suatu pembahasan
praktikum,menambah wawasan terhadap masing-masing bidang KIR (Fisika,Kimia,dan Biologi),
meningkatkan keterampilan menguasai setiap teori dan praktek pada setiap praktikum,memperluas
wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi,kompetisi internal KIR,mengenal cara-cara
berorganisasi untuk pengembangan sikap dan kepribadian,sebagai ajang unjuk prestasi dalam setiap agenda
kompetisi internal.

Kendala yang di hadapi ekstrakulikuler KIR sendiri adalah kurang tertariknya minat siswa terhadap
ekstrakulikuler di SMA N 9, hal ini terlihat dari sikap mereka yang lebih menyukai esktrakulikuler
nonakademik,seperti lahraga,paskibra,pramuka dan sebagainya. Oleh karena hal tersebut kami akan
merangkumnya dalam laporan penelitian kami ini.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Pengelolaan kegiatan ekstrakulikuler KIR di SMA N 9 Kota Cirebon?


2. Apa saja kegiatan program kerja dalam ekstrakulikuler KIR di SMA Negeri 9 Cirebon?
3. Apakah kendala yang di hadapi kegiatan KIR di SMA N 9 Cirebon?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengelolaan ekstrakulikuller KIR di SMA N 9 Cirebon & mengetahui pelaksanaan


pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuller
2. Mengetahui berbagai kegiatan program kerja ekstrakulikuller KIR SMA N 9 Cirebon
3. Mengetahui berbagai kendala dalam pelaksanaan kegiatan ektrakulikuller KIR

1.4. Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis :

1. Hasil penelitian ini menyumbang bagi ilmu pengetahuan mengembangkan ilmu pendidikan.
Khususnya di bidang Ekstrakulikuler.

1.4.2. Manfaat Praktis :

1. Hasil penelitian ini bisa menjadi contoh bagi penelitian sejenis


2. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi pembina ekstrakulikuler KIR sebagai bahan evaluasi
sekaligus sebagai masukkan dalam meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler yang dapat
mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORITIS

2.1.1. KAJIAN PUSTAKA MENGENAI PENGERTIAN EFEKTIFITAS

A. Pengertian Efektivitas

Pada umumnya efektivitas sering dihubungkan dengan efisiensi dalam pencapaian dan tujuan
organisasi. Padahal suatu tujuan atau saran yang telah tercapai sesuai dengan rencana dapat dikatakan
efektif, tetapi belum tentu efisien. Walaupun terjadi suatu peningkatan efektifitas dalam suatu organisasi
maka belum tentu itu efisien. Jelasnya, jika sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang di
rencanakan sebelumnya dapat dikatakan efektif. Jadi, bila suatu pekerjaan itu tidak selesai sesuai waktu
yang telah ditentukan maka dapat dikatakan tidak efektif. Efektifitas merupakan gambaran tingkat
keberhasilan atau keunggulan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan adanya keterkaitan antara
nilai-nilai yang bervariasi.

Efektifitas berasal dari kata efek yang artinya berpengaruh yang di timbulkan oleh sebab ,
akibat/dampak. Efektif yang artinya berhasil, sedang efektifitas menurut bahasa ketepat gunaan, menunjang
tujuan. Secara umum teori efektifitas berorientasi pada tujuan, sebagaimana Etzioni mengatakan efektifitas
adalah derajat organisasi sampai pada tujuan. Sedang menurut pendapat Stress, kefektifan adalah
penekanan pada kesesuaian hasil yang dicapai organisai dengan tujuan yang akan dicapai.

Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat yang dikemukaan sedarmayanti dalam bukunya yang
berjudul Sumber Daya Manusia dan produktifitas kerja mengenai pengertian efektifitas yaitu : “efektifitas
merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai. Pengertian
efektifitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah pengguanaan masukan kurang menjadi
perhatiaan utama. Apabila efesiensi dikaitkan dengan efektifitas makan walaupun terjadi peningkatan
efektifitas belum tentu efisiensi meningkat.” (Sedarmayanti,2001:59).

Pengertian efektifitas menurut ensiklopedia administrasi karangan The Liang Gie, dkk (1989:190)
adalah “terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan setiap pekerjaan yang
efisien tentu juga bersifat efektif. Karena dilihat dari segi hasil,tujuan,atau akibat yang dikehendaki
dengan perbuatan itu telah tercapai bahkan secara maksimal (mutu atau jumlahnya).

Sedanglan menurut Georgopolus dan Tannembaum (1985:50) “Efektifitas ditinjau dari sudut
pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran
organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri mengejar sasaran. Dengan kata lain penilaian
efektifitas harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan.”

Dari pengertiaan diatas dapat disimpulkan bahwa efektifitas lebih di titik beratkan pada tingkat
keberhasilan organisasi (sampai sejauh mana organisai dapat dikatakan berhasil) dalam usaha mencapai
sasaran yang telah dipilih, sedangkan efisiensi lebih menitik beratkan pada kemampuan organisai dalam
menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
2.1.2. KAJIAN PUSTAKA MENGENAI PENGERTIAN EKSTRAKULIKULER &
EKSTRAKULIKULER KARYA ILMIAH (KIR)

A. Pengertian Ekstrakulikuler

Ekestrakulikuler (biasa disingkat “eskul”) merupakan kegiatan penunjang kegiatan interakulikuler.


Kegiatan ekstrakulikuler berlangsung diluar jam belajar dan umumnya berlangsung setelah jam pelajaran
usai (telah pukul14.15). Menurut kamus besar indonesia (2002:291) ekstrakulikuler adalah “suatu
kegiatan yang berada diluar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan
pembinaan siswa.” Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini
membeir keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis
kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka.

Menurut Rusli Lutan (1986:72) “program ekstrakulikuler merupakan bagian internal dari proses
belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intrakulikuler dan
ekstrakulikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan ekstrakulikuler perpanjangan
pelengkap atau penguat kegiatan intrakulikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan
potensi anak didik mencapai tarap maksimal.”

Karya Ilmiah Remaja adalah remaja yang melakukan serangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu
hasil yang disebut karya ilmiah. Karya ilmiah itu sendriri mempunyai arti sebagain suatu karya yang
dihasilkan melalui cara berpikir yang menurut kaidah penalaran yang logis, sistemastis, rasional dan ada
koherensi antar bagian-bagiannya. Kelompok Ilmiah Remaja ini merupakan suatu organisasi yang bersifat
terbuka bagi remaja yang ingin mengembangkan kreatifitas dan teknologi pada masa kini maupun masa
mendatang.

Menulis karya ilmiah merupakan salah satu bentuk kegiatan menulis dengan didasarkan pada
kemampuan yang berpikir logis serta dapat dipertanggung jawabkan. Pembelajaran menulis karya ilmiah
pada jenjang SMA difokuskan melalui kegiatan pembinaan ekstrakurikuler kelompok kerja Karya Ilmiah
Remaja (KIR). Pembinaan ekstrakurikuler penulisan KIR kurang diminati oleh siswa disebabkan belum
tersedianya media pembinaan yang mendukung proses kegiatan ekstrakurikuler KIR. Maka dari itu, media
dibutuhkan untuk mengatasi hambatan belajar dan mendukung kelancaran pembinaan ekstrakurikuler KIR.
Tujuan pengembangan media ini adalah menghasilkan produk sebagai wadah pembinaan ekstrakurikuler
KIR serta untuk mengetahui kelayakan media tersebut dalam kegiatan pembinaan KIR. Namun, ada
beberapa kendala dalam ektrakulikuller KIR di SMA N 9 Cirebon, kendala yang paling kompleks yaitu
sedikitnya anggota KIR,dan tak adanya partisipasi dari kelas X,sebagai generasi penerus untuk
ekstrakulikuller ini, dimana remaja saat ini lebih menyukai hal-hal yang intensitas berfikirnya terbatas dan
berbau pergaulan yang mengikuti zaman dimana lebih menitik beratkan kepada gaya hidup kebarat-baratan
dan malas melakukan hal rumit karena lebih menyukai hal-hal yang mudah dan instan.

Efektifitas berasal dari kata efek yang artinya berpengaruh yang di timbulkan oleh sebab ,
akibat/dampak. Efektif yang artinya berhasil, sedang efektifitas menurut bahasa ketepat gunaan, menunjang
tujuan.

Menurut kamus besar indonesia (2002:291) ekstrakulikuler adalah “suatu kegiatan yang berada
diluar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.”
2.2. KERANGKA BERFIKIR

Pengelolaan Dikelola oleh


Ekstrakuliller KIR anggota KIR sendiri

kurangnya minat
siswa terhadap
ekstrakulikuller ini
Kendala kegiatan
ektrakulikuller KIR
EFEKTIVITAS Pengemasan
EKSTRAKULIKULLER ekstrakulikuller yang
KIR kurang menarik

mengikuti lomba-
lomba

Program kerja
persiapan olimpiade
ekstrakulikuller KIR

persiapan
menggunakan alat
praga
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

3.1.1 WAKTU PENILITIAN

Program penelitian kami di laksanakan mulai minggu ke-2 pada bulan Januari,berikut bentuk
rincian penelitian kelompok kami :

TABEL PENELITIAN 3.1

BULAN

NO. KETERANGAN JANUARI FEBUARI MARET

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. penelitian topik/tema x

2. perumusan bab i x

3. perumusan bab ii x

4. pembuatan bab iii x

5. pedaran wawancara x

6. penelitian lapangan x

7. penyusunan bab iv x x

8. penyusunan bab v x x

9. Lampiran x x

10. x
penyusunan laporan penelitian secara keseluruhan

Sumber; hasil olahan pribadi

3.1.2 TEMPAT

Kami melakukan penelitian di lingkungan SMAN 9 CIREBON,karena kami bersekolah di SMAN


9 CIREBON dan karna kami bertujuan meneliti ekstrakulikuler KIR di SMAN 9 CIREBON.
3.2 METODE PENELITIAN

3.2.1 JENIS PENELITIAN

Metode Yang kami gunakan adalah kualitatif. Metode kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga
disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka
langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian (Mcmillan dan Schumacher,2003).
Adapun penelitian dari kami efektifitas pengelolaan KIR (pendalaman materi).

3.2.2 SUBJEK PENELITIAN

SUBJEK Penelitian :

1. Pembina KIR
2. Pembina OSIS
3. Ketua KIR
4. Anggota KIR (X dan XI)
5. Murid-Murid SMAN 9 CIREBON

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.5.1 SAMPEL

•Pembina osis : - Sofyan Hadi spd

•Pembina KIR : - Sri Sunarti spd

• Ketua KIR : - Lisa Julaeha

• Anggota KIR : - Sigit

• Siswa kelas XI : - Lia Apriliani (XI IPA 3)

- Shifa (XI IPS 1)

•Siswa Kelas X : - Asih (X-2)


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Tempat Penelitian


4.1.1.Kondisi Fisik
SMA N 9 Cirebon terletak dijalan pramuka Kebon Pelok Kecamatan Harjamukti Kelurahan Kalijaga,
sebelah lapangan kebon pelok, jarak antara pusat kota dengan SMA N 9 Cirebon ialah

4.1.2. Visi-Misi SMA N 9 Cirebon

Visi Sekolah

Unggul dalam prestasi,luhur dalam perilaku,dan perduli lingkungan tahun 2006. Indikator :

1. Meningkatnya peserta didik yang berprestasi dibidang akademik


2. Meningkatnya peserta didik yang berprestasi dibidang non akademik
3. Meningkatnya lulusan yang masuk PMDK semakin meningkat prosentasenya setiap tahun
4. Meningkatnya lulusan yang masuk ke PTN atau PTS semakin meningkat prosentasenya setiap
tahun
5. Meningkatnya peserta didik dan lulusan yang berakhlak karimah
6. Meningkatnya peserta didik yang taat dalam melaksanakan IMTAQ
7. Meningkatnya peserta didik lulusan yang kreatif dan mampu berkompetitif dalam dunia kerja

Misi Sekolah

1. Meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang efektif ,baik, intraktif,maupun ekstrakulikuller


dibidang akademik.
2. Meningkatkan kegiatan ekstrakulikuller dibidang non akademik.
3. Meningkatkan profesionalisme personal dalam melaksanakan tugas sehari-hari
4. Meningkatkan pengalaman ajaran agama dan budi pekerti luhur#
5. Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif
6. Mengembangkan kegiatan ekstrakulikuller dan mulok
7. Mengembangkan pengetahuan melalui pengadaan buku-buku perpustakaan
8. Menghemat penggunaan energi

4.1.3. Jumlah Siswa SMA N 9 Cirebon : 598


4.1.4. Jumlah Guru SMA N 9 Cirebon : 75 (sudah +TU)
4.2. Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara kami didapatkan bahwa ekstrakulikuler di SMA N 9 Cirebon belum ada
perkembangan secara signifikan. Ini dapat dilihat dari perkembangannya yang masih sama dengan tahun-
tahun lalu, hal tersebut dikemukakan oleh Bapak Sofyan Hadi Spd “secara umum jika boleh saya katakan
perkembangan ekstrakulikuler di SMA N 9 Cirebon relatif sama seperti tahun-tahun sebelumnya karna ada
perubahan dari kurikulum 2013 dimana kami menyiapkan dari sekolah itu satu hari untuk ekstrakulikuler
agar terfokus,namun karena ada perubahan kembali ke KTSP jadi ekstrakulikuler kembali diadakan sore
hari...”

Dikatakan pula bahwa ekstrakulikuler yang masih berjalan dengan baik ialah ekstrakulikuler inti,yaitu
P3K : Pramuka,Paskibra,dan PMR. Namun ada eksrtakulikuler lain yang masih aktif pula seperti
GreenSchool,KIR dsb. Berbicara mengenai ekstrakulikuler KIR kami menanyakan pula apa yang mereka
ketahui mengenai ekstrakulikuler di SMA N 9 Cirebon,terutama ekstrakulikuler KIR, beliau
mengungkapkan bahwa “secara administratif semau yang berkaitan dengan ekstrakulikuler memang ada
dibagian kesiswaan jadi memang kami yaitu saya dan Pak Maman yang menyusun program-program
ekstrakulikuler mulai dari penjadwalan,pembinaan,kemudian evaluasi selama kegiatan. Diikuti dengan
pertimbangan hal-hal tertentu......KIR merupakan Karya Ilmiah Remaja dimana kita ketahui remaja-remaja
kreatif yang kritis,alhamdulillah pembinanya sendiri Ibu Sri Sunarti dan ketua KIR saat ini yaitu Lisha
sangat aktif mengelola KIR salah satu budang garapannya kemarin mengikuti olimpiade Sains Nasional
yang diselenggarakan dikota Cirebon...”

Pengelolaan KIR sendiri dilakukan oleh anggotanya dengan bimbingan dan pengawasan dari
pembina, hal ini juga dikemukakan oleh ananda Sigit selaku Anggota KIR bahwa “...pengelolaan kami
kordinir sendiri dengan pengawasan dan bimbingan dari Ibu Sri Sunarti.” Hal serupa diungkapkan Ibu Sri
Sunarti yang mengatakan bahwa “Pengelolaan KIR anak-anak yang memanagement dan anak-anak sendiri
yang mengelola sedangkan pembina hanya mangarahkan dan memberikan bimbingan mengenai
pengelolaannya.” Dikemukakan oleh ketua KIR yaitu Lisa, saat ini anggota KIR ada 26 siswa.

Organisasi KIR :

1. Ketua : Lisa Jualeha (XI IPA 2)


2. Bendahara : Putri Riyani (XI IPA 1)
3. Angggota : Widia (XI IPA 2),Ayu (XI IPA 2),Nur Azako (XI IPA 2) ,Dian (XI IPS 5),Shiva(XI
IPS 5),Anisa (XI IPS 1),Karin (XI IPS 5),Sherly(XI IPS 5),Sigit (X IPA 2) dll.

Jadwal kumpulnya setiap hari rabu dan jum’at setelah pulang sekolah.

Program kerja KIR meliputi :

1. Mengikuti lomba-lomba
2. Persiapan Olimpiade
3. Persiapan membuat alat peraga apa saja yang digunakan untuk mengikuti lomba-lomba

Namun disamping itu KIR mempunyai kendala pada jumlah peminatnya dimana tidak ada anggotanya
yang berasal dari kelas X, hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian kami dengan ketua KIR dimana
anggotanya tidak ada yang berasal dari kelas X dan diperkuat dengan pernyataan Ibu Sri Sunarti, bahwa
“Kurang minatnya siswa terhadap bidang akademik,dan KIR merupakan ekstrakulikuler dibidang
akademik,dan sepertinya siswa/siswi SMA N 9 Cirebon lebih menyukai yang berbau fisik atau
nonakademik”.

Hal ini dikemukakan pula oleh Bapak Sofyan Hadi : “....anak remaja sekarang lebih mementingkan
kegiatan-kegiatan yang tidak berfikir dalam artian intensitas berfikirnya terbatas,dibanding ekstrakulikuler
lain yang lebih kefisik,dan mungkin mereka lebih tertarik kepada ekstakulikuler fisik sepertiolahraga,KIR
memang saya akui minatnya sangat sedikit karena lebih mengedepankan pengetahuan.” Jadi dapat
dikatakan bahwa minat siswa menjadi alasan kuat adik-adik kelas X tidak bergabung dan mengikuti
ekstrakulikuler KIR.

Hasil wawancara kami dengan beberapa siswa/siswi kelas XI dan X juga menunjukkan bahwa ketidak
tertarikan mereka ialah karena mereka lebih menyukai ekstrakulikuler nonakademik. Hal ini diperjelas oleh
ungkapan dari Lia Apriliani (XI IPA 3) dia lebih tertarik kepada ekstrakulikuler Pramuka. Menurutnya
ekstrakulikuler Pramuka lebih menantang dan memacu rasa keingintahuannya terhadap alam dan
lingkungan “Menurut saya ekstrakulikuler pramuka lebih menarik untuk saya ini karena saya menyukai hal
yang berbau alam...” Menurutnya juga KIR merupakan ekstrakulikuler yang bagus namun mungkin
kurangnya minat itu dari segi pengemasan dan menurutnya juga KIR keaktifannya dalam mengikuti lomba-
lomba masihlah kurang.

Hasil wawancara kami dengan kelas X pun menyatakan demikian. Seperti yang dikemukakan Asih (X-
2) bahwa ia lebih tertarik mengikuti ektrakulikuler PMR, karena menurutnya PMR memiliki tugas mulia
menolong teman-teman yang sedang sakit. Menurutnya KIR juga ekstrakulikuler yang bagus, namun
pengemasan konsep yang dikemukakan pada saat promosi ekstrakulikuler dilapangan atau di kelas X.

4.2.2 Pembahasan

Dari yang dikatakan oleh Bapak Sofyan Hadi Spd. Bbahwa ekstrakulikuler diadakan sore hari dan
hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh kamus besar indonesia (2002:291) yaitu :
ekstrakulikuler adalah “suatu kegiatan yang berada diluar program yang tertulis di dalam kurikulum
seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.”
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil keseluruhan bab dapat disimpulkan bahwa ekstrakulikuller KIR dari segi faktor Internal
ialah pendapat siswa/siswi yang menganggap ekstrakulikuller KIR membosankan dan kurang menarik.
Sedangkan dari faktor Eksternal ialah ajakan teman yang memberi pengaruh terhadap anak-anak untuk
memilih ekstrakulikuller apa yang ingin mereka ambil.

Inilah mengapa banyak anak kelas X tidak tertarik bahkan tidak ada yang memilih KIR, kurangnya
motivasi dan semangat dalam hal akademik sangant berpengaruh, seperti yang diungkapkan oleh Bapak
Sofyan Hadi, dimana pergesran pola pikir remaja masa kini memang sangat jelas, mereka lebih menyukai
hal fisik, akibatnya anak-anak masa kini lebih kepada kekerasa daripada keritis,sistematis,dan berfikir maju.
Dapat sisimpulkan juga bahwa efektifitas ekstrakulikuler KIR belum tercapai,dimana menciptakan remaja
yang kritis dan kratif terhalan oleh kendala minat siswa atau ketertarikan siswa/siswi terhadap
ekstrakulikuler tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian

· Anggota KIR agar lebih membuat konsep yang menarik untuk mempromosikan KIR agar siswa/siswi
tertarik terhadap ekstrakulikuler tersebut. Pihak sekolah harus terus meningkatkan kreatifitas dengan
membangun sarana dan prasarana yang menunjang dan dapat memotivasi siswa-siswi untuk terus
menanamkan budaya kreatif disekolah. Dan juga program atau kegiatan-kegiatan yang lain dapat ter
realisasikan dengan baik.
Daftar Pustaka

http://www.nindiwahyuni.blogspot.com/
http://www.waitukanarakian.blogspot.com/
http://www.dwikasepta.blogspot.com/
http://www.wiki.smabhk.com/wiki/kegiatan_ekstrakulikuler
http://id.wikipedia.org/wiki/ekstrakulikuler

Anda mungkin juga menyukai