Anda di halaman 1dari 25

EKSTRAKULIKULER HASIL LAPORAN OBSERVASI

LAPORAN HASIL OBSERVASI


EKSTRAKULIKULER
MAN BABAKAN CIWARINGIN CIREBON
Disusun untuk memenuhi tugas mandiri akhir semester II mata kuliah
Manajemen Peserta Didik
Dosen: Dr. Badrudin, M.Ag.
H. Moh. Amar Khana, M.MPd.

Disusun Oleh : Abdul Halim Prayoga (1142010001)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ( MPI )-A


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG

2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
ekstrakulikuler adalah bentuk salah satu kegiatan peserta didik di luar jam sekolah, ini
bermaksud untuk menyalurkan bakat, minat dan keinginan peserta didik dalam menggali dan
mengembangkan potensi dirinya baik itu yang sudah terasah maupun yang belum sama
sekali diketahui. Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara
guru dan siswa. Di berbagai sekolah, sering muncul sebuah kegiatan yang dapat membantu
seorang siswa agar dapat mengembangkan bakat dan minatnya di luar bidang akademik. Nama
kegiatan tersebut adalah KegiatanEkstrakurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat mengembangkan
kepribadian, bakat, dan kemampuan seorang siswa di berbagai bidang di luar bidang akademik.
Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk
merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.
kegiatan ini sangat penting bagi seorang siswa maupun seorang siswi, karena meskipun
kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah, namun kegiatan ini bertujuan positif
untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri.
Di negara kita ini banyak sekali lembaga pendidikan yang guna untuk memajukan negara
kita ini baik pengetahuan atau pun keterampilannya didalam sistem pendidikan kita ini setiap
lembaga pendidikan mengenal istilah ekstrakulikuler,yakni kegiatan yang dilakukan diluar jam
kegiatan akademis, ekstrakulikuler ini yaitu sebagai wadah penyaluran minat,bakat,keterampilan
peserta didik disekolah yaitu guna mengembangkan bakat yang dimiliki siswa-siswi dalam
kegiatan non akademis.
Dan setiap lembaga pendidikan pasti memiliki kegiatan ekstrakulikuler tersebut seperti
yang ada pada madrasah MAN Babakan Ciwaringin Cirebon yang memiliki jenis
ekstrakulikuler diantaranya yaitu:

1. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)


2. Buletin
3. Majelis Bimbingan Dakwah (MBD)
4. Pramuka
5. Palang Merah Remaja (PMR) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
6. Patroli Keamanan Sekolah (PKS)
7. Pasukan Pengibar Bendera
8. Koperasi Siswa
9. Olah Raga Prestasi (Badminton, tenis meja, futsal, volly ball, pencak silat)
10. Seni kaligrafi
11. Seni Qiraot Quran
12. Pecinta Alam (PA)
13. Seni Teater
14. Seni balasik/marawis/rebana
15. English club
16. Arabic club
17. OSIS dan MPK
Ada 17 ekstrakulikuler di MAN Babakan Ciwaringin Cirebon kurang lebihnya dan
bahkan banyak siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler tersebut dalam
proses mengembangkan bakat dan minatnya.

.
B. Perumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang masalah dan pembatasan masalah diatas dan munculah
beberapa perumusan masalah yang harus dikembangkan dalam laporan ini diantaranya:
1. Bagaimana proses perencanaan dalam pembentukan ekstrakulikuler di MAN
Babakan Ciwaringin Cirebon?
2. Bagaimanakah kebijakan bapak mengenai kegiatan
ekstrakulikuler dimadrasah?
3. Bagaimana proses penentuan pembina setiap masing-masing ekstrakulikuler?
4. Apakah adanya roling setiap jabatan pembina sebuah ekstrakulikuler?
5. Bagaimanakah memilih kriteria untuk menentukan pembina ekstrakulikuler?

C. Pembatasan Masalah
Dalam observasi yang saya kunjungi di MAN Babakan Ciwaringin Cirebon yaitu
mengenai masalah yang akan dibahas tentang ekstrakulikuler nya lebih khususnya yaitu
ekstrakulikuler PKS (Patroli Keamanan Sekolah ), mengapa saya mengambil ekstrakulikuler
tersebut karena ekstrakulikuler PKS ini menurut pandangan saya tidak semua lembaga
pendidikan memiliki ekstrakulikuler ini jadi saya berkesimpulan mengambil untuk
ekstrakulikuler ini.

D. Tujuan Penelitian
Adapun dari tujuan observasi yang dilakukan di madrasah aliyah negeri ciwaringin
cirebon ini yaitu untuk mengetahui secara umum dan secara khusus mengenai kegiatan non
akademis atau ekstrakulikuler yang membahas menyangkut diantaranya:
1. Mengetahui proses perencanaan dalam pembentukan ekstrakulikuler di MAN Babakan
Ciwaringin Cirebon?
2. Mengetahui kebijakan kesiswaan mengenai kegiatan ekstrakulikuler dimadrasah?
3. Mengetahui proses penentuan pembina setiap masing-masing ekstrakulikuler?
4. Megetahui masa pergantian setiap jabatan pembina sebuah ekstrakulikuler?
5. Mengetahui pemilihan kriteria untuk menentukan pembina ekstrakulikuler?
E. Langkah-langkah penulisan
Dalam langkah penulisan kunjungan atau observasi ekstrakulikuler di MAN Babakan
Ciwaringin Cirebon berikut metode penulisannya menggunakan metode:
1. Observasi/ kunjungan
2. Wawancara
3. Studi dokumentasi

1. Metode observasi/ kunjungan


Metode observasi, Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang semua
kegiatan ekstrakulikuler yang ada di madrasah aliyah negeri ciwaringin cirebon secara umum
dan secara khusus nya yaitu mengetahui informasi tentang ekstrakulikuler PKS di madrasah
aliyah negeri ciwaringin cirebon.
2. Metode Wawancara/ Dialog
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan dengan cara tanya jawab atau tatap
muka. Yang lebih khususnya metode wawancara ini yaitu guna mendapatkan informasi tentang
ekstrakulikuler yang ada di MAN Babakan Ciwaringin Cirebon baik itu secara umum dan secara
khusus.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen ataupun berkas berkas mengenai ekstrakulikuler yang ada di MAN Babakan
Ciwaringin Cirebon.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Perumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Langkah-langkah penelitian
E. Sistematika Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III INSTRUMEN LAPORAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Ekstrakulikuler di madrasah aliyah negeri ciwaringin cirebon.
B. Pembahasan I
1.Ekstrakulikuler PKS MAN Babakan Ciwaringin Cirebon
C. Pembahasan II
1. Ekstrakulikuler PKS MAN Babakan Ciwaringin Cirebon.
D. Hasil Wawancara
BAB V SIMPULAN
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekstrakulikuler
Ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang pendidik yang memiliki
kewenangan untuk membina sebuah wadah pengembangan bakat yang dilakukan diluar jam
normal sekolah antara seorang pendidik dan siswa-siswi dan sudah ditentukan oleh pihak
kurikulum yang berlaku.
Kegiatan ekstrakulikuler ini dimaksudkan untuk lebih meningkakan pengetahuan yang
diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Kegiatan ini
disamping dilaksanakan didalam lingkungan sekolah dapat juga dilaksanakan diluar sekolah
guna untuk memperkarya dan menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan bakat yang
dimiliki oleh siswa-siswi tersebut. Selain itu kegiatan ekstrakulikuler sendiri bertujuan untuk
mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreativitas siswa dalam rangka
mengembangkan pendidikan siswa seutuhnya, secara khusus kegiatan ekstrakulikuler bertujuan
untuk:
a. Menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa didik untuk mengembangkan potensi,
bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya dan
berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat.
b. Memandu (artinya mengidentifikasi dan membina) dan memupuk (artinya
mengembangkan dan meningkatkan) potensi-potensi siswa secara utuh.
c. Pengembangan aspek afektif (nilai moral dan sosial) dan psikomotor
(ketrampilan) untuk menyeimbangkan aspek kognitif siswa.[1]

d. Membantu siswa dalam pengembangan minatnya, juga membantu siswa


agar mempunyai semangat baru untuk lebih giat belajar serta menanamkan rasa tanggung
jawabnya sebagai seorang manusia yang mandiri.
Dari tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler erat
hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat
bertambah wawasan dan lebih mandiri mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan
pelajaran di ruang kelas dan biasanya yang membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler adalah guru bidang studi yang bersangkutan.
Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam
berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekstrakurikuler yang
digeluti.[2]
B. Visi dan Misi
a. Visi Visi kegiatan
ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untu diri sendiri, keluarga dan
masyarakat.
b.Misi
Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.
Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik
mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.[3]

C. Fungsi Kegiatan Ektrakurikuler


a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan
kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik
c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks,
mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir
peserta didik.

1. Prinsip Kegiatan Ektrakurikuler


a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan
minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti
secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan
peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan
mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik
untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk
kepentingan masyarakat.[4]
D. Format Kegiatan Ekstrakulikuler
a. Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok
peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik
antarkelas/antarsekolah/madraasah.
e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta
didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan[5]

E. Pentingnya Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler itu penting dapat diartikulasikan kedalam 3 lingkup pendidikan
nilai (Menurut Taylor), yaitu :
a. Pendidikan nilai adalah cara terencana yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilai-
nilai edukatif, baik yang tercakup dalam manajemen pendidikan maupun dalam kurikulum
pendidikan.Dari hal yang paling luas sampai yang paling sempit. Cara dapat diwakili oleh
pencapaian visi dan misi untuk pengembangan nilai, moral, etika, dan estetika sebagai
keseluruhan dimensi pendidikan sampai pada tindakan guru dalam melakukan penyadaran nilai-
nilai pada peserta didik.
b. Pendidikan nilai adalah situasi yang berpengaruh tehadap pekembangan pengalaman dan
kesadaran nilai pada peserta didik. Situasi dapat berupa suasana yang nyaman, harmonis, teratur,
akrab dan tenang. Sebaliknya, situasi dapat berupa suasana yang kurang mendukung bagi
perkembangan peserta didik, misalnya suasana bermusuhan, semrawut, acuh tak acuh, dsb.
Semua situasi pendidian tersebut berpengaruh terhadap pengembangan kesadaran moral siswa,
karena hal itu melibatkan pertimbangan-pertimbangan psikologis seperti persepsi, sikap,
kesadaran dan keyakinan mereka.
c. Pendidikan nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik. Artinya pendidikan
nilai berlangsung melaui sejumlah kejadian yang tidak terduga, seketika, sukarela, dan
spontanitas. Semua tidak direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara sengaja dan dapat
terjadi kapan saja. Penggalan-penggalan peristiwa seperti itu merupakan hidden curriculum yang
dalam kasus pengalaman tertentu dapat berupa suatu kejadian kritis (critical incident) yang
mampu mengubah tatanan nilai dan perilaku seseorang (peserta didik).
Tiga lingkup pendidikan nilai yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa proses
belajar nilai pada peserta didik melibatkan semua cara, kondisi, dan peristiwa pendidikan.
Karena itu, peserta didik membutuhkan keterlibatan langsung di luar jam tatap muka di kelas
atau sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler.[6]

C. Inti dari Kegiatan Ekstrakurikuler


Pengembangan kepribadian peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler. Karena itu, profil kepribadian yang matang merupakan tujuan utama kegiatan
ekstrakurikuler. Pengembangan kepribadian yang matang dalam konteks pengembangan
kegiatan ekstrakurikuler tentunya dalam tahap-tahap kemampuan peserta didik .
Mereka dituntut untuk memiliki kematangan dan keutuhan dalam lingkup dunia hunian
mereka sebagai anak yang tengah belajar. Mereka mampu mengembangkan bakat dan minat,
menghargai orang lain, bersikap kritis, terhadap suatu kesenjangan, berani mencoba hal-hal
positif yang menantang, peduli terhadap lingkungan, sampai pada melakuan kegiatan-kegiatan
intelektual dan ritual keagamaan.
Dalam konteks Pendidikan Nasional, semua cara, kondisi, dan peristiwa dalam kegiatan
ekstrakurikuler sebaiknya diaraha pada kesadaran nilai-nilai universal agama sekaligus pada
upaya pemeliharaan beragam. Karena itu, pad beberapa sekolah, program ekstrakurikuler
dikembangkan secara integral baik dalam pengalaman fisik maupun dalam pengalaman psikis.
Model-model pengembangan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya selalu diarahkan secara
integral untuk mencapai tahapan-tahapan perkembangan kepribadian peserta didik yang
matang.[7]

BAB III
INSTRUMEN LAPORAN
A. Pedoman Observasi
Tanggal : 20 Maret 2015
Tempat : MAN BABAKAN CIWARINGIN CIREBON
Pengamat : ABDUL HALIM PRAYOGA
Ruang /tempat : Kampus MAN BABAKAN
CIWARINGIN CIREBON/ 09.00 s.d Selesai
Kegiatan : Profil Madrasah dan Ekstrakulikuler
Seting kegiata yang diamati :
No. Ragam Situasi yang Diamati Keterangan
1. Keadaan dan lingkungan Melihat kegiatan ekstrakulikuler
kegiatan ekstrakulikuler di MAN dan pengumpulan data-data dan
Babakan Ciwaringin Cirebon dokumentasi yang ada dalam
lingkungan dan keadaan melalui
proses wawancara

B. Pedoman Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara
Manajemen Peserta Didik
MAN BABAKAN CIWARINGIN CIREBON

1. Bagaimana pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN Babakan Ciwaringin Cirebon?


2. Bagaimanakah kebijakan bapak/ibu mengenai kegiatan ekstrakulikuler dimadrasah?
3. Bagaimanakah proses penentuan pembina masing-masing ekstrakulikuler?
4. Bagaimanakah cara menilai pembina masing-masing ekstrakulikuler ?
5. Apakah adanya roling setiap jabatan pembina sebuah ekstrakulikuler?
6. Bagaimanakah memilih kriteria untuk menentukan pembina ekstrakulikuler?
7. Ada berapakah ekstrakulikuler dalam madrasah ini?
8. Bagaimanakah proses perencanaan dalam pembentukan ekstrakulikuler di madrasah ini?
9. Apakah ekstrakurikuler dimadrasah ini aktif dalam kegiatan antar madrasah?
10. Apakah dalam setiap kegiatan ekstrakulikuler dimadrasah untuk keuanganya dari pihak
madrasah atau bagaimna?
11. apakah siswa-siswi dimadrasah banyak yang ikut andil dalam mengikuti ekstrakulikuler
dimadrasah ini?
12. Apakah dana ekstrakulikuler sepenuhnya dibiayai dari sekolah?
13. Kegiatan rutin apakah yang dilakukan madrasah dalam ekstrakulikuler?
14. Berapa tahun kah jabatan dalam membina ekstrakulikuler?
15. Apakah pembina yang menjabat sebagai pembina sebuah ekstrakulikuler mendapat gaji
tambahan dari sekolah?
16. Apakah siswa yang ikut serta mengikuti ekstrakulikuler di madrasah dikenakan biaya masuk
dalam organisasi yang diminatinya?
17. Pada hari apakah setiap ekstrakulikuler ini melakukan latihan?
18. Apakah dalam segi fasilitas setiap ekstrakulikuler memiliki sanggar ya masing-masing?
19. Apakah problem yang sering terjadi dalam ekstrakulikuler tersebut?
Profil Kepala Madrasah
Sekilas Riwayat Pendidikan Kepala Madrasah MAN Babakan Ciwaringin Cirebon.
Drs. H. LUKMAN AL HAKIM, M.Pd. adalah kepala MAN MODEL Babakan
Ciwaringin Cirebon.Lahir di Kuningan pada tanggal 16 Juni 1955 yang beralamat di Jl. Drajat
Gg. Laos No. 22 RT/RW 08/09 Kelurahan Derajat Kota Cirebon.
Setelah tamat SD beliau melanjutkan kuliah di PGA ( Pendidikan Guru Agama) selama
4 tahun di kuningan. kemudian dilanjutkan PGA selama 2 tahun di Jakarta. selepas dari PGA
beliau melanjutkan pendidikan S1 di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan PAI dan
dilanjutkan pendidikan S2 di UHAMKA Jurusan Administrasi Pendidikan.
Riwayat Pekerjaan
1985-1999 : Guru MAN MODEL Babakan Ciwaringin cirebon
1999-2005 : Kepala MTsN Cisaat Kab. Cirebon
2005-2008 : Kepala MAN Ciledug Kab. Cirebon
2008-2011 : Kepala MAN Cirebon 1
2011- ..... : Kepala MAN MODEL Babakan Ciwaringin cirebon

C. Pedoman Dokumentasi

Jenis dokumentasi : Ekstrakulikuler


No Jenis Dokumen
1. 1. Data-data kegiatan ekstrakulikuler di MAN Babakan
Ciwaringin Cirebon
2. 2. Brosur Penerimaan Peserta Didik Baru MAN Babakan
Ciwaringin Cirebon
3. 3. Proposal Pengajuan setiap ada kegiatan Ekstrakulikuler di
MAN Babakan Ciwaringin Cirebon
4. Jadwal kegiatan ekstrakulikuler di MAN Babakan
4. Ciwaringin Cirebon
5. Foto wawancara dan foto kegiatan ekstrakulikuler di MAN
5. Babakan Ciwaringin Cirebon

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Madrasah
PROFIL MADRASAH
Nama : MAN MODEL BABAKAN CIWARINGIN
NSS : 311321118010
Jenjang : Menengah Atas
Pendidikan
Status Sekolah : Negeri
Akreditas : A(Sangat Baik)
Alamat : Jln. Pesantren Selatan Babakan Ciwaringin Cirebon 45167
Sekolah
Telepon : 0231-342187
Fax : 0231-342187
Email : mancwn@yahoo.co.id
Website : http://manciwaringin.com
Nama Kepala : Drs. H. LUKMAN AL HAKIM, M.P.d.
Madrasah

B. Sejarah MAN Babakan Ciwaringin Cirebon


Dalam perkembangannya sampai sekarang pondok pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon
telah berusia lebih dari 200 tahun. Para ulama pengasuh pesantren telah banyak mendirikan
lembaga pendidikan, baik yang menggunakan sistem pendidikan pesantren maupun yang
menggunakan sistem pendidikan formal seperti; Madrasah Diniyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan
Aliyah di bawah binaaan Departemen Agama RI, maupun sekolah umum tingkat dasar, SMP, dan
SMA di bawah binaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Waktu itu).
Pada tahun 1960 di Babakan Ciwaringin ada lima buah Madrasah

a. Menggunakan Kurikulum Pesantren


Madrasah Salafiyah (Msy) Diniyah Takmiliyah Awaliyah
Madrasah Salafiyah (Msy) Diniyah Takmiliyah Wustho
Madrasah Salafiyah (Msy) Diniyah Takmiliyah Ula
b. Menggunakan Kurikulum Pesantren ditambah Kurikulum Departemen Agama
Madrasah Hikmatus Salafiyah (MHS) Tingkat Ibtidaiyah
Madrasah Hikmatus Salafiyah (MHS) Tingkat Tsanawiyah
Atas prakarsa Ketua Yayasan Kesejahtraan Pendidikan Pesantren (YKPP) KH. Moh. Haririe
dan KH. Anwar Fathoni, pada tahun 1968 didirikan MHS tingkat Aliyah, dan kurikulumnya disuaikan
dengan Kurikulum Departemen Agama RI.
Perkembangan selanjutnya MSS tingkat Taruna dinegerikan menjadi Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) dan MSS tingkat Madya menjadi Sekolah Persiapan IAIN (SPIAIN) yang lulusannya
khusus untuk melanjutkan pendidikan ke IAIN.
Memperhatikan perkembangan sistem pendidikan nasional tahun 1970 dan perkembangan
sistem pendidikan pesantren serta kebutuhan masyarakat, dan untuk menampung lulusan MTs dan
SMP yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi/IAIN, maka YKPP dengan prakarsa KH. Moh.
Haririe Sanusi, KH.Anwar Fathoni, KH.Syarif Hud Yahya, KH. Yunus Amin, dan kawan-kawan
mengadakan musyawarah bersama para ulama sesepuh pengasuh pesantren Babakan Ciwaringin
yang menghasilkan:
1. Mengusulkan agar MHS tingkat Aliyah dinegerikan
2. Pesantren Miftahul Mutaallimin Babakan Ciwaringin Cirebon mengajukan usul
penegerian MHS tingkat Aliyah dengan (surat No.121/M.A.IX/69 tanggal 12- Oktober
1969)
3. YKPP sebagai pemeran utama dalam usaha persiapan tersebut memperkuat
usulannya dengan surat No. 217/J-A/I/70 tanggal 15 Januari 1970 hingga mendapatkan
rekomendasi dari Mentri Agama dengan surat No. 202/D.I/70 tanggal 25 Mei 1970.
Dari usaha keras di atas, terbitlah Surat Keputusan Mentri Agama RI No. 73 tahun 1970
tanggal 22 Mei 1970 perihal Penegerian Madrasah Aliyah Alhikamus Salafiyah Pesantren Babakan
Ciwaringin Kab. Cirebon menjadi Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) Babakan
Ciwaringin Kab. Cirebon Prop. Jawa Barat. Dan sejak tahun 1978 sesuai dengan SK Menteri
Agama RI No.17 tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978 MAAIN tersebut mengalami penyederhanaan
bentuk dan struktur organisasi persekolahan dan tata kerja Depag RI, MAAIN tersebut berganti
nama menjadi MAN Babakan Ciwaringin Kab. Cirebon seiring dengan berlakunya kurikulum Depag
RI tahun 1975.
Dalam upaya meningkatkan mutu Madrasah Aliyah, maka melalui SK Dirjen Binbaga Islam
Departemen Agama RI Nomor E.IV/PP.00.6/KEP/17.A/98 tanggal 20 Februari 1998 menyatakan
bahwa MAN Babakan Ciwaringin Kab. Cirebon adalah salah satu MAN Model dari 35 MAN Model
seluruh Indonesia yang dilengkapi dengan sarana PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama),
sehingga diharapkan dapat menjadi MAN percontohan khususnya di wilayah III Cirebon.
Bidang Keuangan (Anggaran Pembiayaan Madrasah)
Anggaran biaya pengelolaan kegiatan Madrasah selama ini bersumber dari :
1. Dana pemerintah dalam bentuk DIPA untuk proyek sarana dan untuk biaya rutin.
2. Dana bantuan/infaq pendidikan dari orang tua siswa melalui
Komite Madrasah.
3. Bantuan Luar negri

sumber dana tersebut masih kurang memadai apabila dibandingkan dengan kebutuhan
biaya pengelolaan kegiatan madrasah secara optimal dalam upaya peningkatan kualitas secara
keseluruhan.
a. KondisiEksternal
Kondisi eksternal di lingkungan MAN Babakan Ciwaringin Cirebon meliputi kondisi
lingkungan dan kontribusi masyarakat. Sebagaimana yang telah diuraikan
dalam sejarah singkat MAN Babakan Ciwaringin Cirebon, kondisi lingkungan MAN Babakan
Ciwaringin sangat kondusif untuk belajar, karena berada di lingkungan komplek pondok
pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon.
Sedangkan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan Madrasah baru terbatas pada
bantuan dana orang tua murid lewat Komite Madrasah.
b. Kekuatan Faktor Historis Kelembagaan
Dalam melaksanakan strategi pengembangan MAN Model Babakan Ciwaringin
Cirebon, perlu dilakukan analisis situasi, baik yang dipandang menguntungkan, atau menjadi
kekuatan, maupun kelemahan, tantangan, dan peluang, serta langkah-langkah strategis yang
dilakukan untuk lima tahun ke depan.

Dalam perkembangannya sampai sekarang, MAN Model Babakan Ciwaringin Cirebon


memiliki kemajuan yang cukup pesat, baik sarana / prasarananya maupun input dan outputnya
yang tersebar di seluruh nusantara. Salah satu faktornya adalah karena secara historis MAN
Model Babakan Ciwaringin Cirebon lahir dari pondok pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon
yang telah berusia lebih dari 200 tahun.
Berkat usaha keras Para ulama dan pengasuh pesantren telah banyak mendirikan
lembaga pendidikan baik yang menggunakan sistem pendidikan pesantren maupun yang
menggunakan sistem pendidikan formal seperti MAN, sehingga dukungan secara penuh dari
lingkungan pesantren dan masyarakat di sekitarnnya sangat baik terhadap pengelolaan
pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri tersebut.

Sebagai lembaga pendidikan formal negeri di bawah naungan Departemen Agama,


MAN Model Babakan Ciwaringin Cirebon memmliki landasan yuridis sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pendidikannya, antara lain:
1. Keputusan Mentri Agama RI No.73 tahun 1970 tanggal 22 Mei
1970 perihal Penegerian Madrasah Aliyah Alhikamus Salafiyah
Pesantren Babakan Ciwaringin Kab. Cirebon menjadi Madrasah
Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) Babakan Ciwaringin Kab.
Cirebon prop. Jawa Barat.
2. SK Menteri Agama RI No.17 tahun 1978 tanggal 16 Maret 1978
yang berkenaan dengan penyederhanaan bentuk dan struktur
organisasi persekolahan dan tata kerja Depag RI, MAAIN
tersebut berganti nama menjadi MAN Babakan Ciwaringin Kab.
Cirebon seiring dengan berlakunya kurikulum Depag RI tahun
1975.
3. Undang-Undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
4. Peraturan Pemerintah RI No. 39 tahun 1992 tentang peran serta
masyarakat dalam Pendidikan nasional.
5. Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI
No.0489/V/1992 tentang Madrasah Aliyah sebagai sekolah
Umum yang bercirikhas Agama Islam.
6. Keputusan Mentri Agama RI Nomor 370 tahun 1993 tentang
Madrasah Aliyah dan Nomor 373 tentang Kurikulum MA.
7. SK Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama RI Nomor
E.IV/PP.00.6/KEP/17.A/98 tanggal 20 Februari 1998 menyatakan
bahwa MAN Babakan Ciwaringin Kab. Cirebon adalah salah satu
MAN Model dari 35 MAN Model seluruh Indonesia yang
dilengkapi dengan sarana PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama),
sehingga diharapkan dapat menjadi MAN percontohan khususnya
di wilayah III Cirebon.

c. Letak Geografis
MAN Babakan Ciwaringin Cirebon yang berada di komplek pesantren babakan
Ciwaringin Cirebon memilik keunggulan secara geografis.
Dengan letaknya yang cukup jauh dari kota Cirebon, tepatnya 25 Km sebelah barat kota
Cirebon, jauh dari keramaian kota, sehingga iklimnya cukup kondusif dan sangat cocok untuk
belajar secara tekun dan baik, serta mudah dijangkau oleh kendaraan umum karena jaraknya
hanya 300 meter dari jalan raya Cirebon - Bandung.
Sumber Daya Manusia di MAN Babakan Ciwaringin Cirebon merupakan unsur pokok
dalam pengembangan strategis di lembaga pendidikan formal tersebut. Secara umum keadaan
karyawan baik tetap maupun tidak tetap di MAN Babakan Ciwaringin Cirebon, dapat
digambarkan sebagai berikut;
1. Secara kuantitatif tenaga edukatif dan administratif cukup
memadai, namun tenaga yang tetap (pegawai negeri) masih perlu
penambahan terutama untuk guru-guru MIPA yang kompeten dan
menguasai Bahasa Inggris aktif serta tenaga administrtif yang
menguasai teknologi informasi. Secara kualitatif tenaga edukatif
cukup memadai, karena rata-rata berpendidikan S.1 dan hanya
satu orang guru berpendidikan D.3 sedang menempuh pendidikan
S.1.

2. Tenaga edukatif berpendidikan S.2 berjumlah 7 orang, terdiri dari


3 orang Magister Pendidikan (M.Pd.) dan 3 orang Magister
Agama (M.Ag), dan 1 orang Magister Manajemen Pendidikan
(M.M.Pd.).
3. Mereka adalah sebagai guru Bina/guru Master yang senantiasa
siap diberdayakan dalam pengembangan Madrasah secara optimal
di masa-masa mendatang.
4. Tenaga administratif yang berpendidikan S.1 berjumlah 3 orang,
yang lainnya D.3 dan SLTA, SLTP, dan SD. Hal ini juga dapat
diberdayakan menjadi modal penggerak dalam penataan
manajemen Tata Usaha yang profesional.
D. Sekilas Prestasi MAN Babakan Ciwaringin Cirebon
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Babakan Ciwaringin Kab. Cirebon sebagai salah
satu MAN percontohan dari 33 MAN Model di Indonesia telah membuktikan eksistensinya
sebagai madrasah berprestasi ditingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi maupun tingkat
nasional.
Ditahun 2014 saja terdapat beberapa prestasi yang mengagumkan begitu pendapat Drs.
H. Lukman Al Hakim, M.Pd sebagai Kepala MAN model Babakan Ciwaringin Kab. Cirebon.
Berikut adalah prestasi MAN Model Babakan Ciwaringin diantaranya 2 kali lomba Biologi,
tingkat Kab. juara 1 dan 2, tiga kali lomba bahasa Inggris tingkat Kabupaten juara 1, 2, dan 3,
dua kali lomba Fisika Tingkat Kab. juara 1 dan 2, tiga kali lomba Kimia Tingkat Kab.juara 1,2
dan 3, dua kali lomba Akuntansi Tingkat Kab. Juara 1,2 tiga kali lomba Ekonomi Tingkat
Kabupaten Juara 1,2 dan 3.
Dua kali lomba Matematika Tingkat Kab. Juara 1 dan 2, yang semuanya diselenggarakan
Oleh LEE Event Organizer, penyenggara kejuaran di Kab. Cirebon serta Karya Tulis Ilmiah
tingkat Jawa-Bali yang diselenggarakan SMAN 2 Nganjuk juara 3.Sedangkan Prestasi non
Akademik diantaranya Reimuna yang diselenggarakan Kwarcab. Cirebon Juara 3. Baris berbaris
Tingkat Kab. Juara 3 dan lomba Jaliteng juara 1.
Kontributor : Humas MAN Model Ciwaringin

E. Visi dan Misi MAN Babakan Ciwaringin Cirebon

VISI
Terwujudnya individu yang bermartabat secara intelektual, emosional, dan spiritual.

MISI
1.Menyelenggarakan pendidikan secara professional

2. Mengembangkan potensi akademik dan nonakademik

3. Mewujudkan keteladanan yang berakhlakul karimah

4. Mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan civitas madrasah

PEMBAHASAN I
EKSTRAKULIKULER PKS (PATROLI KEAMANAN SEKOLAH)
A. SEJARAH PATROLI KEAMANAN SEKOLAH
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia.
Pada tanggal 5 Mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan Sekolah.
Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit,
yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa
tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi keamanan sekolah, maka pada tanggal 5
Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan
persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli kemanan Sekolah
mengalami penyempitan dan perluasan.
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan
Sekolah hanyalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negative yang terjadi di
sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru atau kesiswaan. Sedangkan perluasannya
yaitu pada bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib
mengetahui peraturan-peraturan kelalulintasan.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam polisi sekolah.
Tidak hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota PKS. Mereka
diberi pelajaran mengenai Lalu lintas, senam lantas dan Kenakalan Remaja, supaya mereka tahu
bagaimana cara berlalu lintas yg baik, mereka juga di ajarkan Latihan Baris berbaris, kedisiplinan,
kekompakan, terutama Gerakan-gerakan pengaturan lalu lintas, yang biasanya di terapkan di
lingkungan sekolah masing-masing. Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan
ketertiban dilingkungan sekolah
B. VISI DAN MISI
a. VISI :
1.Mencetak anggota yang berkualitas dan berahlakul karimah
2.Menciptakan suasana kekeluargaan antar anggota
3.Meningkatkan kualitas PKS dari yang baik menjadi semakin baik
4.Meningkatkan kedisiplinan anggota
5.Mencegah kenakalan remaja
b. MISI :
1. Mengadakan latihan rutin untuk meningkatkan kualitas anggota baik di organisasi PKS maupun
dibidang akademik.
2. Mengadakan patroli di lingkungan sekolah.
3. Pelatihan fisik dan mental anggota.
C. Tugas PKS MAN Babakan Ciwaringin Cirebon
1.Mengatur lalu lintas dilingkungan sekolah dan sekitarnya
2.Menyeberangkan siswa siswi dijalur jalan pada saat mereka masuk dan pulang sekolah
3.Disamping itu PKS juga bisa memahami kerawanan kerawanan sosial yang
terjadi dilingkungan sekolah dan mencari solusinya.
D. Maksud dan Tujuan PKS MAN Babakan Ciwaringin Cirebon

a. Maksud
Sebagai wujud kepedulian terhadap pendidikan dan kemanusiaan
Sebagai wujud Polri dalam mewujudkan pembinaan di kalangan pelajar

b. Tujuan
Agar para pelajar memahami, mengerti tentang keselamatan dan keamanan lingkungannya, diri
sendiri maupun dilingkungan sekolah dalam proses kegiatan belajar mengajar.
E. Moto-moto Patroli Keamanan Sekolah
a. SAPTA DARMA PKS

Kami anggota PKS berjanji :


1.Bertakwa terhadap Tuhan yang Maha ESA
2.Jujur, setia, dan tidak mudah putus asa
3.Menghormati sesama anggota PKS
4.Mentaati tata tertib organisasi PKS
5.Menghormati sesama organisasi lain
6.Bertanggung jawab atas kewajiban kami sebagai anggota PKS
7.Menjaga nama baik organisasi PKS
b. MOTO PKS
Rasta Sewa Kotama ;Abdi utama dari pada nusa dan bangsa
Hidup mulia atau mati syahid
One for all, all for one ( Satu untuk semua, semua untuk satu )
Esprit the corps ( Kesetiaan dan kebersamaan )
c. VIVA PKS
Kami datang kami berjuang
PKS adalah kami
PKS jaya !!!
d. HASTA PRASETYA PKS
Kami anggota PKS :
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengabdi kepada Negara dan Pancasila.
3. Membela kebenaran dan keadilan.
4. Menjunjung tinggi nama baik sekolah dan PKS.
5. Bergerak, bertindak dengan disiplin, Tegas dan bertanggungjawab.
6. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.
7. Menjaga moralitas sesama anggota.
8. Siap menempatkan diri dalam masyarakat.
e. SATUAN LALU LINTAS
1. Pengetahuan Dasar Lalu Lintas
Gerakan memberikan isyarat pengatur lalu lintas bertujuan :
- Mengarahkan agar lalu lintas berjalan dengan aman, tertib, lancar dan selamat.
- Mengatasi kepadatan arus lalu lintas
- Mengurangi terjadinya kecelakan lalu lintas
- Mencegah kerusakan kerusakan jalan / infrastruktur
- Melindungi harta benda / jiwa orang lain di jalan
- Mengurangi pelanggaran di jalan
2. Pengetahuan rambu rambu / marka jalan.
1. Rambu rambu yang menunjukan peringatan suatu bahaya ( dasar kuning petunjuk hitam )
2. Rambu rambu yang menunjukan larangan dan awas perintah ( dasar putih petunjuk merah )
3. Rambu rambu yang memberikan petunjuk
( dasar biru petunjuk putih )
4. Rambu petunjuk arah / awas ( rambu tambahan
3. Pengetahuan dasar pengaturan lalu lintas
1. Berhenti untuk semua jurusan
2. Berhenti untuk satu arah tertentu
3. Berhenti dari arah depan Petugas
4. Berhenti dari arah belakang Petugas
5. Berhenti dari arah depan dan belakang Petugas
6. Jalan dari arah kanan Petugas
7. Jalan dari arah kiri Petugas
8. Jalan dari arah kanan dan kiri Petugas
4. Janji Patroli Keamanan Sekolah
Kami anggota Patroli Keamanan Sekolah berjanji :
1. Akan menjungjung tinggi serta setia kepada Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.
2. Akan menjungjung tinggi harkat dan martabat Patroli Kemanan Sekolah
3. Dengan rasa sukarela akan berbakti kepada para pelajar pada khususnya dan masyarakat
pemakai jalan pada umumnya.

4. Akan bekerja dengan penuh berdisiplin serta tekun sehinga keamanan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas akan benar-benar terwujud

F. TUPOKSI PENGURUS PKS

KETUA (komandan dan danprov)


- Memimpin segala bentuk pelaksananaan tugas dan kegiatan PKS selama 1 tahun kepengurusan.
- Memimpin rapat dan pertemuan PKS.
- Bertanggungjawab terhadap perkembangan PKS selama 1 tahun kedepan.

WAKIL KETUA
- Mewakili ketua dalam pelaksananaan tanggungjawabnya.
- Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap rencana keputusan yang akan diambil.
- Saat ketua berhalangan, wakil harus bersedia memimpin segala bentuk tugas yang diberikan
dengan memperoleh mandat langsung dari ketua.

SEKRETARIS
- Membuat notulen dalam rapat , pertemuan rutin dan kegiatan PKS
- Mendampingai ketua dalam melaksanakan tugas serta melaksanakan tugas kesekretariatan lain.

BENDAHARA
- Membawa dana kas PKS, membuat laporan keungan setiap pelaksanaan kegiatan untuk
disampaikan kepada ketua.
- Bendahara hanya bleh mencairkan dana jika diperintahkan langsung oleh ketua PKS

SEKSI PENGATURAN LALU LINTAS


- Membuat jadwal tugas pengaturan lalu lintas
- Bertanggungjawab terhadap Pengaturan Lalu Lintas dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

SEKSI PENGAMANAN
- Mengatur sistem pengamanan dalam lingkungan sekolah
- Mempersiapkan petugas dan tim pengamanan.
- Bertanggungjawab terhadap pengamanan event / kegiatan yang diselenggarakan.

SEKSI INTELIJEN
- Mencari informasi yang relevan untuk perkembangan PKS yang meliputi info kegiatan,
program ekstakulikuler lain, anggaran dana, analisa masalah, dan info yang mendukung
pelaksanaan tugas PKS.
- Bertanggungjawab terhadap keamanan data PKS

SEKSI SARANA PRASARANA


- Bertanggungjawab terhadap ketersediaan sarana dan prasarana PKS
SEKSI HUMAS
- Mempersiapkan dokumen pelaksanaan kegiatan.
- Menyelenggarakan lobi antar sekolah, kepolisian, dan pihak yang berkepentingan.

INSTRUKTUR PKS

Untuk mendukung dan menunjang kemampuan anggota PKS dalam melaksanakan


tugasnya maka perlu ada unsur instruktur yang memberikan bimbingan dan pelatihan terhadap
anggota. Untuk mendukung kemampuan tugas di lapangan. Instruktur PKS disiapkan sesuatu
kualifikasi dan bidang yang diajarkan. Bersumber dari anggota PKS wings senior yang memiliki
kemampuan melatih dan TNI, Polri, Maupun perhubungan disesuaikan dengan materi yang
diajarkan.

Adapun bidang instruktur meliputi :


Instruktur Muda
-Bidang Lalu lintas
- Bidang pengamanan
- Bidang kesehatan
- Bidang LBB
- Bidang jasmani dan rohani
- Bidang pengembangan phisikis dan konseling
- Bidang ilmu umum dan terapan
- Bidang pembinaan remaja dan Narkoba

Instruktur Madya
- Bidang kepemimpinan
- Bidang kedisiplinan dan
- Bidang umum

Instruktur Utama
- Bidang pengembangan materi
- Bidang pengawasan

Instruktur Muda : Melaksanakan dan menyampaikan materi


Instruktur Madya : Mengawasi dan mengefaluasi pelaksanaan latihan
Instruktur Utama : Membuat Materi dan mempertimbangkan tepat tidaknya
disampaikan saat latihan

pada setiap latihan harus ada minimal 1 orang dari setiap tingkat intruktur (muda, madya
dan nindya) yang ada untuk memberikan pelatihan.

LDK INSTRUKTUR

Dalam membina dan memberikan pelatihan pada angota didiknya, setiap instruktur harus
memiliki jiwa kepemimpinan agar mampu mencapai target materi yang diberikan, hal ini lebih
merupakan upaya untuk mengendalikan siswa untuk mampu menyerap sebanyak mungkin materi
yang diajarkan.

Leadership lebih banyak terkait dengan perilaku, khususnya perilaku terhadap orang lain.
instruktur wajib dibekali dengan kemampuan ini. agar dapat di terapkan dalam pemberian materi.
sehingga instruktur dihormati sebagai pimpinan oleh anggota yang dilatih. Berikut adalah tips
tentang bagaimana cara untuk membentuk perilaku kepemimpinan :

- Bersikap dewasa : tidak pernah emosional saat menghadapi orang lain. Tidak berteriak atau
berkata kasar, bahkan ketika anda merasa bingung atau marah
- Memimpin dengan memberi contoh : selalu tampak bekerja lebih keras daripada orang lain.
- Selalu membantu anggota selama di butuhkan
- Keadilan : perlakuan yang sama bagi setiap orang
- Selalu mengambil alih tanggungjawab dan kesalahan siswa
- Selalu memberikan pengharagaan kepada anggota atas kesuksesan mereka
- Jangan pernah mempromosikan diri sendiri
- Bersikap jujur namun sensitif dalam memberikan kabar buruk atau kritikan
- Selalu melakukan apa yang anda katakan dan selalu menepati janji yang sudah diungkapkan
- Bekerja keras untuk menjadi pakar dalam bidangnya ; memahami tantangan dan kemampuan
teknis siswa
- Mendorong anggota untuk berkembang, belajar dan mendapatkan sebanyak mungkin yang
mereka inginkan
-Senyumlah dan dorong orang lain untuk bergembira dan menikmati tanggungjawab mereka.

F. Arti Lambang Patroli Keamanan Sekolah

1. PKS badge Kemahiran

Sebagai tanda tingkat pertama yang diberikan kepada anggota PKS. dimana anggota
tersebut sebelumnya telah mengikuti pendidikan dan latihan seputar ilmu PKS, yaitu patroli dan
kelalu lintasan.
- Segitiga terbalik yang diambil dari tanda dalam rambu lalu lintas dan yang berarti
memberikan kesempatan kepada setiap orang.
- Gambar yang terdapat di dalam segitiga terbalik itu melambangkan sebagai pengatur dalam
kehidupan sehari-hari.
- Warna yang terdapat dalam segitiga terbalik :
1. Merah melambangkan keberanian dalam jiwa PKS.
2. Putih melambangkan kesucian atau kebersihan jiwa PKS.
3. Hitam yang berarti kebijaksanaan atau keadilan dalam jiwa PKS.

2. PKS bagde Lalu Lintas

Anggota PKS yang telah mengikuti latihan selama kurun waktu tertentu. Dengan
materi seputar tugas dan tanggung jawab PKS serta melaksanakan praktek tugas pengaturan lalu
lintas.

3. PKS Wings

Diberikan khusus kepada anggota yang mampu melaksanakan tugas PKS dalam kurun
waktu tertentu.
Aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan serta mampu menerapkan berbagai materi
yang diberikan dengan baik.

Perisai atau Tameng


a. PKS sebagai pelindung masyarakat
b. PKS dilindungi oleh hokum
-) Roda
a. PKS merupakan satu kesatuan
b. PKS sebagai pengatur lalulintas
-) Sayap 4 helai
Catur prasetya yang merupakan pedoman kerja POLRI
-) Bulu 7 helai
Saptamarga yang merupakan janji ABRI/TNI
-) Padi dan Kapas
Kemakmuran dan kesejahteraan

PEMBAHASAN II
A. HASIL WAWANCARA
Ekstrakulikuler
Informan : Agus Hamdan Waka Ur Kesiswaan dan
Pembina PKS
Jabatan : PEMBINA PKS
Hari/Tanggal : Sabtu/ 20 Maret 2015
Waktu : Pukul 09.00-10.30 WIB
No. Daftar Pertanyaan Deskripsi Jawaban
1. 1. Bagaimanakah kebijakan bapak Untuk mengenai kebijakan
mengenai kegiatan ekstrakulikuler PKS ini yaitu kita sesuaikan
ekstrakulikuler PKS dimadrasah? dengan visi, misi, tujuan, atau pun prinsip-
prinsip ke PKS an dengan adanya
ekstrakulikuler PKS ini yaitu melainkan
untuk contoh yaitu contoh sebagai siswa
yang menaati aturan-aturan dalam madrasah
ini karena apa pks ini di bentuk untuk
menjadikan siswa yang tidak hanya sekedar
siswa-siswi saja tetapi dengan mengikuti
ekstrakulikuler pks menjadikan siswa untuk
lebih taat aturan yang ada di madrasah.
Untuk kebijakan nya sendiri bagi
anggota pks yang melanggar aturan
madrasah itu akan lebih berat dari pada
siswa-siswi pada umumnya karena apa ,
seorang anggota pks yang mana mencetak
agar lebih disiplin dalam hal akademik
ataupun non akademik apabila anggota pks
nya sendiri melanggar aturan yang ada kita
bagaimana kita akan memberikan contoh
yang baik,maka dari itu kebijakanya yaitu
akan lebih berat untuk anggota pks yang
melanggar aturan di madrasah.

2. Bagaimanakah proses Untuk masalah penentuan ataupun


penentuan pembina masing- kriteria menilai yang mampu dijadikan
masing ekstrakulikuler? sebagai pembina ekstrakulikuler yaitu
- Seorang guru atau pendidik memiliki peran
yang aktif dalam kegiatan madrasah
- Seorang pendidik yang memiliki jiwa aktivis
atau yang memiliki soft skill yang dulunya
aktif dalam sebuah organisasi
Itulah salah satu kriteria menentukan seorang
pembina ekstrakulikuler dimadrasah ini.

3. Apakah adanya roling setiap Untuk masalah roling pembina itu


jabatan pembina sebuah pasti ada biasanya seorang pembina
ekstrakulikuler? ekstrakulikuler ini di berikan jabatan 2 tahun
dalam memimpin sebuah ektrakulikuler
masing-masing.

4. Kegiatan rutin apakah yang Untuk kegiatan ekstrakulikuler di man


dilakukan madrasah dalam babakan ciwaringin sendiri yaitu adanya
ekstrakulikuler? kegiatan rutin tahunan,mingguan dan harian.
Kegiatan tahunan : kegiatan tahunan ini
biasanya dilakukan atau dilaksanakan seluruh
ekstrakulikuler yang ada dimadrasah ini yaitu
ketikan ada tahun ajaran baru kegiatan
tersebut diantaranya yaitu memantaskan diri
persetiap ekstrakulikuler masing-masing
untuk mengenalkan kepada siwa-siswi baru
dalam ektrakulikuler nya masing-
masing,kalau dari pks nya sendiri yaitu
biasanya yang dilakukan dalam
mementaskannya yaitu dengan pbb, debbus,
dan senam lalulintas.
Untuk kegiatan rutin mingguan
biasanya yaitu latihan seperti biasa
seperti apa yang dilakukan pada sekolah atau
madrasah pada umunya tetapi yang bikin
beda dalam kegiatan rutin ini yaitu dilakukan
pada hari jumat kenapa di man babakan
ciwaringin cirebon sendiri untuk liburnya
sendiri dilakukan pada hari jumat untuk hari
minggunya yaitu dilakukan semestinya
seperti hari biasa.
Kegiatan rutin untuk hariannya untuk
pks sendiri yaitu melakukan patroli
dilingkungan sekolah,dan menjaga lalu lintas
ketika dipagi hari ,kegiatan rutin inilah yang
jadi pokok tugas anggota pks yaitu selain
harus datang lebih dahulu dari pada siswa-
siswi yang lain pada umumnya, dan disitulah
implementasi dari pks tersbut yaitu
menumbuhkan rasa kedisiplinan.

5. Untuk dana ekstrakulikuler Mengenai dana itu ada dari pihak


sendiri itu apakah dari pihak sekolah dan dari siswa-siswi sendiri maksud
sekolah atau bagaimana? dari pihak sekolah yaitu seperti ketika
kekuranganya fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan itu dari pihak sekolah akan
menaggung biaya tersebut dan yang kedua
yaitu ketika akan melakukan kegiatan-
kegiatan perlombaan itu pihak sekolah akan
membantu tetapi tidak sepenuhnya biaya
tersebut dari pihak sekolah biasanya anggota
pks mengajukan proposal untuk biaya
kegiatan yang akan dilaksanakan.
6. Problem yang sering menjadi Untuk problem atau kendala nya yaitu
kendala dalam setiap ini sudah lama masih menjadi perbincangan
ekstrakulikuler apakah siswa- masalahnya yaitu karena man babakan
siswi berperan aktif dalam ciwaringin cirebon ini berada pada
kegiatan ekstrakulikuler? liggkungan 47 pondok pesantren dan setiap
pesantren memiliki kebijakan dan peraturan
masing-masing untuk khusunya putri
sekalipun laki-laki untuk putri nya sendiri
untuk mengikuti ekstrakulikuler di madrasah
ada yang membolehkan dan ada yang
melarang itu berlaku pada putra ataupun putri
dikarenakan apa dari pihak pesantren sendiri
melarang karena apa apabila siswa-siswi
tersebut mengikuti ekstrakulikuler itu
otomatis pihak pesantren memiliki
kewenangan untuk aturannya sendiri kapan
belajar pesantrennya kalau seharian belajar
disekolah atau mengikuti ekstrakulikuler,itu
tanggapan dari pihak pesantren yang
melarang untuk megikuti ekstrakulikuler
dimadrasah tapi tidak sedikit pula pesantren
yang membolehkan santrinya untuk
mengikuti ekstrakulikuler disekolah dengan
catatan yaitu sesuai kebijakan dari
pesantrennya sendiri.

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler sangat penting dalam mengembangkan watak dan kepribadian siswa. Untuk itu perlu
adanya kerjasama antara sekolah dan masyarakat dalam merancang kegiatan yang berkaitan
dengan pengembangan karakter anak, sehingga setelah dewasa nanti anak dapat merasakan
sendiri manfaat dari kegiatan ini. Pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek
pengetahuan yang baik tetapi juga perilaku yang baik, artinya pendidikan karakter adalah perangkat
pengajaran yang membawahi berbagai aspek yang menyangkut pengendalian emosi,
pengembangan kognisi, pendidikan moral dan etika, serta pendidikan keterampilan hidup.
Khususnya yaitu dalam ekstrakulikuler PKS ini yang ada pada MAN babakan ciwaringin
Cirebon yang sebagaimana menjadikan siswa-siswi lebih disiplin dan manaati aturan-aturan yang
ada pada madrasah ini, untuk itu apapun ekstrakulikuler yang diikuti itu akan bermanfaat bagi
sekolah ataupun lingkungan masyarakat.
B. Saran
Dengan adanya hasil laporan mini riset ini diharapkan kepada pembaca dapat lebih
mengetahui fungsi, tujuan tentang ekstrakulikkuler, betapa pentinggnya untuk mengikuti sebuah
ekstrakulikulikuler dalam lembaga pendidikan . Semoga setelah membaca hasil laporan ini
setidaknya dapat menambah ilmu pengetahuan dan dapat menerapkan apa yang telah didapat dari
membaca hasil laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Badrudin,Manajemen Peserta Didik, (Jakarta:Indeks 2014)


Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung:ALFABETA 2011)
http://www.academia.edu/6763733/Fungsi_Kegiatan_Ekstrakurikuler (waktu : Kamis 02 April
2015 pukul 20.27 WIB)
https://techonly13.worrdpress.com/2009/07/14/pengertian-kegiatan-ekstra-
kurikuler/ (Waktu:Kamis,02 April 2015 pukul 21.00 WIB)
Ida Rosyidah,Pengelolaan Kelas yang Bernuansa Aktif dan Inovatif,(Bandung:Ice Consultan
2014)
Koran pendidikan. 11-17 Mei 2011.Sejajarkan Ekstrakurikuler dan Akademik.
Pasyabrilian. Teori Nativisme.(online http:// butuhartikel. Com / teori-nativisme. html diakses
24-Mei-2011)
Sekolah Dasar. Mengadakan Kegiatan Ekstrakurikuler. (online),(http)://Sekolah
Dasar.Blogspot.com/2010/mengadakan kegiatan ekstrakurikuler. Html/diakses 24-Mei-2011)

[1] Badrudin,Manajemen Peserta Didik,(Jakarta:Indeks 2014), h.146.


[2] Ida Rosyidah,Pengelolaan Kelas yang Bernuansa Aktif dan Inovatif,(Bandung:Ice Consultan 2014),hal.195
[3] Koran pendidikan. 11-17 Mei 2011.Sejajarkan Ekstrakurikuler dan Akademik. h.3.

[4] Badrudin,Manajemen Peserta Didik,Indeks 2014), h.176.


[5] Sekolah Dasar. Mengadakan Kegiatan Ekstrakurikuler. (online),(http)://Sekolah
Dasar.Blogspot.com/2010/mengadakan kegiatanekstrakurikuler. Html/diakses 24-Mei-2011).
[6] http://www.academia.edu/6763733/Fungsi_Kegiatan_Ekstrakurikuler (waktu : Kamis 02 April 2015 pukul
20.27 WIB)
[7] 7Pasyabrilian. Teori Nativisme.(online http:// butuhartikel. Com / teori-nativisme. html diakses 24-Mei-2011).

Anda mungkin juga menyukai