Disampaikan oleh :
Bupati Kaimana
Freddy Thie
Dalam rangka Rapat Teknis ROADSHOW
Menko PMK dalam Percepatan Penurunan
Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim
Tahun 2023
Kondisi Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Angka Stunting
Prevalensi Stuntung
Prevalensi Stuntung Tahun 2022
Tahun 2021
30 29.2
28.5
Series1
21.6
Series1
26.2
24.4
Pada Tahun 2022 angka stunting Kabupaten Kaimana 29,2 %, kenaikan 0,7% jika
dibandingkan dengan tahun 2021 28,5 %
Kondisi ini menunjukan Kab. Kaimana berada di atas angka Provinsi dan Nasional pada
tahun 2021 dan tahun 2022 Kab. Kaimana berada di bawah provinsi 29.2%.
Tata Kelola
PERENCANAAN
Penurunan Stunting belum tergambarkan secara menyeluruh
dalam perencanaan OPD terkait, baik dalam indikator maupun
anggaran.
Komitmen yang masih kurang oleh stakeholder terkait dalam
penurunan stunting.
IMPLEMENTASI
Dukungan Dana BOKB,
Keterbatasan anggaran dlm mendukung pelaksanaan
belum maksimal di gunakan
kegiatan, peningkatan kapasitas tenaga pendmping
hinggapelaksanaan koordinasi di daerah.
Koondisi geografis, faktor kondisi alam, ketersediaan
fasilitas.
Belum maksimalnya koordinasi, dan SDM yang terbatas
secara kualias maupun kuantitas dlm implementasi
program.
• Belum Ada MoU dengan sekolah terkait skrining dan I • Bantuan Makanan tambahan Bagi Bumil masih terbatas
karena bersumber dari 1 pos bantuan
Pemeriksaan Anemia bagi Remaja Putri. N • Distribusi juga masih tidak tepat sasaran.
• Alat Pendukung (HB meter) belum tersedia, sehingga
belum terlaksana T
6. Pemantauan Pertumbuhan
E
2. Konsumsi TTD Bagi Remaja Putri • Rendahnya pertisipasi masyarakat ke posyandu dalam
R memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
Pemberian TTD sudah dilakukan namun belum
maksimal karena ada sebagian yg belum dapat TTD
V • Masih kurangnya tenaga kesehatan dan kader posyandu.
• Kader posyandu belum semuanya dilatih untuk
Kewajiban sekolah mengawasan siswa untuk E pemantauan perkembangan balita
mengkonsumsi TTD belum optimal • Mobilisasi masyarakat tinggi
N
S 7. Permebrian ASI Ekslusif
3. Pemeriksaaan Kehamilan
Rendahnya bumil dalam pemeriksaan kehamilan se dini I • Pengetahuan keluarga yang rendah tentang pentingnya
ASI Eksklusif dan MP-ASI
mungkin
• Sosialisasinya Pemberian Makanan Bayi dan Anak
Jangkauan ke Cakupan layanan jauh
Jangkauan tenaga kesehatan terbatas dan sulit S (PMBA) kepada masyarakat belum optimal