Tingkat kemiskinan PROV. PAPUA BARAT - KAB. FAKFAK pada tahun 2021 adalah sebesar 22.86%.Nilai ini menunjukkan
peningkatan dari tahun 2020 sebesar 0.59%. Tingkat kemiskinan PROV. PAPUA BARAT - KAB. FAKFAK tahun 2021
masih lebih ti ng gi di ba n di n g k an t in gkat kemiskinan nasional. Sebagai daerah yang memiliki proporsi perkotaan
dan p e r d e s a a n yang r e l a t i f seimbang, tingkat kemiskinan PROV. PAPUA BARAT - KAB. FAKFAK masih
lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan Nasional khusus daerah perkotaan, serta perdesaan.
Persebaran Audit Kasus Stunting di Kabupaten Fakfak DATA SASARAN IBU MENYUSUI / NIFAS
NAMA UMUR BB TB ASI
No KAMPUNG ASFIKSIA J/ K KETERANGAN
Total Penyebaran berada di 13 (tiga) Distrik 8 Puskesmas antara lain (Inisial) (tahun) (kg) (cm) EKSLUSIF
Ayah Ibu Tidak Sekolah. termasuk keluarga
kurang mamp u, pendidikan o rang tua
No Distrik Nama Kampung 1 Purw hab To nggo ALP 3,4 10,2 8 8,4 tidak ya L
rendah,. Riw ayat Kehamilan Cukup Bulan,
1. Kampung Kapaurtutin anak ke-4 dari 4 bersaudara
2 Wartutin MH 3 9 81.3 tidak Tidak L Riw ayat Kelahiran, Prematur. Ibu KEK.
1 Distrik Pariwari 2. Kelurahan Dulanpopok Pendidikan Rendah, Ibu Bekerja, anak ke -2
3. Kampung Sekrutuare 3 Werabuan RW 4 13,1 94,1 tidak Tidak P dari dua Bersaudara. Riwayat Kelahiran
cukup Bulan. Kehamilan KEK.
1. Kampung Kiat Riw ayat Kelahiran Cukup Bulan. Riw ayat
2 Distrik FakFak Barat 2. Kampung Wurkendik 4 Sekban FS 4 5,9 56 tidak Tidak P Kehamilan KEK. Bayi
Terko nfirmasiPendek,Gizi seimbang
3. Kampung Purwasak Anak Ke ( d ari 9 Bersaudara. Lahir Cukup
1. Kampung Sakartemen 5 Werba Utara CF 3,3 8,8 Tidak Bulan. Hamil Sehat. Pendid ikan Rendah,
3 Distrik FakFak Tengah Terko nfirmasi Pendek
2. Kampung Pasir Putih Anak ke 3 dari 3 bersaudara.Riw ayat
1. Kampung Nembukteb 6 Sekban S 3,7 11,9 8 5,8 tidak Iya L kehamilan cukup bulan ibu tidak KEK. Gizi
Kurang BB/TB Kurus.
2. Kampung Tentreda Riw ayat Kelahiran Prematur. Termasuk
4 Distrik Kramomongga 7 Perw asak NSR 3,4 10,1 8 5,3 tidak tidak P
3. Kampung kwamkwamur katego ri Anak Stunting
Riw ata Kehamlian Cukup Bulan. Riw ayat
4. Kampung Pik-pik 8 Werpigan AR 2,8 9,7 80,2 tidak Tidak L Kehamilan Ibu KEK., Z sco re (TB/ umur) =
Sangat pendek,
5 Distrik Karas 1. Kampung Tarak Anak Ke dua Dari dua Bersaudara, Riw ayat
1. Kampung Kinam 9 Katemba LR 2,10 9,3 83,4 tidak ya L
Kelahiran cukp Bulan. Riw ayat Keham ilan
Ibu KEK. Z score (TB/umur) = sangat
2. Kampung Batukiavas p en dek,
6 Distrik Kokas 3. Kampung Baru Riw ayat Lahir cukup BUlan. Riw ayat
Kehamilan Ibu KEK. Z score (TB/umur) =
4. Kampung Mazinah 10 Raduria TM 5 6,4 64,1 tidak ya L
Sangat pendek, , Anak ke-2 dari 2
5. Kampung Pagwadar bersaudara.
Anak ke-3 dari 5 bersaudara. Lahir cukup
1. Kampung Wambar 11 DulanPo kp ok NK 4,8 10 82 Ya Tidak L Bulan. Ibu tidak Kek. Z score (TB/ umur) =
7 Distrik Fakfak Timur Tengah 2. Kampung Waserat Sangat pendek.
Anak ke 4. Lahir cukup Bulan Ibu Kek. . Z
3. Kampung Fior 12 Kayu Merah IF 3,9 9,4 81,6 Tidak Iya L sco re (TB/ umur) = Sangat pendek. Kurang
8 Distrik Arguni 4. Kampung Andamata Gizi
Anak ke 1. Lahir Prematur 1,5. Z sco re
1. Kampung Gar 13 Salakiti LK 3,6 12,2 91,5 Tidak Tidak L
(TB/ umur) = Pend ek.
9 Distrik Furwagi 2. Kampung Wefra Anak Ke 8 dari 9 bersaudara.Lahir cukup
14 Tetar DH 3 ,1 10,8 86 Tidak Tidak P Bulan. Ibu KEK. . Z sco re (TB/ umur) =
10 Distrik Mbahamndandara 1. Kampung Goras Selatan p en dek.
Lahir cukup Bulan. Ibu KEK. . Z score
11 Distrik Kayuni 1. Kampung Ubadari 15 Tarak RP 2 8,2 97 Tidak Tidak P
(TB/ umur) = Sangat pendek.
12 Distrik Wartutin 1. Kampung Werpigan 16 Malakuli RKJ 3 7,6 7 4,5 Tidak Tidak P
Lahir cukup Bulan, Ibu KEK
. Z sco re (TB/umur) = Sangat p endek.
13 Distrik Bomberay 1. Kampung Tesha Anak Pertama, Lahir cukup Bulan. Ibu KEK.
17 Malakuli RL 3,10 11,2 90,4 Tidak Iya L . Z sco re (TB/umur) = pendek.
ISU PERMASALAHAN PENURUNAN STUNTING
c. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, d. ibu menyusui; dan
keluarga, dan masyarakat; dan e. anak berusia 0 (nol)-59 (lima puluh sembilan)
d. Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, bulan.
dan inovasi.
1. Pelaksanaan Percepatan penurunan Stunting Terintegrasi dilaksanakan dengan target prevalensi balita Stunting sebesar 18,4% (delapan belas koma
empat persen) pada tahun 2022.
2. Target prevalensi balita Stunting dijabarkan dalam sasaran, indikator kinerja, target dan tahun pencapaian, penanggung jawab, dan
OPD/lembaga/pihak pendukung.
3. Sasaran, indikator kinerja, target dan tahun pencapaian, penanggung jawab, dan OPD/lembaga/pihak pendukung.
ISU PERMASALAHAN PENURUNAN STUNTING
Secara rata-rata, pengeluaran per kapita penduduk PROV. PAPUA BARAT - KAB. FAKFAK dari tahun 2016 ke
tahun 2020 tumbuh sebesar 6.1439 %. Akan tetapi, jika ditelusuri lebih dalam 42.1676 % penduduk PROV.
PAPUA BARAT - KAB. FAKFAK
tumbuh di bawah r at a- r at a. Pertumbuhan pengeluaran per kapita penduduk berpendapatan rendah lebih
cepat dibandingkan penduduk berpendapatan tinggi, di mana penduduk 10% termiskin (desil 1) tumbuh
sebesar 11.0215 %, sementara penduduk 10% terkaya [desil 10] tumbuh sebesar 4.2168 %.
Indikator Pendidikan minimal SMA ke atas merupakan indikator dengan capaian paling rendah di antara
indikator-indikator Pendidikan, dengan capaian sebesar 57.70%. Lebih dari itu, ind ik at or ini mengalami
masalah ketimpangan di mana penduduk 20% termiskin hanya memiliki capaian 47.98% sementara penduduk
20% terkaya sudah mencapai 68.23%, sehingga p e n d u d u k m i s k i n h a r u s diprioritaskan untuk
penyelesaian masalah.
Indikator [TPB] Kepemilikan BPJSKes/Jamkesmas merupakan indikator dengan capaian paling rendah di
antara indikator-indikator kesehatan, dengan capaian sebesar 73.20%. Padahal, indikator ini memiliki target
yang harus dicapai, ditentukan dari peraturan mengenai SPM/SDG.Indikator ini masih 21.80% di bawah target
SPM/SDG, sehingga patut menjadi perhatian lebih.Lebih dari itu, indikator ini mengalami masalah ketimpangan
di mana penduduk 20% termiskin hanya memiliki capaian 71.74% sementara penduduk 20% terkaya sudah
mencapai 76.96%, sehingga p e n d u d u k m i s k i n h a r u s diprioritaskan untuk penyelesaian masalah.
Indikator [SPM] Sanitasi Layak merupakan indikator dengan capaian paling rendah di antara indikator- indikator
Hunian Sosial, dengan capaian sebesar 38.90%. Padahal, indikator ini memiliki target yang harus dicapai,
ditentukan dari peraturan mengenai SPM/SDG. Indikator ini masih 38.90% di bawah target SPM/SDG, sehingga
patut menjadi perhatian lebih. Lebih dari itu, indikator ini mengalami masalah ketimpangan di mana penduduk 20%
termiskin hanya memiliki capaian 46.81% sementara penduduk 20% terkaya sudah mencapai 66.13%, sehingga
penduduk miskin harus diprioritaskan untuk penyelesaian masalah.
HARAPAN KEPADA PEMERINTAH PUSAT
TERIMA KASIH