HCT Metering

Dumai, 17 Januari 2023

PT Pertamina Hulu Rokan Jl. Soekarno Hatta Dumai - Riau
28826 Indonesia`

phr.pertamina.com
 Overview Custody Transfer

Custody Transfer secara harfiah: “Perpindahan

Lapangan minyak Pertamina UP
Kepemilikan, yang diawasi"
Vessel
II Dumai
Jumlah produk migas yang dipindahkan, yaitu
kuantitas(volume) dan kandungan energi, diukur
menggunakan peralatan dan system pengukuran yang
disyaratkan yaitu menggunakan Metering System

Custody Meter Titik Serah: Lokasi dari pengukuran gas/liquid

(metering point) yang diserahkan (dijual) dari pemilik
Tangki Penyimpanan Dumai
sebelumnya ke pemilik baru.
Primary Meter
Shipping
Pump
Custody transfer harus memenuhi:
Stasiun • Standard Industri
Pengolahan dan Shipping • Standard Metrologi
pengumpul Pump • Regulasi dan perpajakan pemerintah setempat
• Perjanjian Jual Beli (Sales/Contract Agreements)

phr.pertamina.com
 Overview Metering System

Q = $
For custody transfer, flow
Mengetahui • Temperature • Tekanan Uap
measurement equals Mengetahui proses
dollars dan karakteristik teknologi
fluida flow meter • Tekanan • Titik Didih
Factors in Custody Transfer: • Density • Konduktivitas Listrik
1. Accuracy
2. Uncertainty • Specific Gravity • Konduktivitas Bunyi
3. Maintenance of Meter Equipment
4. Proving Meters Pemilihan dan Rancangan Metering • Viskositas • Panas Jenis
5. Operation Considerations System yang Tepat
• Fasa Cairan • Flashing & Kavitasi
6. Custody Transfer Auditing
• Laju Aliran
Sumber Ketidaktelitian (inaccuracy) Penting untuk
Penting untuk setiap flowmeter pada kondisi
1. Ketelitian alat ukur: akurasi, repeatability Profit $ flowmeter dan kondisi tertentu
2. Pemuaian cairan -> Perubahan temp’ & Press’
3. Distorsi bejana/pipa akibat temp’ dan Press’
4. Kandungan kontaminan: air, sludge, build up

phr.pertamina.com
 Overview Metering System
API MPMS:
 M
a. Ch. 5.1 General Consideration i. Ch. 6. Metering Assemblies
b. Ch. 5.2 Displacement Meter a) LACT
P  T  c. Ch. 5.3 Turbine Meter b) Loading Rack
 M

FCV

 M

 M
DP
c) Aviation Fueling
 
 M 1. Metering Section d. Ch. 5.4 Accessory Equipment
D e. Ch. 5.5 Fidelity & Security Pulse Data d) Marine bulk carriers
P  T  FCV Transmission e) Pipeline Metering System

 M
DP
 M f) Metering Viscous Hydrocarbon
 
f. Ch. 5.6 Coriolis Meters
D g. Ch. 5.7 Testing Protocol for Diff. Pres
h. Ch. 5.8 Ultrasonic Meter

 M
a. Ch. 4.1 Introduction f. Ch. 4.8 Operating of Proving System
P  T  g. Ch. 4.9 Calibration Displacement & Tank
b. Ch. 4.2 Displacement Prover

 M
c. Ch. 4.3 Small Volume Prover Prover:
2. Proving Section
d. Ch. 4.4 Tank Prover a) Introduction Determination BPV
e. Ch. 4.5 Master Meter Prover b) Waterdraw Method
f. Ch. 4.6 Pulse Interpolation c) Master Meter Method
g. Ch. 4.7 Field Standard Test d) Gravimetric Method

3. Sampling Section a. Ch. 8.1 Manual Sampling

Sampling b. Ch. 8.2 Automatic Sampling
c. Ch. 8.3 Mixing & Handling Liquid Samples
d. Ch. 8.4 Manual Sampling & Handling of Fuels

4. Calculation a. Ch. 12.2.2 Measurement Ticket

b. Ch. 12.2.3 Proving Reports
c. Ch. 12.2.4 BPV by Waterdraw Method
d. Ch. 12.2.5 BPV by Master Meter Method

phr.pertamina.com
 Overview Metering System
Air Pressure
MOV Gate Valve eliminator Safety Valve Straightening Vane

Pressure Temperature
Strainer DP PD Meter Coriolis Meter Transmitter Transmitter

PI TI FCV Sphere Prover Compact Prover

phr.pertamina.com
 1. Proving
1.1 Introduction

1. Tujuan: Mencari MF -> koreksi accuracy dari meter 3. Konsiderasi Ketika proving:
a. Meter dengan flow conditioning di proving dengan flow normal
b. Fluida properties & kondisi operasi harus sama
c. Jika tidak, maka menggunakan API gravity dan viscosity yang
mendekati.
d. Aus pada meter/kerusakan pada meter dapat merubah faktor

4. Stability kondisi operasi (Pipe Prover)

a. FR, faktor yang mempengaruhi Pre run length, Type Pump,
Operating parameter
2. Akurasi meter harus memenuhi syarat:
b. Temperature
a. Harus bagus repeatability, Linearity dan regularly spaced pulses.
a) Sirkulasi prover (Preliminary proof run)
b. Harus dalam kondisi baik, mechanical dan electrical.
b) Jika design prover diatas tanah ditambah dengan isolasi
b. Counter harus menghitung jumlah pulsa yang sama yg dihasilkan
meter tidak lebih tidak kurang. c. Pressure:
c. Kondisi Flow harus memuaskan. a. Design piping dan installasi prover harus mempertimbangkan
pressure loss

*Note: Pulse output bervariasi yang disebebkan oleh imperfection dari 5. Procedure:
mech’/elec’ part dari meter (mech. Gears, bearing wear, blade a. The standing start stop
imperfection, coupling, adjustor etc)
b. The running start stop

phr.pertamina.com
 1. Proving
1.2 Operation of Proving System (API Ch. 4.8)
1. Dasar dilakukan proving 6. Metode Proving
a. Meminimalkan dampak finansial akibat missakurasi a. Volumetric Proving
b. Direct Mass Proving
b. Kebutuhan di dalam kontrak
c. Inferred Mass Proving
c. Terdapat perubahan pada equipment mech/inst (dibuka, ganti,
Perbaiki, reprogram) 7. Assessment Proving
d. Perubahan kondisi operasi a. Number of run (4.8.12.1)
a) Indikator proving adalah pulse, MF & IMF
2. Standard API tidak mengatur terkait freq proving (API Ch. 4.8.6). b) Min 3 run (Max 30 run)
• Parameter: Value dari liquid, biaya/keuntungan dilakukan proving,
history meter proving, stabilitas system meter, variasi system operasi c) Uncertainty custody transfer ±0,027% (Calculation in API
Ch. 13.1 Annex A)
3. 2 jenis cara kerja proving meter dengan output pulsa: d) Penentuan run proving tidak diatur didalam standard, ini
a. Noncomputational Tech -> Displacement & Turbine menjadi keputusan pihak terkait
b. Computational Tech -> Coriolis, Ultrasonic dll e) Faktor penentuan jumlah run: Man power, Installasi
equipment, Prover design, Automation, Customer
requirement, Aturan perusahaan, Tarif pipa & kontrak
4. Faktor yang mempengaruhi Reproduceability:
a. FR, fluida properties
8. Meter Faktor (4.8.12.2)
b. Piping configure/flow conditioning/Mech. Sress on the meter
a. Reproduceability custody transfer 0,1% – 0,5%
c. Press & Temp, Ambient Temp
b. Jika kondisi operasi konsisten, reproduceability dapat dianalisa
(API Ch.13.1)
5. 3 Tipe lokasi proving: Insitu, Exsitu, LAB

phr.pertamina.com
 1. Proving
1.2 Operation of Proving System (API Ch. 4.8)
9. Proving Concern
a. Flow conditioning
a. Sedikit/tidak berpengaruh pada displacement & Coriolis meter
b. Sangat berpengaruh pada turbine & UFM

b. Temp & Press Variation

c. Viscosity Variation
d. Valve leakage
e. Displacer slippage
f. Meter Wear
g. Effect of electrical disturbance
h. FR variation
i. Meter registration head check
j. Meter and prover design
k. Kombinsasi meter dan rove
l. Air/vapor dalam proving system
m. Kavitasi
n. Debris & Coating
o. Physical damage
p. Computational/master meter

phr.pertamina.com
 1. Proving
1.3 Prover Type
1. Displacement Prover (API Ch. 4.2)
a. Pipe/Ball/Sphere prover (API Ch. 4.2)
a) Uni directional
b) Bi directional
b. Small volume prover/compact prover/Piston (API Ch. 4.3)
a) Uni directional
b) Bi directional
Pipe Prover (Uni/Bi-Di) Compact Prover
2. Master Meter (API Ch 4.5)
a. Displacement Meter
b. Turbine Meter
c. Coriolis Meter
d. Ultrasonic Flow Meter
3. Tank Prover (API Ch. 4.4)
a. Open Type
b. Close Type

Tank Prover Master Meter Prover

phr.pertamina.com
 1. Proving – Displacement Prover
1.3.1 Displacement Prover (API MPMS Ch. 4.2)
A. Uni directional Sphere/Ball/Pipe prover
Note:
1. Minimum 10.000 pulse -> MF (Jika kurang, menggunakan interpolasi pulsa pada API MPMS Ch. 4.6)
2. Compact prover menghasilkan pulse dibawah 10.000 / ±1 bbl / 200 gallons dan membutuhkan interpolasi pulsa.
3. Pengoperasian prover bisa manual & auto
4. Di desain untuk proving pada kondisi operasi dynamic dengan single phase liquid hydrocarbon
B. Bi directional Sphere/Ball/Pipe prover 5. BPV didapat dengan Metode Waterdraw, Master Meter & Gravic Meter (API MPMS Ch. 4.9, 12.2.4 & 12.2.5)
6. Pada saat proving FR harus stabil, factor yg mempengaruhi FR:
a. Pre run length:

b. Type Pump
C. Uni/Bi directional Small Volume/Piston prover c. Operating parameter
7. Temp & press harus stabil

phr.pertamina.com
 1. Proving – Sphere Prover
1.3.1.1 Sphere Prover Equipment: Uni Directional Sphere Prover
Sphere Detector
A. General Equipment Sphere Prover Sphere
1. Material and Fabrication
2. Internal & External coating
Calibrated
3. Temp & Press measurement Device Sphere Handling
Volume
Interchange
4. Displacing device
5. Valve Operator
6. Connection
7. Internally Mounted Detector:
- Mechanically Actuated Detector
(Stainless Steel Rod/Ball) Launching
Meter Tee
8. Meter pulse generator Prover Printer
9. Flow computer/pulse counter Computer

Bi Directional Sphere Prover

B. Specific Equipment Uni
Directional Sphere Prover: Sphere Detector
Sphere
10. Sphere interchange
11. Separator Tees 4-Way Valve
12. Launching Tees Calibrated
Volume
C. Specific Equipment Bi Directional
Sphere Prover:
13. Launching/Receiver Chamber
Meter
14. Flow Reversal

Prover Printer
Computer

phr.pertamina.com
 1. Proving – Sphere Prover
1.3.1.2 Work Principle

Sphere Prover Detector Switch

Alat ini berfungsi memberikan signal ke PLC / Flow Computer
untuk memulai dan menghentikan penghitungan pulsa pada
saat tersentuh bola ketika dilakukan proving.

Sphere Displacer
Pada umumnya berbentuk bola, terbuat dari elastometer yang
berisi glycol atau campuran glycol dengan air. Waktu pengisian
diberi tekanan sehingga mengembang agar diameter
minimumnya sedikit lebih besar dari diameter dalam dari
ruangan terukur (prover section) antara 1 – 2% lebih besar.

4 ways valve
Untuk mengubah arah gerakan atau aliran liquid (ke kiri dan ke
kanan) agar diperoleh satu round trip. Umumnya valve ini
digerakkan secara manual atau electronic.
Note:
• Electro-mechanical detectors masuk kedalam pipeline.
• Meter menghasilkan pulsa, yang dikirim ke Prover Computer.
• Ketika displacer menyentuh detector pertama computer mulai counting pulsa,
dan stops counting ketika displacer menyentuh detector kedua

phr.pertamina.com
1.3.1.2 Sizing Sphere Prover
Jarak Antara Detectors
Dengan intrusive sphere detectors selalu ada ketidak pastian dari posisi sphere ± Ud.
Yang langsung disetarakan dengan volume. (0.01% pada length setara ke 0.01% volume)

L
Ud Ud Ud Ud
±Ud

L - 2Ud

L + 2Ud

4Ud
L= = 40,000 Ud
0.0001

Jadi, pada position uncertainty dari sphere detection yang terbaik =

1.0mm, (Ud = 0.5mm) kemudian L harus 40,000 * 0.5 = 20,000mm i.e. 20
meter diantara detectors.

Sebuah Ball Prover harus memiliki lebih dari 20 Meter diantara detectors

phr.pertamina.com
 1. Proving – Piston Prover
1.3.1.3 Piston Prover Equipment: Uni Directional Piston Prover Piston Prover
A. General Equipment Piston Prover
Calibrated
1. Material and Fabrication Volume Piston
Detectors
2. Internal & External coating
3. Temp & Press measurement Device
4. Displacing device
5. Valve
6. Connection
7. Externally Mounted Detectors
a) Proximity Type Magnetically Actuated
Detector Switch
b) Optically Actuated Detector Switch
Prover Printer
8. Meter pulse generator Meter
Computer
9. Flow computer/pulse counter
10. Pulse interpolation Bi Directional Piston Prover Piston Prover

B Specific Equipment Uni Directional Piston

Prover:
11. Flow tube
12. Piston Launch
13. Piston Retraction

C. Specific Equipment Bi Directional Piston

Prover:
14. Flow Reversal
Hydraulic
15. Inlets/Outlets reservoir
16. Displacer Restrictions

phr.pertamina.com
 1. Proving – Piston Prover
1.3.1.4 Work Principle (Piston Prover)
A) Piston/displacer.
“Rulon” Runners Optical Switch Rod
Optical Rod

(Connected to Piston) Poppet Valve

Liquid
Poppet Valve
Piston Rod
(Open)
(Connected to Poppet) Piston

Spring

Seals Piston Rod

Piston

Hydraulic Piston
Note: Hydraulic Pressure Poppet Valve
• Optical detector switches dipasang di shaft, diluar process pipeline, tidak tercelup kedalam
fluida proses. Note:
• Meter menghasilkan pulsa, yang dikirim ke Prover Computer. Dengan memberikan hydraulic pressure, poppet valve dibuka dan hydraulic dapat menarik
• Ketika displacer mentriger detector pertama computer starts counting pulsa, dan stops piston ke upstream, tanpa mengganggu liquid flow.
counting ketika displacer mentriger detector kedua

phr.pertamina.com
 1. Proving – Piston Prover
1.3.1.4 Work Principle (Piston Prover)
B) External optical Position Detectors.
Length of Calibrated Volume Optical Rod Shaft

Emitter
Flag

Detector

Upstream Detectors Invar Rods

Detector
Flag

Sensor optikal:

• Tiga sensor yang dipakai Upstream switch untuk posisi standby/ready & Dua
volume switch yang dipakai mentriger counter (dapat diganti dilapangan).
• Switch diposisikan oleh invar rod yang mempunyai thermal expansion
coefisien yang rendah. Mengurangi efek perubahan temperature terhadap
volume.
• Flag yang ditempelkan ke as detektor mengaktifkan switch dengan
Note:
menghalangi light beam.
Invar rods adalah suatu metal alloy yang memiliki Coefficient of expansion yang sangat
• Keuntungan dari compact prover adalah deteksi posisi displacer yang presisi
rendah. The Linear Coeff. Adalah 0.00000133 per Deg C
dengan menggunakan opto electric switch.
• Optical switch handal, response cepat dan repeatability bagus.

phr.pertamina.com
 1. Proving – Piston Prover
1.3.1.4 Work Principle (Piston Prover)
C) Hydraulic Piston Return. D) Position Piston Prover.
Up-Stream
1. Hydraulic pressure menahan piston upstream dengan poppet valve
terbuka, memungkinkan product melalui poppet valve.

Proving
2. Untuk memulai suatu Pass, solenoid valve dibuka dan hydraulic flow
diarahkan kembali ke reservoir, menghilangkan pressure dari
hydraulic piston.
Ini memungkinkan flow menutup poppet, sebelum 1st detector
dicapai, dan piston jalan ke downstream.

Down-Stream
3. Ketika piston mencapai 2nd detector solenoid kembali tertutup,
hydraulic pressure dibalikan kembali ke hydraulic piston membuka
poppet valve memungkinkan product flow lewat lagi.

Retracting
4. Hydraulic pressure menarik poppet dan piston ke upstream position
siap untuk pass berikutnya, tanpa mengganggu product flow.

phr.pertamina.com
 1. Proving – Piston Prover
1.3.1.4 Work Principle (Piston Prover)
E) Nitrogen Plenum

Note:
Gas nitrogen tidak men drive piston ke downstream,
berfungsi sebagai absorber untuk hydraulic dan
mengatasi friksi dari seal

phr.pertamina.com
 2. Metering
2. Meter Type
1. Displacement Meter (API Ch. 5.2)
2. Turbine Meter (API Ch. 5.3)
3. Coriolis Meter (API Ch. 5.6)
4. Ultrasonic Flow Meter (API Ch. 5.8)

Displacement Meter Turbine Meter

Coriolis Meter Ultrasonic Meter

phr.pertamina.com
 3. Calculation – Proving Report
3.1 Flowchart Proving Report API Ch. 12.2.3

Figure 1. Displacement Prover Figure 2. SVP (with Externally Figure 3. Volumetric Tank Prover Figure 4. Proving Master Meter with a Figure 5. Proving a Field Meter
Using Average Meter Factor Mounted Detectors) Using Using Average Meter Factor Displacement Master Prover Using with a Master Meter Using the
Method Average Data Method Method Average Data Method Average Meter Factor Method

phr.pertamina.com
 3. Calculation – Proving Report
3.2 Proving Report API Ch. 12.2.3
6. Pengaruh temp/press terhadap Density:
1. Base condition (USC) -> Temp: 60 °F/15,56 °C
a. CTL -> Density berbanding terbalik dengan temp”
-> Press: 1 atm/0 Psig/14.696 Psia
b. CPL -> Density berbanding lurus dengan press”
-> Barrel = 158,9873 L
7. Correction Factor (CCF):
2. Rounding -> if last number ≥5 then second last number +1
a. Prover: CTL, CPL, CTS, CPS
3. Discrimination levels -> API MPMS Ch 12.2.3 Bab 11.2
b. Meter: CTL, CPL
4. Proving repeat 0,05%, except MM 0,02%
8. CTS:
5. Perhitungan MF:
a. Correction for single walled prover (Gc) -> Bab 10.2.3
a. Average MF Method

b. Correction for displacement pipe prover with external detector (Ga, GI) -> Bab 10.2.3

Gc, Ga, GI -> API MPMS Ch 12.2.3 Table 6

9. CPS:
b. Average Data Method
a. Correction for single walled prover
Note: Perhitungan MF ditentukan saat start up

E -> API MPMS 12.2.3 Table 7

b. Correction for double walled prover -> CPL =1
Proving Ticket Proving Ticket
Pertagas Inc Bangko

phr.pertamina.com
 3. Calculation – Proving Report

10. Base Density (RHOb): 10. CPL:

a) Using Densitometer (RHOtp)

F -> API MPMS Ch 11.2

b) Convert RHOobs -> RHOb (API MPMS Ch 11.1 Table 5, 53A, 23A) Ch. Base Temp Range density
11.2.1 60°F 0 - 90°API
Table Base Temp Range density 11.2.1M 15°C 638 – 1074 kg/m3
5 60°F 0 - 100 °API 11.2.2 60°F 0,350 – 0,637
23A 60°F 0,6110 – 1,0760 11.2.2M 15°C 350 – 647 kg/m3
53A 15°C 610 – 1075 kg/m3

11. CTL (Crude Oils) -> API MPMS Ch 11.1 Table 6, 54A, 24A

Table Base Temp Range density

6 60°F 0 - 100 °API
54A 15°C 610 – 1075 kg/m3
24A 60°F 0,6110 – 1,0760

Proving Ticket Proving Ticket

Pertagas Inc Bangko

phr.pertamina.com
Thank You
P E R TA M I N A