Anda di halaman 1dari 19

OLEH : YANDERINA FAJARINI, S.Pd.

Tujuan Pembelajaran
Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks
Eksplanasi

Gambar 1. Peristiwa tawuran antarpelajar


(fenomena sosial)
Gambar 2. Peristiwa angin tornado
(fenomena alam)
Fenomena Alam dan
Sosial
• Fenomena alam dan sosial sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Alam memberikan suatu penghidupan manusia, namun disisi lain alam
dapat menyebabkan dampak yang menguntungkan dan merugikan.
Dampak yang merugikan ini bisa diartikan sebagai bencana. Bencana
merupakan suatu rangkaian atau peristiwa yang mengancam
kehidupan manusia, baik faktor alam, faktor non-alam, dan faktor
manusia sehingga menyebabkan korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, maupun dampak psikologis. Untuk
mengatasi dampak kerugian, manusia diharuskan memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk mencegah, mendeteksi, dan
mengantisipasi bencana sejak dini.
• Sedangkan fenomena sosial adalah gejala-gejala
atau peristiwa-peristiwa yang dapat diamati dalam
kehidupan sosial. Pada pelajaran ini, peserta didik
akan diajak untuk menelusuri fenomena alam dan
sosial melalui teks eksplanasi. Teks eksplanasi
merupakan teks yang menerangkan pendapat-
pendapat mengenai fenomena-fenomena.
Definisi Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang penjelasan-
penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan
dengan fenomena-fenomena alam maupun sosial yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Suatu kejadian baik kejadian alam
maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu
memiliki hubungan sebab akibat dan memiliki proses. Suatu
kejadian yang terjadi di sekitar kita, tidak hanya untuk kita
amati dan rasakan saja, tetapi juga untuk kita pelajari. Kita
dapat mempelajarinya dari segi mengapa dan bagaimana
kejadian itu bisa terjadi.
Ciri-ciriTeks Eksplanasi
Sebagai suatu teks pada umumnya, terlepas dari bentuknya
yang berupa makalah ataupun artikel populer, teks eksplanasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Berisi informasi berdasarkan fakta
Membahas suatu fenomena atau kejadian yang bersifat
keilmuan
Bersifat informatif namun tidak berusaha mempengaruhi
pembaca untuk mempercayai apa yang dibahas di dalam teks
Fokus pada hal umum, bukan partisipan manusia, misalnya
gempa bumi, banjir, hujan, dan udara.
Kaya akan informasi
CIRI-CIRI
TEKS EKSPLANASI

STRUKTUR
TEKS EKSPLANASI

Urutan Urutan
Pernyataan
Umum Sebab Akibat

l : Sri Suwarni dkk. 2017. Bahasa Indonesia Kebanggaan Bangsaku


Sumber
untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo: Tiga Serangkai
Penjelasan Struktur
Teks Eksplanasi (1)
1. Pernyataan Umum : penjelasan umum tentang fenomena
yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena
tersebut atau penjelasannya. Penjelasan ini dapat berupa
gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan
bagaimana proses peristiwa tersebut bisa terjadi.
2. Urutan Sebab : berisi tentang penjelasan sebab terjadinya
sesuatu.
3. Urutan akibat : berisi tentang penjelasan akibat yang
ditimbulkan dengan peristiwa itu.
CIRI-CIRI
TEKS EKSPLANASI

STRUKTUR
TEKS EKSPLANASI

IDENTIFIKASI PROSES
FENOMENA KEJADIAN ULASAN
(phenomenon (explanation (review)
identification) Sequence)

l
Sumber :Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK
Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud.
Penjelasan Struktur
Teks Eksplanasi (2)
1. Identifikasi Fenomena : mengidentifikasi sesuatu yang akan
diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial,
budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Proses Kejadian : memerinci proses kejadian yang relevan dengan
fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana dan
mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan
melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis. Dalam
hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan
waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan
melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas (sebab
akibat). Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
berdasarkan hubungan sebab akibat.
3. Ulasan : berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas
kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
 Konjungsi Kronologis
(hubungan waktu) :
kemudian, lalu, setelah itu,
pada akhirnya, dst.
 Konjungsi Urutan Waktu :
Pertama, Kedua, Ketiga, dst.

Kata ganti bukan Konjungsi Sebab Akibat


persona tetapi kata (Kausalitas) : sebab, karena,
benda baik konkret sehingga, maka, akibatnya, oleh
sebab itu, oleh karena itu
maupun abstrak :
demonstrasi, banjir, Kaidah Jenis verba yang menyatakan
hubungan sebab akibat :
gerhana, kesenian Teks Eksplanasi menyebabkan, disebabkan,
dikarenakan, mengakibatkan,
daerah, longsor, dst. diakibatkan

Konjungsi Koordinatif : dan, serta,


atau, tetapi, melainkan, padahal,
sedangkan
Contoh Menganalisis Struktur dan
Kebahasaan Teks Eksplanasi
Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir besar yang datang dengan tiba-tiba dan
mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar. Banjir bandang seperti ini
bisa juga disebut dengan air bah
Banyak faktor yang menyebabkan banjir bandang. Penyebab terjadinya
banjir bandang adalah pertama, curah hujan konvektif (badai petir besar) atau
pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah
longsor, atau gletser. Kedua, banjir dapat disebabkan oleh adanya penggabungan
pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir bandang akibat siklon tropis atau
siklon ekstra tropis masuk dalam kategori ini. Ketiga, banjir bandang juga
disebabkan oleh beberapa faktor alam atau peristiwa mendadak seperti jebolnya
bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Keempat, banjir bandang juga disebabkan oleh perilaku/ tingkah laku manusia.
Kerusakan oleh aktivitas manusia misalnya, kerusakan tak disengaja oleh pekerja
terowongan atau pipa.
Akibat yang ditimbulkan dari banjir bandang dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu dampak primer, dampak sekunder, dan dampak tersier
(jangka panjang). Dampak primernya adalah mampu merusak berbagai jenis
struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah,
jalan raya dan kanal (kerusakan fisik). Dampak sekundernya adalah air
minum bersih mulai langka, penyebaran penyakit bawaan air, kelangkaan hasil
tani disebabkan oleh kegagalan panen. Selanjutnya, dampak tersiernya
adalah ekonomi, yaitu penurunan jumlah wisatawan, pembangunan kembali,
kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dan lain-lain.
Bencana alam banjir bandang umumnya banyak terjadi di
Indonesia, seperti, banjir bandang di Kabupaten Garut pada 7 Mei 2011 yang
menelan korban sebanyak 12 orang meninggal dunia, 6 orang hilang, 1 orang
luka berat. Banjir bandang yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara pada
tanggal 15 januari 2014 yang menelan korban sebanyak 18 orang meninggal
dunia.
Banjir bandang tidak bisa dianggap sebagai satu persoalan tunggal,
tetapi sesuatu yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang secara berantai
mengundang banjir. Pemerintah dan masyarakat harus bersatu padu
menanggulangi banjir agar dampak negatif bencana alam yang satu ini dapat
diminimalkan.
1. Struktur Teks Ekplanasi “Banjir
Bandang”
A. Pernyataan Umum
Banjir bandang adalah banjir
besar yang datang dengan tiba-
tiba dan mengalir deras
menghanyutkan benda-benda
besar. Banjir bandang seperti ini
bisa juga disebut dengan air bah.
B. Urutan Sebab
Banyak faktor yang menyebabkan banjir bandang.
Penyebab terjadinya banjir bandang adalah pertama, curah
hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak
endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah
longsor, atau gletser. Kedua, banjir dapat disebabkan oleh
adanya penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai.
Banjir bandang akibat siklon tropis atau siklon ekstra tropis
masuk dalam kategori ini. Ketiga, banjir bandang juga
disebabkan oleh beberapa faktor alam atau peristiwa mendadak
seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa
bumi dan letusan gunung berapi. Keempat, banjir bandang juga
disebabkan oleh perilaku/ tingkah laku manusia. Kerusakan oleh
aktivitas manusia misalnya, kerusakan tak disengaja oleh
pekerja terowongan atau pipa.
C. Urutan akibat
Akibat yang ditimbulkan dari banjir bandang dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu dampak primer, dampak sekunder, dan dampak tersier (jangka
panjang). Dampak primernya adalah mampu merusak berbagai jenis struktur,
termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya
dan kanal (kerusakan fisik). Dampak sekundernya adalah air minum bersih mulai
langka, penyebaran penyakit bawaan air, kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Selanjutnya, dampak tersiernya adalah ekonomi, yaitu
penurunan jumlah wisatawan, pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang
mendorong kenaikan harga, dan lain-lain.
Bencana alam banjir bandang umumnya banyak terjadi di Indonesia,
seperti, banjir bandang di Kabupaten Garut pada 7 Mei 2011 yang menelan
korban sebanyak 12 orang meninggal dunia, 6 orang hilang, 1 orang luka berat.
Banjir bandang yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 15 januari
2014 yang menelan korban sebanyak 18 orang meninggal dunia.
Banjir bandang tidak bisa dianggap sebagai satu persoalan tunggal,
tetapi sesuatu yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang secara berantai
mengundang banjir. Pemerintah dan masyarakat harus bersatu padu
menanggulangi banjir agar dampak negatif bencana alam yang satu ini dapat
diminimalkan. 
2. Kebahasaan Teks Eksplanasi
“Banjir Bandang”
A. Menggunakan konjungsi urutan waktu
Pertama, curah hujan konvektif (badai petir besar) atau
pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang
bendungan, tanah longsor, atau gletser.
B. Menggunakan konjungsi sebab akibat
 Banjir bandang akibat siklon tropis atau siklon ekstra tropis
masuk dalam kategori ini.
Verba yang menyatakan hubungan sebab akibat
 Banjir dapat disebabkan oleh adanya penggabungan
pasang laut yang diakibatkan angin badai.
C. Menggunakan konjungsi koordinatif
Banjir bandang tidak bisa dianggap sebagai satu persoalan
tunggal, tetapi sesuatu yang diakibatkan oleh beberapa faktor
yang secara berantai mengundang banjir.
D. Menggunakan nomina (bukan partisipan manusia)
Banjir bandang juga disebabkan oleh perilaku/ tingkah laku
manusia.
• 

Anda mungkin juga menyukai