Anda di halaman 1dari 11

Anggota kelompok

1. DHEMAS SYIFA
2. m. TAQIYYUDIN
3. GALIH WIBI
4. GIEO RAMDHAN
5. IHSANUL AMAL
6. HUSEIN BINTANG
7. Ahmad yasar
8. RAZzANI ArKAbIl
TEKS EKSPOSISI
 EKSPOSISI

 PAPARAN YANG BERTUJUAN


BEMBERITAHU ATAU MENERAPKAN
SESUATU
STRUKTUR TEKS EKPOSISI

TESIS PENEGASAN
ULANG

ARGUMENTASI
TEKS EKSPOSISI

 HUKUM DI INDONESIA
A.TESIS
Hukum di Indonesia sebenarnya telah mengatur
bagaimana para pelaku tindak kriminal dihukum
berdasarkan undang-undang.
 Tetapi, kenyataannya sering terjadi ketidakadilan hukum
yang sangat merugikan berbagai pihak. Bisa dikatakan
hukum tajam ke bawah, tapi tumpul di hadapan para
koruptor.
 
 B.ARGUMENTASI
 Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pelaku korupsi
mendapatkan hukuman yang lebih rendah dibandingkan para
pelaku kejahatan lainnya. Bahkan ada beberapa koruptor
yang menerima fasilitas sekelas hotel mewah di penjara.

Kita sering sekali mendengar berita maling yang dihajar massa


sampai tewas. Namun, rasanya kita belum pernah dengar ada
koruptor yang dihajar sampai mati. Di layar-layar televisi mereka
malah bisa berbangga diri dengan menunjukkan senyumnya.

 C.PENEGASAN ULANG
 Hukum di Indonesia hanya tegas ketika berhadapan
dengan rakyat kecil saja. Sebagai contoh, kita bisa
mengingat kasus nenek Asyani.

 Hanya karena dugaan pencurian kayu, beliau terancam


hukuman penjara sampai lima tahun. Jelas-jelas tidak adil
apabila dibandingkan dengan hukuman yang diterima para
koruptor.
TEKS EKSPOSISI

PARAHNYA MASALAH
SAMPAH DI
INDNESIA
 Tesis
Indonesia kembali menjadi sorotan dunia terkait masalah sampah
yang terus berkembang dan belum dapat teratasi. Melihat
perkembangan masalah sampah plastik, agaknya pemerintah
memang sudah harus mempercepat perbaikan sistem
pengelolaannya.
  Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang
setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik, yang
tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah
plastik tersebut diduga mencemari lautan.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa negara Indonesia
merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke
laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat
pencemaran sampah plastik ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.
 Argumentasi
Dampak untuk Indonesia, tentu saja polusi akan makin meningkat.
Kualitas lingkungan hidup sudah tentu akan terancam.
Sudah bukan rahasia lagi Indonesia adalah satu di antara pusat dari
ekosistem laut dunia. Perairan Indonesia merupakan rumah dari 76
persen spesies karang, hutan bakau, dan padang lamun. Berbagai
spesies perikanan, tentu akan terganggu dengan adanya sampah
plastik.
Adanya polusi perairan tentu saja akan berdampak pada penurunan
kinerja pariwisata RI. Apalagi dunia Internasional menilai daya
tarik utama pariwisata Indonesia adalah di wilayah pesisir. Hal itu
dibuktikan dari jumlah wisatawan asing yang mendarat di Bali
mencapai 2,29 juta sepanjang Januari - Mei 2019 atau 62 persen
dari total wisatawan yang datang melalui pintu udara. 
 Penegasan Ulang
Ketika potensi pariwisata tidak bisa digarap akibat hambatan
faktor polusi, laju pertumbuhan ekonomi semakin sulit untuk
diangkat dari kisaran lima persen seperti sekarang ini. 
Masalah sampah plastik di Indonesia tidak bisa dibiarkan
untuk terus bertumbuh. Pemerintah diharapkan untuk lebih tegas
dalam membuat kebijakan untuk mengatasi masalah sampah
plastik yang tersebut bekembang di Indonesia. Selain itu,
diperlukan adanya kerja cerdas dan kerja keras yang tersinergi
antara pemerintah dalam mengatasi masalah sampah ini.

Anda mungkin juga menyukai