Anda di halaman 1dari 16

Sejarah kemerdekaan Indonesia

Bagian 1

Peristiwa-Peristiwa Sekitar

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kelompok 2
6 Agustus
14 Agustus 17 Agustus
1945
1945 1945
Kota Hiroshima dibom Jepang
Proklamasi
atom oleh Sekutu menyerah
Kemerdekaan RI
kepada Sekutu

9 Agustus 1945 16 Agustus 1945


Peristiwa Rengasdengklok
Kota Nagasaki dibom
atom oleh Sekutu

Kelompok 2
Sumber: wikimedia.org

Jepang menyerah kepada Sekutu. Penandatanganan syarat-syarat kapitulasi Jepang pada 2 September 1945 di atas kapal USS Missouri.

Pihak Sekutu diwakili oleh Jenderal Douglas McArthur (Gambar 1), sedangkan pihak Jepang diwakili Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru

Shigemitsu (Gambar 2).

Kelompok 2
Sumber: wikimedia.org

Di Jakarta, Panglima Angkatan Bersenjata Jepang di Indonesia Letnan Jenderal Yuichiro Nagono menyerahkan sebilah samurai kepada

pemimpin Sekutu Mayor Jenderal D.C. Hawthorn sebagai lambang atau simbol penyerahan kekuasaan (Gambar 3). Pimpinan pasukan

Jepang di bagian timur Indonesia (dalam gambar ini di pelabuhan Kupang) mendengarkan pengumuman resmi kapitulasi Jepang di atas

kapal Australia HMAS Moresby (Gambar 4).

Kelompok 2
Sukarno, Hatta dan Rajiman Wediodiningrat terbang ke
Dalat menemui panglima Jepang wilayah selatan
11 Agustus 1945
Panglima Tertinggi Terauchi Hisaichi berjanji akan
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Terjadi


kekosongan kekuasaan yang oleh golongan muda
dijadikan sebagai sebuah kesempatan yang baik untuk
15 Agustus 1945 merdeka maka dilaksanakanlah penculikan Soekarno
dan Hatta ke Rengasdengklok. Mereka dibawa ke
tempat tersebut dengan alasan untuk menyelamatkan
dari pengaruh Jepang.

Kelompok 2
Akhirnya, disepakati oleh golongan
tua dan muda bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia paling
lambat akan lakukan pada 17

rbit
Agustus 1945. Ahmad Subarjo

Sumber: dokumen pene


menjemput kedua tokoh nasional
tersebut kembali ke Jakarta untuk
mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia. Ahmad Subarjo

Kelompok 2
Sumber: dokumen penerbit

Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo merumuskan teks proklamasi di rumah
Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol I, Jakarta. Diorama di Museum Perumusan
Naskah Proklamasi tentang penyusunan naskah proklamasi (gambar kiri) dan pengetikan
naskah proklamasi oleh Sayuti Melik (gambar kanan).

Kelompok 2
Sumber: wikimedia.org

Proklamasi dilaksanakan dan kemudian dilanjutkan dengan upacara singkat di jalan


Pegangsaan Timur nomor 56. Atas nama bangsa Indonesia, Sukarno dan Moh. Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Kelompok 2
 Sambutan dan berita tentang
kemerdekaan Indonesia di
berbagai tempat.
 Pada 2 September 1945, Komite
van Aksi mengeluarkan
Manifesto Rakyat No. 1.
 Pada 5 September 1945, Sri
Sultan Hamengku Buwono IX dan
Sri Paku Alam VII menyatakan
dukungan terhadap proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
 Pada 19 September 1945, terjadi
peristiwa di Lapangan Ikada dan
Hotel Yamato
Sumber: geheugenvannederland

Kelompok 2
Pembentukan Pemerintahan Indonesia dalam

Sidang PPKI (18–22 Agustus 1945)

Hari Mengesahkan Undang-Undang Dasar serta


Memilih Presiden dan Wakil Presiden.
1

Kelompok 2
Pembentukan Pemerintahan Indonesia dalam

Sidang PPKI (18–22 Agustus 1945)

Hari Pembentukan Kementerian dan Pembagian


Wilayah
2

Kelompok 2
Sumber: geheugenvannederland

Hari Ketiga: Membentuk Tiga Badan Baru (KNI, PNI, dan BKR)

Kelompok 2
Suasana Sidang Pleno KNIP di Kota
Malang pada tanggal 25 Februari–6
Maret 1947. Dalam sidang
tersebut hadir tokoh-tokoh penting,
seperti Presiden Sukarno dan Wakil
Sumber: geheugenvannederland

Presiden Moh. Hatta,.


Sutan Syahrir, Amir Syarifuddin,

Kelompok 2
Jenderal Soedirman saat dilantik sebagai panglima TNI oleh Sukarno di Yogyakarta tanggal
15 Februari 1947.
Kelompok 2
Sistem Pemerintahan Indonesia pada
Aw a l K e m e r d e k a a n

Beberapa tokoh nasional berpendapat perlu adanya perubahan dalam sistem


pemerintahan sesuai kehidupan politik saat itu.
1. Penambahan fungsi KNIP sebagai badan legislatif
2. Perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem parlementer
3. Pembentukan kabinet parlementer
4. Pemilihan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan
5. Pembentukan Tentara Nasional Indonesia

Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai