DAN TERBENTUKNYA
PEMERINTAHAN INDONESIA.
NAMA ANGGOTA
PROKLAMASI.
kekalahan jepang
1 4
6 AGUSTUS
9 AGUSTUS 1945
1945
jenderal terauci mengundang Soekarno, Hatta
dan radjiman widyodiningrat pergi ke Dalat.
kota hiroshima di
9 AGUSTUS
1945 sekutu
1945
6
kota nagasaki di
15 AGUSTUS
berita kekalahan diketahui
rengasdengklok
yang mana :
golongan muda berpendapat bahwa golongan tua terlalu
Sukarni dan Yusuf Kunto menjemput Hatta, Khairul Saleh dan Mawardi
menjemput Soekarno
penyusunan
naskah
dihadiri oleh 6 (enam) orang tokoh dan saat
Sayuti Melik
proses penyusunan
pengetikan naskah proklamasi momen pembacaan
dikibarkan
penyebaran berita
proklamasi
Siaran Berita Radio Tokoh-tokoh daerah
Tokoh yang menyebarluaskan : Yusuf
perwakilan-perwakilan
Lubis, dan Suprapto. Melalui kantor
daerah tersebut
Kemerdekaan Indonesia pada 17
proklamasi
Surat Kabar Sarana Lain
Berita proklamasi juga disebarluaskan
Berita proklamasi juga disebarkan
melalui beberapa surat kabar. Hampir
melalui pemasangan pamfl et,
seluruh harian. poster, dan spanduk. Sejumlah besar
di Jawa dalam penerbitanya tanggal
pamfl et disebarkan ke berbagai
20 Agustus 1945 memuat berita
penjuru kota. Selain itu, poster dan
proklamasi dan UUD spanduk juga dipasang di tempat-
1945. tempat strategis. Berita Proklamasi
juga menyebar melalui coretan pada
tembok-tembok dan gerbong-
gerbong kereta api.
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN
Indonesia baru.
beranggotakan 21 orang. Diketuai Ir. Soekarno,
negara Indonesia.
Selain itu, hasil sidang ini adalah merevisi Piagam Jakarta yang
hari pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan akhirnya ditetapkan sebagai
#
provinsi
yaitu Sunda Kecil, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera,
#
Pusat (KNIP)
TERHADAP PROKLAMASI
comite van actie (komite van aksi) pada september 1945, keresidenan di Jawa
menyambut proklamasi kemerdekaan
komite van aksi merupakan utusan laskar Indonesia. Mereka menyatakan diri menjadi
perjuangan. terdiri dari angkatan bagian dari pemerintahan Republik
pemuda Indonesia (API), barisan buruh Indonesia. Mereka juga mengancam akan
Indonesia (BBI), barisan rakyat Indonesia melakukan tindakan yang tegas dan keras
(BARA) dan lainnya. pada 2 September bila ada yang menentang pemerintah
1945 komite van aksi memberi dukungan Republik Indonesia. Para pegawai Jepang
terhadap NKRI dengan mengeluarkan yang waktu itu masih ada di karesidenan
suatu manifesto yang disebut "suara juga dirumahkan dan dilarang masuk ke
rakyat nomor satu". kantor-kantor mereka.
Bahwa Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat yang
01
bersifat kerajaan adalah Daerah Istimewa dari
Pernyataan Sultan
Negara Republik Indonesia.
Hamengkubuwono IX 02
Bahwa kami sebagai kepala daerah memegang
segala kekuasaan dalam negeri Ngayogyakarta
Hadiningrat dan oleh karena itu, berhubungan
Pada tanggal 5 September 1945, secara
dengan keadaan pada dewasa ini, segala urusan
spontan, Sultan Hamengkubuwono IX pemerintahan dalam negeri Ngayogyakarta
menyatakan bahwa Yogyakarta Hadiningrat mulai saat ini berada di tangan kami
bergabung dengan Republik Indonesia. dan kekuasaan-kekuasaan lainnya kami pegang
seluruhnya.
Sultan Hamengkubuwono IX juga
mengeluarkan beberapa pernyataan Bahwa hubungan antara negeri Ngayogyakarta
03
sebagai berikut: Hadiningrat dengan pemerintah pusat negara
Selatan di Kalimantan
Perebutan kekuasaan di Sumatera Selatan terjadi pada tanggal 8 Di kalimantan, dukungan Proklamasi
Oktober 1945. Peristiwa tersebut berawal ketika residen Sumatera Kemerdekaan dilakukan dengan mengibarkan
Selatan dr. Abdul Karim Gani bersama seluruh pegawai bendera merah-putih serta mengadakan
pemerintahan melakukan upacara dengan mengibarkan bendera rapat-rapat. Pada tanggal 14 November
merah-putih. Diumumkan juga dalam upacara itu bahwa mulai saat 1945, sekitar 8.000 orang dengan gagah
itu, seluruh Karesidenan Palembang hanya akan tunduk kepada berani berkumpul di komplek NICA sambil
pemerintah Republik Indonesia. Perebutan kekuasaan di Palembang mengarak bendera merah-putih.
tidak menimbulkan korban karena orang-orang Jepang di wilayah ini
bersikap menghindari pertumpahan darah. 7. Pelucutan Senjata Jepang
di Sulawesi
5. Pelucutan Senjata Jepang di Semarang Para pemuda mendukung gubernur Sulawesi,
Peristiwa ini lebih dikenal dengan “Pertempuran Lima Hari Semarang” Dr. Sam Ratulangi dengan merebut gedung-
karena berlangsung selama 5 hari, yaitu pada tanggal 14-20 Oktober gedung vital dari tangan polisi Jepang. Di
1945. Pertempuran ini berawal ketika para pemuda membawa sekitar Gorontalo, misalnya, pada pemuda berhasil
400 orang tawanan Jepang dari pabrik gula Cepiring menuju Penjara merebut senjata dari markas-markas
Bulu di Semarang. Sebelum sampai di penjara tersebut, sebagian Jepang pada tanggal 13 September 1945.
tawanan melarikan diri dan meminta perlindungan ke Batalyon
Kidobutai di Jatingaleh (Jawa Tengah).
8. Pelucutan Senjata Jepang
di Sumbawa
Pada bulan Desember 1945, rakyat
Sumbawa berusaha merebut pos-pos militer
Jepang di Gempe, Sape, dan Raba. Pada
tanggal 13 Desember, para pemuda
serentak menyerang pos-pos tersebut
SISTEM PEMERINTAHAN DAN
AWAL KEMERDEKAAN
pada tanggal 16 dan 17 Oktober 1945 lembaga pembantu dan penasihat
presiden, yaitu komite Nasional Indonesia pusat (KNIP) mengadakan sidang
pertamanya yang bertempat di balai muslimin Jakarta. sidang dipimpin
ketuanya Kasman singodimedjo. dalam sidang ini, Soekarno diwakili oleh
Moh Hatta
pelaksanaan sidang ini dilatarbelakangi adanya petisi yang diajukan Sutan
Sjahrir, dkk yang berisi desakan perubahan sistem pemerintahan. Sjahrir
lebih memilih sistem parlementer, bukan presidensial
sidang berjalan sangat gaduh. tokoh utama perdebatannya adalah
menyangkut wewenang KNIP. dan akhirnya berhasil merekomendasikan
perluasan tugas dan wewenangnya, yang tercermin dalam Maklumat Wakil
Presiden Nomor X. tertanggal 16 Oktober 1945
agenda kedua Syahrir dalam rangka memantapkan sistem parlementer adalah
mendorong pembentukan partai-partai politik sebanyak-banyaknya sebagai
sarana penyaluran aspirasi dan paham yang berkembang di masyarakat.
usulan tersebut disetujui pemerintah dengan dikeluarkannya maklumat
pemerintahan nomor 3 tanggal 3 November 1945.
di tengah pendirian berbagai partai politik pada tanggal 11 November 1945, BP-
KNIP mengusulkan agar para menteri bertanggung jawab kepada BPR dan
disetujui pada 14 November 1945. maklumat ini sekaligus menandai lahirnya
sistem parlementer dan berakhirnya sistem presidensial pada masa-masa awal
kemerdekaan. di hari itu juga, Sutan Sjahrir diangkat oleh KNIP sebagai perdana
menteri sementara sambil menunggu pemilu yang direncanakan pada bulan
Januari 1946.
pemilu yang dijadwalkan tak jadi diselenggarakan karena dua faktor kegagalan.
namun, Sutan Syahrir 3 kali diberi mandat oleh Soekarno untuk membentuk
pemerintahan dan menjadi perdana menterinya.
TERIMA KASIH!