TEORI ANTAR TITIK DI DASARKAN :

 YURIS PRUDENSI KEPUTUSAN MAHKAMAH

INTERNASIONAL 1951
 SENGKETA PERIKANAN ANTARA INGGRIS DAN
NORWEGIA
( ANGLO NORWEGIAN FISHERIES CASE )
 DITERAPKAN PADA KONSEP KENUSANTARAAN
 BERKEMBANG JADI WASANTARA
 UNTUK MENJAMIN KEUTUHAN NUSANTARA
 MEMANDANG NUSANTARA SEBAGAI
KESATUAN YANG BULAT 1
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I
 PENGUMUMAN PEMERINTAH RI 13
DESEMBER 1957
 DIBAWA KE KONFERENSI HUKUM LAUT
PBB I TH.1958
 KEBANYAKAN DELEGASI KURANG
MEMAHAMI PERMASALAHAN &
ARGUMENTASI INDONESIA
 DITUANGKAN PERPU NO. 4 / PRP / 1960
TENTANG PERAIRAN INDONESIA 18
FEBRUARI 1960 ( AGAR PUNYA DASAR
HUKUM YANG KUAT ) 2
 LUAS INDONESIA
MENJADI 5.193.250 KM²
LUAS WILAYAH DARATAN
2.027.687 KM²
LUAS PERAIRAN
NASIONAL 3.166.163 KM²
3
LANDASAN KONTINEN INDONESIA1969

BANGSA INDONESIA DALAM USAHA

MENINGKATKAN PERJUANGAN

UNTUK PENGAKUAN GAGASAN WASANTARA

SEBAGAI MANIFESTASI SEMANGAT PERSATUAN

DAN KESATUAN DALAM PANCASILA
4
17 FEBRUARI 1969 MENGELUARKAN
PENGUMUMAN LAGI

TENTANG LANDAS KONTINEN

NEGARA RI

PERLUASAN KONSEP NUSANTARA

5
BEDANYA

KONSEP NUSANTARA 1957 MERUPAKAN

KONSEP KEWILAYAHAN NASIONAL

KONSEP NUSANTARA 1969 LEBIH BANYAK

SEBAGAI KONSEP POLITIK DAN KETATA
NEGARAAN YANG DIDASARKAN ATAS KONSEP
KEWILAYAHAN NASIONAL 1957
6
 PENGUMUMAN PEMERINTAH 17
FEBRUARI 1969

TENTANG LANDAS KONTINEN INDONESIA KE DALAM

LAUT 200 M

SEGALA SUMBER KEKAYAAN ALAM YANG TERDAPAT

DALAM LANDASAN KONTINEN INDONESIA ADALAH MILIK
EKSKLUSIF NEGARA RI

PEMERINTAH INDONESIA BERSEDIA MENYELESAIKAN

SOAL BATAS LANDASAN KONTINEN DENGAN TETANGGA
MELALUI PERUNDINGAN. 7
JIKA TIDAK ADA PERJANJIAN GARIS
BATAS MAKA LANDAS KONTINEN
INDONESIA ADALAH GARIS YANG
DITARIK DI TENGAH – TENGAH
ANTARA PULAU TERLUAR
INDONESIA DENGAN TITIK LUAR
NEGARA TETANGGA

8
KETENTUAN DIATAS TIDAK
MEMPENGARUHI SIFAT SERTA STATUS
DARI PERAIRAN DI ATAS LANDAS
KONTINEN INDONESIA SEBAGAI LAUT
LEPAS, DEMIKIAN RUANG UDARA
DIATASNYA
9
PENGUMUMAN PEMERINTAH RI

DIBENARKAN PULA OLEH HUKUM INTERNASIONAL

NEGARA PANTAI PUNYA PENGUASAAN DAN YURIDIKASI

EKSKLUSIF ATAS KEKAYAAN MINERAL DAN KEKAYAAN

LAINNNYA

DALAM DASAR LAUT DAN TANAH DIDALAMNYA

DILANDAS KONTINEN
10
PERJANJIAN DENGAN NEGARA TETANGGA
 PERJANJIAN DG NEGARA TETANGGA SEBELUM DITENTUKAN
DEPOSIT ( ENDAPAN MINERAL )
 PENANDA TANGAN PERJANJIAN DILAKSANAKAN :
 RI DENGAN MALAYSIA LANDASAN KONTINEN DISELAT
MALAKA DAN LAUT CINA SELATAN 27 OKT 1969 BERLAKU
MULAI 7 NOV 1969
 RI DENGAN THAILAND LANDASAN KONTINEN SELAT
MALAKA BAGIAN LUAR DAN LAUT ANDAMAN 17 DES 1971
BERLAKU MULAI 7 APRIL 1972 11
 PERSETUJUAN RI, MALAYSIA, THAILAND LANDAS KONTINEN
BAGIAN UTARA 21 DESEMBER 1971, BERLAKU MULAI 16 JULI
1973
 PERSETUJUAN RI, AUSTRALIA PENETAPAN ATAS BATAS
 DASAR LAUT TERTENTU DILAUT ARAFURU
 DIDEPAN PANTAI SELATAN PULAU IRIAN
 DIDEPAN PANTAI UTARA PULAU IRIAN
 TANGGAL. 18 MEI 1971 BERLAKU MULAI 19 NOVEMBER
1973

12
 • PENETAPAN BATAS DASAR LAUT
TERTENTU
PERSETUJUAN • DIDAERAH LAUT TIMOR, LAUT
RI , ARAFURU
AUSTRALIA • SEBAGAI TAMBAHAN
PERSETUJUAN 18 MEI 1971 DAN
9 OKTOBER 1973
• PENETAPAN GARIS BATAS
LANDAS KONTINEN RI, INDIA
PERSETUJUAN • BATAS ANTARA SUMATERA,
RI, INDIA NIKOBAR BERLAKU MULAI 8
AGUSTUS 1974
13
PERSETUJUAN BATAS KONTINEN DENGAN NEGARA
TETANGGA

MENGUATKAN PEMERINTAH RI PUNYA KEDAULATAN

ATAS KEKAYAAN ALAM DILANDAS KONTINEN SELUAS

800.000 MIL² / 2.072.000 KM²

INDONESIA PUNYA PENGUASAAN PENUH DAN HAK

EKSKLUSIF SKA DILANDAS KONTINEN

INDONESIA MENGUKUHKAN DENGAN UU NO. 1 TH. 1973

TENTANG LANDAS KONTINEN INDONESIA.
14