Konjungtivitis lebih dikenal sebagai pink eye, yaitu adanya inflamasi pada
bagian berwarna putih pada mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata.
Konjungtivitis terkadang dapat ditandai dengan mata berwarna sangat merah dan
menyebar begitu cepat dan biasanya menyebabkan mata rusak. Beberapa jenis
Konjungtivitis dapat hilang dengan sendiri, tapi ada juga yang memerlukan
pengobatan.2,4
Konjungtivitis pada bayi baru lahir, bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada
konjungtiva dari ibunya ketika melewati jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru
lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak nitrat, povidin iodin) atau salep
mata. Dalam waktu 12 sampai 48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah
dan nyeri. Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata
stadium:3,4
1. Stadium Infiltratif.
dewasa selaput konjungtiva lebih bengkak dan lebih menonjol dengan gambaran
hipertrofi papilar yang besar. Gambaran ini adalah gambaran spesifik gonore
dewasa. Pada umumnya kelainan ini menyerang satu mata terlebih dahulu dan
2. Stadium Supurativa/Purulenta.
bengkak, hiperemis, tetapi tidak begitu tegang dan masih terdapat blefarospasme.
Sekret yang kental campur darah keluar terus-menerus. Pada bayi biasanya
mengenai kedua mata dengan sekret kuning kental, terdapat pseudomembran yang
dibuka, yang khas adalah sekret akan keluar dengan mendadak (memancar
muncrat), oleh karenanya harus hati-hati bila membuka palpebra, jangan sampai
injeksi konjungtiva masih nyata, tidak kemotik, sekret jauh berkurang. Pada
neonatus infeksi konjungtiva terjadi pada saat berada pada jalan kelahiran,
sehingga pada bayi penyakit ini ditularkan oleh ibu yang sedang menderita
penyakit tersebut. Pada orang dewasa penyakit ini didapatkan dari penularan
purulen padat dengan masa inkubasi antara 12 jam hingga 5 hari, disertai
kelopak mata terinfeksi sehingga kelopak mata tidak dapat menutup dan
adanya peradangan ditandai dengan konjungtiva dan sclera yang merah, edema,
rasa nyeri, dan adanya secret mukopurulent. Akibat jangka panjang dari
dan iritatif menginfeksi kelenjar air mata sehingga fungsi sekresi juga terganggu
menyebabkan hipersekresi.
menyebabkan saluran air mata atau kanal schlemm tersumbat. Aliran air mata
yang terganggu akan menyebabkan iskemia syaraf optik dan terjadi ulkus kornea
yang dapat menyebabkan kebutaan. Kelainan lapang pandang yang disebabkan
kurangnya aliran air mata sehingga pandangan menjadi kabur dan rasa pusing.1,4