Anda di halaman 1dari 27

Destyana erivianto, S.

Pd
PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT INI!

Apakah kalian pernah mengikuti kegiatan seperti ini?


Mengapa kalian mengikuti kegiatan seperti ini?
Apa saja yang kalian dapatkan saat mengikuti kegiatan seperti ini?
Pengertian sosialisasi menurut para ahli:

Soerjono Soekanto,
• sosialisasi sebagai proses sosial dimana individu
mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku
sesuai perilaku orang-orang di sekitarnya.

Horton dan Hunt,


• sosialisasi adalah proses seseorang menghayati norma-
norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbul
kepribadian yang unik
sosialisasi
• sosialisasi merupakan suatu proses belajar yang berlangsung
sepanjang hidup manusia sejak individu dilahirkan sampai ia
tua agar individu tersebut dapat berperan dan berfungsi
dalam kelompoknya.
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

• kepribadian adalah seluruh sikap, perasaan, dan ekspresi


seseorang. Hal-hal tersebut terwujud dalam tindakan seseorang
saat menghadapi situasi tertentu.

Dalam sosiologi, istilah kepribadian


dikenal dengan sebutan diri (self).

Menurut George Herbert Mead dalam bukunya Mind, self, and Society,
ketika lahir, manusia belum memiliki diri (self). Diri manusia berkembang
tahap demi tahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, hal
tersebut dikenal dengan proses pengambilan peran (role taking)
6

Tahapan sosialisasi

1. Tahap
2. Tahap
persiapan
meniru (Play
(Preparatory
Stage)
Stage)

4. Tahap
penerimaan
3. Tahap siap
norma
bertindak
kolektif
(Game Stage)
(Generalized
other)

*PowerPoint SmartArt graph


1. TAHAP PERSIAPAN (PREPARATORY STAGE)

• Tahap ini dialami sejak


manusia dilahirkan, saat
seorang anak mempersiapkan
diri untuk mengenal dunia
sosialnya, termasuk untuk
memperoleh pemahaman
tentang diri. Pada tahap ini
juga anak-anak mulai
melakukan kegiatan meniru
meski tidak sempurna. 
• Contoh: Kata “makan” yang
diajarkan ibu kepada anaknya
yang masih balita diucapkan
“mam”
TAHAP MENIRU (PLAY STAGE)
• Tahap ini ditandai dengan
semakin sempurnanya seorang
anak meniru peran yang
dilakukan oleh orang dewasa.
• terbentuk kesadaran tentang
nama diri dan siapa nama
orang tuanya
• mulai menyerap nilai dan
norma yang diajarkan
3. Tahap siap bertindak (Game Stage)

• Peniruan yang dilakukan


sudah mulai berkurang dan
digantikan oleh peran yang
secara langsung dimainkan
sendiri dengan penuh
kesadaran. 
• Individu mulai berhubungan
dengan teman-teman sebaya
di luar rumah.
• anak mulai menyadari bahwa
ada norma tertentu yang
berlaku di luar keluarganya.
4. Tahap penerimaan norma kolektif
(Generalized Stage/Generalized other)

•  Pada tahap ini seseorang


sudah mulai dianggap dewasa.
• Dia sudah benar-benar
mampu menempatkan dirinya
pada posisi masyarakat yang
lebih luas.
• Seorang manusia yang sudah
dewasa akan menyadari
pentingnya suatu peraturan, ia
sudah menerima norma
kolektif.
Faktor pembentukan Kepribadian
Warisan Biologis
• satu faktor pembentuk kepribadian kita berasal dari warisan
gen atau faktor biologis. 

Lingkungan Fisik
• perbedaan perilaku kelompok disebabkan oleh perbedaan iklim,
topografi (permukaan atau relief bumi), dan sumber alam.

Kebudayaan
• setiap kebudayaan tentunya akan menyediakan seperangkat norma dan
nilai yang berbeda dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Pengalaman Kelompok
• Setiap kelompok akan menyediakan standar atau ukuran moral yang
berbeda-beda. Pengalaman kelompok dalam hal ini disebut juga referensi
grup (kelompok acuan)
Pengalaman Unik
• Pengalaman yang berbeda dari setiap orang akan membentuk kepribadian yang
berbeda. Pengalaman yang berbeda ini bisa di sebut sebagai pengalam unik yang di
alami oleh seorang individu baik di lingkungan keluarga, pertemanan, fisik DLL
      Bentuk-bentuk sosialisasi
• Sosialisasi primer merupakan
tahap sosialisasi pertama
yang diterima individu dalam
Iingkungan keluarga.

• Sosialisasi sekunder
merupakan bentuk sosialisasi
yang terjadi di lingkungan
sekolah, Iingkungan bermain,
Iingkungan kerja, dan
interaksi melalui media
massa.
     Agen-Agen Sosialisasi
• KELUARGA
• KELOMPOK BERMAIN
• SEKOLAH
• MEDIA MASSA
• LINGKUNGAN KERJA
      Agen-Agen Sosialisasi
1. Keluarga
Keluarga merupakan media
sosialisasi yang pertamakali
diterima oleh setiap individu.
Anggota keluarga diantaranya,
ayah, ibu, saudara, dan lain-lain,
saling berinteraksi. Di sinilah
pertamakali individu mengenal
dunia sekitarnya dan pola
pergaulan.
      Agen-Agen Sosialisasi

2. kelompok bermain
Setelah keluarga, proses
sosialisasi terjadi melalui
teman. Ketika anak-anak
berinteraksi dengan teman
sebayanya, terjadi proses
sosialisasi dan
mempelajari nilai dan
norma yang baru.
      Agen-Agen Sosialisasi

3. Sekolah
Lembaga pendidikan
memberikan pengaruh
yang sangat besar bagi
semua orang. Pada
umumnya, semua
orang belajar dan
melatih keterampilan
dan kemandiriannya.
      Agen-Agen Sosialisasi

4. Media Massa
Melalui media massa, setiap individu dapat mempelajari berbagai
informasi baru yang belum diketahui, baik itu hal positif maupun
negatif.
      Agen-Agen Sosialisasi

5. Lingkungan Kerja
Setiap lingkungan kerja
memiliki aturan-aturan
sendiri. Melalui
peraturan, seseorang
mempelajari berbagai
nilai dan norma
misalnya
meningkatkan disiplin
diri dan meningkatkan
kerja sama dengan
teman.
    Pola Sosialisasi
• Sosialisasi Partisipatoris 
Sosialisasi partisipatif atau sosialisasi partisipatoris adalah proses
sosialisasi yang memfokuskan sosialisasi dengan cara menanamkan
kebiasaan, nilai, dan norma tanpa melakukan paksaan dan kekerasan
fisik.
Proses pola sosialisasi ini lebih bersifat dua arah.

• Sosialisasi Represif 
Sosialisasi represif adalah proses sosialisasi yang ditandai dengan
adanya penekanan berupa hukuman.
Proses pola sosialisasi ini lebih bersifat satu arah atau bersifat otoriter.
Penekanan sosialisasi pada keinginan orang tua.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Faktor pembentukan Kepribadian dan
identitas individu

“orang jahat
adalah
orang baik
yang
tersakiti”
1. Faktor biologis

• Faktor biologis dapat memengaruhi perilaku


kompulsif (kecemasan), pengendalian diri,
komunikasi, dan minat seseorang. Faktor
biologis berkaitan pula dengan
keturunan/warisan biologis. Warisan biologis
menunjukkan adanya perbedaan intelegensi dan
kematangan biologis. 
2. Faktor Kelompok

a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan merupakan kelompok yang menjadi referensi bagi
individu untuk mempertimbangkan semua bentuk perbuatan yang
akan dilakukan.
b. Kelompok Majemuk
Kelompok majemuk menunjukkan adanya keragaman masyarakat.
Perbedaan tujuan, kepentingan, dan latar belakang mendorong
setiap individu cenderung hidup dengan membentuk kelompok-
kelompok sosial. Keberadaan kelompok-kelompok sosial dalam
masyarakat akan memengaruhi proses pembentukan kepribadian.
3. Faktor Geografis

• Faktor geografis atau alam dapat memengaruhi kepribadian


seseorang. Iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan
seseorang harus menyesuaikan diri terhadap kondisi alam.
Penyesuaian diri terhadap pola perilaku masyarakat dan
kebudayaannya pun dipengaruhi oleh alam. 
4. Faktor Kebudayaan

• Kebudayaan merupakan pengetahuan yang diwariskan


secara turun temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Pengetahuan tersebut berakaitan dengan
nilai dna norma sosial masyarakat. Sealanjutnya,
kebudayaan berkembang menjadi cara/jalan hidup
masyarakat. Budaya tersebut dapat diamati melalui
adat/kebiasaan masyarakat, mata pencaharian, hasil
kesenian, ilmu pengetahuan, dan bahasa masyarakat. 
5. Faktor Pengalaman

• Setiap orang mempunyai kepribadian berbeda dengan orang lain


meskipun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan
dalam kebudayaan yang sama, serta mempunyai lingkungan fisik
yang sama. Oleh karena itu, pengalaman memiliki pengaruh yang
besar untuk membentuk kepribadian individu. 
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai