Anda di halaman 1dari 12

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

• Tujuan Pembelajaran

1. Memahami hakekat sosialisasi dan mengidentifikasi proses


sosialisasi serta faktor pembentukan kepribadian

2. Mengidentifikasi agen, bentuk, tipe dan pola sosialisasi yang ada


dalam masyaratak
• Sosialisasi menurut para ahli
Peter L Berger berpendapat bahwa sosialisasi adalah proses
belajar seseorang anak untuk menjadi anggota yang dapat
berpartisipasi di dalam masyarakat

David A. Goslin mendefinisikan bahwa sosialisasi adalah


sebagai proses belajar yang di alami seseorang anak untuk
memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma-norma
agar dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok
masyarakat.

Anthony Giddens berpendapat bahwa sosialisasi adalah proses


dimana seorang anak atau anggota baru dalam suatu kelompok
belajar tentang cara hidup suatu masyarakat atau kelompok.
• Dari defenisi tersebut dapat di simpulkan bahwa sosialisasi adalah sebuah proses

penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan atau norma dari satu generasi

ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Menurut sejumlah sosiolog,

hal yang di pelajari dalam proses sosialisasi adalah peran, yaitu bagaimana seseorang

berperan sesuai dengan nilai, kebiasaan, dan norma yang berlaku dalam masyarakat atau

kelompoknya, sementara itu, beberapa tokoh lain mengemukakan bahwa yang di pelajari

dalam proses sosialisasi adalah nilai dan norma sosial.


Pembentukan
Proses sosialisasi
kepribadian

• Pengertian kepribadian
Kepribadian merupakan kumpulan kebiasaan, sifat, sikap, dan ide-
ide dari sesorang individu yang berpola dan berkaitan secara
eksternal dengan peran dan status, dan secara internal dengan
motivasi dan tujuan pribadi serta dan berbagia aspek kedirian
lainnya
• Pengertian kepribadian menurut ahli

Menurut George Herbert Mead, kepribadian Menurut Roucek dan Warren kepribadian
merupakan bentuk tingkah laku manusia yang adalah organisasi dari faktor-faktor sosiologis,
selalu berkembang seiring waktu psikologis dan biologis yang didasari oleh
perilaku individu
Proses sosialisasi

Proses sosialisasi terbagi menjadi 4 yaitu:

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat


Prepatory Stage/ tahap persiapan seseorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal
dunia sosialnya. Pada tahap ini juga anak mulai
melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna

Play Stage /tahap bermain peran Tahap ini di tandai dengan semakin sempyrnamya
seorang anak menirukan peran-peran yang di lakukan
oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk
kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang
tuanya, kakanya, dan sebaginya.
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkembang dan
digantikan peran yang secara lengsung dimainkan sendiri
Game Stage/tahap siap bertindak dengan penuh kesadaran. Kemampunnya menempatkan
diri pada posisi orang lain pun meningkat, sehingga
memungkinkan adanya kemampuan berbain secara
bersama-sama

Pada tahap ini seseorang telah di anggap dewasa, dia


Generalized Other /penerimaan norma kolektif sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyrakat
secara luas. Dengan kata lain, dia dapat bertenggang
rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi
dengannya, tetapi juga dengan masyarakat sevara luas.
• Faktor – faktor pembentukan kepribadian
1. Warisan biologis
2. Lingkungan fisik
3. Kebudayaan
4. Pengalaman kelompok
5. Pengalaman unik
Agen sosialisasi
Agen sosialisasi tebagi menjadi 4 yaitu :
1. Keluarga

keluarga merupakan agen sosialisasi yang utama. Pada masa awal kehidupan seseorang, agen sosialisasi dalam
keluarga terdiri atas orang tua dan saudara.

2. Kelompok sebaya

setelah anak dapat berjalan, berbicara dan berpergian ia mulai bertemu dan berinteraksi dengan teman
sebayanya, yang biasnya berasal dari keluaega lian.

3. Sekolah

agen sosialisasi berikutnya adalah pendidikan formal atau sekolah. Sekolah tidak hanya mengajarkan pengetahuan
dan ketrampilan saja, namun juga mengajarkan kharakter dan pengembangan kepribadian.

4. Media massa
Bentuk-bentuk sosialisasi

 Sosialisasi Primer, pada tahap awal kehidupan seseorang, dipelajari


dalam keluarga.

 Sosialisasi Sekunder, memperkenalkan individu dengan lingkungan di


luar keluarga, seperti sekolah, lingkungan bermain, dan lingkungan
kerja.
Tipe-tipe sosialisasi

 Formal, melalui lembaga-lembaga yang berwenang, seperti


pendidikan di sekolah dan pendidikan militer

 Informal, terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat


kekeluargaan, seperti pergaulan sesama teman, sahabat, anggota
klub, dan kelompok-kelompok sosial di dalamnya.
Pola sosialisasi

 Sosialisasi Represif
• Penekanan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan.
• Penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan.
• Penekanan pada kepatuhan anak pada orang tua.
• Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi
perintah
• Penekanan sosialisasi pada keinginan orangtua.
Sosialisasi Partisipatoris (participatory sosialization)
• Pemberian imbalan ketika anak berperilaku baik.
• Hukuman dan imbalan bersifat simbolik.
• Penekanan pada interaksi dan komunikasi dua arah

Anda mungkin juga menyukai