Anda di halaman 1dari 21

UNICEF Indonesia/2006/estey

UNICEF Indonesia/2006/estey

SOSIALISASI
a process by wich a child learns to be a participant
member of society
(Berger)
Sosialisasi adalah proses melalui mana seorang
anak belajar menjadi seorang anggota yang
berpartisipasi dalam masyarakat (Berger)
Dalam proses sosialisasi yang diajarkan ialah
tentang peran-peran,
Setiap anggota baru masyarakat harus
mempelajari peran-peran yang ada dalam
masyarakat disebut pengambilan peran (role
taking)
dalam proses ini seorang anak belajar untuk
mengetahui peran yang harus dijalankannya serta
peran yang harus dijalankan orang lain,
Melalui penguasaan peran yang ada dalam
masyarakat ini seseorang dapat berinteraksi
dengan orang lain.
1. George Herbert Mead
Mead dlm teorinya yang diuraikan dlm buku Mind,
self and society (1972), menguraikan tahap
pengembangan diri (self) manusia.
Manusia yg baru lahir belum mempunyai diri. Diri
manusia berkembang secara bertahap melalui
interaksi dengan anggota masyarakat lain.
Menurut Mead pengembangan diri manusia
berlangsung melalui beberapa tahap yaitu tahap
play stage, tahap game stage, dan tahap
generalized other
Tahap play stage

Pada tahap ini seorang anak kecil mulai belajar


mengambil peran orang yg berada disekitarnya.
Contoh; pada saat bermain meniru peran yg
dijalankan ayah, ibu, dokter, polisi dll.
Namun pada tahap ini sang anak belum sepenuhnya
memahami isi peran-peran yang ditirunya.
Tahap game stage

Pada tahap ini seorang anak tidak hanya telah


mengetahui peran yg harus dijalankannya, tetapi
telah pula mengetahui peran yg harus dijalankan
oleh orang lain dg siapa ia berinteraksi.
Pada tahap ini seseorang telah dapat mengambil
peran orang lain
Contoh; seorang anak yg bermain dlm suatu
pertandingan, tdk hanya mengetahui apa yg
diharapkan org lain darinya, tetapi juga apa yg
diharapkan dr org lain yg ikut bermain dlm
pertandingan tsb.
Tahap Generalilized Other

Pada tahap ini seorang anak telah mampu


beriteraksi dg orang lain dlm masyarakat karena
telah memahami peranannya sendiri serta peran
orang lain dg siapa ia berinteraksi.
contoh; selaku anak ia telah memahami peran yg
dijalankan org tua. Selaku siswa telah memahami
peran guru dll
Pada tahap ini seorang anak telah mempunyai diri.
Menurut Mead bahwa diri seseorang terbentuk
melalui interaksi dengan orang lain.
2. Charles H. Cooley

Menurutnya konsep diri (self-concept) seseorang


berkembang melalui interaksinya dg orang lain.
Diri yg berkembang melalui interaksi dg orang lain,
diberi nama looking-glass self.
Cooley menganalogikan antara pembentukan diri
seseorang dg perilaku orang yg sedang bercermin;
kalau cermin memantulkan apa yg terdapat di
depannya, maka menurut Cooley diri seseorang pun
memantulkan apa yang dirasakannya sbg tanggapan
masyarakat terhadapnya
Menurut Cooley bahwa looking-glass self
terbentuk melalui tiga tahap;
Pada tahap pertama seseorang mempunyai
persepsi mengenai pandangan orang lain
terhadapnya
Pada tahap kedua seseorang mempunyai
persepsi mengenai penilaian orang lain
terhadap penampilannya
Pada tahap ketiga, seseorang mempunyai
perasaan thd apa yg dirasakannya sbg
penialaian orang lain terhadapnya
Sosialisasi Primer sosialisasi pertama yg
dijalani individu dimasa kecil, melalui mana
ia menjadi anggota masyarakat
Sosialisasi sekunder sebagai proses
berikutnya yg memperkenalkan individu yg
telah disosialisasi ke dalam sektor baru dari
dunia objektif masyarakatnya (Berger &
Luckmann)
Bentuk sosialisasi sekunder :
Proses desosialisasi seseorang
mengalami pencabutan diri yg dimilikinya.
Proses resosialisasi seseorang diberi
suatu diri yg baru.
Sosialisasi antisipatoris bentuk
sosialisasi yg mempersiapkan seseorang
untuk peran baru.
Sosialisasi represif menekankan pada
penggunaan hukuman terhadap kesalahan.
ciri lain : penekanan pada penggunaan materi
dalam hukuman dan imbalan, penekanan
pada kepatuhan anak pada orang tua,
penekanan pada komunikasi yg bersifat satu
arah, nonverbal dan berisi perintah,
penekanan titik berat pada orang tua dan
pada keinginan orang tua
Sosialisasi Partisipatoris pola yg di
dalamnya anak diberi imbalan manakala
berperilaku baik; hukuman dan imbalan
bersibat simbolik, anak diberi kebebasan,
penekanan diletakkan pada interaksi, anak
menjadi pusat sosialisasi, keperluan anak
dianggap penting.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi
Pada agen ini seorang anak belajar
berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal
ia berkomunikasi melalui pendengaran,
penglihatan atau melalui sentuhan fisik
kemampuan berbahasa ditanamkan pd tahap
ini.
seorang anak mulai mempunyai diri-mulai
memasuki play stage dlm proses pengambilan
peran org lain. Mulai mengindentifikasi sbg
anak alaki-laki atau anak perempuan.
UNICEF Indonesia/2006/estey

TEMAN BERMAIN
Lanjutan
Seorang anak belajar berinteraksi dg orang yg
sederajat (teman sebaya).
Pada tahap ini seorang anak memasuki tahap game
stage mempelajari aturan yg mengatur peran yg
kedudukannya sederajat.
Dalam kelompok bermain seorang anak belajar nilai
keadilan
Lanjutan
Seorang anak belajar membaca, menulis dan
berhitung
Seorang anak juga belajar ttg aturan mengenai
kemandirian, prestasi, universalisme, dan spesifitas
Media Massa
Pesan-pesan yg disampaikan baik melalui media cetak
maupun elektronik akan berpengaruh terhadap
perilaku seseorang
UNICEF Indonesia2006/estey

Anda mungkin juga menyukai