Anda di halaman 1dari 12

PROPORTIONAL DAN

DISPROPORTIONAL RANDOM
SAMPLING
NADRAH AFIATI
Definisi Sampel Terstratifikasi Proporsional
(Proportionate Stratified Sampling)

 Sampel terstratifikasi dengan populasi dibagi atas kelompok-kelompok yang


homogen (strata). Dari masing-masing kelompok diambil sampel secara
proporsional.
Definisi Sampel Terstratifikasi Tidak Proporsional
(Disproportionate Stratified Sampling

 Sampel terstratifikasi dengan populasi dibagi atas kelompok-


kelompok yang tidak homogen. Dari masing-masing kelompok
diambil sampel namun tidak proporsional.
Contoh Kasus

Populasi adalah karyawan PT. ABC berjumlah 170. Dengan tingkat kesalahan 5% diperoleh besar sampel
adalah 119. Populasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian (marketing, produksi, dan personalia) yang masing-
masing berjumlah:
 Marketing      : 45
 Produksi         : 64
 Personalia     : 61
Penyelesaian Kasus

 Jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masing bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi
kelas / jumlah populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan.

 Marketing       :
 Produksi :
 Personalia :

 Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 32 + 45 + 43 = 120


 Nilai 120 (hasil hitungan sampel dengan proportional) mempunyai selisih yang kecil dibandingkan dengan nilai 119 (hasil
hitungan sampel awal dengan slovin)
Contoh Kasus

 Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata pengeluaran untuk gaji karyawan suatu
perusahaan. Maka dari itu, peneliti membagi karyawan berdasarkan latar belakang pendidikannya. Dari
pembagian tersebut didapatkan data sebagai berikut:

Latar Pendidikan Jumlah Karyawan (orang)


SD – SMP 10
SMA sederajat 200
S1 250
S2 25
Penyelesaian Kasus

 Jumlah sampel awal yang akan diambil dengan menggunakan motode Slovin:
Penyelesaian Kasus

 Jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masing bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi
kelas / jumlah populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan.

 SD-SMP        :
 SMA Sederajat :
 S1 :
 S2 : 25
Kesimpulan

 Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 10 + 90 + 113 + 25 = 238


 Kategori SD dan S2 tidak dicari nilai sampelnya karena memiliki populasi yang kecil/sedikit, jadi
seluruh populasi dijadikan sampel. Inilah yang membedakan proses perhitungan disproportional
berbeda dengan perhitungan proportional.
 Nilai 238 (hasil hitungan sampel dengan proportional) mempunyai selisih yang besar
dibandingkan dengan nilai 219 (hasil hitungan sampel awal dengan slovin).
Kasus

Akan ditarik sampel dari populasi seluruhnya 160 orang   dengan e = 5% dari suatu populasi penduduk dengan
karakteristik:
 Lulusan SD : 30 orang
 Lulusan SMP : 40 orang
 Lulusan SMA : 55 orang
 Lulusan PT  : 35 orang
Kasus 1

Akan ditarik sampel dari populasi seluruhnya 200 orang  dengan e = 5% dari suatu populasi penduduk dengan
karakteristik:
 Lulusan SD : 10 orang
 Lulusan SMP : 8 orang
 Lulusan SMA/K : 42 orang
 Lulusan Diploma  : 56 orang
 Lulusan S1 : 54 orang
 Lulusan S2 : 30 orang
Kasus 2

Akan ditarik sampel dari populasi seluruhnya 160 orang dengan e = 5% dari suatu populasi penduduk dengan
karakteristik:
 Ibu Rumah Tangga : 30 orang
 Pegawai Swasta : 40 orang
 Pegawai Negeri : 55 orang
 Wiraswasta   : 35 orang

Tentukan banyak sampel masing-masing karakteristik tersebut!

Anda mungkin juga menyukai