Anda di halaman 1dari 34

UKURAN NILAI PEMUSATAN

MEAN, MEDIAN DAN MODUS


MEAN ATAU RATA-RATA HITUNG
 Kumpulan data yang digunakan untuk menghitung mean atau
sering juga disebut dengan rata-rata hitung adalah kumpulan
data kuantitatif
 Kumpulan data sebanyak n buah nilai akan dinyatakan dengan
simbol-simbol x1, x2, x3, …, xn
 Simbol n juga dipakai untuk menyatakan ukuran sampel atau
besar sampel, yaitu banyak data yang diteliti dalam sampel
PERNAHKAH MENDENGAR PERNYATAAN INI?

 Berapa rata-rata nilai ulangan statistika di kelasmu?


 Tinggi badan rata-rata siswa kelas XII adalah 156 cm
 Berapa keuntungan rata-rata yang diperoleh petani padi setiap
musim dalam satu tahun?
 Berapa rata-rata jumlah kendaraan bermotor yang melintasi
Jalan Jenderal Sudirman setiap menit?
Rata-rata hitung (mean) untuk data tunggal
 JIKA X1,X2,..,Xn MERUPAKAN n BUAH NILAI DARI VARIABEL X, MAKA RATA-RATA HITUNGNYA
SBB :

Keterangan
 x̄ adalah mean atau nilai rata-rata
 xn adalah data ke-n
 n adalah banyaknya data
Contoh
 Misal ada 10 nilai matematika dari 10 siswa:
80, 75, 77, 58, 85, 65, 87, 52,68, 91.
Untuk itu dalam simbol ditulis: 
x1 = 80, x2 = 75, x3 = 77, x4 = 58, x5 = 85, x6 = 65, x7 = 87, x8 = 52, x9 = 68, x10 = 91. Data ini menyatakan sampel
yang berukuran n = 10.

 xi = 80 + 75 + 77 + 58 + 85 + 65 + 87 + 52 + 68 + 91 = 738.
n = 10
Jadi mean atau rata-rata nilai ke 10 siswa terebut adalah
= 738/10
= 73,8.
RATA-RATA HITUNG DATA TUNGGAL BERBOBOT
 Jika nilai n buah data adalah x1, x2, x3, … xn, dan masing-masing frekuensinya adalah f1, f2, f3, … fn , nilai rata-
rata hitung sekumpulan data tersebut didefinisikan sebagai berikut.
Contoh

  Hitunglah rata-rata hitung dari nilai-nilai 3,4,3,2,5,1,4,5,1,2,6,4,3,6,1
 Angka 3 keluar sebanyak 3 kali, maka x1=3, f1=3
 Angka 4 keluar sebanyak 3 kali, maka x2=4, f2=3
 Angka 2 keluar sebanyak 2kali, maka x3=2,f3=2
 Angka 5 keluar sebanyak 2 kali, maka x4=5,f4=2
 Angka 1 keluar sebanyak 3 kali, maka x5=1,f5=3
 Angka 6 keluar sebanyak 2 kali, maka x=6,f6=2
 =3x3+3x4+2x2+2x5+3x1+2x6 = 50
 = 3+3+2+2+3+2=15 = 50/15 = 3,3
contoh
Dari hasil pengukuran diperoleh data tinggi badan kesepuluh siswa dalam ukuran sentimeter (cm)
sebagai berikut.
 172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Dari data di atas dapat dihitung rata-rata dengan menggunakan rumus rata-rata

Jawab :

Dari hasil penghitungan, bisa diambil kesimpulan bahwa rata-rata tinggi


badan siswa di kelas tersebut adalah 170,1 cm.
 Jika ƒ1 nilai yang memiliki rata-rata hitung m1, ƒ2 nilai memiliki rata-rata hitung Xi 2,…, dan
ƒk nilai yang memiliki rata-rata hitung mk, maka rata-rata hitung dari keseluruhan itu ƒ1+ƒ2+
…+ƒk, dapat dihitung dengan rumus :
Contoh Soal
  
Sebuah perusahaan memiliki 40 pekerja. Dari keseluruhan pekerja, pemilik perusahaan memberikan gaji, yaitu 5
orang dengan gaji Rp. 350.000/bulan, 10 orang dengan gaji Rp 250,000/bulan dan 25 orang dengan gaji Rp.
125.000/bulan. Berapa rata-rata rupiah yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan itu per bulan untuk setiap
pekerja?
 Ƒ1 = 5, m1 = Rp 350.000
 Ƒ2 = 10, m2 = Rp 250.000
 Ƒ3 = 25, m3 = Rp 125.000
x
 

= =
Rp 7,375,000 = Rp 184,375
Σƒ
 
40
 

Jadi, Gaji rata-rata yang harus dikeluarkan adalah Rp. 184,375 / bulan
Rata-rata nilai matematika dari 19 siswa adalah 6,5. Kemudian
ditambahkan nilai seorang siswa sehingga rata-rata menjadi 6,6. Berapa
nilai matematika siswa yang ditambahkan.
Rata-rata hitung (mean) data berkelompok
 Metode Biasa

Apabila telah dibentuk distribusi frekuensi biasa, dengan ƒi = frekuensi


pada interval kelas ke-i, Xi = titik tengah interval kelas ke-i, maka rata-rata
hitung dapat dihitung dengan rumus :

x
 

Σƒ
 
CONTOH SOAL
 TENTUKAN RATA-RATA HITUNG DARI TABEL BERIKUT :
 BERAT BADAN 100 ORANG MAHASISWA UNIVERSITAS BUDI LUHUR TAHUN 1997

Berat Badan (kg) Banyaknya Mahasiswa (ƒ)


60-62 10
63-65 25
66-68 32
69-71 15
72-74 18
PENYELESAIAN :
Berat Badan TITIK TENGAH FREKUENSI Ƒx
(kg) (X) (ƒ)
60-62 61 10 610
63-65 64 25 1.600
66-68 67 32 2.144
69-71 70 15 1.050
72-74 73 18 1.314
JUMLAH   100 6.718

x Σƒ 𝑋
 

= =
6.718 = 67,18
Σƒ
 
100
 MEDIAN
 Median menentukan letak data setelah data disusun menurut urutan
nilainya
 Simbol untuk median adalah Me
 Dalam mencari median, dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak
data genap.
 Untuk banyak data ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka
median Me adalah data yang terletak tepat di tengah.
 Untuk banyak data genap, setelah data disusun menurut nilainya,   
maka median Me adalah rata-rata hitung dari dua data yang terletak di
tengah.
Median Data Tunggal
Median adalah nilai tengah dari data yang telah disusun berurutan
mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Secara matematis median
dilambangkan dengan Me yang dapat dicari dengan cara sebagai berikut
Median untuk jumlah data (n) ganjil

Keterangan:
Me = Median
Median untuk jumlah data (n) genap
n = jumlah data
x = nilai data
Contoh Soal :
Lima orang anak menghitung jumlah kelereng yang dimilikinya, dari hasil
penghitungan mereka diketahui jumlah kelereng mereka adalah sebagai
berikut.
5, 6, 7, 3, 2
Median dari jumlah kelereng tersebut adalah?
Jawab:
Karena jumlah data adalah ganjil, maka :

Dari rumus matematis di atas, diperoleh bahwa median adalah x3.


2, 3, 5, 6, 7
Dari hasil pengurutan dapat kita ketahui mediannya (x3)
adalah 5.
Contoh Soal :
Sepuluh orang siswa dijadikan sampel dan dihitung tinggi badannya. Hasil
pengukuran tinggi badan kesepuluh siswa tersebut adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 171, 169, 160, 175, 173, 170, 165
Hitunglah median dari data tinggi badan siswa!
Jawab:
Karena jumlah data genap, maka

Untuk melanjutkan penghitungan, kita harus terlebih dahulu mengetahui


nilai x5 dan x6.
160, 165, 167, 169, 170, 171, 172, 173, 175, 180
Dari pengurutan tersebut diperoleh nilai x5 sama dengan 170 dan x6 sama
dengan 171. Dengan demikian penghitungan median dapat dilanjutkan.
 Contoh

Sebuah sampel datanya adalah: 10, 15, 7, 9, 20, 17, 9.


Setelah disusun menurut nilainya menjadi: 7, 9, 9, 10, 15, 17, 20
Untuk Data Genap maka data yang terletak tepat di tengah adalah 10. Jadi
mediannya adalah 10.

Diketahui sebuah sampel datanya adalah: 9, 7, 13, 16, 10, 6, 11, 15.
Setelah disusun menurut nilainya menjadi: 6, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16.
Untuk Data Ganjil maka diambil dua data yang terletak di tengah adalah 10
dan 11.
Rata-rata hitung atau mean dari 10 dan 11 adalah ½(10 + 11) = 10,5.
Jadi mediannya adalah 10,5.
Contoh mencari median

 Banyak data genap


Contoh mencari median
 Banyak data ganjil
MODUS
 Modus digunakan untuk menyatakan kejadian yang paling banyak terjadi
 Simbol untuk modus adalah Mo.
 Modus untuk data kuantitatif ditentukan dengan jalan menentukan frekuensi yang paling banyak di antara data
itu.
 Contoh
 Untuk data berat badan (dalam kg) 8 anak seperti berikut.
Data: 45, 42, 45, 50, 42, 40, 49, 47.
Untuk anak dengan berat 42 kg ada 2 anak dan untuk yang beratnya 45 kg juga ada 2 anak. Yang lain, yaitu
yang beratnya 40 kg, 47 kg, 49 kg, dan 50 kg masing-masing hanya 1 anak. Untuk kejadian seperti ini,
modusnya ada 2, yaitu 42 kg dan 45 kg.
Modus Data Tunggal

Modus biasanya dilambangkan dengan Mo.


Contoh Soal:
Sepuluh orang siswa dijadikan sebagai sampel dan diukur tinggi
badannya.Hasil pengukuran tinggi badan adalah sebagai berikut.
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Tentukan modus tinggi badan siswa!
Jawab:
Hasil pengurutan data adalah sebagai berikut.
160, 165, 167, 169, 170, 170, 172, 173, 175, 180
Dengan mudah kita peroleh modus yaitu 170.
Contoh Soal :
Delapan buah mobil sedang melaju di suatu jalan raya.Kecepatan kedelapan
mobil tersebut adalah sebagai berikut.
60 , 80, 70, 50, 60, 70, 45, 75
Tentukan modus kecepatan mobil!
Jawab:
Jika data diurutkan, maka hasilnya adalah sebagai berikut.
45, 50, 60, 60, 70, 70, 75, 80
Hasil pengamatan dari pengurutan di atas bisa diketahui nilai data 60 dan 70
adalah nilai data yang paling sering muncul (masing-masing dua kali). Oleh
karena itu modus sekelompok data di atas ada 2 adalah 60 dan 70.
Contoh Soal :
Sembilan orang siswa memiliki nilai ujian sebagai berikut.
77, 62, 72, 54, 76, 57, 81, 70
Tentukan modus nilai siswa!
Jawab:
Jika diurutkan, susunannya akan seperti berikut ini.
54, 57, 62, 70, 72, 76, 77, 81
Dari pengamatan, tidak ada satupun nilai data yang sering muncul.Oleh
karena itu, data di atas tidak memiliki modus.
Data Berkelompok

Rata-Rata Hitung Data Berkelompok


Data berkelompok adalah data yang disajikan dalam bentuk kelas-kelas
interval. Setiap kelas biasanya memiliki panjang interval yang sama.

Keterangan
= rata-rata hitung data berkelompok
= rata-rata sementara
fi = frekuensi data kelas ke-i
xi = nilai tengah kelas ke-i
ci = kode kelas ke-i
p = panjang interval
Contoh Soal :

Sebanyak 21 orang pekerja dijadikan sampel dan dihitung tinggi badannya.


Hasil pengukuran tinggi badan adalah sebagai berikut.

Hitunglah rata-rata tinggi badan pekerja dengan menggunakan titik tengah


Menggunakan titik tengah (cara biasa)

Proses penghitungan rata-rata dengan menggunakan titik tengah dibantu


dengan menggunakan tabel di bawah ini.

Dari tabel di atas diperoleh

Dengan begitu dapat kita hitung rata-rata data berkelompok sebagai


berikut.
Median Data Berkelompok

Data berkelompok merupakan data yang berbentuk kelas interval, sehingga kita tidak bisa langsung
mengetahui nilai median jika kelas mediannya sudah diketahui.

Oleh karena itu, kita harus menggunakan rumus berikut ini.

Me = median
xii = batas bawah median n = jumlah data
fkii = frekuensi kumulatif data di bawah kelas median
fi = frekuensi data pada kelas median
p = panjang interval kelas
Contoh
Soal Hasil pengukuran berat badan sebanyak 26 orang mahasiswa
disajikan dalam bentuk data berkelompok seperti di bawah ini.

Hitunglah median
berat badan
mahasiswa!
Jawab:

Tabel frekuensi komulatif

Jumlah data adalah 26, sehingga mediannya terletak di antara data ke 13 dan
14.

Maka :

xii = 60,5 n = 26 p=5


fkii = 9 fi = 5
Dari nilai-nilai tersebut dapat kita hitung median dengan menggunakan rumus
median data berkelompok.

Sehingga median berat badan mahasiswa adalah 64,5 kg.


Modus Data Berkelompok
Modus adalah nilai yang memiliki frekuensi terbanyak dalam
seperangkat data. Nilai modus yang lebih halus bisa diperoleh dengan
menggunakan rumus di bawah ini.

Keterangan :
Mo = modus
b = batas bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b2 = frekuensi terbanyak dikurangi frekuensi kelas sesudahny
Contoh Soal:

Berikut ini adalah nilai statistik mahasiswa jurusan ekonomi universitas


Pamulang

Berapakah modus nilai statistic


mahasiswa tersebut?

Jawab:

Diket: modus terletak pada kelas interval keempat (66 – 70) frekuensi
terbanyak yaitu 27.

batas bawah kelas adalah 65,5,

frekuensi kelas sebelumnya 14, f

rekuensi kelas sesudahnya 21.

Panjang kelas interval sama dengan 5.

Nilai modus nilai statistik sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai