Anda di halaman 1dari 26

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

KD : Memahami Sikap Dan Perilaku


Wirausahawan

Suko Iswahyudi, S.E, M.M


1
TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Memahami tentang wirausaha dan
kewirausahaan
2. Mengidentifikasi sikap dan perilaku
wirausaha
3. Memahami karakteristik wirausaha
4. Mengidentifikasi keberhasilan dan
kegagalan wirausaha
5. Mengidentifikasi perilaku wirausaha

HAL : 2
A. Pengertian Kewirausahaan
Entrepreneurship berasal dari bahasa
perancis, yaitu Entreprende yang berarti
petualang, pencipta, dan pengelola
usaha,

. Istilah entrepreneurship dalam bahasa


Indonesia memiliki beberapa kata yang
sering diartikan sama, di antaranya
adalah wiraswasta, pengusaha,
pedagang, saudagar, dan yang terakhir
wirausaha.

HAL : 3
Pengertian Kewirausahaan
harafiah / bahasa, Kewirausahaan
berasal dari kata dasar wirausaha
diberi awalan ke- dan akhiran -an.
Wirausaha dari kata wira artinya
perwira / pahlawan dan usaha
artinya daya upaya.

HAL : 4
Wirausaha (entrepreneurship)
adalah kemampuan seseorang
untuk hidup sendiri atau
berdikari di dalam menjalankan
kegiatan usahanya atau
bisnisnya yang bebas atau
merdeka secara lahir dan batin.

HAL : 5
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat dan sumber
daya untuk mencari peluang menuju
sukses.

Inti dari kewirausahaan adalah


kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda melalui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang
HAL : 6
Jadi, kewirausahaan merupakan suatu
kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-
cara baru dan berbeda, melalui :
1.Pengembangan teknologi baru
2.Penemuan pengetahuan ilmiah baru,
3.Perbaikan produk barang dan jasa yang
ada.
4.Penemuan cara - cara baru untuk
menghasilkan barang lebih banyak dengan
sumber-sumber daya yang lebih efisien.

HAL : 7
B. Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan adalah suatu
disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan, dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapi.

HAL : 8
Kemampuan seseorang yang menjadi objek
kewirauahaan, yaitu :
1.Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha.
2.Kemampuan memotivasi diri.
3.Kemampuan untuk berinisiatif.
4.Kemampuan berinovasi.
5.Kemampuan untuk membentuk modal uang
dan barang
6.Kemampuan untuk mengatur waktu dan
membiasakan diri.
7.Kemampuan mental yg dilandasi dng agama
8.Kemampuan untuk membiasakan diri dalam
mengambil hikmah

HAL : 9
Menurut Peter Drucker, karakteristik utama
wirausahawan pada dasarnya terbentuk oleh
dorongan untuk mencapai ciri - ciri pribadi.
1.Dorongan berprestasi.
2.Bekerja keras.
3.Memperhatikan kualitas
4.Sangat bertanggungjawab
5.Berorientasi pada imbalan
6.Optimis
7.Berorientasi pada hasil yang baik
8.Mampu mengorganissikan orang atau
masalah
9.Berorientasi pada uang.
HAL : 10
Ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut :
1.Percaya diri
2.Berorientasi pada tugas dan hasil
3.Keberanian mengambil resiko
4.Kepemimpinan
5.Keorisinilan
6.Berorientasi pada masa depan

HAL : 11
Dari daftar ciri seorang wirausaha di
atas, dapat diidentifikasi sikap seorang
irausaha yang dilihat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut :
1.Disiplin
2.Komitmen Tinggi
3.Jujur
4.Keatif dan inovatif
5.Mandiri
6.Realistis

HAL : 12
Semangat kewirausahaan harus
dibangun berdasarkan asas pokok
sebagai berikut :
1.Kemauan kuat untuk berkarya
(terutama dalam bidang ekonomi) dan
semangat mandiri;
2.Mampu membuat keputusan yang tepat
dan berani mengambil resiko;
3.Kreatif dan inovatif;
4.Tekun, teliti, dan produktif;
5.Berkarya dengan semangat
kebersamaan dan etika bisnis yang
sehat. HAL : 13
C. Faktor Penghambat Kewirausahaan
Beberapa hal yang menjadi penghambat
perkembangan kewirausahaan di
Indonesia, karena ada anggapan untuk
melakukan wirausaha diperlukan :
1. Modal
2. Keturunan
3. Status Sosial Rendah
4. Pendidikan
5. Gender
6. Kesehatan/Kelengkapan Fisik

HAL : 14
Maka jangan percaya terhadap mitos seputar
wirausaha, semua itu sebenarnya hanyalah
kurangnya pemahaman kita tentang
kewirausahaan. Seperti mitos berikut ini :
•Mitos : Wirausaha muncul karena bakat dan
keturunan
•Mitos: Wirausaha adlah para pelaku, bukan para
pemikir
•Mitos: Wirausaha tidak bisa diajarkan / dibentuk
•Mitos: Wirausaha adlah selalu sebagai investor
•Mitos: Wirausaha membutuhkan keberuntungan
•Mitos: Wirausaha harus selalu sukses dan tidak
gagal
•Mitos: Wirausaha adlah sama seperti penjudi

HAL : 15
D. Budaya Bangsa Indonesia yang
Menghambat Kewirausahaan
ciri-ciri manusia Indonesia lama yang
menghambat pembangunan dan
kewirausahaan, diantaranya :

1.Mitos dan Mistik


Mitos adalah kepercayaan kepada cerita-
cerita tentang peristiwa alam dan benda-
benda yang diungkapkan secara gaib
serta sama sekali tidak rasional.

HAL : 16
2. Sinkretisme
Sinkretisme adalah suatu paham yang
berusaha memadukan unsur-unsur
kepercayaan lama dengan unsur-unsur
kepercayaan yang baru, tetapi unsur-
unsur kepercayaan yang lama masih
dipertahankan.

Contohnya, walaupun masyarakat Indonesia


mengenyam pendidikan modern dan bekerja di
tempat modern, kepercayaan terhadap hal-hal
yang gaib masih tetap ada

HAL : 17
3. Hipokritis
Hipokritis adalah sifat munafik atau suka
berpura-pura. Lain di muka lain di
belakang.

contoh adalah negara kita yang berdasarkan


Tuhan YME. Tetapi, penjualan minuman keras
tetap diperbolehkan. Azan Shubuh dan
Maghrib di stasiun televisi tertentu
dikumandangkan dan siraman rohani
ditayangkan, namun beberapa jam berikutnya
ditayangkan acara mistik yang bertentangan
dengan konsep keesaan Tuhan.
HAL : 18
4. Feodalisme
Feodalisme adalah sistem sosial yang
memberikan kekuasaan yang besar
dengan mengagung-agungkan golongan
yang memiliki kekuatan, kekuasaan, atau
kharisma.

Dalam feodalisme, seorang bawahan


harus mengabdi kepada atasan. Maka
dalam sistem feodal, rakyat selalu dalam
posisi tertekan dan tertindas, baik inisiatif
maupun aspirasinya.
HAL : 19
Seperti sikap ABS (asal bapak senang)
dengan memberi laporan fiktif, orang yang
menduduki jabatan atau pangkat di atas
menginginkan bawahan mengabdi kepadanya
dengan patuh, hormat, takut, merendah, tahu
diri, dan sebagainya.

HAL : 20
5. Tidak Hemat dan Mengejar Gengsi
Perubahan pola hidup seiring dengan
meningkatnya kemampuan ekonomi
mendorong orang berperilaku konsumtif.
Sifatnya memakai tetapi tidak dapat
membuat atau menciptakan.

Perilaku seperti ini disebut konsumtif.


Sering kita cenderung membeli barang-
barang secara berlebihan yang terkadang
hanya untuk mencari gengsi.

HAL : 21
6. Suka Meniru
Meniru atau imitasi adalah menyamakan
perbuatan atau tindakan dan tingkah laku kita
dengan perbuatan orang lain. Suka meniru
adalah gambaran kepribadian seseorang
yang lemah atau kurang percaya diri, sebab
perilaku meniru hanya dilakukan oleh anak
kecil yang belum memiliki orientasi dan tidak
tahu apa yang harus dilakukan.
Segi negatif dari meniru adalah melemahkan
dan mematikan kreativitas seseorang

HAL : 22
7. Pasrah dan Persepsi yang Keliru pada
Takdir
Pasrah terhadap takdir dan budaya menerima
apa adanya merupakan hambatan dalam
mengembangkan budaya kewirausahaan.

Sebagai contoh jika gunung meletus, berarti


penguasa gunung marah maka harus diadakan
ruwatan. Masyarakat Indonesia berpikir bahwa
akibat dari suatu malapetaka harus diterima
karena hal itu sudah menjadi takdir atau nasib
dan sudah menjadi bencana langganan
tahunan.
HAL : 23
8. Berorientasi Pada Masalah, Bukan Pada
Pemecahan
Bangsa Indonesia umumnya selalu
meributkan masalah bukan kepada
pemecahan langsung dan kedepan.

Sebagai contoh, masalah kenaikkan harga


BBM. Sikap yang umumnya terjadi adalah
menyalahkan pemerintah yang tidak peka
terhadap kondisi rakyat. Pihak yang
prokenaikkan menyalahkan kenaikkan
harga minyak dunia dan defisit anggaran
yang membengkak
HAL : 24
BAHASAN BERIKUTNYA :

1.Mengubah Pola Pikir


2.Motivasi Berprestasi
3.Kemampuan Dasar Kewirausahaan
4.Kompetensi Kewirausahaan

HAL : 25
HAL : 26

Anda mungkin juga menyukai