Anda di halaman 1dari 53

BAB 1

PERENCANAAN PROJECT TATA KELOLA KEUANGAN MODERN

Nama Penyusun : Julia Ratma Wardani,S.Pd


:
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase : XI/F
Alokasi Waktu : 90 JP ( 245 menit )

A. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah : SMK Asta Mitra Purwodadi
Kompetensi Awal : Melakukan perencanaan project yang mendukung kegiatan
pengelolaan sarana dan prasarana
Profil Pelajar Pancasila : Berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, mandiri
Sarana dan Prasarana :
Alat : Smartphone, LCD, Laptop/ Komputer, ATK
Bahan : Jaringan internet, Form Pengamatan, Daftar Pertanyaan
Target Peserta Didik : Siswa kelas XI MPLB
Model Pembelajaran : Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami general entrepreneurship, jenis-jenis produk umum,
kelayakan umum usaha, kebutuhan SDM secara umum, dan rencana sistem project produk
usaha.
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diajak berdiskusi terkait general entrepreneurship, apa saja jenis produk
umum, syarat kelayalakan umum usaha, kebutuhan Sumber Daya secara umum, dan
bagaimana perencanaan sistem project.
3. Pertanyaan Pemantik
Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait konsep tata kelola sarana
dan prasarana yaitu :
a. Apakah yang dimaksud enterpreunership ?

1
b. . Bagaimana cara merencanakan sistem usaha sistem pengelolaan sarana dan prasarana
di perusahaan ?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active,
laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton,
spidol warna atau media lain.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian.
c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Guru menyajikan presentasi powerpoint tentang konsep administrasi transaksi seperti
berikut :
1) Pengertian Entrepreneurship
Entrepreneurship berasal dari Bahasa Perancis, yakni entreprendre yang berarti
melakukan (to under take), dalam arti melakukan kegiatan mengorganisir dan
mengatur. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon pada tahun
1755 dalam tulisannya Essai Sur la Nature du Commerce en General.2 Pada masa
itu istilah entrepreneur merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli
barang di daerah-daerah dan kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti.
Dalam literatur-literatur kewirausahaan, entrepreneurship diartikan berbeda-beda
oleh para ahli. Menurut Suryana, entrepreneurship merupakan suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari
masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.Berdasarkan
definisi ini, inti dari entrepreneurship adalah kreativitas dan inovasi. Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan mengkombinasikan,
mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan inovasi merupakan
penerapan dari penemuan suatu proses project baru atau pengenalan akan suatu
produk baru.
Adapun ruang lingkup Entrepreneurship, sebagai berikut :
a) Bidang agraris
Entrepreneur yang aktif di bidang ini biasa dikenal dengan istilah agropreneur.
Bidang ini meliputi: pertanian, perkebunan serta kehutanan. Kagiatannya
berupa usaha pembibitan, budidaya, serta kegiatan pasca panen seperti:
distribusi, pengolahan, dan pemasaran.

2
b) Bidang perikanan
Merupakan salah satu kegiatan bisnis yang dilakukan oleh seseorang maupun
perusahaan yang berhubungan dengan pemanfaatan serta pengelolaan sumber
daya hayati yang berhabitat di perairan. Pada awalnya, perikanan hanya
terbatas pada penyediaan pangan bagi manusia, namun bisnis ini terus
berkembang dan merambah sebagai sarana rekreasi, hiburan, dan olahraga.
c) Bidang peternakan
Peternakan adalah usaha membudidayakan dan mengembangbiakkan hewan
ternak dengan maksud mendapatkan manfaat serta hasil dari kegiatan tersebut.
Pada masa kini, peternakan sudah menjadi salah satu lahan bisnis prosepektif
terbesar di dunia. Hal tersebut didukung dengan berbagai macam teknologi
yang dikembangkan secara mutakhir untuk memperoleh hasil maksimal dalam
berternak.
d) Bidang perindustrian
Ini adalah lingkup bisnis yang bergerak di bidang pengolahan bahan mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga
reparasi adalah bagian dari industri.
e) Bidang pertambangan
Merupakan usaha bisnis dalam rangka pemanfaatan hasil bumi berupa mineral
atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang.
f) Bidang jasa
Ini merupakan bidang bisnis yang menyediakan atau menjual sistem pelayanan
kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan. Bidang ini banyak digemari
oleh masyarakat. Yang termasuk dalam bidang ini di antaranya adalah
penyediaan jasa transformasi, travel, perhotelan, koperasi, dan lain-lain.
Dari berbagai ruang lingkup di atas, dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship
mencakup hampir semua bidang yang ada dalam bisnis. Hal ini meluruskan
pemahaman sebagian masyarakat yang menganggap bahwa entrepreneurship
terbatas pada bidang perdagangan saja. Padahal tidak demikian. Memang pada
awalnya entrepreneurship adalah sebutan untuk orang yang melakukan transaksi

3
jual beli, namun istilah tersebut terus mengalami perkembangan makna sehingga
masuk dalam berbagai bidang sebagaimana disebutkan di atas.
2) Jenis – jenis Produk
a) Produk Konsumsi
Produk Konsumsi adalah sebuah produk yang digunakan oleh konsumen
tingkat
akhir, jadi konsumen membeli lalu digunakan langsung sehingga tidak dijual
kembali. Secara umum produk yang sering di konsumsi masyarakat
digolongkan menjadi tiga bagian diantaranya:
 Produk kebutuhan sehari-hari
 Produk belanjaan
 Produk khusus
b) Produk Industri
Adalah sebuah produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan, yang
nantinya akan dijual kembali atau digunakan sebagai bahan baku untuk proses
project sehingga menghasilkan barang lain. Jadi intinya barang/produk industri
digunakan untuk proses project, diantaranya yaitu:
 Materials dan parts “bahan baku dan suku cadang”
 Capitals items “barang modal”
 Supplies and services “perlengkapan dan pelayanan bisnis”
Adapun ciri-ciri dari produk adalah sebagai bereikut:
a) Awet atau tahan lama
Tentunya konsumen menyukai dengan produk yang tahan lama bila digunakan
atau awet sehingga tidak mudah rusak, misalnya seperti telepon genggam
umumnya rata-rata orang di Indonesia menyukai telepon genggam yang
harganya murah tapi memiliki daya tahan yang baik. Dengan daya tahan yang
baik maka banyak sekali produk telepon genggam yang laku dan disukai
masyarakat Indonesia.
b) Perawatan yang mudah
Produk yang disukai oleh konsumen selain awet yaitu mudah dirawat atau di
pelihara, misalnya seperti pada pakaian, selain pakaian tersebut harus nyaman
saat digunakan maka pakaian tersebut juga harus mudah di rawat dibersihkan
atau seperti pada sepatu, banyak sekali masyarakat yang menyukai sepatu yang
simpel karena selain mudah digunakan sepatu tersebut biasanya mudah untuk
dibersihkan.

4
c) Murah
Saat ini sebagian besar konsumen menyukai produk dengan harga yang relatif
murah, selain harganya yang harus terjangkau tentunya produk tersebut harus
memiliki kualitas yang cukup baik. Seperti tadi contohnya pada produk telepon
genggam, konsumen lebih memilih produk yang relatif murah tapi memiliki
kualitas yang cukup baik.
Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berikut:
a) Berdasarkan wujud
Berdasarkan wujudnya, produk diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
 Barang adalah produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba,
disetuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakukan fisik
lainnya.
 Jasa adalah aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Contoh produk berupa jasa diantaranya seperti salon, hotel dan lain
sebagainya.
b) Berdasarkan daya tahan
Berdasarkan daya tahannya, produk dikategorikan menjadi 2 yaitu:
 Barang tidak tahan lama
Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang berwujud yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
Contohnya: sabun, pasta gigi dan sebagainya.
 Barang tahan lama
Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya
dapat bertahan lama dengan banyaknya pemakaian. Contohnya: lemari es
dan lain-lain.
c) Barang konsumen
Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan
konsumen akhir dan bukan untuk kepentingan bisnis, terdapat empat
jenisbarangkonsumen yaitu:
 Convenience Goods yaitu barang yang umumnya memiliki frekuensi
pembelian yang tinggi (sering dibeli), diperlukan dalam waktu segera dan
membutuhkan usaha yang minimum dalam perbandingan dan
pembeliannya.
 Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya
konsumen membandingkan harga, kualitas, dan model diantara berbagai

5
alternatif yang ada. Contohnya: alat rumah tangga, pakaian dan lain
sebagainya.
 Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau
identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia
melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini
terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik,
seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal.
 Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui maupun telah
diketahui konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya.
Contohnya: batu nisan, ensiklopedi, tanah pekuburan dan lain sebagainya.
3) Perencanaan Project
Perencanaan project penentuan masa depan dari proses project. Ini dapat
membantu Anda dalam pembuatan atau pengaturan lokasi project yang efisien
dengan memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan. Rencana project dibuat secara
berkala untuk periode waktu tertentu, yang disebut planning horizon. Ini dapat
terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut:
a) Penentuan bauran produk yang diperlukan dan kebutuhan pabrik untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
b) Menyesuaikan tingkat project yang diperlukan dengan sumber daya yang ada.
c) Menjadwalkan dan memilih pekerjaan aktual yang akan dimulai di fasilitas
pabrik.
d) Menyiapkan dan mengirimkan pesanan project ke fasilitas project.
Berikut adalah tahapan perencanaan project
a) Routing (Penyusunan Alur)
Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan dan kontrol project.
Routing dapat didefinisikan sebagai proses menentukan jalur (rute) pekerjaan
dan urutan operasi.
Routing bisa sangat sederhana atau kompleks. Ini tergantung pada sifat project.
Dalam project berkelanjutan semu hal ini otomatis, yaitu sangat sederhana.
Namun, dalam bisnis yang memberlakukan pesanan pekerjaan, ini sangat
kompleks.
Tujuan utama routing adalah untuk menentukan (memperbaiki) urutan operasi
terbaik dan termurah dan untuk memastikan bahwa urutan ini diikuti di pabrik.
Routing memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan
baku menjadi barang jadi. Ini mengarah pada pekerjaan yang lancar dan

6
efisien. Ini mengarah pada pemanfaatan sumber daya secara optimal;
yaitu,tenaga kerja, mesin, bahan, dll. Ini mengarah pada pembagian kerja dan
memastikan aliran material yang berkelanjutan tanpa mundur untuk
mennghemat waktu dan dana
b) Scheduling (Penjadwalan)
Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan dan kontrol project.
Muncul setelah routing.
Penjadwalan juga dilakukan untuk bahan, suku cadang, mesin, dll. Jadi, ini
seperti tabel waktu project. Elemen waktu diberikan kepentingan khusus dalam
penjadwalan. Ada berbagai jenis jadwal; yaitu, jadwal tujuan, jadwal Operasi
dan jadwal harian. Penjadwalan membantu untuk memanfaatkan waktu secara
optimal. Proses ini akan melihat bahwa setiap pekerjaan dimulai dan
diselesaikan pada waktu tertentu yang telah ditentukan.
c) Dispatching (Penugasan)
Dispatching atau penugasan adalah langkah ketiga dalam perencanaan dan
pengendalian project. Ini adalah tahap tindakan, tindakan atau implementasi.
Muncul setelah routing dan scheduling. Penugasan berarti memulai proses
project berdasarkan tanggung jawab. Ini memberikan otoritas yang diperlukan
untuk memulai pekerjaan. Ini didasarkan pada dua tahap sebelumnya, routing
dan scheduling.
d) Follow Up (Peninjauan ulang)
Follow-up atau peninjauan ulang adalah langkah terakhir dalam perencanaan
dan pengendalian project. Ini adalah perangkat pengendali dan berkaitan
dengan evaluasi hasil. Proses ini untuk menemukan dan menghilangkan cacat
produk, keterlambatan, keterbatasan, kemacetan, gap, dan masalah lainnya
dalam proses project. Tahapan ini juga mengukur kinerja aktual dan
membandingkannya dengan kinerja yang diharapkan dengan cara melakukan
pencatatan pekerjaan, mencari sumber masalah, dan mencatat solusi. Catatan
semacam itu digunakan di masa depan untuk mengendalikan project yang lebih
baik.
b. Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi mengenai perencanaan awal
bisnis/usaha.
c. Guru memberikan kesimpulan mengenai diskusi yang telah dilakukan terhadap
perencanaan awal bisnis/usaha.
6. Asesmen

7
Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi
dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung
kepada siswa.
Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa
berdiskusi secara bersama-sama mengenai perencanaan awal bisnis/usaha, guru secara
langsung melakukan asesmen dengan indikator sebagai berikut:
a. Pentingnya melakukan perencanaan.
b. Manfaat melakukan perencanaan sebelum memulai usaha/bisnis
7. Pengayaan dan Remedial
a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan
pengayaan dengan pembelajaran tambahan.
b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan
remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Peserta Didik
Setelah mempelajari materi diatas dan melakukan kegiatan observasi dilapangan maka
deskripsikan apa yang telah Kalian dapatkan dengan panduan pertanyaan berikut:
1) Apakah yang Kalian ketahui tentang Perencanaan Awal Bisnis/Usaha?
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
4) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan
datang!
b. Refleksi Guru
1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen
diagnostik, asesmen formatif dan asesmen sumatif)
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran?

C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
.......................................................................................................................................

8
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang
menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk
melakukan proses pembelajaran berkaitan Perencanaan awal bisnis/usaha
3. Glosarium
entreprendre yang berarti melakukan (to under take), dalam arti melakukan kegiatan
mengorganisir dan mengatur
Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan dan kontrol project. Routing dapat
didefinisikan sebagai proses menentukan jalur (rute) pekerjaan dan urutan operasi
Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan dan kontrol project. Muncul
setelah routing.
Dispatching atau penugasan adalah langkah ketiga dalam perencanaan dan pengendalian
project.
Follow-up atau peninjauan ulang adalah langkah terakhir dalam perencanaan dan
pengendalian project
4. Daftar Pustaka
Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan
Indonesia tahun 2009.
Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB,
Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan
Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB

9
BAB 2
MEDIA PROMOSI PEMASARAN

Nama Penyusun : Julia Ratma Wardani, S.Pd


:
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase : XI/ 1
Alokasi Waktu : JP (@45 Menit )

A. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah : SMK Asta Mitra Purwodadi
Kompetensi Awal : Melakukan kegiatan project pembuatan media promosi pemasaran
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif
Sarana dan Prasarana :
Alat : Laptop / komputer. LCD, Layar, Laser Pointer, Keja Kursi , ATK,
Printer, instal Listrik
Bahan : Power Point, Naskah kerja
Target Peserta Didik : Siswa kelas XI MPLB
Model Pembelajaran : Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami
a. Memhami ruang lingkup media promosi
b. Melakukan pembuatan media promosi offline
c. Melakukan pembuatan media promosi online
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diajak berdiskusi terkait proses penyusunan media promosi yang baik secara
offline maupun online dan efektif serta efisien digunakan dalam mempromosikan hasil
produk diakhir semester 1
3. Pertanyaan Pemantik
Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait media promosi offline dan
online yaitu :

10
a. Sebutkan jenis – jenis media promosi offline ?
b. Bagaimana media promosi online efektif digunakan dalam waktu sekarang ini ?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active,
laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton,
spidol warna atau media lain.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian.
c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Pada bagian awal guru, menggunakan skenario atau permasalahan, lalu siswamelakukan
aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dakam beberapa kelompok untuk
menyatakan ide/ pendapat, untuk melahirkan gagasan / pendapat / ide dari peserta didik.
Beberapa hal yang dijadikan materi untuk menyusun media pemasaran adalah :
1) Ruang lingkup promosi
Dalam sebuah bisnis, promosi adalah hal yang penting untuk dilakukan. Tanpa
adanya promosi, produk tidak akan dikenal danditerima dengan baik oleh
masyarakat. Jika tidak adanya minat beli atas produk, maka bisnis tidak akan
berlangsung lama. Setiap bisnis memerlukan pemasaran yang tepat, agar produk
yang dihasilkan dapat diterima dan dibeli oleh masyarakat. Namun, saat ini
perkembangan teknologi sedikit banyaknya sudah mengubah pola strategi promosi.
Karena sebelum adannya internet, promosi dilakukan secara manual dan terbatas.
Promosi dengan model konvensional biasanya juga disebut dengan promosi offline.
Sedangkan kini internet sudah dapat diakses kapanpun dan dimanapun secara
mudah. Adanya hal tersebut pola strategi pemasaran menjadi besar. Yang mana,
model promosi tersebut biasanya disebut dengan online. Jika anda pemilik bisnis
yang ingin melakukan pmasaran namun masih sulit memutuskan strategi promosi
apa yang ingin anda gunakan. Simak peerbedaan promosi online dan offline berikut
ini :
a) Bentuk promosi
1) Promos offline
 Pemasaran offline membutuhkan kehadiran fisik dari seseorang sebagai
sales dari produsen produk atau media fisik untuk publikas.

11
 Sales berperan untuk menawarkan produk yang dijual ke calon pembeli
secara langsung.
 Memerlukan waktu yang banyak untuk melakukan perjalanan ke satu
tempat ke tempat lainnya untuk menawarkan produk.
2) Promosi online
 Kehadiran fisik sales tidak lagi diperlukan
 Calon pembeli hanya perlu mengunjungi satu web, media sosial, atau
media digital lainnya untuk membeli produk yang dijual.
 Produsen atau sales tidak memerlukan perjalanan untuk menawarkan
produk.
b) Kelebihan promosi
1) Kelebihan promosi offline
Dengan melakukan promosi offline, branding produk akan menjadi lebih
kuat. Hal ini disebabkan sales dapat memprestasikan secara langsung. Selain
itu, promo offline memungkinkan calon konsumen akan lebih percaya dan
dapat langsung memutuskan membeli produk tersebut. Salah satu promosi
offline yang bisa anda lakukan adalah dengan memasang signage. Ini adalah
media promosi penting yang harus anda miliki ketika memiliki bisnis.
Misalnya saja ketika anda memiliki bisnis Coffe Shop, di depan toko atau
lokasi bisnis, anda harus memasang papan nama yang bisa menunjukkan
kepada sekitar bahwa bisnis , anda ada dilokasi tersebut. Inilah yang akan
mendorong calon pembeli untuk datang kepada anda.
2) Kelebihan promosi online
Jika anda melakukan promosi online, dengan begitu sudah menghemat biaya
promosi namun tetap memiliki pelayanan. Adanya hal tersebut, sangat
membantu para konsumen dan calon konsumen untuk menemukan bisnis
atau produk. Anda kapanpun. Karena untuk promosi online,. Anda hanya
perlu
b. Pada tahap kedua, guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelsaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik
diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada.
c. Tahap ketiga, guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas
peserta didik tentang media promosi.
6. Asesmen

12
Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi
dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung.
Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara
bersama-sama mengenai media promosi pemasaran, guru secara langsung melakukan,
Asesmen sumatif dilakukan guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Pentingnya melakukan pembuatan media promosi offline
b. Manfaat pembuatan media promosi online
7. Pengayaan dan Remedial
a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan
pengayaan dengan pembelajaran tambahan.
b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan
remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Peserta Didik
1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran!
2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan
datang!
b. Refleksi Guru
1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen
diagnostik dan asesmen formatif)
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran?

C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
.......................................................................................................................................
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

13
Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang
menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk
melakukan proses pembelajaran berkaitan promosi media pemasaran
3. Glosarium
Promosi offline: Promosi dengan model konvensional
Promosi online : promosi dengan mennggunakan model internet
4. Daftar Pustaka
Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan
Indonesia tahun 2009.
Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB,
Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan
Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB

14
BAB 3
APLIKASI PERENCANAAN TATA KELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN

Nama Penyusun : Julia Ratma Wardani, S.Pd


:
Tahun Pelajaran : .2022/2023
Kelas/Fase : XI/ F
Alokasi Waktu : .....JP ( @ $5 Menit )

A. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah : SMK Asta Mitra Purwodadi
Kompetensi Awal : .membuat aplikasi perencanaan tata kelola keuangan perusahaan
Profil Pelajar Pancasila : berkebinekaan global, bergotong royong, kreasi, mandiri
Sarana dan Prasarana :
Alat : Smarphone, LCD, Laptop, ATK.
Bahan : Power Point, Naskah kerja

Target Peserta Didik : Siswa kelas XI MPLB


Model Pembelajaran : Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami
a. Memahami dokumen – dokumen perencanaan tata kelola keuangan perusahaan
b. Memahami proses perencanaan tata kelola keuangan perusahaan
c. Menyusun aplikasi perencanaan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diajak berdiskusi terkait dokumen – dokumen perencanaan tata kelola
keuangan perusahaan, proses perencanaan tata kelola keuangan perusahaan dan menyusun
aplikasi proses perencanaan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet yang baik
secara efektif serta efisien digunakan dalam kegiatan hasil produk
3. Pertanyaan Pemantik
Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait aplikasi proses perencanaan
tata kelola keuangan perusahaan yaitu :

15
a. Pentingnya menyusun dokumen – dokumen perencanaan tata kelola keuangan
perusahaan?
b. Buatkan aplikasi perencanaan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet ?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active,
laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton,
spidol warna atau media lain.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian.
c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep
dasar , instruktur, sumber, koneksi dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam mata
pelajaran yang akan disampaikan
b. Pada bagian kedua, guru, menggunakan skenario atau permasalahan, lalu
siswamelakukan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dakam beberapa
kelompok untuk menyatakan ide/ pendapat, untuk melahirkan gagasan / pendapat / ide
Beberapa hal yang dijadikan materi yang diberikan kepada siswa adalah
1) Kebijakan penerimaan kas besar
Kebijakan penerimaan kas besar berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari
penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman baik dari bank maupun dari wesel
, setoran modal baru. Tetapi kas perusahaan biasanya besarnya berasal dari dua
sumber utama penerimaan kas dari penjualan tunai, dan penerimaan kas dari
piutang.
2) Kebijakan pengeluaran kas besar
Sistem pengeluaran kas pada umumnya didefinikan sebagai organisasi formulir ,
catatandan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik
dengan cek maupun uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan
pengelolaan perusahaan
3) Kebijakan pengelolaan kas kecil
Sistem dana kas kecildigunakan perusahaan jika terjadi pengeluaran dengan
nominal kecil, sistem ini dilakukan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi
dan sistem saldo tetap . flowchart pengeluaran kas dengan dana kecil disajikan
dalam lampiran

16
c. Pada tahap ketiga, siswa diharuskan menemukan referensi belajar lain dari banyak
sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel,
video, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu
asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan.
d. Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk
mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan
grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan
baik.
e. Pada tahap kelima, guru memberikan penguatan, agar siswa memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang penuh tentang elemen yang dipelajari.
6. Asesmen
Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi
dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung.
Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara
bersama-sama melakukan diskusi tentang materi terkait kegiata project pembuatan aplikasi
perencanaan tata kelola keuangan perusahaan., Asesmen sumatif dilakukan guru dengan
memberikan tugas kelompok, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pentingya proses perencanaan tata kelola keuangan perusahaan
b. Manfaat membuat aplikasi perencanaan tata kelola keuangan perusahaan berbasis
spreadshet
7. Pengayaan dan Remedial
a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan
pengayaan dengan pembelajaran tambahan.
b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan
remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Peserta Didik
1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran!
2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan
datang!
b. Refleksi Guru
1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen
diagnostik dan asesmen formatif)

17
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran?
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
.......................................................................................................................................
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang
menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk
melakukan proses pembelajaran berkaitan aplikas perencanaan tata kelola keuangan
perusahaan
3. Glosarium
Kebijakan penerimaan kas besar berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari
penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman baik dari bank maupun dari wesel ,
setoran modal baru
Sistem pengeluaran kas pada umumnya didefinikan sebagai organisasi formulir ,
catatandan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek
maupun uang tuna
Sistem dana kas kecil digunakan perusahaan jika terjadi pengeluaran dengan nominal
kecil, sistem ini dilakukan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi dan sistem saldo
tetap
4. Daftar Pustaka
Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan
Indonesia tahun 2009.
Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB,
Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan
Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB

18
BAB 4
APLIKASI ANGGARAN TATA KELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN

Nama Penyusun : Julia Ratma Wardani, S.Pd


:
Tahun Pelajaran : .2022/2023
Kelas/Fase : XI/ F
Alokasi Waktu : .....JP ( @ $5 Menit )

A. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah : SMK Asta Mitra Purwodadi
Kompetensi Awal : .membuat aplikasi anggaran tata kelola keuangan perusahaan
Profil Pelajar Pancasila : berkebinekaan global, bergotong royong, kreasi, mandiri
Sarana dan Prasarana :
Alat : Smarphone, LCD, Laptop, ATK.
Bahan : Power Point, Naskah kerja

Target Peserta Didik : Siswa kelas XI MPLB


Model Pembelajaran : Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami
a. Memahami dokumen – dokumen anggaran tata kelola keuangan perusahaan
b. Memahami proses anggaran tata kelola keuangan perusahaan
c. Menyusun aplikasi anggaran tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diajak berdiskusi terkait dokumen – dokumen anggaran tata kelola keuangan
perusahaan, proses anggaran tata kelola keuangan perusahaan dan menyusun aplikasi
proses anggaran tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet yang baik secara
efektif serta efisien digunakan dalam kegiatan hasil produk

3. Pertanyaan Pemantik

19
Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait aplikasi proses anggaran
tata kelola keuangan perusahaan yaitu :
c. Pentingnya menyusun dokumen – dokumen anggaran tata kelola keuangan
perusahaan?
d. Buatkan aplikasi anggaran tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet ?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active,
laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton,
spidol warna atau media lain.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian.
c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep
dasar , instruktur, sumber, koneksi dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam mata
pelajaran yang akan disampaikan
b. Pada bagian kedua, guru, menggunakan skenario atau permasalahan, lalu
siswamelakukan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dakam beberapa
kelompok untuk menyatakan ide/ pendapat, untuk melahirkan gagasan / pendapat / ide
dari peserta didik. guru mengunakan skenario dalam permasalahan lalu siswa
melaksanakan aktivitas
Beberapa hal yang dijadikan materi yang diberikan kepada siswa adalah
1) Tujuan penyusunan anggaran kas
Tujuan utama budget kas adalah untuk :
 Memberikan taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibat dari
operasional perusahaan
 Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya sekaligus untuk
menentukan kebutuhan pembiayaan atas kelebihan kas menganggur untuk
investasi
 Menyelamatkan kas dengan total modal kerja pendapatan penjualan biaya dan
utang
 Dapat dipakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus - menerus
2) Manfaat penyusunan anggaran kas
Menurut Riyanto ( 1982: 89 ) manfaat anggara kas adalah sebagai berikut :

20
 Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan
 Kemungkinan adanya surplus atau defisit karena operasi perusahaan.
 Besarnya dana beserta saat – saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup
defisit kas
 Kapan saat kas dibayar kembali
Dalam tahap ini pihak manajemen perusahaan dan direksi akan melakukan pengesahan
setelah melakukan uji kelayakan dan pengkajian dari tiap anggaran belanja perusahaan
yang disusun oleh tiap – tiap bagian perusahaan yang nantinya berkedudukan sebagai
pengguna anggaran. Dokumen yang menjadi output dan tahapan anggara diantaranya :
 Dokumen pendapatan
Dokumen pendapatan berisi seluruh informasi, seluruh asumsi pendapatanyang akan
diterima oleh perusahaan berdasarkan informasi yang sudah diterima dan bagian –
bagian di perusahaan . bagian piutang yang melaporkan piutang akan yang jatuh
tempo, bagian penjualan yang melaporkan tren penjualan dan sebagainya.
 Dokumen pengeluaran
Dokumen pengeluaran berisi seluruh rencana biaya belanja yang akan dikeluarkan
oleh perusahaan berdasarkan kebutuhan - kebutuhan perusahaan dimana perusahaan
biaya yuang akan dikkeluarkan berdasarkan dari laporan kebutuhan pembayaran
utang yang akan jatuh tempobagian rumah tangga yang akan melakukan pembelian
aset investaris dan sebbagainya.
 Laporan anggaran
Laporan anggaran adalah dokumen yang menyandingkan dokumen pendapatan dan
pengeluaran perusahaan yang mengambarkan anggaran secara utuh. Laporan
anggaran inilah yang diajukan ke direktur untuk persetujuan rencana pendapatan dan
biaya untuk masa datang.
c. Pada tahap ketiga, siswa diharuskan menemukan referensi belajar lain dari banyak
sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel,
video, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu
asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan.
d. Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk
mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan
grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan
baik.
e. Pada tahap kelima, guru memberikan penguatan, agar siswa memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang penuh tentang elemen yang dipelajari.

21
6. Asesmen
Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi
dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung.
Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara
bersama-sama melakukan diskusi tentang materi terkait kegiata project pembuatan aplikasi
anggaran tata kelola keuangan perusahaan., Asesmen sumatif dilakukan guru dengan
memberikan tugas kelompok, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
c. Pentingya proses anggaran tata kelola keuangan perusahaan
d. Manfaat membuat aplikasi anggaran tata kelola keuangan perusahaan berbasis
spreadshet
7. Pengayaan dan Remedial
a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan
pengayaan dengan pembelajaran tambahan.
b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan
remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Peserta Didik
1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran!
2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran
selanjutnya!
3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan
datang!
b. Refleksi Guru
1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen
diagnostik dan asesmen formatif)
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran
selanjutnya!
4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran?

C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
.......................................................................................................................................
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

22
Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul
yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk
melakukan proses pembelajaran berkaitan aplikas anggaran tata kelola keuangan
perusahaan
3. Glosarium
Dokumen pendapatan berisi seluruh informasi, seluruh asumsi pendapatanyang akan
diterima oleh perusahaan.
Dokumen pengeluaran berisi seluruh rencana biaya belanja yang akan dikeluarkan
oleh perusahaan.
Laporan anggaran adalah dokumen yang menyandingkan dokumen pendapatan dan
pengeluaran perusahaan yang mengambarkan anggaran secara utuh.
4. Daftar Pustaka
Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan
Akuntan Indonesia tahun 2009.
Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB,
Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan
dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB

23
BAB 5
APLIKASI PELAKSANAAN TATA KELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN

Nama Penyusun : Julia Ratma Wardani, S.Pd


:
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase : XI/F
Alokasi Waktu : JP ( @ 45 Menit )

A. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah : SMK Asta Mitra Purwodadi
Kompetensi Awal : Melakukan project pembuatan aplikasi pelaksnaan tata kelola
keuangan perusahaan
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif
Sarana dan Prasarana :
Alat : Laptop / komputer. LCD, Layar, Laser Pointer, Keja Kursi , ATK,
Printer, instal Listrik
Bahan : Power Point, Naskah kerja
Target Peserta Didik : Siswa kelas XI MPLB
Model Pembelajaran : Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami
a. Memahami dokumen – dokumen pelaksanaan tata kelola keuangan perusahaan
b. Memahami proses pelaksanaan tata kelola keuangan perusahaan
c. Menyusun aplikasi pelaksanaan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diajak berdiskusi terkait dokumen – dokumen pelaksanaan tata kelola
keuangan perusahaan, proses pelaksanaan tata kelola keuangan perusahaan dan menyusun
aplikasi proses pelaksanaan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet yang baik
secara efektif serta efisien digunakan dalam kegiatan hasil produk
3. Pertanyaan Pemantik

24
Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait aplikasi proses pelaksanaan
tata kelola keuangan perusahaan yaitu :
a. Pentingnya menyusun dokumen – dokumen pelaksanaan tata kelola keuangan
perusahaan?
b. Buatkan aplikasi pelaksanaan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet ?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active,
laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton,
spidol warna atau media lain.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian.
c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep
dasar , instruktur, sumber, koneksi dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam mata
pelajaran yang akan disampaikan
b. Pada bagian kedua, guru, menggunakan skenario atau permasalahan, lalu
siswamelakukan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dakam beberapa
kelompok untuk menyatakan ide/ pendapat, untuk melahirkan gagasan / pendapat / ide
dari peserta didik. guru mengunakan skenario dalam permasalahan lalu siswa
melaksanakan aktivitas
Beberapa hal yang dijadikan materi yang diberikan kepada siswa adalah
 Bukti kas masuk
Bukti kas masuk, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai.
Contoh : pembayaran tagihan dari perusahaan lain.
Contoh : Bukti kas masuk :

25
 Bukti kas keluar
Yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai
Contoh : pembayaran gaji, pembayaran utang – utang.
Contoh : Bukti kas keluar

 Kuintansi
Adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan
diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut. lembaran kuintansi terdiri dari
dua bagian, yaitu bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian
kiri yang tertinggal disebut soice ( dica sus ) sebagai arsip penerima uang.
Contoh : Bukti Kuitansi

 Setoran Bank
Bukti setoran bank adalah catatan transaksi (slip setoran) yang disediakan oleh pihak bank
untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan setoran uang ke bank, seperti untuk
investasi.
Ketika terjadi kesalahan pencatatan, bukti ini sangat dibutuhkan saat akan dibuat
rekonsiliasi bank, maka sebaiknya bukti ini disimpan dengan baik.
Contoh : Bukti Setoran Bank

 Bukti kas kecil


c. Pada tahap ketiga, siswa diharuskan menemukan referensi belajar lain dari banyak
sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel,

26
video, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu
asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan.
d. Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk
mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan
grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan
baik.
6. Asesmen
Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi
dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung.
Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara
bersama-sama melakukan diskusi tentang materi terkait kegiata project pembuatan aplikasi
pelaksanaan tata kelola keuangan perusahaan., Asesmen sumatif dilakukan guru dengan
memberikan tugas kelompok, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pentingya proses pelaksanaan tata kelola keuangan perusahaan
b. Manfaat pembuatan aplikasi peaksanaan tata kelola keuangan perusahaan berbasis
spreadshet
7. Pengayaan dan Remedial
a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan
pengayaan dengan pembelajaran tambahan.
b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan
remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Peserta Didik
1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran!
2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan
datang!
b. Refleksi Guru
1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen
diagnostik dan asesmen formatif)
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!

27
4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran?

C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
.......................................................................................................................................
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang
menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk
melakukan proses pembelajaran berkaitan aplikas pelaksanaan tata kelola keuangan
perusahaan
3. Glosarium
Bukti kas masuk, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai
Bukti kas keluar yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai
4. Daftar Pustaka
Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan
Indonesia tahun 2009.
Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB,
Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan
Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB

28
BAB 6
APLIKASI PELAPORAN TATA KELOLA KEUANGAN PERUSAHAAN

Nama Penyusun : Julia Ratma Wardani,S.Pd


:
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase : XI/F
Alokasi Waktu : JP ( @ 45 Menit )

A. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah : SMK Asta Mitra Purwodadi
Kompetensi Awal : project pembuatan aplikasi pelaporan tata kelola keuangan
perusahaan
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif
Sarana dan Prasarana :
Alat : Laptop / komputer. LCD, Layar, Laser Pointer, Keja Kursi , ATK,
Printer, instal Listrik

Bahan : Power Point, Naskah kerja


Target Peserta Didik : Siswa kelas XI MPLB
Model Pembelajaran : Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami
a. Memahami dokumen – dokumen pelaporan tata kelola keuangan perusahaan
b. Memahami proses pelaporan tata kelola keuangan perusahaan
c. Menyusun aplikasi pelaporan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diajak berdiskusi terkait dokumen – dokumen pelaporan tata kelola keuangan
perusahaan, proses pelaporan tata kelola keuangan perusahaan dan menyusun aplikasi
proses pelaporan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet yang baik secara
efektif serta efisien digunakan dalam kegiatan hasil produk

29
3. Pertanyaan Pemantik
Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait aplikasi proses pelaporan
tata kelola keuangan perusahaan yaitu :
a. Pentingnya menyusun dokumen – dokumen pelaporan tata kelola keuangan
perusahaan?
b. Buatkan aplikasi pelaporan tata kelola keuangan perusahaan berbasis spreadshet ?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active,
laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton,
spidol warna atau media lain.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian.
d. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep
dasar , instruktur, sumber, koneksi dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam mata
pelajaran yang akan disampaikan
b. Pada bagian kedua, guru, menggunakan skenario atau permasalahan, lalu
siswamelakukan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dakam beberapa
kelompok untuk menyatakan ide/ pendapat, untuk melahirkan gagasan / pendapat / ide
dari peserta didik. guru mengunakan skenario dalam permasalahan lalu siswa
melaksanakan aktivitas
1 ) Pengertian komunikasi
Komunikasi berasal dari kata “ Communicare’ yang berarti berpartisipasi atau
memberitahukan dan comunis yang bearti milik bersama , komunikasi
mengandung beberapa pengertian yaitu:
a. Pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling
mengerti serta saling percayademi mewujudkan hubungan yang baik secara
seseorang dengan orang lainnya,
b. Pertukaran fakta gagasan opini atau emosi antar dua orang atau lebih
c. Suatu hubungan yang dilakukan melalui surat , kata – kata , simbol atau pesan
yang bertujuan agar tiap manusia yang terlibat dalam proses dapat salingtukar
menukar arti dan pengertian terhadap sesuatu.

30
Komunikasi menyeliputi segala yang kita lakukan . komunikasi adalah alat
yang dipakai manusia melangsungkan interaksi sosial baik secara individu
denganindividu. Individu dengan individu ataupun kelompok dengan kelompok.
Komunikasi merupakan ketrampilan yang Paling penting dalam hidup kita.
2) Dimensi komunikasi
Dimensi komunikasi inteernal terdiri dari komunikasi vertikal dan komunikasi
horisontal
a. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal terdiri dari komunikasi kebawah dan komuikasi keatas
b. Komunikasi horisontal
Komunikasi horisontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan –
rekan sejawat dalam unit kerja yang sama.
1) Fungsi komunikasi
 Fungsi informal
Informasi yang didapat setiap anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjaanyasecara lebih pasti .
 Fungsi regulatif
Berkaitan dengan peraturan – peraturan yang berlaku dalam organisasi dimana
atasan mempunyai hak untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan
 Fungsi persuasif
Dalam mengatur organisasi kekuasaan dan wewenang tidak akan selalu
membawa hasil sesuai yang diharapkan
 Fungsi intergratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan
dapat melaksanakan tugas dan pekerjaaanm yang baik.
c. Pada tahap ketiga, siswa diharuskan menemukan referensi belajar lain dari banyak
sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel,
video, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu
asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan.
d. Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk
mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan
grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan
baik.
e. Pada tahap kelima, guru memberikan penguatan, agar siswa memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang penuh tentang elemen yang dipelajari.

31
6. Asesmen
Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi
dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung.
Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif pada saat siswa secara
bersama-sama melakukan diskusi tentang materi terkait kegiata project pembuatan aplikasi
pelaporan tata kelola keuangan perusahaan., Asesmen sumatif dilakukan guru dengan
memberikan tugas kelompok, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
c. Pentingya proses pelaporan tata kelola keuangan perusahaan
d. Manfaat pembuatan aplikasi pelaporan tata kelola keuangan perusahaan berbasis
spreadshet
7. Pengayaan dan Remedial
a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan
pengayaan dengan pembelajaran tambahan.
b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan
remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Peserta Didik
1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran!
2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan
datang!
b. Refleksi Guru
1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan
asesmen diagnostik dan asesmen formatif)
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang
pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran?

32
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
.......................................................................................................................................
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul
yang menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk
melakukan proses pembelajaran berkaitan aplikas pelaporan tata kelola keuangan
perusahaan
3. Glosarium
Komunikasi berasal dari kata “ Communicare’ yang berarti berpartisipasi atau
memberitahukan dan comunis yang bearti milik bersama
4. Daftar Pustaka
Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan
Akuntan Indonesia tahun 2009.
Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB,
Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan
dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB

33
BAB 7
BEP DAN PEMASARAN PRODUK

Nama Penyusun : Julia Ratma Wardani,S.Pd


:
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase : XI /F
Alokasi Waktu : ....JP ( @ 45 Menit )

A. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah : SMK Asta Mitra Purwodadi
Kompetensi Awal : Melakukan perhitungan BEP dan pemasaran produk
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif
Sarana dan Prasarana :
Alat : Laptop/Komputer, LCD, Layar, Laser Pointer, Meja Kursi, ATK,
Printer, Instalasi Listrik

Bahan : Power Point, Dokumen Kerja/Naskah Kerja


Target Peserta Didik : Siswa kelas XI MPLB
Model Pembelajaran : Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik diharapkan mampu:
a. mengidentifikasi ruang lingkup BEP
b. melakukan penghitungan BEP
c. mengidentifikasi ruang lingkup pemasaran produk
d. melakukan pemasaran produk umum secara offline dan online.
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diajak berdiskusi terkait perhitungan BEP dan langkah-langkah promosi
produk.
3. Pertanyaan Pemantik
Bagaimana langkah melakukan perhitungan BEP atas produk ?
Bagaimana langkah memasarkan produk ?

34
4. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active,
laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton,
spidol warna atau media lain.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian.
c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep
dasar, instruksi, sumber, koneksi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mata
pelajaran yang akan disampaikan.
b. Pada bagian kedua guru, mengutarakan skenario atau permasalahan, lalu siswa
melaksanakan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok untuk menyatakan ide/pendapat, untuk melahirkan gagasan/pendapat/ide
dari peserta didik.
Berikut ini bahan materi yang diberikan kepada siswa:
1) Pengertian BEP (Break Even Point)
Masih banyak orang yang menyalah-artikan bahwa Break Even Point (BEP)
merupakan balik modal. Padahal balik modal dan Break Even Point memiliki
definisi yang berbeda. Dalam istilah akuntansi, balik modal bisa diartikan sebagai
return of investment dimana yang dihitung adalah modal yang Anda keluarkan
untuk menjalankan bisnis sehingga mampu memberikan keuntungan pada jangka
waktu tertentu.
Sedikit berbeda dengan balik modal, Break Even Point lebih memerhatikan besaran
biaya operasional yang dikeluarkan berdasarkan aktiva tetap dan tidak tetap.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Break Even Point atau BEP merupakan
titik dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah pengeluaran atau biaya yang
dikeluarkan untuk memproject barang/jasa atau yang disebut dengan titik impas.
Berbeda dengan return of investment dimana berfungsi sebagai analisis seberapa
efisiensi penggunaan modal yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha, analisis
BEP membantu bagaimana perusahaan bisa mengefisiensikan projectnya untuk
mencapai laba yang optimal.
Adapun fungsi atau tujuan perhitungan Break Even Point (BEP) sebagai berikut.

35
a) Pengusaha mampu menentukan volume kapasitas project yang tersisa setelah
BEP tercapai hal ini akan membantu perusahaan memproyeksikan laba
maksimumnya.
b) Pengusaha bisa menentukan langkah efisiensi kerja yang bisa dilakukan.
Contohnya, mengurangi beban yang dianggap tidak perlu.
c) Mengetahui perubahan nilai laba jika terjadi perubahan harga produk. Hal ini
karena nilai BEP dengan harga produk dan laba memiliki hubungan linier. Itu
artinya jika salah satu nilai tinggi maka elemen lainnya juga tinggi.
d) Mampu mengetahui perubahan laba sehingga perusahaan bisa mengantisipasi
nilai kerugian ketika terjadi penurunan penjualan.
e) Pengusaha dapat menentukan margin untuk memperoleh keuntungan.
Intinya, adanya perhitungan BEP ini adalah sebagai pedoman bagi pengusaha untuk
mengefisiensikan project untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Pengusaha
bisa menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomis bagi bisnisnya pada periode
mendatang. Pengusaha juga menjadi lebih jeli dalam memberikan inovasi pada
produk-produknya.
Terdapat empat komponen pembentuk perhitungan Break Even Point (BEP) yaitu:
a) Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap atau fixed cost merupakan biaya yang nilainya tidak berubah meski
ada perubahan operasional bisnis. Perubahan yang dimaksud adalah ada atau
tidaknya aktivitas operasional perusahaan untuk memproject barang pada
periode tertentu. Misalnya biaya tenaga kerja, biaya sewa, atau biaya
penyusutan peralatan.
b) Biaya variabel (variable cost)
Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel nilainya berubah-ubah sesuai
dengan kapasitas project. Biaya variabel bisa saja meningkat atau menurun
sesuai dengan permintaan. Misalnya biaya bahan baku, biaya transportasi, atau
biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan kapasitas project.
c) Harga jual (price)
Harga jual merupakan besaran harga setelah menentukan seluruh biaya project
ditambah dengan nilai keuntungan atau margin. Harga jual biasanya dihitung
per-unit setelah project.
d) Pendapatan (revenue)
Pendapatan atau penghasilan merupakan perhitungan hasil yang didapat dari
penjualan. Jumlah pendapatan didapat dari harga jual dikalikan dengan jumlah

36
produk yang terjual. Nilai pendapatan berfungsi untuk proyeksi pendapatan
pada periode selanjutnya dengan nilai keuntungan dan/atau jumlah unit dan
harga yang berbeda.
Break Even Point atau BEP umumnya dapat dihitung menggunakan tiga metode;
metode persamaan, metode margin kontribusi dan metode grafik. Meskipun
memiliki perbedaan bentuk atau variasi analisis, namun pada dasarnya hasil
akhirnya tetap sama. Berikut penjabaran metode perhitungan Break Even Point.
a) Metode persamaan
Metode persamaan merupakan metode yang digunakan berdasarkan laporan
laba rugi.
 Rumus pertama digunakan untuk mengetahui berapa unit jumlah
barang/jasa yang harus diproject untuk mencapai BEP yaitu:
BEP (unit) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (Harga Jual Per Unit
Produk – Biaya variabel setiap unit produk
 Rumus kedua adalah untuk mengetahui berapa rupiah nilai penjualan yang
harus diterima untuk mendapatkan titik impas. Adapun rumusnya sebagai
berikut.
BEP (rupiah) = Total Biaya Tetap (Fixed Cost) / (1 – Biaya Variabel
Setiap Unit Produk / Harga Jual Per Unit)
atau
BEP (Satuan Rupiah) = (Biaya Tetap / Harga Jual Per Unit – Biaya
Variabel) x Harga Jual per Unit
 BEP untuk produk ganda
BEP Produk Ganda = Biaya Tetap (Fixed Cost) / [(1 – v/c) x Wi]
Dimana v/c merupakan perbandingan variable cost atau biaya variabel dan
harga jual. Sedangkan Wi menyatakan persentase dari total penjualan tiap
produk dalam rupiah atau bisa disebut dengan bobot kontribusi margin. Pada
keadaan BEP laba operasionalnya sama dengan nol sehingga menghasilkan
jumlah produk yang dijual mencapai BEP ditambah biaya tetap.
b) Metode kontribusi unit
Metode kontribusi unit merupakan metode berdasarkan jumlah margin
kontribusi. Margin kontribusi sendiri adalah selisih antara pendapatan dari hasil
penjualan dengan biaya variabel. Dengan menggunakan metode ini, pengusaha
dapat mengetahui berapa keuntungan dari suatu produk yang berhasil dijual
dengan mengukur hasil dari penjualan terhadap keuntungan.

37
Margin kontribusi unit = Pendapatan – Biaya variabel (Variable Cost)
Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi / Penjualan
Berdasarkan dasar rumus di atas akan menghasilkan rumus:
BEP (Unit) = Biaya Tetap / Margin Kontribusi per Unit
atau
BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual – Biaya variabel)
Sedangkan untuk satuan rupiah:
BEP (Satuan Rupiah) = Biaya Tetap / Rasio Margin Kontribusi
c) Metode grafik
Selain dengan metode persamaan, BEP atau Break Even Point dapat
digambarkan melalui metode grafik. Grafis BEP akan menunjukkan volume
penjualan pada sumbu x atau garis horizontal dan biaya akan terletak pada
sumbu y atau garis vertikal. Nah, titik impas atau BEP terletak pada
perpotongan antara garis volume penjualan dan garis biaya. Grafik BEP
mampu mempermudah pengusaha untuk melihat dan mengevaluasi perubahan
volume tahun lalu dan memproyeksikan volume penjualan pada tahun
selanjutnya.
2) Cara Menghitung Keuntungan Usaha
Dalam menjalankan suatu usaha, keuntungan adalah raja. Keuntungan diartikan
sebagai jumlah pendapatan dikurangi dengan jumlah pengeluaran, yakni jumlah
uang yang "didapat" oleh sebuah usaha selama masa perhitungan tertentu. Secara
umum, semakin banyak keuntungan yang didapatkan maka semakin baik, karena
keuntungan dapat diinvestasikan kembali ke dalam usaha atau disimpan oleh
pemilik usaha. Mampu menentukan keuntungan dalam usaha secara akurat
merupakan bagian yang penting dalam sebuah usaha, agar dapat
mempertimbangkan tingkat kesehatan finansial sebuah usaha. Menentukan
keuntungan juga dapat membantu dalam menentukan harga jual barang dan jasa,
menentukan gaji karyawan dan lainnya.
Berikut langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung keuntungan usaha:
a) Awali dengan harga untuk menentukan total pendapatan usaha
Untuk menemukan keuntungan usaha, mulailah dengan menambahkan
seluruh uang yang akan digunakan untuk melakukan usaha dalam waktu
tertentu (misalnya per tiga bulan, tahunan, bulanan, dan lainnya). Tambahkan
jumlah penjualan barang atau jasa selama periode waktu itu. Hal ini dapat
berasal dari beberapa sumber, termasuk produk yang terjual, jasa yang

38
diberikan, pembayaran keanggotaan atau dalam hal lembaga pemerintahan,
pajak, biaya, penjualan hak atas sumber daya, dan sebagainya.
b) Hitung jumlah biaya usaha selama masa perhitungan.
Biaya yang dikeluarkan dalam usaha dapat bermacam-macam, tergantung pada
jenis operasi yang digunakan. Umumnya, jumlah biaya usaha melambangkan
semua uang yang digunakan untuk melakukan usaha selama masa perhitungan
yang sedang dianalisis. Lihat bagian di bawah ini untuk pembagian detail jenis-
jenis biaya yang dapat terjadi saat menjalankan usaha.
c) Kurangi jumlah pengeluaran dari jumlah pendapatan.
Anda dapat menghitung keuntungan dengan mudah jika menemukan nilai yang
akurat untuk jumlah pendapatan dan pengeluran usaha. Sederhananya, kurangi
pengeluaran dengan pendapatan untuk mendapatkan nilai keuntungan. Nilai
yang didapatkan untuk keuntungan usaha menggambarkan jumlah uang yang
didapat dalam periode waktu yang Anda tentukan. Penggunaan uang ini
merupakan kewenangan dari pemilik usaha. Mereka dapat menggunakannya
untuk diinvestasikan kembali ke dalam usaha, membayar pinjaman, dibagikan
kepada pemegang saham, atau ditabung.
d) Untuk dicatat bahwa nilai negatif keuntungan disebut “kerugian bersih”
Daripada menyebutnya sebagai usaha yang mengalami "keuntungan negatif",
kita biasa menyebutnya "mengalami kerugian bersih" atau "kerugian
operasional bersih (NOL)". Jika usaha Anda mendapatkan hasil demikian, ini
berarti tiba waktunya untuk berfokus, karena usaha Anda menghabiskan lebih
banyak uang daripada yang bisa didapatkan. Hampir di setiap usaha hal ini
harus dihindari, walaupun di awal mula usaha berjalan terkadang sulit untuk
dihindari. Contoh NOL yaitu sebuah usaha harus membayar biaya operasi
dengan melakukan peminjaman atau mendapatkan modal tambahan dari
investor.
e) Lihat dengan seksama penghasilan dan biaya di laporan laba rugi usaha.
Karena perhitungan aktual yang digunakan untuk menemukan keuntungan
dalam usaha sangat mudah, bagian tersulit dalam menghitung keuntungan
dalam periode tertentu adalah menemukan informasi mengenai pendapatan dan
pengeluaran yang akurat. Untungnya, kebanyakan usaha diharuskan untuk
membuka dokumen perhitungan yang disebut dengan laporan laba rugi, yang
mencantumkan sumber pendapatan dan pengeluaran perusahaan secara detail.
Laporan laba rugi biasanya berisi detail laporan sumber pendapatan dan

39
pengeluaran perusahaan maupun nilai "jumlah" total keuntungan selama masa
perhitungan (dikatakan demikian karena nilai ini biasanya ditemukan di bagian
bawah laporan laba rugi). Dengan menggunakan informasi laporan laba rugi,
Anda dapat menghitung total keuntungan usaha dengan akurat.
Kemudian selanjutnya adalah memperinci pendapatan dan pengeluaran, berikut
langkah – langkahnya.
a) Awali dengan nilai penjualan usaha Anda
Meskipun keuntungan perusahaan biasanya dinyatakan sebagai pendapatan
dikurangi dengan pengeluaran, dua unit ubu biasanya dihitung dari berbagai
sumber ialah pendapatan dan pengeluaran itu sendiri. Jadi, jika Anda mulai
menghitung keuntungan usaha dari awal, Anda akan bekerja dengan beberapa
nilai sumber pendapatan dan pengeluaran, dan bukan satu nilai dari masing-
masing sumber. Pada bagian ini, Anda akan memperinci pendapatan dan
pengeluaran usaha untuk menghitung keuntungan sedikit demi sedikit. Diawali
dari keuntungan penjualan; jumlah uang yang dihasilkan oleh usaha dari
penjualan barang dan jasa, dikurangi pengembalian, potongan harga, dan
penerimaan barang yang hilang atau rusak.
b) Kurangi biaya produk yang terjual (COGS) untuk mendapatkan pendapatan
kotor.
Dalam usaha, harus ada uang yang dikeluarkan untuk menghasilkan uang.
Produk harus dibuat dari bahan baku, dan karena bahan baku atau pekerja tidak
akan mau membuat produk dengan gratis, ini berarti Anda memerlukan biaya
untuk membuat produk yang akan dijual. Biaya ini disebut biaya produk yang
terjual, atau COGS. Yang termasuk dalam COGS ialah bahan baku dan biaya
pekerja yang secara langsung berhubungan dengan pembuatan produk yang
dijual, tapi tidak termasuk biaya tidak langsung seperti distribusi, pengiriman,
dan upah pekerja penjual.[2] . Kurangi COGS dari penjualan bersih untuk
mendapatkan pendapatan kotor.
c) Kurangi semua biaya operasional.
Perusahaan tidak hanya mengeluarkan uang untuk menjual produk dan/atau
jasa pada konsumen. Perusahaan juga harus membayar karyawan, biaya usaha
pemasaran dan juga biaya listrik. Biaya-biaya ini biasaya disebut biaya
operasional dan ditentukan dari kebutuhan biaya yang digunakan untuk
menjaga jalannya usaha, yang tidak secara langsung berhubungan dengan
penghasilan dan pelaksanaan produk atau jasa yang dijual.

40
d) Kurangi beban penyusutan/amortisasi
Setelah mengurangi biaya operasional usaha, Anda juga akan mengurangi
biaya sehubungan dengan penyusutan dan amortisasi. Penyusutan dan
amortisasi berhubungan (tapi tidak serupa) dengan biaya. Penyusutan
melambangkan berkurangnya nilai aset berwujud seperti perlengkapan dan
peralatan karena penggunaan dan keausan masa pakai aset dari operasi normal,
sedangkan amortisasi melambangkan berkurangnya nilai aset tak berwujud
seperti hak paten dan hak cipta dari umur aset. Mengurangi biaya-biaya ini
setelah mengurangi biaya operasi akan memberikan Anda nilai pendapatan
usaha.
e) Kurangi juga dengan biaya lainnya.
selanjutnya, Anda akan menghitung biaya luar biasa yang mungkin bukan
merupakan perlengkapan dalam menjalankan usaha secara normal. Biaya
semacam ini meliputi bunga pinjaman, pelunasan hutang, pembelian aset baru,
dan lainnya. Ini semua dapat bervariasi untuk setiap masa perhitungan,
khususnya jika strategi usaha perusahaan berubah.
f) Tambahkan pendapatan satu kali
Selain mendapatkan nilai luar biasa lainnya, sebuah usaha juga bisa
mendapatkan pendapatan satu kali, misalnya kesepakatan usaha dengan
perusahaan lainnya, penjualan aset berwujud seperti peralatan, dan penjualan
asrt yang tak berwujud seperti hak cipta dan merek dagang.
g) Kurangi pajak untuk menemukan pendapatan bersih
Terakhir, ketika semua pendapatan dan pengurangan telah dihitung, biaya akhir
yang biasanya dikurangi dari pendapatan usaha yang tertera di laporan laba
rugi ialah pajak usaha. Perlu dicatat bahwa pajak sebuah usaha dapat dikenai
lebih dari 1 aturan pemerintahan (singkatnya, sebuah usaha bisa saja membayar
pajak pada negara dan juga pada daerah). Sebagai tambahan, harga pajak yang
dibayarkan dapat berubah bergantung lokasi usaha dijalankan dan berapa
banyak usaha tersebut mendapatkan keuntungan. Sekali Anda mengurangi
biaya Anda sehubungan dengan pajak, nilai yang Anda peroleh sudah
merupakan pendapatan bersih usaha, dan pendapatan tersebut dapat digunakan
berdasarkan kebijakan pemiik usaha.
3) Strategi Pemasaran Produk Online

41
Strategi pemasaran umumnnya terbagi menjadi dua. Yaitu B2B atau business to
business dan B2C atau business to customer. Berikut ini adalah strategi pemasaran
yang bisa Anda terapkan pada bisnis Anda :
a) Menggunakan media sosial
Media sosial kini menjadi salah satu platform promosi yang sangat ampuh.
Apalagi dengan era digital yang terus tumbuh seperti saat ini. Segalanya serba
cepat denagn informatif. Tak heran banyak pebisnis ataupun perusahaan yang
menginvestasikan banyak uang untuk membuat brand awareness yang bagus
untuk produk mereka.
Menggunakan media sosial sebagai sarana promosi, sudah tentu Anda dituntut
untuk memiliki kreativitas. Kreativitas dalam menarik pelanggan menjadi
faktor utama pada strategi ini. Anda juga harus dapat menganalisa tren yang
sedang berlangsung sehingga Anda selalu dapat mengikuti kemauan pasar.
b) Menawarkan produk secara gratis
Taktik ini masih dianggap ampuh untuk menjaring konsumen. Karena, hari ini
siapa sih yang akan menolak gratisan? Alasan lain kenapa strategi ini masih
dan akan selalu digunakan adalah agar orang tertarik untuk membeli. Apalagi
jika calon pelanggan belum pernah membeli produk yang bersangkutan.
Sebuah perusahaan bisa langsung menawarkan produk sample atau contoh
gratis secara door to door kepada calon konsumen. Jika produk tersebut adalah
jasa atau produk digital, Anda bisa menawarkan free trial atau coba gratis
untuk menarik minat konsumen mengatahui sebuah produk.
c) Menggunakan iklan PPC
PPC atau pay per click adalah jenis internet marketing yang bekerja dengan
cara pemasang iklan hanya perlu membayar setiap iklan yang diklik oleh target
konsumen.Iklan jenis ini lebih efektif, efisien, dan juga ekonomis dibandingkan
iklan konvensional.
d) Email Marketing
Email marketing adalah cara lain stategi pemasaran yang patut Anda coba.
Contohnya penerapan email marketing adalah pengiriman pesan newsletter dan
promosi melalui email. Meski banyak yang menganggap email marketing
sebagai spam yang berpotensi menganggu konsumen, fakta justru berkata
sebaliknya. Pengguna email marketing justru makin bertambah setiap tahun.
Email marketing dapat dikatakan 40 kali lebih efektif untuk menjangkau
konsumen dibandingkan dengan media sosial. Efektivitas yang tinggi ini besar

42
kemungkinan brand dapat menjangkau konsumen di area pribadi mereka, yaitu
kotak masuk email. Kita semua tentu paham bahwa email adalah salah satu
fitur yang paling vital pada kehidupan manusia hari ini.
e) Affiliate marketing
Affiliate marketing atau pemasaran afiliasi berarti pelanggan umum Anda bisa
mengiklankan produk Anda ke teman-teman atau pengikut mereka di media
sosial mereka. Sebagai informasi, Jejualan juga punya program afiliasi yang
bisa Anda ikuti. Klik disini untuk informasi lebih lanjut.
4) Strategi Pemasaran Produk Offline
berikut beberapa taktik cerdas untuk memasarkan produk secara offline yang bisa
Anda ikuti:
a) Komunikasi langsung
Sebelum adanya iklan secara online dan melalui email, pemasaran melalui
SMS adalah pilihan pertamanya dan tidak dipungkiri masih banyak yang
menggunakannya. Fakta bahwa banyak bisnis meminta nomor ponsel
pelanggan saat mendaftar adalah untuk layanan dan menunjukkan bahwa
mereka menggunakan pemasaran melalui SMS.
Bila memungkinkan bisnis harus menggunakan komunikasi langsung untuk
melakukan promosi. Menawarkan diskon selama masa promosi, serta layanan
khusus, dapat meningkatkan pendapatan. Dalam beberapa kasus melalui SMS
lebih efisien daripada mengirim email atau menjangkau pembeli melalui media
sosial.
b) Iklan Cetak
Anda sebagai pemilik bisnis harus mendiversifikasi tentang cara pemasaran.
Semakin banyak saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan maka
semakin banyak pula orang yang akan dijangkau. Iklan yang dicetak secara
offline dapat memberikan kontribusi yang signifikan. Memposting iklan di
majalah lokal atau mencetak kartu nama dapat meningkatkan visibilitas usaha
di komunitas offline lokal.
c) Bertujuan untuk musim ramai
Iklan cetak harus segera diluncurkan ketika momen musim pemasaran sedang
naik . Bergantung pada target audiens, mungkin ada lebih dari satu musim
dalam setahun. Untuk anggaran, bila penjualan dilakukan selama musim ramai
tercatat mencapai 30 persen, maka investasikan 30 persen dari anggaran
pemasaran selama periode ini.

43
d) Radio
Gelombang AM/ FM tradisional masih memiliki pemirsa dan layak untuk
diiklankan di sini. Orang yang mendengarkan di mobil mereka berpotensi
menjadi audiens yang besar. Mempromosikan barang melalui iklan memang
terlihat lebih mahal namun akan didengarkan oleh banyak orang. Kebanyakan
mobil mempunyai gelombang radio dan orang akan mendengarkannya ketika
mengemudi terutama saat sedang macet.
e) Gunakan umpan balik ke pelanggan
Sertakan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan saat pemasaran
offline. Targetkan pelanggan tetap atau meminta mereka untuk mengikuti
survei. Saat merencanakan meletakkan iklan di radio, tanyakan apa yang ingin
mereka dengar. Dengan begitu, pelanggan yang ada akan menjadi target.
Namun hindari menelepon orang yang bukan pengguna terdaftar.
f) Baliho
Salah satu alat pemasaran yang ampuh adalah baliho. Akan sangat terlihat oleh
berbagai potensial orang mulai dari pengemudi mobil, motor, pelari, pejalan
kaki dan lain-lain. Baliho menargetkan orang-orang dari berbagai generasi dan
latar belakang sosial sehingga pendekatan satu ukuran untuk semua ini dapat
memberikan hasil yang sangat baik. Isi baliho memiliki peran yang sangat
penting.
g) Gandeng penulis
Saat merancang kampanye untuk audiens offline, penulis pemasaran
profesional dapat menambahkan bahan khusus dan tagline moto yang menarik
perhatian pembaca. Pemiliki bisnis harus menyadari bahwa pemasaran offline
dapat memenangkan sebagian besar pasar. Iklan offline juga dapat
meningkatkan visibilitas bisnis dan menghasilkan prospek baru.
c. Pada tahap ketiga, siswa diharuskan menemukan referensi belajar lain dari banyak
sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel,
video, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu
asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan.
d. Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk
mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan
grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan
baik.

44
e. Pada tahap kelima, guru memberikan penguatan, agar siswa memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang penuh tentang elemen yang dipelajari.

6. Asesmen
Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi
dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung
kepada
siswa.
Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif (proses) pada saat siswa
secara bersama-sama melakukan diskusi terkait BEP dan pemasaran produk.
Asesmen sumatif dilakukan guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Melakukan perhitungan BEP atas produk
b. Melakukan pemasaran produk kepada Perusahaan
7. Pengayaan dan Remedial
a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan
pengayaan dengan pembelajaran tambahan.
b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan
remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Peserta Didik
1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran!
2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran
selanjutnya!
3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan
datang!
b. Refleksi Guru
1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen
diagnostik dan asesmen formatif)
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada pembelajaran
selanjutnya!
4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran?

45
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
.......................................................................................................................................
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang
menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk
melakukan proses pembelajaran berkaitan dengan BEP dan pemasaran produk
3. Glosarium
Break Even Point atau BEP merupakan titik dimana jumlah pendapatan sama dengan
jumlah pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk memproject barang/jasa atau yang
disebut dengan titik impas
4. Daftar Pustaka
Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan
Indonesia tahun 2009.
Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB,
Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan
Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB.

BAB 8

46
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT ADMINISTRASI TATA KELOLA
KEUANGAN PADA PERUSABAAN

Nama Penyusun : Julia Ratma Wardani,S.Pd


:
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Kelas/Fase : XI /F
Alokasi Waktu : ....JP ( @ 45 Menit )

A. INFORMASI UMUM
Identitas Sekolah : SMK Asta Mitra Purwodadi
Kompetensi Awal : Melakukan evaluasi dan tindak lanjut administrasi pengelolaan
sarana dan prasarana di perusahaan komersial
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, mandiri, dan kreatif
Sarana dan Prasarana :
Alat : Laptop/Komputer, LCD, Layar, Laser Pointer, Meja Kursi, ATK,
Printer, Instalasi Listrik
Bahan : Power Point, Dokumen Kerja/Naskah Kerja
Target Peserta Didik : Siswa kelas XI MPLB
Model Pembelajaran : Project Based Learning

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami
a. Melakukan implementasi sistem tata kelola sapras
b. Melakuka evaluasi sistem tata kelola sapras
c. Melakukan perbaikan sistem tata kelola sapras
2. Pemahaman Bermakna
Peserta didik diajak berdiskusi terkait langkah terakhir dalam project evaluasi dan tindak
lanjut sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial

3. Pertanyaan Pemantik

47
Mengajukan pertanyaan pemantik kepada peserta didik terkait evaluasi dan tindak lanjut
sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial yaitu :
a. Bagaimana langkah evaluasi sistem administrasi tata kelola sapras di industri
komersial?
b. Bagaimana langkah tindak lanjut sistem administrasi tata kelola sapras di industri
komersial?
4. Persiapan Pembelajaran
a. Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active,
laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton,
spidol warna atau media lain.
b. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, sertalingkup dan teknik penilaian.
c. Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing
5. Kegiatan Pembelajaran
a. Pada bagian awal, guru menyampaikan dasar pengetahuan yang terdiri dari konsep
dasar, instruksi, sumber, koneksi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mata
pelajaran yang akan disampaikan.
b. Pada bagian kedua guru, mengutarakan skenario atau permasalahan, lalu siswa
melaksanakan aktivitas brainstorming. Ini berarti siswa dibagi ke dalam beberapa
kelompok untuk menyatakan ide/pendapat, untuk melahirkan gagasan/pendapat/ide
dari peserta didik.
Berikut ini bahan materi yang diberikan kepada siswa:
1) Pengertian Evaluasi Usaha
Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha
bisnis. Prinsip dasar utama evaluasi usaha yaitu membandingkan rencana usaha
yang sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang sudah dicapai pada
akhir masa project. Sebuah usaha dapat dikatakan berhasil jika usaha tersebut bisa
memenuhi kewajiban membayar bunga modal, upah tenaga kerja luar, alat-alat luar
yang digunakan, serta sarana project yang lainnya dan juga termasuk kewajibannya
pada pihak ketiga.
Tujuan evaluasi usaha adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat
keberhasilan pelaksanaan usaha, apakah usaha tersebut sudah berjalan sesuai
dengan yang direncanakan dan memberikan hasil seperti apa yang diharapkan.
Kegunaan dari adanya evaluasi usaha yaitu:

48
a) Untuk memperkecil resiko kegagalan investasi dan dapat memperbesar peluang
keberhasilan investasi yang bersangkutan.
b) Untuk memandu pemilik dana untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana
yang dimiliki.
Berikut beberapa alasan pentingnya melakukan evaluasi strategi:
a) Ketika terjadi perubahan kondisi dan situasi pasar serta perekonomian di mana
pasar semakin berkembang, teknologi pun berubah, dan pesaing-pesaing baru
akan bermunculan.
b) Aktivitas perusahaan yang semakin hari semakin kompleks dan rumit, maka
dibutuhkan suatu kontrol yang lebih baik.
c) Semakin terdensentralisirnya kekuasaan dan wewenang para manajer
membutuhkan suatu alat untuk mengetahui aktivitas dan kinerja para
pekerjanya.
2) Permasalahan Dalam Usaha dan Solusinya
a) Waktu
Waktu adalah salah satu masalah yang paling sering dihadapi pengusaha.
Banyak pengusaha yang tidak bisa membagi waktunya dengan baik sehingga
menyebabkan masalah bisnis lainnya seperti telat meeting yang bisa
menyebabkan kehilangan klien, atau jatuh sakit karena terlalu banyak
memikirkan pekerjaan. Untuk itu, seorang pengusaha harus mulai menerapkan
manajemen waktu yang baik dengan mencoba membuat jadwal harian agar
semua rencana pada hari itu dapat berjalan dengan baik. Nah, artinya waktu
dan pengaturan dalam memanfaatkanmya itu sangat berharga bagi seorang
pengusaha.
b) Kurang percaya diri
Banyak pengusaha yang kurang percaya diri untuk mengakui bahwa ia
memiliki sebuah bisnis. Hal ini biasanya terjadi ketika kita baru memulai bisnis
karena kurang percaya diri inilah pengusaha jadi tidak mudah dikenal oleh
orang lain. Padahal dengan percaya diri yang tinggi, kalian secara tidak
langsung dapat melakukan branding terhadap diri sendiri sebagai pengusaha
yang menjual produk atau jasa tertentu sehingga produk yang dijual lebih
mudah dikenali orang lain.
c) Tidak adanya dukungan keluarga
Beberapa orang masih berpikir berbisnis itu bisa memberikan kerugian besar.
Hal inilah yang membuat banyak keluarga tidak mendukung anggota

49
keluarganya memulai bisnis. Padahal, dukungan keluargalah yang dapat
mendorong menjalankan sebuah bisnis. Fokus dalam mengelola bisnis dengan
baik membuat keluarga akan melihat bahwa kalian serius dalam menjalankan
bisnis
d) Pindah bidang bisnis
Ada beberapa pengusaha yang mudah menyerah ketika mendapati bisnisnya
sepi dan tidak berkembang. Misalnya kalian menjual sepatu dan sepi pesanan,
lalu pindah ke bisnis furniture/mebel tapi ternyata tidak berkembang, kemudian
kalian pindah lagi ke bisnis lainnya. Hal inilah yang sebenarnya membuat
bisnis kalian tidak berkembang. Jika bisnis yang kalian miliki sepi dan tidak
berkembang, yang harus kalian lakukan
adalah fokus dan pikirkan strategi baru untuk mengembangkan bisnis.
e) Perang harga
Jadi untuk keluar dari masalah ini, jangan pernah menurunkan harga, tapi
cobalah memberikan harga yang cocok sesuai dengan kualitas barang kita.
Berikan pelayanan yang terbaik yang dapat membuat pelanggan menjadi puas.
Mengapa begitu? Karena tidak semua konsumen menginginkan harga yang
murah, tapi ada juga konsumen yang mencari produk atau barang dengan
kualitas bagus dan bisa memberikan kenyamanan dalam berbelanja. Jadi
berlatihlah menjadi usahawan yang dapat memberikan pelayanan terbaik buat
pelanggan.
f) Manajemen keuangan yang buruk
Keuangan adalah salah satu hal penting yang harus dikelola dengan bijak untuk
kelangsungan perusahaan. Jika keuangan tidak dikelola dengan baik,
pendapatan dan pengeluaran tidak akan terkontrol, sehingga bisa menyebabkan
kebangkrutan. Dengan manajemen keuangan yang baik, dapat dengan mudah
membuat perencanaan, memonitor dan mengontrol
keuangan, hingga mengatur modal kerja. Untuk menerapkan manajemen
keuangan yang baik, kalian membutuhkan laporan keuangan yang tepat. Oleh
karena itu, kalian membutuhkan sistem akuntansi yang handal dalam
menjalankan usaha/bisnis kalian.
3) Tahapan dalam Melakukan Evaluasi Usaha
a) Analisis terhadap aspek pasar, hal ini dianggap penting karena tidak ada
sebuah proyek bisnis yang dimana akan berhasil tanpa adanya sebuah bentuk
dari permintaan terhadap barang serta jasa yang dibentuk oleh dari proyek itu

50
sendiri. Pada dasarnya sebuah analisis dari pasar sendiri akan memiliki tujuan
untuk mengetahui dari berapa besar luas yang dimiliki oleh pasar.
b) Analisis aspek teknik, dalam hal ini adalah melakukan penentuan dari jenis
teknologi yang dimana akan dianggap paling sesuai dengan kebutuhan yang
dimiliki oleh sebuah usah yang dilakukan pengkajian.
c) Analisis aspek finansial, dalam hal ini akan digunakan untuk mencari tahu
karakteristik finansial yang berasal dari sebuah perusahaan dengan cara
menggunakan berbagai macam bentuk dari data akuntansi yang dimiliki
olehnya.
d) Evaluasi kemajuan, dalam hal ini adalah merupakan sebuah bentuk dari
proses yang dimana akan terjadi secara terus menerus dan juga akan menjadi
berkesinambungan.
e) Melakukan monitoring, terhadap evaluasi dari usaha hal ini akan dilakukan
untuk menjadi sebuah dasar untuk pelaku usah menjadi maju dan juga sukses
dalam berbisnis.
c. Pada tahap ketiga, siswa diharuskan menemukan referensi belajar lain dari banyak
sumber, agar permasalahan yang ada akan semakin jelas. Referensi belajar bisa artikel,
video, lingkungan sekitar, perpustakaan, berita, situs internet, buku dan apapun itu
asalkan bahan berasal dari sumber yang relevan.
d. Pada tahap keempat, siswa diminta untuk berdiskusi dalam sebuah grup untuk
mematangkan bahan sumber yang ada, lalu merumuskan solusi untuk permasalahan
grup. Sehingga pertukaran pengetahuan dalam grup diskusi bisa dilaksanakan dengan
baik.
e. Pada tahap kelima, guru memberikan penguatan, agar siswa memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang penuh tentang elemen yang dipelajari.
6. Asesmen
Asesmen pada elemen ini dilakukan asesmen diagnostik setelah guru melakukan presentasi
dan menjelaskan prosedur kerjanya dengan melakukan tanya jawab secara langsung.
Selain asesmen diagnostik, guru juga melakukan asesmen formatif (proses) pada saat siswa
secara bersama-sama melakukan diskusi terkait evaluasi dan tindak lanjut dalam usaha.
Asesmen sumatif dilakukan guru dengan memberikan tugas kelompok, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Melakukan evaluasi sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial
b. Melakukan tindak lanjut sistem administrasi tata kelola sapras di industri komersial.

51
7. Pengayaan dan Remedial
a. Siswa yang mengalami perkembangan yang baik pada saat pembelajaran, diberikan
pengayaan dengan pembelajaran tambahan.
b. Siswa yang mengalami ketertinggalan dalam memahami pembelajaran diberikan
remidial sesuai dengan tingkat ketertinggalan masing-masing siswa.
8. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Peserta Didik
1) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan selama pembelajaran!
2) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
3) Tuliskan saran yang dapat diterapkan untuk perbaikan pembelajaran yang akan
datang!
b. Refleksi Guru
1) Apakah semua siswa mencapai tujuan pembelajaran? (dibuktikan dengan asesmen
diagnostik dan asesmen formatif)
2) Sebutkan hal-hal positif apa yang telah dilakukan untuk menunjang pembelajaran!
3) Sebutkan hal-hal negatif (kekurangan) apa yang ingin diperbaiki pada
pembelajaran selanjutnya!
4) Apakah metode pembelajaran yang dilakukan telah membantu siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran?

C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
.......................................................................................................................................
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Bahan bacaan guru dan peserta didik menggunakan bantuan internet dan buku/modul yang
menunjang elemen pembelajaran ini. Materi ini digunakan siswa dan guru untuk
melakukan proses pembelajaran berkaitan evaluasi dan tindak lanjut sistem administrasi
tata kelola sapras di industri komersial
3. Glosarium
Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis
4. Daftar Pustaka
Standar MPLB keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP) Ikatan Akuntan
Indonesia tahun 2009.

52
Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan MPLB Golongan Jasa MPLB,
Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa MPLB, Pembukuan dan
Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi MPLB.
Raja, Oscar, Ferdy Jalu, dan Vincent D’ral, 2010. Kiat Sukses Mendirikan dan Mengelola
UMKM. Jakarta: Lpress.
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Yogyakarta:BPFE, ed. 4,
2010).

53

Anda mungkin juga menyukai