Anda di halaman 1dari 16

FISIKA BANGUNAN II

DOSEN : KRISTIANA BEBHE ST,MT

“SOUND SYSTEM”

FRANSISKUS EMANUEL JEMALI ( 22120024 )


1.APA ITU SOUND SYSTEM ?

Sound system terbentuk dari 2 kata yaitu sound yang berarti suara dan system yang
artinya sistem. Jika gabung menjadi sistem suara. Lalu apa yang dimaksud dengan sistem
suara ini? Sistem suara adalah sebuah sistem yang dibangun untuk membantu
memberikan output suara yang lebih besar dari inputan yang dimilikinya. Ukuran lebih
besar ini bisa berkali-kali lipat tergantung dengan komponen yang ada di dalam sound
system itu sendiri. Ya karena namanya sistem maka sound system dibangun dari
komponen-komponen yang berbeda yang masing-masing memiliki tugas tersendiri untuk
melipat gandakan serta menjaga kualitas suaranya.
APA SAJA KOMPONENNYA ?

•Power Amplifer
Untuk komponen ini kebanyakan orang menyebut komponen ini dengan sebutan kata
Power saja, serta ada juga sebagian yang menyebutnya Ampli maupun Amplifier.
Tugasnya tak lain adalah untuk penguat suara yang akan dihasilkan speaker. Ada
banyak macam model Power yang beredar saat ini berdaya yang besar. Class daya nya
juga sangat beragam. Dan untuk sekarang ini yang paling pro ialah power Amplifier
dengan class-H.
•Microphone

Microphone terdiri dari dua buah sistim sambungan sinyal, Microphone


kabel serta Microphone dengan koneksi Wireless. Microphone jika
digolongkan dari sisi jenis pun bemacam macam yang meliputi, Microphone
Dinamic, serta ada juga yang namanya Microphone Condenser.
Jika dilihat dari segi penggunaanya,
maka kita bisa golongkan;
1.Microphone Vocal
2.Microphone Conference
1.Microphone
Klip (clavier/
clip on)
2.Microphone
Percussion
•Speaker
Nah komponen ini kita pasti sangat mengenalnya. Komponen ini adalah bagian terakhir yang
bertugas untuk mengeluarkan output sound atau bunyinya.
•Jadi speaker adalah barang atau komponen yang menghasilkan atau mengeluarkan suaranya dan
merupakan bagian yang terakhir dari proses sound system tersebut. Suara yang dikeluarkan
speaker ini adalah hasil dari proses antara komponen Power Amplifier yang bertugas penguat
sinyal suara serta komponen Loudspeaker sendiri yang menjadi media getaran.
•Mixer Sound System

Peralatan Mixer juga menjadi bagian utama dari komponen komponen sebuah sound
system. Mixer merupakan alat yang terdiri dari saluran saluran (channel) yang berfungsi
mencampur sumber suara dari peralatan input supaya menjadi satu bagian output suara
menuju ke perangkat perangkat dengar lain yang mungkin disatukan. Mixer audio juga
memiliki beragam merk dalam sisi pemanfaatan secara sederhana berkembang dengan
pemanfaatan mixer digital untuk sound system lapangan.
•Kabel Konektor

Ini adalah komponen yang bertugas atau berfungsi untuk menghubungkan antara
komponen satu dengan komponen lainnya yang saling berhubungan. Sehingga setiap
komponen dapat bekerja sesuai dengan tugasnya dan memprosesnya ke komponen proses
berikutnya.Tentu masih ada lagi komponen yang menjadi bagian dari sound system
seperti Equalizer, Crossover, Sound FX, Direct Inject dan teman temannya. Beberapa
ada yang bersifat opsional, tergantung kegunaannya untuk apa dan dimana. Kami akan
menyambungnya di artikel yang selanjutnya untuk komponen komponen yang belum dapat kami
jelaskan saat ini.
2.Mengapa pada bangunan dibutuhkan sound system

Karena tujuan adanya sound system adalah agar suara dapat terdengar dengan
jelas oleh seluruh audience
BANGUNAN APA SAJA YANG SOUND SYSTEM
HARUS ADA.

Terpusat (biasanya diletakan diatas sumber bunyi asli setinggi 7-13 m dan agak ke depan.
Langit2 harus tinggi.
Tersebar (pada yang berlangit2 rendah dan Cuma membutuhkan kejelasan bunyi.
( Bisa dilihat di gereja)
Terpadu dengan kursi.biasanya untuk bunyi yang pelan tetapi merata dan jelas ( biasanya
di gedung DPR/MPR)
Kombinasi
Perlu Initial Time Delay atau penunda bunyi untuk tipe menyebar,
terpadu dengan kursi serta kombinasi agar suara didengar bersamaan.
3.APA FUNGSI RUANG KONTROL AUDIO PADA FASILITAS RUANG YANG
DILENGKAPI SOUND SYSTEM

Ruang Audio visual adalah ruangan tempat penyimpanan perlengkapan audio visual, atau
suatu ruangan yang dilengkapi dengan audio visual. Audio visual merupakan sarana yang
sangat berguna untuk melakukan presentasi / training / memberikan
/saling bertukar informasi saat rapat berlangsung
4.MACAM MACAM PERLETAKAN LOUDSPEAKER DAN
KRITERIANYA

Ada 3 point penempatan speaker secara tersebar yang perlu


diperhatikan yaitu :

1. Tinggi penempatan speaker dari lantai


2. Jarak antar speaker

3. Arah penempatan speaker


TINGGI PENEMPATAN SPEAKER
DARI LANTAI
Dalam menentukan berapa meter tinggi speaker dipasang, secara pasti bisa
ditentukan dengan cara kalkulasi / perhitungan yang melibatkan
parameter berapa dB (decibel) noise ruangan tersebut, berapa dB tingkat
gemanya, berapa luas area yang dijangkau, dll. yang tentunya bagi orang
awam akan kesulitan, secara umum, untuk memperoleh suara yang baik
tinggi speaker yaitu dipasang sekitar 2,5 - 3 meter dari lantai, atau sekitar
2 meter dari telinga pendengar.
Jangan menempatkan speaker terlalu rendah, karena pendengar
yang
dekat dengan speaker akan merasa terganggu, tetapi penempatan
yang terlalu jauh juga akan menyebabkan suara bergema, kurang jelas. Jarak
sekitar 2,5 - 3 meter sudah cukup baik, khususnya ruangan yang bergema
JARAK PENEMPATAN SPEAKER

Jarak penempatan antar speaker juga mempengaruhi hasil Pendengar akan merasa kesulitan dalam
keseluruhan suara yang dihasilkan. Jarak yang terlalu jauh menangkap apa yang disampaikan oleh
akan menimbulkan gap atau kekosongan area dengan pembicara/ khotib.
intensitas suara yang rendah, sehingga akibatnya pada area Sebaliknya, bila diletakkan terlalu dekat dengan
tersebut akan muncul gema, dimana artikulasi suara mimbar maka akan timbul suara feedback
menjadi tidak jelas ( mencuit ), hal ini karena suara yang dihasilkan
untuk sp1 dan sp2, jangan diletakkan terlalu jauh dari
oleh speaker masuk kembali ke mic dan dikuatkan
mimbar, tetapi juga jangan terlalu dekat dengan
amplifier dan dikeluarkan oleh speaker, proses ini
mimbar.
berulang terus sehingga muncullah feedback /
Bila terlalu jauh, misal diletakkan di sudut ruangan,
mencuit.
maka suara pada area depan mimbar akan kurang dan
biasanya muncul suara gema di area tersebut.
Untuk menghasilkan suara yang baik, letakkan speaker 1 dan 2 Gambar di bawah adalah untuk ruangan sekitar 10-15 meter2,
sekitar +/- 3 meter dari mimbar ( 3 meter ke kiri, dan 3 meter
ke kanan).
Bila lebar ruangan lebih dari 15 meter, maka daya speaker yang
dibesarkan atau dipasang 4 speaker didepan, dengan jarak
diatur seimbang.

Untuk speaker 3 dan 4, letakkan 1/2 dari panjang ruangan


atau sekitar 4-5 meter dari depan. Bila panjang ruangan
lebih dari 15 meter daya speaker perlu dibesarkan atau
jumlah speaker ditambah menjadi 2 speaker di dinding kiri
dan 2 speaker di dinding kanan.
JARAK ANTAR SPEAKER
Untuk ruangan yang lebih luas, maka selain penambahan speaker
di dinding depan dan kiri-kanan, juga perlu dipikirkan untuk
pemasangan di area tengah, karena bila tidak dipasang speaker
maka akan terjadi gap / kekosongan suara yang menyebabkan
suara gema di area tersebut.
Speaker bisa menggunakan ceiling speaker bila plafon
rendah, atau wall speaker bila ditengah ada tiang penyangga, atau
menggunakan speaker gantung bila ditengah tidak ada tiang.
Speaker ditengah bisa ditambah 4 speaker dengan titik
pemasangan yang seimbang agar suara merata
ARAH PENEMPATAN SPEAKER

Pemasangan yang baik :


A) Arah speaker dalam ruangan --> di arahkan sedikit
a. Semua speaker mengarah dari depan ke serong ke
belakang, tengah
sehingga pendengar merasakan sumber pembicara
dari depan
b.Speaker di serongkan ke tengah, tujuannya agar
penyebaran suara merata, tidak ada daerah yang
kosong
c.Hindari arah speaker lurus 90o mengarah ke
B) Arah speaker sedikit di tundukkan ke
tembok, karena pantulan suara akan bawah
menyebabkan gema.
d.Speaker
yang terpasang di dinding, sedikit di
tundukkan ke bawah, agar suara bia lengsung
menuju
pendengar ( menghindari gema ).

Anda mungkin juga menyukai