Koneksi unbalance lebih rawan terhadap Noise atau bunyi mendesis yang
kerapkali kita dengar & cukup mengganggu,
karena pada koneksi ini diterapkan metode penyambungan dengan 2 wire saja
yaitu signal line (hot) dan screen atau arde atau ground.
Tanpa menjadikan penjelasan ini terlalu teoritis dan rumit maka dapat kami
jelaskan secara sederhana bahwa penggunaan screen atau kabel ground ini
untuk perjalanan signal dapat menyebabkan noise.
Apabila kabel screen tidak digunakan maka noise akan lebih mudah untuk
dihindari, cara inilah yang digunakan dalam koneksi balance.
Pada koneksi balance digunakan 2 kabel untuk signal line secara terpisah dan
kabel screen hanya digunakan untuk pelindung terhadap gangguan dari luar saja
misalnya gangguan signal radio, dll dan tidak digunakan untuk jalan signal
suara. Konektor yang digunakan disebut XLR atau Canon. Koneksi balance
dapat dipakai untuk penyambungan jarak jauh bahkan sampai 600m nyaris
tanpa mengurangi kualitas signal suara.
2. Kabel XLR: Ini adalah kabel balanced dengan konektor tiga pin di setiap
ujungnya. Ini biasanya digunakan untuk mikrofon dan peralatan audio
profesional, karena memberikan noice canceling dan kualitas sinyal yang lebih
baik daripada kabel yang unbalanced.
XLR adalah singkatan dari “eXternal Live Radio” dan merupakan jenis
konektor listrik yang biasa digunakan dalam aplikasi audio profesional.
Konektor XLR biasanya berupa konektor tiga pin, meskipun terdapat variasi
dengan empat, lima, dan bahkan tujuh pin. biasanya digunakan untuk mikrofon,
serta untuk sinyal line-level dan sinyal level speaker. Kabel XLR tersedia dalam
berbagai panjang, dan bisa laki-laki atau perempuan, dengan konektor laki-laki
memiliki pin dan konektor perempuan memiliki soket.
3. Kabel TS: Konektor TS, juga dikenal sebagai konektor “Tip-Sleeve” atau
“mono”, memiliki dua kutub dan biasanya digunakan untuk sinyal audio mono
yang unbalanced. Mereka umumnya ditemukan pada kabel gitar dan instrumen,
serta pada beberapa peralatan audio konsumen. Konektor TS memiliki satu
cincin isolasi hitam di sekitar poros steker.
4. Kabel TRS: Konektor TRS, juga dikenal sebagai konektor “Tip-Ring-Sleeve” atau
“stereo”, memiliki tiga kutub dan digunakan untuk sinyal audio balanced atau
stereo. Mereka umumnya ditemukan di headphone, mikrofon, dan peralatan audio
profesional. Konektor TRS memiliki dua cincin isolasi hitam di sekitar poros
steker.
5. Banana cable adalah jenis konektor yang digunakan untuk membuat sambungan
speaker. Mereka dinamai sesuai bentuknya,
Gain input, untuk mengatur sinyal masuk level optimal tapi tidak clip.
Level (volume) sumber suara suara yang masuk ditambah/dikurangi agar Sinyal
audio sampai memiliki level yang ideal sebelum diolah oleh fitur lainnya.
Dengan kata lain, mengontrol volume sumber hingga mencapai headroom yang
ideal untuk diolah dengan presisi oleh fitur mixer lainnya.
Mengatur tonal suara melalui fitur Equalizer (EQ) agar sumber suara sampai
memiliki karakter tone yang nyaman didengar dengan cara mengurangi (cut)
atau menambah (boost) frekuensi tertentu.
Mengontrol volume suara agar secara otomatis melalui fitur kompresor. Volume
sumber suara masuk akan menjadi stabil sehingga lebih jelas terdengar.
Menambah sumber suara dengan fitur efek, misalnya reverb, delay, atau echo.
Fungsinya, sumber suara kan lebih indah dan nyaman didengar.
Channel Input
Jika sebuah mixer memiliki fasilitas 2 input audio. Artinya, piranti mixer hanya
menerima (mengakomodasi) dua buah sumber suara seperti instrumen gitar dan
mikrofon secara bersamaan. Atau, mixer dapat menerima satu buah sumber
suara stereo, sebut saja CD player(channel 1 dan 2).
Jika sebuah mixer memiliki fasilitas 8 input audio. Artinya, piranti mixer dapat
menerima hingga 8 buah sumber suara.
Contoh:
· Channel 1, menerima sumber dari mikrofon 1 (mono)
· Channel 2, menerima sumber dari mikrofon 2 (mono)
· Channel 3 & 4 (stereo), menerima sumber dari CD Player
· Channel 5 & 6 (stereo), menerima sumber dari keyboard
· Channel 7, menerima sumber dari gitar
· Channel 8, menerima sumber dari saxophone