undefined
Mikropon Kondensor
by Amos henry ronald under
Mic kondensor merupakan komponen elektronik yang menyimpan energi dalam medan elektrostatik, microphone
jenis ini juga merupakan transducer yang menggunakan bahan dasar kapasitor yang berfungsi mengubah energi
akustik menjadi energi listrik. Jenis mikropon ini banyak digunakan baik untuk keperluan live maupun recording.
Perlu di ketahui dipasaran saat ini ada berbagai macam jenis-jenis mikropon, salah satunya adalah mikropon jenis
kondensor. Jaman dulu orang menggunakan istilah bahasa kondensor sama juga dengan capacitor (kapasitor) akan
tetapi dalam perkembangan waktunya orang sering menyebut mic ini dengan nama mic kondensor. Microphone
condenser atau mikrofon kondensor pertama kali ditemukan pada tahun 1916 di Bell Labs, mereka menyebut
microphone capacitor / kapasitor atau microphone electrostatic / elektrostatik.
Dalam pengoperasian mic kondensor, jenis mic ini memerlukan suber daya baterai atau sumber daya eksternal
phantom power agar mikropon bisa beroperasi. Maksudnya mic ini harus menggunakan penguat atau preamp
sebelum dicolok ke ampli atau alat lainya. Penggunaan mic condenser memerlukan konsumsi tenaga listrik,
tenaganya bisa berasal dari baterai yang diletakkan dalam mic tersebut (harus diganti jika habis baterai) ataupun dari
tenaga listrik eksternal (sampai 48 V, yang biasa disalurkan lewat kabel microphone). Akan tetapi beberapa jenis
mikrofon kondenser buatan Eropa memakai sistem berbeda yang disebut tenaga A-B atau T yang tidak
kompatibel dengan phantom power (untuk jenis ini kita harus berkonsultasi atau mempelajari manualnya, jadi bisa
memilih mixer yang tepat yang mensupport jenis mic tersebut). Mic kondensor menghasilkan sinyal audio yang lebih
kuat dibandingkan dengan model mic dinamik. Mic kondensor ini juga sanagat responsif dan sensitif dan sangat baik
bekerja di high-volume, karena kesensitifannya tadi maka mic ini rentan terhadap distorsi.
Mic electret condenser merupakan jenis mic kondensor juga yang menggunakan kapasitor sebagai elemen
dasarnya. Cuman perbedaannya mic electret kondensor menggunakan jenis kapasitor khusus yang mempunyai
Pengertian Amplifier adalah komponen elektronika yang di pakai untuk menguatkan daya atau tenaga
secara umum. Dalam penggunaannya, amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal
arus I dan tegangan V listrik dari inputnya. Sedangkan outpunya akan menjadi arus listrik dan tegangan
yang lebih besar.
Besarnya pengertian amplifier sering di sebut dengan istilah Gain. Nilai dari gain yang dinyatakan
sebagai fungsi penguat frekunsi audio, Gain power amplifier antara 200 kali sampai 100 kali dari signal
output. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output dengan daya di bagian input dalam
bentuk fungsi frekuensi. Ukuran gain biasannya memakai decible (dB).
Mic condenser adalah perangkat paling pokok yang harus dimiliki studio Anda,
karena ia diperlukan untuk merekam vokal atau pun instrumen akustik.
Ada perbedaan mendasar bagi mic condenser dalam hal menangkap suara
dibandingkan dengan mic dynamic yang membuat mic condenser jauh lebih
sensitif.
Baik mic dynamic maupun condenser, dua-duanya memiliki diafragma yang
akan bergetar ketika menangkap suara. Tapi, alih-alih menggerakkan magnet,
mic condenser menghasilkan sinyal berdasarkan jarak relatif antara dua plat.
Diafragma tersebut membutuhkan power dari sumber luar, baik dari baterai
maupun pada umumnya dari sebuah phantom power. Karena condenser jauh
lebih sensitif, maka ia sangat cocok untuk vokal dan instrumen akustik.
Kelebihannya adalah ia sangat sensitif. Kekurangannya juga karena ia
sangat sensitif!
Sebagai panduan awal dalam memilih mic condenser, perlu diketahui bahwa
ada 2 jenis mic condenser, yaitu Large Diaphragm (berdiafragma besar) dan
Small Diaphragm (berdiafragma kecil).
Ada berbagai tipe mikrofon yang sering digunakan, namun secara umum
mikrofon dikelompokkan berdasarkan dua faktor berikut :
(1) Jenis teknologi konversi yang mereka gunakan
Pengelompokan mikrofon dengan mengacu pada metode teknis yang
digunakan untuk mengkonversi suara menjadi arus listrik. Teknologi yang
paling umum adalah dinamis (dynamic) , kondensor (condenser), pita
Arus listrik yang dihasilkan mikrofon sangat kecil dan biasa disebut mic
level. Mic level diukur menggunakan satuan milivolt. Agar berfungsi,
sinyal yang sangat kecil ini harus diperkuat (amplified) menjadi linelevel (sekitar 0,5 2 V). Dalam bentuk sinyal yang lebih kuat, line
level merupakan standar kekuatan sinyal yang digunakan untuk
peralatan-peralatan pengolah audio serta perangkat-perangkat umum
seperti CD player, tape, VCR dan lain-lain.
Proses amplifikasi atau penguatan sinyal dari mic level ke line level ini
umumnya terjadi dalam beberapa cara berikut :
Beberapa mikrofon sudah dilengkapi built-in amplifier berukuran
kecil yang dapat memperkuat sinyal menjadi high mic
level atau line level.
Mic dihubungkan melalui amplifier kecil yang biasa disebut line
amp.
Menggunakan sound mixer yang memiliki amplifier-amplifier kecil di
setiap channel. Atenuator akan mengakomodir mikrofon-mikrofon
dengan level yang beragam untuk disesuaikan hingga menjadi line
levelyang seragam.
Sinyal audio dikirim melalui power amplifier yang khusus berfungsi
untuk memperkuat sinyal agar dapat terdengar melalui loudspeaker.
Dynamic Microphones (Mikrofon Dinamis)
dari loudspeaker. Jika anda melihat gambar penampang dari speaker akan
jelas terlihat kemiripan dengan gambar diatas. Bahkan pada beberapa
sistem interkom, speaker juga digunakan sebagai mikrofon.
Sebuah kapasitor terdiri dari dua buah plat dengan tegangan listrik
diantara keduanya. Pada mic kondensor, salah satu plat terbuat dari
material yang sangat ringan dan berfungsi sebagai difragma. Ketika
terkena gelombang suara, plat diafragma ini akan bergetar menyebabkan
terjadinya perubahan jarak antar kedua plat sehingga menyebabkan
terjadinya perubahan kapasitansi. Lebih jelas, ketika kedua plat saling
merapat, kapasitansi akan meningkat dan terjadi penambahan arus.
Ketika kedua plat saling menjauh, kapasitansi akan berkurang dan terjadi
pelepasan arus.
Agar kapasitor bekerja, dibutuhkan tegangan listrik. Listrik dapat berasal
dari baterai di dalam mic ataupun dari sumber eksternal lain.
(2) Unidirectional
Kemampuan untuk menangkap suara lebih dominan dari salah satu arah.
Pada kategori ini termasuk juga mikrofon cardioid dan hypercardioid.
(3) Bidirectional
Mampu menangkap suara dari dua arah yang berlawanan.
Pada mikrofon-mikrofon tertentu biasanya dilengkapi representasi grafis
pada buku manual atau materi promosinya untuk menggambarkan
properti directionality dari mikrofon tersebut agar mudah dipahami.
Representasi grafis ini biasa disebut polar pattern. Berikut adalah
beberapa contoh umum polar pattern yang menggambarkan directionality
pada mikrofon.
Omnidirectional
Cardioid yang berarti berbentuk hati ini merupakan salah satu pola
menangkap suara pada mikrofon. Suara yang ditangkap kebanyakan dari
arah depan dan sedikit area dibagian samping.
Kegunaan : Mengutamakan suara dari arah kemana mic diarahkan namun
masih tersedia area untuk pergerakan mic dan kebisingan ambien.
Catatan :
Mic tipe cardioid sangat fleksibel dan ideal untuk pemakaian umum.
Kebanyakan mic genggam bersifat cardioid
Ada banyak variasi pola cardioid (termasuk hypercardioid yang
dijelaskan di bawah)
Hypercardioid
mic lain akan membantu (misalnya suara latar yang konstan dengan
volume rendah)
Perlu berhati-hati untuk menjaga konsistensi suara. Apabila mic
tidak selalu terarah ke subjek maka anda akan kehilangan audio.
Bentuk shotgun dapat meningkatkan sensitivitas ke area belakang.
Bidirectional