Anda di halaman 1dari 8

Microphone

Jika dalam perencanaan pengambilan gambar menggunakan banyak mikropon, diperlukan


pengetahuan bagaimana cara kerja mikropon, bagaimana memilih mikropon dengan benar dan
bagaimana cara menggunakan secara efektif. Dalam pembahasan ini akan ditunjukkan bagaimana
mikropon bekerja.
1. Cara kerja mikropon
Mikropon pada dasarnya jenis trnasduser merupakan piranti pengubah energi satu ke dalam
bentuk yang lain. Mikropon mengubah energi akustik (gelombang suara) ke dalam energi listrik
(sinyal audio). Mikropon berbeda tipe mempunyai cara yang berbeda dalam mengubah energi
namun semua memiliki kesamaan dalam diafragma. Diafragma merupakan sebagian materi
(seperti kertas, plastic atau alumunium) yang bervibrasi ketika ditumbuk gelombang suara.
Dalam jenis mic di bawah ini, diafragma ditempatkan dalam kepala mic.
Penempatan diafragma mikropon
Pada saat diafragma bervibrasi, menyebabkan komponen lain dalam mikropon bergetar. Getaran
ini diubah ke dalam arus listrik yang kemudian menjadi sinyal audio.
Catatan :
Pada bagian akhir dari rangkaian audio, loudspeaker juga merupakan transduser mengubah
kembali energi listrik ke dalam energi akustik.
2. Jenis-jenis mikrofon :
Ada sejumlah jenis mikropon yang berbeda dalam pemakaian bersama. Perbedaan ini dapat
diklasifikasi ke dalam dua katagori :
(1) Jenis teknologi konversi
Ini menunjukkan teknis penggunaan mikropon untuk mengubah suara ke dalam besaran listrik.
Teknologi pada umumnya dynamic, condenser, ribbon dan crystal. Masing-masing memiliki
kelebihan dan kelemahan, dan pada umumnya lebih disenangi jenis-jenis yang meyakinkan
untuk diaplikasikan.
(2) Jenis Rancangan Apliksi
Beberapa mic dirancang untuk penggunaan umum dan dapat digunakan secara efektif dalam
situasi yang berbeda. Yang lain dibuat secara khusus dan hanya benar-benar bermanfaat untuk
tujuan yang luas. Karakteristik dilihat meliputi sifat pengarahan (directional), respon frekuensi dan
impedansi.
3. Mic level & line level
Arus listrik yang dibangkitkan oleh mikropon sangat rendah. Direferensikan sebagai level mic,
sinyal ini pada umumnya diukur dalam millivolt. Sebelum dapat digunakan untuk kebutuhan,
sinyal dikuatkan hingga pada line level (0,5 V sampai 2 Volt). Sinyal menjadi lebih kuat dan
sempurna, line level merupakan kuat sinyal standar yang digunakan oleh peralaran pemroses
audio dan pada umumnya peralatan domestik yang demikian ini adalah CD player, mesin tape,
VCR.
Penguatan dicapai dengan satu atau lebih dari cara-cara di bawah :
beberapa mikropon memiliki amplifier kecil menaikkan tegangan sinyal ke level mic atau level
line.
Mic diumpankan melalui penguat kecil, yang sering dinamakan line amp,
Dalam setiap kanal penyampur suara memiliki amplifier kecil.
Atenuator dapat mengakomodasi variasi level mic dan mengaturnya ke line level.
Sinyal audio diumpankan ke power amplifier yaitu amplifier khusus yang menaikkan
sinyal isyarat sehingga cukup untuk diumpankan ke speaker.
4. Mikropon dinamis
Mikrofon dinamik merupakan mic yang ideal dan serbaguna untuk berbabagai tujuan
penggunaan. Mikropon ini dirancang sederhana dengan beberapa bagian yang dapat berputar.
Mikropon ini relatip kokoh dan keras untuk dipegang. Lebih menyenangkan mampu menangani
tingkat volume yang tinggi, yang demikian ini biasanya dari instrument music atau penguat.
Mikropone ini tidak memiliki amplifier internal dan tidak membutuhkan batere maupun sumber
tegangan dari luar.
4.1. Cara kerja mikropon dinamis
Sebagaimana yang telah dipelajari sebelumnya, bila magnit digerakkan didekat kumparan kawat,
maka arus listrik dibangkitkan dalam kawat. Dengan menggunakan prinsip elektromagnet ini,
mikropon dinamis menggunakan kumparan kawat dan magnit untuk membangkitkan sinyal audio.
Membran diletakkan pada kumparan. Pada saat membrane merespon vibrasi menghasilkan
gelombang suara, kumparan berputar mengelilingi magnit. Ini menimbulkan arus dialirkan dari
mikropon ke sepanjang kawat. Konfigurasi ini ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
Pada awal telah disebutkan bahwa speaker dibentuk berlawanan dengan fungsi mikropon yaitu
mengubah energi listrik ke dalam gelombang suara.
Ini didemonstrasikan secara sempurna dalam microphone dinamis yang pada dasarnya
merupakan kebalikan dari loudspeaker. Pada saat dilihat dari potongan melintang speaker akan
nampak keserupaan dengan diagram di atas. Faktanya sistem intercome menggunakan speaker
sebagai mikropon dan dalam keluaran headphone stereomu, meskipun ini tidak
direkomendasikan.
4.2. Catatan teknis mikropon
Dinamis biasanya tidak memiliki respon frekuensi datar yang sama seperti condenser. Sebagai
gantinya cenderung mempunyai tanggapan frekuensi khusus untuk aplikasi tertentu. Magnit
neodymium lebih kuat dari pada magnit konvensional, berkaitan dengan hal tersebut magnit
neodymium mikropon dapat dibuat lebih kecil, dengan tanggapan frekuensi yang lebih linier dan
tingkatan keluaran lebih tinggi.
5. Mikropon kondenser
Kondenser berarti kapasitor, suatu komponen elektronik yang menyimpan energi dalam
bentuk medan elektrostatik. Istilah condenser sebenarnya telah usang namun telah melekat
sebagai nama dari mikropon jenis ini, yang menggunakan kondensator sebagai pengubah energi
akustik ke dalam energi listrik.
Mikropon condenser membutuhkan daya berupa batere atau dari sumber luar. Akibatnya sinyal
audio lebih kuat dari pada sinyal yang berasal dari mikropon dinamis. Kondenser juga cenderung
lebih sensitip dan responsive dari pada dinamis, membuatnya lebih menyenangkan untuk
menangkap nuansa yang sulit dipisahkan dalam suara. Mikropon ini tidak ideal untuk bekerja pada
volume tinggi, sebagaimana sensitivitasnya membuatnya cenderung untuk menyimpangkan.
5.1. Cara kerja mikropon kondenser
Sebuah kapasitor mempunyai dua lempengan dengan suatu tegangan. Dalam mic condenser,
salah satu dari lempengan ini dibuat dari bahan yang sangat ringan dan berfungsi sebagai
membrane.Membran akan vibrasi bila mendapatkan tumbukan gelombang suara, mengubah
jarak antara dua lempeng sehingga mengubah kapasitansi. Khususnya bila lempeng lebih
berdekatan satu sama lain, kapasitansi bertambah dan terjadi muatan arus. Bila lempeng
berjauhan kapasitansi berkurang dan terjadi pengosongan muatan arus.
Untuk dapat berfungsi diperlukan tegangan pada ujung-ujung kapasitor. Tegangan ini disediakan
salah satu dengan batere dalam mic atau sumber tegangan dari luar.
6. Mikropon kondenser elektret
Mic kondenser elektret menggunakan jenis kapasitor khusus yang memiliki tegangan permanen.
Jenis ini sedikit banyak seperti magnit permanen, yang tidak membutuhkan sumber tegangan
kerja dari luar. Oleh karena itu mic condenser elektret yang baik biasanya meliputi pre- amplifier
yang masih membutuhkan daya.
Catatan Teknis
o Mikropon condenser memliki respon frekuensi yang lebih rata dari pada mikropon diamis
o Mic condenser bekerja dengan cara yang hampir sama seperti sebuah tweeter elektrostatik .
6.1. Sifat-sifat pengarahan
Setiap mikropon memiliki sifat yang dikenal sebagai directionality. Ini menguraikan sensitivitas
mikropon terhadap suara dari arah yang bervariasi. Beberapa mikropon mengambil suara dari
berbagai arah, sedang yang lain suara hanya berasal dari satu arah atau kombinasi arah
tertentu. Jenis directionality dibagi ke dalam tiga katagori utama yaitu :
1. Omnidirectional : Mengambil suara dari semua arah (omni berarti semua atau setiap)
2. Unidirectonal : Mengambil suara sebagian besar dari satu arah. Ini meliputi mikropon
cardioids dan hypercardioid.
3. Bidirectonal : Mengambil suara dari dua arah yang berlawanan.
Untuk membantu suatu pemahaman sifat-sfat directionality khususnya mikropon, petunjuk
pemakaian dan materi promosi seringkali meliputi penunjukkan grafis directionality mikropon.
Grafik ini dinamakan polar patern.
6.1.1. Omnidirectional
Penggunaan : Pengambilan suara lingkungan. Situasi dimana suara berasal dari banyak arah.
Situasi dimana posisi mic harus tetap sementara sumber suara yang bergerak.
Meskipun mic omnidirectional sangat bermanfaat dalam situasi yang benar, pengambilan
suara dari setiap arah tidak selalu diperlukan. Suara dari semua arah tidak dipusatkan dan jika
dicoba mengambil suara dari subyek tertentu kemungkinan diliput oleh suara gaduh yang lain.
6.1.2. Kardioida
Kardioda berasal dari Cardioid berarti berbentuk hati, ini merupakan jenis pola pemakaian mic.
Suara kebanyakan diambil dari arah depan, namun yang terbaik dari salah satu sisi saja.
Penggunaan : Penakanan suara dari arah yang ditunjukkan mic.
Kardioida merupakan mikropon yang sangat serbaguna,idelanya untuk penggunaan
umum. Mic yang dipegang biasanya jenis kardoida.
Terdapat banyak variasi pola kardoida seperti hypercardoida di bawah ini.
6.1.3. Hypercardioida
Hiperkardoida dirancang tipis panjang, sering direferensikan sebagai mikropon senapan pendek.
Penggunaan: mengisolasi suara dari subyek atau pengarahan bila terdapat banyak noise
disekitarnya. Mengambil suara dari subyek jauh.
Catatan :
Dengan memindahkan semua kebisingan sekitar, suara satu arah kadang- kadang diperoleh
suara yang tak wajar. Ini dapat dibantu dengan menambah audio diskrit dari mikropon lain
(misal suara latar belakang tetap pada suatu tingkat suara yang rendah).
Perlu mempertahankan suara yang konsisten. Jika mikropon tidak ditempatkan pada arah
subyek akan kehilangan suara.
6.1.4. Bidirectonal
Menggunakan gambar delapan pola dan pengambilan suara sama dari dua arah berlawanan tidak
banyak situasi yang memerlukan pola ini. Satu kemungkinan akan dijumpai pada wawancara
dengan dua orang yang berhadapan satu sama lain dan mic berada diantara keduanya.
6.2. Varias pengarah
Beberapa mikropon memungkinkan untuk melakukan variasi karakteristik pengarah dengan
memilih omni, kardoida atau pola senapan pendek. Fitur ini seringkali ditemui pada mikropon
kamera video, dengan gagasan bahwa pengarah dapat diatur untuk disesuaikan dengan sudut
perbesaran. Misal mikropon senapan pendek untuk long zoom. Beberapa model dapat dibuat
otomatis memungkinkan mengubah sudut direksionalitas kardoida ke senapan pendek
sebagaimana memperkecil. Meskipun ini nampak seperti gagasan baik, memvariasi mic
perbesaran tidak membuat kinerja baik dan seringkali membuat nois disekitarnya lebih jelas
selagi zooming. Dengan menggunakan mic yang berbeda biasanya menghasilkan lebih baik.
7. Impedansi mikropon
Bila berkaitan dengan mikropon, pertimbangan yang sering salah dimengerti atau dilewatkan
adalah menilai impedansi mikropon. Mungkin dikarenakan impedansi tidak merupakan faktor
kritis, sehingga mikropon akan tetap dioperasikan apakah rating impedansi yang digunakan baik
atau tidak. Bagaimanapun, untuk mencapai kualitas terbaik dan audio yang reliable pengambilan
nilai impedansi yang benar harus diperhatikan.
7.1. Pengertian impedansi
Impedansi merupakan istilah dalam elektronik ukuran perlawanan piranti terhadap arus AC
seperti sinyal audio. Secara teknik, ini merupakan pengaruh kombinasi dari kapasitansi, induktansi
dan resistansi pada sinyal. Impedansi diukur dalam ohm, ditunjukkan dengan Greek Omega
symbol atau ditulis Z. Mikropon dengan spesifikasi 600 memiliki impedansi 600 .
7.1.1. Pengertan impedansi mikropon
Semua mikropon mempunyai spesifikasi dengan acuan impedansi. Spesifikasi ini mungkin ditulis
pada mic, atau mungkin perlu untuk dikonsultasikan dengan manual atau website pabrik.
Seringkali dijumpai mic dengan kabel pengawatan impedansi tinggi dan mic dengan kabel
audio terpisah seimbang dan konektor XLR impedansi rendah.
Pada umumnya impedansi mikropon diklasifikasi ke dalam tiga katagori. Pabrik yang berbeda
menggunakan petunjuk yang sedikit berbeda tetapi penggolongan kasar pada umumnya adalah
:
Impedansi rendah (kurang dari 600)
Impedansi menengah (600 - 10,000)
Impedansi tinggi (lebih besar 10,000)
Catatan :
Beberapa mikropon memiliki kemampuan untuk memilih rating impedansi yang berbeda.
7.1.2. Pemilihan impedansi
Mikropon impedansi tinggi biasanya cukup murah. Kelemahan utamanya adalah tidak memiliki
performansi yang baik untuk kabel yang panjang, setelah kira-kira 5 atau 10 meter menghasilkan
kualitas suara lemah (terutama karena kerugian pada frekuensi tinggi). Dalam banyak kasus mic
ini bukan pilihan yang baik untuk pekerjaan yang serius. Kenyataannya meskipun tidak
sepenuhnya dapat dipercaya salah satu kunci rahasia dari keseluruhan kualitas mikropon adalah
nilai impedansi. Mikropon impedansi rendah biasanya merupakan pilihan yang lebih disukai.
7.1.3. Perangkat penyesuai impedansi
Mikropon bukan saja berkaitan dengan impedansi. Perangkat lain demikian seperti masukan
pencampur suara juga memiliki nilai impedansi. Selebihnya dapat dikonsultasikan dengan buku
manual atau website untuk mendapatkan nilai-nilai ini. Sadar bahwa apa yag dinamakan sistem
impedansi rendah tidak mungkin sama seperti mikropon impedansi rendah, maka perlu diketahui
secara pasti berkaitan dengan nilai ohmnya.
Mikropon impedansi rendah pada umumnya dapat dihubungkan ke suatu masukan dengan
impedansi yang sama atau lebih tinggi. Jika mikropon dihubungkan ke masukan dengan impedansi
yang lebih rendah, akan kehilangan kuat sinyal. Dalam banyak kasus dapat menggunakan line
matching transformer, yang akan mengubah sinyal ke dalam suatu impedansi yang berbeda
disesuaikan dengan komponen lain.
7.2. Respon frekuensi mikropone
Respon frekuensi menunjuk cara mic merespon frekuensi yang berbeda. Ini merupakan
karakteristik dari semua mikropon yang beberapa frekwensi dilebih-lebihkan dan yang lain
disusutkan. Sebagai contoh, respon frekuensi tinggi berarti bahwa keluaran audio yang
dihasilkan lebih menghasilkan keluaran audio bunyi lebih nyaring dibanding suara yang asli.
7.2.1 Kurva respon frekuensi
Pola respon frekuensi mikropon ditunjukkan menggunakan diagram salah satunya seperti
gambar 10-31. dan direferensikan sebagai kurva respon frekuensi. Sumbu x dalam Hertz, sumbu y
menunjukkan respon dalam desibel. Suatu nilai lebih tinggi berarti bahwa frekuensi akan
dikuatkan, nilai frekuensi lebih rendah akan dilemahkan. Dalam contoh ini frekuensi 5 kHz
dikuatkan sementara frekuensi di atas 10 kHz dan di bawah 100 Hz akan dilemahkan. Ini
merupakan kurva respon untuk mic vocal.
7.2.2. Respon terbaik
Idealnya respon frekuensi datar berarti bahwa mikropon mempunyai kepekaan yang sama untuk
semua frekuensi. Dalam kasus ini, tidak ada frekuensi di kuatkan atau dikurangi (diagram
menunjukkan sebagai garis datar), menghasilkan sajian yang lebih akurat dari suara asli. Oleh
karena itu dikatakan bahwa respon frekuensi datar menghasilkan audio paling murni.
Dalam kenyataannya respon frekuensi sempurna tidak mungkin dan yang terbaik respon frekuensi
mikropon datar dengan beberapa deviasi. Lebih penting lagi, dapat dinotasikan bahwa respon
frekuensi datar tidak selalu menjadi pilihan yang diinginkan. Dalam beberapa kasus respon
frekuensi yang dikhususkan lebih bermanfaat. Misalnya pola respon dirancang untuk menekankan
frekuensi suara manusia, akan baik sesuai digunakan untuk mengambil pidato dalam lingkungan
dengan latar belakang nois frekuensi rendah.
Hal yang utama adalah mencegah pola respon yang menekan frekuensi yang salah. Misal mic
vocal merupakan pilihan jelek untuk pengambilan frekuensi rendah dari bass drum.
7.2.3. Cakupan respon frekuensi
Seringkali terlihat respon frekuensi sebagai cakupan antara dua figure. Ini merupakan cara
sederhana untuk melihat kemampuan mic mengambil frekuensi secara efektif. Misal, mikropon
yang dikatakan memiliki respon frekuensi dari 20 Hz sampai 20 kHz dapat menghasilkan semua
frekuensi dalam cakupan ini. Frekuensi diluar cakupan ini akan dihasilkan lebih kecil atau tidak
sama sekali.
Spesifikasi ini menyebutkan kurva respon, atau bagaimana keberhasilan mereproduksi frekuensi
yang bervariasi. Beberapa spesifikasi, hanya dapat digunakan sebagai pertimbangan.
8. Respon mic kondenser
Mic kondenser pada umumnya mempunyai respon frekuensi lebih datar dari pada dinamis. Hal
yang lain tetap sama, ini pada umumnya berarti bahwa kondenser lebih dikehendaki jika
keakuratan suara merupakan pertimbangan utama.
9. Mikropon Lavalier Mikropon Lavalier juga dikenal sebagai miropon lav, lapel atau lap. Mic
lavalier merupakan mic kondenser yang sangat kecil dirancang untuk biasa digunakan untuk
mengambil pembicaraan dari perorangan tunggal.
Mic Lavalier biasanya diletakkan pada baju subyek dengan penjepit khusus. Posisi yang lebih
disukai pada kerah baju atau daerah kancing baju, saku. Ini memberikan konsistensi pengambilan
suara pada cakupan dekat dan idealnya untuk situasi wawancara yang masing-masing partisipan
memiliki mic sendiri-sendiri. Ini juga berarti bahwa subyek tidak cemas masalah teknik mic. Kabel
disembunyikan secara hati-hati dalam pakaian. Jika ada tidak dimanapun juga untuk
menempatkan mic pada dada subyek, coba krah baju.
Mic lavalier sangat peka terhadap nois yang ditimbulkan oleh gerakan subyek. Yakinkan posisi mic
aman, tidak menggesek baju. Subyek disarankan untuk tidak banyak bergerak, dan yakinkan kabel
tidak akan tertarik jika subyek bergerak. Filter angin dapat digunakan untuk mengurangi nois
angin.
10. Hand mic
Istlah hand mic pada umumnya diartkan mic yang dalam penggunaannya dipegang dengan
tangan dan digunakan untuk mengambil suara percakapan. Hand mic digunakan dalam
pengaturan variasi yang sangat besar, dari musik sampai wawancara televisi. Bila berkata
mikropon yang terbayang pada kebanyakan orang adalah hand mic.
Meskipun memiliki keterampilan menggunakan hand mic secara tepat, kenyataanya tidak sulit
untuk dipelajari. Barangkali itulah mengapa melihat orang salah menggunakannya membuat
frustasi, sebab ini sangat mudah untuk dimengerti.
Dafar di bawah ini berapa aturan umum penggunaan mikropon. Digunakan contoh presenter
televisi yang mengantarakan wawancara, namun sebenarnya aturan ini dapat diaplikasikan pada
banyak situasi.
o Pahami karakteristik mic yang digunakan. Khususnya, pemahaman tentang karakteristik
pengarahan.
o Sebaiknya melakukan pengecekan suara sendiri sebelum wawancara.
Posisi diri, mikropon, dan pembicara tentunya sesuai tujuan wawancara.
o Jika mempunyai saklar on/off, pertahankan pada posisi on. Jika mic menggunakan batere,
yakinkan ketika selesai saklar dalam posisi of.
o Pegang mikropon dengan kuat. Ingat bahwa mic akan menangkap banyak noise sehingga
perlu hati-hati jangan menggerakan tangan disekitar selubung mic, atau memukulkan mic
dengan apapun.
o Jika terbuka terhadap angin, coba berilah pelindung mic.
o Pegang mic dengan jarak dan sudut terhadap mulut yang tetap sekitar 15 20 cm dari mulut.
Pada jarak yang lebih jauh dari ini, suara tidak hanya menjadi lemah namun juga nois
menjadi lebih menonjol. Dan jika jarak lebih dekat dari ini, akan memberikan pengaruh suara
yang tidak enak (seperti meletup).
Catatan : musisi memiliki seperangkat mic khusus dengan berbagai aturan jarak. Kebanyakan
penyanyi memegang mic dekat dengan mulut mereka.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian mikropon :
Selalu arahkan mic pada orang yang sedang berbicara. Dapat juga menggunakan mic dengan
menunjukkan langsung pada subyek sambil mengatakan sekarang anda kembali yang
berbicara. Jika memiliki subyek lebih dari satu, dapat juga menggunakan mic dengan
mengarahkan pada orang yang akan berbicara.
o Jangan pernah membagi mic selama wawancara. Ini bukan yang luar biasa bagi subyek untuk
menguasai mic, tapi jangan dibiarkan.
Jika diinginkan contoh yang baik dari teknik penggunaan mic, lihatlah pembawa acara talk
show memindahkan mic pada audiennya. Orang tahu bagaimana menggunakan mikropon
tidak sebagai instrument teknis, namun sebagai alat pengendali.
Penyanyi cenderung menggunakan mic dekatkan mulut mereka. Mic jenis ini tidak sesuai
untuk pidato.
11. Perawatan mikropon
Mematuhi peraturan tentang kepedulian peralatan elektronik, seperti menghindari temperatur
sangat tinggi, debu, kelembaban tinggi, goncangan pisik. Jangan meniup mic. Membran dirancang
untuk merespon gelombang suara, bukan angin. Jika mic sedang tidak digunakan posisikan saklar
dalam keadaan off. Pindahkan dan ganti batere secara teratur. Dengan memindahkan dan
menyisipkan batere dapat membantu merawat kebersihan hubungan.
Jaga semua lead secara aman. Jika seseorang tersandung lead mungkin segala rupa permasalahan
timbul dari mic rusak hingga kepenuntutan perkara. Jika performansi dari mic memburuk dari
waktu ke waktu, kemungkinan membran perlu dibersihkan.
Mixing:
Setelah semua rekaman dilakukan, tahap berikutnya adalah untuk mencampur dan
menyeimbangkan semua lagu yang direkam untuk menghasilkan campuran akhir untuk setap
lagu. Hal ini dilakukan dengan Sound Engineer kami, biasanya selama beberapa hari berikutnya.
Kami akan mengundang anda kembali ke studio untuk meninjau campuran dan memberikan
persetujuan anda. Kadang-kadang ini adalah proses yang sangat cepat dan sederhana, pada
kesempatan lain mungkin diperlukan beberapa iterasi untuk mendapatkan persis suara dan
produksi yang anda inginkan. Tapi satu hal yang anda dapat yakin kami melibatkan anda pada
setap tahap proses untuk memastkan anda mendapatkan suara yang anda inginkan, dan bahwa
anda senang dengan hasil akhir.
Audio mixer biasanya terdiri dari beberapa blok antara lain:
1. KANAL INPUT MONO ( MONO CHANNEL INPUT ) merupakan bagian penguat sinyal audio yang
levelnya sangat rendah sepert microphone atau instrumen musik elekronik yang levelnya antara
sekitar -60 to -20dBu ke level sekitar 0,775V (0 dBu) atau 1,585V rms (+4 dBV). Tidak hanya itu
pada blok ini biasanya dilengkapi dengan perangkat tambahan yang nant akan kita bahas lebih
mendetail. 0 dBu = 0.775 Volts rms 0 dBV = 1 Volt rms
2. KANAL INPUT STEREO ( STEREO CHANNEL INPUT ) fungsinya sama sepert KANAL INPUT mono,
bedanya pada KANAL INPUT stereo terdapat 2 rangkaian yang identk sama dengan tombol-tombol
pengatur yang digabungkan dalam 1 knob untuk kegunaan yang sama. Merupakan penguat 2 kanal
sepert stereo HI-Fi yang biasa dipakai dirumah-rumah denga kepekaan input sekitar -30 to +10dBu
3. Keluaran Utama ( Master Output ) bagian keluaran utama (master) dengan 2 kanal output
Kiri/Lef dan Kanan/Right merupakan hasil pencampuran seluruh kanal input yang aktp, biasanya
untuk dihubungkan ke bagian penguat Loudspeaker FOH (Front of House) yang diperuntukkan ke
penonton ( audience ).
4. Mono Summary Output merupakan penggabungan dari Main Output Lef & Right menjadi 1
kanal output mono. Biasanya Mono Summary Output untuk dihubungkan ke penguat Loudspeaker
Sub Woofer FOH atau penguat Fill Side Monitor yang dipasang disisi kanan dan kiri panggung untuk
monitor keseluruhan musisi dipanggung. Sehingga musisi bisa merasakan sepert apa suara yang
didengar penonton dan dapat lebih menikmat permainan musik mereka secara utuh.
5. Master Aux Output merupakan pengatur level utama hasil pencampuran Auxiliary output yang
datang dari seluruh KANAL INPUT, outputnya untuk dihubungkan ke amplifier loudspeaker monitor
untuk pemain musik dan penyanyi. Umumnya ada lebih dari 4 kanal master output auxiliary yang
dibuat secara terpisah, sehingga penyanyi maupun musisi dapat memonitor suara sesuai
kebutuhan masing2. Karena masing2 personil memiliki kebutuhan monitor suara yang berbeda-
beda.
6. Group Output nyaris sama fungsinya dengan keluaran utama (master output), dengan total
output minimal 4 kanal yang terbagi menjadi 2 kelompok. Group1 dengan 2 kanal output Lef &
Right, Group2 dengan 2 kanal output Lef & Right. Untuk audio mixer yang memiliki Group Output,
dalam aliran suara terpasang antara KANAL INPUT dengan Master Output, hasil campuran sinyal
suara dari Group Output terhubung ke input Master Output. Penggunaan Group ini biasanya untuk
membagi seluruh sinyal suara yang masuk menjadi beberapa group yang terpisah, misalnya
Group1 untuk sinyal suara musik saja dan Group2 untuk Vocal penyanyi utama dan penyanyi suara
latar. Bila penyanyi yang tampil memiliki power vocal yang lemah, sedangkan untuk menaikkan
level suara penyanyi di audio mixer sudah tdak mungkin lagi, maka cara aman untuk
menyeimbangkan keharmonisan level suara musik dengan level vocal adalah menurunkan level
musik dari pengatur Group yang digunakan untuk musik. Cukup menurunkan 2 tombol Group saja.
7. PFL (Pre Fade Listen) untuk memonitor semua kanal secara sendiri-sendiri atau beberapa kanal
sekaligus sesuai kebutuhan, dilengkapi dengan penguat suara untuk headphone atau untuk ke
amplifier speaker monitor operator. Dengan menekan tombol PFL dikanal 1 saja, kita hanya akan
memonitor suara yang datang dari kanal1. Sesuai namanya sinyal PFL diambil sebelum fader di
masing2 kanal, dengan demikian naik turunnya fader dikanal yg bersangkutan tdak mempengaruhi
level pada PFL. Dengan kondisi ini memungkinkan kita melakukan penyesuaian alat yang akan
dihidupkan sementara acara tetap berjalan tanpa didengar penonton dengan cara menutup fader
pada kanal yg bersangkutan saat melakukan setting, sehingga ketka saatnya alat dioperasikan
sudah dalam setting yang baik. Selain PFL ada juga AFL (After Fade Listen) kegunaannya hampir
sama sepert PFL tetapi koneksi diambil setelah Fader kanal atau pengatur level bagian yang akan
dimonitor (AUX/Group/Master).
8. Effect Output fungsinya sama dengan Auxiliary Output, tetapi warna tombolnya dibedakan
dengan Aux Output. Outputnya untuk dihubungkan kealat efek suara (Sound Efect) untuk
menambahkan efek suara dari kanal2 yang diinginkan saja. Misalnya kanal yang digunakan untuk
vocal para penyanyi ingin kita tambahkan dengan gema/reverb, delay, atau chorus.
9. Effect Return, keluaran suara dari alat efek suara dihubungkan kebagian ini dan akan terhubung
ke input Group atau Main bercampur dengan seluruh suara yang masuk ke Group atau Main.
Tetapi banyak sekali yang enggan mengunakan efect return, mereka lebih suka suara yang keluar
dari efek suara dihubungkan ke salah satu KANAL INPUT yang belum digunakan. Tujuannya agar
suara efek bisa diatur nadanya (tone) melalui tone control dibagian KANAL INPUT, sehingga
terdengar lebih enak.
10. Record Output digunakan untuk merekam suara dari Main Output, dibagian ini biasanya
dilengkapi pengatur level suara untuk penyesuaian terhadap alat perekam yang digunakan,
sehingga diperoleh hasil rekaman yang optmal. Tetapi kadang merekam dari Rec Out kurang baik
hasilnya, dikarenakan operator kadang harus mengubah Master output yang berpengaruh
langsung terhadap output di Rec Out, bila Master Output dinaikkan kemungkinan hasil rekaman
menjadi cacat karena overload. Suara cacat dalam rekaman tdak dapat diperbaiki, sedangkan level
suara kurang tnggi bisa diedit untuk menaikannya.
11. Tape Input untuk mendengarkan hasil rekaman suara, output alat perekam dihubungkan
kebagian ini. Disediakan bila input yang lain sudah habis terpakai.
12. Phantom Power, ada beberapa jenis alat yang membutuhkan catu daya untuk bisa digunakan,
sepert Condenser Microphone atau DI Box merk tertentu. Phantom Power untuk memberi catu
daya melalui kabel audio yang digunakan ke Mic atau DI Box tanpa memerlukan kabel tambahan.
Tegangan Phantom Power umumnya sekitar 22 hingga 48 Volt DC, tetapi yang paling banyak
digunakan adalah 48 Volt DC. Hat2 saat akan mengkatpkan Phantom Power fader pada kanal yg
bersangkutan harus dalam keadaan tertutup, termasuk saluran2 output lainnya sepert AUX, Ef
dan Group. Karena saat phantom diaktpkan akan menimbulkan suara ledakan yang kuat
diloudspeaker bila semua output tadi disebutkan tdak ditutup.

Anda mungkin juga menyukai