Anda di halaman 1dari 27

INSTALASI MACAM-MACAM

TIPE MIKROPON PADA SISTEM AKUSTIK

BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA


PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
SMK NEGERI 2 BAWANG
2017
3.4. 4.4.
MENERAPKAN INSTALASI MACAM- MENGUJI MIKROFON PADA SISTEM
MACAM TIPE MIKROFON PADA AKUSTIK PADA POSISI DENGAN LEVEL
SISTEM AKUSTIK SUMBER BUNYI YANG BERBEDA-BEDA
INDIKATOR PENGETAHUAN INDIKATOR KETERAMPILAN
1. Menjelaskan terminologi karakteristik mikrofon sistem 1. Menguji macam-macam mikrofon dan interprestasi karakteristik
akustik suara; mikrofon berdasarkan hasil pengujian;
2. Mengklasifikasi mikrofon sistem akustik suara;
2. Memilih jenis dan tipe mikrofon sesuai dengan kebutuhan sistem
3. Memahami konsep dasar struktur mikrofon berdasarkan akustik suara;
tipenya;
3. Memilih dan menempatkan Headset Microphones sistem akustik
4. Menentukan sensitivitas sebuah mikrofon berdasarkan suara;
data teknis;
4. Mendimensikan sensitivitas sebuah mikrofon berdasarkan
5. Menjelaskan prinsip kerja macam-macam tipe mikrofon; spesifikasi data teknis;
6. Memahami sistem mikrofon tanpa kabel (wireless 5. Memilih dan mendimensikan Boundry Microphones sistem akustik
microphone) pada sistem akustik suara;
suara;
7. Menginterprestasikan koordinasi frekuensi (frequency
coordination) yang digunakan pada sistem mikrofon tanpa 6. Memasang mikrofon tanpa kabel (wireless microphone) pada sistem
kabel; akustik suara;
8. Memahami kegunaan bodypack transmitters pada sistem 7. Mengetes frekuensi kerja mikrofon tanpa kabel;
mikrofon tanpa kabel;
8. Mengetes kepekaan bodypack transmitters pada sistem mikrofon
9. Menerapkan instalasi macam-macam tipe mikrofon pada tanpa kabel;
sistem akustik.
9. Menentukan tata letak sistem penerima dan antena (receivers and
antennas) sistem mikrofon tanpa kabel.
KARAKTERISTIK MIKROFON
Mikrofon mengubah energi SPESIFIKASI MIKROFON
bunyi kedalam energi listrik
dan dengan demikian 1. Kepekaan
mikrofon sebagai penerima Kepekaan sebuah mikrofon adalah besar tegangan bolak-balik keluaran
bunyi sebaliknya yang mikrofon pada keadaan bunyi bebas dengan tekanan 1 µbar. Sebagai satuan
merubah energi listrik kedalam diberikan mV/µbar (mili volt per mikro bar).Kepekaan mikrofon bergantung
energi bunyi disebut frekuensi, sehingga besarnya frekuensi harus diberikan. Secara umum diambil
Loudspeaker. Dan dengan frekuensi sebesar 1000 Hz.
demikian sebagai pemancar Kepekaan juga disebut “faktor pemindahan medan beban kosong” Faktor ini
bunyi, keduanya disebut diukur dalam medan bunyi bebas dan tanpa beban. Menurut sistim SI, faktor
pengubah elektro akustik pemidahan medan beban kosong tidak lagi berdasarkan atas 1µbar,
melainkan 1N/m2 (newton 1mV//µbar = 10mV/Pa.
(pengubah bunyi).
Berdasarkan hukum fisika
sebagian dapat digunakan 2. Daerah Frekuensi
berkebalikan, bahwa sebuah Daerah frekuensi atau daerah pemindahan adalah daerah dimana mikrofon
pengubah bunyi dapat tanpa kerugian kepekaan dan tanpa cacat dapat mengubah gelombang
bunyi kedalam sinyal listrik. Untuk perekaman musik, mikrofon seharusnya
bertindak sebagai mikrofon mempunyai daerah frekuensi dari 40 Hz sampai 15 kHz dan tanpa
ataupun loudspeaker seperti perubahan kepekaan yang besar, sedang untuk percakapan cukup dari
pada pesawat intercom. 200 Hz sampai 5000 Hz.
KARAKTERISTIK MIKROFON
SPESIFIKASI MIKROFON 4. Ketergantungan Arah
Sebuah mikrofon tidak dapat mengambil bunyi dari semua sisi sama
3. Tanggapan Frekueni kuat, jadi tegangan keluaran bergantung arah dari mana bunyi datang.
Ketergantungan ini digambarkan melalui sifat arah, ketergantungan arah
Tanggapan frekuensi atau kurva menentukan penggunaan mikrofon.
frekuensi menandakan
keterpengaruhan
frekuensi dari kepekaan. Pada Sifat arah dipengaruhi oleh kunstruksi badan mikrofon, seperti ditunjukkan
pengukuran ini gelombang bunyi dalam Gambar 3.1. Dengan lobang berada didepan membran, mikrofon dapat
dengan menerima dari segala penjuru (pola bentuk bola). Sedang Gambar 3.1 kanan
frekuensi berlainan dijatuhkan tegak pola penerimaan seperti angka delapan.
lurus dimuka mikrofon dan tegangan
keluarannya diukur. Faktor
pemindahan a dalam dB yang
sebelumnya
mV/µbar, karena kurva frekuensi
dengan level yang diambil
berlaianan.

Dimana:
B = kepekaan dalam V/µbar
Bo = kepekaan patokan dari 1 V/µbar
KARAKTERISTIK MIKROFON
Arah peneriaam Berikut ini karakteristik arah yang Gambar 3.2.c. karakteristik arah
mikrofon terbagi banyak digunakan berbentuk super kardioid.
dalam 3 kategori Gambar 3.2.d berbentuk shotgun,
utama, yaitu : yang masuk dalam kategori
a) Omnidirectional Unidirectional.
Menerima suara
dari seluruh Gambar 3.2.e. karakteristik arah
penjuru, omni berbentuk angka delapan yang
artinya “semua/all” termasuk dalam kategori
atau Bidirectional.
“setiap/every” Gambar 3.2.
b) Unidirectional Karakteristik Arah yang Banyak Digunakan
5. Impedansi
Menerima suara Gambar 3.2.a. Karakteristik arah Untuk hubungan sebuah mikrofon
secara dominan benbentuk bola termasuik dalam pada sebuah perangkat penguat
dari satu arah, kategori Omnidirectional. atau pada sebuah peralatan pita
c) Bidirectional
Gambar 3.2.b. Karakteristik arah suara adalah penting untuk
Menerima suara
berbentuk kardoid. mengenal impedansi listrik (juga
dari dua arah yang
dinamakan tahanan dalam atau
berlawanan.
impedansi sumber).
KARAKTERISTIK MIKROFON
5. Impedansi 7. Batas Pengendalian Lebih
Untuk hubungan sebuah mikrofon pada Batas pengendalian lebih adalah batas tekanan
sebuah perangkat penguat atau pada dimana mikrofon masih bekerja dengan baik,
sebuah peralatan pita suara adalah maksudnya masih tanpa cacat. mikrofon
penting untuk mengenal impedansi listrik dinamis dapat bekerja pada tekanan bunyi yang
(juga dinamakan tahanan dalam atau
impedansi sumber).
tinggi dan batas pengendalian lebih belum
tercapai.
Impedansi bergantung pada frekuensi,
pada umumnya dinyatakan padafrekuensi
1000 Hz dalam satuan Ω (ohm). Pada mikrofon kondenser pernyataan ini
diperlukan, pada pelanggaran batas yang
6. Tahanan Hubungan Seharusnya disyaratkan akan mendatangkan cacat tidak
Tahanan hubungan adalah hubungan linier dan dengan demikian faktor cacat akan
semu, dengannya mikrofon naik. Batas pengendalian lebih ini diberikan
seharusnya dihubungkan. Pada tahanan dalam µbar atau pascal (Pa).
hubungan yang kecil akan
memperburuk sifat-sifat mikrofon.
STRUKTUR DAN PRINSIP KERJA MACAM-MACAM
TIPE MIKROFON
1. Mikropon Arang
Konstruksi dasar Dengan demikian
mikrofon arang
diperlihatkan nilai tahanan serbuk
dalam Gambar 3.3. arang di antara
Jika gelombang
bunyi mengenai kedua elektroda pun
elektroda akan berubah-ubah.
membran, maka Mikropon arang
serbuk arang akan
dipadatkan dan mengubah
direnggangkan gelombang bunyi ke
seirama gelombang
bunyi. dalam perubahan
nilai tahanan,
Gambar 3.3. seperti ditunjukkan
Konstruksi Dasar Mikropon Arang Gambar 3.4.
1. Mikropon Arang

Cara kerjanya dapat dijelaskan


pada Gambar 3.4.
Arus searah dari baterai
melewati tahanan arang yang
berubah-ubah maka akan
berubah-ubah pula besarnya.
Transformator akan
memisahkan arus bolak-balik
dari arus searah, maka pada
keluaran akan didapat tegangan
bolak balik murni (V≈).
Gambar 3.4.
Rangkaian Mikropon Arang
1. Mikropon Arang

Gambar 3.5.
Potongan Mikropon Telepon dan
Tanggapan Frekuensi Mikropon Arang
2. MIKROPON ELEKTROMAGNETIS
Konstruksi dasar mikrofon
elektromagnetis diperlihatkan Gambar
3.6, Gelombang bunyi menggetarkan
membran. Maka celah udara antara
membran dankumparan berubah-ubah
mengakibatkan rapat medan berubah-
ubah dan menginduksi tegangan bolak-
balik dalam kumparan.

Tegangan ini seirama dengan getaran


gelombang bunyi. Pada mikropon lektro-
magnetis penginduksian tegangan atas
dasar perubahan lebar celah udara.
Karena tegangan yang diinduksikan masih
kecil maka diperlukan penguat tambahan. Gambar 3.6.
Contoh mikropon elektromagnetis Simbol dan Konstruksi Mikropon Elektromagnetis
diperlihatkan Gambar 3.7.
2. MIKROPON ELEKTROMAGNETIS
3. MIKROPON DINAMIK
Mikropon dinamik ada 2 macam, yaitu: (a) mikropon dinamik dengan kumparan, dan (b) mikropon pita.
a. Mikropon Dinamik
dengan Kumparan Karena tahanan
Pada mikrofon dinamik tegangan dalamnya kecil
bolak-balik dibangkitkan melalui maka, tidak peka
induksi yang sebanding dengan terhadap medan
kecepatan membran. Gelombang gangguan listrik,
bunyi menggetarkan membrane maka
karena tegangan
kumparan pun akan ikut bergerak
tegak lurus terhadap arah medan gangguan ini akan
magnet seperti Gambar 3.8. terhubung singkat.
Atas dasar ini
mikrofon dapat
dihubungkan pada
penguat dengan
penghubung Gambar 3.8.
(kabel) yang Simbol Mikropon Dinamik
dan Konstruksinya
panjang.
3. MIKROPON DINAMIK

Gambar 3.9.
Tanggapan Frekuensi sebuah Mikropon Dinamik dan Beberapa Bentuk Mikropon Dinamik, (a) Mikropon Kerah MD214,
(b) Mikropon Studio MD421, dan (c) Mikropon Komando MD430 (dari Sennheiser)
3. MIKROPON DINAMIK
Mikropon dinamik ada 2 macam, yaitu: (a) mikropon dinamik dengan kumparan, dan (b) mikropon pita.
b. Mikropon Pita
Mikrofon pita memiliki kunstruksi
seperti mikrofon dinamik. Pada Tahanan pita berkisar
mikrofon pita, antara kedua 0,1 Ω jika dengan
sepatu kutub dari magnet yang transformator
kuat terdapat pita tipis impedansinya dapat
alumunium yang bergelombang sebesar 200 Ω.
(lihat Gambar 3.10). Pita yang Mikrofon pita
berfungsi sebagai membran mempunyai daerah
tebalnya 2 - 5 µm dan lebar 3 - frekuensi yang lebar
4mm sekaligus sebagai kumparan dan hampir konstan.
induksi. Getaran gelombang
bunyi menggetarkan pita. Pita Gambar tanggapan
bergetar alam medan magnet frekuensi dan contoh
maka akan diinduksi tegangan bentuk mikrofon Gambar 3.10.
dalam pita itu. Tegangan yang pita diperlihatkan Konstruksi Mikropon Pita
terinduksi lebih kecil dari pada Gambar 3.11.
mikrofon dengan kumparan.
3. MIKROPON DINAMIK

Gambar 3.11.
Tanggapan Frekuensi Mikropon Pita
Dan Contoh Mikropon Pita
4. MIKROPON KRISTAL
Pada mikrofon kristal tegangan bolak-balik dibangkitkan dengan efek Piezo elektrik. Gelombang
bunyi menggetarkan membran dan sekaligus menggetarkan plat kristal. Plat kristal yang bergetar
pada permukaannya akan terbentuk pula perbedaan potensial diantara ujung-ujungnya (lihat
Gambar 3.12). Oleh karena itu tegangan mekanis menimbulkan tegangan listrik (piezoelectric
effect).

Gambar 3.12.
Konstruksi Mikropon Kristal dan Rangkaian Mikropon Kristal
4. MIKROPON KRISTAL
Tahanan dalam
mikrofon kristal
dibentuk oleh
kapasitas antara plat
kristal (sekitar 1000
pF). Pada frekuensi
batas bawah fb = 30 Hz
mempunyai reaktansi
sebesar kira-kira 5 MΩ
sehingga pada
frekuensi rendah
medan pengganggu
tidak terhubung
singkat karena tahanan
dalamnya tinggi, maka
hubungan mikrofon
dengan penguat tidak
boleh terlalu panjang.
5. MIKROPON KONDENSER
Pada mikrofon kondenser membran dan elektroda lawan membentuk kapasitas
(kira-kira 100pF). Mikrofon kondenser mengubah getaran bunyi melalui perubahan
kapasitansinya kedalam getaran listrik.

Gambar 3.13.
Konstruksi Mikropon Kondenser dan Rangkaian Mikropon Kondenser dalam Rangkaian AF
5. MIKROPON KONDENSER
Melalui tahanan depan tinggi (kira- Arahnya tergantung jika kapasitas membesar berarti
kira 50MΩ) mikrofon diberi tegangan pengisian, jika mengecil berarti pengosongan. Arus yang
searah pada sistem terdahulu mengalir adalah arus bolak-balik yang seirama dengan
sebesar 80-120V, untuk saat kini tekanan bunyi. Besarnya kapasitansinya dapat dihitung
tegangan 1,5-3V sudah bisa untuk dengan rumus seperti berikut:
mengoperasikan mikrofon kondenser
(Gambar 3.13).
Membran dalam keadaan tenang,
tegangan pada mikrofon sama
dengan tegangan sumber. Arus tidak
mengalir, sehingga pada tahanan
depan tidak terdapat tegangan jatuh.
Bila membran bergetar harga
kapasitasnya berubah, saat
perubahan kapasitas arus mengalir Mikrofon kondenser mempunyai tahanan dalam yang
melalui tahanan, karena adanya tinggi sekitar 50 MΩ sehingga peka terhadap gangguan.
pengisian dan pengosongan Keburukan dari rangkaian frekuensi rendah yang
kapasitor. ditunjukkan di atas adalah diperlukan tegangan DC yang
konstan dan besar.
5. MIKROPON KONDENSER
MIKROFON KONDENSER
DALAM RANGKAIAN
FREKUENSI TINGGI
Mikrofon dalam rangkaian frekuensi
tinggi, dimana mikrofon disatukan
dalam rangkaian osilator,
menghilangkan keburukan dalam
sistem DC.
Gambar 3.14 memperlihatkan
rangkaian blok sebuah rangkaian
frekuensi tinggi. Disini diperlukan
Gambar 3.13.
perubahan kapasitansi dari
Rangkaian Blok Rangkaian Frekuensi Tinggi
mikrofon kondenser, untuk
mengubah frekuensi resonansi
Di dalam rangkaian demodulator FM yang dirangkaikan setelahnya
resonator dalam irama getaran akan diperoleh tegangan frekuensi rendah dari tegangan frekuensi
suara. Sinyal frekuensi tinggi tinggi yang termodulasi fasa, yang kemudian dikuatkan oleh
dimodulasi secara modulasi fasa. penguat depan.
5. MIKROPON KONDENSER
Gambar 3.14. Memperlihatkan contoh mikropon
kondenser dalam rangkaian frekuensi tinggi.
Mikropon ini memiliki tahanan dalam yang rendah,
sehingga bisa digunakan dengan kabel yang panjang.

Gambar 3.15. Memperlihatkan tanggapan frekuensi


dari mikropon kondenser. Karena sifatnya yang baik
maka mikropon kondenser banyak pula digunakan di
studio dan juga untuk peralatan-peralatan kecil
sebagai pengambil suara.
6. MIKROPON ELEKTRET
Mikrofon elektret sama seperti
mikrofon kondenser hanya tanpa
tegangan arus searah. Dan
mempunyai sifat seperti mikrofon
kondensator. Elektret adalah seperti
kapasitor yang terisi dengan
muatan yang konstan (lihat
Gambar 3.17).

Membran elektret dan elektrode


lawan membentuk kondensator
dengan jarak plat d dan muatan Q
gelombang bunyi yang mengenai
membran mengubah jarak d,
sehingga kapasitansi Co berubah
pula, maka timbullah tegangan
bolak-balik yang sebanding dengan
gerakan membran.
6. MIKROPON ELEKTRET
Gambar 18a memperlihatkan mikrofon elektret dalam beberapa
tipe, dari paling atas; Pegangan dan modul catu daya M 3N untuk
mikrofon; Mikrofon
terarah ME 80, untuk pengambilan suara yang lemah dan jauh;
Modul mikrofon ME 40 dengan karakteristik arah; Kepala mikrofon
ME 20 dengan
karakteristik bola. Sedang Gambar 18b, memperlihatkan mikrofon
elektret kerah mini, yang pengunaannya di klipkan pada kerah baju.
Gambar 3.19 memperlihatkan kurva karakteristik dari mikrofon
terarah ME 80 dengan modul K 3N.
KONEKTOR DAN SAMBUNGAN MIKROFON
Pada mikrofon kebanyakan memiliki konektor XLR Male, konektor ini sering juga disebut konektor Canon,
dengan 3 pin. Secara bawaan pabrik dilengkapi dengan kabel sekitar 5meter dengan XLR Female dan ujungnya
konektor TS.

Tip dan Slave atau sering Dalam hubungan simetris


disebut Jack Phono dengan atau balance, jika salah satu
diameter 6 mm. Kabel ini akan penghantar terkena
mengubah rangkaian dalam
mikropon yang simetris gangguan,
menjadi tidak simetris atau maka penghantar yang
balance menjadi unbalance. lainnya juga terkena
gangguan.
Dengan menghubungkan pin 1
dan 3, secara otomatis
penghantar dingin (cold) Jika jarak mikrofon dan penguat yang Gangguan ini akan menjadi
akan terhubung ke pelindung melebihi 5 meter, maka untuk menghindari netral atau hilang, karena
kabel dan akhirnya terhubung gangguan dari radio atau sumber gangguan diujung penghantar akan
ke slave konektor TS lainnya seperti kendaraan bermotor, maka digabungkan secara terbalik,
/ phono, diperlihatkan pada hubungan antara penguat dan mikrofon maka kedua gangguan akan
Gambar 3.19. harus dalam simetris. saling meniadakan.
KONEKTOR DAN SAMBUNGAN MIKROFON
Pengubah simetris menjadi tidak simetris bisa Pada sistem simetris konektor yang digunakan jenis TRS
dengan menggunakan transformator atau (tip, Ring, Slave) atau sering dikenal dengan jack phono 6
secara elektronik. mm stereo. Pin 1 dan 3 tidak terhubung, slave terhubung
ke pin 3 melalui pelindung kabel. Pengubahan dari sistem
Pada Gambar 3.20 diperlihatkan jika mikropon
tidak simetris ke simetris tidak mengubah sambungan
menggunakan penghantar dengan sistem
dalam mikropon.
simetris.

Anda mungkin juga menyukai