Dimana:
B = kepekaan dalam V/µbar
Bo = kepekaan patokan dari 1 V/µbar
KARAKTERISTIK MIKROFON
Arah peneriaam Berikut ini karakteristik arah yang Gambar 3.2.c. karakteristik arah
mikrofon terbagi banyak digunakan berbentuk super kardioid.
dalam 3 kategori Gambar 3.2.d berbentuk shotgun,
utama, yaitu : yang masuk dalam kategori
a) Omnidirectional Unidirectional.
Menerima suara
dari seluruh Gambar 3.2.e. karakteristik arah
penjuru, omni berbentuk angka delapan yang
artinya “semua/all” termasuk dalam kategori
atau Bidirectional.
“setiap/every” Gambar 3.2.
b) Unidirectional Karakteristik Arah yang Banyak Digunakan
5. Impedansi
Menerima suara Gambar 3.2.a. Karakteristik arah Untuk hubungan sebuah mikrofon
secara dominan benbentuk bola termasuik dalam pada sebuah perangkat penguat
dari satu arah, kategori Omnidirectional. atau pada sebuah peralatan pita
c) Bidirectional
Gambar 3.2.b. Karakteristik arah suara adalah penting untuk
Menerima suara
berbentuk kardoid. mengenal impedansi listrik (juga
dari dua arah yang
dinamakan tahanan dalam atau
berlawanan.
impedansi sumber).
KARAKTERISTIK MIKROFON
5. Impedansi 7. Batas Pengendalian Lebih
Untuk hubungan sebuah mikrofon pada Batas pengendalian lebih adalah batas tekanan
sebuah perangkat penguat atau pada dimana mikrofon masih bekerja dengan baik,
sebuah peralatan pita suara adalah maksudnya masih tanpa cacat. mikrofon
penting untuk mengenal impedansi listrik dinamis dapat bekerja pada tekanan bunyi yang
(juga dinamakan tahanan dalam atau
impedansi sumber).
tinggi dan batas pengendalian lebih belum
tercapai.
Impedansi bergantung pada frekuensi,
pada umumnya dinyatakan padafrekuensi
1000 Hz dalam satuan Ω (ohm). Pada mikrofon kondenser pernyataan ini
diperlukan, pada pelanggaran batas yang
6. Tahanan Hubungan Seharusnya disyaratkan akan mendatangkan cacat tidak
Tahanan hubungan adalah hubungan linier dan dengan demikian faktor cacat akan
semu, dengannya mikrofon naik. Batas pengendalian lebih ini diberikan
seharusnya dihubungkan. Pada tahanan dalam µbar atau pascal (Pa).
hubungan yang kecil akan
memperburuk sifat-sifat mikrofon.
STRUKTUR DAN PRINSIP KERJA MACAM-MACAM
TIPE MIKROFON
1. Mikropon Arang
Konstruksi dasar Dengan demikian
mikrofon arang
diperlihatkan nilai tahanan serbuk
dalam Gambar 3.3. arang di antara
Jika gelombang
bunyi mengenai kedua elektroda pun
elektroda akan berubah-ubah.
membran, maka Mikropon arang
serbuk arang akan
dipadatkan dan mengubah
direnggangkan gelombang bunyi ke
seirama gelombang
bunyi. dalam perubahan
nilai tahanan,
Gambar 3.3. seperti ditunjukkan
Konstruksi Dasar Mikropon Arang Gambar 3.4.
1. Mikropon Arang
Gambar 3.5.
Potongan Mikropon Telepon dan
Tanggapan Frekuensi Mikropon Arang
2. MIKROPON ELEKTROMAGNETIS
Konstruksi dasar mikrofon
elektromagnetis diperlihatkan Gambar
3.6, Gelombang bunyi menggetarkan
membran. Maka celah udara antara
membran dankumparan berubah-ubah
mengakibatkan rapat medan berubah-
ubah dan menginduksi tegangan bolak-
balik dalam kumparan.
Gambar 3.9.
Tanggapan Frekuensi sebuah Mikropon Dinamik dan Beberapa Bentuk Mikropon Dinamik, (a) Mikropon Kerah MD214,
(b) Mikropon Studio MD421, dan (c) Mikropon Komando MD430 (dari Sennheiser)
3. MIKROPON DINAMIK
Mikropon dinamik ada 2 macam, yaitu: (a) mikropon dinamik dengan kumparan, dan (b) mikropon pita.
b. Mikropon Pita
Mikrofon pita memiliki kunstruksi
seperti mikrofon dinamik. Pada Tahanan pita berkisar
mikrofon pita, antara kedua 0,1 Ω jika dengan
sepatu kutub dari magnet yang transformator
kuat terdapat pita tipis impedansinya dapat
alumunium yang bergelombang sebesar 200 Ω.
(lihat Gambar 3.10). Pita yang Mikrofon pita
berfungsi sebagai membran mempunyai daerah
tebalnya 2 - 5 µm dan lebar 3 - frekuensi yang lebar
4mm sekaligus sebagai kumparan dan hampir konstan.
induksi. Getaran gelombang
bunyi menggetarkan pita. Pita Gambar tanggapan
bergetar alam medan magnet frekuensi dan contoh
maka akan diinduksi tegangan bentuk mikrofon Gambar 3.10.
dalam pita itu. Tegangan yang pita diperlihatkan Konstruksi Mikropon Pita
terinduksi lebih kecil dari pada Gambar 3.11.
mikrofon dengan kumparan.
3. MIKROPON DINAMIK
Gambar 3.11.
Tanggapan Frekuensi Mikropon Pita
Dan Contoh Mikropon Pita
4. MIKROPON KRISTAL
Pada mikrofon kristal tegangan bolak-balik dibangkitkan dengan efek Piezo elektrik. Gelombang
bunyi menggetarkan membran dan sekaligus menggetarkan plat kristal. Plat kristal yang bergetar
pada permukaannya akan terbentuk pula perbedaan potensial diantara ujung-ujungnya (lihat
Gambar 3.12). Oleh karena itu tegangan mekanis menimbulkan tegangan listrik (piezoelectric
effect).
Gambar 3.12.
Konstruksi Mikropon Kristal dan Rangkaian Mikropon Kristal
4. MIKROPON KRISTAL
Tahanan dalam
mikrofon kristal
dibentuk oleh
kapasitas antara plat
kristal (sekitar 1000
pF). Pada frekuensi
batas bawah fb = 30 Hz
mempunyai reaktansi
sebesar kira-kira 5 MΩ
sehingga pada
frekuensi rendah
medan pengganggu
tidak terhubung
singkat karena tahanan
dalamnya tinggi, maka
hubungan mikrofon
dengan penguat tidak
boleh terlalu panjang.
5. MIKROPON KONDENSER
Pada mikrofon kondenser membran dan elektroda lawan membentuk kapasitas
(kira-kira 100pF). Mikrofon kondenser mengubah getaran bunyi melalui perubahan
kapasitansinya kedalam getaran listrik.
Gambar 3.13.
Konstruksi Mikropon Kondenser dan Rangkaian Mikropon Kondenser dalam Rangkaian AF
5. MIKROPON KONDENSER
Melalui tahanan depan tinggi (kira- Arahnya tergantung jika kapasitas membesar berarti
kira 50MΩ) mikrofon diberi tegangan pengisian, jika mengecil berarti pengosongan. Arus yang
searah pada sistem terdahulu mengalir adalah arus bolak-balik yang seirama dengan
sebesar 80-120V, untuk saat kini tekanan bunyi. Besarnya kapasitansinya dapat dihitung
tegangan 1,5-3V sudah bisa untuk dengan rumus seperti berikut:
mengoperasikan mikrofon kondenser
(Gambar 3.13).
Membran dalam keadaan tenang,
tegangan pada mikrofon sama
dengan tegangan sumber. Arus tidak
mengalir, sehingga pada tahanan
depan tidak terdapat tegangan jatuh.
Bila membran bergetar harga
kapasitasnya berubah, saat
perubahan kapasitas arus mengalir Mikrofon kondenser mempunyai tahanan dalam yang
melalui tahanan, karena adanya tinggi sekitar 50 MΩ sehingga peka terhadap gangguan.
pengisian dan pengosongan Keburukan dari rangkaian frekuensi rendah yang
kapasitor. ditunjukkan di atas adalah diperlukan tegangan DC yang
konstan dan besar.
5. MIKROPON KONDENSER
MIKROFON KONDENSER
DALAM RANGKAIAN
FREKUENSI TINGGI
Mikrofon dalam rangkaian frekuensi
tinggi, dimana mikrofon disatukan
dalam rangkaian osilator,
menghilangkan keburukan dalam
sistem DC.
Gambar 3.14 memperlihatkan
rangkaian blok sebuah rangkaian
frekuensi tinggi. Disini diperlukan
Gambar 3.13.
perubahan kapasitansi dari
Rangkaian Blok Rangkaian Frekuensi Tinggi
mikrofon kondenser, untuk
mengubah frekuensi resonansi
Di dalam rangkaian demodulator FM yang dirangkaikan setelahnya
resonator dalam irama getaran akan diperoleh tegangan frekuensi rendah dari tegangan frekuensi
suara. Sinyal frekuensi tinggi tinggi yang termodulasi fasa, yang kemudian dikuatkan oleh
dimodulasi secara modulasi fasa. penguat depan.
5. MIKROPON KONDENSER
Gambar 3.14. Memperlihatkan contoh mikropon
kondenser dalam rangkaian frekuensi tinggi.
Mikropon ini memiliki tahanan dalam yang rendah,
sehingga bisa digunakan dengan kabel yang panjang.