Anda di halaman 1dari 51

M AT E R I K U L I A H

STRUKTUR KAYU
Analisis Sambungan
Pasak
Pasak Persegi, Pasak Bulat Kubler, dan Cincin Belah Kreugers)
(Berdasarkan PKKI 1961
Pasak Persegi
Sambungan dengan pasak kayu hanya digunakan untuk
sambungan tampang dua saja. Arah serat kayu pada pasak
dibuat sejajar dengan arah serat kayu pada batang yang
disambung (batang asli). Syarat-syarat ukuran pasak sbb.
Tinggi pasak, 2t : t ≥ 1,5 cm
Panjang pasak, a : 10 cm ≤ a ≤ 15 cm
a ≥ 5t
Tegangan-tegangan yang terjadi pada pasak dan batang asli
tidak boleh melebihi tegangan-tegangan ijin-nya.
Contoh Soal 1
Diketahui kayu kelas kuat II dengan ukuran 10/20 menahan gaya
tarik S = 6 ton. Apabila kayu tersebut akan disambung dengan
pasak dari kayu kelas kuat I, serta menggunakan plat sambung
ukuran 2 x 7,5/20 untuk konstruksi tidak terlindung dan beban
permanen, rencanakan sambungan tersebut dengan pasak
persegi panjang!
Penyelesaian
S
𝛾= 1 ; 𝛽= 5 / 6 𝜎𝑑𝑠//r = Ads = n . t . b
A ds
Pasak Kayu Kelas Kuat I 55,38 = 1 . t .
6000
𝜎𝑑𝑠//r = 130 . 5/6 = 108,33 kg/cm 2 108,33 = A ds 20
t =
55,38
20
𝜏//r = 20 . 5/6 = 16,67 kg/cm 2 Ads = 55,38 cm 2 t = 2,77 cm
Jika dipakai 2 pasak
Ads = 2 . t . b
Kontrol tegangan geser pasak: 55,38 = 2 . t . 20
6000 55,38
𝜏= t = 40
2 . 10 . 20
t = 1,4 cm
= 15 kg/cm 2
𝜏< 𝜏
15 kg/cm 2 < 16,67 kg/cm 2
Kontrol tegangan pada batang asli: Dicari dimensi pasak baru:
6000
Kayu Kelas Kuat II A𝑑𝑠 = 70,83 = 84,71 cm 2
𝜎𝑑𝑠//r = 85 . 5/6 = 70,83 kg/cm 2 84,71
n .t =
20
𝜏//r = 12 . 5/6 = 10 kg/cm 2 1 . t = 4,24 cm ~ 5 cm
S
𝜎𝑑
𝑠= Jika dipakai 2 pasak, maka t = 2,5 cm.
A𝑑𝑠
Sehingga ukuran pasak:
= 6000
2 . 1,5 . 20
a = 15 cm
= 100 kg/cm 2 t = 2,5 cm
𝜎
>𝑑
𝑠 𝜎𝑠𝑑 b = 20 cm

d ½”
Kontrol tegangan tarik pada batang asli

𝜎𝑡𝑟//r = 70,83 kg/cm 2


Ant = (10 – (2 . 2,5)) . 20 = 100 cm 2
S
//=
𝜎
𝑟𝑡
Ant

6000
=
100

= 60 kg/cm 2
𝜎𝑟/𝑡/ < 𝜎𝑟𝑡//
Pasak Kayu Bulat Kubler

Alat sambung ini dapat digunakan untuk sambung tampang


dua atau lebih. Kekuatan pasak Kubler dapat dilihat pada
Tabel 3.4 untuk kayu dengan Bj = 0,6. Untuk Bj-lain maka
angka-angka dalam Tabel 3.4 tersebut harus diberi faktor
pengali sebanding dengan Berat Jenis = Bj/0,6. Apabila
arah gaya membentuk sudut α terhadap arah serat kayu,
maka kekuatan pasak berkurang sbb.
Pα = P// . ( 1 – 0,25 . sin α )
Tabel 3.4
d D

D = diameter pasak
d = diameter lobang pasak
h = tebal pasak
Contoh Soal

Sebuah batang tarik berukuran 8/16 mendukung gaya S = 6


ton. Kayu Damar dengan Bj = 0,5. konstruksi terlindung dan
beban tidak permanen. Diminta menyambung batang
tersebut dengan alat sambung Pasak kayu bulat Kubler.
Penyelesaian
β = 1 , γ = 5/4
Kayu dengan Bj = 0,5
Sebagai plat sambung digunakan kayu ukuran 2 x 4/16
Dengan ukuran kayu 8/16 dan plat sambung 2 x 4/16 terdapat lebar kayu 16
cm, maka dari Tabel 3.4 digunakan pasak dengan diameter D= 10 cm.
Untuk Bj= 0,6 → = 1700 kg
Pr = 1700 . 5/4 . 1 . 0,5 /0,6 = 1770,83 kg

6000
n= = 3,4 digunakan 4 pasak (2 pasang)
1770,83
Cincin Belah Kreugers
Kekuatan cincin belah Kreugers perpasang dapat dilihat pada Tabel 3.5 untuk
kayu dengan Bj = 0,6. Untuk Bj-lain harus diberi faktor pengali sebanding
dengan Bj-nya. Cincin belah ini sebaiknya gunakan untuk sambungan tampang
dua atau lebih dan pada satu sambungan dibatasi maksimal ada 3 (tiga) pasang
cincin belah. Apabila arah gaya membentuk sudut α terhadap arah serat kayu,
maka kekuatan cincin belah berkurang sebagai berikut.

Pα = P/ / . (1-0,30 . sin α )
Daftar Pasak Cincin
Tanda Pasak 100/19 100/25 100/31 125/25 125/31 125/37 150/31 150/37 150/43
Garis tengah pasak D, 100 100 100 125 125 125 150 150 150
mm
19 25 31 25 31 37 31 37 43
Tinggi pasak H, mm
2,0 2,0 2,0 2,5 2,5 2,5 3,0 3,0 3,0
Tebal pasak S, mm
95 125 240
Berat pasak (grm) 155 190 290
16 16 16 16 19
Garis tengah baut d, mm 16 16 19 19

65x65x6 65x65x6 65x65x6 65x65x6 65x65x6 65x65x6 75x75x9 75x75x9 75x75x9


Pelat ikutan, mm

Lebar kayu minimum h, 125 125 125 150 150 175 175 175
150
mm

Tebal kayu tengah 37 50 62 50 62 75 62 75 88


minimum , mm

Tebal kayu tepi 31 37 50 37 50 62 50 62 75


minimum,
mm
Jarak antara baut dengan 75 75 75 100 100 100 100 125 125
kayu muka, mm
150 150 150 200 200 200 250 250 250
Jarak antara dua baut,
mm

Panjang kayu muka a1 75 100 75 100 75 100 100 125 100 125 100 125 125 175 125 175 125 175
Kekuatan perpasang P 1800 2000 2200 2600 2500 3000 3000 3500 3500 4000 4000 4800 4600 5200 6000
2000 2300 5400
Urutan Perhitungan
• Sambungan Perpanjangan
1. Pilih ukuran pasak yang dengan kayu yang akan
sesuai disambung,
baik tebal maupun lebarnya
2. Tentukan ukuran kayu (kayu tepi) yang cocok untuk
penyambung
ukuran pasak yang akan digunakan
untuk mengetahui kekuatan
3. Tentukan panjang kayu muka
perpasang pasak
(a1)
4. Kekuatan pasak dikalikan dengan faktor yang mempengaruhi tegangan
kayu

5. Hitung jumlah pasang pasak yang diperlukan


• Sambungan menyudut (titik buhul)
1. Pilih ukuran pasak yang sesuai dengan kayu yang akan disambung, baik
kayu tepi maupun kayu tengah, menyangkut tebal maupun lebar masing –
masing.

2. Tentukan panjang kayu muka (a1), untuk memperoleh besarnya kekuatan


pasak.

3. Kalikan kekuatan pasak dengan faktor yang mempengaruhi.

4. Hitung kekuatan sambungan dengan jumlah pasak yang bisa


dipergunakan.

5. Bandingkan apakah kekuatan sambungan aman bila dibandingkan


dengan beban yang bekerja (P ̃≤ P).
Contoh Soal

Sebuah batang tarik berukuran 8/16 mendukung gaya S = 6 ton.


Kayu Damar dengan Bj = 0,5. Konstruksi terlindung dan beban tidak
permanen. Diminta menyambung batang tersebut dengan alat
sambung cincin belah Kreugers.
Penyelesaian
Berdasarkan Tabel dipilih cincin belah 125/25 dan dengan kayu muka 125 mm, P
= 3000 kg/pasang.
Pr = 3000 . 5 . 0,5 = 3125 kg
4 0,6
1.
6000
n = 3125 = 1,92 ~ digunakan 2 pasang
Analisis
Sambungan Gigi
(Sambungan Gigi Tunggal dan Gigi Rangkap)
Pembahasan

Jenis-Jenis
Persyaratan
 Contoh Soal dan Penyelesaian
Jenis-Jenis Sambungan Gigi

Tungga Rangkap
l
Macam-macam Sambungan Gigi

Gigi Tegak Lurus Gigi Tegak Lurus


Bidang Datar Batang
Diagonal
α α

Gigi Menurut Garis


Bagi Sudut Luar ½ ½ α
 
1. Pada sambungan gigi, gesekan antara kayu dengan kayu
perhitungan
didalam harus diabaikan. Untuk
sambungan gigi tunggal (gambar a), dalamnya gigi tidak
boleh melebihi nilai batas, yaitu :
Untuk  antara 50o dan 60o  interpolasi linear.
1 untuk  
tm  4 h Gigi dibuat menurut garis bagi 
50o
 Panjang kayu muka lm harus
t m 16h untuk
60 o
dihitung : lm  15 cm,
Dengan
lm = Panjang kayu di muka sambungan gigi. h = tinggi batang
S = Gaya batang diagonal. mendatar tm = Tinggi gigi
𝜏//= Tegangan ijin geser batang horisontal miring. tv = Tinggi gigi
b = lebar batang mendatar vertikal. β = Garis Bagi
α = Sudut antara batang diagonal dan sudut luar
Gaya S diuraikan menurut arah kemiringan gigi dan tegak lurus kemiringan
giginya, sebagai berikut;

Tetapi karena pada batang diagonal N membentuk sudut 1/2 α


dengan arah serat maka

𝜎𝑑𝑠 = 𝜎𝑑𝑠1/2 𝛼 = 𝜎𝑑𝑠// − 𝜎𝑑𝑠// −𝜎𝑑𝑠┴ sin 21 𝛼


Dengan rumusan tersebut tm dihitung lalu
diperiksa apakah memenuhi syarat pada PKKI
mengenai besarnya terhadap tinggi balok h
Kemudian dihitung panjang kayu muka lm
sesuai PKKI (syarat 1)
Apabila tm melampaui batas yang
disyaratkan, dapat diatasi dengan beberapa
cara :

1.Memakai sambungan gigi rangkap


2.Memperlebar balok pada tempat
sambungan 3.Mempertinggi balok pada
bagian ujung (lm) 4.Menggunakan pelat
kokot pada sambungan
2. Untuk sambungan dengan gigi
rangkap, dalamnya gigi kedua
harus memenuhi syarat seperti pada
sambungan gigi tunggal. Selain itu
tm - tm  1 cm.
2 1
Contoh Soal

Pada konstrusi rangka batang, batang datar


bertemu dengan batang diagonal. Batang digonal
meneruskan gaya tekan S = 5 ton ; α
= 30𝑜; Kayu Kelas II; Ukuran batang masing 14cm x
20cm. Hitung sambungan tersebut!
Penyelesaian

Hitung Tegangan-Tegangan Izin


Hitung Tegangan Desak yang Diizinkan
Tentukan panjang tm
Kontrol terhadap Bidang Desak
Tentukan panjang lm
Hitung Tegangan-Tegangan Izin

̃tk// kayu kelas II = 85 kg/cm2

̃ tk kayu kelas II = 25 kg/cm2

̃// kayu klas II = 12 kg/cm2


 =  = 1, jadi tidak mempengaruhi
besarnya tegangan.
Hitung Tegangan Desak yang
Diizinkan
𝟏
𝝈𝒅𝒔𝜶 𝒓= 𝝈𝒌
𝒕𝐚
𝐫𝐚
𝐣−
𝐣𝐬
𝐞 𝝈𝒌
𝒕𝐚
𝐫𝐚
𝐣𝐞
𝐣𝐬− 𝝈𝒌
𝒕𝐞
𝐭𝐠
𝐚
𝐤𝐮𝐮
𝐫
𝐥𝐬 .𝐧𝐢𝐬 𝜶
𝟐

𝜎𝑑𝑠 𝛼𝑟 = 85 – (85 – 25) . sin 15 0


𝜎 𝑑𝑠 𝛼 𝑟 = 69,47 kg/cm2
Tentukan Panjang tm
S
tm =
73 .b
5000
= 73 .14
= 4,89 cm
Syarat tm < ¼ h
¼
20
cm
5
cm
Kontrol Terhadap Bidang Desak
tv 𝜎𝑑𝑠< 𝜎𝑑𝑠𝛼 𝑟
ts = 1
cos 2 α 66,3 < 69,47
5
= cos 15 Boleh dipakai sambungan gigi
tunggal
= 5,2 cm
Jika tidak memenuhi syarat, maka
digunakan sambungan gigi rangkap.
S . cos1 𝛼
𝜎𝑑𝑠 = t s . b2

5000 . 0,966
=
5,2 . 14

=66,3 kg/cm2
Tentukan Panjang lm
S .cos 𝛼
lm = 𝜏sejajar . b

5000 .cos 30 Baut penguat


= 12 . 14
S
= 25,7 cm
900-½α
900-½ α ts = 5,2
α
Syarat lm ≥ 15 cm tm=5
Digunakan 26 cm lm=26
Tugas

Pada konstrusi rangka batang, batang datar bertemu


dengan batang diagonal. Batang digonal meneruskan gaya
tekan S = 4 ton ; α
= 30𝑜; Kayu Keruing; Ukuran batang masing 10cm x 14cm.
Hitung sambungan tersebut!
Kumpulkan Sabtu, 1 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai