Anda di halaman 1dari 58

Sumber: www.

midas-cichlid

5
4 Pewarisan Sifat
6

7
Pewarisan Sifat
1

Peran Pembelahan Sel Pola-Pola Kelainan Bawaan Perbaikan Mutu


2 dalam Pewarisan Sifat Hereditas pada Manusia Genetik

meliputi Pewarisan Sifat meliputi meliputi meliputi


menurut Mendel
3
tercantum dalam Kelainan Kelainan
Mitosis Meiosis
pada Gen Jumlah Kromosom

Hukum Hukum
4
Mendel I Mendel II
Seleksi Persilangan Mutasi Kloning Gen

5
Penyimpangan Semu Tautan Pindah Determinasi Rangkai Gen Alel
Hukum Mendel Gen Silang Kelamin Kelamin Letal Ganda
6

7
1 Pewarisan Sifat

2 A. Peran Mitosis dan Meisosis dalam Pewarisan Sifat

3 B. Pewarisan Sifat menurut Mendel

C. Pola-Pola Hereditas
4

D. Kelainan Bawaan pada Manusia


5

E. Perbaikan Mutu Genetik


6

7
A. Peran Mitosis dan Meiosis dalam
1
Pewarisan Sifat

Pembelahan yang menghasilkan dua sel anak dengan jumlah


kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk
3
Berfungsi untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak,
dan mempertahankan jumlah kromosom

4
Hanya terjadi pada sel-sel eukariota

Jaringan meristem, misalnya ujung


5 Tumbuhan
akar dan pucuk batang

Semua sel tubuh (somatis), kecuali sel-


Hewan
sel kelamin (gamet)
6
Pembelahan mitosis
terdiri atas 4 tahap:
7
Profase Metafase Anafase Telofase
1

PROFASE Sentrosom  replikasi  2 sentrosom  masing-


masing ke kutub inti sel berlawanan  mikrotubulus
2 mulai terlihat  benang gelendong (spindel) pada
hewan tiap sentrosom punya sentriol  kromosom
jelas  nukleolus dan membran inti menghilang.
3
METAFASE Kromatid  ke bidang ekuator (bagian tengah inti
sel)  terbentuk lempeng metafase  sentromer
4  2 kinetokor  dihubungkan satu sentrosom.

ANAFASE Kromatid memisahkan diri  setiap kromosom


5 membentuk sentromer  kromosom ditarik kinetokor
 terpisah  bergerak ke kutub berlawanan 
sitokenesis mulai terjadi.
6
Kromosom sampai di kutub berlawanan  benang
TELOFASE
gelendong tidak terlihat  kromosom panjang, tipis,
tidak terlihat jelas  kromatin  membran inti
7
terbentuk  sitokinesis lengkap  2 sel anak
identik.
Pembelahan mitosis pada sel hewan
1
• Interfase merupakan tahap istirahat di Interfase
antara dua pembelahan sel dan
merupakan tahap terlama dalam siklus
2
sel.
• Sel melaksanakan fungsinya seperti
biasa, tumbuh dan berkembang Profase
3 menjadi sel matang.

4 Telofase Metafase
Anafase
Interfase
5

7
1 Siklus Sel

7
1

Terjadi pada sel-sel kelamin (gamet)  sperma dan ovum.


2
Tujuan  menjaga agar keturunan hasil reproduksi seksual tetap
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
3
Pengurangan jumlah kromosom induk 
PEMBELAHAN REDUKSI.
4 Dihasilkan 4 sel anak  mengandung setengah jumlah kromosom
sel induk.

Dua kali periode pembelahan.


5

Meiosis I  reduksi kromosom induk.


6
Meiosis II  pemisahan kromosom.

7 Antara meiosis I dan II  periode pendek 


interkinesis.
Pembelahan Meiosis pada Sel Hewan
1

Interfase II
Interfase I
2

Telofase II

3 Profase I

Anafase II

4
Metafase I

Metafase II

5
Anafase I
Profase II

Telofase I
7
1
PROFASE I Kromosom  memendek dan menebal  2
kromosom homolog saling berdekatan  benang
2 gelendong terbentuk  perlekatan antarkromatid
 kiasma  pertukaran segmen kromatid 
pindah silang.
3
METAFASE I Kromosom homolog berjajar berhadapan 
menempatkan diri pada bidang ekuator
4

ANAFASE I Kromosom homolog  memisahkan diri dari


pasangan homolog  bergerak ke arah kutub
5
berlawanan

6 TELOFASE I Sitokenesis  2 sel anak  setengah jumlah


kromosom sel induk  membran inti mulai
terbentuk  2 kromatid identik
7
1

Kromosom memendek dan menebal  mudah


PROFASE 2 diamati  benang-benang gelendong pada
2 masing-masing kutub

3 Kromosom pada bidang ekuator  sentromer


METAFASE 2
membelah  pasangan kromatid memisahkan diri
 membran inti tidak terlihat
4
ANAFASE 2 Kromosom dengan 1 kromatid  memisahkan diri
 bergerak ke arah kutub berlawanan
5

TELOFASE 2 Tiap sel  2 sel anak haploid


6

7
B. Pewarisan Sifat Menurut Mendel
1 Gregor Johann Mendel (1822-1884)  Bapak Genetika

Meletakkan dasar-dasar ilmu genetika  percobaan


2 menggunakan kacang kapri/ercis (Pisum sativum).

ALASAN Siklus hidup tidak lama


3
Mudah disilangkan

Memiliki bunga sempurna


4

Memiliki 7 sifat beda yang mencolok

5 HUKUM MENDEL I: Segregasi/pemisahan gen-gen secara bebas/


segregation of allelic genes  Tiap organisme memiliki 2 alel untuk setiap sifat
 alel memisah selama pembentukan gamet  setiap gamet memiliki satu
6 alel untuk satu sifat  persilangan monohibrid.

HUKUM MENDEL II: Asortasi/pengelompokan gen-gen secara bebas 


7 Gen-gen yang sealel memisah secara bebas ketika pembelahan meiosis pada
waktu pembentukan gamet  persilangan dihibrid atau lebih.
Sifat-sifat kacang kapri yang dipelajari Mendel
1 a. Letak bunga d. Warna polong

hijau kuning

3 terminal aksial e. Warna biji


b. Bentuk polong
hijau kuning
4 rata berlekuk

f. Warna testa (kulit biji)


5

c. Bentuk biji
Abu-abu putih
6
bulat keriput

7
1
Mendel: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi ><
tanaman galur murni batang rendah.
2 F1  semua berbatang tinggi  disilangkan sesamanya  F2
 tinggi : rendah = 3 :1
Persilangan dominansi penuh  Batang tinggi TT
3 (homozigot dominan) >< batang rendah tt (homozigot
resesif)  F1  Tt (heterozigot)  batang tinggi
karena T dominan terhadap t
4
F1 membentuk gamet  T dan t  saat pembentukan
gamet  kedua alel (T dan t) mengalami segregasi 
5 HUKUM SEGREGASI / PEMISAHAN

Jika F1 disilangkan sesamanya  genotipe yang


6
terbentuk  TT, Tt, Tt, dan tt  fenotipe: 3 tanaman
berbatang tinggi dan 1 tanaman berbatang rendah
7
Salah satu persilangan yang dilakukan oleh Mendel
1

7
Persilangan
1

Sifat anakan tidak sama


2 dengan salah satu induk

3 Gabungan/campuran
dari kedua induknya

4
Pengaruh masing- M m
masing induk kuat
5 M M M m
M

6 PERSILANGAN M m m m
SEMIDOMINAN/ m
INTERMEDIET
7
1
Persilangan organisme yang memiliki dua sifat beda

2 Contoh yang dilakukan Mendel :


Kapri galur murni biji bulat warna kuning (BBKK) >< kapri
galur murni biji keriput warna hijau (bbkk). Bulat dominan
3 terhadap keriput, kuning dominan terhadap hijau.

F1  semua berbiji bulat dan berwarna kuning (BbKk)


4
F1 disilangkan sesamanya  F2  4 kombinasi fenotipe
 bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, keriput hijau 
5 9 : 3 : 3 :1  Pengelompokan 2 pasang gen secara bebas
 HUKUM MENDEL II
B mengelompok dengan K  gamet BK
6
B mengelompok dengan k  gamet Bk

7 b mengelompok dengan K  gamet bK

b mengelompok dengan k  gamet bk


CONTOH PERSILANGAN DIHIBRID
1

7
1

Persilangan organisme yang memiliki tiga sifat beda.


2
Contoh: Tanaman kapri galur murni berbatang tinggi, berbiji
bulat, dan warna biji kuning (TTBBKK) >< galur murni
3 berbatang rendah, berbiji keriput, dan warna biji hijau (ttbbkk).
Batang tinggi dominan terhadap batang rendah, biji bulat
dominan terhadap biji keriput, biji kuning dominan terhadap
4 biji hijau.

F1  semua tanaman berbatang tinggi, biji bulat, warna biji


5 kuning (TtBbKk).

6 F1 disilangkan sesamanya  F2  8 kombinasi fenotipe


 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1.
7
1 d. Back Cross dan Test Cross

Back cross/perkawinan balik merupakan perkawinan


antara F1 dan induk jantan atau betina.
2
Back cross membuktikan bahwa individu yang memiliki
fenotipe sama dapat memiliki genotipe yang berbeda.
3
Test cross atau uji silang adalah perkawinan antara F1
dan individu homozigot resesif.
4
Test cross digunakan untuk menguji kemurnian suatu
galur.

7
CONTOH BACK CROSS
1

5 CONTOH TEST CROSS

7
C. Pola-Pola Hereditas
1

1. Penyimpangan semu hukum Mendel


2

3 Peristiwa suatu gen


EPISTASIS mengalahkan ekspresi gen lain
yang bukan alelnya
4
Contoh: warna umbi lapis pada bawang 
Epistasis dominan
12 : 3 : 1

5 Epistasis resesif Contoh: warna rambut tikus  9 : 3 : 4

6 Peristiwa suatu gen dikalahkan


HIPOSTASIS oleh ekspresi gen lain yang
bukan alelnya

7
b. Gen-gen Komplementer
1
Gen-gen yang saling berinteraksi untuk memunculkan
fenotipe tertentu.

2 Contoh: warna ungu pada bunga kacang

Pembentukan warna ini melibatkan dua gen


3 dominan, yaitu gen A dan P. Tidak adanya salah satu
gen dominan itu menyebabkan tidak terbentuknya
warna ungu sehingga bunga berwarna putih.
4
Perbandingan keturunan = 9 : 7.

Peristiwa beberapa pasang gen yang bukan sealel


6 memengaruhi sifat tertentu.

Pembentukan sifat oleh lebih dari 1 gen  poligen


7
Perbandingan keturunan = 15 : 1.
1
Tertutupnya ekspresi gen dominan apabila berdiri
sendiri.
2 Dipandang sebagai epistasis resesif

Contoh: warna bunga Linnaria maroccana

3 Perbandingan keturunan = 9 : 3 : 4

4
Munculnya sifat akibat interaksi dari beberapa gen.

Contoh: jengger/pial ayam


5
Pial walnut Pial ercis Pial mawar Pial tunggal

7
2. Tautan Gen (Gene Linked)
1

Gen-gen yang terangkai pada kromosom yang sama


2
Tokoh: Thomas Hunt Morgan

3 Contoh gen berangkai: penentu bentuk sayap dan


warna dada Drosophila melanogaster
K = sayap normal , k = sayap keriput
4
L = dada berwarna, l = dada polos

5
Jenis tautan gen

Terangkai sempurna  berdekatan


6
Terangkai tidak sempurna  jauh

7
3. Pindah Silang (Crossing Over)
1

Peristiwa pertukaran segmen kromatid yang bukan


kromatid kembarannya dari sepasang kromosom
2 homolog
Kromosom mulai memisah  kromatid yang saling
menyilang terputus  kiasma  perpindahan gen
3
dari satu kromatid ke kromatid lainnya

Tipe pindah silang


4
Pindah silang
tunggal
5 Pindah silang
ganda

6 Gamet tipe rekombinasi 


rekombinasi dari parental

7
4. Determinasi Kelamin
1

Jenis Kelamin
2

3 Faktor
Faktor genetik
lingkungan

4
Ditentukan materi Yang paling
genetik dalam berpengaruh: suhu
kromosom
5

Jenis kelamin ditentukan


6 Penentuan jenis kelamin
oleh kromosom kelamin

7
Tipe XY
1

1) Pada Serangga
2
Contoh: lalat buah (Drosophilla melanogaster)

4 pasang kromosom: 3 kromosom tubuh + 1 kromosom kelamin


7
1 Rumus kromosom lalat buah

2 Betina: 3AAXX Jantan: 3AAXY

Gagal berpisah (non-disjunction)

3 3AX dan 3AY


3AXX dan 3A0

4
Homogamet Heterogamet

5
3AAXXX Betina super
3AAXXY Betina fertil (subur)
3AAX0 Jantan steril (mandul)
6 3AAY0 Letal (mati

7
Teori Keseimbangan Kelamin dari Calvin Bridges
1
Jenis kelamin lalat buah ditentukan oleh hadirnya
kromosom X dan Y, serta perbandingan antara
2 kromosom X dan autosom

INDEKS KELAMIN
3

7
2) Pada Manusia
1

46 kromosom: 22 pasang autosom, 1 pasang gonosom

2
Rumus kelamin: ♀  22 AAXX, ♂  22AAXY

3 Determinasi kelamin pada saat fertilisasi oleh sperma

Jika ovum
Satu sel sperma dibuahi oleh ... zigot mengandung
mengandung satu sperma X ... dua kromosom X dan
4 kromosom X atau Y
keturunannya
berjenis kelamin
perempuan
Perempuan

5
Tiap ovum
mengandung satu
kromosom X
6
... zigot mengandung
satu kombinasi XY dan
Jika ovum keturunannya berjenis
7 dibuahi oleh kelamin laki-laki
sperma Y ...
Laki-Laki
1

Tipe-Tipe Lain
2

Jenis Contoh Jantan Betina


3 X0 Belalang X0 XX
ZW Reptil ZZ ZW
4
Z0 Unggas ZZ Z0

7
1
5. Rangkai Kelamin (Sex Linkage)

Sebagian
2 Terdapat di besar
GEN dalam terdapat di
kromosom kromosom
3 tubuh

Gen terangkai
4 kelamin/rangkai Gen yang ada
kelamin/tautan pada kromosom
kelamin kelamin
5

Gen terangkai
6 kromosom X atau Y

7
1

2
Lalat buah
Kucing
(Drosophilla melanogaster)
3
Gen penentu warna Gen penentu
mata warna rambut
4
Gen W dan w terangkai
pada kromosom X Terangkai pada
kromosom X
5 W= mata merah
w = mata putih B: hitam
b: kuning
6 Bb: belang tiga
Lalat liar: mata merah
Mutan: mata putih
7
1

Penyakit keturunan  tidak dapat membedakan warna


3
Gen penyebab  c (colourblind)  terangkai pada
kromosom X
4
Lebih banyak diderita oleh laki-laki

Perempuan normal × laki-laki buta warna  semua


5 keturunan normal
Perempuan buta warna × laki-laki normal  anak laki-
6 laki semua buta warna, perempuan normal

7
2) Hemofilia
1
Penyakit keturunan  darah sukar membeku

2 Ditentukan oleh gen h pada kromosom X, bersifat


letal pada perempuan

Perempuan  carrier  membawa sifat 


3 diturunkan pada anak laki-laki

7
2) Rangkai Kelamin pada Kromosom Y
1
Hipertrikosis  pertumbuhan rambut yang berlebihan pada
bagian tubuh seseorang, misalnya pada telinga

7
1 6. Gen Letal
Gen yang menyebabkan kematian pada individu yang
2 memilikinya

Menyebabkan kematian jika dalam keadaan homozigot


3
Heterozigot  normal atau subletal

4
Karena peran gen asli untuk menumbuhkan karakter
atau bagian tubuh yang penting terganggu sehingga
tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik
5
Letal dominan: Huntington’s Disease, brakidaktili, tikus
kuning, ayam redep (creeper)
6
Letal resesif: albino pada tanaman jagung

7
Gen Letal Dominan
1

Ayam redep
(creeper)
2

3 Gen c = mengontrol pertumbuhan tulang


Gen C = menghambat pertumbuhan tulang
CC = letal, mati sewaktu embrio
4
Cc = hidup, kaki dan sayap pendek  redep
cc = normal

7
Tikus Kuning
1

Tikus normal: hitam/abu-abu


2
Pembentukan pigmen hitam dan abu-abu: gen y

3 Gen Y: tikus membentuk warna kuning (yellow)

YY: letal, Yy: hidup (kuning), yy: normal


4

7
Gen Letal Resesif
1
Contoh: Albino pada tanaman jagung

2 Tidak terbentuknya klorofil

Tidak dapat melakukan fotosintesis


3
Mati setelah berkecambah

4 Sifat albino ditentukan oleh gen a  genotipe Aa


normal daun kekuningan

7
1 7. Alel Ganda

2 Beberapa gen yang memiliki alel lebih dari satu

3 Contoh: gen yang menentukan golongan darah

4 Sistem Penggolongan Darah

ABO MN RHESUS
6

7
Sistem ABO
1
Ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901
Dikenal 4 macam golongan darah: A, B, AB, dan O
2
Ditentukan oleh alel ganda IA, IB, dan i

3 Gen i resesif terhadap gen IA dan IB  gen IA dan IB


tidak bersifat dominan satu sama lain
Gen IA menyandikan antigen A, gen IB menyandikan
4 antigen B

Genotipe
5

7
Persilangan antara laki-laki yang bergolongan darah AB
1 dan perempuan bergolongan darah B

7
Sistem MN
1
Ditemukan oleh K. Landsteiner dan P. Levine pada tahun 1927
Berdasarkan adanya antigen M dan antigen N dalam
2 eritrosit
Antigen M dibawa oleh gen LM dan antigen N dibawa
oleh gen LN
3
Gen LM dan gen LN  alel kodominan  memberikan
pengaruh yang sama
4 Pembagian golongan darah berdasarkan sistem MN:
M, MN, dan N
Serum/plasma darah tidak mengandung antibodi M
5 maupun N  tidak digunakan sebagai dasar transfusi

7
1

Seorang laki-laki yang bergolongan darah MN


menikah dengan perempuan bergolongan darah N
2

7
Sistem Rhesus
1
Ditemukan pada tahun 1940 oleh K. Landsteiner dan A. S. Wiener

2 Rhesus  sejenis kera di India yang banyak dipakai untuk


penyelidikan darah manusia

3 Didasarkan pada adanya antigen Rh pada eritrosit

6
Memiliki arti penting dalam transfusi darah  penggumpalan
eritrosit resipien jika antigen Rh bertemu dengan antigen rh
7
D. Kelainan Bawaan pada Manusia
1
1. Kelainan bawaan karena kelainan gen

2 ALBINO

Kelainan yang ditandai tubuh tidak


3
mampu membentuk pigmen melanin 
kulit dan tubuh berwarna putih

5 Normal: gen A, genotipe AA atau Aa


Albino: gen a, genotipe aa

7
1
Persilangan Albino

7
Diabetes Mellitus
1
(Kencing Manis)
Penyakit metabolisme pada tubuh manusia yang ditandai
dengan tubuh yang tidak mampu mengubah glukosa menjadi
2 glikogen karena pankreas kurang atau tidak mampu
menghasilkan insulin
Kelebihan glukosa pada darah  dibuang melalui urine 
3 urine mengandung glukosa

Ditentukan oleh gen d  ♀ normal + ♂ diabetes 


4 keturunan semua normal tapi carrier

7
Thalassemia
1
Ditandai dengan sel-sel darah merah yang mudah sekali
mengalami hemolisis (pecah)
2
Bentuk eritrosit tidak teratur, mengandung sedikit hemo-
globin  penderita akan mengalami anemia

3 Dibagi menjadi 2 jenis:

Thalassemia mayor Mati sewaktu masih bayi


4
Thalassemia minor Transfusi darah rutin

Disebabkan oleh gen Th  genotipe Thth  talasemia


5
minor thth  normal

6 Laki-laki menderita talasemia minor menikah dengan


perempuan sesama penderita talasemia minor, perbanding-
an keturunannya = talasemia minor : normal  2 : 1
7
1
Persilangan

7
2. Kelainan Bawaan Karena Ketidaknormalan
1 Jumlah Kromosom

22 pasang
2 autosom

MANUSIA 46 kromosom

3 1 pasang
gonosom

4
Laki-laki:
XY  22AAXY
Kelebihan jumlah
kromosom
5 Perempuan:
XX 22AAXX

6 KELAINAN

Sindrom Turner, sindrom Klinefelter, laki-laki super,


7 perempuan super, dan sindrom Down
1

Cara menghindari Penyakit Keturunan


2

1. Menghindari perkawinan antarkeluarga dekat.

3
2. Menghindari perkawinan dengan orang yang memiliki kelainan
mental.
4
3. Melakukan pemeriksaan tentang asal-usul kesehatan pasang-
an sebelum melangsungkan pernikahan.

5
4. Memahami dan memasyarakatkan prinsip-prinsip genetika di
kalangan muda.
6

7
1

Organisme
2

Ciri-ciri
3
Kurang
Menguntungkan
Menguntungkan
4
Ditentukan faktor
Tidak dikehendaki
genetik
5
Perbaikan kondisi
genetik
6

Organisme dengan
PEMULIAAN BIBIT UNGGUL
sifat-sifat unggul
7
1. Seleksi
1
Kegiatan pemilihan organisme yang sesuai dengan keingin-
an manusia.
2
Hasil seleksi  organisme yang memiliki sifat-sifat yang
menguntungkan.
3 Seleksi tanaman pangan  berproduksi tinggi, berumur
pendek, dan tahan terhadap hama.

4
2. Persilangan
5 Usaha mengawinkan dua galur yang berbeda, tetapi masih
dalam satu spesies.
Untuk mendapat galur baru yang memiliki sifat-sifat
6
gabungan unggul yang diperoleh dari galur yang
disilangkan.
7
3. Mutasi
1
Perubahan materi genetik, baik pada tingkat DNA
maupun pada tingkat kromosom.
2
Yang mengalami mutasi  mutan, yang menyebabkan
mutasi  mutagen.
3
Mutagen: radiasi (UV, gama, sinar-X) atau senyawa
kimia (etil metana sulfonat, dietil sulfat, dan bromourasil).
4
Semangka tanpa biji hasil
mutasi

7
4. Rekayasa Genetik
1

Teknologi perbaikan mutu genetik dengan menyisip-


kan gen tertentu dari suatu organisme ke dalam sel
2 organisme lain.

Contoh:
3
Sepotong gen bakteri disisipkan ke dalam sel
tanaman atau sepotong gen hewan disisipkan
ke dalam sel bakteri.
4
Tanaman kapas disisipi gen bakteri Bacillus
thuringiensis  tahan terhadap serangan ha-
5 ma ulat grayak.

Dihasilkannya bakteri yang mampu menghasil-


6 kan hormon insulin karena telah disisipi gen
insulin dari manusia.

Anda mungkin juga menyukai