Terjadi pada sel tubuh, kecuali sel gamet Hanya terjadi pada sel gamet
Kenapa? Karena dia berhasil meneliti pola pewarisan sifat apda kacang kapri(Pisum sativum)
Tujuan: menambah keragaman genetik baru dalam jumlah banyak dan menghasilkan
Jenis-jenis hibridisasi:
1. Monohibrid
➢ Persilangan dengan satu sifat beda
➢ Misalnya:
✓ Bunga ungu disilangkan dengan bunga putih
✓ Biji bulat disilangkan dengan biji kisut
2. Dihibrid
➢ Persilangan dengan dua sifat beda
➢ Misalnya:
✓ Bunga ungu biji bulat disilangkan dengna bunga putih
biji kisut
✓ Batang tinggi biji kuning disilangkan dengan batang
pendek biji hijau
Berdasarkan hasil percobaan monohidbrid dan dihidrid yang dilakukannya, Mendel menyimpulkan
bahwa:
1. Setiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor penentu sifat
2. Setiap pasangan faktor penentu sifat memperlihatkan salah satu sifat penampakan luar
3. Satu faktor penentu sifat dapat menutup faktor penentu sifat lainnya
4. Satu faktor penetu sifat dapat tertutupi faktor penentu sifat lainnya
5. Individu murni(galur murni) memiliki sepasang faktor penentu sifat yang sama
6. Pasangan faktor penentu sifat memisah secara bebas ketika pembentukan sel
kelamin(gamet)(Hukum Mendel I)
7. Setiap faktor penentu sifat dapat berpasangan secara bebas ketika pembentukan
gamet.(Hukum Mendel II)
Dari hipotesis tersebut, mendel dapat mengemukakan beberapa hukum, yaitu:
12
Gen
Istilah gen → Johansen, Swedia 1903
Misalnya: Gen-gen penentu bentuk biji memiliki letak(lokus) yang berbeda dengan gen-gen
penentu warna biji
Untuk membedakan gen dari lokus yang berbeda digunakan huruf yang berbeda
Misalnya:
➢ Gen-gen penentuk bentuk biji → bulat dilambangkan dengan BB
➢ Gen-gen penentu warna biji → kuning dilambangkan dengan KK
g → gamet
F → Filial
F1 → keturunan pertama
F2 → keturunan kedua
Fenotip → sifat yang tampak dari luar yang dapat diamati yang muncul karena interaksi genotip dengan lingkungan
Misalnya: warna kulit, bentuk biji, warna bunga, bentuk jengger, tinggi, tipe rambut
Persilangan yang menghasilkan individu anak(F1) dengan fenotipe 100% mengikuti fenotipe induk dominan
Ciri:
1. Fenotip F1 seluruhnya sama dengan fenotipe salah satu induk dominan
2. Genotip F1 seluruhnya heterozigot
Monohibrid intermediet/Monohibrid Dominan Parsial
Pada persilangan monohibrid ternyata ada beberapa penyimpangan terhadap hukum Mendel. Hal
ini dapat dilihat pada bunga pukul empat(Mirabilis jalapa)
Tujuan : untuk mengetahui genotip individu yang menunjukkan fenotipe dominan, apakah individu tersebut homozigot
atau heterozigot
Misalnya: warna buah dan bentuk buah, bentuk buah dan rasa buah, tinggi dan bentuk biji
Pada persilangan dihibrid berlaku HUKUM II MENDEL, karena pada saat pembentukan F2, gen di dalam
gamet yang mengalami pemisahan, kemudian mengalami penggabungan secara bebas.
Kucing berambut putih dan tebal lebih disukai daripada kucing berambut hitam dan tipis. Pada kucing, sifat
rambut hitam dominan terhadap rambut putih, dan sifat rambut tebal dominan terhadap rambut tipis.
Bagaimanakah genotipe induk yang harus dikawinkan untuk mendapatkan keturunan yang semuanya
berambut putih dan tebal?
Bunga lili putih harganya lebih mahal daripada bunga lili kuning. Sifat warna kuning dominan terhadap sifat
warna putih. Bagaimanakah persilangan antara bunga lili kuning dan bunga lili putih yang paling
menguntungkan ?
Tanaman jagung bertongkol besar dan biji kecil (Ttbb) disilangkan dengan tanaman jagung bertongkol kecil
dan biji besar (ttBb). Jika diperoleh keturunan 16 tanaman, berapakah banyaknya tanaman jagung yang
berfenotipe bertongkol besar dan biji besar?
Penerapan genetika
1. Penerapan genetika pada tumbuhan
➢ Cucamelon → mentimun+jeruk nipis+ semangka
➢ Lemato → lemon + tomat
➢ Golden rice → beras yang mengandung betacaroten(vit A)
➢ Padi hasil hibridisasi: padi PB 8, IR 8, IR20, Hip 10 dan Inpari 33