Anda di halaman 1dari 3

Nama / NIM : Tri Indah Lestari Annas / 210105501004

Kelas : Pendidikan Kimia 1B

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Mendel I? Jelaskan!
2. Jelaskan perbedaan antara Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II!
3. Mengapa gametogenesis menghasilkan sel-sel kelamin yang haploid? Jelaskan!
4. Mengapa antara orang-orang bersaudara, tak satupun yang persis serupa?

JAWABAN
1. Hukum Mendel I atau hukum segregasi adalah pemisahan alel-alel dari suatu
gen yang berpasangan. Hukum mendel I menggunakan persilangan
monohybrid yaitu persilanganantara 2 jenis individu sejenis dengan
memperhatikan satu sifat beda. Hukum mendel I atau pemisah, disebut juga
dengan segregation. Hukum Mendel I atau hukum segregasi ( pemisahan )
adalah pemisahan pasangan alel secara bebas pada saat pembelahan meiosis
dalam pembentukan gamet. Hukum mendel I berbunyi "The law of segregation
of allelic genes". Maksudnya adalah hukum pemisah gen sealela, pemisahan alel
– alel terjadi saat terbentuknya gamet (Diploid – Haploid). Gamet merupakan
sel reproduksi atau kelamin yangberisi kromosom haploid. Hukum Mendel I
terjadi setelah Mendel melakukan persilangan monohibrid. Persilangan yang
dilakukan menggunakan kacang ercis dengan satu sifat beda. Salah satu sifat
yang ditinjau adalah bentuk biji. Pada kacang ercis terdapat sifat yang
berlawanan untuk bentuk biji. Ada yang berbentuk bulat, ada yang berbentuk
kisut. Mula-mula Mendel membuat perkawinan untuk masing-masing bentuk
biji hingga diperoleh galur murni. Langkah selanjutnya galur murni bulat
disilangkan dengan galur murni keriput. Hasil persilangan diperoleh seluruh F1
berbiji bulat. Kemudian sesama F1 disilangkan lagi, dihasilkan F2 dengan
perbandingan antara berbiji bulat dan berbiji keriput sebanyak 3 : 1. Munculnya
sifat biji keriput pada F2 mengindikasikan bahwa terdapat faktor penentu (istilah
Mendel untuk gen) keriput yang tidak nampak dimiliki oleh kedua induknya
(F1). Faktor penentu yang tidak nampak diistilahkan resesif dan diberi simbol
huruf kecil, yang akan nampak dalam kondisi homozigot resesif.

2. Perbedaan antara Hukum Mendel 1 dan 2 yaitu seperti berikut ini:


a. Hukum Mendel I
1) Hukum Mendel pertama disebut dengan hukum segregasi.
2) Menyatakan selama meiosis, dua dari setiap pasangan alel yang dimiliki
oleh individu menjadi gamet yang berbeda.
3) Hukum Mendel pertama menjelaskan perilaku semua kromosom
b. Hukum Mendel II
1) Hukum kedua Mendel disebut juga dengan hukum assortasi.
2) Menyatakan bahwa semua kombinasi alel diwariskan kepada
keturunannya dengan probabilitas yang sama.
3) Hukum kedua menjelaskan perilaku kromosom non homolog.

3. Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet
terdiridari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina
(ovum) yang dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel
yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2
anakan tetapi tidak terjadi reduksi kromosom, contoh apabila ada sel tubuh kita
yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses
penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan pe
mbelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan
adanya reduksi kromosom,contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet
sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis
menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang
bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah
kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.Gametogenesis
terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk.
Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
a. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal :
spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di
tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n)
dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis
mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan
diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian
disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel
germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai
tigalapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia berdiferensiasi
melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
b. Oogenesi adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal:
oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan,
yaitu di dalam ovarifetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua
oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap
pembelahan. Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer.
Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua osit primer membelah miosis, tetapi
hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi
perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer
mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas,
oosit melanjutkan pembelahan miosis I. Hasil pembelahan tersebut berupa dua sel
haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih
kecildisebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan
mengalami pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah me
njadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran
lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutup tersebut
bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan
badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami
perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub
mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.
Karena gametogenesis mengalami meiosis atau pembelahan reduksi. Dalam
proses pembelahannya terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom. Pembel
ahanmeiosis meliputi pembelahan meiosis I dan II. Meiosis I akan menghasilkan 2
sel yanghaploid dan Meiosis II menghasilkan 4 sel yang haploid.

4. Karena disebabkan oleh adanya kombinasi gen dari induk atau orang tua, baik
itu paternal maupun maternal yang menyusun kromosom itu sendiri. Kombinasi antara
kromosom paternal dan kromosom maternal yang terjadi setelah pembagian
kromosomhomolog pada gamet memungkinkan dihasilkannya 223
= 8.388.608 macam gamet (seltelur). Demikian pula pada sel diploid
23
spermatogonium akan menghasilkan 2 = 8.388.608 macam sel haploid (sperma).
Dengan demikian banyaknya macam jenis keturunannya yang dapat terjadi dari hasil
fertilisasi adalah 28.388.608. Hal ini bukan saja menjelaskan penyebab di antara orang
bersaudara tak satupun yang sama, tetapi juga menyebabkan terjadinya variasi genetik
pada suatu populasi.

Anda mungkin juga menyukai