Anda di halaman 1dari 5

Robi Nuryaman

2314121072
AGT B
GENETIKA MENDEL
Genetika Mendel adalah cabang ilmu genetika yang mempelajari pewarisan sifat dari induk ke
keturunannya. Teori ini dipelopori oleh Gregor Mendel, seorang ahli botani berkebangsaan
Austria yang melakukan percobaan persilangan pada tanaman kacang ercis selama bertahun-
tahun.

Dalam percobaannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercis yang memiliki dua sifat yang
berbeda, misalnya warna bunga (ungu dan putih) atau bentuk biji (bulat dan kisut).

Hasil dari percobaan Mendel menunjukkan bahwa sifat warna bunga dan bentuk biji diturunkan
dari induk ke keturunannya dengan pola yang konsisten. Mendel kemudian menyimpulkan dua
hukum pewarisan sifat, yaitu:

Hukum Mendel I (Hukum Segregasi) : Setiap individu memiliki dua alel untuk setiap
sifat, dan alel-alel tersebut terpisah secara bebas saat pembentukan gamet.

Hukum Mendel II (Hukum Asortasi Bebas) : Jika dua individu memiliki dua sifat yang
berbeda, maka kedua sifat tersebut akan diturunkan secara bebas satu sama lain.

Persilangan Monohibrid

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu yang berbeda satu sifat saja.
Misalnya, persilangan antara tanaman kacang ercis berbunga ungu dengan tanaman kacang ercis
berbunga putih.

Hasil persilangan monohibrid menunjukkan bahwa semua keturunannya memiliki sifat yang
sama dengan induk dominan, yaitu berbunga ungu. Hal ini sesuai dengan Hukum Mendel I, yaitu
gen dominan akan menutupi pengaruh gen resesif.

Persilangan Dihibrid

Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu yang berbeda dua sifat saja.
Misalnya, persilangan antara tanaman kacang ercis berbunga ungu dan tinggi dengan tanaman
kacang ercis berbunga putih dan pendek.

Hasil persilangan dihibrid menunjukkan bahwa perbandingan fenotipe keturunannya adalah


9:3:3:1. Hal ini sesuai dengan Hukum Mendel II, yaitu gen-gen yang terletak pada lokus berbeda
akan memisah secara bebas dan berkombinasi secara bebas pada saat pembentukan gamet
Aplikasi Genetika Mendel

Genetika Mendel memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Perbaikan tanaman

Prinsip-prinsip genetika Mendel dapat digunakan untuk memperbaiki tanaman, misalnya dengan
cara persilangan selektif untuk menghasilkan tanaman yang memiliki sifat unggul, seperti
produktivitas tinggi, tahan hama dan penyakit, serta rasa yang enak.

Perbaikan hewan

Prinsip-prinsip genetika Mendel juga dapat digunakan untuk memperbaiki hewan, misalnya
dengan cara persilangan selektif untuk menghasilkan hewan yang memiliki sifat unggul, seperti
produktivitas tinggi, tahan penyakit, serta memiliki daya tahan yang kuat.

Kedokteran

Prinsip-prinsip genetika Mendel juga dapat digunakan dalam bidang kedokteran, misalnya untuk
mengetahui risiko seseorang untuk menderita suatu penyakit tertentu.
PEMBELAHAN SEL
Pembelahan sel adalah proses ketika sel membelah diri menjadi dua atau lebih. Pembelahan sel
merupakan cara sel untuk memperbanyak diri atau yang disebut dengan reproduksi. Pembelahan
sel terjadi pada semua organisme, baik organisme uniseluler maupun multiseluler.

Tujuan Pembelahan Sel

Pembelahan sel memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Pertumbuhan : Pembelahan sel berperan penting dalam pertumbuhan organisme. Sel-sel


baru yang dihasilkan akan menambah ukuran dan massa organisme.
2. Perbaikan : Pembelahan sel juga berperan penting dalam perbaikan jaringan tubuh yang
rusak. Sel-sel yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan melalui
pembelahan.
3. Reproduksi : Pembelahan sel merupakan cara sel untuk memperbanyak diri. Pada
organisme uniseluler, pembelahan sel merupakan cara utama untuk berkembang biak.
Pada organisme multiseluler, pembelahan sel berperan dalam pembentukan gamet (sel
kelamin).

Macam macam pembelahan sel adalah sebagai berikut :

Mitosis

Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang identik dengan sel
induknya. Mitosis terjadi pada sel somatis, yaitu sel-sel tubuh yang tidak terlibat dalam
pembentukan gamet.

Mitosis terdiri dari empat fase, yaitu:


 Profase Pada fase ini, kromosom yang semula terurai menjadi benang-benang kromatin,
mulai memendek dan menebal. Sentriol juga mulai bergerak ke arah kutub sel.
 Metafase Pada fase ini, kromosom yang telah menebal dan memadat, tertata di bidang
ekuatorial sel.
 Anafase Pada fase ini, kromosom yang telah tertata di bidang ekuatorial sel, mulai bergerak
ke arah kutub sel.
 Telofase Pada fase ini, kromosom yang telah mencapai kutub sel, mulai bereplikasi kembali
menjadi benang-benang kromatin. Selaput inti juga mulai terbentuk kembali.
Meiosis

Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anakan dengan jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis terjadi pada sel-sel gonad (ovarium dan
testis), yaitu sel-sel yang menghasilkan gamet.

Meiosis terdiri dari dua tahapan, yaitu meiosis I dan meiosis II.

Meiosis I

Pada meiosis I, sel induk yang memiliki dua set kromosom (diploid) membelah menjadi dua sel
anakan yang memiliki satu set kromosom (haploid).

Meiosis I terdiri dari Empat fase, yaitu:

 Profase I Pada fase ini, kromosom dari sel induk berpasangan membentuk tetrad.
 Metafase I Pada fase ini, tetrad tertata di bidang ekuatorial sel.
 Anafase I Pada fase ini, kromosom homolog (pasangan kromosom yang identik) bergerak ke
arah kutub sel yang berlawanan.
 Telofase I Pada fase ini, membran inti dan nukleolus terbentuk kembali.

Meiosis II

Pada meiosis II, masing-masing sel anakan dari meiosis I membelah lagi menjadi dua sel anakan
sehingga menghasilkan total empat sel anakan.

Meiosis II terdiri dari empat fase, yaitu:

 Profase II Pada fase ini, kromosom yang telah tertata di bidang ekuatorial sel, mulai bergerak
ke arah kutub sel.
 Metafase II Pada fase ini, kromosom yang telah mencapai kutub sel, mulai bereplikasi
kembali menjadi benang-benang kromatin. Selaput inti juga mulai terbentuk kembali.
 Anafase II Pada fase ini, benang-benang kromatin yang telah terurai menjadi kromosom,
bergerak ke arah kutub sel.
 Telofase II Pada fase ini, kromosom yang telah mencapai kutub sel, mulai tertata di dalam
nukleolus. Selaput inti juga mulai terbentuk kembali.
STRUKTUR SEL HEWAN DAN FUNGSINYA

Berikut adalah struktur sel hewan dan fungsinya:

1. Membran sel : Membran sel merupakan lapisan terluar yang mengelilingi sel. Membran sel
berfungsi sebagai pelindung sel, mengatur keluar masuknya zat, dan sebagai reseptor
rangsangan dari luar sel.
2. Sitoplasma : Sitoplasma adalah cairan yang mengisi bagian dalam sel. Sitoplasma terdiri dari
berbagai komponen, seperti organel, enzim, dan molekul-molekul lainnya. Sitoplasma
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia, seperti respirasi sel, sintesis
protein, dan pembelahan sel.
3. Organel : Organel adalah bagian-bagian kecil yang terdapat di dalam sel. Organel-organel
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa organel sel hewan dan
fungsinya:
1. Retikulum endoplasma (RE) adalah organel yang berbentuk seperti benang-benang
atau lembaran. RE terdiri dari dua jenis, yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar
memiliki ribosom yang menempel di permukaannya. Ribosom merupakan organel
yang berperan dalam sintesis protein. RE halus tidak memiliki ribosom dan berfungsi
untuk mensintesis lipid dan karbohidrat.

2. Mitokondria adalah organel yang berbentuk seperti oval. Mitokondria merupakan


"pembangkit tenaga" sel. Mitokondria berfungsi untuk menghasilkan energi yang
dibutuhkan sel untuk melakukan berbagai aktivitasnya.

3. Lisosom adalah organel yang berbentuk seperti kantong. Lisosom mengandung


berbagai enzim pencernaan. Lisosom berfungsi untuk mencerna zat-zat yang masuk
ke dalam sel, termasuk zat-zat yang berbahaya bagi sel.

4. Golgi kompleks adalah organel yang berbentuk seperti tumpukan piring. Golgi
kompleks berfungsi untuk memodifikasi, mengemas, dan menyalurkan protein dan
produk-produk sel lainnya.

5. Nukleus adalah organel yang berbentuk seperti bola. Nukleus merupakan pusat
pengendali sel. Nukleus mengandung DNA, RNA, dan berbagai protein. DNA
merupakan materi genetik yang menyimpan informasi genetik sel. RNA berfungsi
untuk menerjemahkan informasi genetik dari DNA menjadi protein.

6. Sentriol adalah organel yang berbentuk seperti silinder. Sentriol berfungsi untuk
mengatur pembelahan sel.

Anda mungkin juga menyukai