Mattone
NIM : H061211053
Prodi : Geofisika
Kelompok : 10
Materi : Hukum Mendel (Pembelahan Sel)
Mendel tumbuh dipeternakan kecil milik orangtuanya di wilayah Australia yang kini
merupakan bagian dari Republik Ceko. Sekitar tahun 1857 Mendel mulai membiakkan
tanaman ercis di kebun biara untuk mempelajari pewarisan sifat. Pendekatan Mendel yang
segar memungkinkan ia mendetuksi prinsip-prinsip yang tidak bisa dipahami orang lain.
Hukum Mendel I
Hukum I Mendel disebut juga dengan hukum segregasi bebas. Kenapa? Karena
pada hukum ini, gen di dalam alel mengalami pemisahan (segregasi) secara bebas saat
pembentukan gamet. Alel itu sendiri adalah pasangan gen yang terletak di lokus yang
sama pada kromosom homolog.
Hukum Mendel II
Hukum II Mendel disebut juga dengan hukum asortasi bebas karena gen di dalam
gamet mengalami penggabungan (asortasi) secara bebas saat pembentukan individu baru.
Model Mendel
Mendel mengembangkan suatu model untuk menjelaskan pola pewarisan sifat 3:1
yang secara konsisten muncul pada keturunan F2 pada percobaan denga ercis. Ia
mendeskripsikan empat konsep terkait model ini. Konsep keempat adalah hukum
segregasi (hukum mendel I).
Pertama, versi alternatif gen menyebabkan variasi dalam karakter yang diwarisi
Kedua, untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua alel, satu dari masing-masing
induk.
Ketiga, jika dua alel pada suatu lokus berbeda, maka salah satunya, alel dominan
(dominant allel), menentukan kenampakan organisme.
Keempat, hukum segregasi (the law degregation), menyatakan dua alel untuk suatu
karakter terwariskan bersegrasi (memisah) selama pembentukan gamet dan akhirnya
berada dalam gamet-gamet yang berbeda.
Pembelahan sel adalah peristiwa dimana sebuah sel membelah menjadi dua atau lebih
menjadi sel baru. Pembelahan Sel merupakan cara sel memperbanyak diri atau yang disebut
dengan reproduksi
Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup uniseluler atau bersel tunggal . Yaitu
sebagai cara untuk berkembang biak. Contoh makhluk hidup yang berkembang biak
dengan membelah diri diantaranya Protozoa, Amoeba, dan lain-lain
Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk hidup bersel
banyak. Yaitu sebagai cara memperbayak sel tubuh sehingga makhluk hidup yang
bersangkutan dapat tumbuh dan berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel
induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada dasarnya proses
pembelahan sel terbagi menjadi pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel
secara tidak langsung.
Hasil dari persilangan Mendel sangat berkaitan dengan pembelahan meiosis pada waktu
pembentukan garnet. Segregasi alel dan independent assortment terjadi pada meiosis I.
Segregasi alel terjadi karena kromosom homolog berpasangan di bidang ekuator dan hanya
melekat pada mikrotubul dari salah satu kutub pembelahan. Ketika kedua kromosom
homolog membawa aiel yang berbeda dari gen yang sama (heterozigot), maka pada anafase I,
kedua kromosom akan terpisah ke kutub yang bcrbeda dan akan menghasilkan garnet yang
berbeda.
1. Prometafase
2. Metafase
Gelendong telah lengkap, dan semua kromosom, yang melekat pada
mikrotubulus di bagian kinetokornya, berada pada lempeng metafase.
3. Anafase
4. Telofase
Siklus Sel
Mitosis hanyalah Salah satu bagian dari siklus sel. Proses tahapan pembelahan sel
didahului oleh interfase, yaitu fase G1, fase S (sintesis) dan fase G2.
B. Tahap Meisosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
yang masing-masing sel memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan Pembelahan meiosis hanya terjadi pada organ kelamin. Pembelahan
meiosis berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui
pembelahan ini akan dihasilkan sel anak yang mempunyai kromosom setengah dari
kromosom sel induk. s. Tahapan pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat,
yaitu:
1. Meisosis I
a) Profase I
Membran inti mulai rusak dan menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) lalu
terbentuklah gelendong pembelahan. Setelah itu, benang-benang kromatin
memadat menjadi kromosom dan kromosom homolog berpasangan.
Selanjutnya, terjadi pindah silang atau pertukaran segmen molekul DNA yang
sesuai di antara kromatid non saudara.
b) Metafase I
Kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator yang tersusun di
atas lempeng metafase. Setelah itu, serat spindel menempel pada dua
sentromer di setiap kromosom
c) Anafase I
Kromosom homolog akan berpisah menuju kutub yang saling berlawanan
akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, anafase I juga akan terjadi
reduksi kromosom.
d) Telofase I
Membran inti mulai terbentuk kembali atau disebut juga dengan proses
sitokenesis. Sitokenesis sendiri adalah kondisi saat sitoplasma dari satu
eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak.
2. Meisosis II
a) Profase II
Sentrosom membelah menjadi 2 sentrol yang akan bergerak ke kutub sel yang
berlawanan. Kromatid pun selanjutnya mulai bergerak ke bidang pembelahan.
b) Metafase II
Kromosom berjejer rapi pada bidang pembelahan atau ekuator. Setelah itu,
akan tersusun benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada
sentromel, sedangkan ujung lainnya ke arah yang berlawanan.
c) Anafase II
Kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan. Kromatid
yang sudah berpisah ini pun resmi disebut sebagai kromosom.
d) Telofase II
Nukleus mulai terbentuk, membran inti mulai terlihat, dan benang-benang
spindel menghilang serta kembali terjadi proses sitokenesis. Normalnya di
proses akhir akan ada 4 sel anak yang terbentuk.
Referensi
Effendi, Yunus. (2020). Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang: Pustaka Rumah C1nta