Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Struktur dan Fungsi Tubuh Hewan”

Kelompok 3 II PEND.KIMIA B

Dosen Pengajar

Andi Citra Pratiwi, S.Pd., M.Ed

Devani Pelania Sagita L 210105501012

Luthfiana 210105501016

Selsilia Kanan 210105502010

Siti Wahdaniah 210105501020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS FMIPA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang


masih memberikan nafas kehidupan kepada kita semua tidak lupa shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan
inspirator terbesar dalam segala keteladanannya. Tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Struktur dan Fungsi Tubuh
Hewan”. Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh semua mahasiswa pada
umumnya sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya
memahami mutasi.

Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap


makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan
dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.

Makassar, 24 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Organ-organ pencernaan pada hewan 3


B. Fungsi organ-organ pencernaan hewan 8
C. Penyakit atau gangguan pencernaan pada hewan 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 14
B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organ tubuh pada dasarnya merupakan gabungan dari berbagai jaringan


yang menghasilkan satu fungsi atau lebih. Di dalam tubuh, sekelompok organ
akan melaksanakan suatu fungsi dalam koordinasi tertentu sebagai satu bagian
dari sebuah sistem. Pada dasarnya setiap sistem organ memiliki fungsi
tertentu, misalnya sistem pencernaan. Sistem pencernaan makanan
berhubungan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di
proses tubuh.

Makanan menjadi hal pokok dalam pembahasan sistem pencernaan pada


makhluk hidup terutama kingdom animalia. Makanan adalah salah satu
kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup. Makanan berfungsi sebagai
sumber nutrisi, memberi energi dan tenaga yang dibutuhkan makhluk hidup
sehingga makhluk hidup dapat beraktivitas. Hal-hal yang dibutuhkan tubuh
dari makanan adalah zat-zat dan sari makanan yang terkandung di dalam
bahan makanan yang kita konsumsi sehingga harus ada yang mencerna dan
mengolah zat-zat dan sari makanan tersebut, makanya diperlukan sistem
pencernaan.

Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu makhluk


hidup memproses sebuah zat dalam rangka untuk mengubah zat tersebut
secara kimia ataupun mekanik menjadi nutrisi. Selama proses pencernaan,
makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus
kemudian digunakan oleh jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan
terjadi karena adanya sintesis berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai
cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai tugas khusus dan bekerja atas
satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh tehadap jenis makanan
lainnya.

1
Pada sistem pencernaan juga terdapat penyakit atau gangguan yang dapat
menyerang tubuh hewan. Sehingga, nantinya penulis juga akan menjabarkan
tentang penyakit apa saja yang menyerang organ tubuh hewan terutama pada
sistem pencernaan. Kemudian, penulis juga akan menjabarkan lebih detail
terkait dengan fungsi organ-organ tubuh hewan pada sistem pencernaan.

B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan secara berurutan organ-organ yang membentuk saluran
pencernaan pada hewan?
b. Apa fungsi dari organ-organ pencernaan pada hewan?
c. Jelaskan contoh-contoh penyakit atau gangguan yang berkaitan dengan
makanan atau pencernaan pada hewan?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui dan memahami organ-organ yang membentuk
saluran pencernaan pada hewan
b. Untuk mengetahui dan memahami fungsi organ-organ pencernaan
pada hewan
c. Untuk mengetahui penyakit atau gangguan yang berkaitan dengan
pencernaan pada hewan.
D. Manfaat Penulisan
a. Agar semua orang dapat mengetahui organ-organ yang terdapat pada
saluran pencernaan hewan
b. Agar semua orang dapat mengetahui dan memahami fungsi organ-
organ pencernaan pada hewan
c. Agar semua orang dapat mengetahui penyakit atau gangguan
pencernaan pada hewan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organ-Organ Saluran Pencernaan

Seperti manusia, hewan juga punya sistem pencernaan dalam tubuhnya.


Namun, tidak semua hewan punya sistem pencernaan yang sama. Setiap jenis
hewan punya sistem pencernaan yang berbeda-beda. Secara umum, sistem
pencernaan pada hewan invertebrata lebih sederhana daripada hewan
vertebrata.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai organ-organ pencernaan pada


hewan maka terlebih dahulu kita ketahui mengenai hewan invertebrata dan
vertebrata. Hewan invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki
tulang belakang. Sedangkan hewan vertebrata adalah spesies hewan yang
memiliki sistem kerangka internal yang terbentuk sempurna termasuk tulang
belakang.

❖ Saluran pencernaan hewan vertebrata


1. Sistem Pencernaan Pada Pisces
a. Tractus Digestivus (Saluran Pencernaan)
• Cavum Oris , adalah Rongga mulut pisces yang didalamnya terdapat
lingua atau lidah, gigi-gigi kecil,Glandula Mukosa atau kelenjar
lendir ,organ pengecap, dan organ palatin.
• Faring
• Esofagous
• Lambung, pada lambung terjadi proses pencernaan secara kimiawi
dan secara mekanik . Sedangkan pada ikan yang tidak mempunyai
lambung, pencernaan protein dilakukan pada usus depan oleh enzim
protease.
• Pylorus, segmen yang terletak antara lambung dan usus depan.
• Intestinum, segmen terpanjang dari saluran pencernaan atau tractus
digesti.
• Rectum, segmen saluran pencernaan yang paling terujung.
• Anus, ujung saluran pencernaan.

3
b. Glandula Digestoria (kelenjar pencernaan)
• Hepar, organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses
pencernaan
• Vesica Fellea, kantung empedu yang terletak disekitar hati dan
berwarna hijau kebiruan.
• Pankreas, terletak berdekatan dengan usus depan dan lambung.
Warnanya kekuning-kuningan.
2. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
a. Tractus Digestivus (saluran pencernaan)
• Cavum Oris, rahang atas Pada cavum oris ini terdapat lingua yang
berbentuk bifida yang disokong oleh apparatus hyodeus. Organ ini
juga terdapat Dentes yang terletak pada dua bagian tepat. Giginya
tersebut berbentuk conus atau kerucut. Dimana rahang atas terdapat
Premaxillare, Maxillare, Palatum, dan Pterygoid. Rahang Bawah
Pada rahang bawah amphibi hanya terdiri oleh dua buah tulang, yaitu
osteo dentarium dan osteo angulo sphlenium. Esophagus, berbentuk
saluran pendek.
• Ventrikulus, Terdiri dari dua saluran, pertama adalah cardia dan
yang kedua pylorus.
• Intestinum tenue
Intestinum tenue terdiri dari:
a. Duodenum atau usus dua belas jari
b. Jejunum
c. Ileum
• Intestinum crassum, Bagian terakhir dari organ yang disebut rectum.
• Kloaka, ujung dari saluran pencernaan atau muara dari saluran
pencernaan.
b. Glandula Digestoria (kelenjar pencernaan)
• Hepar, memiliki warna merah kecoklatan dan mengeluarkan empedu
berwarna kehijauan.
• Pancreas, memiliki warna kekuningan, melekat diantara lambung
dan duodenum.

4
3. Sistem Pencernaan Pada Reptil
a. Tractus Digestivus (saluran pencernaan)
• Cavum Oris, pada gigi kadal mempunyai gigi bersulcus dan biasanya
tidak terdapat dentes palatin. Pada ular mempunyai gigi pada bagian
maxilla, platinum, dan ptyrigoid. pada crocodile mempunyai gigi
yang besar yang terdapat pada premaxilla, maxilla, dan mandibula.
• Esofagus
• Ventrikulus, Pada organ ini mempunyai muscular yang tebal dan
berbentuk silindris.
• Intestinun tenue, Alat penggantung pada organ ini disebut
mesenterium.
• Cecum, organ ini merupakan batas dari intestinum tenue dan
intestinu m crassum.
• Intestinum crassum, intesrinum crassum terdiri dari dua organ yaitu
rectum dan kloaka. Alat penggantungnya disebut mesorectum.
• Rektum dan kloaka
b. Glandula Digestoria
• Hepar, Hepar pada reptil terdapat dua lobus, yaitu lobus dexter dan
lobus sinister.
• Vesica fellea, organ ini Terletak pada sebelah kanan hati.
• Pancreas, Pada reptil terletak diantara ventrikulus dan duodenum
serta warnanya kekuningan.
4. Sistem Pencernaan Pada Aves
a. Traktus Digestivus (saluran pencernaan)
• Paruh, merupakan modifikasi dari gigi.
• Cavum Oris, terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung
antara rongga mulut dan tanduk.
• Faring, berupa saluran pendek.
• Esofagus, pada burung terdapat pelebaran pada bagian

5
❖ Saluran Pencernaan hewan invertebrata
1. Protozoa

Sistem Pencernaan Makanan Protozoa memiliki tiga macam cara


makan, yaitu autotrof, heterotrop, dan amfitrop. Autotrop ialah cara
makan protozoa yang dapat mensintesis makanan sendiri layaknya
tumbuh – tumbuhan dengan jalan fotosintesis. Banyak flagelata yang
bersifat autotrof. Protozoa mendapatkan makanannya dengan cara
menelan benda padat, atau memakan organisme lain seperti bakteri,
jamur atau protozoa lain bersifat heterotrof, itu untuk protozoa yang
tidak dapat melakukan fotosintesis. Protozoa yang bersifat autotrof dan
heterotrof disebut amfitrof.

2. Porifera

Proses pencernaan makanan Porifera memiliki dua sifat yaitu:


bersifat holozik(mengambil makanan dari lingkungan sekitar dalam
bentuk padat), dan saprozoik(mengambil makanan dari organisme yang
sudah mati). Makanan yang sudah masuk pada tubuh porifera akan
diubah menjadi bentuk bagian terkecil yaitu partikel. Partikel-partikel
makanan tersebut akan menempel pada kolar dan kemudian mikrovili-
mikrovili koanosit bekerja sebagai filter. Setelah makanan tersebut
disaring oleh filter, vakuola akan mengoolah makanan melalui bantuan
berupa enzym-enzym pencernaan yaitu karbohidase, protease, dan
lipase.

3. Coelenterata

Sistem Pencernaan Coelenterata belum memiliki sistem pencernaan


yang sempurna. Sistem pencernaannya hanya terdiri dari mulut dan
rongga usus atau sering disebut juga rongga gastrovaskuler.
Coelenterata tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan ak an
dikeluarkan melalui mulut. Proses pencernaan Coelenterata terjadi
secara intraseluler dan ekstraseluler. Flagel yang berada disekeliling
mulutnya berfungsi untuk menangkap makanan.

6
4. Platyhelmintes

Sistem pencernaan platyhelmintes terdiri atas mulut dan usus, namun


platyhelminthes sendiri belum memiliki anus atau bagian khusus
sebagai tempat pengeluaranya. Pltyhelmintes yang hidup bebas
contohnya adalah planaria.

5. Nemathehelmintes

Sistem pencernaan pada Nemathelminthes Tidak memiliki sistem


respirasi khusus dan organ ekskresinya hanya berupa saluran dan sel-sel
glanduler.

6. Annelida

Sistem Pencernaan Anelida Makanan Anelida berupa detritus, cairan


hewan (darah vertebrata) dan ada pula yang bersifat sebagai herbivora
dan carnivora. Sistem pencernaan Anelida dimuali dari mulut, faring,
esophagus, empedal, usus, dan yang terakhir anus.

7. Mollusca
Sistem Pencernaan Makanan Makanan yakni: tumbuh-tumbuhan,
dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula), lalu dikunyah
oleh radula. Zat-zat makanan diserap di dalam intestin. Saluran
pencernaan makanan tersusun atas rongga mulut-faring-esofagus-
tembolok-lambung-intestin-rektum-anus.
8. Arthopoda
a. Mulut, terletak pada bagian anterior tubuhnya
b. Esofagus, merupakan saluran pendek yang menghubungkan
mulut dengan lambung. Terletak dibagian posterior.
c. Lambung, suatu rangga besar yang terbagi menjadi: 1. Bagian
kardiak, sebelah depan 2. Bagian pilorik.

7
9. Echinodermata

Sistem Pencernaan Makanan Echinodermata merupakan salah satu


hewan yang memakan sampah, yaitu memakan sampah organik, dan
memakan hewan kecil lainnya. Ada beberapa jenis echinodermata yang
bersifat pemakan seston atau pemakan destritus. Akan tetapi, ada pula
jenis echinodermata yang bersifat pemakan herbivora.

B. Fungsi Organ-Organ Pencernaan

Berikut ini macam-macam fungsi organ pencernaan hewan :

1. Mulut

Pada mulut Terdapat Glandula Mukosa atau kelenjar lendir yang berfungsi
untuk mempermudah jalannya makanan. Terdapat organ pengecap yang
sering menyelimuti lidah yang berfunsi sebagai penyeleksi makanan. Pada
rongga mulut Hewan juga terdapat organ palatin yang terletak pada langit-
langit bagian belakang dan merupakan penebalan dari lapisan mukosa. Organ
ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen dan berfungsi sebagai proses
penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan
yang dimakan.

2. Gigi

Gigi yang berperan sebagai pencernaan mekanis ini menghaluskan dengan


menumbuk atau dengan gerakan. Gigi terdiri dari akar gigi (korum), dan akar
gigi (radius). Akar gigi terdiri atas dua bagian, yakni mahkota gigi (korona),
dan gigi yang tertanam dalam rahang gigi.

Gigi berasal dari dua jaringan embrional, yakni ektoderm dan mesoderm.
Email adalah lapisan keras yang menutupi permukaan gigi. Dentin (tulang
gigi) terdapat di dalam email, sementum (lapisan luar akar gigi), dan pulpa
(rongga gigi) yang banyak mengandung serabut saraf dan pembuluh darah.
Berdasarkan bentuknya, gigi terbagi menjadi 4 bentuk, yakni:

8
a. Gigi seri(Incicivus) berfungsi memotong makanan
b. Gigi taring (caninus) berfungsi merobek makanan,
c. Gigi geraham depan (premolar) berfungsi untuk mengunyah dan
menghaluskan makanan
d. Gigi geraham belakang (molar) berfungsi mengunyah dan menghaluskan
makanan
3. Lidah

Lidah berfungsi lidah mengecap rasa makanan, selain itu juga membantu
gigi untuk menghaluskan makanan dengan cara mengaduk dan membalik,
serta memposisikannya sesuai dengan gerakan gigi. Selain itu lidah juga
membantu proses penelanan, dan mengaktifkan kelenjar ludah. Lidah
mempunyai peran yang sangat penting dalam menjalankan fungsi sebagai
pengumpan makanan untuk dikunyah gigi, fungsi sensor pengecapan yang
membedakan berbagai rasa, dan membantu proses penelanan makanan.

4. Esophagus

Mukosa yang dihasilkan di esofagus juga mempermudah proses


mendorong bolus ke arah lambung, sehingga bolus akan lebih licin, selain itu
adanya mukus akan membuat resiko gesekan berkurang dengan licinnya
permukaan, membuatnya dapat meregang untuk menampung makanan dan air
sebanyak kurang lebih 2 liter.

5. Lambung

Setelah melewati esophagus makanan masuk kedalam lambung. Lambung


sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dari isi rongga perut. Lambung
mempunyai lambung berfungsi untuk menyimpan makanan sementara yang
akan dimamah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi
proses pembusukan dan peragian. Lambung juga berfungsi untuk mencerna
protein dengan mensekresikan enzim protease dan asam lambung.

Lambung terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan


abomasum. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat

9
ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar
(disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dikunyah
kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke
omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang
akan bercampur dengan bolus.

Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang


sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara
kimiawi oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan
protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri
tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya
bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein
bagi hewan pemamah biak.

6. Rectum

Segmen ini berfungsi sebagai penyerap air dan ion.Sedangkan pada larva
ikan, selain sebagai penyerap air dan ion, rectum juga sebagai penyerap
protein.

7. Cavum Oris Rahang Atas

Pada cavum oris ini terdapat lingua yang berbentuk bifida yang berfungsi
untuk menangkap mangsa, dan pada lingua ini disokong oleh apparatus
hyodeus.

8. Usus

Usus atau disebut juga usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu duodenum,
jejenum dan ileum. Proses pencernaan selanjutnya dilakukan di usus, sebelum
mengalami penyerapan dilakukan dengan bantuan enzim yang dikeluarkan
diusus. Proses penyerapan sari makanan dari organ gastrointestinal terjadi
dengan cara transpor pasif atau dengan difusi dipermudah. Transpor pasif
terjadi karena ada perbedaan konsentrasi, sedangkan difusi dipermudah
terjadi karena difusi dengan bantuan molekul carrier pada sel penyerap.

10
Penyerapan karbohidrat dan protein berlangsung secara difusi dipermudah
Usus halus memiliki panjang kurang lebih 6 meter pada manusia, usus halus
(small intestine) merupakan bagian dari system pencernaan yang
terpanjang.Pada organ ini penyederhanaan zat yang kompleks akan dirubah
dan diurai menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi daripada hasil
pencernaan dari tahap-tahap sebelumnya, dan sebagian besar zat-zat tersebut
diserap oleh darah yang ada di pembuluh kapiler yang tersebar di usus halus
ini dengan cara berdifusi, untuk selanjutnya didistribusikan bagi seluruh
bagian tubuh yang membutuhkannya.

7. Hati
Hati memang bukan organ pencernaan, namun cairan yang dihasilkannya
sangatlah penting pada proses pencernaan. Cairan yang dihasilkannya yakni
cairan empedu mengandung garam dalam empedu yang berguna sekali proses
pencernaan lemak. Lemak ini nantinya akan dilarutkan menjadi tetesan-
tetesan halus yang akan dengan mudah dicerna dan diserap. Hati memiliki
beberapa fungsi yakni Metabolisme karbohidrat, yakni dengan
mempertahankan gula darah. Apabila kadar gula darah rendah maka hati akan
memecah glikogen.
8. Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan terdiri
atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara
intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat
sekum (usus buntu).Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan
dalam imunitas.

C. Penyakit atau Gangguan Pencernaan Hewan

Bukan hanya manusia yang memiliki gangguan pada sistem pencernaan


tetapi hewan juga memiliki gangguan pencernaan, berikut ini beberapa
gangguan pencernaan pada hewan yaitu:

11
• Bloat (Kembung Perut/Timpani Ruminal)
Kembung sering dijumpai pada ruminansia (sapi, kambing, maupun
domba). Pada dasarnya kembung disebabkan karena ketidakmampuan
ternak menghilangkan gas yang dihasilkan oleh rumen. Keadaan tersebut
bisa menyebabkan kematian kalau tidak segera ditangani. Kematian
disebabkan oleh tertekannya diafragma dan paru-paru oleh rumen yang
membesar akibat gas yang berlebihan.
• Nematodosis
Nematodosis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing Nematoda atau
cacing gilig. Di dalam saluran pencernaan, cacing ini menghisap sari
makanan yang dibutuhkan oleh induk semang, menghisap darah/cairan
tubuh atau bahkan memakan jaringan tubuh. Sejumlah besar cacing
Nematoda dalam usus bisa menyebabkan sumbatan usus serta
menimbulkan berbagai macam reaksi tubuh sebagai akibat toksin yang
dihasilkan.
• Diare
Pada hewan juga terdapat penyakit diare termasuk hewan ruminansia. Pada
hewan ini disebabkan karena si hewan tersebut kurang maksimal dalam
melakukan pengolahan atau penguraian zat ia cerna. Hal ini juga dipicu
oleh makanan yang banyak mengandung hidrat arang hingga makanan
yang mengandung kadar gula yang tinggi serta adanya bakteri dan parasit.
• Virus Parvo
Virus parvo disebut juga dengan Canine Parvo virus (CPV) adalah salah
satu virus paling serius yang bisa menyerang anjing. Virus ini berasal dari
penyakit diare mematikan atau sering juga disebut dengan diare berdarah.
Ini merupakan penyakit saluran pencernaan pada anjing yang berakibat
fatal. Sering kali menunjukkan gejala klinis namun ada kalanya penyakit
tersebut menimbulkan kematian tanpa adanya gejala gangguan
pencernaan.

12
• Infeksi Parasit
Penyakit infeksi parasit pada saluran pencernaan, misalnya pada sapi dapat
menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi karena parasit dan
ternak saling berkompetisi memperebutkan zat makanan, merusak organ,
dan menurunkan produktivitas serta menyebabkan kematian pada ternak.
• Gastritis
Penyakit gastritis sama juga dengan penyakit maag. Gastritis berasal dari
bahasa Yunani yaitu gastro yang berarti perut/lambung dan itis yang
berarti inflamasi atau peradangan. Lambung pada dasarnya adalah sebuah
kantung otot dimana makanan dicerna. Penyakit gastritis bukanlah suatu
penyakit tunggal, namun beberapa kondisi yang berbeda yang semuanya
mempunyai peradangan lapisan lambung.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu makhluk


hidup memproses sebuah zat dalam rangka untuk mengubah zat tersebut
secara kimia ataupun mekanik menjadi nutrisi. Seperti manusia, hewan juga
punya sistem pencernaan dalam tubuhnya. Namun, tidak semua hewan punya
sistem pencernaan yang sama. Setiap jenis hewan punya sistem pencernaan
yang berbeda-beda. Secara umum, sistem pencernaan pada hewan invertebrata
lebih sederhana daripada hewan vertebrata. Kemudian terdapat juga penyakit
atau gangguan pada pencernaan hewan.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi
kesempurnaan serta kami berharap bahwa makalah kami dapat memberikan
manfaat untuk kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yustina dan Darmadi.2017. Buku ajar fisiologi hewan. Pekanbaru: Program Studi
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau.

BSE Tim.2017. Buku Hewan. Indonesia. Buku Sekolah Elektronik (BSE).

Rahmadina, M.Pd. 2019. Taksonomi Invertebrata. Medan: Rahmadina, M.Pd

Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.KES dan staf dosen program studi pertanian-
peternakan. Universias Muhammadiyah Malang.

iii

Anda mungkin juga menyukai