Kelompok 3 II PEND.KIMIA B
Dosen Pengajar
Luthfiana 210105501016
FAKULTAS FMIPA
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Struktur dan Fungsi Tubuh
Hewan”. Makalah ini dianjurkan untuk dibaca oleh semua mahasiswa pada
umumnya sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya
memahami mutasi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Pada sistem pencernaan juga terdapat penyakit atau gangguan yang dapat
menyerang tubuh hewan. Sehingga, nantinya penulis juga akan menjabarkan
tentang penyakit apa saja yang menyerang organ tubuh hewan terutama pada
sistem pencernaan. Kemudian, penulis juga akan menjabarkan lebih detail
terkait dengan fungsi organ-organ tubuh hewan pada sistem pencernaan.
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan secara berurutan organ-organ yang membentuk saluran
pencernaan pada hewan?
b. Apa fungsi dari organ-organ pencernaan pada hewan?
c. Jelaskan contoh-contoh penyakit atau gangguan yang berkaitan dengan
makanan atau pencernaan pada hewan?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui dan memahami organ-organ yang membentuk
saluran pencernaan pada hewan
b. Untuk mengetahui dan memahami fungsi organ-organ pencernaan
pada hewan
c. Untuk mengetahui penyakit atau gangguan yang berkaitan dengan
pencernaan pada hewan.
D. Manfaat Penulisan
a. Agar semua orang dapat mengetahui organ-organ yang terdapat pada
saluran pencernaan hewan
b. Agar semua orang dapat mengetahui dan memahami fungsi organ-
organ pencernaan pada hewan
c. Agar semua orang dapat mengetahui penyakit atau gangguan
pencernaan pada hewan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organ-Organ Saluran Pencernaan
3
b. Glandula Digestoria (kelenjar pencernaan)
• Hepar, organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses
pencernaan
• Vesica Fellea, kantung empedu yang terletak disekitar hati dan
berwarna hijau kebiruan.
• Pankreas, terletak berdekatan dengan usus depan dan lambung.
Warnanya kekuning-kuningan.
2. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
a. Tractus Digestivus (saluran pencernaan)
• Cavum Oris, rahang atas Pada cavum oris ini terdapat lingua yang
berbentuk bifida yang disokong oleh apparatus hyodeus. Organ ini
juga terdapat Dentes yang terletak pada dua bagian tepat. Giginya
tersebut berbentuk conus atau kerucut. Dimana rahang atas terdapat
Premaxillare, Maxillare, Palatum, dan Pterygoid. Rahang Bawah
Pada rahang bawah amphibi hanya terdiri oleh dua buah tulang, yaitu
osteo dentarium dan osteo angulo sphlenium. Esophagus, berbentuk
saluran pendek.
• Ventrikulus, Terdiri dari dua saluran, pertama adalah cardia dan
yang kedua pylorus.
• Intestinum tenue
Intestinum tenue terdiri dari:
a. Duodenum atau usus dua belas jari
b. Jejunum
c. Ileum
• Intestinum crassum, Bagian terakhir dari organ yang disebut rectum.
• Kloaka, ujung dari saluran pencernaan atau muara dari saluran
pencernaan.
b. Glandula Digestoria (kelenjar pencernaan)
• Hepar, memiliki warna merah kecoklatan dan mengeluarkan empedu
berwarna kehijauan.
• Pancreas, memiliki warna kekuningan, melekat diantara lambung
dan duodenum.
4
3. Sistem Pencernaan Pada Reptil
a. Tractus Digestivus (saluran pencernaan)
• Cavum Oris, pada gigi kadal mempunyai gigi bersulcus dan biasanya
tidak terdapat dentes palatin. Pada ular mempunyai gigi pada bagian
maxilla, platinum, dan ptyrigoid. pada crocodile mempunyai gigi
yang besar yang terdapat pada premaxilla, maxilla, dan mandibula.
• Esofagus
• Ventrikulus, Pada organ ini mempunyai muscular yang tebal dan
berbentuk silindris.
• Intestinun tenue, Alat penggantung pada organ ini disebut
mesenterium.
• Cecum, organ ini merupakan batas dari intestinum tenue dan
intestinu m crassum.
• Intestinum crassum, intesrinum crassum terdiri dari dua organ yaitu
rectum dan kloaka. Alat penggantungnya disebut mesorectum.
• Rektum dan kloaka
b. Glandula Digestoria
• Hepar, Hepar pada reptil terdapat dua lobus, yaitu lobus dexter dan
lobus sinister.
• Vesica fellea, organ ini Terletak pada sebelah kanan hati.
• Pancreas, Pada reptil terletak diantara ventrikulus dan duodenum
serta warnanya kekuningan.
4. Sistem Pencernaan Pada Aves
a. Traktus Digestivus (saluran pencernaan)
• Paruh, merupakan modifikasi dari gigi.
• Cavum Oris, terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung
antara rongga mulut dan tanduk.
• Faring, berupa saluran pendek.
• Esofagus, pada burung terdapat pelebaran pada bagian
5
❖ Saluran Pencernaan hewan invertebrata
1. Protozoa
2. Porifera
3. Coelenterata
6
4. Platyhelmintes
5. Nemathehelmintes
6. Annelida
7. Mollusca
Sistem Pencernaan Makanan Makanan yakni: tumbuh-tumbuhan,
dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula), lalu dikunyah
oleh radula. Zat-zat makanan diserap di dalam intestin. Saluran
pencernaan makanan tersusun atas rongga mulut-faring-esofagus-
tembolok-lambung-intestin-rektum-anus.
8. Arthopoda
a. Mulut, terletak pada bagian anterior tubuhnya
b. Esofagus, merupakan saluran pendek yang menghubungkan
mulut dengan lambung. Terletak dibagian posterior.
c. Lambung, suatu rangga besar yang terbagi menjadi: 1. Bagian
kardiak, sebelah depan 2. Bagian pilorik.
7
9. Echinodermata
1. Mulut
Pada mulut Terdapat Glandula Mukosa atau kelenjar lendir yang berfungsi
untuk mempermudah jalannya makanan. Terdapat organ pengecap yang
sering menyelimuti lidah yang berfunsi sebagai penyeleksi makanan. Pada
rongga mulut Hewan juga terdapat organ palatin yang terletak pada langit-
langit bagian belakang dan merupakan penebalan dari lapisan mukosa. Organ
ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen dan berfungsi sebagai proses
penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan
yang dimakan.
2. Gigi
Gigi berasal dari dua jaringan embrional, yakni ektoderm dan mesoderm.
Email adalah lapisan keras yang menutupi permukaan gigi. Dentin (tulang
gigi) terdapat di dalam email, sementum (lapisan luar akar gigi), dan pulpa
(rongga gigi) yang banyak mengandung serabut saraf dan pembuluh darah.
Berdasarkan bentuknya, gigi terbagi menjadi 4 bentuk, yakni:
8
a. Gigi seri(Incicivus) berfungsi memotong makanan
b. Gigi taring (caninus) berfungsi merobek makanan,
c. Gigi geraham depan (premolar) berfungsi untuk mengunyah dan
menghaluskan makanan
d. Gigi geraham belakang (molar) berfungsi mengunyah dan menghaluskan
makanan
3. Lidah
Lidah berfungsi lidah mengecap rasa makanan, selain itu juga membantu
gigi untuk menghaluskan makanan dengan cara mengaduk dan membalik,
serta memposisikannya sesuai dengan gerakan gigi. Selain itu lidah juga
membantu proses penelanan, dan mengaktifkan kelenjar ludah. Lidah
mempunyai peran yang sangat penting dalam menjalankan fungsi sebagai
pengumpan makanan untuk dikunyah gigi, fungsi sensor pengecapan yang
membedakan berbagai rasa, dan membantu proses penelanan makanan.
4. Esophagus
5. Lambung
9
ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar
(disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dikunyah
kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke
omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang
akan bercampur dengan bolus.
6. Rectum
Segmen ini berfungsi sebagai penyerap air dan ion.Sedangkan pada larva
ikan, selain sebagai penyerap air dan ion, rectum juga sebagai penyerap
protein.
Pada cavum oris ini terdapat lingua yang berbentuk bifida yang berfungsi
untuk menangkap mangsa, dan pada lingua ini disokong oleh apparatus
hyodeus.
8. Usus
Usus atau disebut juga usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu duodenum,
jejenum dan ileum. Proses pencernaan selanjutnya dilakukan di usus, sebelum
mengalami penyerapan dilakukan dengan bantuan enzim yang dikeluarkan
diusus. Proses penyerapan sari makanan dari organ gastrointestinal terjadi
dengan cara transpor pasif atau dengan difusi dipermudah. Transpor pasif
terjadi karena ada perbedaan konsentrasi, sedangkan difusi dipermudah
terjadi karena difusi dengan bantuan molekul carrier pada sel penyerap.
10
Penyerapan karbohidrat dan protein berlangsung secara difusi dipermudah
Usus halus memiliki panjang kurang lebih 6 meter pada manusia, usus halus
(small intestine) merupakan bagian dari system pencernaan yang
terpanjang.Pada organ ini penyederhanaan zat yang kompleks akan dirubah
dan diurai menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi daripada hasil
pencernaan dari tahap-tahap sebelumnya, dan sebagian besar zat-zat tersebut
diserap oleh darah yang ada di pembuluh kapiler yang tersebar di usus halus
ini dengan cara berdifusi, untuk selanjutnya didistribusikan bagi seluruh
bagian tubuh yang membutuhkannya.
7. Hati
Hati memang bukan organ pencernaan, namun cairan yang dihasilkannya
sangatlah penting pada proses pencernaan. Cairan yang dihasilkannya yakni
cairan empedu mengandung garam dalam empedu yang berguna sekali proses
pencernaan lemak. Lemak ini nantinya akan dilarutkan menjadi tetesan-
tetesan halus yang akan dengan mudah dicerna dan diserap. Hati memiliki
beberapa fungsi yakni Metabolisme karbohidrat, yakni dengan
mempertahankan gula darah. Apabila kadar gula darah rendah maka hati akan
memecah glikogen.
8. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan terdiri
atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara
intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat
sekum (usus buntu).Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan
dalam imunitas.
11
• Bloat (Kembung Perut/Timpani Ruminal)
Kembung sering dijumpai pada ruminansia (sapi, kambing, maupun
domba). Pada dasarnya kembung disebabkan karena ketidakmampuan
ternak menghilangkan gas yang dihasilkan oleh rumen. Keadaan tersebut
bisa menyebabkan kematian kalau tidak segera ditangani. Kematian
disebabkan oleh tertekannya diafragma dan paru-paru oleh rumen yang
membesar akibat gas yang berlebihan.
• Nematodosis
Nematodosis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing Nematoda atau
cacing gilig. Di dalam saluran pencernaan, cacing ini menghisap sari
makanan yang dibutuhkan oleh induk semang, menghisap darah/cairan
tubuh atau bahkan memakan jaringan tubuh. Sejumlah besar cacing
Nematoda dalam usus bisa menyebabkan sumbatan usus serta
menimbulkan berbagai macam reaksi tubuh sebagai akibat toksin yang
dihasilkan.
• Diare
Pada hewan juga terdapat penyakit diare termasuk hewan ruminansia. Pada
hewan ini disebabkan karena si hewan tersebut kurang maksimal dalam
melakukan pengolahan atau penguraian zat ia cerna. Hal ini juga dipicu
oleh makanan yang banyak mengandung hidrat arang hingga makanan
yang mengandung kadar gula yang tinggi serta adanya bakteri dan parasit.
• Virus Parvo
Virus parvo disebut juga dengan Canine Parvo virus (CPV) adalah salah
satu virus paling serius yang bisa menyerang anjing. Virus ini berasal dari
penyakit diare mematikan atau sering juga disebut dengan diare berdarah.
Ini merupakan penyakit saluran pencernaan pada anjing yang berakibat
fatal. Sering kali menunjukkan gejala klinis namun ada kalanya penyakit
tersebut menimbulkan kematian tanpa adanya gejala gangguan
pencernaan.
12
• Infeksi Parasit
Penyakit infeksi parasit pada saluran pencernaan, misalnya pada sapi dapat
menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi karena parasit dan
ternak saling berkompetisi memperebutkan zat makanan, merusak organ,
dan menurunkan produktivitas serta menyebabkan kematian pada ternak.
• Gastritis
Penyakit gastritis sama juga dengan penyakit maag. Gastritis berasal dari
bahasa Yunani yaitu gastro yang berarti perut/lambung dan itis yang
berarti inflamasi atau peradangan. Lambung pada dasarnya adalah sebuah
kantung otot dimana makanan dicerna. Penyakit gastritis bukanlah suatu
penyakit tunggal, namun beberapa kondisi yang berbeda yang semuanya
mempunyai peradangan lapisan lambung.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi
kesempurnaan serta kami berharap bahwa makalah kami dapat memberikan
manfaat untuk kita semua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Yustina dan Darmadi.2017. Buku ajar fisiologi hewan. Pekanbaru: Program Studi
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau.
Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.KES dan staf dosen program studi pertanian-
peternakan. Universias Muhammadiyah Malang.
iii