Anda di halaman 1dari 46

Karakterisasi Parameter

Gempa
Adam Sukma Putra
32323003
Intro
• Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi, yang bisa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi, letusan gunung api, atau aktifitas
keduanya.
• Gempa bumi terjadi apabila tekanan stress yang terjadi akibat pergerakan
lempeng (tektonik) atau aktifitas gunung api (vulkanik) yang sudah
mencapai batas dan tidak dapat tertahan lagi (saturated) sehingga dalam
prosesnya mengeluarkan energi (dalam bentuk Gelombang Seismik)
diikuti deformasi yang terjadi disekitarnya.
• Dalam hal karakterisasi gempa bumi, dapat ditelurusi dengan
menentukan parameter-parameter fisis yang berkaitan dengan gempa
bumi itu sendiri
R. Hoernes, 1978
Klasifikasi gempa berdasarkan kedalaman fokal (focus) , fowler,
1990
• Gempa Dangkal, kedalaman pusat gempa <70 km
• Gempa Menengah, kedalaman pusat gempa <300 km
• Gempa Dalam, kedalaman pusat gempa >300 km
Klasifikasi gempa berdasarkan kekuatannya (magnitude),
hagiwara 1964
• Gempa sangat besar, Great Earthquake, M>8.0
• Gempa Besar, Major Earthquake 7.0<M<8.0
• Gempa Sedang, Moderate Earthquake, 5.0<M<7
• Gempa Kecil, Small Earthquake, 3.0<M<5.0
• Gempa Mikro, Micro Earthquake, 1.0<M<3.0
• Gempa Ultramikro, Ultramicro Earthquake, M<1
prosesnya mengeluarkan energi (dalam bentuk Gelombang
Seismik) diikuti deformasi yang terjadi disekitarnya.
Jenis-jenis Propagasi Gelombang Seismik saat terjadi gempa

Seismogram 3C
Karakterisasi Parameter Gempa bumi
Kekuatan Gempa
1. Intensitas (kualitatif)
2. Magnitudo (kuantitatif)

PARAMETER
GEMPABUMI

Dimensional
1. Lokasi Gempa (Epic)
2. Waktu terjadi gempa
3. Kedalaman Gempa
(depth)
INTENSITAS GEMPA

BESAR GEMPA BUMI


THE HISTORY
• Skala intensitas pertama kali diperkenalkan oleh M.S. Rossi (Italia)
dan F. A. Forel (Swiss) pada tahun 1883  SKALA ROSSI-FOREL
• Skala Rossi-Forel dikembangkan lagi pada tahun 1902 oleh
Giuseppe Mercalli (Italia)  SKALA MERCALLI
• Pada tahun 1931, seismolog Amerika H. O. Wood dan Frank
Neuman mengadaptasi standar Skala Mercalli untuk kondisi di
California  Modified Mercalli Intensity Scale (MMI Scale).
THE OTHERS
Beberapa skala intensitas lain yang ada di dunia saat ini antara lain:
1.Japan Meteorological Agency (JMA) 1951, hingga saat ini
dipergunakan untuk mengukur kekuatan gempa di Jepang.
2.Medvedev, Sponheuer, Karnik (MSK) 1960-an.
3.European Microseismic Scale (EMS) 1990-an.
4.Skala Omori yang telah dimodifikasi oleh Bemmelen (1949).
DEFINISI INTENSITAS
• Besar kecilnya getaran permukaan di tempat konstruksi.
• Besarnya kerusakan di suatu tempat akibat gempa bumi yang diukur
berdasarkan kerusakan yang terjadi.
• Seberapa kuat gempa yang dirasakan oleh pengamat.
• Penilaian kualitatif dari kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa.
INTENSITAS GEMPA
• Tergantung jarak dari sumber gempa dan kuatnya
energi yang dilepaskan oleh gempa.
• Ditentukan dari intensitas goncangan dan kerusakan
dari gempa.
• Pada umumnya intensitas gempa di dunia diukur
dengan menggunakan Modified Mercalli Intensity
Scale/MMI); besarnya intensitas gempa dilambangkan
dengan huruf romawi (I s/d XII). Intensitas I artinya
(rendah) hingga intensitas XII artinya (tinggi).
• Tidak efisien/tidak mampu mengukur pada area tidak
berpenghuni.
MODIFIED MERCALLI
INTENSITY SCALE
(MMI)
SKALA OMORI
Derajad Keterangan / Deskripsi Kerusakan
I Getaran-getaran lunak, dirasakan oleh banyak orang tetapi tidak oleh
semua orang
II Terjadi getaran sedang, semua orang terbangun karena barang-
barang berupa gerabah pecah dan jatuh dari tempatnya, jendela dan
pintu berderit.
III Getaran terasa kuat, jam dinding berhenti. Berdetak pintu-pintu dan
jendela terbuka.
IV Getaran sangat kuat, gambar dan foto di dinding terjatuh, retakan
pada dinding mulai terlihat
V Getaran sangat kuat, dinding roboh dan atap genting terlempar.
VI Rumah dengan konstruksi bagus roboh.
VII Kerusakan dahsyat terjadi dimana-mana
PERBANDINGAN INTENSITAS
SKALA MERCALLI vs SKALA OMORI

SKALA MERCALLI SKALA OMORI


II + III I
IV II
V III
VI IV
VII + VIII V
IX + X VI
XI + XII VII
Skala Rossi-Forel Skala JMA (Jepang) MMI Scale Deskripsi analog
besaran intensitas
gempa pada Skala
Mercalli
I 0 I Extra lemah
II 1 II Sub Lemah
III 2 III Infra Lemah
IV 2, 3 IV Sangat Lemah Sekali

V - VI 3 V Sangat Lemah
VII 4 VI Lemah / Kecil
VII - VIII 4,25 VI - VII Moderat
VIII 4,5 VII Kuat
IX 5 VIII Sangat Kuat
X 6 IX Sangat Kuat Sekali

X 6 X Ultra Kuat
X 7 XI Supra Kuat
X 7 XII Extra Kuat
MAGNITUDO GEMPA
UKURAN GEMPA BUMI
DEFINISI MAGNITUDO
• Berhubungan dengan energi yang dilepaskan oleh
hypocentrum pada saat gempa terjadi.
• Pengukuran kuantitatif dari energi yang dilepaskan
oleh gempa
• Tergantung pada ukuran patahan yang rusak.
• Ditentukan dari rekaman seismik.
THE HISTORY
• Pengukuran besaran gempa berupa amplitudo gelombang seismik
yang terekam pada alat seismograf dari sebuah gempa,
diperkembangkan pertama kali oleh Charles Richter (1935)
bekerjasama dengan Beno Gutenberg untuk mengukur gempa-
gempa dangkal di California.
• Awalnya pengukuran magnitudo lokal (ML) dengan menggunakan 2
faktor, yaitu perbedaan antara waktu tiba amplitudo gelombang P
dan S.
MAGNITUDO LOKAL (Richter)
• Magnitudo didasarkan pada amplitudo gelombang.
• Berhubungan dengan energi total gempa.
• Diukur dengan Skala Richter (logarithmic scale) yang didefinisikan
sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur
dalam satuan mikrometer dari rekaman gempa seismometer torsi Wood-
Anderson pada jarak 100 Km dari pusat gempanya.
• Contoh: Ada sebuah rekaman gempa bumi (seismogram), amplitudo
maximumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah
log10(1*1000 mikrometer) = 3 Skala Richter.
MAGNITUDO LOKAL (Richter)
• Dikembangkan lagi oleh Richter dengan memberikan
faktor koreksi jarak pusat gempa, menjadi:

M = log10A + faktor koreksi jarak


• Dimana:
M = magnitudo gempa (Skala Richter)
A = amplitudo maksimum (mm)
MAGNITUDO LOKAL (Richter)
Tabel 1Faktor Koreksi Jarak


(Km) σ ∆
(Km) σ ∆
(Km) σ
0 1,4 90 3 260 3,8
10 1,5 100 3 280 3,9
20 1,7 120 3,1 300 4
30 2,1 140 3,2 320 4,1
40 2,4 160 3,3 340 4,2
50 2,6 180 3,4 360 4,3
60 2,8 200 3, 5 380 4,4
70 2,8 220 3,65 400 4,5
80 2,9 240 3,7 420 4,5

Sumber: “Elementary Seismology” by Charles F. Richter (1958)


MAGNITUDO LOKAL (ML) - RICHTER

Bila diketahui amplitudo max. = 1 mm


Dan jarak pusat gempa dari seismometer 100 km
Berapa besar magnitudo gempa?
Log10(1 mm) + 3 = 3 Skala Richter

• Untuk memudahkan dalam menentukan skala Richter ini, tanpa melakukan


perhitungan matematis yang rumit, dapat meggunakan Tabel.
• Parameter yang harus diketahui adalah amplitudo maksimum yang terekam oleh
seismometer (dalam milimeter) dan beda waktu tempuh antara gelombang-P
dan gelombang-S (dalam detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat
gempa (dalam kilometer).
Skala Richter dengan Tabel

Pada gambar di samping ini


sebuah seismogram
mempunyai amplitudo
maksimum sebesar 23
milimeter dan selisih antara
gelombang P dan gelombang
S adalah 24 detik maka
dengan menarik garis dari titik
24 detik di sebelah kiri ke titik
23 mm di sebelah kanan
maka garis tersebut akan
memotong skala 5,0. Jadi
skala gempa tersebut
sebesar 5,0 skala Richter.
SKALA RICHTER EFEK GEMPA

< 2.0 Gempa kecil , tidak terasa


2.0-2.9 Tidak terasa, namun terekam oleh alat
3.0-3.9 Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan

4.0-4.9 Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.

Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan
5.0-5.9
yang didesain dengan baik
6.0-6.9 Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km
7.0-7.9 Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas
8.0-8.9 Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil
9.0-9.9 Menghancurkan area ribuan mil
10.0-10.9 Terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua

11.0-11.9 Dapat terasa di separuh sisi bumi. Biasanya hanya terjadi akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai dengan
gemuruh. Contohnya tumbukan meteorit di teluk Chesepeak.

Bisa terasa di seluruh dunia. Hanya terekam sekali, saat tumbukan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun yang
12.0-12.9
lalu yang membentuk kawah Chicxulub

> 13.0 Belum pernah terekam


KELEMAHAN (ML-RICHTER)
• Nilai amplitudo yang digunakan untuk menghitung
magnitudo lokal adalah amplitudo maximum gerakan tanah
(dlm mikron) yg tercatat oleh seismograph torsi Wood-
Anderson, yang mempunyai periode natural: 0,8 sekon,
magnifikansi (perbesaran): 2800 dan faktor redaman: 0,8
• Sehingga formula tsb untuk menghitung magnitudo lokal
tidak dapat diterapkan di luar wilayah California dan data
amplitudo yang dipakai harus yang tercatat oleh jenis
seismograph Wood-Anderson.
KELEMAHAN (ML-RICHTER)
• Formula Magnitudo Lokal Richter hanya cocok dipakai untuk gempa-
gempa dekat dengan magnitudo < 6,0 Skala Richter.
• Untuk memudahkan perhitungan matematis dalam Skala Richter digunakan
pendekatan dengan diagram dengan data input berupa amplitudo
maksimum dan beda waktu antara kedatangan gelombang P dan S,
sbb:
Skala Richter: Hubungannya dengan
Intensitas
M = 1 to 3 Tercatat oleh seismograf lokal, tetapi secara umum tidak
terasa.
M = 3 to 4 Sering dapat dirasakan namun tidak ada kerusakan.
M=5 Terasa secara luas & sedikit kerusakan dekat episenter.
M=6 Kerusakan terhadap bangunan dengan struktur jelek dan
struktur lain dalam radius 10 Km.
M=7 (Major Earthquake) Menyebabkan kerusakan serius sampai
radius 100 Km.
M=8 (Great Earthquake) Kehancuran besar dan kehilangan nyawa
dalam jumlah besar sampai radius beberapa ratus Km.
M=9 Kehancuran besar-besaran sampai radius lebih dari 1000 Km.
Gempa jenis ini sangat jarang terjadi.
Skala Richter

• Skala Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di daerah
Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini banyak diadopsi
untuk gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya.
• Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan
magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik
Richter ini menjadi tidak representatif lagi.
• Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter
seperti ini.
Skala Mercalli

• Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini
diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli
pada tahun 1902.
• skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi
Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak
terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di
tempat kejadian.
• Skala Modifikasi Intensitas Mercalli mengukur kekuatan gempa bumi melalui tahap
kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi itu sendiri
Hubungan skala Richter dengan MErcalli
MAGNITUDO GEMPA YG LAIN
• Karena keterbatasan yang dimiliki oleh Magnitudo Lokal (Richter) dikembangkan
beberapa jenis magnitudo, yaitu:
1. Magnitudo Gelombang Permukaan (Surface Waves Magnitude)
2. Magnitudo Gelombang Badan (Body Waves Magnitude)
3. Magnitudo Momen-Seismik atau Momen Magnitude
MAGNITUDO SURFACE WAVES
• Magnitudo Lokal (Richter) tidak dapat membedakan perbedaan tipe gelombang.
• Pada jarak yang jauh dari episenter, ground motion di dominasi oleh gelombang
permukaan
• Gutenberg and Richter (1936) mengembangkan skala magnitudo yang didasarkan
pada amplitudo Rayleigh Waves.
• Magnitudo Surface Waves digunakan untuk gempa bumi dangkal.
• Persamaan Magnitudo Surface Waves:
MS = log10A + 1.66 log10Δ +2
A = displacement permukaan maksimum dalam mikrometer
Δ = jarak seismograf dari epicenter dalam derajat
MAGNITUDO BODY WAVES
• Untuk gempa bumi dalam, sulit melakukan pengukuran amplitudo gelombang permukaan
yang akurat.
• Amplitudes of P-Waves tidak dipengaruhi secara kuat oleh kedalaman sumber gempa bumi.
• Gutenberg (1945) mengembangkan skala magnitudo yang didasarkan amplitudo dari
beberapa cycles dari P-Waves, yang sangat berguna utk pengukuran ukuran gempa bumi
dalam.
• Persamaannya:
Mb = log10A – log10T +0.01 Δ + 5.9
A = Amplitudo P-Waves dlm mikrometer
T = Periode P-Waves
Δ= Jarak seismograp dari episenter, dalam derajad.
PERSAMAAN UMUM MAGNITUDO
Persamaan umum untuk menentukan magnitudo gempa
pada saat ini adalah:

........ (Pers. 1)
Dimana:
M = magnitudo
a = amplitudo gerakan tanah (mikron)
T = periode gelombang
∆ = jarak pusat gempa atau epicentrum
h = kedalaman gempa
Cs = faktor koreksi stasiun oleh struktur lokal ( = 0 pd kond tertentu)
CR = faktor koreksi regional yang berbeda u/ setiap daerah gempa
HUBUNGAN ANTAR MAGNITUDO
• Untuk menentukan besarnya MB maupun MS harus dipahami hal-
hal sbb:
1. Tidak ada keseragaman materi yang dipakai kecuali
persamaan umumnya (pers. 1)
2. Menggunakan data gelombang badan (P dan S) dari
sembarang fase seperti P, S, PP, SS, pP, sS (yang tercetak
pada seismogram).
3. Seismogram yang dipakai harus konsisten (komponen vertikal
atau horisontal)
HUBUNGAN ANTAR MAGNITUDO
• Kendati demikian hubungan empiris antara MB dan MS dapat
dinyatakan sbb:
Mb = 0,56MS + 2,9 ........ (Pers. 2)
MAGNITUDO MOMEN SEISMIK
• Magnitudo Momen Seismik (MW) disebut juga Moment
Magnitude mengukur energi yang dihasilkan dari suatu
gempa, merupakan kelanjutan dan lebih akurat dari Magnitudo
Lokal (Skala Richter).
• Diperkenalkan oleh Tom Hanks & Hiroo Kanamori (1979)
dan saat ini digunakan oleh sebagian besar ahli gempa di
dunia untuk membandingkan besarnya energi yang dihasilkan
oleh suatu gempa bumi.
• Magnitudo momen jarang dipergunakan untuk mengukur
gempa dengan skala M < 3,5 .
MAGNITUDO MOMEN SEISMIK
• Seismograf mengukur gerakan permukaan pada suatu saat:
1. Menit-menit akhir pada gempa bumi besar
2. Releases Energy sejauh beberapa ratus kilometer
3. Need to Sum Energy of Entire Record
4. (Kanamori, 1977) Skala moment magnitudo didasarkan
pd seismic moment (Mo) dan tidak tergantung pada
level goncangan permukaan.
• Jumlah energi yang dikeluarkan berhubungan dengan sifat
batuan seperti kekenyalan ataupun kekerasan batuan, luas
permukaan patahan batuan dan banyaknya pergeseran dari
pergerakan patahan  membutuhkan waktu analisa yang lama.
MOMEN SEISMIK
Besar Magnitudo Momen (MW) dipengaruhi oleh momen
seismik, sbb:
Mo = μ * A * D
Dimana:
Mo = Momen seismik (dyne-cm = 10-7 N-m)
μ = kekakuan batuan (3x1015dyne/cm2)
A = luas area patahan (cm2)
D = jumlah total slip sepanjang rupture (cm)
MAGNITUDO MOMEN SEISMIK
• Magnitudo momen (MW) menurut Hanks & Kanamori (1979)
dirumuskankan dalam persamaan sebagai berikut:
MW = {(2/3)*Log10M0} – 16,1}..............(dyne-cm)
• Sedangkan USGS merumuskan besar Magnitudo momen
(MW), sbb:
MW = {(2/3)*Log10M0} – 10,7}..............(dyne-cm)
CONTOH : MW vs ML
• Energi Gempa Andaman-Nicobar yang mengakibatkan Gempa-
Tsunami di Aceh th 2004 diperkirakan sebesar 3,57x1029 dyne-
cm, maka magnitudo momen (MW) sebesar....
M = {(2/3)*(log(3,57x1029))} – 10,7 = 9,0 (rilis by USGS)
• Rilis magnitudo versi BMKG :
Magnitudo Gel. Badan (Mb) = 6,4
Magnitudo Momen (MW) = 8,9
ENERGI GEMPA BUMI
KEKUATAN GEMPA BUMI
Energi gempabumi
• Kekuatan gempa di sumbernya dapat juga diukur dari energi total yang
dilepaskan oleh gempa tersebut.
• Energi yang dilepaskan oleh gempa biasanya dihitung dengan
mengintegralkan energi gelombang sepanjang kereta gelombang (wave train)
misal gelombang badan dan seluruh luasan yang dilewati gelombang (bola
untuk gelombang badan, silinder untuk gelombang permukaan), yang berarti
mengintegralkan energi keseluruh ruang dan waktu.
Energi gempabumi
• Berdasar perhitungan energi dan magnitudo, ternyata antara magnitudo dan
energi mempunyai relasi yang sederhana, yaitu:
log E = 4,78 + 2,57mb
dengan E = energi (dyne.cm atau erg)
• Berdasar persamaan tersebut, kenaikan magnitudo gempa sebesar 1 skala
Richter akan berkaitan dengan kenaikan amplitudo yang dirasakan di suatu
tempat sebesar 10 kali, dan kenaikan energi sebesar 25 sampai 30 kali.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai