Entin Oliantini
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
pada DP3AKKB Provinsi Banten
6.169.313
Jiwa 5.975.848 Keluaíga
Jiwa
3.815.018 KK
UU RI PERLINDUNGAN
ANAK N0 35 TH 2014
DASAR-DASAR HUKUM DI PROVINSI BANTEN
DALAM RANGKA PENYELENGARAAN KAB/KOTA LAYAK ANAK
• Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 Tahun 2005 Tentang Pengarusutamaan Gender
• Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Terhadap Tindak
Kekerasan
• Peraturan Gubernur Banten No 10 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Pornografi Bagi
Anak
• Peraturan Gubernur Banten No 10 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Tahun 2017-2021
• Keputusan Gubernur Banten Nomor 463.05/Kep.578-Huk/2013 Tanggal 1 November 2013 tentang Pembentukan Gugus
Kabupaten/Kota Layak Anak Tingkat Provinsi Banten
• Keputusan Gubernur Banten No 263.05/Kep.157Huk/2015 Tanggal 27 Maret 2015 tentang Pembentukan Penguru P2TP2A Prov
Banten Periode Tahun 2015-2020
• Keputusan Gubernur Banten Nomor 463.05/Kep.116-Huk/2018 Tanggal 13 April 2018 tentang Pembentukan Forum Komunikasi
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Banten
DASAR-DASAR HUKUM DI PROVINSI BANTEN
DALAM RANGKA PENYELENGARAAN KAB/KOTA LAYAK ANAK
• MoU Pemerintah Provinsi Banten melalui DP3AKKB dan P2TP2A dengan Instansi Vertikal (Polda Banten, Kejaksaan
Tinggi Banten, Pengadilan Tinggia Banten, Kanwil Kementerian Agama Banten dan Kanwil kementerian Hukum dan
HAM Banten) tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Wilayah Provinsi
Banten
• Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Daerah Pengarustamaan Hak Anak Provinsi Banten Tahun
2017-2022
• Keputusan Gubernur Banten No 463.05/Kep.116-Huk/2018 Tanggal13 April 2018 tentang Pembentukan Forum Komunikasi
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Banten
Instruksi Gubernur Banten Nomor : 2 Tahun 2018 tentang Gerakan Banten Eliminasi dan Cegah Stunting
ARAHAN PRESIDEN 2020-2024
UNTUK KEMEN PPPA
Peningkatan pemberdayaan
perempuan dalam kewirausahaan
II RPJMD 2008-2012
Tahap Revitalisasi II Menciptakan tata kelola pemerintahan
1 yang baik (Good Governance)
SASA
15
RAN
BAPPEDA PROVINSI BANTEN
15 INDIKATOR SASARAN
BA
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN
BERAKHLAKUL KARIMAH
Menciptakan Tata Kelola Membangun dan Meningkatkan Akses dan Meningkatkan Akses dan Meningkatkan Kualitas
Pemerintahan Yang Baik Meningkatkan Kualitas Pemerataan Pendidikan Pemerataan Pelayanan Pertumbuhan dan
(Good Governance) Infrastruktur Berkualitas Kesehatan Berkualitas Pemerataan Ekonomi
Note: T=Target, R=Realisasi, RN=Realisasi Nasional, T-RKPD=Target RKPD, Angka Realisasi Merupakan Angka Realease BPS terupdate
PATBM DI PROVINSI BANTEN
7 PUSPAGA DI BANTEN
1 2 3 4
. PUSPAGA CERIA PUSPAGA AL INAYAH . PUSPAGA BOUGENVILLE . PUSPAGA AKHLAKUL KARIMAH
KOTA TANGERANG SELATAN KABUPATEN TANGERANG KABUPATEN TANGERANG KOTA TANGERANG
5 6 7
PUSPAGA MANDIRI PUSPAGA KABUPATEN
. PUSPAGA PROVINSI BANTEN PANDEGLANG
KOTA CILEGON
JUMLAH : 402
SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR
BANTEN
NOMOR 463/Kep.79-Huk/2023
tentang Satuan Pendidikan
SATUAN
Ramah Anak jenjang Sekolah
Menengah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan dan Sekolah PENDIDIKAN
Khusus Provinsi Banten
RAMAH ANAK
4
PILAR
PEMBANGUNAN
ANAK
(PASAL 72, UU No. 35/2014)
Pemerintah
Media
Masyarakat
Dunia
Usaha
Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, KPPPA
20 November 2020 Menteri Desa, PDTT bersama Menteri PPPA mendeklarasikan Desa Ramah
Perempuan dan Perlindungan Anak menghadirkan 74 ribu kepala desa, pendamping desa, relawan
desa, aktivis patbm, dinas PPPA dan Dinas PMdes
Upaya Pencegahan Pembentukan DRPPA
MENGUKUR KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN KLA
MELALUI DESA/KELURAHAN RAMAH PEREMPUAN DAN PEDULI
ANAK KELEMBAGAAN
No Indikator DRPPA dan KRPPA No Indikator Mengukur Penyelenggaraan
KLA
1 Adanya pengorganisasian perempuan dan anak 1 Adanya pengorganisasian anak
di desa • Terbentunya forum anak
• Adanya kelompok anak lainnya untuk
pengembangan minat dan bakat
• Adanya aktivitas FA dan berperan
sebagai
peopor dan pelapor
2 Tersedianya data desa yang memuat data pilah 2 Adanya Profil Anak terpilah
tentang perempuan dan anak
3 Tersedianya Peraturan Desa (Perdes) tentang 3 Adanya Perdes DRPPA yang berisi indikator KLA
Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sesuai kewenangan Desa/Kelurahan
4 Tersedianya pembiayaan dari keuangan desa dan 4 18 dari keuangan desa
Tersedianya pembiayaan
pendayagunaan aset desa untuk mewujudkan dan pendayagunaan aset desa/kelurahan untuk
desa ramah perempuan dan peduli anak melalui perlindungan anak di desa/kelurahan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak di desa
MENGUKUR KEBERHASILAN
PENYELENGGARAAN KLA MELALUI
DESA/KELURAHAN RAMAH PEREMPUAN DAN
PEDULI ANAK SUBSTANSI 5 ARAHAN
PRESIDEN
No Indikator DRPPA dan KRPPA
No Indikator Mengukur Penyelenggaraan KLA
5 Persentase keterwakilan perempuan 5 • Keterlibatan anak dalam perencanaan pembangunan
di pemerintah desa, badan desa/kelurahan (PAProPe)
permusyawaratan desa, lembaga • Adanya musrenbang anak
kemasyarakatan desa, dan lembaga
adat desa
6 Persentase perempuan wirausaha 6 -
di desa, utamanya perempuan
kepala keluarga, penyintas bencana
dan penyintas kekerasan
7 Semua anak mendapatkan 7 • Semua anak di desa/kelurahan ada 19 yang mengasuh
pengasuhan yang baik berbasis hak • Semua anak mendapatkan kutipan aktakelahiran, kartu identitas
anak anak dan informasi yang layak anak (penyediaan TBM, KIE yang
mendukung TKA)
• Tidak ada anak gizi buruk dan stunting
• Semua anak mendapatkan hak Pendidikan formal atau in formal
• Anak mendapatkan hak bermain dan tersedia RBRA
MENGUKUR KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN KLA
MELALUI DESA/KELURAHAN RAMAH PEREMPUAN DAN
PEDULI ANAK SUBSTANSI 5 ARAHAN PRESIDEN
8 Tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan 1 Tidak ada kekerasan terhadap dan korban
anak (KTPA) dan korban tindak pidana tindak pidana perdagangan orang (TPPO)
perdagangan orang (TPPO)
10 Tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18 3 Tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18
tahun (perkawinan usia anak) tahun (perkawinan usia
20 anak)
JUMLAH DRPPA/KRPPA
DI PROVINSI BANTEN
1. KAB. LEBAK : 2 DESA
Baliho
Banner
Brosur
Leaflet
Stiker
Media Cetak
Media Sosial
Media Elektronik/TV
Radio
2. SOSIALISASI PENCEGAHAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL (HAN) TK. PROVINSI BANTEN DIHADIRI OLEH WAKIL GUBERNUR BANTEN
3. PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN KEKERASAN/TPPO
LAUNCHING KOMUNITAS PEDULI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN (PP-TPPO) KEC. KRONJO KAB.
TANGERANG DAN KEC. PONTANG KAB. SERANG
FGD EVALUASI PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN TERPADU BAGI SAKSI DAN/ATAU
WORKSHOP PENANGANAN DAN PENDATAAN KORBAN KEKERASAN/TPPO TERGABUNG DALAM MPU
KORBAN TPPO
4. SOSIALISASI THREE ENDS
Legislatif
Eksekutif
Lembaga Masyarakat
APH
Toga, Toma
Lingkungan Pendidikan
Masyarakat
Di Daerah
Di Pusat • Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota wajib membentuk UPTD PPA yang
• Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu di
menyelenggarakan Penanganan, Pelindungan, dan Pemulihan Korban, Keluarga Korban,
pusat dikoordinasikan oleh Menteri PPPA.
dan/atau Saksi.
• Menteri menyelenggarakan Pelayanan • UPTD PPA bertugas:
Terpadu yang meliputi:
a. menerima laporan atau penjangkauan korban;
a. penyediaan layanan bagi Korban
b. memberikan informasi tentang hak korban;
yang memerlukan koordinasi tingkat
c. memfasilitasi pemberian layanan kesehatan;
nasional, lintas provinsi, dan
d. memfasilitasi pemberian layanan penguatan psikologis;
internasional; dan
e. memfasilitasi pemberian layanan psikososial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,
b. penyediaan layanan bagi Anak yang
dan reintegrasi sosial;
memerlukan Pelindungan khusus
f. menyediakan layanan hukum;
yang memerlukan koordinasi tingkat
g. mengidentifikasi kebutuhan pemberdayaan ekonomi;
nasional dan internasional.
h. mengidentifikasi kebutuhan penampungan sementara untuk korban dan keluarga korban
yang perlu dipenuhi segera;
i. memfasilitasi kebutuhan korban penyandang disabilitas;
j. mengoordinasikan dan bekerja sama atas pemenuhan hak korban dengan lembaga
lainnya; dan
k. memantau pemenuhan hak korban oleh APH selama proses acara peradilan.
• UPTD PPA dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat bekerja sama dengan puskesmas,
rumah sakit, fasilitas layanan Kesehatan lain, UPT sosial, rumah tahanan, lapas, bapas,
kepolisian, kejaksaan, pegadilan, kanwil agama, perwakilan LPSK daerah, LPKS, dll.
Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
Pelaporan Pelindungan Korban Pemeriksaan Saksi Penyidikan Penuntutan
Korban atau orang • Dalam waktu paling Dalam hal Saksi dan/atau • Pemeriksaan pada tahap Dalam menguraikan fakta
yang mengetahui, UPTD PPA, UPT dan lambat 1x24 jam sejak Korban karena alasan penyidikan dilakukan di dan perbuatan yang terkait
melihat, dan/atau UPTD bid. sosial, menerima laporan, kesehatan, keamanan, ruang pelayanan khusus dengan seksualitas,
menyaksikan peristiwa dan/atau Lembaga kepolisian dapat keselamatan, dan/atau alasan di kepolisian. penuntut umum
yang merupakan Penyedia Layanan memberikan lainnya yang sah tidak dapat • Dalam hal keadaan menghindari uraian yang
Tindak Pidana Berbasis Masyarakat Pelindungan hadir untuk diperiksa di tertentu terlalu detail, vulgar, dan
Kekerasan Seksual wajib: sementara kepada persidangan, pemeriksaan (mempertimbang-kan berlebihan dalam surat
a. menerima Korban untuk waktu dapat dilakukan dengan cara: kesehatan, keamanan, dakwaan dengan tetap
laporan di ruang paling lama 14 hari a. pembacaan berita acara dan/atau keselamatan
khusus; terhitung sejak pemeriksaan yang telah Saksi dan/atau Korban)
b. Menyeleng- Korban ditangani diberikan di bawah pemeriksaan dapat
Melapor ke: garakan • Dalam waktu paling sumpah/janji; dilakukan di UPTD
• UPTD PPA, UPT penguatan lambat 1x24 jam b. pemeriksaan melalui PPA, rumah sakit, atau
dan UPTD bid. psikologis bagi terhitung sejak perekaman elektronik; rumah aman. Pemeriksaan di Sidang
sosial, dan/atau Korban; pemberian dan/atau Pengadilan
Lembaga Penyedia c. membuat laporan Pelindungan c. pemeriksaan langsung
Layanan Berbasis kepada sementara, kepolisian jarak jauh dengan alat Pemeriksaan perkara TPKS
Masyarakat; kepolisian paling wajib mengajukan komunikasi audiovisual. dilakukan dalam sidang
dan/atau lambat 3x24 jam permintaan
• Kepolisian. tertutup
jam sejak Korban Pelindungan kepada
melapor. LPSK
Pelaksanaan Putusan
Ganti Kerugian Korban TPKS
Penyidik, JPU, dan hakim Penyidik dapat melakukan penyitaan terhadap Restitusi diberikan dalam jangka
Restitusi
memberitahukan hak atas harta kekayaan pelaku TPKS sebagai jaminan waktu paling lambat 30 hari
Berupa: Restitusi kepada Korban dan Restitusi dengan izin PN setempat terhitung sejak salinan putusan atau
• ganti kerugian atas LPSK penetapan pengadilan diterima
kehilangan kekayaan
atau penghasilan;
• ganti kerugian yang
ditimbulkan akibat Hakim dalam putusan Pengadilan sebagaimana Jaksa menyampaikan salinan putusan
penderitaan yang memerintahkan jaksa untuk melelang memberikan surat peringatan secara pengadilan yang memuat pemberian Restitusi
berkaitan langsung sita jaminan Restitusi jika tidak tertulis kepada pemberi Restitusi kepada terpidana, Korban, dan LPSK dalam
sebagai akibat TPKS; dilakukan pembayaran Restitusi untuk segera memenuhi kewajiban jangka waktu 7 hari terhitung sejak salinan
KORBAN/
• penggantian biaya dalam jangka waktu 30 hari setelah memberikan Restitusi putusan pengadilan diterima
AHLI
perawatan medis putusan pengadilan
WARIS
dan/atau psikologis;
dan/atau
• ganti kerugian atas
kerugian lain yang Kelebihan jaminan restitusi Jaksa mengembalikan kelebihannya
diderita Korban dan harta pelaku kepada terpidana
sebagai akibat TPKS
Jaminan restitusi dan harta Terpidana dikenai pidana penjara pengganti tidak melebihi ancaman
pelaku tidak mencukupi pidana pokoknya. Jika pelaku merupakan Korporasi, dilakukan
penutupan sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan usaha Korporasi
paling lama 1 tahun
negara memberikan kompensasi sejumlah Restitusi yang kurang bayar kepada korban
dibayarkan melalui Dana Bantuan Korban (filantropi, masyarakat, individu, tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, dan
sumber lain yang sah dan tidak mengikat serta anggaran negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan)
Kompensasi
Hak Korban, Keluarga Korban, dan Saksi
a. hak atas informasi terhadap seluruh proses dan hasil penanganan, pelindungan, dan pemulihan
Hak atas b. hak mendapatkan dokumen hasil penanganan
Penanganan c. hak atas layanan hukum
d. hak atas penguatan psikologis
Hak Korban e. hak atas pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan, tindakan, dan perawatan medis
f. hak atas layanan dan fasilitas sesuai dengan kebutuhan khusus
g. hak atas penghapusan konten bermuatan seksual untuk kasus kekerasan seksual dengan media elektronik
a. rehabilitasi medis a. hak atas informasi tentang hak korban, hak keluarga korban, dan proses
Hak atas b. rehabilitasi mental dan sosial peradilan pidana
Pemulihan c. pemberdayaan sosial b. hak atas kerahasiaan identitas
d. restitusi dan/atau kompensasi c. hak atas keamanan pribadi serta bebas dari ancaman yang berkenaan
e. reintegrasi sosial dengan kesaksian
d. hak untuk tidak dituntut pidana dan tidak digugat perdata atas laporan
tindak pidana kekerasan seksual
e. hak asuh terhadap anak yang menjadi korban, kecuali haknya dicabut
melalui putusan pengadilan
Hak Keluarga Korban f. hak mendapatkan penguatan psikologis
g. hak atas pemberdayaan ekonomi
h. hak untuk mendapatkan dokumen kependudukan dan dokumen
pendukung lain yang dibutuhkan
Hak Saksi Sesuai UU Perlindungan Saksi dan Korban
B. PENYEDIAAN LAYANAN (RUJUKAN)
RUJUKAN DATANG OUT RECHT
KORBAN
KONSELING
PSIKOLOGIS
PENDAMPINGAN
PSIKIATRI
PRANIKAH
NON LITIGASI LITIGASI
KEPOLISIAN,
MEDIASI,HOME VISIT KEJAKSAAN, PENGADILAN
INTEGRASI LAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN
•Pelayanan di Puskesmas
•Pelayanan di RS
Intervensi Krisis
PEMULANGAN
Datang •Dari LN ke titik
Sendiri debarkasi
PELAYANAN terdekat REINTEGRASI SOSIAL
REHABILITASI SOSIAL •Dari titik debarkasi ke •Keluarga
PENANGANAN •Konseling •Keluarga
Rujukan •Rumah Aman
provinsi asal
PENGADUAN •Dari provinsi ke Pengganti
•Bimbingan Rohani
kab/kota
•Dari kab/kota ke rumah
Penjangkauan korban
PENEGAKAN
HUKUM
BANTUAN HUKUM
Administrasi
KEGIATAN SOSIALISASI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN DISABILITAS PEREMPUAN SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PP-PA NOMOR 23 TAHUN 2010 DAN PEMBENTUKAN PUSAT
INFORMASI DAN KONSULTASI BAGI PEREMPUAN PENYANDANG DISABILITAS DI PROVINSI BANTEN
KEGIATAN PEMBINAAN KADER POSYANDU DAN P2TP2A DALAM PENANGGULANGAN KONDISI DARURAT DAN RAKERTEK PENANGANAN TINDAK KEKERASAN DENGAN PIHAK PENEGAK HUKUM,
BENCANA TENAGA KESEHATAN DAN RELAWAN
D. PENINGKATAN EKONOMI PEREMPUAN
Aplikasi Android
Website sijelita.id
•Mencari Produk
•Daftar Menjadi •Melihat Kontak
Penjual di Sijelita Penjual
•Membuat Produk
Tujuan GERAKAN
KAIBON adalah dalam rangka Pengelolaan
pembangunan ketahanan Data Gender
keluarga dan Anak di
melalui peningkatan provinsi Banten
kualitas hidup
perempuan secara
terintegrasi
SINERGI MENJADI KUNCI UNTUK
MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU
Bersama Bangun Sistem Yang Ramah Anak
TERIMA KASIH
Semangat Melindungi Anak-Anak Indonesia.