Anda di halaman 1dari 47

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak

Kependudukan dan Keluarga Berencana


Provinsi Banten

PENGUATAN DESA RAMAH PEREMPUAN DAN


PEDULI ANAK
MENUJU
KABUPATEN YANG RAMAH PEREMPUAN DAN
ANAK/KLA

Entin Oliantini
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
pada DP3AKKB Provinsi Banten

Serang, 5 Juni 2023


POTRET PEREMPUAN DAN ANAK
SEBAGAI SUMBER DAYA POTENSIAL DALAM
PEMBANGUNAN
Sumber: Data jumlah pendudukSemester I Tahun 2022
Ditjen Dukcapil Kemendagri
Anak
Penduduk 3.654.175
Laki-Laki jiwa
Jumlah Penduduk
dan Perempuan dan Anak memiliki peran penting
Peíempuan
Provinsi Banten memberi kontribusi tegaknya negara hukum. Meski
demikian, terdapat sejumlah tantangan.
12.321.660 Jiwa Perempuandan anak perlu diberdayakan, dilindungi,
dan dipenuhi haknya, mengingat jumlah dan
potensinya yang sangat besar bagi bangsa.

6.169.313
Jiwa 5.975.848 Keluaíga
Jiwa
3.815.018 KK

Salah satu kuncidari keberhasilanpembangunanadalah


2
adanya
ANAK YANG MEMERLUKAN PERLINDUNGAN KHUSUS
(UU Perlindungan Anak Pasal 59)

1. Anak berhadapan dengan hukum


2. Anak dalam situasi darurat
3. Anak dari Kelompok minorintas dan terisolasi
4. Anak Korban Jaringan terorisme
5. Anak menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alcohol, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya
6. Anak Korban Kekerasan Fisik dan/atau psikis
7. Anak yang menjadi korban Pornografi
8. Anak dengan HIV/AIDS
9. Anak korban penculikan, penjualan, dan/perdagangan
10. Anak Korban Kejahatan Seksual
11. Anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/ atau seksual
12. Anak penyandang disabilitas
13. Anak korban perlakuan salah dan penelantaran
14. Anak dengan perilaku sosial menyimpang
15. Anak menjadi korban stigmatisasi dari pelabelan terkait dengan Kondisi
orgtuanya
Memenuhi hak semua anak (to Fulfill), Melindungi semua anak (to Protect) dan
Menghormati pandangan anak (to Respect)
PERLINDUNGAN ANAK ? HAK ANAK ?

SEGALA KEGIATAN UNTUK


MENJAMIN DAN MELINDUNGI
ANAK DAN HAK-HAKNYA AGAR BAGIAN DARI HAK ASASI
DAPAT HIDUP, TUMBUH, MANUSIA YANG WAJIB
BERKEMBANG DAN
BERPARTISIPASI SECARA
DIJAMIN, DILINDUNGI DAN
OPTIMAL SESUAI HARKAT DAN DIPENUHI OLEH ORANG TUA,
MARTABAT KEMANUSIAAN KELUARGA, MASYARAKAT,
SERTA MENDAPAT NEGARA, PEMERINTAH DAN
PERLINDUNGAN DARI PEMERINTAH DAERAH
KEKERASAN DAN DISKRIMINASI

UU RI PERLINDUNGAN
ANAK N0 35 TH 2014
DASAR-DASAR HUKUM DI PROVINSI BANTEN
DALAM RANGKA PENYELENGARAAN KAB/KOTA LAYAK ANAK

• Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 10 Tahun 2005 Tentang Pengarusutamaan Gender
• Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Terhadap Tindak
Kekerasan
• Peraturan Gubernur Banten No 10 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Pornografi Bagi
Anak

• Peraturan Gubernur Banten No 10 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana
Perdagangan Orang Tahun 2017-2021

• Keputusan Gubernur Banten Nomor 463.05/Kep.578-Huk/2013 Tanggal 1 November 2013 tentang Pembentukan Gugus
Kabupaten/Kota Layak Anak Tingkat Provinsi Banten

• Keputusan Gubernur Banten No 263.05/Kep.157Huk/2015 Tanggal 27 Maret 2015 tentang Pembentukan Penguru P2TP2A Prov
Banten Periode Tahun 2015-2020

• Keputusan Gubernur Banten Nomor 463.05/Kep.116-Huk/2018 Tanggal 13 April 2018 tentang Pembentukan Forum Komunikasi
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Banten
DASAR-DASAR HUKUM DI PROVINSI BANTEN
DALAM RANGKA PENYELENGARAAN KAB/KOTA LAYAK ANAK

• MoU Pemerintah Provinsi Banten melalui DP3AKKB dan P2TP2A dengan Instansi Vertikal (Polda Banten, Kejaksaan
Tinggi Banten, Pengadilan Tinggia Banten, Kanwil Kementerian Agama Banten dan Kanwil kementerian Hukum dan
HAM Banten) tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Wilayah Provinsi
Banten

• Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Daerah Pengarustamaan Hak Anak Provinsi Banten Tahun
2017-2022

• Keputusan Gubernur Banten No 463.05/Kep.116-Huk/2018 Tanggal13 April 2018 tentang Pembentukan Forum Komunikasi
Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi Banten

• PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPASI ANAK PROVINSI BANTEN


• SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR BANTEN NOMOR : 463.4.05/Kep.578-Huk/2013 TENTANG GUGUS TUGAS KLA

Keputusan Gubernur Banten Nomor : 444.05/Kep.112-Huk/2022 tentang Pembentukan Tim Percepatan


Penurunan Stunting (TPPS) di Provinsi Banten

Instruksi Gubernur Banten Nomor : 2 Tahun 2018 tentang Gerakan Banten Eliminasi dan Cegah Stunting
ARAHAN PRESIDEN 2020-2024
UNTUK KEMEN PPPA
Peningkatan pemberdayaan
perempuan dalam kewirausahaan

Peningkatan peran ibu dan keluarga


dalam pendidikan/pengasuhan anak

Penurunan kekerasan terhadap


perempuan dan anak

Penurunan pekerja anak

Pencegahan perkawinan anak


15
RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022

RPJPD 2005-2025 DOKUMEN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN DAERAH
I RPJMD 2005-2007
Tahap Revitalisasi I

II RPJMD 2008-2012
Tahap Revitalisasi II Menciptakan tata kelola pemerintahan
1 yang baik (Good Governance)

RPJMD 2012-2017 “BANTEN YANG Membangun dan meningkatkan


Perda 4 / 2012 ttg Rencana MAJU, 2 kualitas infrastruktur
III Pembangunan Jangka Menengah MANDIRI,
Daerah Provinsi Banten Tahun
BERDAYA SAING, Meningkatkan akses dan pemerataan
2012-2017
2022 3 pelayanan Pendidikan berkualitas
SEJAHTERA
DAN
BERAKHLAKUL 4 Meningkatkan akses dan pemerataan
KARIMAH“ pelayanan Kesehatan berkualitas

5 5 Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan


IV RPJMD 2017-2022 TUJUAN pemerataan ekonomi
• Perda 10/2019 ttg Perubahan 9 INDIKATOR TUJUAN
RPJMD 2017-2022
11
SASARAN
15 INDIKATOR SASARAN
SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
RPJPD 2005-2025
DOKUMEN PERENCANAAN
RPJMD 2005-2007
I PEMBANGUNAN DAERAH
Tahap Revitalisasi I

II RPJMD 2008-2012 Menciptakan tata kelola pemerintahan


TAHUN 2022
Tahap Revitalisasi II
1 yang baik (Good Governance)

RPJMD 2012-2017 “BANTEN YANG Membangun dan meningkatkan


Perda 4 / 2012 ttg Rencana MAJU, 2 kualitas infrastruktur
III Pembangunan Jangka Menengah MANDIRI
Daerah Provinsi Banten Tahun BERDAYA Meningkatkan akses dan pemerataan
2012-2017 SAING, 3 pelayanan Pendidikan berkualitas
SEJAHTERA DAN
2022 BERAKHLAKUL

KARIMAH“ Meningkatkan akses dan pemerataan


4
pelayanan Kesehatan berkualitas

5 5 Meningkatkan kualitas pertumbuhan dan


IV RPJMD 2017-2022 TUJUAN pemerataan ekonomi
• Perda 10/2019 ttg
9 INDIKATOR
Perubahan RPJMD 2017-
2022
11 TUJUAN

SASA
15
RAN
BAPPEDA PROVINSI BANTEN
15 INDIKATOR SASARAN
BA
BANTEN YANG MAJU, MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN
BERAKHLAKUL KARIMAH

Menciptakan Tata Kelola Membangun dan Meningkatkan Akses dan Meningkatkan Akses dan Meningkatkan Kualitas
Pemerintahan Yang Baik Meningkatkan Kualitas Pemerataan Pendidikan Pemerataan Pelayanan Pertumbuhan dan
(Good Governance) Infrastruktur Berkualitas Kesehatan Berkualitas Pemerataan Ekonomi

2017 2018 2019 2020 2021 2022


URAIAN INDIKATOR
T R RN T R RN T R RN T R RN T-RKPD R RN TRKPD
72,48-73,21 72,60-73,68
IPM 71,35 71,42 70,81 71,77 71,95 71,39 72,20 72,44 71,92 72,75 72,45 71,94 72,72 72,29
2,50–3,50 5,0-5,6
LPE 5,70 5,75 5,07 6,00 5,77 5,17 6,20 5,29 5,02 5,80 -3,38 -2,07 4,62 3,51
6,50–6,90 4,99-5,40
PENDUDUK MISKIN 5,25 5,59 10,12 5,13 5,25 9,66 5,00 4,94 9,22 5,12 6,63 10,19 6,50 9,71
9,5– 10,5 9,70-9,20
TPT 8,69 9,28 5,50 8,45 8,52 5,34 8,20 8,11 5,07 8,19 10,64 7,07 8,98 6,27
2,3-3,3 3,4-4,0
TINGKAT INFLASI 4,00 3,98 3,61 3,70 3,42 3,13 4,20 3,30 2,72 3,70 1,45 1,68 1,43 1,75
0,365–0,367 0,370
GINI RASIO 0,400 0,390 0,404 0,390 0,367 0,384 0,390 0,361 0,380 0,370 0,365 0,385 0,365 0,384

Note: T=Target, R=Realisasi, RN=Realisasi Nasional, T-RKPD=Target RKPD, Angka Realisasi Merupakan Angka Realease BPS terupdate
PATBM DI PROVINSI BANTEN
7 PUSPAGA DI BANTEN

1 2 3 4
. PUSPAGA CERIA PUSPAGA AL INAYAH . PUSPAGA BOUGENVILLE . PUSPAGA AKHLAKUL KARIMAH
KOTA TANGERANG SELATAN KABUPATEN TANGERANG KABUPATEN TANGERANG KOTA TANGERANG

5 6 7
PUSPAGA MANDIRI PUSPAGA KABUPATEN
. PUSPAGA PROVINSI BANTEN PANDEGLANG
KOTA CILEGON
JUMLAH : 402
SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR
BANTEN
NOMOR 463/Kep.79-Huk/2023
tentang Satuan Pendidikan
SATUAN
Ramah Anak jenjang Sekolah
Menengah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan dan Sekolah PENDIDIKAN
Khusus Provinsi Banten

RAMAH ANAK
4
PILAR
PEMBANGUNAN
ANAK
(PASAL 72, UU No. 35/2014)
Pemerintah
Media

Masyarakat
Dunia

Usaha
Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, KPPPA
20 November 2020 Menteri Desa, PDTT bersama Menteri PPPA mendeklarasikan Desa Ramah
Perempuan dan Perlindungan Anak  menghadirkan 74 ribu kepala desa, pendamping desa, relawan
desa, aktivis patbm, dinas PPPA dan Dinas PMdes
Upaya Pencegahan Pembentukan DRPPA
MENGUKUR KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN KLA
MELALUI DESA/KELURAHAN RAMAH PEREMPUAN DAN PEDULI
ANAK  KELEMBAGAAN
No Indikator DRPPA dan KRPPA No Indikator Mengukur Penyelenggaraan
KLA
1 Adanya pengorganisasian perempuan dan anak 1 Adanya pengorganisasian anak
di desa • Terbentunya forum anak
• Adanya kelompok anak lainnya untuk
pengembangan minat dan bakat
• Adanya aktivitas FA dan berperan
sebagai
peopor dan pelapor
2 Tersedianya data desa yang memuat data pilah 2 Adanya Profil Anak terpilah
tentang perempuan dan anak
3 Tersedianya Peraturan Desa (Perdes) tentang 3 Adanya Perdes DRPPA yang berisi indikator KLA
Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak sesuai kewenangan Desa/Kelurahan
4 Tersedianya pembiayaan dari keuangan desa dan 4 18 dari keuangan desa
Tersedianya pembiayaan
pendayagunaan aset desa untuk mewujudkan dan pendayagunaan aset desa/kelurahan untuk
desa ramah perempuan dan peduli anak melalui perlindungan anak di desa/kelurahan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak di desa
MENGUKUR KEBERHASILAN
PENYELENGGARAAN KLA MELALUI
DESA/KELURAHAN RAMAH PEREMPUAN DAN
PEDULI ANAK SUBSTANSI 5 ARAHAN
PRESIDEN
No Indikator DRPPA dan KRPPA
No Indikator Mengukur Penyelenggaraan KLA
5 Persentase keterwakilan perempuan 5 • Keterlibatan anak dalam perencanaan pembangunan
di pemerintah desa, badan desa/kelurahan (PAProPe)
permusyawaratan desa, lembaga • Adanya musrenbang anak
kemasyarakatan desa, dan lembaga
adat desa
6 Persentase perempuan wirausaha 6 -
di desa, utamanya perempuan
kepala keluarga, penyintas bencana
dan penyintas kekerasan
7 Semua anak mendapatkan 7 • Semua anak di desa/kelurahan ada 19 yang mengasuh
pengasuhan yang baik berbasis hak • Semua anak mendapatkan kutipan aktakelahiran, kartu identitas
anak anak dan informasi yang layak anak (penyediaan TBM, KIE yang
mendukung TKA)
• Tidak ada anak gizi buruk dan stunting
• Semua anak mendapatkan hak Pendidikan formal atau in formal
• Anak mendapatkan hak bermain dan tersedia RBRA
MENGUKUR KEBERHASILAN PENYELENGGARAAN KLA
MELALUI DESA/KELURAHAN RAMAH PEREMPUAN DAN
PEDULI ANAK SUBSTANSI 5 ARAHAN PRESIDEN

No Indikator DRPPA dan KRPPA No Indikator Mengukur Penyelenggaraan


KLA

8 Tidak ada kekerasan terhadap perempuan dan 1 Tidak ada kekerasan terhadap dan korban
anak (KTPA) dan korban tindak pidana tindak pidana perdagangan orang (TPPO)
perdagangan orang (TPPO)

9 Tidak ada pekerja anak 2 Tidak ada pekerja anak

10 Tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18 3 Tidak ada anak yang menikah di bawah usia 18
tahun (perkawinan usia anak) tahun (perkawinan usia
20 anak)
JUMLAH DRPPA/KRPPA
DI PROVINSI BANTEN
1. KAB. LEBAK : 2 DESA

2. KABUPATEN PANDEGLANG : 2 DESA

KABUPATEN SERANG : 2 DESA

KABUPATEN TANGERANG : 2 DESA

KOTA CILEGON : 11 KELURAHAN

KOTA SERANG : 2 KELURAHAN


UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN
1. SOSIALISASI/KAMPANYE PERLINDUNGAN
HAK PEREMPUAN

Pencegahan melalui media :

 Baliho
 Banner
 Brosur
 Leaflet
 Stiker
 Media Cetak
 Media Sosial
 Media Elektronik/TV
 Radio
2. SOSIALISASI PENCEGAHAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

LAUNCHING PERLINDUNGAN ANAK TERPADU


BERBASIS MASYARAKAT (PATBM) DIHADIRI
OLEH GUBERNUR BANTEN

PENYULUHAN PENCEGAHAN KDRT


SEJAK DINI

STOP PERKAWINAN USIA ANAK DALAM ACARA


PERINGATAN HARI IBU DIHADIRI OLEH
GUBERNUR & WAKIL GUBERNUR BANTEN

PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL (HAN) TK. PROVINSI BANTEN DIHADIRI OLEH WAKIL GUBERNUR BANTEN
3. PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN KEKERASAN/TPPO

KEGIATAN ADVOKASI PERLINDUNGAN


KETENAGAKERJAAN PEREMPUAN KEGIATAN DISEMINASI PEMBENTUKAN KELOMPOK BINA KELUARGA TENAGA KERJA INDONESIA

LAUNCHING KOMUNITAS PEDULI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN (PP-TPPO) KEC. KRONJO KAB.
TANGERANG DAN KEC. PONTANG KAB. SERANG

FGD EVALUASI PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN TERPADU BAGI SAKSI DAN/ATAU
WORKSHOP PENANGANAN DAN PENDATAAN KORBAN KEKERASAN/TPPO TERGABUNG DALAM MPU
KORBAN TPPO
4. SOSIALISASI THREE ENDS

Kampanye Three Ends kepada :

 Legislatif
 Eksekutif
 Lembaga Masyarakat
 APH
 Toga, Toma
 Lingkungan Pendidikan
 Masyarakat

PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN FORUM PUSPA


DAERAH
PENANGANAN
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak
UUD TPKS NO 12 TAHUN 2022

Di Daerah
Di Pusat • Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota wajib membentuk UPTD PPA yang
• Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu di
menyelenggarakan Penanganan, Pelindungan, dan Pemulihan Korban, Keluarga Korban,
pusat dikoordinasikan oleh Menteri PPPA.
dan/atau Saksi.
• Menteri menyelenggarakan Pelayanan • UPTD PPA bertugas:
Terpadu yang meliputi:
a. menerima laporan atau penjangkauan korban;
a. penyediaan layanan bagi Korban
b. memberikan informasi tentang hak korban;
yang memerlukan koordinasi tingkat
c. memfasilitasi pemberian layanan kesehatan;
nasional, lintas provinsi, dan
d. memfasilitasi pemberian layanan penguatan psikologis;
internasional; dan
e. memfasilitasi pemberian layanan psikososial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial,
b. penyediaan layanan bagi Anak yang
dan reintegrasi sosial;
memerlukan Pelindungan khusus
f. menyediakan layanan hukum;
yang memerlukan koordinasi tingkat
g. mengidentifikasi kebutuhan pemberdayaan ekonomi;
nasional dan internasional.
h. mengidentifikasi kebutuhan penampungan sementara untuk korban dan keluarga korban
yang perlu dipenuhi segera;
i. memfasilitasi kebutuhan korban penyandang disabilitas;
j. mengoordinasikan dan bekerja sama atas pemenuhan hak korban dengan lembaga
lainnya; dan
k. memantau pemenuhan hak korban oleh APH selama proses acara peradilan.
• UPTD PPA dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat bekerja sama dengan puskesmas,
rumah sakit, fasilitas layanan Kesehatan lain, UPT sosial, rumah tahanan, lapas, bapas,
kepolisian, kejaksaan, pegadilan, kanwil agama, perwakilan LPSK daerah, LPKS, dll.
Penyidikan, Penuntutan, dan Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
Pelaporan Pelindungan Korban Pemeriksaan Saksi Penyidikan Penuntutan

Korban atau orang • Dalam waktu paling Dalam hal Saksi dan/atau • Pemeriksaan pada tahap Dalam menguraikan fakta
yang mengetahui, UPTD PPA, UPT dan lambat 1x24 jam sejak Korban karena alasan penyidikan dilakukan di dan perbuatan yang terkait
melihat, dan/atau UPTD bid. sosial, menerima laporan, kesehatan, keamanan, ruang pelayanan khusus dengan seksualitas,
menyaksikan peristiwa dan/atau Lembaga kepolisian dapat keselamatan, dan/atau alasan di kepolisian. penuntut umum
yang merupakan Penyedia Layanan memberikan lainnya yang sah tidak dapat • Dalam hal keadaan menghindari uraian yang
Tindak Pidana Berbasis Masyarakat Pelindungan hadir untuk diperiksa di tertentu terlalu detail, vulgar, dan
Kekerasan Seksual wajib: sementara kepada persidangan, pemeriksaan (mempertimbang-kan berlebihan dalam surat
a. menerima Korban untuk waktu dapat dilakukan dengan cara: kesehatan, keamanan, dakwaan dengan tetap
laporan di ruang paling lama 14 hari a. pembacaan berita acara dan/atau keselamatan
khusus; terhitung sejak pemeriksaan yang telah Saksi dan/atau Korban)
b. Menyeleng- Korban ditangani diberikan di bawah pemeriksaan dapat
Melapor ke: garakan • Dalam waktu paling sumpah/janji; dilakukan di UPTD
• UPTD PPA, UPT penguatan lambat 1x24 jam b. pemeriksaan melalui PPA, rumah sakit, atau
dan UPTD bid. psikologis bagi terhitung sejak perekaman elektronik; rumah aman. Pemeriksaan di Sidang
sosial, dan/atau Korban; pemberian dan/atau Pengadilan
Lembaga Penyedia c. membuat laporan Pelindungan c. pemeriksaan langsung
Layanan Berbasis kepada sementara, kepolisian jarak jauh dengan alat Pemeriksaan perkara TPKS
Masyarakat; kepolisian paling wajib mengajukan komunikasi audiovisual. dilakukan dalam sidang
dan/atau lambat 3x24 jam permintaan
• Kepolisian. tertutup
jam sejak Korban Pelindungan kepada
melapor. LPSK

Pelaksanaan Putusan
Ganti Kerugian Korban TPKS
Penyidik, JPU, dan hakim Penyidik dapat melakukan penyitaan terhadap Restitusi diberikan dalam jangka
Restitusi
memberitahukan hak atas harta kekayaan pelaku TPKS sebagai jaminan waktu paling lambat 30 hari
Berupa: Restitusi kepada Korban dan Restitusi dengan izin PN setempat terhitung sejak salinan putusan atau
• ganti kerugian atas LPSK penetapan pengadilan diterima
kehilangan kekayaan
atau penghasilan;
• ganti kerugian yang
ditimbulkan akibat Hakim dalam putusan Pengadilan sebagaimana Jaksa menyampaikan salinan putusan
penderitaan yang memerintahkan jaksa untuk melelang memberikan surat peringatan secara pengadilan yang memuat pemberian Restitusi
berkaitan langsung sita jaminan Restitusi jika tidak tertulis kepada pemberi Restitusi kepada terpidana, Korban, dan LPSK dalam
sebagai akibat TPKS; dilakukan pembayaran Restitusi untuk segera memenuhi kewajiban jangka waktu 7 hari terhitung sejak salinan
KORBAN/
• penggantian biaya dalam jangka waktu 30 hari setelah memberikan Restitusi putusan pengadilan diterima
AHLI
perawatan medis putusan pengadilan
WARIS
dan/atau psikologis;
dan/atau
• ganti kerugian atas
kerugian lain yang Kelebihan jaminan restitusi Jaksa mengembalikan kelebihannya
diderita Korban dan harta pelaku kepada terpidana
sebagai akibat TPKS
Jaminan restitusi dan harta Terpidana dikenai pidana penjara pengganti tidak melebihi ancaman
pelaku tidak mencukupi pidana pokoknya. Jika pelaku merupakan Korporasi, dilakukan
penutupan sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan usaha Korporasi
paling lama 1 tahun

negara memberikan kompensasi sejumlah Restitusi yang kurang bayar kepada korban

dibayarkan melalui Dana Bantuan Korban (filantropi, masyarakat, individu, tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, dan
sumber lain yang sah dan tidak mengikat serta anggaran negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan)
Kompensasi
Hak Korban, Keluarga Korban, dan Saksi
a. hak atas informasi terhadap seluruh proses dan hasil penanganan, pelindungan, dan pemulihan
Hak atas b. hak mendapatkan dokumen hasil penanganan
Penanganan c. hak atas layanan hukum
d. hak atas penguatan psikologis
Hak Korban e. hak atas pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan, tindakan, dan perawatan medis
f. hak atas layanan dan fasilitas sesuai dengan kebutuhan khusus
g. hak atas penghapusan konten bermuatan seksual untuk kasus kekerasan seksual dengan media elektronik

a. penyediaan informasi mengenai hak dan fasilitas pelindungan


b. penyediaan akses terhadap informasi penyelenggaraan pelindungan
c. pelindungan dari ancaman atau kekerasan pelaku dan pihak lain serta berulangnya kekerasan
d. pelindungan atas kerahasiaan identitas
Hak atas e. pelindungan dari sikap dan perilaku APH yang merendahkan korban
HAK Pelindungan f. pelindungan dari kehilangan pekerjaan, mutasi pekerjaan, pendidikan, akses politik
g. pelindungan korban dan/atau pelapor dari tuntutan pidana atau gugatan perdata atas tindak pidana kekerasan seksual
yang telah dilaporkan

a. rehabilitasi medis a. hak atas informasi tentang hak korban, hak keluarga korban, dan proses
Hak atas b. rehabilitasi mental dan sosial peradilan pidana
Pemulihan c. pemberdayaan sosial b. hak atas kerahasiaan identitas
d. restitusi dan/atau kompensasi c. hak atas keamanan pribadi serta bebas dari ancaman yang berkenaan
e. reintegrasi sosial dengan kesaksian
d. hak untuk tidak dituntut pidana dan tidak digugat perdata atas laporan
tindak pidana kekerasan seksual
e. hak asuh terhadap anak yang menjadi korban, kecuali haknya dicabut
melalui putusan pengadilan
Hak Keluarga Korban f. hak mendapatkan penguatan psikologis
g. hak atas pemberdayaan ekonomi
h. hak untuk mendapatkan dokumen kependudukan dan dokumen
pendukung lain yang dibutuhkan
Hak Saksi Sesuai UU Perlindungan Saksi dan Korban
B. PENYEDIAAN LAYANAN (RUJUKAN)
RUJUKAN DATANG OUT RECHT

KORBAN

MEKANISME UPTD PPA


LAYANAN
PENGADUAN PENGGALIAN AWAL
(Konselor)

KONSELING

PSIKOLOGIS
PENDAMPINGAN
PSIKIATRI
PRANIKAH
NON LITIGASI LITIGASI

KEPOLISIAN,
MEDIASI,HOME VISIT KEJAKSAAN, PENGADILAN
INTEGRASI LAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN
•Pelayanan di Puskesmas
•Pelayanan di RS

Intervensi Krisis

PEMULANGAN
Datang •Dari LN ke titik
Sendiri debarkasi
PELAYANAN terdekat REINTEGRASI SOSIAL
REHABILITASI SOSIAL •Dari titik debarkasi ke •Keluarga
PENANGANAN •Konseling •Keluarga
Rujukan •Rumah Aman
provinsi asal
PENGADUAN •Dari provinsi ke Pengganti
•Bimbingan Rohani
kab/kota
•Dari kab/kota ke rumah
Penjangkauan korban

PENEGAKAN
HUKUM
BANTUAN HUKUM

Administrasi

PENCATATAN DAN PELAPORAN


 UPTD PPA yang telah terbentuk
sebelum UU TPKS diundangkan tetap
menjalankan tugas dan fungsinya terkait
dengan TPKS dan wajib menyesuaikan
dengan UU TPKS paling lambat 2
Ketentuan tahun terhitung sejak UU TPKS
diundangkan.

Peralihan  Dalam hal UPTD PPA belum terbentuk,


pembentukan UPTD PPA dilakukan
paling lambat 3 tahun terhitung sejak
UU TPKS diundangkan.

 Dalam hal UPTD PPA belum terbentuk,


pelaksanaan Pelayanan Terpadu di
daerah diselenggarakan oleh satuan kerja
Pendanaan
Pendanaan pelaksanaan UU TPKS bersumber dari:
a. APBN
b. APBD
c. sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pendanaan di atas termasuk digunakan untuk visum dan layanan kesehatan yang diperlukan
korban.

Ketentuan Penutup Delegasi Peraturan Pemerintah:


1. Penghapusan dan/atau Pemutusan Akses Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang Bermuatan TPKS
● Peraturan pelaksanaan dari UU TPKS harus telah 2. Tata Cara Penanganan, Pelindungan, dan Pemulihan
ditetapkan paling lambat 2 tahun terhitung 3. Tim Terpadu
sejak Undang-Undang TPKS diundangkan. 4. Penyelenggaraan Pencegahan TPKS
● Pemerintah Pusat harus melaporkan pelaksanaan 5. koordinasi dan pemantauan
UU TPKS kepada DPR RI melalui alat
kelengkapan yang menangani urusan di bidang Delegasi Peraturan Presiden:
legislasi paling lambat 3 tahun terhitung sejak 6. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu di Pusat
Undang-Undang ini diundangkan. 7. UPTD PPA
8. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
9. Kebijakan Nasional tentang Pemberantasan TPKS
Pelayanan Rehabilitasi Kesehatan
Pelayanan Rehabilitasi Sosial
Pelayanan Penegakan Hukum &
Bantuan Hukum
Pelayanan Pemulangan &
Reinstegrasi Sosial

Layanan Pemulangan melalui :


1. UPTD PPA
2. Dinas Sosial
3. Kerjasama

• Tempat perlindungan sementara


bagi korban untuk alasan
keamanan bagi dirinya, sehingga
keberadaan rumah aman
dirahasiakan
Petugas P2TP2A melaksanakan reintegrasi anak perempuan
• Di UPTD PPA Provinsi Banten
korban kekerasan
terdapat kamar aman (sementara)
UPTD PPA PROVINSI BANTEN

 Memiliki Rumah aman


 Tersedia konselor medis/dokter
 Tersedia konselor psikologis/psikolog
 Tersedia konselor bantuan hukum
 Pelayanan secara mandiri dan berjejaring
Pemberian Layanan : Penerimaan Pengaduan terkait Covid-19
bagi Perempuan dan Anak
C. PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN LEMBAGA
LAYANAN PERLINDUNGAN

KEGIATAN SOSIALISASI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN DISABILITAS PEREMPUAN SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PP-PA NOMOR 23 TAHUN 2010 DAN PEMBENTUKAN PUSAT
INFORMASI DAN KONSULTASI BAGI PEREMPUAN PENYANDANG DISABILITAS DI PROVINSI BANTEN

PENYUSUNAN PROFIL PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DALAM


KETENAGAKERJAAN

KEGIATAN PEMBINAAN KADER POSYANDU DAN P2TP2A DALAM PENANGGULANGAN KONDISI DARURAT DAN RAKERTEK PENANGANAN TINDAK KEKERASAN DENGAN PIHAK PENEGAK HUKUM,
BENCANA TENAGA KESEHATAN DAN RELAWAN
D. PENINGKATAN EKONOMI PEREMPUAN

KEGIATAN PEMANFAATAN MEDIA ONLINE


INDUSTRI RUMAHAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PEREMPUAN

KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PACKAGING INDUSTRI RUMAHAN BAGI PEREMPUAN KAB/KOTA


Pemberdayaan Perempuan : Pembuatan Masker dan
Penjualan Online melalui SIJELITA
E. INOVASI DP3AKKB
• Sijelita (Sistem Jendela Informasi Wanita) Banten
• Aplikasi pemasaran bagi industri rumahan yang dibuat oleh DP3AKKB Provinsi Banten.

Aplikasi Android
Website sijelita.id

•Mencari Produk
•Daftar Menjadi •Melihat Kontak
Penjual di Sijelita Penjual
•Membuat Produk

SISTEM INFORMASI MENANGANI SISTEM DATA DAN INFORMASI


PENGADUAN KEKERASAN (SIMANIS) (SIDAFAN)
GERAKAN KAIBON (Kreatifitas,Inovasi Perempuan SISTEM INFORMASI GENDER DAN
dan Anak Banten) ANAK DI PROVINSI BANTEN (SIGAB)

Tujuan GERAKAN
KAIBON adalah dalam rangka Pengelolaan
pembangunan ketahanan Data Gender
keluarga dan Anak di
melalui peningkatan provinsi Banten
kualitas hidup
perempuan secara
terintegrasi
SINERGI MENJADI KUNCI UNTUK
MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU
Bersama Bangun Sistem Yang Ramah Anak
TERIMA KASIH
Semangat Melindungi Anak-Anak Indonesia.

Anak Terlindungi, Indonesia Maju.

Anda mungkin juga menyukai