Anda di halaman 1dari 57

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya juga kami
dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Pusat Pembelajaran Keluarga
(PUSPAGA) Balai RW di Kota Surabaya dengan baik.
Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman bagi penyelenggara layanan Puspaga
Balai RW agar dalam melaksanakan tugasnya dapat meningkatkan penguatan dan
pengembangan layanan serta pengetahuan keluarga serta meningkatkan kapasitas layanan
Puspaga Balai RW sesuai standar.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah bekerja keras dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan
penyelenggaraan layanan Puspaga Balai RW.

Surabaya, 2 Mei 2023

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan


dan Perlindungan Anak Serta
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana

TTD

Dra. IDA WIDAYATI, MM


BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Perkembangan era globalisasi menjadi salah satu permasalahan keluarga yang
timbul dari puluhan ribu permasalahan yang ada. Permasalahan keluarga tersebut
benar-benar merugikan, menyengsarakan baik secara materiil maupun mental bagi
anak, orang tua maupun keluarga. Oleh karena itu pemerintah terus berusaha
melakukan Ratifikasi Konvensi Hak Anak dalam UU No. 23 Tahun 2022 yang direvisi
menjadi UU No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Perlindungan Anak sebagai
komitmen menghormati dan memenuhi hak anak. Salah satunya hak mendapatkan
perlindungan.
Sebagai tindak lanjut ratifikasi peraturan pemerintah pusat maka Kementerian
mengeluarkan Ratifikasi Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Road Map
Reformasi Birokrasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Tahun 2020-2024 Bab III No. 2C tentang Isu-Isu Strategis reformasi Birokrasi memuat
Arahan Presiden RI untuk Perlindungan perempuan dan Anak diantaranya adalah
Peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, Penurunan
Kekerasan terhadap perempuan dan anak, Penurunan pekerja anak dan Pencegahan
perkawinan Anak.
Dalam rangka Menuju Surabaya Maju Tahun 2030 menciptakan Generasi Anak
Cerdas, Ceria dan Berkualitas dengan mewujudkan Penguatan Sistem Perlindungan
Anak, Melakukan upaya pencegahan dan penanganan yang menyeluruh sebagai pilar
utama Surabaya Kota Layak Anak, Menciptakan Keluarga Yang Berkualitas untuk
mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak serta meningkatkan kualitas kehidupan
menuju keluarga sejahtera dan berkualitas melalui peningkatan kapasitas orang tua atau
keluarga yang bertanggung jawab terhadap anak dalam pengasuhan dan perlindungan
anak dari kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah dan penelantaran dan fasilitasi untuk
pemenuhan hak anak di kota Surabaya.
Pandemi sudah berjalan lebih dari 2 (dua) tahun menimbulkan berbagai kendala
permasalahan di masyarakat khususnya di lingkungan keluarga antara lain Kekerasan
pada perempuan dan anak baik fisik, psikis, seksual, verbal, digital dll, Penelantaran
ekonomi, Perkawinan dini, Ketidakstabilan mental, Kesalahan pola asuh, Diskriminasi,
Tawuran dan Pengeroyokan, Putus Sekolah, Pekerja Anak, Tindak Pidana
Perdagangan Orang (TPPO) / Trafficking Dan lainnya.
Merupakan kewajiban pemerintah Kota Surabaya untuk membantu meningkatkan
kehidupan keluarga yang berkualitas, membantu menguatkan kualitas keluarga dalam
bentuk program pendidikan/pengasuhan, keterampilan menjadi orang tua, keterampilan
melindungi anak, kemampuan meningkatkan partisipasi anak dalam keluarga maupun
penyelenggaraan program konseling bagi anak dan keluarga. Sejalan dengan cita-cita
menciptakan Generasi Anak Cerdas, Ceria dan Berkualitas, maka DP3APPKB
melaksanakan memperluas layanan Puspaga Balai RW guna meningkatkan
pemberdayaan perempuan dengan kewirausahaan, meningkatkan peran ibu dan
keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, menurunkan kekerasan perempuan dan
anak, menurunkan angka pekerja anak dan melakukan pencegahan perkawinan anak.
PUSPAGA sebagai unit layanan keluarga yang merupakan pelaksanaan mandat
Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan urusan Wajib non
pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 2 yang meliputi sub
urusan kualitas keluarga dan sub urusan pemenuhan hak anak. Selain itu juga
disebutkan dalam lampiran pembagian urusan kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/Kota untuk melakukan penguatan dan pengembangan lembaga
penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak. Untuk melaksanakan amanat
tersebut diatas, Pemerintah Kota Surabaya selain membentuk PUSPAGA Kota
Surabaya juga mengajak semua elemen masyarakat untuk menyelenggarakan
pelayanan, edukasi, pendampingan, konseling permasalahan kekerasan perempuan
dan anak melalui Puspaga Balai RW.

II. LANDASAN HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga
3. Undang–Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Mekanisme
Pelayanan terpadu bagi Sagi Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan
Orang
8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pembinaan, Pendampingan
dan Pemulihan terhadap Anak yang menjadi Korban atau Pelaku Pornografi.
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Perlindungan
dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dalam Konflik Sosial.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum
11. Peraturan Presiden No. 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak
Anak;
12. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on
The Rights of The Child(CRC) atau Konvensi tentang Hak-hak Anak (KHA);
13. Surat Edaran Menteri PPPA No. 57 Tahun 2020 tentang Pengembangan Layanan
Pusat Pembelajaran Keluarga di Daerah.
14. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 6 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan Anak
15. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 77 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Surabaya
16. Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/151/436.1.2/2022 tentang Tim Pusat
Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak.
17. Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/144/436.1.2/2022 tentang Tim Pusat
Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Surabaya.
18. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 112 Tahun 2022 Tentang Pembentukan Dan
Pembinaan Rukun Tetangga, Rukun Warga Dan Lembaga Permberdayaan
Masyarakat Kelurahan

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan dan pedoman bagi penyelenggara
layanan Puspaga Balai RW untuk:
1. Meningkatkan penguatan dan pengembangan layanan serta pengetahuan keluarga;
2. Meningkatkan kapasitas layanan Puspaga Balai RW sesuai standar.
IV. SASARAN
Sasaran dari petunjuk teknis Pelaksanaan Layanan Puspaga Balai RW adalah:
1. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surabaya;
2. Kecamatan;
3. Polsek
4. Danramil
5. Kelurahan;
6. Babinkamtibnas
7. Babinsa
8. Ketua RW/Ketua RT
9. TP PKK/KSH
10. Relawan PKBM/Satgas PPA/Karang Taruna/Kader/masyarakat.
11. Stakeholder;
12. Lembaga Masyarakat;

V. RUANG LINGKUP
Petunjuk teknis pelaksanaan layanan Puspaga Balai RW merupakan acuan bagi
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Kota Surabaya, Kecamatan, Polsek, Danramil, Kelurahan,
Babinkamtibnas, Babinsa, Ketua RW/Ketua RT, TP PKK/KSH, Relawan PKBM/Satgas
PPA/Karang Taruna/Kader/masyarakat, Stakeholder, Lembaga Masyarakat dan dalam
memperkuat atau mengembangkan layanan. Dengan ditetapkan petunjuk teknis ini
diharapkan layanan Puspaga Balai RW dapat berfungsi secara optimal dan mempunyai
standar dalam melakukan pelayanan sehingga akuntabilitas layanan dalam mewujudkan
kualitas keluarga dan pemenuhan hak anak dapat tercapai.

VI. BATASAN ISTILAH


1. Anak : Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan.
2. Klien : Anak, Orang Tua, Calon Orang tua, Wali, Pengasuh yang
bertanggung jawab terhadap anak.
3. Pengasuhan : Upaya untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang,
Anak kelekatan, keselamatan, dan kesejahteraan yang menetap
dan berkelanjutan demi kepentingan terbaik Anak yang
dilaksanakan baik oleh Orang Tua, Keluarga Sedarah, Orang
Tua Asuh, Wali, Orang Tua Angkat, Lembaga Pengasuhan
dan pihak lain termasuk perlindungan dari kekerasan,
eksploitasi, perlakuan salah dan penelantaran
4. Kekerasan Anak : Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan secara
fisik, seksual, penganiyaan emosional, atau pengabaian
terhadap anak.
5. Pencegahan : Upaya pengembangan kemampuan dan mekanisme
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
menciptakan kondisi yang dapat menciptakan kondisi
keluarga yang harmonis dan pengasuhan anak secara tepat
sehingga tumbuh kembang anak dicapai secara maksimum
termasuk mencegah terjadinya kekerasan, perlakuan salah,
eksploitasi dan penelantaran terhadap anak.
6. Pengurangan : Tindakan dini terhadap anak dan keluarganya yang berada
Risiko dalam situasi rentan atau menurunnya keharmonisan
keluarga atau beresiko mengalami berbagai bentuk tindak
kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran.
7. Penanganan : Tindakan yang meliputi identifikasi, penyelamatan,
Kasus rehabilitasi dan reintegrasi terhadap anak yang menjadi
korban tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan
atau penelantaran dalam pengasuhan keluarga atau
pengasuhan alternatif.
8. Hak Anak : Bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi,
dan dipenuhi oleh negara, pemerintah, dan pemerintah
daerah.
9. Keluarga : Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri,
atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau
ibu dan anaknya
10. Keluarga Rentan : Keluarga dengan Orang Tua berada dalam situasi rentan
yang tidak dapat melaksanakan tanggung jawab mengasuh,
memelihara dan melindungi anak
11. Kualitas Keluarga : Tolak ukur pencapaian kondisi keluarga yang terdiri atas
komponen kualitas landasan legalitas dan keutuhan
Keluarga dan kesetaraan gender, kualitas ketahanan fisik,
kualitas ketahanan ekonomi, kualitas ketahanan sosial
psikologi, dan kualitas ketahanan sosial budaya dalam
mewujudkan kesetaraan gender dan perlindungan anak.
12. Pendidikan : Upaya meningkatkan kemampuan orang tua dalam
Bagi Orang Tua mengasuh, membesarkan, mendidik, menuntun,
membimbing anak secara aman dan tanpa kekerasan serta
diskriminasi.
13. Layanan : Layanan konseling oleh konselor terhadap pelanggan
Konsultasi (konsulti) yang memungkinkan konsulti memperoleh
wawasan, pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan
untuk menangani masalah pihak ketiga.
14. Layanan Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang
Konseling : ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseling) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
15. Tenaga Profesi : Tenaga yang memiliki keahlian dibidang pengasuhan anak
dalam melakukan pembimbingan kepada anak dan
keluarga melalui program pendidikan bagi orang tua dan
konseling bagi anak dan orang tua, yang dilakukan oleh,
baik yang memiliki kompetensi dari profesi pekerjaan sosial,
psikologi, pendidikan anak usia dini maupun bimbingan dan
konseling.
BAB II
PUSPAGA (PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA)

I. PUSPAGA SEBAGAI UNIT LAYANAN BAGI KELUARGA


Anak sejak dalam kandungan sampai dengan usia 18 tahun telah memiliki hak yang
melekat pada dirinya yang disebut dengan hak anak. Salah satu hak anak yang penting
adalah hak pengasuhan. Hak pengasuhan anak harus dipenuhi dan dijamin dari lingkup
terkecil yaitu keluarga. Setiap orang tua diharapkan memahami dan dapat memenuhi
hak pengasuhan anak untuk mendukung tumbuh kembang anak yang sehat. Hak Anak
adalah sesuatu yang melekat pada anak, bahkan sejak dia ada di dalam kandungan.
Peran orang tua dan keluarga adalah memastikan anak terpenuhi hak-haknya dan
mencegah anak dari keterpisahan. Pengasuhan di luar keluarga inti, keluarga besar,
orang tua asuh, perwalian, pengangkatan anak (adopsi), dan panti sebagai pilihan
terakhir harus menyediakan lingkungan terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan kasih
sayang anak, dan kelekatan melalui keluarga pengganti.
Pengasuhan anak tidak hanya memenuhi kebutuhan makan dan pakaian, tetapi
termasuk memenuhi kasih sayang, kelekatan, dan keselamatan. Kebutuhan tersebut
harus sesuai dengan tingkat perkembangannya dan terpenuhi secara menetap dan
berkelanjutan. Untuk memberi pengasuhan yang baik orang tua harus memiliki
kemampuan dan keterampilan (kapasitas). Kapasitas tersebut tidak selalu
berhubungan dengan tingkat pendidikan, status sosial, dan status ekonomi. Setiap
orang tua bisa memberikan pengasuhan yang baik dan menjadi orang tua yang baik,
selama mau belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 1. Sistem Pengasuhan Anak (Continum Care) Dalam Keluarga dan


diluar Keluarga
Pengasuhan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak/ayah dan anak/ibu
dan anak, merupakan yang pertama dan utama. Apabila keluarga inti mengalami
hambatan untuk melakukan pengasuhan, maka pilihan jatuh kepada keluarga besar
seperti nenek, kakek, bibi, paman, dan sebagainya. Jika keluarga besar pun mengalami
hambatan untuk melakukan pengasuhan, maka pengasuhan dapat dilakukan orang tua
asuh, wali ataupun orang tua yang mengadopsi.
Pengasuhan baik di keluarga maupun di keluarga pengganti sangat diperlukan
kelekatan dalam tumbuh kembang anak yang optimal. Kelekatan (attachment) adalah
sebuah teori yang menjelaskan bagaimana seorang anak berinteraksi dengan orang
dewasa yang mengasuhnya. Kelekatan antara orang tua/pengasuh dan anak tidak
hanya karena kedekatan secara fisik atau keberadaan secara fisik saja, tetapi
diperlukan juga kedekatan secara emosional yang membuat anak merasa percaya,
disayangi, dipenuhi kebutuhannya, diperhatikan dan dihargai. Banyak orang tua pada
masa sekarang ini sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas masing-masing, bahkan pada
saat mereka berada di rumah. Tanpa disadari mereka kehilangan kesempatan untuk
membangun kelekatan dengan anak, sehingga walaupun secara fisik mereka dekat,
namun secara emosi mereka jauh. Di sisi lain faktor ketidakpahaman orang tua maupun
pengasuh tentang pentingnya kelekatan dengan anak, serta bagaimana membangun
kelekatan tersebut menjadi penyebab lemahnya kelekatan yang dibentuk antara orang
tua/pengasuh dengan anak. Studi membuktikan bahwa anak yang tidak dekat dan lekat
dengan orang tua/pengasuh cenderung untuk lebih rentan terhadap stress. Anak-anak
yang memiliki kelekatan yang tidak aman lebih cenderung mempunyai harga diri
rendah, depresi, bermasalah dalam berhubungan dengan orang lain, dan memiliki
masalah perilaku seperti agresi dan anti sosial. Di dalam Konvensi Hak Anak dinyatakan
bahwa anak- anak memiliki hak untuk merasa aman, dan ini merupakan inti dari
kelekatan.
Untuk membangun kelekatan yang merupakan hak pengasuhan anak harus
dipenuhi dan dijamin dari lingkup terkecil yaitu keluarga. Namun sangat disayangkan
masih banyak keluarga yang gagal dalam pengasuhannya. Setiap orang tua diharapkan
memahami dan dapat memenuhi hak pengasuhan anak untuk mendukung tumbuh
kembang anak yang sehat. Mengingat hal tersebut sebuah keniscayaan sangat
dibutuhkannya layanan keluarga sebagai pendamping keluarga untuk memampukan
para orang tua/pengasuh yang bertanggung jawab terhadap anak akan melaksanakan
kewajiban sesuai Pasal 26 Undang-Undang 23 Tahun 2002 dan Undang Undang No.
35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yaitu mengasuh, memelihara, melindungi,
menumbuhkembangkan bakat anak, mencegah perkawinan anak, dan membangun
pendidikan karakter pada anak.
Seiring dengan kebutuhan layanan keluarga yang belum banyak dikenal oleh
keluarga sebagai upaya penyelamatan anak dan orang tua, Pemerintah melalui Dinas
PPPA sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjalankan kewenangan
urusan wajib non pelayanan dasar yaitu urusan PPPA menjalankan kewenangan teknis
yaitu menyediakan layanan untuk mewujudkan keluarga yang berkesetaraan gender
dan sesuai hak anak yaitu mempunyai layanan PUSPAGA. PUSPAGA adalah tempat
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga yang dilakukan oleh
tenaga profesi melalui peningkatan kapasitas orang tua/keluarga atau orang yang
bertanggung jawab terhadap anak dalam menjalankan tanggung jawab mengasuh dan
melindungi anak agar tercipta kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan,
dan kesejahteraan yang menetap dan berkelanjutan demi kepentingan terbaik anak,
termasuk perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah dan penelantaran.
PUSPAGA sebagai unit layanan keluarga untuk memampukan para orang tua
agar bertanggung jawab dan berkewajiban mulai dari mengasuh, mendidik, melindungi
anak, menumbuhkembangkan minat bakat anak, mencegah perkawinan usia anak dan
membangun karakter dan nilai-nilai budi pekerti, hal ini sesuai dengan amanah Pasal
26 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Keluarga yang berjumlah 81,2 juta yang
seharusnya menjamin tumbuh kembang anak baik fisik, spiritual, mental dan sosial
anak masih belum banyak didampingi dalam menjalankan fungsi keluarga sebagai
keluarga yang bertanggung jawab atas pengasuhan anak berbasis hak anak. Adanya
kebutuhan unit layanan untuk mendampingi keluarga masih belum mencukupi dan
belum menjawab kebutuhan keluarga yang mengalami tantangan globalisasi yang
sangat berat. Dengan demikian sangat jelas bahwa layanan PUSPAGA sangat penting
menjadi kebutuhan keluarga dan diharapkan kehadirannya sebagai unit layanan
bersama layanan keluarga lain untuk saling berkoordinasi, bersinergi dan saling
melengkapi yang telah dibentuk oleh Kementerian/Lembaga lainnya yang mempunyai
target yang sama yaitu keluarga.
Untuk mengembangkan Layanan keluarga PUSPAGA perlu diintegrasikan
dalam era otonomi daerah melalui kewenangan daerah baik Provinsi dan
Kabupaten/Kota untuk menyediakan unit layanan bagi keluarga. Selanjutnya layanan
tersebut diperkuat dalam salah satu indikator pengembangan Kabupaten/Kota Layak
Anak (KLA) yang merupakan mandat Pasal 21 Ayat (5) Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, maka pemerintah berkewajiban mewujudkan sebuah unit layanan
keluarga yang bersifat pencegahan dan promotif untuk memampukan para orang
tua/orang yang bertanggung jawab terhadap anak, calon orang tua yang dikelola oleh
tenaga profesi yang diselenggarakan di tingkaT provinsi dan kabupaten/kota.
Dalam pengembangannya Dinas PPPA dapat mengembangkan layanannya
hingga ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Untuk layanan keluarga yang dekat
dengan keluarga tentu perlu kemudahan akses. Kemudahan bagi masyarakat untuk
mengakses PUSPAGA menjadi salah satu indikator keberhasilan yang sangat penting,
maka diharapkan bentuk layanannya merupakan “one stop services” atau lebih
dikenal dengan Layanan Satu Pintu Keluarga Berbasis Hak Anak. Dengan tersedianya
layanan PUSPAGA yang akan mendampingi keluarga diharapkan dapat mengurangi
jumlah anak yang bermasalah yang berasal dari keluarga yang telah gagal dalam
pengasuhan. PUSPAGA juga akan mendorong terbentuknya keluarga sebagai agen
perubahan yaitu Keluarga Pelopor dan Pelapor (2P), dimana Keluarga Pelopor yang
akan menjadi role model di masyarakat dengan menjalankan pengasuhan yang sesuai
hak anak, dan Keluarga Pelapor yang akan membantu dalam mengidentifikasi keluarga
rentan. Dengan demikian hal ini sangat menjadi penting dengan penguatan dan
pengembangan PUSPAGA yang semakin meluas sampai tingkat wilayah yang dekat
dengan masyarakat yaitu ditingkat Desa/Kelurahan, yang kedepan diharapkan akan
mewujudkan Keluarga 2P sebagai agen inti perubahan yang semakin banyak
jumlahnya baik secara kuantitas dan kualitas untuk mempercepat KLA dan Indonesia
Layak Anak (IDOLA) Tahun 2030 serta Generasi Emas Tahun 2045.
Kelembagaan yang menyelenggarakan pelayanan PUSPAGA di tingkat kota
dapat berbentuk unit layanan yang merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi dari
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana yang tercantum dalam struktur perangkat daerah
atau disebut PUSPAGA Kota Surabaya. Pembentukan PUSPAGA Kota Surabaya
tertuang dalam Surat Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/144/436.1.2/2022
tentang Tim Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Surabaya.
Gambar 2. Lokasi kegiatan layanannya Puspaga Kota Surabaya menjadi satu dengan
pusat pelayanan publik gedung eks siola (mall) lt. 2.

Pembagian tugas dan tanggung jawab PUSPAGA Kota Surabaya jelas disebutkan
pada lampiran SK PUSPAGA Surabaya yang ditandatangani oleh Walikota Nomor SK:
188.45/144/436.1.2/2022.

SDM PUSPAGA Kota Surabaya memiliki latar belakang profesi psikolog, sarjana
pendidikan yang terdiri dari 12 Konselor dan 16 Psikolog relawan yang telah
menandatangani kebijakan keselamatan anak.

II. PUSPAGA BALAI RW


Puspaga Balai RW adalah Pusat Pembelajaran Keluarga yang berada di Balai
RW untuk memberikan layanan konseling/konsultasi, promosi/sosialisasi, bimbingan
masyarakat bagi keluarga dan pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan
anak di tingkat RW melalui berjejaring dengan banyak pihak serta masyarakat pemerhati
keluarga khususnya perempuan dan anak.
Bagan 1. Struktur organisasi

Persyaratan Puspaga Balai RW antara lain:


1) Menentukan Balai RW yang representatif dan memiliki ruang untuk kegiatan
konseling pribadi, kelompok/keluarga dan sosialisasi pencegahan kekerasan anak
dan perempuan.
2) Memiliki prasarana pengembangan layanan Puspaga Balai RW.
3) RW yang Kelurahannya memiliki Satgas PPA dan Kecamatannya memiliki Relawan
PKBM.
4) Telah mendapat materi ToT (Trainer of Training) dan sertifikat untuk peserta ToT
Puspaga Balai RW.

Tugas dan Fungsi Puspaga Balai RW:


1) Melakukan upaya preventif dan promotif di bidang ketahanan keluarga melalui
sosialisasi, bimbingan, pendampingan dan penyediaan layanan informasi edukasi
keluarga.
2) Memberikan layanan Konseling/ Konsultasi Keluarga, Anak dan Remaja.
3) Membentuk keluarga masa depan yang berkualitas melalui Keluarga Pelapor dan
Pelopor (2P).
4) Edukasi dengan memberdayakan orang tua dalam meningkatkan kehidupan
menuju keluarga sejahtera.
5) Edukasi pengasuhan positif, kualitas keluarga, kebijakan keselamatan anak,
konvensi hak anak, dan tugas-tugas perkembangan anak.
6) Melakukan koordinasi dan rujukan dengan jejaring (Puspaga, UPTD PPA Kota
Surabaya, Puskesmas, Rumah Sakit, Rumah ABK, dll).
7) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya pemenuhan penguatan
ketahanan keluarga dan perlindungan anak.
8) Melakukan administrasi pencatatan layanan dan pendataan.
9) Membuat laporan layanan dan kegiatan Puspaga Balai RW setiap bulan dan
dikirimkan kepada DP3APPKB serta perangkat daerah terkait.
III. PRINSIP-PRINSIP LAYANAN PUSPAGA BALAI RW
Puspaga Balai RW dilaksanakan berdasarkan pada 5 (lima) prinsip layanan pokok
yaitu :
a. Non Diskriminasi
Menjamin bahwa pelayanan Puspaga Balai RW idak mendiskriminasikan pencari
dan penerima layanan atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama,
pandangan politik dan pandangan-pandangan yang lain, suku bangsa, etnis, atau
sosial, harta milik, kecacatan, status kelahiran anak atau status lainnya, serta status
orang tua atau walinya, termasuk anak-anak yang dalam komunitas minoritas dan
penduduk asli, anak-anak cacat, anak yang lahir di luar ikatan perkawinan, anak-anak
tanpa kewarganegaraan, migran, pengungsi lokal, para pengungsi, dan pencari
suaka yang tinggal dan/atau bekerja di jalanan.
b. Kepentingan Terbaik Bagi Anak dan Keluarga
Semua layanan Puspaga Balai RW berdasarkan pada prinsip kepentingan terbaik
anak dan hal itu menguntungkan bagi seluruh anggota keluarga serta menjadi
prioritas pertimbangan yang utama dalam kehidupan keluarga, kehidupan sekolah,
dan kehidupan sosial.
c. Hak Hidup, Kelangsungan Hidup dan Perkembangan
Menjamin hak anak untuk hidup, termasuk perkembangan fisik, mental, spritual,
moral, psikis dan sosial, dengan cara yang sesuai dengan martabat manusia, dan
untuk menyiapkan anak sebagai individu yang hidup dalam masyarakat yang bebas.
d. Menghargai Pandangan Anak
Menjamin bahwa setiap anak berhak untuk didengarkan, dihormati, dan
dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh pandangannya dalam semua masalah
yang mempengaruhi kehidupannya, dengan cara yang sesuai dengan umur dan
perkembangan kapasitasnya, termasuk dalam kehidupan keluarga, kehidupan
sekolah, pelaksanaan peradilan anak, dan penempatan anak dalam bentuk-bentuk
pengasuhan alternatif.
e. Mudah di Akses
Menjamin bahwa layanan Puspaga Balai RW dengan penerima manfaatnya
adalah setiap anak dan keluarga berhak mendapatkan akses yang mudah dan cepat
untuk mendapatkan informasi, konsultasi, konseling serta rujukan solusi menuju
keluarga setara dan sesuai hak anak.
Selain 5 prinsip diatas, prinsip layanan Puspaga Balai RW:
1. Hubungan Setara dan saling menghormati
2. Menjaga privasi dan kerahasiaan
3. Memberi rasa aman dan nyaman
4. Menghargai perbedaan individu
5. Tidak menghakimi
6. Menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti
7. Empati
8. Serius dalam penanganan permasalahan

IV. TUJUAN DAN SASARAN PUSPAGA BALAI RW


a. Tujuan
Tujuan pelaksanaan dan pengembangan layanan Puspaga Balai RW adalah:
1. Menciptakan Kampung Ramah Anak dan tidak ada kekerasan
2. Tersedianya layanan gratis bagi keluarga dalam bentuk “one stop services“
Layanan Satu Pintu Keluarga Holistik Integratif Berbasis Hak Anak tingkat RW;
3. Tersedianya tempat pembelajaran keluarga melalui penyediaan layanan
sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan keluarga dalam
mengasuh dan melindungi anak serta terciptanya rujukan pengasuhan,
pendidikan, kesehatan, perlindungan bagi anak dan orang tua/keluarga untuk
menunjang tumbuh kembang anak secara optimal.dan menciptakan keluarga
berkualitas;
4. Tersedianya tempat mendapatkan layanan informasi, konsultasi dan konseling
bagi anak, orang tua atau orang yang bertanggung jawab terhadap anak;
5. Tersedianya tempat penghubung rujukan sebagai solusi bagi permasalahan
anak dan keluarga;
6. Menguatnya kemampuan keluarga dalam mengasuh dan melindungi anak untuk
mewujudkan kelurga yang berkesetaraan gender dan sesuai hak anak; dan
7. Menguatnya sinergitas kerjasama lintas instansi dalam pemenuhan hak anak dan
kualitas keluarga serta percepatan menjadi Surabaya Kota Layak Anak.
8. Tersedianya pusat informasi bagi perempuan dan anak, pusat pelayanan bagi
perempuan dan anak korban kekerasan, pusat pemberdayaan bagi perempuan
dan anak di tingkat RW.
9. Melembagakan keterlibatan secara maksimal seluruh unsur warga ( RW, RT,
Kader, PKK, KSH, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat/ Agama ) dalam
perlindungan perempuan dan anak.
10. Mendeteksi secara awal potensi permasalahan keluarga/perempuan dan anak di
lingkungan masing.
11. Pendekatan pencegahan melalui langkah sosialisasi dan edukasi terhadap
masalah keluarga dan penguatan fungsi keluarga.
b. Sasaran
Sasaran pelayanan Puspaga Balai RW meliputi:
1. Anak;
2. Orang Tua / Wali;
3. Calon Orang Tua; dan
4. Orang yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak .

V. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan pada pelayanan Puspaga Balai RW meliputi:
1. Peningkatan kapasitas dan pengembangan Puspaga Balai RW yang berfungsi
sebagai pendamping pelaksanaan program dan kegiatan pencegahan kekerasan
dalam rumah tangga.
2. Tersedianya tenaga konselor / fasilitator yang berfungsi menjalankan layanan
informasi, konsultasi dan konseling dalam meningkatkan kapasitas pengasuhan
anak berbasis hak anak bagi orang tua/keluarga/orang yang bertanggung jawab
terhadap anak.
3. Tersedianya rujukan lanjutan layanan keluarga untuk kualitas keluarga bagi orang
tua/keluarga/orang yang bertanggung jawab terhadap anak guna menunjang
tumbuh kembang anak dalam perkembangan secara fisik, spiritual, mental dan
sosial anak.
4. Terbentuknya jejaring dengan semua stakeholder pencegahan dan penanganan
kasus kekerasan anak dan perempuan.
5. Terbentuknya Keluarga Pelopor dan Pelapor (2P) Pengasuhan Anak Berbasis Hak
Anak sebagai Forum Keluarga Tingkat Kelurahan, Kecamatan.
BAB III
PENYELENGGARAAN PUSPAGA BALAI RW

I. KELEMBAGAAN
A. DASAR HUKUM PENGUATAN LAYANAN
Kelembagaan yang menyelenggarakan pelayanan Puspaga Balai RW yang
dibentuk oleh lembaga masyarakat (Rukun Warga). Surat Keputusan pelaksanaan
Puspaga Balai RW ditetapkan oleh Camat sesuai wilayahnya. Susunan keanggotaan
Puspaga Balai RW
1. Ketua Puspaga Balai RW bertugas mengkoordinasikan serta bertanggung jawab
terhadap seluruh kegiatan layanan PUSPAGA dan berkoordinasi dengan Dinas
P3APPKB kota, stakeholder dan LSM;
2. Sekretaris mempunyai tugas melakukan layanan administrasi pencatatan
layanan dan pendataan;
3. Anggota bertugas membantu Ketua dalam melaksanakan kegiatan layanan
Puspaga Balai RW;
4. Tenaga Psikologi/Konselor, Relawan PKBM/Satgas PPA, Kader PKK/KSH,
Karang Taruna yang mempunyai tugas memberikan layanan konsultasi,
konseling dan layanan informasi.

Tabel 1. Draft Susunan Keanggotaan


SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA)
RW …………. KELURAHAN ………….KECAMATAN………..
NO. JABATAN DALAM INSTANSI KEDUDUKAN DALAM TIM
1 Camat Penanggung Jawab
2 Kapolsek Pelindung I
3 Danramil Pelindung II
4 Lurah Pengarah I
5 Babinkamtibmas Pengarah II
6 Babinsa Pengarah III
7 Ketua RW Ketua
8 Koordinator Relawan PKBM Sekretaris
9 Ketua RT Anggota
10 Unsur Pengurus RW/RT Anggota
11 Unsur Kader PKK Anggota
12 Unsur Kader KSH Anggota
13 Unsur Relawan PKBM Anggota
14 Unsur Satgas PPA Anggota
15 Unsur Karang Taruna Anggota
Catatan : Draft surat keputusan terlampir. Unsur keanggotaan bisa lebih dari 15
sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing

B. KEDUDUKAN PUSPAGA BALAI RW DI TAHUN 2022


Pada tahun 2022 telah terbentuk 20 (dua puluh) lokasi Puspaga Balai RW
antara lain:
1. RW 7 Kelurahan Asem Rowo Kecamatan Asem Rowo Jl. Tambak Mayor Utara
No. 100.
2. RW 14 Kelurahan Krembangan Selatan Kecamatan Krembangan Jl. Pesapen
Selatan No. 21.
3. RW 6 Kelurahan Krembangan Selatan Kecamatan Krembangan Jl. Sanggar No.
14a
4. RW 3 Kelurahan Dupak Selatan Kecamatan Krembangan Jl. Dupak Bandarejo
No. 19
5. RW 1 Kelurahan Bubutan Kecamatan Bubutan Jl. Kranggan VII Surabaya
6. RW 2 Kelurahan Dr. Soetomo Kecamatan Tegalsari Jl. Kupang Segunting III
7. RW 5 Kelurahan Genteng Kecamatan Genteng Jl. Genteng Sidomukti No. 56
8. RW 7 Kelurahan Dukuh Kupang Kecamatan Dukuh Pakis Jl. Dukuh Kupang Gg.
Lebar No. 46
9. RW 9 Kelurahan Ngagel Rejo Kecamatan Wonokromo Jl. Krukah Lama 2 No.1
10. RW 6 Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Jl. Siwalankerto Selatan 2
NO. 29 RT 2 RW 6
11. RW 9 Kelurahan Kebraon Kecamatan Karangpilang Jl. Griya Kebraon Utara IV
12. RW 1 Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo Jl. Sememi Jaya III NO. 1
13. RW 3 Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo Jl. Raya Kendung RT 7 RW 3
14. RW 7 Kelurahan Kandangan Kecamatan Benowo Jl. Raya Jugruk Rejosari RT
3 RW 7
15. RW 6 Kelurahan Klampis Ngasem Kecamatan Sukolilo Jl. Mleto l NO. 04
16. RW 2 Kelurahan Medokan Semampir Kecamatan Sukolilo Jl. Medokan
Semampir Blok K
17. RW 2 Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng Jl. Pucang Anom Timur 1/36
18. RW 3 Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng Jl. Manyar Adi 1
19. RW 6 Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng Jl. Pucang Anom Timur 17 A
20. RW 7 Kelurahan Kertajaya Kecamatan Gubeng Jl Pucang Alun-Alun

C. KEDUDUKAN PUSPAGA BALAI RW DI TAHUN 2023


Pada tahun 2023, Puspaga Balai RW terus berkembang dan bertambah
yang selanjutnya semua balai RW yang ada di Kota Surabaya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Dan berkolaborasi dengan layanan masyarakat lintas OPD
atau Layanan integrasi Balai RW, antara lain :
1. Puspaga RW : DP3APPKB
2. Sinau Bareng / Ngaji Bareng : Dinas Pendidikan
3. Taman Bacaan Masyarakat : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
4. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak : Dinas Kesehatan
5. Adminduk : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Data Puspaga Balai RW Tahun 2023 terlampir

D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK PUSPAGA BALAI RW


1. Tugas dan Tanggung jawab DP3APPKB
a. DP3APPKB bertanggung jawab melakukan koordinasi dan menyusun
kebijakan serta menggalang/mencari dukungan untuk pelaksanaan
PUSPAGA Balai RW;
b. DP3APPKB bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah, Lembaga
Sosial Masyarakat terkait dan Akademisi di tingkat kota, provinsi dan pusat
untuk menyediakan bantuan dan bimbingan teknis yang diperlukan dalam
rangka peningkatan dan pengembangan layanan PUSPAGA Balai RW.
c. Melakukan pemantauan, evaluasi atas layanan PUSPAGA Kota Surabaya
dan koordinasi atas pelaksanaan PUSPAGA Balai RW kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah.
2. Tugas dan Tanggung jawab Kecamatan
a. Kecamatan bertanggung jawab melakukan koordinasi dan menyusun
kebijakan, surat keputusan, dan surat perintah tugas piket serta dukungan
operasional untuk pelaksanaan Puspaga Balai RW di kecamatan;
b. Kecamatan bekerja sama dengan Dinas terkait dan LSM, Akademisi untuk
menyediakan bantuan dan bimbingan teknis yang diperlukan;
c. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan koordinasi atas pelaksanaan
Puspaga Balai RW ke DP3APPKB.
3. Tugas dan Tanggung jawab Kelurahan
a. Kelurahan bertanggung jawab melakukan koordinasi dan kegiatan serta
dukungan operasional untuk pelaksanaan Puspaga Balai RW;
b. Kelurahan bekerja sama dengan Dinas terkait dan LSM, Akademisi untuk
meningkatkan kualitas layanan Puspaga Balai RW;
c. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan koordinasi atas pelaksanaan
Puspaga Balai RW ke kecamatan.
4. Tugas dan Tanggung jawab Ketua RW
a. Mengikuti ToT materi Puspaga Balai RW.
b. Ketua RW bertanggung jawab melakukan koordinasi dengan para kader,
menyusun jadwal layanan, program dan kegiatan pengembangan Puspaga
Balai RW;
c. Ketua RW bekerja sama dengan kader, warga untuk memanfaatkan layanan
dan meningkatkan kualitas Puspaga Balai RW;
d. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan koordinasi atas pelaksanaan
PUSPAGA ke kecamatan.
5. Tugas dan Tanggung jawab Akademisi
a. Menyediakan mahasiswa psikologi atau tenaga profesi layanan (S1/S2/S3)
untuk mendampingi pelaksanaan layanan konseling/konsultasi dalam
program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
b. Mendampingi pelaksanaan ToT Puspaga Balai RW.
c. Mematrikulasi kegiatan mahasiswa sebagai satuan kredit semester.
d. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan koordinasi atas pelaksanaan
Puspaga Balai RW.
6. Tugas dan Tanggung jawab LSM/NGO Pemerhati Anak dan Perempuan serta
Psikolog Volunteer.
a. Menjadi Narasumber pelaksanaan ToT materi Puspaga Balai RW.
b. Sebagai psikolog volunteer Puspaga Balai RW.
c. Menyediakan tenaga profesi layanan.
d. Bekerjasama dengan kader, warga untuk memanfaatkan layanan dan
meningkatkan kualitas Puspaga Balai RW.
e. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan koordinasi atas pelaksanaan
Puspaga Balai RW.

II. SUMBER DAYA PUSPAGA BALAI RW


Sumber daya dalam layanan Puspaga Balai RW terdiri dari tenaga profesi yang
melakukan layanan, sarana prasarana dan sumber daya anggaran.

A. TENAGA LAYANAN PUSPAGA BALAI RW


Tenaga layanan Puspaga Balai RW dapat dioptimalkan dari kerjasama
bersinergi dengan akademisi dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) serta
Psikolog Volunteer yang mempunyai tenaga profesi yang sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
Adapun persyaratan dalam memberikan layanan yaitu:
a. Mahasiswa dari perguruan tinggi sesuai nota kesepakatan bersama;
b. Berlatar belakang profesi (Psikolog/Pekerjaan Sosial Profesi/Bimbingan
Konseling Profesi) atau Tenaga Profesi dari institusi lain sebagi supervisor;
c. Jika Konselor, Berlatar belakang dengan strata pendidikan setingkat sarjana
yang terkait dengan bidang pengasuhan, pendidikan, keluarga (sarjana
pendidikan, sosial, kesehatan, Hukum/yang berkaitan) yang terlatih;
d. Relawan PKBM Kecamatan, Satgas PPA Kelurahan, Kader PKK/KSH, Karang
Taruna, dan Kader/Fasilitator RW.
Catatan :
1. Bagi tenaga layanan diharapkan memiliki pengalaman mengikuti sarana
pembelajaran pola asuh pengasuhan positif, Konvensi Hak Anak melalui link
https://elearning.kemenppa.go.id.
2. Panduan cara mengakses dan mendaftar akun : https://bit.ly/panduanelearning

B. TUGAS SDM PUSPAGA BALAI RW


Layanan yang diberikan adalah layanan konseling permasalahan keluarga dan
sosialisasi pembelajaran keluarga.
1. Relawan PKBM, Kader PKK/KSH Kecamatan
a. Mengikuti ToT Materi Puspaga Balai RW.
b. Memandu dan mensosialisasikan materi ToT yang telah dikuasai dan materi
yang dibutuhkan kepada warga masyarakat dalam pencegahan kekerasan
dalam rumah tangga, pengasuhan positif dan pemenuhan hak anak.
c. Menerima pengaduan, pengidentifikasian kebutuhan dan selanjutnya
melakukan konseling/konsultasi, penjangkauan (Outreach), bimbingan
masyarakat sesuai permasalahan dan kebutuhannya serta penanganan dan
melakukan rujukan.
d. Merancang dan merevisi materi sosialisasi/bimbingan masyarakat di
Puspaga Balai RW.
e. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan layanan dan
sosialisasi/bimbingan masyarakat.
f. Mensupport pembentukan keluarga pelopor dan pelapor
g. Mengikuti atau memfollow media sosial Puspaga (instagram :
@Puspaga.sby serta subscribe youtube : Puspagasurabaya)

2. Satgas PPA, Kader PKK/KSH Kelurahan


a. Mengikuti ToT Materi Puspaga Balai.
b. Memandu dan mensosialisasikan materi ToT yang telah dikuasai dan materi
yang dIbutuhkan kepada warga masyarakat dalam pencegahan kekerasan
dalam rumah tangga.
c. Menerima pengaduan, pengidentifikasian kebutuhan dan selanjutnya
melakukan konseling/konsultasi, penjangkauan (Outreach), bimbingan
masyarakat sesuai permasalahan dan kebutuhannya serta penanganan dan
melakukan rujukan.
d. Menerima dan memberikan umpan balik proses sosialisasi/bimbingan
masyarakat.
e. Mensupport pembentukan keluarga pelopor dan pelapor
f. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan layanan dan
sosialisasi/bimbingan masyarakat.
g. Mengikuti atau memfollow media sosial Puspaga(instagram :
@Puspaga.sby serta subscribe youtube : Puspagasurabaya)

3. Kader/Fasilitator Puspaga Balai RW


a. Mengikuti ToT Materi Puspaga Balai RW.
b. Memandu dan mensosialisasikan materi ToT yang telah dikuasai kepada
warga masyarakat dalam pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
c. Membuat jadwal dan perencanaan kegiatan layanan, program promosi dan
sosialisasi/bimbingan masyarakat.
d. Menyiapkan sarana prasarana pelaksanaan layanan dan pembelajaran.
e. Melakukan pengelolaan dokumen, data dan pengadministrasian
pelaksanaan layanan dan program.
f. Membuat dan mempromosikan layanan Puspaga Balai RW kepada
masyarakat.
g. Bekerja sama dengan jejaring tentang informasi-informasi terbaru tentang
pencegahan kekerasan.
h. Berkoordinasi dengan Relawan PKBM, Satgas PPA dan Tenaga layanan
yang bertugas di lokasi balai RW untuk menerima pengaduan,
pengidentifikasian kebutuhan dan selanjutnya melakukan
konseling/konsultasi, penjangkauan (Outreach), bimbingan masyarakat
sesuai permasalahan dan kebutuhannya serta penanganan dan melakukan
rujukan.
h. Berkoordinasi dengan warga untuk mengikuti jadwal dan kegiatan Puspaga
Balai RW.
i. Membuat laporan secara berkala.
j. Melakukan respon pengaduan, melakukan pengidentifikasian masalah dan
kebutuhan layanan melalui wawancara dan rencana pelayanan yang sesuai
k. Mengikuti atau memfollow media sosial Puspaga(instagram :
@Puspaga.sby serta subscribe youtube : Puspagasurabaya)

4. Tenaga Layanan (Mahasiswa S1,S2,S3/Psikolog Volunteer)


a. Melakukan konseling/konsultasi lanjutan terkait permasalahan dan
kebutuhannya serta penanganannya.
b. Melaksanakan sosialisasi pembelajaran keluarga.
c. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan layanan dan
sosialisasi/bimbingan masyarakat.
d. Sebagai narasumber layanan, bimbingan masyarakat, ToT terkait materi
pembelajaran keluarga.
e. Berkoordinasi dengan Relawan PKBM, Satgas PPA dan Tenaga layanan
yang bertugas di lokasi balai RW untuk menerima pengaduan,
pengidentifikasian kebutuhan dan selanjutnya melakukan
konseling/konsultasi, penjangkauan (Outreach), bimbingan masyarakat
sesuai permasalahan dan kebutuhannya serta penanganan dan melakukan
rujukan.
f. Mengikuti atau memfollow media sosial Puspaga(instagram :
@Puspaga.sby serta subscribe youtube : Puspagasurabaya)

III. SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan prasarana Puspaga Balai RW diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Ruangan di Balai RW yang berjarak dengan fungsi yang lain sehingga privasi klien
terjaga untuk konseling psikologi secara pribadi
2. Ruang pertemuan di Balai RW untuk konseling psikologi kelompok/keluarga, ataupun
pemberian materi pembelajaran keluarga
3. Meja, Kursi
4. Papan Nama
5. X-Banner
6. Flyer/Brosur/Leafleat
7. ID Card dan Rompi untuk petugas
8. Dokumen kerja Informed Consent, Berita Acara Pendampingan, Surat
Pernyataan Kasus Selesai, Program Kerja Kegiatan /Sosialisasi, Form dan Surat
Rujukan, Form Penjangkauan/Outreach, Buku Tamu, Buku Pertemuan
9. Screen dan LCD Projector
10. Laptop/Komputer dan Printer

IV. SUMBER DAYA ANGGARAN


Sumber daya anggaran terdiri dari:
a. APBD Kota Surabaya
b. Dana Kelurahan
c. Sumber-sumber dana lain yang tidak mengikat

V. PELAKSANAAN PUSPAGA BALAI RW


A. PERSIAPAN
1. Penjaringan data RW dan sasaran
2. Menentukan Lokasi Pelayanan/Kegiatan
3. Penetapan Pengurus (SK Tugas, Fungsi)
4. Menyiapkan Sarana & Prasarana serta Administrasi
a) Ruangan di Balai RW yang berjarak dengan fungsi yang lain sehingga
privacy klien terjaga untuk konseling psikologi secara pribadi
b) Ruang pertemuan di Balai RW untuk konseling psikologi kelompok/keluarga,
ataupun pemberian materi pembelajaran keluarga
c) Meja, Kursi
d) Papan Nama
e) X Banner
f) Flyer/Brosur/Leafleat
g) ID Card dan Rompi untuk petugas
h) Dokumen Kerja : Informed Consent, Berita Acara Pendampingan, Surat
Pernyataan Kasus Selesai, Program Kerja Kegiatan /Sosialisasi, Form dan
Surat Rujukan, Form Penjangkauan/Outreach, Buku Tamu, Buku Pertemuan
i) Screen dan LCD Projector
j) Laptop dan printer
k) Petugas
5. Capacity Building pengurus Puspaga Balai RW (alur pelaporan, penanganan,
manajemen kasus)
6. Membuat rencana kegiatan dan jadwal layanan
7. Membangun jejaring dengan APH , LSM, Stake Holder

B. PELAKSANAAN
Tabel 2. Waktu dan Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Puspaga Balai RW:
NO. KEGIATAN WAKTU
KETERANGAN
HARI JAM (WIB)
1. ToT menyesuaikan menyesuaikan
2. Sosialisasi pembelajaran Selasa dan 15.00 – 17.00 Setiap
. keluarga/Parenting/Bimbi- kamis WIB pelaksanaan
ngan Masyarakat (menyesuaikan) (menyesuaikan) layanan
Konseling / konsultasi dan Puspaga Balai
penjangkauan atau rujukan RW
3. Promosi menyesuaikan menyesuaikan Promosi
keberadaan
Puspaga Balai
RW

Bagan 2. Alur Tahapan

1. Menyiapkan Psikolog
Volunteer/Konselor Psikolog/Kader
Persiapan Balai
Penjaringan Puspaga
RW Sasaran
Data RW 2. Menyiapkan kelembagaan Puspaga
beserta Sarana
Sasaran Balai RW
Prasarana
3. Menyiapkan Fasilitator Pendamping
dari Mahasiswa/Alumni Universitas

Rapat Bersama Sosialisasi Ke


Launching
Dengan OPD Seluruh Ketua
Puspaga Balai RW
Terkait RW Sasaran

Pelaksanaan Kegiatan
TOT Fasilitator
Puspaga Balai RW di RW
Puspaga Balai RW Sasaran

VI. PROGRAM DAN LAYANAN


Program penguatan kelembagaan Puspaga Balai RW meliputi : program promosi,
program layanan maupun program fasilitasi. Untuk Program promosi menjadi salah satu
yang harus dioptimalkan, mengingat keberadaannya sebagai layanan keluarga yang
baru dibentuk harus dipromosikan ke semua elemen masyarakat, agar dapat diketahui
oleh semua masyarakat yang membutuhkan bantuan. Berdasarkan jenisnya, layanan
Puspaga Balai RW terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Layanan konseling/konsultasi dan;
2. Layanan informasi.
Sedangkan berdasarkan sasaran layanan, maka layanan Puspaga Balai RW
dibagi 3 yaitu:
1. Layanan di Puspaga Balai RW bagi masyarakat yang datang secara langsung;
2. Layanan Penjangkauan (Outreach) di Luar Puspaga Balai RW, dan
3. Layanan rujukan ke lembaga layanan lain atau DP3APPKB.

A. PROGRAM
Program dan kegiatan Puspaga Balai RW terdiri dari Program Pencegahan
(Primer), Program Pengurangan Risiko (Sekunder) dan Program Penanganan Kasus
(Tersier) yang diuraikan sebagai berikut:
1. Program Pencegahan, mencakup kegiatan:
a. Memperkuat kemampuan dan keterampilan orang tua melalui program
pendidikan dan program pelayanan konseling baik daring maupun luring;
b. Meningkatkan kemampuan dalam mendengarkan, menghormati, dan
mempertimbangkan pandangan Anak;
c. Menegakkan disiplin anak tanpa kekerasan;
d. Mencegah dan melindungi anak dari informasi yang tidak layak baik yang
berasal dari media elektronik, media cetak, dan media sosial;
e. Membangun kesadaran tentang dampak buruk penelantaran, kekerasan, dan
perlakuan salah lainnya;
f. Memahami tentang pentingnya menghormati hak privasi anak bagi
perkembangan dan kesejahteraan jiwa anak;
g. Memperkuat kemampuan dan pemahaman anak tentang hak anak dan
perlindungan anak;
h. meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, melalui program
pendidikan dalam memahami hak anak dan perlindungan anak; dan
i. Melakukan kerjasama dengan kelompok profesi yang mencakup antara lain
pekerja sosial, bimbingan konseling, psikolog, dokter, perawat, bidan,
pendidik, pengacara/advokat, polisi, jaksa, hakim, petugas lembaga
pemasyarakatan, pembimbing lembaga kemasyarakatan, dan pendamping
dari kalangan lembaga swadaya masyarakat tentang hak anak dan
perlindungan Anak.
2. Program Pengurangan Resiko, mencakup kegiatan:
a. Menyelenggarakan konseling bagi anak dan keluarga, dengan diminta atau
tanpa diminta baik secara daring maupun luring;
b. Melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hubungan orang tua dengan
anak secara positif;
c. Mengasah kemampuan komunitas orang tua sebagai pendidik sebaya;
d. Merujuk anak dan orang tua yang teridentifikasi menyalahgunakan zat
terlarang ke lembaga yang relevan; dan
e. Merujuk anak dan orang tua ke lembaga penyedia bantuan finansial yang
relevan.
3. Program Penanganan Kasus
Apabila terjadi permasalahan terkait pengasuhan anak, layanan rujukan
harus dilakukan dengan memperhatikan prosedur di bawah ini:
a. Pencatatan dan identifikasi;
b. Menyelenggarakan konseling bagi anak dan orang tua yang mengalami
permasalahan dalam pengasuhan anak baik secara daring maupun luring;
c. Jika terjadi kasus lain dapat dibantu dengan memberikan rujukan kepada
lembaga lain yang terkait ; dan
d. Pemantauan, evaluasi dan koordinasi.

B. KEGIATAN PROMOSI, DAN SOSIALISASI


Fasilitator Puspaga Balai RW harus membuat program promosi keberadaan
Puspaga Balai RW di wilayahnya agar masyarakat mengetahui dan
memanfaatkannya. Program promosi ini harus didesain agar tepat sasaran,
menyentuh kelompok masyarakat dan menarik sehingga banyak masyarakat yang
memanfaatkan layanannya.
Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk mendekatkan layanan ini kepada
keluarga maupun masyarakat melalui interaksi komunikasi dalam skala besar dan
agar lebih efektif. Persiapan pelaksanaan sosialisasi tentang pengasuhan berbasis
hak anak baik atas permohonan dari pihak yang membutuhkan atau merupakan
bagian program kerja Puspaga Balai RW, harus disiapkan dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Identifikasi karakteristik kelompok sasaran sosialisasi.
b. Materi sosialisasi yang sesuai dengan materi ToT yang telah diberikan.
c. Rencana kegiatan/jadwal sosialisasi (rundown).
d. Kerjasama dengan DP3APPKB, Penyuluh KB, lembaga masyarakat, dll.
Fasilitator / Kader Balai RW / Relawan PKBM/Satgas PPA, Kader PKK/KSH,
Karang Taruna secara rutin mensosialisasikan materi hasil ToT (trainer of training)
setiap pertemuan secara rutin, dengan materi antara lain:
1. Psikologi Wellbeing (sejahtera secara psikologi) : Membangun dan
mengembangkan jiwa kepedulian & kerelawanan sosial
2. Psikologi Perkembangan Manusia
3. Deteksi Potensi Tumbuh Kembang Anak (Kecerdasan, Kepribadian, Minat) dan
Special Needs Children
4. Deteksi Potensi Anak Rentan Masalah dan Permasalahan Anak
5. Pengasuhan Positif di Era Digital
6. Perspektif Gender dan Perlindungan Anak
7. Konsep Ketahanan & Resiliensi Keluarga
8. Gangguan Emosi dan Perilaku Anak & Remaja
9. Kesehatan Reproduksi, Seksualitas dan Kekerasan
10. Pengenalan Kedaruratan Psikologi dan Teknik Dasar PFA
11. Pengenalan Dasar-Dasar Konseling
12. Etika Pendampingan & Layanan
13. Materi-materi lain yang dibutuhkan sesuai kondisi wilayahnya.

Tabel 3. Contoh Konsep Program Dan Kegiatan Puspaga Balai Rw


NO JADWAL PROGRAM KEGIATAN
1. Minggu ke-1 Pencegahan: Promosi layanan
Memperkuat kemampuan dan Puspaga Balai RW
keterampilan fasilitator Puspaga Balai kepada warga pada
RW dalam mendengarkan, acara arisan,
menghormati, dan pengajian dan lain
mempertimbangkan pandangan sebagainya
anak.
2. Minggu ke-2 Pengurangan resiko: Identifikasi sasaran
Membuat pemetaan resiko/keluarga terkait materi yang
rentan dibutuhkan
3. Minggu ke-3 Penanganan Kasus: Menjaring aspirasi dan
Penjangkauan, pencatatan dan berkoordinasi dengan
identifikasi kasus warga
4. Minggu ke-4 Pencegahan: Sharing menegakkan
Memperkuat kemampuan dan disiplin anak tanpa
keterampilan fasilitator Puspaga Balai kekerasan &
RW dan keluarga bagaimana Menyelenggarakan
mendisiplinkan anak tanpa kekerasan konseling bagi anak

C. Layanan Di Puspaga Balai RW


Puspaga Balai RW adalah Pusat Pembelajaran Keluarga yang berada di Balai
RW untuk memberikan layanan konseling/konsultasi, promosi/sosialisasi, bimbingan
masyarakat, rujukan dan pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
di tingkat RW melalui berjejaring dengan banyak pihak masyarakat pemerhati
keluarga khususnya perempuan dan anak.
Layanan yang diberikan prioritas melakukan layanan penyadaran masyarakat
yang dilanjutkan dengan layanan konsultasi, konseling, layanan penjangkauan, dan
layanan rujukan bagi yang membutuhkan layanan lebih lanjut. Bagi yang
membutuhkan konsultasi lebih khusus yang dilakukan oleh tenaga profesi,
dikoordinasikan Satgas PPA atau Relawan PKBM atau langsung ke DP3APPKB.
PUSPAGA Balai RW juga dilengkapi dengan leaflet dan Xbanner informasi
layanan keluarga. Dengan adanya kunjungan klien, tenaga administrasi melakukan
pencatatan administrasi dan pendataan dan dilanjutkan memberikan layanan sesuai
kebutuhan klien.
Berikut formulir / buku yang digunakan pada layanan Puspaga Balai RW
(terlampir) :
1. Buku Tamu
2. Buku Sosialisasi / Pertemuan
3. Buku Konsultasi
4. Formulir Informed Consent
5. Formulir Layanan Konsultasi/konseling
Alur layanan di lokasi Puspaga Balai RW secara keseluruhan dimulai dari adanya
kebutuhan klien sendiri akan layanan yang datang. Klien yang ingin mendapatkan
informasi, atau lebih lanjut membutuhkan layanan konsultasi maupun konseling,
klien ingin dapat solusi terkait permasalahan yang dialaminya terkait keluarga.
Bagan 3. Alur Pelayanan Puspaga Balai RW Surabaya

1. LAYANAN KONSULTASI
Layanan konsultasi didefinisikan bantuan dari konselor ke klien dimana
konselor sebagai konsultan dan klien sebagai konsulti, membahas tentang
masalah pihak ketiga. Pihak ketiga yang dibicarakan adalah orang yang merasa
dipertanggungjawabkan konsulti, misalnya anak atau orang tuanya. Bantuan yang
diberikan untuk memandirikan konsulti sehingga ia mampu menghadapi pihak
ketiga yang dipermasalahkannya, artinya memperoleh wawasan, pemahaman
dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi atau
permasalahan pihak ketiga.
2. LAYANAN KONSELING
Layanan konseling merupakan layanan yang dilakukan oleh tenaga profesi
Psikolog/Konselor PUSPAGA terhadap seorang klien/konseli dalam rangka
menyelesaikan masalah yang terjadi. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan
interaksi langsung antara konseli/klien dan konselor, membahas berbagai hal
tentang masalah yang dialami konseli. Pembahasan tersebut bersifat mendalam
menyentuh hal-hal penting tentang diri konseli (bahkan sangat penting yang boleh
jadi menyangkut rahasia pribadi konseli) bersifat meluas meliputi berbagai sisi
yang menyangkut permasalahan konseli, namun juga bersifat spesifik menuju
kearah pengentasan masalah. Konseli datang dan bertemu konselor dengan cara
yang berbeda-beda. Ada yang datang sendiri dengan kemauan yang kuat/setelah
mendapatkan sosialisasi. untuk menemui konselor, ada yang datang dengan
perantaraan orang lain, bahkan ada yang datang (mungkin terpaksa) karena
didorong atau diperintah oleh pihak lain. Kedatangan konseli menemui konselor
disertai dengan kondisi tertentu yang ada pada diri konseli itu sendiri untuk
mendapatkan solusi dan resiliensi yang lebih baik.

3. LAYANAN PENJANGKAUAN
Dalam melakukan layanan penjangkauan, Puspaga Balai RW melakukan
dua hal utama, yaitu:
a. Melakukan respon pengaduan
Ketika Puspaga Balai RW menerima pengaduan dari klien/pihak lain pada
suatu kasus/situasi tertentu, maka tenaga profesi melakukan telaah atas
respon pengaduan berdasarkan laporan hasil kegiatan penyadaran maupun
laporan pengaduan dari klien yang datang ke Puspaga Balai RW. Dalam
menerima pengaduan ini, tenaga profesi melakuan pengidentifikasian masalah
dan kebutuhan layanan melalui wawancara kepada calon klien terlapor dan
selanjutnya ditentukan rencana pelayanan yang sesuai.
b. Melakukan outreach/home visit
Dalam layanan home visit ini, Puspaga Balai RW memberikan layanan
konsultasi.

VII. JEJARING RUJUKAN DAN KEMITRAAN DENGAN LEMBAGA LAYANAN LAIN


Dalam hal pemberian layanan konseling, jika ternyata klien teridentifikasi
membutuhkan layanan lebih lanjut yang tidak dapat dilakukan oleh PUSPAGA, maka
tenaga profesi melakukan layanan rujukan ke lembaga layanan lain dan dapat dilakukan
bekerjasama dan berjejaring dengan Satgas PPA & Relawan PKBM, DP3APPKB, pusat
layanan dari lembaga lain setelah dilakukan asesmen sebelumnya oleh PUSPAGA.

Gambar 3. Jejaring Perlindungan Perempuan dan Anak


VIII. PEMBENTUKAN KELUARGA 2-P (PELOPOR DAN PELAPOR)
Untuk meningkatkan kapasitas orang tua di keluarga, layanan PUSPAGAselain
memberikan layanan yang dibutuhkan keluarga, juga membangun sumber daya
keluarga masa depan yang berkualitas. Salah satu upaya membentuk keluarga masa
depan yang berkualitas adalah dengan membentuk Keluarga 2P/ Keluarga Pelopor dan
Pelapor. Pembentukan Keluarga 2P di tingkat Kelurahan terdiri dari pasangan suami istri
yang mempunyai anak balita yang diharapkan masih mempunyai peluang perubahan
dalam pengasuhannya.
Tahapan dalam proses pembentukan 2 P adalah sebagai berikut :
1. Dalam pembentukan Keluarga 2 P yang dipilih oleh Lurah sebagai role model
keluarga dengan alokasi waktu yang dilakukan selama setengah hari (half day),
dapat dilakukan di Kelurahan, masing- masing keluarga berkelompok dengan anak
supaya anak merasa aman, nyaman, dan gembira ketika orang tuanya berkegiatan
ini maka diperlukan suatu pengalihan perhatian anak (misalnya dengan alat
gambar/permainan/kegiatan lain) dengan tetap disertai pengawasan dari orang tua.
Kegiatan ini juga perlu dihadirkan para kader PKK atau fasilitator kelurahan yang
akan menjadi pendamping.
2. Diawali dengan pembukaan
• Pandu peserta (pasangan suami istri) untuk berpikir sejenak dan mengingat
pengalaman yang paling berkesan (bisa positif atau negatif) ketika mereka diasuh
pada masih kecil, hal ini dapat dilakukan dengan pertanyaan siapa yang paling
dekat dengan mereka sewaktu kecil (ibu atau ayah ) dan tanyakan pada mereka
alasannya dengan perwakilan suara dari perempuan dan laki-laki.
• Beri kesempatan 4 atau 5 orang peserta untuk berbagi pengalaman. Tanyakan
bagaimana perasaan anda ketika diasuh seperti itu dulu? Apa yang membuat
ayah/ibu anda diingat? Giring mereka untuk memahami bahwa perasaan, ingatan
dan kesan tersebut juga berlaku dan bisa terjadi pada anak-anak kita. Tanyakan
pada mereka, apa yang ingin anak-anak Anda ingat dari pengasuhan Anda?.
Bawa mereka pada pemahaman bahwa peningkatan kemampuan pengasuhan
tidak hanya berlaku pada satu individu (ayah atau ibunya saja) namun pada
kesetaraan dan konsep membangun keluarga bersama. Dalam kondisi
globalisasi yang penuh tantangan, anak harus mendapatkan kelekatan yang kuat
dari kedua orang tuanya. Kelekatan yang kuat ini akan menjadi penghalang bagi
anak dalam melakukan perbuatan yang tidak baik dalam kesehariannya
• Sampaikan kepada peserta bahwa:
- Pengasuhan anak adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan akan kasih
sayang, kelekatan, keselamatan, dan kesejahteraan yang menetap dan
berkelanjutan
- Pengalaman diasuh ada yang baik dan ada yang tidak baik
- Pengalaman pengasuhan yang baik yang anda terima akan menjadi
pembelajaran untuk menerapkan pengasuhan pada anak-anak anda.
- Pengalaman pengasuhan yang tidak baik tidak perlu diterapkan pada anak-
anak anda.
- Peran orang tua dan keluarga adalah memastikan anak terpenuhi hak- haknya
dan mencegah anak dari keterpisahan.
3. Ketika memberikan pemahaman pada calon keluarga 2P mengenai keluarga ideal
harus menerapkan prinsip keluarga berkesetaraan gender dan memenuhi hak anak
atau yang disebut dengan Keluarga Ramah Anak dimana indikatornya sama dengan
Indikator Kota Layak Anak, namun ditambah dengan menerapkan tentang disipilin
positif berbasis hak anak, membangun kehangatan dan memberikan bimbingan.
Disiplin positif adalah sebuah pendekatan pengasuhan tanpa kekerasan. Pendekatan
ini dibangun oleh tiga komponen yaitu perkembangan anak yang sehat, pengasuhan
yang efektif dan pemenuhan hak-hak anak. Perkembangan anak yang sehat
ditentukan oleh terpenuhinya enam pilar kehangatan dan 6 pilar bimbingan.
Pengasuhan yang efektif akan berhasil bila orang tua memahami tahapan
perkembangan anak, mampu mengelola emosi serta memiliki kepercayaan diri
menjadi pengasuh yang baik.

Gambar 4. Indikator Keluarga Ramah Anak Dalam 24 Indikator Kota Layak Anak

Tabel 4. Disiplin Positif Sesuai Hak Anak


Disiplin Positif Bukan Disiplin Positif
o Membangun hubungan yang o Memarahi anak ketika melakukan
saling menghargai dengan anak kesalahan
o Mengajari anak untuk dapat o Memberikan ancaman kepada anak
menentukan mana yang baik dan mana ketika mereka tidak menuruti
yang tidak baik perintah
o Mengajari kasih sayang o Memberikan sanksi / hukuman ketika
o Mengajari anak peduli terhadap sesama anak melakukan kesalahan
o Mengajari anak menghargai diri o Membiarkan anak melakukan apapun
sendiri dan orang lain yang mereka mau
o Mengkomunikasikan aturan dengan jelas o Pengasuhan yang serba membolehkan
o Meningkatkan kepercayaan diri o Tidak ada peraturan, batasan atau
o Pemecahan masalah untuk tuntutan
membentuk sikap anak o Mengabulkan semua permintaan anak
o Selalu membela anak jika sedang
berselisih dengan orang lain

Tabel 5. Enam Pilar Kehangatan dan Bimbingan


KEHANGATAN BIMBINGAN
Yakinkan anak merasa aman Berikan bimbingan yang jelas untuk
bersikap
Yakinkan anak merasa dicintai tanpa Berikan penjelasan untuk setiap alasan
syarat
Tunjukkan cinta dalam kata dan Dukung dan bantu anak untuk berhasil
tindakan
Pertimbangkan yang anak pikirkan Jadi model yang positif
Pikirkan kebutuhan anak Dukung cara pandang dan ide anak
Pikirkan perasaan anak Selesaikan masalah bersama-sama

4. Langkah berikutnya pasangan melakukan bersama untuk membangun RUMAH


KELUARGA BERKUALITAS dengan Simulasi Piramida Pengasuhan .
5. Menyusun Piramida Pengasuhan
a. Melibatkan peserta membicarakan tentang membangun Rumah Keluarga
Berkualitas dengan piramida pengasuhan, yaitu: bangunan serupa piramida
yang menunjukkan hal-hal yang diperlukan bagi perkembangan anak yang baik,
sehingga anak menjadi sehat lahir dan batin. Piramida pengasuhan akan berisi
susunan keluarga dan kebutuhan keluarga.
b. Meminta pasangan suami istri bergabung dalam masing-masing kelompok untuk
menyusun piramida pengasuhan. Kotak-kotak dalam piramida pengasuhan
terdiri atas: ibu, ayah, keluarga, kasih sayang, pendapatan, keamanan,
makanan, kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, pakaian, rekreasi, kakek,
nenek dan mainan. Minimal bisa dilakukan juga dengan 5 (lima) benda (bisa
kotak kue, air minum gelas plastik, atau benda lain) yang ditulis Ayah, Ibu,
Kesehatan, pendidikan dan Kasih Sayang.
c. Bagikan kotak piramida pengasuhan kepada masing-masing kelompok
d. Minta peserta untuk menyusun kotak membentuk sebuah piramida dengan
BERUNDING ANTARA PASANGAN SUAMI ISTRI (ciri dari Keluarga yang
berkesetaraan gender adalah mengambil keputusan bersama dalam
membangun piramida pengasuhan). Peserta memilih 5 kotak pertama yang
dianggap paling penting dalam pengasuhan di bagian dasar bangunan piramida.
Kemudian memilih 4 kotak berikutnya yang dianggap penting kedua, pilih lagi 3
kotak, 2 kotak, dan satu kotak terakhir yang diletakan paling atas, sehingga
nampak seperti piramida. Susun kotak-kotak piramida berdasarkan
pertimbangan Anda mana yang paling penting sebagai dasar piramida.

Gambar 5. Piramida Pengasuhan Positif

a. Masing-masing pasangan mempresentasikan alasan piramida yang dibangun


didepan Kepala Desa dan Lurah. Pengasuhan anak menjadi tanggung jawab
orang tua. Tidak ada piramida yang paling benar. Semua komponen yang
terdapat pada kotak piramida, penting bagi pengasuhan.
b. Terakhir, masing-masing peserta setelah mendapatkan pengetahuan dan
simulasi, dilanjutkan masing-masing peserta diberi kertas flipchart/kertas karton
dan spidol. Masing-masing pasangan menuliskan 10 (sepuluh) perubahan yang
akan dilakukan dalam membangun Keluarga 2P, pasangan tetap diminta
berunding dan diberi waktu 10 Menit dan selanjutnya masing- masing pasangan
mempresentasikan kembali 10 perubahan yang akan dilakukan didepan Kepala
Desa/Lurah, hasilnya akan dipasang di rumah.

6. 8 Fungsi Keluarga
Keluarga adalah institusi terkecil yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. Tak
ada manusia satupun di dunia ini yang tidak mempunyi keluarga, sehingga atas dasar
inilah dapat dipastikan bahwa setiap orang yang lahir mempunyai keluarga. Oleh
karena itulah penting untuk menjelaskan adanya beragam fungsi keluarga yang ada di
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut 8 fungsi yang ada dalam keluarga;
1. Fungsi Agama
Keluarga berfungsi memiliki fungsi agama maksudnya adalah selain orang
tua sebagai guru dalam pendidikan anaknya, orang tua juga merangkap sebagai
ahli agama. Orang tua tempat mengaji dan membacakan kitab suci dalam
membentuk kepercayaan anak-anak mereka.
2. Fungsi Sosial Budaya
Salah satu adanya keluarga berfungsi sebagai sosial budaya, maksudnya
dalam perkembangan anak kelurga memiliki peran penting untuk menanamkan
pola tingkah laku berhubungan dengan orang lain (sosialisasi) keluarga juga
memberikan warisan budaya, disini terlihat bahwasanya keluarga diangap
masyarakat yang paling utama.
Fakta-fakta sosial selalu dapat diterangkan lewat keluarga. Keluarga
mengintrodusir anak kedalam masyarakat luas dan membawanya kepada
kegiatan-kegiatan masyarakat.
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Pertumbuhan seorang anak tidak akan pernah lepas dari pengaruh
keluarganya, peran keluarga begitu sentralistik dalam membentuk kepribadian
keturuannnya, oleh karena itulah salah satu fungsi keluarga adalah menyalurkan
cinta dan kasih sayang.
4. Fungsi Perlindungan
Fungsi perlindungan atau dikenal dalam objek kajian sosiologi sebagai
advokasi merupakan faktor penting. Perkembangan anak memerlukan rasa aman,
kasih sayang, simpati dari orang lain. Keluarga tempat mengadu, mengakui
kesalahan-kesalahan, serta tempat perlindungan pertama.
5. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi artinya bahwa keluarga merupakan sarana manusia
untuk menyalurkan hasrat seksual kepada manusia lain (yang berbeda jenis
kelamin) secara legal di mata hukum dan sah secara agama, sehingga manusia
tersebut dapat melangsungkan hidupnya karena dengan fungsi biologi dan akan
mempunyai keturunan berupa anak.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan dalam keluarga adalah untuk mendidik
anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak menjadi dewasa, keluarga
berperan penting terhadap upaya terbentuk kepribadian yang baik dari waktu ke
waktu, sebelum terjun dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya.
7. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi atau unit produksi artinya bahwa keluarga menjadi sarana
yang baik untuk bertugas memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga di
dalamnya, dimana dalam prosesnya fungsi ekonomi ini mampu membagikan
kerangka keluarga, misalnya ayah sebagai pencari uang untuk kebutuhan dan ibu
bertugas mengurus anak
8. Fungsi Lingkungan
Fungsi lingkungan dalam keluarga maksudnya semua bentuk tingkah laku
yang dilakukan seorang anggota keluarga awal mulanya dilakukan dalam keluarga.
Anak atau anggota keluarga adalah cerminan bagimana ia bisa menerapkan
kesesuaiannya terhadap lingkungan.

IX. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN KOORDINASI


Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Puspaga Balai RW dilakukan secara
terpadu dan terkoordinasi secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan dan
DP3APPKB. Hasil pemantauan dan evaluasi program dapat digunakan dan
ditindaklanjuti dalam pelaksanaan kegiatan program berikutnya untuk optimalisasi
pencapaian program.

A. PEMANTAUAN
Pemantauan merupakan kegiatan pengumpulan informasi yang dilakukan
secara periodik dan berjenjang untuk memastikan apakah suatu kegiatan sudah
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Hasil dari kegiatan pemantauan digunakan
untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan dan penyesuaian terhadap perencanaan.
Pemantauan merupakan kegiatan penting untuk mengetahui kemajuan dan
perkembangan kegiatan yang telah dicapai Puspaga Balai RW sebagai alat evaluasi
untuk memberi masukan kepada pengambil keputusan dalam menetapkan tindakan
perbaikan pelaksanaan program kegiatan, untuk mendokumentasikan berbagai
pengalaman yang muncul dalam pelaksanaan program kegiatan, dan untuk
mengambil pelajaran dari berbagai pengalaman yang telah terjadi. Pemantauan
dilaksanakan melalui sistem pencatatan pelaporan, pertemuan forum koordinasi, dan
melakukan kunjungan lapangan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, serta
menyusun laporan hasil pemantauan.
Pemantauan dilakukan secara periodik 1 (satu) bulan sekali agar dapat
memperbaiki dan meningkatkan layanan yang lebih baik sebagai dasar
pengembangan lebih lanjut. Pemantauan dilakukan untuk melihat keluaran kegiatan
dan pengumpulan indikator-indikator capaian dari setiap kegiatan program.

B. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali untuk melihat capaian dan
pembelajaran program. Pada tahapan ini penting untuk menyusun indikator capaian
dan pada saat perencanaan program yang akan digunakan untuk melakukan
monitoring dan evaluasi.
Adapun indikator output kinerja Puspagayang akan diukur adalah sebagai berikut
a. Tersusunnya kegiatan yang dilaksanakan
b. Tersedianya informasi tentang prosedur pemberian layanan
c. Jenis dan frekuensi layanan yang disediakan
d. Jumlah anak, orang tua, keluarga, wali, calon orang tua yang memanfaatkan
layanan
e. Jumlah penanganan kasus yang dirujuk ke lembaga lain termasuk penanganan
konseling
f. Jumlah anak dan orang tua yang mendapatkan layanan konseling
g. Jumlah kegiatan pencegahan yang telah dilaksanakan; dan
h. Inovasi sebagai layanan publik
C. PELAPORAN
Laporan yang disusun meliputi laporan atas pelaksanaan
Program/Kegiatan dalam bentuk laporan Tahunan yang terdiri dari :
Bab I. Pendahuluan
BabII. Situasi dan Kondisi Layanan Puspaga Balai RW,
Bab III. Capaian dan Keberhasilan Layanan
(jadwal terkait kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan)
Bab.IV. Tantangan dan Tindak Lanjut
Bab V. Penutup
Bab VI. Lampiran Foto kegiatan dan data penerima manfaat. dan lain
lain.
PENUTUP

PUSPAGA merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam membantu


pemberdayaan keluarga dalam melakukan pengasuhan anak. Pedoman ini diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang menjawab persoalan pengasuhan anak yang
berdampak terjadinya berbagai kasus kekerasan, Eksploitasi, Penelantaran dan Perlakuan
Salah, serta penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang yang saat ini kondisinya sangat
memprihatinkan dan tentu membutuhkan layanan informasi, konseling dan layanan rujukan
terkait pengasuhan berbasis hak anak yang mudah diakses dan dikenal masyarakat.
PUSPAGA balai RW merupakan layanan yang akan dibentuk di tingkat RW sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan daerah masing-masing untuk mewujudkan upaya
pemenuhan hak anak secara optimal. Dengan membentuk dan mengembangkan
PUSPAGA yang merupakan tanggung jawab bersama melalui komitmen pemerintah
daerah yang bersinergi dengan masyarakat maupun swasta/dunia usaha dapat diwujudkan
dalam upaya memberikan perlindungan bagi anak sesuai Konvensi Hak Anak.
Lampiran Pendukung
Data PUSPAGA BALAI RW TAHUN 2023

NO WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN RW NAMA KETUA RW NO. TELPN RW ALAMAT BALAI RW


1 ASEMROWO ASEMROWO 7 HARI SUTIKNO 081357490001 JL. TAMBAK MAYOR UTARA NO.100
2 ASEMROWO ASEMROWO 3 NARMADI 085645522448
3 ASEMROWO GENTING KALIANAK 1 TRI MURYANTO 081515111376
4 ASEMROWO TAMBAKSARIOSO 2 KUSWOYO 085102343777
5 BENOWO KANDANGAN 1 TRI WAHYUDI 08155051835 BALAI RW 1 JL. KANDANGAN NO.17
6 BENOWO KANDANGAN 7 SANTOSO 08978808396 JUGRUK REJOSARI
7 BENOWO SEMEMI 1 MAHFUD SALIS 085100405699 SEMEMI JAYA BARU 10/5-6
8 BENOWO SEMEMI 3 HUSNUL ARIF,SH 081336554909 KENDUNG 3/99 RT.002 RW.003
9 LAKARSANTRI BANGKINGAN 4 PURNOMO 081232723585 JL. WISMA LIDAH KULON
JL RAYA JERUK NO.
10 LAKARSANTRI JERUK 2 SUWANDI 082141504577
223
11 LAKARSANTRI LAKARSANTRI 3 SUGIONO 085732529915 JL. LAKARSANTRI RT 2 RW 3
12 LAKARSANTRI LAKARSANTRI 4 HERI SUTIKNO 081231771767
13 PAKAL BENOWO 3 MATURI, S.Pd 0895352343031 JL. REJOSARI RT. 3 RW. 3
14 PAKAL PAKAL 2 BASUKI RACHMAT 081231130313
15 PAKAL PAKAL 4 ABD. ROUF 085102193817
16 PAKAL SUMBER REJO 3 NURHASYIM, S.AG 085732577958
BARAT
17 PAKAL SUMBER REJO 4
18 SAMBIKEREP LONTAR 5 PARMAN 085850170616 LEMPUNG MULYA
19 SAMBIKEREP MADE 5 ROFIK 085100091669 JL. RAYA NGEMPLAK RT 2 RW 5
20 SAMBIKEREP BERINGIN 2 DJONO 089530376376
21 SAMBIKEREP SAMBIKEREP 4 SUWITO 085851124081
22 SUKOMANUNGGAL PUTAT GEDE 4 SUHARTONO 081232508481 JL. NGAGLIK PUTAT GEDE
23 SUKOMANUNGGAL PUTAT GEDE 1 YANA AGUSTIN 081805105392
24 SUKOMANUNGGAL SIMOMULYO BARU 3 RIZAL DAENG BARANG 085232087000 SIMOHILIR TIMUR RAYA NO.10 B
25 SUKOMANUNGGAL SIMOMULYO BARU 7 TOTOK RIADI 081236669615
26 SUKOMANUNGGAL SIMOMULYO 5 IRWAN YULIARKO 081333397463
27 SUKOMANUNGGAL SONOKWIJENAN 3 SOERIP ,SE 0
28 SUKOMANUNGGAL SUKOMANUNGGAL 1 MARNO 081330773151
29 SUKOMANUNGGAL TANJUNG SARI 2 SAFI'I 082233199299
30 TANDES BALONGSARI 6 SADIQ,ST 08123234774 JL. BALONGSARI TAMA NO.77
31 TANDES BALONGSARI 5 ABDULLAH 81803056399
32 TANDES MANUKAN KULON 2 SOELASMONO 082139109442 MANUKAN MULYO II BLOK 9F
33 TANDES MANUKAN KULON 3 NONOT SURYONO, SH 81357066113
NO WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN RW NAMA KETUA RW NO. TELPN RW ALAMAT BALAI RW
34 TANDES BANJARSUGIHAN 1 LUKAS PRASTOWO 81234571550
35 TANDES KARANGPOH 9 WARDJOJO 81330906568
36 TANDES MANUKAN WETAN 3 PURWANTO UTOMO 81252642572
37 TANDES TANDES 1 ALIT DENIDE 85649405288
38 BUBUTAN BUBUTAN 1 RIDI SULAKSONO 082260793266 JL KRANGGAN.
39 BUBUTAN JEPARA 5 SETIJONO WIBOWO 085236328836 JL. DUPAK BARU II NO.42B, RW.05,
40 GENTENG EMBONG KALIASIN 13 AGUS SALIM, ST 085100221998 JL. KEPUTRAN PANJUNAN II NO. 25,
41 GENTENG GENTENG 5 MUH.THAMRIN 081331415522 JL GENTENG KULON
JL. SAYANGAN 2
42 GENTENG KAPASARI 10 ZULKIFLI 087757054651
NOMER 2
43 GENTENG KETABANG 10 YULIN ISMAIL 895632353875
44 SIMOKERTO SIDODADI 6 MOCHAMAD YASIN 085733020057 JL SIDODADI KULON 1/46
45 SIMOKERTO SIDODADI 1 ABDUL MUJIB 082226115309
SIDIK
46 SIMOKERTO SIMOKERTO 4 081216211276 SIMOKERTO II NO. 68
WARSITO, SE
47 SIMOKERTO SIMOKERTO 8 YULI ANDRIANI 085311535924
48 PUSAT SIMOKERTO TAMBAKREJO 4 MUSTAKIM 008155022087
49 SIMOKERTO KAPASAN 5 SUSANTO 085855544035
50 SIMOKERTO SIMOLAWANG 1 WASITO LEGOWO. DRS 081332546667
51 SIMOKERTO SIMOLAWANG 2 AGUS ZAINAL ARIFIN 087851517038
52 TEGALSARI DR. SUTOMO 2 M. MUNASIR 087856777759 JL. KUPANG SEGUNTING III
53 TEGALSARI DR. SUTOMO 3
Jl. KAMPUNG MALANG WETAN 1 NO.
54 TEGALSARI TEGALSARI 5 TOHA RIDWAN 081703130781
9
55 TEGALSARI TEGALSARI 4 SUROSO 082131715398
56 TEGALSARI KEDUNGDORO 10 HARTONO 081217761026
57 TEGALSARI KEPUTRAN 3 ZAINUDDIN 81333343256
WONOREJO
58 TEGALSARI 8 FARADILA MAHRI 087851232379 TEMPEL SUKOREJO 1/34
TEGALSARI
085102112134
59 DUKUH PAKIS DUKUH KUPANG 6 ISWIYANTO JALAN KUPANG INDAH 6
'085101517031
JALAN DUKUH KUPANG GG LEBAR
60 DUKUH PAKIS DUKUH KUPANG 7 MACHMUDIN YUSUF 082144821227
NO 46
61 DUKUH PAKIS DUKUH PAKIS 1 SUKOCO 081335358448
SELATAN
62 DUKUH PAKIS GUNUNG SARI 7 MUHAMMAD ARIF 085733290388
63 DUKUH PAKIS PRADAH KALI KENDAL 2 SULIADI 081386216103
64 GAYUNGAN DUKUH MENANGGAL 4 ZAINURI 082244778829 DUKUH MENANGGAL XI/21
65 GAYUNGAN GAYUNGAN 3 ARI KISBIANTORO 081230565282 JEMUR GAYUNGAN I/105
66 GAYUNGAN GAYUNGAN 1 MUDJIANTO 081333256331
NO WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN RW NAMA KETUA RW NO. TELPN RW ALAMAT BALAI RW
67 GAYUNGAN KETINTANG 3 SUTOMO 08123077542 JL. KETINTANG BARU XV/12-A
68 GAYUNGAN MENANGGAL 4 HARI PURNOMO, SH 081231631579 PERUMAHAN WISMA MENANGGAL
JL. JAMBANGAN KEBON AGUNG
69 JAMBANGAN JAMBANGAN 3 IR. DJAMALLUDIN 085745453888
NO. 71- A,
70 JAMBANGAN JAMBANGAN 2 SUHALIPAN 085733085556
71 JAMBANGAN KARAH 5 ANTONIUS SUHARTONO 081233808142
72 KARANG PILANG KARANG PILANG 2 HARIYANTO 081380046465 JL KARANGPILANG GANG MERPATI
73 KARANG PILANG KEBRAON 9 KIRMANTO 081333367050 JL GRIYA KEBRAON UTARA IV
74 SAWAHAN KUPANG KRAJAN 3 KUSWORO 082230889379 KUPANG KRAJAN TENGAH NO 14.
75 SAWAHAN PAKIS 5 AGUS WAHYU UTOMO IR 087854033100 JL. RAYA PAKIS TIRTOSARI NO. 5
76 SAWAHAN PAKIS 7 SUYONO 85733055177
77 SAWAHAN PETEMON 13 MAS'AR ZULKARNAEN 081335076888 JL.SIMOKWAGEAN 35
78 SAWAHAN PETEMON 10 FAUZI 81234500135
79 SAWAHAN PUTAT JAYA 2 LOMBU 082140804944 SIMO GN. KRAMAT TIM. III NO.81
80 SAWAHAN PUTAT JAYA 11 SULISTIANINGSIH 81231775070
81 SAWAHAN BANYU URIP 2 MISNGADI 81357361177
82 SAWAHAN SAWAHAN 11 NURUL AMIN, IR 85102251260
83 WIYUNG BALAS KLUMPRIK 3 NANANG PURNOMO, S.PD 085648872725 GEMPOL RT 02 RW 03
84 WIYUNG JAJAR TUNGGAL 2 WAHYUDI 081252620230 DUKUH GOGOR RT 1 RW 2
85 WIYUNG WIYUNG 2 EDI WINARNO 082228667775
86 WONOCOLO BENDUL MERISI 10 SODIQ AFFANDI 081553706677 BENDUL MERISI SELATAN GANG 9
87 WONOCOLO BENDUL MERISI 3 BAMBANG SETIAWAN 81216549990
88 WONOCOLO MARGOREJO 1 IWAN YUNANTO MASDIONO 081259904104
89 WONOCOLO SIDODSERMO 2 KURNIA PURBATIN 08759142258
90 WONOCOLO JEMUR WONOSARI 2 SITI RUKAYAH 081233867598 JEMUR NGAWINAN 1
91 WONOCOLO SIWALANKERTO 5 PURSANTO 081331755600 SIWALANKERTO NO 181
92 WONOCOLO SIWALANKERTO 6 MOH.ALY,SPD 081233551511 SIWALANKERTO SELATAN II NO.29
93 WONOCOLO SIWALANKERTO 3 NANANG SUSILO 8233480090
94 WONOKROMO JAGIR 1 HARIYANTO, SE 0817330163 JL. JAGIR SIDOSERMO GG. VIII
95 WONOKROMO NGAGEL 3 NOVA MARIANI TRIVANA S. 082244454627 BAGONG GINAYAN V
DODOT HARRY
96 WONOKROMO NGAGELREJO 9 081335588008 KRUKAH LAMA GG. 2 NO.1
WILLANDOKO
97 WONOKROMO WONOKROMO 4 ACHMAD ANSORI, SE. 082230075066 JL. JETIS KULON NO. 1
98 GUBENG AIRLANGGA 1 SUYONO 082233229192 DHARMAWANGSA 7
99 GUBENG AIRLANGGA 2 PAMUDJO 081331303233 JL. GUBENG AIRLANGGA II NO. 18,
100 TIMUR GUBENG AIRLANGGA 8 MOCH.CHODER I 085645268849 MENUR 10-B
101 GUBENG BARATAJAYA 3 SUYITNO 081331300501
102 GUBENG BARATAJAYA 6 ANANG ABDUL QOYYUM 081230069000 JL. BARATAJAYA 16/6
NO WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN RW NAMA KETUA RW NO. TELPN RW ALAMAT BALAI RW
103 GUBENG BARATAJAYA 8 RIMAWAN SUHARYADI 082375007500 BRATANG BINANGUN I / 64
HERU PURWANTO,Drs
104 GUBENG GUBENG 1 0811331119 GUBENG KERTAJAYA 1 RAYA NO. 4
.Ec
105 GUBENG GUBENG 2 DJOKO SOESANTO 08123127779 GUBENG JAYALANGGAR NO. 26
106 GUBENG GUBENG 3 NUR ACHMAD 08123173711 GUBENG KLINGSINGAN 5 NO. 72
107 GUBENG KERTAJAYA 2 SUPARMI 082143055541 JL. PUCANG ANOM TIMUR I NO. 36,
108 GUBENG KERTAJAYA 3 DRG. R. SOEBANDRION O 081222799191 MANYAR ADI I
ALEXANDRE STEVENS
109 GUBENG KERTAJAYA 6 081231343335 PUCANG ANOM TIMUR 17
SIAHAYA,IR
110 GUBENG KERTAJAYA 7 MAKMUN BANYO 081235246799 PUCANGAN ALUN- ALUN NO.4
111 GUBENG MOJO 5 BEJO PURNOMO 082234621967 MOJO 5/20-22
112 GUBENG MOJO 12 SUYADI, SE 081259988811 JOJORAN 3/140
113 GUBENG PUCANG SEWU 5 BUDI WIBOWO 081515259626 Jl. Pucang Sawit No 29
114 GUBENG PUCANG SEWU 8 M. FAJAR EFFENDI 082139071398 Jl. Kalibokor Kencana 2 no.22
115 GUNUNG ANYAR RUNGKUT TENGAH 4 SUWARNO 081249758801 JL. RUNGKUT TENGAH I-A NO. 29,
116 GUNUNG ANYAR RUNGKUT TENGAH 1 IMAM NASRUDIN 081234432088
117 GUNUNG ANYAR GUNUNG ANYAR 3 AHMAD SANUSI 085733712828
GUNUNG ANYAR
118 GUNUNG ANYAR 3 SUPRAPTO 08123194995
TAMBAK
119 GUNUNG ANYAR RUNGKUT MENANGGAL 2 AMIRUL MUKMININ 081559723723
120 MULYOREJO KALISARI 4 SUBAWI 08123287228 JL.MULYOSARI BPD H- 1
121 MULYOREJO KALISARI 3 MOCH.AS'AD, S.Sos 082140856851
122 MULYOREJO KALISARI 6 LAKSMI HAPSARI 0811316109
DAHURU ANANG
123 MULYOREJO MULYOREJO 4 081332736466
SUKOWIYONO
JL. WISMA PERMAI TENGAH 1
124 MULYOREJO MULYOREJO 6 PRIO HARIANTO,IR 08125367209
SURABAYA
125 MULYOREJO DUKUH SUTOREJO 3 MATHURI 085645738455
126 MULYOREJO DUKUH SUTOREJO 5 MUDJIB 082139019224
127 MULYOREJO KALIJUDAN 1 AGUS SUPRIYANTO 081703704931
128 MULYOREJO KALIJUDAN 2 LAMBANG UTOMO 082341000057
129 MULYOREJO KALIJUDAN 3 HARIE SATOTO 08123247857
130 MULYOREJO KALIJUDAN 4 FATHUR ROHMAN 085232099379
KEJAWAN PUTIH
131 MULYOREJO 1 MUCHAMMAD SAMPURNO 081336165958
TAMBAK
132 MULYOREJO MANYAR SABRANGAN 12 WINDI HARTOYO 085101372945
JL. BARUK TIMUR XVI WISMA
133 RUNGKUT KEDUNG BARUK 5 DIDIK EDY SUSILO,DRS, MM 081230314700
KEDUNG ASEM INDAH
134 RUNGKUT KEDUNG BARUK 4 MUJIONO 081333512937
NO WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN RW NAMA KETUA RW NO. TELPN RW ALAMAT BALAI RW
JL. WONOREJO TIMUR BLOK B NO.
135 RUNGKUT WONOREJO RUNGKUT 7 TRI SENO 085231981089 42 RT 2
RW 7
MOCH. ILJAS
136 RUNGKUT WONOREJO RUNGKUT 2 0895359703855
DWIDARMANTO, IR
137 RUNGKUT KALIRUNGKUT 6 ACHMAD HUDAN 081217733374
138 RUNGKUT MEDOKAN AYU 2 A. RO' IN 085850444900
139 RUNGKUT PENJARINGAN SARI 10 MULIYONO 083831200510
140 RUNGKUT RUNGKUT KIDUL 2 WIDIARTO 085101202695
141 SUKOLILO KLAMPIS NGASEM 6 NUR FARIDAH 081703703190 MLETO I NO. 4 SURABAYA
142 SUKOLILO MEDOKAN SEMAMPIR 1 HERDIAN E KANDUNG 081330658311 JL. SEMAMPIR UTARA NO.1
MEDOKAN SEMAMPIR
143 SUKOLILO MEDOKAN SEMAMPIR 2 PUJIATI 081392274842
BLOK K (Dalam Tahap Renovasi)
144 SUKOLILO SEMOLOWARU 3 PURYANTO 081216891857 JL. SEMOLOWARU SELATAN XI/23
145 TAMBAKSARI GADING 2 YERRY CHRISTIAWAN, ST 081233766200 LEBO AGUNG 2/2
LUCKMAN
146 TAMBAKSARI PACAR KELING 12 085100173118 ALUN - ALUN PACARKELING
WARWANDONO,SH.
LUCKMAN
147 TAMBAKSARI PACAR KELING 13 085100173118 ALUN - ALUN PACARKELING
WARWANDONO,SH.
LUCKMAN
148 TAMBAKSARI PACAR KELING 14 085100173118 ALUN - ALUN PACARKELING
WARWANDONO,SH.
149 TAMBAKSARI PACAR KELING 2 MASLIKAN 081358860419
YOSEP SANGGALANGI, SE.
150 TAMBAKSARI PLOSO 1 081333000232 TAMBAKSARI 2 NO 38
MM
151 TAMBAKSARI DUKUH SETRO 4 JOSEPH SOELISTYONO 085785125469
152 TAMBAKSARI KAPAS MADYA BARU 4 NGADIMAN 081331148169
153 TAMBAKSARI PACAR KEMBANG 3 HARIYANTO,ST 081331208777
BAGUS SETIAWAN
154 TAMBAKSARI RANGKAH 9 085103049009
TJAHJONO
RATNA HELENA
155 TAMBAKSARI TAMBAKSARI 3 081230827199
BR.HUTABARAT, SE
TENGGILIS
156 KUTISARI 4 HARMANTO, SH 081330231717 KUTISARI INDAH BARAT VI NO. 1
MEJOYO
TENGGILIS
157 KENDANG SARI 3 ROFI'I 085104817879
MEJOYO
TENGGILIS
158 KENDANG SARI 4 SYAMSUL HADI 081217239957
MEJOYO
TENGGILIS
159 KENDANG SARI 5 MARTO 08563011604
MEJOYO
NO WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN RW NAMA KETUA RW NO. TELPN RW ALAMAT BALAI RW
TENGGILIS
160 PANJANG JIWO 4 DIDIK BUDI SANTOSO 081331445650
MEJOYO
TENGGILIS
161 PANJANG JIWO 6 KOIRUL 081336177099 Jl. Kyai Abdullah no. 17
MEJOYO
TENGGILIS
162 TENGGILIS MEJOYO 6 BAKIR 081358441299
MEJOYO
TENGGILIS
163 TENGGILIS MEJOYO 4 WIDODO, DRS, ST. M.KOM 0818507080 JL TENGGILIS UTARA RAYA NO 56
MEJOYO
164 BULAK BULAK 3 GATOT SUBIANTORO 083857713481 BOGORAMI NO.1
165 BULAK KEDUNG COWEK 2 DJAMILAN 081235639231
166 BULAK KENJERAN 3 SUMINARKO 08999319437
167 BULAK SUKOLILO BARU 5 MOHAMMAD MUNIR 081230293397
JL. BULAK BANTENG LOR MASJID
168 KENJERAN BULAK BANTENG 2 MOCH. TAUFIK 081330762034 RAYA NO.
4
169 KENJERAN BULAK BANTENG 7 DJUMADI SUTIYONO 0
JL. SIDOTOPOWETAN BARU V NO.
170 KENJERAN SIDOTOPO WETAN 6 AHMAD JAUHARI 085655337374
18
171 KENJERAN TAMBAK WEDI 2 MUSTAKIM 085704952336 TAMBAK WEDI LAMA
172 KENJERAN TANAH KALI KEDINDING 5 ARI SANTOSA 085330213673 POGOT GG 9
173 KENJERAN TANAH KALI KEDINDING 10 YOYOK GATOT SAPUTRO 081231145688
174 KENJERAN TAMBAK WEDI 1 AKHMAD SHOLEH, DRS, MM. 081331048586
175 KREMBANGAN DUPAK 3 WARSONO 082334980499 DUPAK RUKUN BANDAREJO NO.19
176 UTARA KREMBANGAN DUPAK 2 MULYONO, SH. 081230527273 DUPAK RUKUN NO 24
KREMBANGAN
177 KREMBANGAN 6 RASMIASTUTI, BA. 081331108012 JL. SANGGAR 14 A
SELATAN
KREMBANGAN
178 KREMBANGAN 14 ABDUL JALIL 083872675985 JL. PESAPEN SELATAN NO. 25
SELATAN
179 KREMBANGAN MOROKREMBANG AN 6 KARNOTO 087808876423 TAMBAK ASRI 133
180 KREMBANGAN PERAK BARAT 2 SUDARMAN, SE. MBA. 087853339613 JL. IKAN CUMI-CUMI NO. 39
TRI
181 PABEAN CANTIAN TANJUNG PERAK 18 082334168250 PERLIS UTARA 41
WAHYUHONO
182 PABEAN CANTIAN TANJUNG PERAK 13 MUDJI RAHARDJO 082131461989
183 PABEAN CANTIAN TANJUNG PERAK 4 PURNOMO 081311815118
184 PABEAN CANTIAN BONGKARAN 10 SUYASTUTIK 082141405556
185 PABEAN CANTIAN NYAMPLUNGAN 3 MOH. MAHFUD 081332015980
186 PABEAN CANTIAN KREMBANGAN UTARA 5 SUNARMI 081357621623
187 SEMAMPIR AMPEL 5 SYAMSUL HIDAYAT 081249331964
188 SEMAMPIR AMPEL 10 JAMAL NURSALIM,SH. 081332746611
NO WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN RW NAMA KETUA RW NO. TELPN RW ALAMAT BALAI RW
189 SEMAMPIR AMPEL 12 M.MACHFUD 085104565758
190 SEMAMPIR AMPEL 14 MANSYUR 085232689113
191 SEMAMPIR AMPEL 15 FATIMAH 085102771034
192 SEMAMPIR PEGIRIAN 10 SUHARTO 085707048833 JL. TENGGUMUNG BARU SELATAN
193 SEMAMPIR PEGIRIAN 1 AHMAD FAUZI 0
194 SEMAMPIR PEGIRIAN 2 NOER MADIN 0
195 SEMAMPIR PEGIRIAN 3 ACHMAD HUSAIRI 0
196 SEMAMPIR PEGIRIAN 8 BAMBANG PURWANTORO 085730820939
197 SEMAMPIR PEGIRIAN 9 BARENGONO 0895364919787
198 SEMAMPIR SIDOTOPO 8 LUTFI 081330063757
199 SEMAMPIR SIDOTOPO 2 NALIS SUGIANTO 085100660653 JL. SIDOTOPO LOR 1 NO. 19
IR. BIASWORO ADI SUYANTO
200 SEMAMPIR SIDOTOPO 4 0 JL. SIDOTOPO KULON 337-A
AKA, MM
201 SEMAMPIR UJUNG 13 ACHMAD SALEH 082140950077
202 SEMAMPIR UJUNG 14 MOCH.ZABIR 08121685545
203 SEMAMPIR UJUNG 16 ARMANSYAH 08125390073 NAGAPASA NO 14
204 SEMAMPIR WONOKUSUMO 6 MUHAMMAD AFDHAL 085738094388 JL. BULAK SARI
205 SEMAMPIR WONOKUSUMO 7 IMAM HAMBALI 082141111742
206 Semampir Wonokusumo 11 Eva Harianti 081938512007 Jl. Wonokusumo Bakti Timur No.14
MOCHAMAD ILHAM
207 KREMBANGAN KEMAYORAN 2 088803159550
RAMADHANI
1. Buku Tamu :
BUKU TAMU

Nama Balai RW :
Alamat :

TANGGAL NO. TANDA


NO JAM NAMA JABATAN INSTANSI KEPENTINGAN PESAN
KUNJUNGAN HP TANGAN

2. Buku Sosialisasi Kegiatan :

BUKU SOSIALISASI KEGIATAN

Nama Balai RW :
Alamat :

JUMLAH PESERTA ISI


NO TANGGAL LOKASI AGENDA (RINCIAN) TOTAL DISABILITAS KEGIATAN/
AP AL DP DL SOSIALISASI

Ket :
AP = ANAK PEREMPUAN, AL = ANAK LAKI-LAKI, DP = DEWASA PEREMPUAN,
DL = DEWASA LAKI-LAKI

3. Buku Konsultasi
BUKU KONSULTASI

Nama Balai RW :
Alamat :

JENIS
NAMA ISI REKOM TANDA
NO TANGGAL USIA KELAMIN DISABILITAS ALAMAT
PENGUNJUNG KONSULTASI ENDASI TANGAN
(L/P)

4. Surat Pernyataan kesediaan Klien (Informed Consent)


SURAT PERNYATAAN KLIEN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Pendidikan / Pekerjaan :
Alamat Domisili :
Kel. Kec.
Alamat KK :
Kel. Kec
No. Telpon Klien / Wali Klien (bila klien adalah anak) :

Saya yang tersebut di atas menyatakan SETUJU dan BERSEDIA bekerjasama serta
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Puspaga Balai RW …..
Kelurahan …………………… Kecamatan ………………. Kota Surabaya. Dalam
kegiatan ini, saya telah menyadari, memahami, dan menerima bahwa :
1. Bersedia terlibat penuh dan aktif selama proses berlangsung,
2. Memberikan informasi yang benar dan sejujurnya berkaitan dengan masalah
yang saya hadapi,
3. Menyetujui adanya perekaman proses pada saat pelayanan / penanganan
kasus baik berupa tulisan, rekaman percakapan dan dokumentasi lainnya
selama proses konseling berlangsung.
4. Layanan yang saya terima dari Puspaga Balai RW merupakan layanan
GRATIS tidak dipungut biaya apapun.

Surat pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan sehat serta tidak ada paksaan
dari pihak manapun, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya,
Klien

( )
5. Formulir Layanan Konseling

FORMULIR PENERIMAAN LAYANAN KONSULTASI / KONSELING

Nomor Klien :
Hari / Tanggal / Waktu : / WIB
Puspaga Balai RW : Kelurahan :
Kecamatan :
IDENTITAS KLIEN :

NIK : Jenis Kelamin : L/P


Nama : Kewarganegaraan : WNI / WNA
Tempat / Tgl Lahir : Agama :
Pendidikan : Pekerjaan :
Alamat KK : Alamat Domisili :

No Telp / HP :

PERMASALAHAN

PROSES KONSULTASI DAN INFORMASI YANG DIBERIKAN

KESIMPULAN

PETUGAS PELAYANAN STATUS LAYANAN


- SELESAI
- PERLU LANJUTAN INTERNAL
- RUJUKAN

RENCANA LAYANAN LANJUTAN


( )
INTERNAL :
- KONSELING LANJUTAN
- PENJANGKAUAN

RENCANA LAYANAN LANJUTAN


EKSTERNAL :
( ) - UPTD PPA KOTA SURABAYA
- PUSPAGAKOTA SURABAYA
- PUSKESMAS/RUMAH
SAKIT/RUMAH AB
- LAINNYA ………………..
6. Berita Acara Pendampingan Klien

BERITA ACARA PENDAMPINGAN KLIEN

Pada hari ini ..……. tanggal …… bulan ……...tahun ……… bertempat di Puspaga
Balai RW ……. Kelurahan ………………. Kecamatan ………………. telah
dilaksanakan pendampingan oleh Tim Puspaga Balai RW dengan data klien sebagai
berikut :
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Pendidikan / Pekerjaan :
Alamat :
Kel. Kec.
No. Telpon :
Jenis pendampingan yang diberikan oleh Tim Puspaga Balai RW Kota Surabaya
adalah :
1. Penjangkauan / Outreach
2. Home Visit
3. Pendampingan Psikologis
Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, dengan
hasil pendampingan terlampir.
Surabaya,
Klien

( )

7. Surat Pernyataan Telah Selesai Dilaksanakan Pendampingan


SURAT PERNYATAAN TELAH SELESAI DILAKSANAKAN PENDAMPINGAN

Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Pendidikan / Pekerjaan :
Alamat :
Kel. Kec.
No. Telpon :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Menyatakan bahwa telah selesai dilaksanakan pendampingan sebagai klien dari awal
sampai akhir proses layanan yang diberikan oleh Tim Puspaga Balai RW ……..
Kelurahan ……………….. Kecamatan ……………….. Kota Surabaya. Saya tidak akan
menuntut apapun ke pihak Puspaga Balai RW apabila terjadi permasalahan di
kemudian hari.
Surat pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan sehat serta tidak ada paksaan
dari pihak manapun untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Surabaya,
Klien

( )
8. Surat Rujukan

FORMULIR RUJUKAN PUSPAGA BALAI RW

Puspaga Balai RW adalah Pusat Layanan Keluarga yang berada di Balai RW untuk
memberikan layanan konseling/konsultasi, promosi/sosialisasi, bimbingan masyarakat,
rujukan dan pelaporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di tingkat RW
melalui berjejaring dengan banyak pihak masyarakat pemerhati keluarga khususnya
perempuan dan anak.

Dalam surat ini kami dari Puspaga Balai RW .......... ......Kelurahan ................
Kecamatan............................ingin memberikan perujukan kepada klien kami dengan
identitas :
Nama Lengkap : …………………………………..
Jenis Kelamin : …………………………………..
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………...
Dengan Keluhan / Permasalahan : …………………………………...

Karena itu kami mengharapkan yang bersangkutan mendapat layanan pada :


………………………………………………………………………………………………………
(sebutkan nama lembaga terkait), terlampir data identitas klien.

Demikian surat kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima
kasih.
Salam Hormat Kami :

Surabaya,................................
Diketahui, Petugas Perujuk,

(………………………………………..) (…………………………………..)
Ketua PUSPAGA Nama Jelas Petugas
9. Contoh Draft SK Puspaga Balai RW

KEPUTUSAN CAMAT ……………….


NOMOR : 188.45/ / /2023

TENTANG
PEMBENTUKAN PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA)
KECAMATAN……….KOTA SURABAYA

CAMAT …….,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas keluarga dalam
mendidik anak sebagai generasi penerus bangsa perlu
mengoptimalisasikan kemampuan keluarga dalam perlindungan
dan pemenuhan hak anak;
b. bahwa dalam rangka mendukung upaya Pemerintah Daerah untuk
membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan
pemahaman, sikap dan perilaku yang mendukung kegiatan
pencegahan, penanganan agar dapat mengurangi tindak
kekerasan perempuan dan anak demi terpenuhinya hak - hak
perempuan dan anak serta mewujudkan tercapainya Surabaya
Kota Layak Anak;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Keputusan Camat
……… tentang Pembentukan Pusat Pembelajaran Keluarga
(Puspaga) Kecamatan……….Kota Surabaya.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4235) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan atas
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 237,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5946);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4419);
3. Undang–Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4720);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 181,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4928);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 22
Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan
Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 91);
7. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Nomor 5 Tahun 2010 tentang Panduan Pembentukan dan
Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 446);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
9. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Anak (Lembaran Daerah Kota
Surabaya Tahun 2011 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah
Kota Surabaya Nomor 5);
10. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 77 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Surabaya (Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2021 Nomor 77);
11. Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/151/436.1.2/2022
tentang Tim Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan
Dan Anak.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN CAMAT .............. TENTANG PEMBENTUKAN PUSAT
PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA) KECAMATAN
……….KOTA SURABAYA
KESATU : Membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kecamatan ……
yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
1. Tersedianya “one stop services” layanan satu pintu keluarga,
holistik, dan integratif berbasis hak anak
2. Tersedianya tempat pembelajaran keluarga melalui sosialisasi dan
edukasi orang tua, calon orang tua, dan orang yang bertanggung
jawab terhadap anak;
3. Tersedianya tempat konsultasi dan konseling bagi anak, orang tua,
atau orang yang bertangungjawab terhdap anak;
4. Tersedianya tempat penghubung rujukan sebagai solusi
permasalahan keluarga dan anak;
5. Menguatnya kemampuan keluarga dalam mengasuh dan
melindungi anak;
6. Menguatkan sinergitas kerjasama bersama OPD terkait dalam
pemenuhan hak anak.
KEDUA : Membentuk Tim Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di Tingkat
RW dengan Susunan Tim sebagaimana tertuang dalam lampiran
keputusan ini.
KETIGA : Kelompok Kerja Tim Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di
Tingkat RW dalam diktum kedua mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Mengkooordinasikan perumusan Kebijakan, strategi, program dan
kegiatan serta langkah - langkah yang diperlukan dalam
penyelenggaraan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di
Kecamatan……….;
b. Memberikan layanan Konseling dan Konsultasi Keluarga, Konseling
dan Konsultasi Anak, Konseling dan Konsultasi Remaja.
c. Mengadakan promosi, sosialisasi, dan edukasi parenting umum.
d. Membentuk keluarga masa depan yang berkualitas melalui
Keluarga Pelapor dan Pelopor (2P).
e. Melakukan edukasi pengasuhan positif, kualitas keluarga, kebijakan
keselamatan anak, konvensi hak anak, dan tugas – tugas
perkembangan anak.
f. Melakukan koordinasi dan rujukan dengan jejaring (Puspaga, UPTD
PPA Kota Surabaya, Puskesmas, Rumah Sakit, Rumah ABK, dll)
g. Memberikan layanan konseling dan layanan rujukan untuk
mendapatkan layanan lebih lanjut dengan layanan kesehatan,
sosial, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi dan hukum;
h. Menyediakan layanan pengaduan permasalahan perempuan dan
anak yang dapat diakses masyarakat selama 24 jam;
i. Melakukan wawancara dan observasi keadaan korban;
j. Melakukan adminitrasi pencatatan layanan dan pendataan;
k. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya pemenuhan
penguatan ketahanan keluarga, perlindungan, penanganan
terhadap perempuan dan anak.
l. Melakukan pengawasan dan pendampingan terhadap perempuan
dan anak korban tindak kekerasan;
KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diktum KETIGA Keputusan
ini Tim Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tingkat RW
bertanggungjawab kepada Camat………… dan wajib melaporkan hasil
pelaksanaan.
KELIMA : Unsur sebagaimana dimaksud dalam lampiran keputusan ini susunan
keanggotaan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Tingkat RW
akan ditentukan dengan surat perintah.
KEENAM : Keputusan Camat ….. ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di.........................
pada tanggal

Camat …………...............................

Tembusan :
Yth
1. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Serta
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana;
2. Kepala Bagian Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat;
3. Lurah…………….;
4. Yang bersangkutan.
LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT ………
NOMOR : 188.45/ / /2023
TANGGAL :

SUSUNAN KEANGGOTAAN
TIM PUSAT PEMBELAJARAN KELUARGA (PUSPAGA)
RW …………. KELURAHAN ………….KECAMATAN………..

NO JABATAN DALAM INSTANSI KEDUDUKAN DALAM TIM

1 Camat Penanggung Jawab

2 Kapolsek Pelindung I

3 Danramil Pelindung II

4 Lurah Pengarah I

5 Babinkamtibmas Pengarah II

6 Babinsa Pengarah III

7 Ketua RW Ketua

8 Koordinator Relawan PKBM Sekretaris

9 Ketua RT Anggota

10 Unsur Pengurus RW/RT Anggota

11 Unsur Kader PKK Anggota

12 Unsur Kader KSH Anggota

13 Unsur Relawan PKBM Anggota

14 Unsur Satgas PPA Anggota

15 Unsur Karang Taruna Anggota

Camat …………….

...............................
KOP SURAT

SURAT PERINTAH
NOMOR 800/ / /2023

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : …..........................
Jabatan : Camat ....................
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
1. … (Relawan PKBM)
2. … (Satgas PPA)
3. … (Kader Puspaga Balai RW)
4. … (Tenaga Profesi)
Untuk :
1. Melaksanakan layanan dan sosialisasi/bimbingan masyarakat di Pupaga Balai
RW sesuai dengan wilayahnya pada:
Hari : Selasa dan/atau Kamis (menyesuaikan)
Tanggal : …
Pukul : 15.00 s/d 17.00 WIB (menyesuaikan)
Tempat : Balai RW…Kelurahan…Kecamatan…
2. Relawan PKBM, Satgas PPA, Kader Puspaga Balai RW, Tenaga Profesi
melaksanakan tugas sebagaimana terlampir.
3. Surat Perintah Tugas ini diberikan kepada yang bersangkutan terhitung mulai
tanggal surat ini dikeluarkan sampai dengan...
4. Melaporkan pelaksanaan layanan dan pembelajaran kepada Camat melalui
Lurah masing-masing wilayah.
Demikian Surat Perintah ini dibuat agar dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dan
penuh rasa tanggung jawab
Surabaya, ………………… 2023
CAMAT,

……………………………..
Desain
X-Banner
Puspaga
Balai RW
Desain Poster
Puspaga Balai RW

Desain Spanduk
Puspaga Balai RW
FLYER
Puspaga Balai RW

Anda mungkin juga menyukai