Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, tujuan perlindungan anak adalah untuk
menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang
berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.
Berbagai pihak berkewajiban dan bertanggung jawab
pemenuhan hak-hak anak tersebut, mulai dari institusi terkecil yaitu
keluarga, masyarakat, pemerintah desa/kelurahan, pemerintah
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan pemerintah pusat.
Untuk mempercepat pemenuhan hak-hak anak serta
mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) Tahun 2030 telah
disusun kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak ( KLA ) dan telah
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan Nomor 2 Tahun 2009 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota
Layak Anak ( KLA ).
Sebagai langkah awal pengembangan KLA di Kabupaten Madiun
telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 3
Tahun 2017 tentang Kabupaten Layak Anak sebagai strategi dalam
mengimplementasikan pemenuhan hak-hak anak yang perlu
ditindaklanjuti melalui pengembangan Pelayanan Ramah Anak di
Pesantren.
Pelayanan Ramah Anak di Pesantren adalah upaya/pelayanan
di Pesantren yang dilakukan berdasarkan pemenuhan, perlindungan
dan penghargaan atas hak-hak anak sesuai 4 (empat) prinsip
perlindungan anak, yaitu : non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi
anak; hak untuk hidup; keberlangsungan hidup dan perkembangan;
serta penghargaan terhadap pendapat anak.
Buku Saku Pesantren Ramah Anak disusun dengan harapan
dapat menjadi rujukan bagi para pihak yang berperan dalam
Buku Saku Pesantren Ramah Anak | i
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
mengembangkan Pesantren-pesantren ramah anak. Semoga
semangat dan komitmen kita dalam membangun Kabupaten Madiun
menuju Kabupaten Layak Anak senantiasa mendapatkan Ridho dari
Allah SWT.
Kata Pengantar.................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Landasan Hukum ..................................................................... 3
C. Pengertian ............................................................................... 4
D. Tujuan ..................................................................................... 5
E. Prinsip-prinsip ......................................................................... 5
F. Sasaran .................................................................................... 7
G. Tahapan Pengembangan Pesantren Ramah Anak ................... 8
BAB II INDIKATOR PESANTREN RAMAH ANAK ................................... 9
A. Komponen Ustad ..................................................................... 9
B. Komponen Santri ..................................................................... 9
C. Komponen Kurikulum .............................................................. 10
D. Komponen Kegiatan Pembelajaran ......................................... 10
E. Komponen Managemen Dan Layanan Anak Di Pesantren ...... 10
F. Komponen Managemen Dan Layanan Bimbingan Pesantren . 11
G. Komponen Peraturan Penanganan Masalah ........................... 11
H. Komponen Sarana Prasarana .................................................. 12
I. Komponen Hubungan Dengan Orang Tua Dan Masyarakat .... 12
BAB III IMPLEMETASI PESANTREN RAMAH ANAK .............................. 13
A. Pengasuhan Berbasis Nilai....................................................... 13
B. Pengasuhan dan Pemberdayaan Anak .................................... 18
C. Penanganan Masalah Anak ..................................................... 20
D. Kode Etik Pendisiplinan dan Penanganan Masalah ................. 24
E. Identifikasi Kategori Masalah dan Struktur Penanganan ........ 25
F. Perilaku Hidup Sehat Pesantren Ramah Anak ......................... 32
BAB IV DUKUNGAN LAYANAN PESANTREN RAMAH ANAK ................. 34
A. Layanan Ramah Anak .............................................................. 34
B. Aksesibilitas Fasilitas Ramah Anak .......................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 41
Lampiran....................................................................................... 42
Buku Saku Pesantren Ramah Anak | iii
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persoalan anak di lingkungan Pendidikan tidak pernah
selesai. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya
pemahaman pendidik dan keluarga tentang pola asuh anak,
dimana pendekatan kekerasan menjadi pilihan praktis untuk
memberikan efek jera pada anak. Akhirnya, perlakuan keras
berujung pada kecacatan sampai pada akibat fatal yaitu
kematian. Menghadapi beberapa fakta itu, diperlukan proses
penyadaran dan edukasi kepada Lembaga-lembaga Pendidikan
yang menjunjung tinggi hak-hak anak sebagai manusia yang
harus dihargai dan dihormati. Diharapkan akan tercipta suatu
lingkungan dimana anak akan merasa nyaman dan terlindungi
ketika berada di dalam lingkungan tersebut.
Pemerintah memberikan perhatian besar kepada nilai-
nilai perlindungan anak dimana pada tahun 2002 melalui
amandemen UUD 1945, dengan menambahkan pasal baru,
yakni pasal 28 b ayat 2 yang menyebutkan bahwa : Setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang,
serta terlindungi dari kekerasan dan diskriminasi. Puncak
keberhasilan dalam memperjuangkan perlindungan anak di
Indonesia adalah dengan lahirnya Undang-undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang saat ini untuk
meningkatkan pemenuhan hak dan perlindungan anak
dilakukan perubahan dengan diterbitkannya Undang-undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Pasal 21
mengamanatkan kewajiban pemerintah daerah untuk
menjamin terwujudnya pemenuhan hak dan perlindungan anak
melalui pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak ( KLA ).
C. PENGERTIAN
1. Pondok Pesantren
Pondok pesantren berarti suatu lembaga Pendidikan agama
islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar, dengan
sistem asrama (kompleks) dimana anak-anak menerima
Pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah
yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari
kepemimpinan (leadership) seorang atau beberapa orang
kyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta
independent dalam segala hal, M. Arifin (Qomar, TT:2).
2. Pengembangan Ramah Anak
Pengembangan Ramah Anak adalah upaya satuan
Pendidikan agar mampu menjamin, memenuhi, menghargai
hak-hak anak, dan perlindungan anak dari kekerasan,
diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta mendukung
partisipasi anak terutaman dalam perencanaan kebijakan
pembelajaran dan mekanisme pengaduan.
3. Pesantren Ramah Anak
Pesantren Layak Anak ( PLA ) adalah Lembaga Pendidikan
berbasis keislaman yang mampu menjamin, memenuhi,
menghargai hak-hak anak, perlindungan anak dari
kekerasan, diskriminasi, perlakuan salah lainnya serta
mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan,
kebijakan, pembelajaran, dan mekanisme pengaduan.
Pesantren Ramah Anak adalah usaha menciptakan
Buku Saku Pesantren Ramah Anak | 4
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
pesantren dan lingkungan sekitarnya agar dapat membuat
anak nyaman, betah, khusuk beribadah, senang belajar,
bermain dan berkreasi. Hingga diharapkan dapat
meningkatkan kualitas Pendidikan karena santri/siswa dapat
terpenuhi beberapa hal penting dalam tumbuh kembangnya,
di antaranya :
a. Meningkatkan prestasi belajar
b. Menyalurkan bakat minat dan hobi secara optimal
c. Melakukan aktualisasi potensi diri dengan leluasa
d. Terpenuhinya kebutuhan gizi anak.
e. Bersosialisasi dengan masyarakat luas dengan lebih baik.
f. Terbebas dari ketakutan, tekanan dan ancaman.
D. TUJUAN
Program Pesantren Ramah Anak ini bertujuan:
1. Memberi sumbangsih dalam proses penerapan nilai-nilai
Islam dalam suatu sistem Pendidikan pesantren khususnya
penghargaan pada hak anak.
2. Menciptakan pesantren yang melindungi dan menyenangkan
bagi anak.
3. Terciptanya pembelajaran yang ramah dan baik kepada
peserta didik maupun pendidik.
E. PRINSIP-PRINSIP
1. Pesantren untuk Anak
Jumlah anak yang mengenyam pendidikan di pesantren
cukup besar, secara umum, melalui pendidikan pesantren,
anak didik diharapkan dapat memperoleh bekal
pengetahuan agama yang memadai dan menjadi manusia
yang berakhlak mulia. Interaksi yang terjalin adalah
hubungan antara kiai sebagai guru dan santri sebagai murid,
sehingga bagaikan anak dan bapak bagai keluarga
Buku Saku Pesantren Ramah Anak | 5
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
harmonis. Potensi ini adalah bekal untuk mencetak generasi
baik dan berkualitas.
2. Anak adalah Subjek
Anak sebagai pelaku dalam proses kegiatan di pesantren
menentukan nasib dunia. Anak bukanlah objek yang secara
pasif menerima segala perlakuan yang dilakukan oleh orang
dewasa.
3. Kepentingan Terbaik untuk Anak
Pendidikan yang dilaksanakan di pesantren harus
berorientasi kepada kebutuhan anak baik kebutuhan fisik,
psikis, spiritual, maupun intelektual.
4. Non Diskriminasi
Pesantren merupakan sarana belajar anak yang heterogen,
baik status ekonomi dan Pendidikan orang tuanya,
perbedaan karakteristik dan watak, bahkan ada anak yang
disabilitas, perbedaan jenis kelamin, latar belakang suku,
bahasa dan warna kulit. Pesantren harus memberikan
pelayanan yang sama terhadap semua potensi yang dimiliki
anak.
5. Partisipasi Aktif
Di sini menunjukkan bahwa seorang anak berhak untuk
mengemukakan dan didengar pendapatnya dalam berbagai
proses dan upaya terutaman yang berkenaan dengan hak
mereka dan/atau hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya
sekarang maupun di masa yang akan datang.
6. Hak Perkembangan dan Kelangsungan Hidup
Setiap anak berhak mendapatkan hak untuk tumbuh
kembang. Sejak ia dalam kandungan ibunya sampai anak
terlahir ke dunia, ia berhak mendapatkan perlindungan dan
tumbuh secara sempurna.
F. SASARAN
Peluang
Personal
No Struktur Lingkup Kewenangan Pastisipasi
Anak
a. Menerima Laporan Pimpina Kesempat
pelanggaran dan n Pesantr an dialog,
Pimpinan penanganan masalah dari en, Kyai, kotak
1.
Pesantren mudir jenjang dan Mudir’A saran,
kepada pondok m evaluasi
b. Mensahkan laporan
Di Lingkungan Pesantren
a. Menerima laporan Mudir Kesempat
pelanggaran dan Jenjang an
penanganan masalah dari dialog,kot
Mudir
bagian kesantrian di tiap ak saran,
Jenjang
jenjang setelah evaluasi
2. setingkat
melakukan konsultasi
kepala
dengan bagian BK
sekolah
b. Mengeluarkan kebijakan
final terhadap anak yang
memiliki masalah
4. Indentifikasi Penyebab
Tindakan kekerasan dan pelanggaran hak anak yang
sering kali terjadi diakibatkan oleh a) ketidaktahuan, atau 2)
kekeliruan cara pandang maupun pengabaian. Kedua
penyebab ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak-hak
anak dengan mengambil bentuk sebagai berikut :
a. Kekerasan fisik dan psikis sebagai pelampiasan emosi.
b. Eksploitasi ekonomi dengan menjadikan anak pekerja
atau anak jalanan.
c. Perdagangan anak. Bertujuan untuk ekonomi praktis dan
seksual komersial.
d. Pembuangan, pembunuhan bayi, balita gizi buruk.
e. Pemaksaan kehendak orang tua tanpa menghargai
pendapat anak.
2. Tindak Lanjut
Dari kebutuhan layanan ramah anak di atas, dapat
dilakukan tindak lanjut untuk menciptakan layanan ramah
anak yang mendukung proses pembelajaran yang kondusif dan
nyaman bagi santri. Berikut beberapa tindak lanjut untuk
mewujudkan pelayanan ramah anak dan melengkapi aplikasi
pesantren layak anak.
Pertama
Layanan Bimbingan dan Konseling. Di dalamnya melayani
permasalahan bakat dan minat, inisiatif kegiatan
ekstrakulikuler, pelibatan santri dalam kegiatan
NAMA PESANTREN :
KABUPATEN :
PROVINSI :
BOBOT SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI CATATAN DATA DUKUNG
1 2 3 4 5
I KOMPONEN KYAI DAN NYAI
A. KETELADANAN
1 Memberikan contoh akhlak yang baik 1 sangat kurang sekali Foto Kegiatan
(berkata dengan lemah lembut, tidak
membentak, santun kepada pendidik
maupun santri) 2 kurang
2 Kyai dan Nyai memberikan motivasi dengan 3 cukup Foto Kegiatan
berkisah santri senior/alumni yang
berprestasi 4 baik
3 Kyai dan Nyai memperlakukan setiap santri 5 sangat baik sekali Foto
dengan adil (tidak rasis/diskriminatif) Kegiatan
4 Kyai dan Nyai mencontohkan sikap santun
Foto
kepada ustadz/ustadzah
Kegiatan
5 Kyai dan Nyai mencontohkan sikap santun
Foto
kepada khodim pesantren
Kegiatan
B. KOMUNIKASI DAN INTERAKSI
Berkomunikasi dengan intensif dan ramah Foto
1
kepada pendidik dan santri Kegiatan
Kyai membuka diri dan memberikan waktu untuk
2 aduan santri laki-laki terkait masalah Foto Kegiatan
pribadi
Nyai membuka diri dan memberikan waktu untuk
3 aduan santri perempuan terkait Foto Kegiatan
masalah pribadi
4 Kyai/Nyai dengan rutin memberikan nasihat
Foto Kegiatan
terkait akhlak, ibadah, dan menuntut ilmu
Kyai/Nyai memberikan informasi mengenai
5 layanan bimbingan/konseling serta layanan Foto Kegiatan
kesehatan kepada santri
6 Kyai/Nyai memberikan informasi mengenai
Foto Kegiatan
prosedur aduan santri
C. KOORDINASI DENGAN
USTADZ/USTADZAH/PENGASUH
1 Kyai/Nyai melakukan koordinasi secara rutin
Foto Kegiatan
dengan pendidik terkait pengajaran
Kyai/Nyai melakukan koordinasi secara rutin terkait
2 permasalahan-permasalahan yang Foto Kegiatan
dihadapi oleh pendidik
Kyai/Nyai melakukan koordinasi secara rutin dengan
3 pendidik terkait permasalahan- Foto Kegiatan
permasalahan yang dialami oleh santri
Kyai/Nyai berkoordinasi dengan pendidik untuk
4 memastikan tidak ada bullying Foto Kegiatan
(melakukan pengawasan secara rutin)
D. KOORDINASI DENGAN KELUARGA DAN
MASYARAKAT
1 Memberikan update mengenai Dokumentasi
perkembangan santri secara berkala
Mengkonsultasikan kendala yang dihadapi
2 santri di dalam pesantren dengan orang tua santri Dokumentasi