Anda di halaman 1dari 86

MEDAN LISTRIK

FISIKA II – FD4504
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

DOSEN: Fransisca Wijaya, S.T., M.Sc.


Materi PPT dari Drs. Heri Saptono W., M.Si
CPMK & INDIKATOR CPMK

CPMK 1:
• Mahasiswa mampu menerapkan konsep dasar konsep dasar tentang kelistrikan,
kemagnetan dan konsep dasar dari komponen kelistrikan pada permasalahan dasar di
bidang teknologi industri

Indikator CPMK 1.1:


• Mahasiswa mampu menerapkan konsep dasar tentang muatan listrik dan medan
listrik
pada permasalahan dasar di bidang teknologi industri.

ASESMEN:
• TUGAS
• TES 1
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
SUB POKOK BAHASAN

POKOK BAHASAN:
MEDAN LISTRIK LISTRIK

SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian Medan Listrik
2. Medan Listrik oleh Muatan Titik
3. Medan Listrik oleh Muatan Kontinyu.
4. Fluks Listrik
5. Hukum Gauss dan Penerapannya
6. Muatan Listrik dalam Pengaruh Medan Listrik

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN LISTRIK
1. PENGERTIAN MEDAN LISTRIK
MEDAN LISTRIK

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN LISTRIK
m u a t a n uji

F E
F
qo E
qo
Q

qo : muatan uji, bermuatan positif, besarnya muatan sangat kecil (qo << Q)
Medan listrik (E) didefinisikan sebagai gaya listrik (F) yang bekerja pada sebuah muatan
uji positif pada titik tersebut dibagi dengan besar muatan uji (qo) tersebut.
E, medan listrik:
 Karena muatan uji bermuatan positif, maka arah medan listrik E sama dengan arah
gaya listrik F.
 Satuan dari medan listrik adalah N/C

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN LISTRIK
Karena besarnya muatan uji sangat kecil, maka keberadaan muatan uji
tersebut tidak mempengaruhi distribusi muatan sumber medan.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH SUMBER MEDAN

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil II– –


Fisika Universitas
Program Kristen Petra Sipil – Universitas Kristen Petra
Studi Teknik
MEDAN LISTRIK
2. MEDAN LISTRIK OLEH MUATAN TITIK
BESAR DAN ARAH MEDAN LISTRIK
Gaya pada muatan uji
Q
qo
r

 Medan listrik pada titik tersebut

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


ARAH MEDAN LISTRIK
Arah medan listrik sama dengan arah F.
F
+ r +
q qo E

Untuk muatan positip,


arah E menjauhi muatan
tersebut

Untuk muatan negatif,


arah E menuju
muatan tersebut

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN OLEH N BUAH MUATAN TITIK
q1
P E1

En

E2
q2

qn

Dengan prinsip superposisi :


E  E1  E 2  E 3  ...
E n !! Penjumlahan secara vektor)
(ingat

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


DIPOL LISTRIK
Dipol listrik merupakan muatan positip dan muatan negatip yang besarnya sama dan terpisah
pada jarak 2a.
+q
θ
2a x
E- θ E+

-q E
q a
E  cos
Medan listrik oleh –q k a 2  x
2
(a 2  x 2 )1/ 2
q
Medan listrik oleh +q E  k 2  x 2
a
Komponen dalam sumbu x saling menghilangkan, sehingga tinggal
komponen dalam sumbu y, yang hasilnya:

E = E+ cos θ + E- cosθ, dengan


Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
DIPOL LISTRIK
+q • Maka
q a
θ E  2k 2
2a p
x (a  x2 ) (a 2  x2 1/2

)2aq
-q E Ek
(a 2  x 2 )3/2
• 2aq = p : momen dipol listrik (vektor dari negatip ke
positip)
-
Ek
p2
(a 2  x )3/2
• Sebuah dipol listrik menghasilkan medan
listrik E dengan Arah E berlawanan dengan
arah p.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN LISTRIK
3. MEDAN LISTRIK OLEH MUATAN KONTINYU
KERAPATAN MUATAN
• Pada suatu bahan, muatan listrik dapat ditrisbusikan pada seluruh
bagian/sebagian bahan tersebut. Dikatakan muatan terdistribusi
secara kontinyu. Distribusi ini bisa secara :
– Homogen
– Tidak homogen, sebagai fungsi posisi
• Distribusi muatan dapat dinyatakan melalui kerapatan muatannya.
– Muatan terdistribusi sepanjang garis Q
 L
– Muatan terdistribusi pada permukaan
  QA
– Muatan terdistribusi pada seluruh volume
Q
V

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN OLEH MUATAN KONTINYU
dEy dE

θ
r P dEx
dq

Medan listrik oleh elemen muatan dq pada jarak r adalah :

dq
dE  k
r2
Medan listrik untuk setiap komponen :

dq E  E x2  E y
dE  k 2 cos
x x x
r E  2

dE E  E x iˆ  E y Ey
dq
dE y  k 2 sin
E y   dE y ˆj
tg
Ex
r
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
CONTOH : MEDAN OLEH KAWAT BERMUATAN
• Sebuah kawat panjang tak hingga bermuatan listrik dengan kerapatan λ C/m
(λ konstan)
dE dEy
r  x2  y2
P
dEx θ r
dq =λdx
y
x dq
-∞ + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +∞
+ 1 d
dE  dx
• Dibuat elemen muatan dq sepanjang dx pada kawat ( dq = λ dx). Elemen ini
menghasilkan medan listrik di titik P sebesar :

1  dx
dE 
4 0 x 2  y
2


Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
CONTOH : MEDAN OLEH KAWAT BERMUATAN
dE dEy

dEx θ r
y
dq
-∞ + + + + + + + + + + + + + + + + + + ++ + + + + + + + +++
dx
• Komponen E dalam sumbu x
E x   dEx


Ex   dE sin


Ex 
• Komponen E dalam sumbu y
E y   dE y

Ey   dE cos

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
CONTOH : MEDAN OLEH KAWAT BERMUATAN

1
E y  2 0  0 x 2
4
y 2
cos dx
x  y tg x0 0
x
tg  y dx  y sec2  d x  2
2
 /2
cos y
Ey  2 s 
4
 /2
cos y 2 sec2 d
Ey 
20 
0
y x2  y 2
/
 2

Ey   cos d
Ey  
0
2 0 y /
Ey   sin
20 y 
2
0
20 y
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
CONTOH : MEDAN OLEH KAWAT BERMUATAN
E  Ey
• Jadi
E

20 y
• Jadi bila y diganti dengan R yang menyatakan jarak radial dari kawat maka

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH : MEDAN LISTRIK OLEH RING BERMUATAN

Carilah medan listrik di sepanjang sumbu oleh ring


bermuatan kontinyu berjari-jari a dan bermuatan Q

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH : MEDAN LISTRIK OLEH RING BERMUATAN
Elemen muatan dQ sepanjang dl,
menghasilkan medan listrik di titik P
:
dQ
dE  k r2 

 dl
dEx  k (a 2  x 2 ) cos
 dl x Q
 2

dEx  k
(a 2  x 2 ) (a 2  x 2 )1/ 2

dE x  k
 x dl Ex  k
 x 2a  k Q x
(a 2  x 2 ) 3/ 2 (a 2
 x 2 3/ 2
) 2 a (a 2
 x )
2 3/ 2

2a
2 a Qx
 x dl E x  k (a 2  x 2 ) 3/ 2
Ex  k 0 (a2 x 2 3/ 2
)
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
KASUS KHUSUS
kQx
Ex 
x  a 2 2
3/
2

Whenx 
a:
E x  xkQx kQx kQ
2 3/ 
23

2
x x

kQx kQx
Ex  Ex 
x  a 2 2
3/
2
x a2
2
 3/

Whenx  0 : When x 2


a:
kQ  Ex   kQx kQx
Ex  0

002  a 2  3/

x 2 kQx
3/
 a2 2
a 3 1 x 2 
3/
2
 a3


2
 a2 
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
CONTOH : MEDAN LISTRIK OLEH PIRINGAN BERMUATAN

Carilah besar dan arah medan listrik E yang


diakibatkan oleh piringan bermuatan
kontinyu Q dan berjari-jari R

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH : MEDAN LISTRIK OLEH PIRINGAN BERMUATAN
R 
2
R 2 3/2

kzdQ Q
dE  ;  ; dQ  
z
2rdr 2  
dE  kz 2 rdr
R
z r2 3 /
2 2
E   kz2 2rdr  2 kz   2 rdr
R

0 z 0 z
2 3/
r  2
r 3 /

R
2R 2
r 2
1
E  kz  d z 2  2kz
z
 0 2
r2  3/
z 2
r2 1/ 0

 2
z    2 z  z 
  1 
E  2k 1   2  2 
    1  2  2  E 
 z2  R2 1/ 2 
 z R 1/ 2
 2 0  z R 1/ 2  2 
0 

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
KASUS KHUSUS

Apa yang terjadi


bila luas plat
tak berhingga?

  z 
E
2 
1
z2  R2 1/
2



 
When R0  z  E  20

Medan listrik oleh plat tak hingga tidak tergantung pada jarak dari
plat. Menghasilkan medan yang homogen.
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
MEDAN LISTRIK OLEH DUA BUAH PLAT

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
MEDAN LISTRIK
4. FLUKS LISTRIK
GARIS-GARIS MEDAN LISTRIK
Secara kualitatif, besarnya medan
listrik berbanding lurus dengan
b kerapatan garis-garis medan. Dan
arahnya merupakan arah garis
singgung di titik tersebut.

E
E

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


GARIS-GARIS MEDAN

•ARAH : Vektor medan listrik


adalah tangen (garis singgung)
garis medan listrik di setiap titik.
•BESAR : Jumlah garis per satuan
luas yang tegak lurus garis medan
sebanding dengan besarnya
medan di ruang tersebut.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


GARIS-GARIS MEDAN

 Dimulai dari muatan positip (+)


atau titik tak hingga dan berakhir
di muatan negatip (-)

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


GARIS-GARIS MEDAN
• Jumlah garis medan dapat dibuat sebanyak yang kita kehendaki, tetapi jumlahnya
dapat dikaitkan dengan besarnya Q

Animasi
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
FLUKS PADA ALIRAN FLUIDA

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


FLUKS LISTRIK

Jumlah garis yang menembus permukaan sebanding dengan


• medan listrik, E
• luas penampang permukaan, A
• orientasi permukaan terhadap medan, cos θ
Jumlah garis-garis medan ∞ E A cos θ
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
FLUKS LISTRIK

Fluks Listrik :
  EAcos 
  E A

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


FLUKS LISTRIK UNTUK PERMUKAAN TERTUTUP
Untuk E yang bervariasi terhadap
posisi, maka luasan dibagi-bagi
dalam elemen luasan dA, dan
besarnya fluks adalah

d  E.dA
Fluks totalnya

   E  dA

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


FLUKS LISTRIK UNTUK PERMUKAAN TERTUTUP
ϴ : SUDUT ANTARA E DAN DA

ϴ > 90  E masuk permukaan

ϴ = 90  E menyinggung
permukaan

ϴ < 90 E keluar
permukaan

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH

Perhatikan medan listrik uniform dalam arah sejajar sumbu x, Carilah fluks
listrik total yang melalui permukaan silinder tersebut.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN LISTRIK
5. HUKUM GAUSS
HUKUM GAUSS

Dibuat permukaan tertutup


pada garis-garis medan
listrik.

• Jumlah garis yang menembus permukaan 1 = 8 buah


• Jumlah garis yang menembus permukaan 2 = 8 buah
• Jumlah garis yang menembus permukaan 3 = 8 buah
• Jumlah garis yang menembus permukaan 4 = 0

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


HUKUM GAUSS

Muatan titik terletak di dalam berbagai


permukaan tertutup.
Jumlah garis yang keluar permukaan
sama untuk berbagai bentuk permukaan.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


HUKUM GAUSS
Muatan titik terletak di luar permukaan
tertutup.
Jumlah garis yang masuk ke permukaan
sama dengan jumlah garis yang ke luar
permukaan.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


HUKUM GAUSS

Jumlah garis medan yang menembus


permukaan tertutup sebanding dengan
muatan total yang dilingkupi permukaan
tertutup tersebut
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
HUKUM GAUSS
• Fluks listrik pada permukaan tertutup sebanding dengan total muatan yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup tersebut.

   E dA  qdilingkupi

   E dA

Φ = ර 1 𝑞 𝑑𝐴
   E dA4𝜋𝜀0 𝑟 2
𝑏𝑜𝑙
cos 𝑎
1 q
  dA
4 0 r 2 bola

 q
41 0 2 4 r
r2
q Konstanta
  0 pembanding = 1/εo

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


HUKUM GAUSS DINYATAKAN DALAM BENTUK :
𝑞 𝑖𝑛
𝐄 • 𝑑𝐀 =
𝜀0
Ruas kiri : Ruas kanan : qin
ර𝐄 • 𝑑𝐀 0
Menghitung fluks yang Menghitung muatan total yang
menembus permukaan tertutup dilingkupi oleh permukaan
(permukaan gauss). tertutup tsb.
Permukaan tertutup/gauss dipilih
sdh arah permukaan tsb dg arah qi  
medan listrik E saling tegak lurus dV
n
atau searah. Sehingga ruas kiri
menjadi (skalar) : qin    dA
 E dA
qin    dL
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
PENERAPAN HUKUM GAUSS
1. Dipilih permukaan gauss yang sesuai (misal, permukaan bola, permukaan
silinder tertutup dsb) sehingga diperoleh hubungan arah E dan dA dipermukaan
sejajar atau tegak lurus. Akan diperoleh hubungan :

 E  dA  E  dA
2. Menghitung muatan yang dilingkupi qin :
qin    dL qin    dA qin    dV

3. Dari hasil yang diperoleh di atas, dimasukkan ke persamaan gauss :

qin
 E  dA   o

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH
Hitung medan listrik di titik yang berjarak r dari muatan
titik yang besarnya q.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN OLEH MUATAN TITIK
• Medan oleh muatan titik berarah radial.
• Dipilih permukaan gauss berupa bola
dimana pada setiap titik arah dA adalah
radial.
• Oleh karena itu arah E dan dA adalah
q
sejajar.
 E
dA

q
E dA q E
E 4 r  
2
4o r
o  2
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
MEDAN OLEH MUATAN TITIK

Hitung medan listrik di titik yang berjarak r dari


kawat lurus panjang dengan kerapatan muatan λ.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN OLEH MUATAN TITIK
• Dipilih permukaan gauss yang tepat adalah
silinder tertutup.
• Arah E radial di sepanjang kawat, dan untuk
permukaan kulit arah E dan dA sejajar, sementara
itu di tutup silinder arah E dan dA tegak lurus.
Sehingga fluks listrik hanya bernilai di permukaan
kulit.
• Muatan yang dilingkupi oleh permukaan gauss,
qin :
𝐿
𝑞 𝑖𝑛 = න 𝜆 𝑑𝑦
0

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


Diterapkan pada hukum Gauss : QIN
EDA

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN LISTRIK OLEH BOLA NON KONDUKTOR
Bola non konduktor dengan jari-jari a, mempunyai kerapatan muatan
seragam ρ (homogen) dan muatan total Q.
a. Medan listrik di suatu titik di dalam bola, r < a
𝑞𝑖 𝑛
ሜ ሜ
ර𝐸 • 𝑑 𝐴 = 𝜀𝑜

𝐸 ර 𝑑𝐴 = ‫𝑉𝑑 𝜌 ׬‬ 4
𝜀𝑜 𝐵𝑜𝑙𝑎: 𝑉 𝜋 𝑟3
3
𝑟 =
𝜌 ‫ ׬‬4𝜋𝑟 2 𝑑𝑟 d𝑉 = 4 𝜋 𝑟 2 𝑑𝑟
0
𝐸4𝜋𝑟 2 =
𝜀𝑜
4
𝐸4𝜋𝑟2 = 𝜌 3 𝜋𝑟 3
𝜀𝑜
𝐸= 𝜌𝑟
𝑄 3 𝜀𝑜
𝑄 4 𝑟
𝜌= 𝑄𝑟
𝐸= 3 𝜋𝑎
3
𝐸=
4
3 𝜋 𝑎3 3 𝜀𝑜 4 𝜋 𝜀𝑜 𝑎 3
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
MEDAN LISTRIK DI SUATU TITIK DI LUAR BOLA

Diterapkan pada hukum Gauss


𝑞
ර𝐸ሜ • 𝑑 𝐴ሜ =𝜀𝑜 𝑖 𝑛

𝐸 ර 𝑑𝐴 = ‫𝑉𝑑 𝜌 ׬‬
𝜀𝑜
𝑎
𝜌 ‫ ׬‬4𝜋𝑟 2 𝑑𝑟
0
𝐸4𝜋𝑟 2 =
𝜀𝑜
𝜌 4 𝜋𝑎 3
𝐸4𝜋𝑟 2 = 3
𝜀𝑜
𝜌𝑎 3
𝐸=
3𝜀 𝑜 𝑟 2
𝑄 𝑎3
𝑄 𝑄
𝜌= 4 𝐸 =
𝜋𝑎 3
4 3
𝐸 = 3 𝜀𝑜 2 4𝜋𝜀 𝑜 𝑟 2
3 𝜋 𝑎3 𝑟
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
GRAFIK MEDAN LISTRIK OLEH BOLA NON KONDUKTOR BERMUATAN

𝐸= 𝑄𝑟
4 𝜋 𝜀𝑜 𝑎 3 𝑄
𝐸=
4𝜋𝜀 𝑜 𝑟 2

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
MEDAN LISTRIK DALAM KONDUKTOR

Muatan Q yang didistribusikan pada konduktor


akan saling menjauh (tolak-menolak) sampai
menuju ke kesetimbangan.
Muatan terdistribusi di permukaan
konduktor

E dalam konduktor = 0

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


KONDUKTOR BERONGGA

Bila di dalam permukaan terdapat rongga,


maka permukaan dalam tidak terdapat
muatan.
Muatan hanya terdistribusi di permukaan
luar saja

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


KONDUKTOR BERONGGA
Bila di dalam rongga terdapat muatan titik
q, maka muatan titik tersebut akan
menginduksi muatan, sehingga muatan
terdistribusi di permukaan dalam dan
permukaan luar, tetapi tetap menjamin
medan listrik di dalam konduktor nol.

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN PADA BOLA KONDUKTOR BERMUATAN
a. Di dalam konduktor, r < a
Pada konduktor muatan terdistribusi pada permukaan.
Muatan yang dilingkupi oleh permukaan tertutup besarnya nol, qin = 0
Penerapan Hukum gauss
𝑞 𝑖𝑛
ර E • dA =
𝜀0

E  dA   0
0𝐸 =0

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN PADA BOLA KONDUKTOR BERMUATAN
b. Medan di luar bola konduktor, r > a.
• Muatan terdistribusi pada permukaan bola
• Muatan yang dilingkupi permukaan gauss qin Q
Penerapan Hukum Gauss :
𝑞 𝑖𝑛
ර E • dA =
𝜀0

𝑄
𝐸 4𝜋𝑟 2
= 𝜀0
𝑄
𝐸 =
4𝜋𝜀0 𝑟2

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN PADA BOLA KONDUKTOR BERMUATAN

E
Q
E 
40 r 2

r
𝐸 =0

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
MEDAN OLEH BIDANG BERMUATAN
Medan listrik oleh bidang bermuatan dengan kerapatan σ
Permukaan dipilih dipilih silinder tertutup. Fluks pada kulit
adalah nol, dan fluks yang bernilai pada tutup silinder (kiri dan
kanan)
Muatan yang dilingkupi, q in : q in  
Penerapan Hukum Gauss :
𝑞 𝑖𝑛
A
ර E • dA = 𝜀
0
𝜎𝐴
E ‫ ׯ‬dA = 𝗌0
𝜎
E ‫ 𝐴𝑑 𝑖 𝑟 𝑖 𝑘׬‬+ ‫�𝐴 𝐴𝑑 𝑛 𝑎 𝑛 𝑎 𝑘׬‬0
𝜎 �
E= A + E A = 𝐴
𝜎𝐴
𝗌0

2𝐸𝐴 = E
𝜀𝑜 2o
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
MEDAN LISTRIK
6. PARTIKEL BERMUATAN DALAM MEDAN LISTRIK
MUATAN DALAM MEDAN LISTRIK

Interaksi antara 2 buah muatan titik dapat dijelaskan melalui diagram berikut

Muatan medan E muatan

• Muatan menghasilkan medan listrik E


• Medan listrik mempengaruhi muatan lain dengan memberikan gaya F

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


Muatan yang berada dalam ruang dengan medan listrik E akan
mendapatkan gaya listrik :
q F
E F = qE

F -q

Untuk muatan +q, gaya yang diperoleh searah dengan arah E


Untuk muatan - q, gaya yang diperoleh berlawanan dengan arah E
Bila partikel bermuatan tersebut bermassa m, maka partikel akan mendapat
percepatan a sesuai dengan Hukum Newton

F qE
a 
m m
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
GERAK PARTIKEL BERMUATAN DALAM MEDAN LISTRIK

Gerak pengaruh medan gravitasi Gerak pengaruh medan listrik

v x  v0 cos( ) 
v0
v y  v0 sin( ) 
const
gt

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


GERAK PARTIKEL BERMUATAN DALAM MEDAN LISTRIK
+ + + + + + + + + + + + + + +
vo
θ

- - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Partikel positip tersebut mendapatkan percepatan a ke bawah, sehingga


mempunyai persamaan lintasan (lihat kembali gerak peluru di Fisika I)
x  v0 cos t vx  v0 cos
y  v0 sin  t 1/ 2 v y  v0 sin  
2at at

dimana qE
a m

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


TABUNG SINAR KATODA

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


CONTOH

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
CONTOH

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra


MEDAN LISTRIK
7. TORSI PADA DIPOL LISTRIK
DIPOL LISTRIK DI DALAM MEDAN LISTRIK
+q
2a
p

-q

Masing-masing muatan mendapat gaya sebesar F = qE


Resultan gaya besarnya nol, tetapi karena garis kerjannya tidak sama maka,
masing-masing gaya akan menimbulkan torsi terhadap titik O, yang besarnya :

1   2  qE a
sin 
  2qE
1  a2 sin
  pE sin
 px
E
Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra
Dengan adanya torsi tersebut, dipol listrik akan berputar sehingga momen
dipolnya (p) sejajar dengan medan listrik luar E

F F
p

-q +q

Fisika II – Program Studi Teknik Sipil – Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai