Medan Magnetik - 2

MEDAN MAGNET
Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

MEDAN MAGNET
Friedrich Gauss
(1777-1855)
Nicola Tesla
(1856-1943)
Michael Faraday
(1791-1867)
Hans Christian Oersted

(1777-1851)
Andre Marie Ampere

BAHAN MAGNETIK

PENERAPAN

APA YANG MENGHASILKAN MEDAN MAGNET
• Partikel elementer, seperti elektron, • Partikel bermuatan yang bergerak (arus
yang secara intrinsik menghasilkan listrik ) menghasilkan elektromagnet
medan magnetik di sekitarnya (orbital
dan spin elektron)  magnet
permanen

MEDAN MAGNET

MEDAN MAGNET

DEFINISI MEDAN LISTRIK
• Untuk mendefinisikan medan listrik, dilakukan dengan
menempatkan muatan uji qo di suatu titik dan mengukur gaya
listrik yang bekerja pada muatan uji tersebut.
• Selanjutnya didefinisikan F
qo E
F
E
qo

DEFINISI MEDAN MAGNETIK
Menempatkan muatan uji q di suatu titik (diam).
x x x x x x
 Ternyata tidak ada gaya pada muatan uji
x x x x x x tersebut.
x x x x x x
Memberikan kecepatan v pada muatan uji tersebut (bergerak).

x x x x x x x
F  Terdapat gaya pada muatan uji tersebut.
x x x x x x x
v  Arah gaya F tegak lurus dengan v.
x x x x x x x
 Arah gaya F tegak lurus dengan B
x x x x x x x

GAYA MAGNETIK
Besarnya gaya magnetik sebanding dengan besar v,
besarnya B dan besarnya q.
Besarnya gaya magnetik sebanding dengan sin θ, dimana

θ adalah sudut antara v dan B.
• Besarnya F = 0, bila θ = 0o
atau 180o .
• Dan bernilai maksimum pada
θ = 90o.

GAYA MAGNETIK
Gaya magnetik yang bekerja pada
partikel dengan muatan q adalah :
F  qvB sin 
F  qv  B
Arah gaya untuk muatan negatif

berlawanan dengan arah gaya
yang dihasilkan oleh muatan
positip bila digerakkan dalam
arah yang sama.

ARAH GAYA MAGNETIK

F

CONTOH
• Tentukan arah F pada partikel berikut :

USAHA OLEH GAYA MAGNETIK
• Arah gaya F selalu tegak lurus v, shg gaya tersebut merupakan gaya ke
samping, akibatnya usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut :
dW  F  ds
dW  F  v dt
dW  ( Fv cos 90o )dt
W 0
 Dari teorema usaha tenaga ΔK = W, bila W = 0, maka ΔK =
0. Artinya besar kecepatan partikel tidak berubah.

SATUAN MEDAN MAGNET
• Dalam sistem SI satuan dari medan magnet adalah : Tesla (T)
• Tesla = weber/m2 = N/A.m
• 1 T = 104 gauss (G)

GAYA MAGNETIK PADA KAWAT BERARUS
Apabila sebuah kawat dialiri arus I,

maka pembawa muatan (elektron)
bergerak dengan kecepatan drift vd.
Kawat terletak pada medan magnet B
yang tegak lurus dengan kawat, maka
elektron akan mendapat gaya :
F  qvB
Apabila kerapatan muatan bebas adalah n, maka jumlah elektron
bebas pada volume AL adalah n A L,
Sehingga total gaya yang diterima oleh seluruh elektron adalah :
F  (nAL) e vd B

Apabila arus dinyatakan :

nAevd  I
Maka gaya yang diterima oleh kawat sepanjang L adalah :
FI LB
F  I LB
Besar vektor L adalah panjang kawat, dan arah vektor L adalah

arah arus.
SIMULASI



Quick Quiz 29.4
The four wires shown below all carry the same current from point A
to point B through the same magnetic field. In all four parts of the
figure, the points A and B are 10 cm apart. Which of the following
ranks wires
according to the magnitude of
the magnetic force exerted on
them, from greatest to least?
(a) b, c, d
(b) a, c, b
(c) d, c, b
(d) c, a, b
(e) No force is exerted on
any of the wires.

Quick Quiz 29.5
A wire carries current in the plane of this paper toward

the top of the page. The wire experiences a magnetic
force toward the right edge of the page. The direction
of the magnetic field causing this force is
(a) in the plane of the page and toward the left edge
(b) in the plane of the page and toward the bottom
edge
(c) upward out of the page
(d) downward into the page

Untuk ruas kawat sepanjang ds yang

dialiri arus I, gaya yang ditimbulkan
adalah :
dl dF  I dL  B
Untuk kawat panjang dari a
sampai b,gaya yang ditimbulkan
adalah :
F  I   dL   B
 b
dl
 a 
F  I L' B
L’ adalah panjang garis lurus dari
a sampai b.

GAYA MAGNETIK PADA LOOP BERARUS
Apabila kawat membentuk loop,

maka
F  I   dL   B
 b
 a 
Karena
 dl  L '  0
Maka : F = 0.
dl Gaya magnetik pada loop berarus
yang terletak di medan magnet
adalah nol.

CONTOH : GAYA MAGNETIK PADA LOOP BERARUS
Sebuah loop kawat dibentuk atas

kawat setengah lingkaran dengan
jari-jari R dan kawat yang
membentuk diameter lingkaran
tersebut. Bila loop dialiri arus I dan
terletak di dalam medan magnet B
seperti gambar, berapakah gaya
pada loop tersebut.

CONTOH
Sebuah loop kawat berarus I

dengan lintasan abcda terletak
pada ruangan dengan medan
magnet B seperti gambar. Bila
panjang rusuk kubus a = 10 cm,
I = 10 A dan B = 0,5 T, hitung
besar dan arah gaya pada
masing-masing ruas.

TORSI PADA LOOP BERARUS.
Gambar menunjukkan loop

berarus dalam medan
magnet.
Gaya resultan pada loop
adalah nol.
Tetapi pada dua ruas
terdapat gaya yang garis
kerjanya tidak sama.
Dua gaya tersebut akan menimbulkan torsi pada loop,
sehingga loop akan berotasi.

TORSI PADA LOOP BERARUS
Perhatikan loop kawat
berarus sebidang dengan
medan magnet. Pada ruas
(1) dan ruas (3) gaya yang
bekerja pada ruas tersebut
adalah nol (mengapa?).
Sementara gaya pada ruas
(2) dan (4) bekerja gaya :
F2 = F4 = I a B

Arah F2 dan F4 saling

berlawanan tetapi tidak
satu garis kerja.
Akibatnya menimbulkan
torsi pada loop tersebut.
Torsi pada loop tersebut
adalah :

Bagaimana bila loop

tersebut membentuk sudut
terhadap B.
Torsi pada loop tersebut

adalah :
SIMULASI

MOMEN DIPOL MAGNETIK
Momen dipol magnetik didefinisikan
Arah luasan loop seperti gambar.

Sehingga torsi dapat dinyatakan
dalam bentuk :

Quick Quiz 29.6
Rank the magnitudes of the torques acting on the rectangular loops
shown in the figure below, from highest to lowest. (All the loops are
identical and carry the same current.)
(a) a, b, c (b) b, c, a (c) c, b, a
(d) a, c, b. (e) All loops experience zero torque.

Quick Quiz 29.7
Rank the magnitudes of the net forces acting on the rectangular loops
shown in this figure, from highest to lowest. (All the loops are identical
and carry the same current.)
(a) a, b, c (b) b, c, a (c) c, b, a
(d) b, a, c (e) All loops experience zero net force.

CONTOH
Urutkan dari yang mempunyai torsi terbesar, bila

loopnya sama dan dialiri arus yang sama juga.

CONTOH
Loop kawat persegi panjang

dengan ukuran 0,3 m x 0,4 m
ditegakkan seperti gambar,
membentuk sudut 30o
terhadap sumbu x. Pada
ruangan tersebut terdapat
medan magnet B = 0,5 tesla
dalam arah sejajar sumbu x.
a. Hitung gaya pada masing-
masing ruas
b. Hitung torsi pada loop.

GALVANOMETER
Bila arus konstan mengalir pada

kumparan maka akan muncul torsi
yang akan memutar jarum. Torsi ini
akan dilawan oleh torsi pegas yang
mengakibatkan simpangan jarum
mencapai keseimbangan pada
skala tertentu.
GERAK PARTIKEL BERMUATAN DALAM MEDAN MAGNET
Arah gaya selalu tegak lurus dengan

kecepatan. Untuk besar v konstan, maka
besar F juga konstan, sehingga lintasannya
berupa lingkaran.
Gaya kedalam yang merupakan gaya
centripetal adalah :
R mv 2
F  qvB 
R
F  mac
mv 2
qvB 
R
Jari-jari lintasan partikel bermuatan :
mv
R
qB

GERAK PARTIKEL BERMUATAN DALAM MEDAN MAGNET
Kecepatan sudut pertikel

bermuatan tersebut adalah :
v qB
 
r m
Periode gerak melingkar dari
pertikel bermuatan tersebut
2 r 2 2 m
T  
v  qB

BAGAIMANA BILA ARAH KECEPATAN V TIDAK TEGAK LURUS DENGAN ARAH B ?
F  ma
v2
qvB sin   ma  m
R
v2 mv
qvB sin   m  R 
R qB sin 
2R 2mv 2m 1 qB sin 
T   ;f  
v qB sin v qB sin  T 2m

CONTOH
Sebuah proton mempunyai energi kinetik 5 MeV bergerak dalam

arah sumbu x dan memasuki medan magnetk B = 0,05T yang
arahnya keluar bidang. Bila ruang dengan medan magnet
tersebut sepanjang 1 m, hitung :
a. Kecepatan proton saat masuk medan B.
b. Sudut setelah proton keluar dari medan B

PENYELEKSI KECEPATAN
Gaya oleh medan listrik :FE  qE

Gaya oleh medan magnet : FB  qvB
Supaya partikel bergerak lurus, gaya resultan yang bekerja padanya
haruslah nol F F E B
qE  qvB E
Jadi kecepatan partikel yang lintasannya lurus: v
B
SPEKTROMETER MASSA
Partikel setelah
melewati penyeleksi
kecepatan, memasuki
ruangan dengan
medan magnet Bo,
maka partikel
membentuk lintasan
melingkar dengan jari-
jari r : mv
r
qBo
Maka massa partikel dapat ditentukan dari jari jari lintasannya :
qBo
m r
v

SPEKTROMETER MASSA

Quick Quiz 29.10a
Three types of particles enter a mass spectrometer like the one shown in
your book as Figure 29.24. The figure below shows where the particles
strike the detector array. Rank the particles that arrive at a, b, and c by
speed.
(a) a, b, c (b) b, c, a
(c) c, b, a (d) All their speeds are equal.

Quick Quiz 29.10b
Rank the particles that arrive at a, b, and c by m/q ratio.
(a) a, b, c (b) b, c, a
(c) c, b, a (d) All their m/q ratios are equal.

CONTOH
Sebuah ion meningalkan
sumber S yang beda
potensialnya 1000 V dan
masuk ke ruang dengan
medan magnet B = 80
mT. Bila muatan ion
q = 1,6 x 10-19 C dan
menumbuk detektor pada
jarak x = 1,6254 m,
berapkah massa partikel
tersebut.

TABUNG SINAR KATODA

ELECTROMAGNETIC GUN
• COIL GUN
• RAIL GUN

ELECTROMAGNETIC GUN
• RAIL GUN

RAIL GUN
• Adalah senapan yang mengonversikan tenaga elektromagnetik
menjadi tenaga kinetik proyektil.

BAHAN PUSTAKA
1. Physics for Scientists and Engineering 6th Edition,
Raymond A. Serway, John W. Jewett, Bab 29, halaman
894 - 917
2. Fundamental of Physics Extended, 8th Edition, David
Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker, Rensselar
Polytechnic Institute. Bab 29, halaman : 917 - 925

BAHAN RESPONSI
1. Physics for Scientists and Engineering 6th Edition,
Raymond A. Serway, John W. Jewett, Bab 29, halaman
917 - 925
No : 1, 9, 13, 22, 23, 24, 42, 55, 63, 64, 69

Quick Quiz 29.1
Answer: (c). The magnetic force exerted by a magnetic field on a charge

is proportional to the charge’s velocity relative to the field. If the charge is
stationary, as in this situation, there is no magnetic force.

Quick Quiz 29.2
Answer: (b). The maximum value of sin θ occurs for θ = 90°.

Quick Quiz 29.3
Answer: (e). The right-hand rule gives the direction. Be sure to account
for the negative charge on the electron.

Quick Quiz 29.4
Answer: (a). (a), (b) = (c), (d). The magnitude of the force depends on the
value of sin θ. The maximum force occurs when the wire is perpendicular
to the field (a), and there is zero force when the wire is parallel (d).
Choices (b) and (c) represent the same force because Case 1 tells us
that a straight wire between A and B will have the same force on it as the
curved wire.

Quick Quiz 29.5
Answer: (c). Use the right-hand rule to determine the direction of the
magnetic field.

Quick Quiz 29.6
Answer: (c). Because all loops enclose the same area and carry the
same current, the magnitude of μ is the same for all. For part (c) in the
image, μ points upward and is perpendicular to the magnetic field and τ =
μB, the maximum torque possible. For the loop in (a), μ points along the
direction of B and the torque is zero. For (b), the torque is intermediate
between zero and the maximum value.

Quick Quiz 29.7
Answer: (e). Because the magnetic field is uniform, there is zero net force
on all three loops.

Quick Quiz 29.8
Answer: (b). The magnetic force on the particle increases in proportion to

v, but the centripetal acceleration increases according to the square of v.
The result is a larger radius, as we can see from Equation 29.13.

Quick Quiz 29.9
Answer: (a). The magnetic force on the particle increases in proportion to

B. The result is a smaller radius, as we can see from Equation 29.13.

Quick Quiz 29.10a
Answer: (d). The velocity selector ensures that all three types of particles
have the same speed.

Quick Quiz 29.10b
Answer: (c). We cannot determine individual masses or charges, but we

can rank the particles by m/q ratio. Equation 29.18 indicates that those
particles traveling through the circle of greatest radius have the greatest
m/q ratio.


Medan Magnetik - 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Medan Magnetik - 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MEDAN MAGNET

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Hans Christian Oersted

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Memberikan kecepatan v pada muatan uji tersebut (bergerak).

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Besarnya gaya magnetik sebanding dengan sin θ, dimana

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Arah gaya untuk muatan negatif

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Apabila sebuah kawat dialiri arus I,

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Apabila arus dinyatakan :

Besar vektor L adalah panjang kawat, dan arah vektor L adalah

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

A wire carries current in the plane of this paper toward

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Untuk ruas kawat sepanjang ds yang

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Apabila kawat membentuk loop,

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Sebuah loop kawat dibentuk atas

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Sebuah loop kawat berarus I

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Gambar menunjukkan loop

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Arah F2 dan F4 saling

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Bagaimana bila loop

Torsi pada loop tersebut

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Momen dipol magnetik didefinisikan

Arah luasan loop seperti gambar.

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Urutkan dari yang mempunyai torsi terbesar, bila

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Loop kawat persegi panjang

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Bila arus konstan mengalir pada

Arah gaya selalu tegak lurus dengan

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Kecepatan sudut pertikel

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Heri Saptono – Jurusan Teknik Elektro – Universitas Kristen Petra

Sebuah proton mempunyai energi kinetik 5 MeV bergerak dalam