Anda di halaman 1dari 33

Sistem Pakar Diagnosa Awal

Penyakit Gigi Menggunakan


Metode Certainty Factor
(STUDI KASUS : PRAKTEK DRG. DEDE ROHIMAH KOTA
BANJAR)

Salsabila Azzahra
432007006170168
Halo,
perkenalkan...
Nama saya Salsabila Azzahra, mahasiswa
Tingkat 4 STMIK Taskmalaya, alamat
rumah di Jl. Husein Kartasasmita RT 05
RW 03 Desa Neglasari Kota Banjar.
Agenda Pembahasan
01 03 05
PENDAHULUAN ANALISIS DAN PENUTUP
Latar belakang, Identifikasi
PEMBAHASAN
Analisis Prosedur, Analisis Dokumen, Basis Kesimpulan dan Saran
Masalah, Batasan Masalah, Maksud Pengetahuan, Perhitungan Nilai CF Rule, Contoh
dan Tujuan Perhitungan Manual Certainty Factor

02 04
METODE DEMO APLIKASI
PENELITIAN
Sumber Data, Teknik Pengumpulan
Data, Metode Pengembangan
Sistem, Kerangka Berpikir
Tempat Penelitian

Tempat praktek dokter gigi terletak


di dekat RS Asih, Jl. Pahlawan
No.98-100, Muktisari, Langensari,
Kota Banjar, Jawa Barat 46343.
Praktek dokter ini sudah berjalan
sejak 2 tahun yang lalu tepatnya
bulan November Tahun 2019.
PENDAHULU
AN
Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan
Masalah, Maksud dan Tujuan.
Latar Belakang
Gigi merupakan organ yang sangat penting dan sangat vital keberadaannya, serta merupakan salah satu organ yang
berperan dalam proses pencernaan. Kerusakan gigi dapat menyebabkan banyak penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini
disebabkan mudahnya penyebaran bakteri, kotoran yang dapat mengikis mulut dan gigi. Penyakit gigi merupakan masalah
yang sering dikeluhkan oleh masyarakat, seseorang yang terserang penyakit gigi jika tidak diobati maka akan berpengaruh
kepada kesehatan fisik lainnya, ini akan membuat tubuh tidak dapat bekerja secara optimal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari website resmi KEMENKES (Kementerian Kesehatan) yang dipublikasikan pada
Hari Senin, 09 Maret 2020 bahwa sesuai The Global Burden of Disease Study 2016 masalah kesehatan gigi dan mulut
khususnya karies gigi merupakan penyakit yang dialami hampir dari setengah populasi penduduk dunia (3,58 miliar jiwa).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia
adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk
Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.
Peneliti melakukan penelitian terkait sistem pakar untuk melakukan diagnosa awal penyakit gigi menggunakan metode
Certainty Factor karena metode ini dapat dipakai untuk mengukur ada tidaknya hal-hal tertentu atau tidak pasti dalam
diagnosis suatu penyakit yang akan disajikan beberapa pertanyaan seputar gejala yang dialami, kemudian sistem akan
menampilkan hasilnya dalam bentuk persentase.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana membangun suatu aplikasi pakar untuk membantu pakar dalam
mendiagnosa penyakit gigi berdasarkan keluhan pasien.

2. Bagaimana sistem dapat mendiagnosa penyakit sesuai dengan gejala yang


diderita oleh pasien.
Batasan Masalah
• Sistem pakar ini mengenai diagnosa seputar gejala-gejala penyakit gigi.
• Informasi sistem berupa persentase hasil konsultasi pasien.
• Metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan dalam menentukan
hasil diagnosa adalah metode certainty factor.
• Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database
MySQL.
• Sumber data mengenai penyakit gigi hanya terfokus pada 1 pakar saja.
Maksud & Tujuan

Maksud Tujuan

• Memberikan suatu solusi alternatif dalam mendiagnosa penyakit


Maksud dari penelitian ini adalah berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkan dengan bantuan
membuat sistem pakar menggunakan aplikasi komputer.
metode certainty factor untuk diagnosa • Membantu pakar dalam melakukan diagnosa awal penyakit gigi
awal penyakit gigi. sebelum dimulainya pemeriksaan.
• Menerapkan metode Certainty Factor untuk mendiagnosa awal
penyakit gigi.
• Mengetahui hasil diagnosa awal penyakit gigi menggunakan
metode Certainty Factor.
Sistem
Pakar Certainty Factor
Menurut (Giarratano, J , & Filey 2005), Sistem
Pakar adalah salah satu cabang kecerdasan buatan
yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan Menurut David McAllister, certainty factor
khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk adalah suatu metode untuk membuktikan
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Komponen apakah suatu fakta itu pasti ataukah tidak
Sistem Pakar : pasti yang berbentuk metric yang biasanya
1. Akuisi pengetahuan (Mengumpulkan digunakan dalam sistem pakar. Metode ini
Pengetahuan). sangat cocok untuk sistem pakar yang
2. Representasi pengetahuan (Menyimpan mendiagnosa sesuatu yang belum pasti.
Pengetahuan ke dalam komputer)
3. Inferensi pengetahuan (melakukan inferensi
berdasarkan pengetahuan)
4. Pemindahan pengetahuan (Memindahkan
pengetahuan dengan konsultasi)
METODE
PENELITIAN
Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Metode
Pengembangan Sistem, Kerangka Berpikir
Metode Deskriptif Pendekatan Kualitatif

Metode Deskriptif ?
Metode penelitian deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui gambaran,
keadaan, suatu hal dengan cara mendeskripsikannya sedetail mungkin berdasarkan fakta
yang ada.

Kualitatif ?
Penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.
Data Primer Data Sekunder
sumber data yang didapatkan melalui orang
Data primer didapatkan dari pakar secara ketiga atau dengan cara tidak langsung bisa
langsung melalui wawancara dan observasi. melalui informasi yang sudah ada, melalui
Contohnya : catatan, buku maupun arsip lainnya yang
• Data Gejala sudah ada dan bisa dinikmati khalayak
• Data Penyakit umum. Contohnya :
• Data Nilai MB • Referensi Jurnal
• Data statistik penyakit gigi di Indonesia
• Pengaruh kerusakan gigi terhadap kesehatan
Teknik Pengumpulan Data

Observasi Wawancara Studi Literature


Melakukan pengamatan secara Mengumpulkan data langsung dari Mengumpulkan data-data berupa
langsung proses konsultasi pasien di hasil tanya jawab dengan pakar untuk literature.
tempat Praktek pakar. kebutuhan penelitian.
Metode Pengembangan Sistem

Analisis

Waterfal Perancangan

l
Metode waterfall adalah salah satu jenis model pengembangan aplikasi Pengkodean
yang mana menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk
model pengembangannya, dapat dianalogikan seperti air terjun, dimana
setiap tahap dikerjakan secara berurutan mulai dari atas hingga kebawah
Pengujian
Kerangka Berfikir
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
Analisis Prosedure, Analisis Dokumen, Basis Pengetahuan,
Perhitungan Certainty Factor
Mulai

Menampilkan
Gejala

Analisis Prosedur
Memilih
Penulis menggambarkan prosedur dalam mendiagnosis Gejala
penyakit gigi menggunakan flowchart. Flowchart untuk
prosedur diagnosa awal penyakit gigi bisa dilihat pada gambar
berikut :
Diagnosa
Penyakit

Selesai

Gambar Flowchart Analisis Prosedur


Analisis Dokumen

Analisis Dokumen Input Analisis Dokumen Proses Analisis Dokumen


Output
Input yang dibutuhkan oleh pakar adalah Analisis input yang berupa keluhan atau menganalisis hasil tersebut dan diinformasikan
keluhan atau gejala yang dialami oleh gejala yang dialami pasien dengan berdasarkan data yang didapatkan berupa hasil
pasien untuk menentukan jenis penyakit. melakukan pencocokan gejala yang dialami persentase penyakit yang ditampilkan oleh
dengan penyakit. sistem.
Basis Pengetahuan
Kode Kode Kode
No Nama Penyakit No. Keterangan Gejala Gejala No. Keterangan Gejala Gejala
Penyakit
1 Abses Apikal P1 1 Akar gusi yang terlihat G1 14 Kesulitan menelan G14
2 Abses Gingiva P2 2 Bau mulut tak sedap G2 15 Lemah dan lesu G15
3 Gigi Berlubang P3 3 Bercak hitam atau coklat di parit gigi G3 16 Migrain atau sakit kepala G16
4 Gingivitis P4 4 Demam G4 17 Ngilu hilang cepat G17
5 Impaksi Gigi P5 5 Gigi berdarah G5 Ngilu saat mengkonsumsi makanan
18 dan minuman dingin G18
6 Gigi berlubang G6
6 Ludwig Angina P6
7 Gigi goyang G7 19 Penurunan gusi G19
7 Periodontitis P7
8 Gigi tumbuh tidak sesuai posisi normal G8 20 Rasa sakit dibawah lidah G20
8 Pulpitis Irreversibel P8
9 Gusi bengkak G9 21 Sakit berdenyut G21
9 Resesi Gusi P9
10 Gusi berdarah G10 22 Sakit pada gigi G22
11 Gusi berwarna merah G11 23 Sakit saat mengunyah G23
Gambar 2. Data Penyakit
12 Karang gigi banyak sampai akar G12 24 Sesak nafas G24
13 Keluar nanah dari benjolan pada gusi G13 Terdapat bisul pada gusi sekitar
25 akar gigi G25

26 Terdapat karang gigi G26

Gambar 3. Data Gejala


Kode P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
G1 0.8

G2 0.6 0.4

G3 0.8

G4 0.8

G5 0.8

G6 0.8 1 0.8

Tabel Keputusan Gejala G7 0.4 0.8

G8 0.8

G9 0.6 0.8 1 0.8

G10 0.8 0.8

G11 1

G12 0.6

G13 1
Kode P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

G14 0.6

G15 0.6

G16 1

G17 0.4 0.8

G18 0.8 0.8

G19 1

Tabel Keputusan Gejala G20 0.8

G21 0.8 0.6

G22 0.8 1 0.8

G23 0.8 0.8

G24 1

G25 1

G26 0.8 0.6


Tabel Nilai Uncertainty Term

Keterangan Nilai
Sangat Yakin 1
Bobot nilai disamping merupakan nilai dari seorang pakar dari
suatu penyakit yang dipengaruhi oleh setiap gejala atau juga Yakin 0.8
kemungkinan suatu gejala tersebut mempengaruhi suatu Cukup Yakin 0.6
penyakit. Sedikit Yakin 0.4
Tidak Tahu 0.2
Tidak 0
Perhitungan Nilai CF
Rule

Berikut contoh perhitungan kombinasi CFgejala


Teknik Inferensi : Forward Chaining pada setiap hipotesa/penyakit untuk mendapatkan
Kaidah IF AND THEN CFrule, misalnya pada penyakit Abses Apikal(P1)
Rumus : adalah sebagai berikut :
CFkombinasi (CF1,CF2) =(CF1+CF2)*(1-CF1) ->
CFold (CF1,CF2) = (0.8+0.6) * (1-0.8) = 0.28
CFkombinasi (CFold,CF3) = (CFold+CF3) * (1- (CFold,CF3) = (0.28+0.8) * (1-0.28) = 0.78
CFold) .. sampai CFn (CFold,CF4) = (0.78+1) * (1-0.78) = 0.40
Maka nilai CFn/ CF yang terakhir yang dijadikan
sebagai CFrule pada suatu hipotesa/penyakitnya.
Tabel Rule
Aturan (Rule) Kaidah CFrule
Rule 1 IF G6 AND G9 AND G23 AND G25 THEN P1 0.40
Rule 2 IF G7 AND G9 AND G13 AND G22 THEN P2 0.66
Rule 3 IF G3 AND G6 AND G17 AND G18 AND 21 AND 22 THEN P3 0.75
Rule 4 IF G2 AND G10 AND G11 AND G26 THEN P4 0.47
Rule 5 IF G8 AND G16 AND G22 AND G26 THEN P5 0.35
Rule 6 IF G4 AND G14 AND G15 AND G20 AND G24 THEN P6 0.72
Rule 7 IF G7 AND G9 AND G10 AND G12 AND G23 THEN P7 0.75
Rule 8 IF G2 AND G6 AND G17 AND G18 THEN P8 0.70
Rule 9 IF G1 AND G5 AND G9 AND G19 AND G21 THEN P9 0.59
Perhitungan Manual Certainty Factor
Rumus :
CF[H, E] = min { CF[E1] | CF[E1] | CF[En] } * CF[Rule]

Keterangan :
CF[H, E] = cf dari hipotesis yang dipengaruhi evidence Pasien A
CF[E] = besar CF dari evidence
Dari pilihan dan nilai gejala pasien A pada tabel
CF[Rule] = besar CF dari pakar
ditemukan bahwa gejala-gejala tersebut terdapat
Pasien Fakta/Gejala Bobot pada rule 8, maka :
Pasien A G2 (Bau mulut tak sedap) 0.8 Rule 8 : IF G2 AND G6 AND G17 AND G18 THEN
G6 (Gigi berlubang) 0.8 P8
G18 (Ngilu saat mengkonsumsi makanan Rumus :
dan minuman dingin) 1 CF[H, E] = Min ( CF[E1] | CF[E2] | CF[En] ) *
G21 (Sakit berdenyut) 0.8 CF[Rule]
CF[H, E] = Min (G2|G6|G18) * 0.70
G22 (Sakit saat mengunyah) 1
CF[H, E] = Min (0.8|0.8|1) * 0.70
Pasien B G4 (Demam) 1 CF[H, E] = 0.8 * 0.70 = 0.56
G7 (Gigi goyang) 0.6
G18 (Ngilu saat mengkonsumsi makanan
atau minuman dingin) 0.8

G24 (Sesak nafas) 0.8


Pasien Fakta/Gejala Bobot
Pasien A G2 (Bau mulut tak sedap) 0.8 Dari pilihan dan nilai gejala pasien B pada tabel
G6 (Gigi berlubang) 0.8 ditemukan bahwa gejala-gejala tersebut semuanya
G18 (Ngilu saat mengkonsumsi makanan terdapat pada rule 6, maka :
1
dan minuman dingin) Rule 6 : IF G4 AND G14 AND G15 AND G20 AND
G21 (Sakit berdenyut) 0.8 G24 THEN P6
G22 (Sakit saat mengunyah) 1 Rumus :
Pasien B G4 (Demam) 1 CF[H, E] = Min ( CF[E1] | CF[E2] | CF[En] ) *
G7 (Gigi goyang) 0.6
CF[Rule]
CF[H, E] = Min (G4|G24) * 0.72
G18 (Ngilu saat mengkonsumsi makanan
0.8 CF[H, E] = Min (1|0.8) * 0.72
atau minuman dingin)
G24 (Sesak nafas) 0.8 CF[H, E] = 0.8 * 0.72 = 0.58
Hasil :
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Certainty Factor, maka diperoleh
informasi baru penyakit yang diderita oleh kedua pasien seperti pada Tabel berikut.

No Pasien Hasil Diagnosa Nilai CF


1 Pasien A Pulpitis Irreversibel 56%
2 Pasien B Ludwig Angina 58%
DEMO APLIKASI
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Gigi
menggunakan Metode Certainty Factor terdapat beberapa kesimpulan diantaranya sebagai
berikut:
1. Aplikasi Pakar ini dapat menghasilkan diagnosa untuk membantu pakar dalam
mendiagnosa penyakit gigi berdasarkan keluhan pasien dengan memberikan jawaban
terbaik dan saran pengobatannya.
2. Berdasarkan hasil pengujian, sistem mampu melakukan diagnosa terhadap penyakit gigi
sesuai dengan gejala - gejala yang diderita oleh pasien.
3. Hasil diagnosa sistem ini memberikan jawaban dengan nilai persentase yang lebih tinggi
dari penyakit lainnya, sistem ini juga memberikan kemungkinan penyakit lain yang
didalamnya memiliki gejala yang sama.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran yang dapat
dilakukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya, diantaranya sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
dalam ruang lingkup permasalahan yang sama.
2. Melakukan pengembangan dengan menambah jumlah data gejala dan penyakit serta
nilai bobot yang lebih akurat atau dilandasi oleh sumber yang terpercaya seperti buku
dan literatur lainnya yang digunakan agar meningkatkan unjuk kerja sistem.
3. Sistem yang bisa dikonsumsi oleh publik dengan bahan pertimbangan dan
pengembangan menggunakan pemanfaatan media internet atau sistem yang berbasis
web online, sehingga memiliki manfaat yang lebih tinggi bagi masyarakat.
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai