1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pakar ini dirancang untuk
menirukan keahlian seorang pakar dalam
menjawab pertanyaan dan menyelesaikan
suatu permasalahan baik di bidang kesehatan
atau kedokteran, bisnis, ekonomi dan
sebagainya. Salah satu masalah di dalam
dunia medis atau kedokteran adalah adanya
ketidak seimbangan antara pasien dan
dokter. Selain itu, sebagian besar dari
masyarakat tidak terlatih secara medis
sehingga apabila mengalami gejala penyakit
yang diderita belum tentu dapat memahami
cara-cara
penanggulangannya.
Sangat
disayangkan sebenarnya gejala-gejala awal
yang bisa ditangani lebih awal menjadi
penyakit yang serius akibat kurangnya
pengetahuan.
Oleh karena itu, di dunia kedokteran
sudah banyak bermunculan aplikasi sistem
pakar. Dengan adanya sistem pakar ini,
orang awam mampu mendeteksi adanya
penyakit pada dirinya berdasarkan gejalagejala yang dirasakan oleh orang tersebut
dengan menjawab pertanyaan pada aplikasi
seperti halnya berkonsultasi ke dokter.
Dengan demikian, orang awam pun dapat
mendeteksi
penyakit
beserta
solusi
pengobatannya sejak dini sehingga bisa
dilakukan penanganan segera, bahkan dapat
dilakukan upaya pencegahan terhadap
penyakit
tertentu.
Jadi,
dengan
pengembangan sistem pakar, diharapkan
orang awam pun dapat menyelesaikan
masalah yang cukup rumit yang sebenarnya
hanya dapat diselesaikan dengan bantuan
para ahli.
B. Tujuan Dan Manfaat Penenelitian
Tujuan dari pembuatan sistem pakar
ini adalah untuk dapat mendiagnosa
penyakit mata pada manusia menggunakan
rekayasa sistem pakar (expert system). Agar
setiap penderita penyakit mata dapat dengan
mudah dan cepat mengetahui jenis penyakit
mata tanpa harus ke dokter terlebih dahulu..
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan
dalam penulisan skripsi ini meliputi :
a. Pengumpulan Data
b. Browsing
c. Desain aplikasi
d. Implementasi
e. Uji coba program aplikasi
D. Batasan Masalah
Aplikasi ini membahas penyakit
mata pada manusia yaitu :
a. Tatacara mengenali penyakit yang
sedang dialami.
b. Penjelasan mengenai penyakit mata
yang diderita berdasarkan gejala-gejala
yang dialami.
c.
d.
e.
2. LANDASAN TEORI
A. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sebuah perangkat
lunak komputer yang memiliki basis
pengetahuan untuk domain tertentu dan
menggunakan
penalaran
inferensi
menyerupai
seorang
pakar
dalam
memecahkan masalah.
a. Perbandingan Antara Pakar dan
Sistem Pakar
Perbedaan antara pakar dan sistem
pakar dapat digambarkan ke dalam tabel
berikut :
Faktor
Pakar
Ketersediaan
Waktu
Hari kerja
Letak
Tertentu
Keamanan
Tidak
tergantikan
Ya
Relatif
Relatif
Tinggi
Dapat habis
Performa
Kecepatan
Biaya
Sistem
pakar
24
jam/setiap
saat
Dimana
saja
Tergantika
n
Tidak
Konsisten
Konsisten
Terjangkau
B. Milestone
Berikut adalah milestone dari
proyek pengembangan aplikasi sistem pakar
penyakit mata:
a) Penandatanganan project charter
b) Penyetujuan proyek
c) Penyelesaian pengembangan aplikasi
d) Penyelesaian inisiasi
e) Penyelesaian analisa
f) Penyelesaian implementasi
g) Penyelesaian perancangan aplikasi
h) Closing
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table
dibawah ini.
No
Milestone
Finish
1
Penandatanganan
18/03/20
project charter
13
2
Penyetujuan
23/03/20
proyek
13
3
Proyek
10/07/20
pengembangan
13
aplikasi
4
Penyelesaian
22/04/20
Inisiasi
13
5
Penyelesaian
30/04/20
analisa
13
6
Penyelesaian
18/06/20
implementasi
13
7
Penyelesaian
14/05/20
perancangan
13
aplikasi
8
Closing
10/07/20
13
Milestone
C.
Jadwal Proyek
Jadwal proyek 1.
work breakdown structure
Daftar Penyakit
Keputusan
Data Login
: Penyakit
Data Penyakit
Data Gejala
Data Relasi
Tidak
G011
G005
Tidak
Ya
G012
Tidak
Ya
Ya
Tidak
G014
G018
G022 G023
Tidak Ya
Ya
G006
G015
G017 G019
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
G009
G016
P006
G007 Ya
P004
P007
Ya
Ya
G010
G008 Ya
P005
P001
G033
Tidak
Ya
G024
Ya
G021
G013
Ya
Tidak
G028
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
G004
Ya
Ya
G027
Ya
G020
Ya
Ya
diagram konteks
Tidak
Tidak
G003
b. Table Keputusan
G001
G002
Ya
Pakar
Ya
Ya
G025
Ya
G029
Ya
G030
Ya
G026
P011
P008 P009
G031
G032
Ya
P012
Ya
G036
P003
P002
pohon keputusan
Tidak
G039
Ya
G040
P013
Ya
P010
Ya
G038
Ya
P000
G035
Ya
Ya
G037
G034
Ya
Ya
P014
d. Mesin Intefensi
Mesin inferensi untuk program
sistem pakar penyakit mata merupakan
sturktur If Then. Metode yang digunakan
adalah metode deduksi (forward chaining)
dimana program mengambil kesimpulan dari
jawaban user, yaitu Ya atau Tidak atas
pertanyaan yang diberikan. Adapun aturan If
then pada sistem ini adalah:
a. Rule (aturan) IF-THEN
Rule (aturan) pada sistem pakar
untuk mendiagnosa penyakit mata dibagi
berdasarkan banyaknya gejala. Adapun
aturan-aturannya adalah :
Rule (Aturan) IF-THEN
Rule 1
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Mata merah AND
Iritasi Mata AND
Tampak Noda-noda yang mengambang
didepan mata
THEN Penyakit Uveitis.
Rule 2
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Mata merah AND
Iritasi Mata AND
Kelopak mata tampak berminyak AND
Kerontokan bulu mata AND
Bulu mata berkerak saat bangun tidur.
THEN Penyakit Blefaritis.
Rule 3
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Mata merah AND
Iritasi Mata AND
Nyeri dalam beberapa hari kemudian
gejala tersebut menghilang AND
meninggalkan pembekakan tanpa rasa
nyeri
THEN Penyakit Kalazion.
Rule 4
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Mata merah AND
nyeri saat ditekan dan makin nyeri saat
menundukAND
bintik
berwarna
keputihan
atau
kekuningan
THEN Penyakit Hodeolum.
Rule 5
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Rasa mengganjal pada kelopak mata
AND
Rasa terbakar pada mata AND
Mata terasa ngeres "tercakar" AND
Terbentuk keropeng pada kelopak mata
ketika bangun tidur
THEN Penyakit Konjungtivis.
Rule 6
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Rasa mengganjal pada kelopak mata
AND
Terdapat bercak putih dikornea
THEN
Penyakit Ulkus Kornea
Mikrobial.
Rule 7
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Memerlukan pencayahan yang terang
untuk membanca AND
Lapang pandangan tampk keruh
THEN Penyakit Katarak.
Rule 8
If Mata terasa nyeri AND
Penglihatan tidak jelas "tampak buram"
AND
Tidak ada reflex terhadap cahaya AND
Mual, muntah, berkeringat
THEN Penyakit Glukoma.
Rule 9
If Mata terasa nyeri AND
Penglihatan tidak jelas "tampak buram"
AND
Kornea tampak menebal dan berawan
THEN Penyakit Distrofi kornea.
Rule 10
If Mata terasa nyeri AND
Kilatan cahaya AND
tampak benda melayang-layang didepan
mata AND
Ada semacam tirai tipis berbentuk
parabola
Kd_penyakit
Kd_penyakit
Kd_gejala
Nm_penyakit
Relasi
Penyakit
N
Gejala
Definisi
1
Nm_gejala
Solusi
Kd_penyakit
Isi
Id
Id
Nama
Kelamin
Alamat
1
Analisa_Hasil
Pekerjaan
Kd_penyakit
Noip
Tanggal
ERD
D. Algoritma
Suatu kaidah dapat disusun jika
pengetahuan dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu bagian fakta dan bagian
kesimpulan. Dalam hal ini, akan dijelaskan
bagaimana aliran proses jika menggunakan
metode forward chaining yang dapat dilihat
pada flowchart di bawah ini:
START
Ya
Data Pasien, Nama,
Kelamin, Alamat,
Pekerjaan
Ya
Ya
Diagnosa Penyakit Mata
Ya
Ya
Tidak
Analisa
Ya
Data Hasil
Konsultasi
END
5. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang telah
dibahas dan diselesaikan melalui laporan ini,
maka terdapat beberapa kesimpulan:
a. Metode Sistem Pakar (expert system)
yang dibuat dengan proses penelusuran
fordward chaining untuk mengenali
jenis penyakit mata pada manusia.
b. Hasil yang diberikan berupa penyakit
yang diderita berdasar gejala-gejala
yang
dialami,
pencegahan dan
pengobatan dari penyakit terdeteksi.
c. Dengan adanya aplikasi sistem pakar
untuk mendeteksi penyakit mata ini,
diharapkan masyarakat awam dapat
memperoleh
informasi
mengenai
penyakit mata berdasar gejala-gejala
yang dialami.
d. Materi yang dimuat dalam program ini
masih kurang mewakili kepakaran
dalam hal penyakit mata secara
menyeluruh,
karena
jenis-jenis
penyakit mata dalam program ini hanya
sebagian.
e. Sistem hanya dapat mengenali dan
mendiagnosa jenis penyakit mata yang
ada dalam tabel kebenaran penyakit.
f.
Sistem hanya dapat mendiagnosa satu
pasien dalam melakukan konsultasi,
dan dapat
mengulangi kembali
konsultasi.
B. Saran
Setelah mengembangkan sistem pakar
ini, ada beberapa saran yang harus
wiwit,
PHP
Undercover
S,
Artificial
Intellegence
(Teknik
Aplikasinya).
Yogyakarta:
dan
Ir.
Basis
Data.
Bandung:
Informatika 1999.
http://archive.bisnis.com/articles/penyakitmata-dokter-minim-and-sistem-pengobatanbelum-terorganisir
http://www.neraca.co.id/harian/article/24657
/Jumlah.Penderita.Penyakit.Mata.Cukup.Tin
ggi#.UV9IcVJCXM