Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT

MATA DENGAN METODE FORWARD CHAINING


Nalarati
Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG
Jl. Jend. Sudirman Lama Pangkalpinang Kepuluan Babel
Email : rati3yie402@yahoo.com
ABSTRACTION
Eye disease diagnosis expert system uses a forward chaining method aims at tracing the symptoms
that appear in the form of questions to diagnose the disease with a WEB-based software. Expert
system software can recognize the type of eye disease after consultation by answering some of the
questions are displayed by the application of expert system and can infer the type of eye disease
who suffered by patients. Data disease known to customize rules (the rules) as well as the decision
tree that was created to be able to match the symptoms of eye diseases and illnesses of the
patients. The making of this expert system using PHP programming and MySQL as the database.
Statistical methods used were forward chaining, the inference is a method of reasoning that doing
a problem to a solution.
Keyword: application, diagnosis expert system for eye diseases, forward chaining, php and mysql

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pakar ini dirancang untuk
menirukan keahlian seorang pakar dalam
menjawab pertanyaan dan menyelesaikan
suatu permasalahan baik di bidang kesehatan
atau kedokteran, bisnis, ekonomi dan
sebagainya. Salah satu masalah di dalam
dunia medis atau kedokteran adalah adanya
ketidak seimbangan antara pasien dan
dokter. Selain itu, sebagian besar dari
masyarakat tidak terlatih secara medis
sehingga apabila mengalami gejala penyakit
yang diderita belum tentu dapat memahami
cara-cara
penanggulangannya.
Sangat
disayangkan sebenarnya gejala-gejala awal
yang bisa ditangani lebih awal menjadi
penyakit yang serius akibat kurangnya
pengetahuan.
Oleh karena itu, di dunia kedokteran
sudah banyak bermunculan aplikasi sistem
pakar. Dengan adanya sistem pakar ini,
orang awam mampu mendeteksi adanya
penyakit pada dirinya berdasarkan gejalagejala yang dirasakan oleh orang tersebut
dengan menjawab pertanyaan pada aplikasi
seperti halnya berkonsultasi ke dokter.
Dengan demikian, orang awam pun dapat
mendeteksi
penyakit
beserta
solusi
pengobatannya sejak dini sehingga bisa
dilakukan penanganan segera, bahkan dapat
dilakukan upaya pencegahan terhadap

penyakit
tertentu.
Jadi,
dengan
pengembangan sistem pakar, diharapkan
orang awam pun dapat menyelesaikan
masalah yang cukup rumit yang sebenarnya
hanya dapat diselesaikan dengan bantuan
para ahli.
B. Tujuan Dan Manfaat Penenelitian
Tujuan dari pembuatan sistem pakar
ini adalah untuk dapat mendiagnosa
penyakit mata pada manusia menggunakan
rekayasa sistem pakar (expert system). Agar
setiap penderita penyakit mata dapat dengan
mudah dan cepat mengetahui jenis penyakit
mata tanpa harus ke dokter terlebih dahulu..
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan
dalam penulisan skripsi ini meliputi :
a. Pengumpulan Data
b. Browsing
c. Desain aplikasi
d. Implementasi
e. Uji coba program aplikasi
D. Batasan Masalah
Aplikasi ini membahas penyakit
mata pada manusia yaitu :
a. Tatacara mengenali penyakit yang
sedang dialami.
b. Penjelasan mengenai penyakit mata
yang diderita berdasarkan gejala-gejala
yang dialami.

c.
d.
e.

Tatacara menangani penyakit mata


yang diderita.
Interaksi antara system dan user
menggunakan pertanyaan.
Membahas penyakit mata yang
gejalanya dapat dilihat masyarakat
umum yaitu tanpa dilakukannya
pemeriksaan oleh dokter mata atau ahli
medis.

2. LANDASAN TEORI
A. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sebuah perangkat
lunak komputer yang memiliki basis
pengetahuan untuk domain tertentu dan
menggunakan
penalaran
inferensi
menyerupai
seorang
pakar
dalam
memecahkan masalah.
a. Perbandingan Antara Pakar dan
Sistem Pakar
Perbedaan antara pakar dan sistem
pakar dapat digambarkan ke dalam tabel
berikut :
Faktor

Pakar

Ketersediaan
Waktu

Hari kerja

Letak

Tertentu

Keamanan

Tidak
tergantikan
Ya
Relatif
Relatif
Tinggi

Dapat habis
Performa
Kecepatan
Biaya

Sistem
pakar
24
jam/setiap
saat
Dimana
saja
Tergantika
n
Tidak
Konsisten
Konsisten
Terjangkau

Perbandingan antara pakar dan sistem pakar

b. Keuntungan Sistem Pakar


a. Memungkinkan orang awam bekerja
seperti layaknya seorang pakar.
b. Menghemat waktu dan menyerhanakan
pekerjaan
dalam
menggambil
keputusan.
c. Bisa melakukan proses secara berulang
secara otomatis.
d. Menyimpan pengetahuan dan keahlian
para pakar.
e. Mampu mengambil dan melestarikan
keahlian para pakar (terutama yang
termasuk keahlian langka).

c. Kelemahan Sistem Pakar


Sistem pakar juga memiliki
beberapa kelemahan, sebagai berikut:
a. Biaya yang diperlukan untuk membuat
dan memeliharanya sangat mahal.
b. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja
erat kaitannya dengan ketersediaan
pakar di bidangnya.
c. Sistem pakar tidak 100% bernilai
benar.
B. Metode Forward Chaining
Forward chaining merupakan metode
inferensi yang melakukan penalaran dari
suatu masalah kepada solusinya.
Contoh :
Terdapat 10 aturan yang tersimpan dalam
basis pengetahuan yaitu :
R1 : if A and B then C
R2 : if C then D
R3 : if A and E then F
R4 : if A then G
R5 : if F and G then D
R6 : if G and E then H
R7 : if C and H then I
R8 : if I and A then J
R9 : if G then J
R10 : if J then K
Pencocokan fakta atau pernyataan
dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu).
Dengan kata lain, penalaran dimulai dari
fakta terlebih dahulu untuk menguji
kebenaran hipotesis.
C. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman
script yang paling banyak dipakai saat ini.
PHP banyak dipakai untuk memprogram
situs web dinamis, walaupun tidak tertutup
kemungkinan digunakan untuk pemakaian
lain.Contoh terkenal dari aplikasi PHP
adalah forum (phpBB) dan MediaWiki
(software dibelakang Wikipedia).
3. PEMODELAN PROYEK
A. Penjadwalan Proyek
Proyek
pengembangan
aplikasi
sistem pakar penyakit mata dimulai atau
start dari tanggal 09 April 2013 dan akan
berakhir pada tanggal 10 juli 2013, Jam
kerja proyek ditentukan sesuai dengan waktu
kerja nasional yang sudah dijadwalkan yaitu
pada hari seninjumat saja. Penjadwalan
proyek dibuat dengan menggunakan

Microsoft project 2007 dan dalam bentuk


WBS (work breakdown structure), berikut
adalah tahapantahapan dalam penjadwalan
proyek pengembangan aplikasi sistem pakar
penyakit mata.
a. Pengembangan aplikasi sistem pakar
penyakit mata.
Merupakan awal dalam proyek aplikasi
sistem pakar penyakit mata, berikut
adalah tahapannya.
1) Inisiasi
2) Analisa
3) Implementasi
4) Closing
dibawah ini adalah penjelasan tahapantahapan pengembangan aplikasi sistem
pakar penyakit mata diatas.
a. Inisiasi
1) Penggumpulan data (studi refrensi)
2) Uji Referensi
3) Persiapan analisa pakar
b. Analisa
1) Analisa Kebutuhan Sistem Pakar
2) Analisa prosedur penggunaa sistem
pakar (SOP)
c. Implementasi
1) Perancangan aplikasi
a. Perancangan Interface
b. Perancangan Database
2) Coding
3) Pengujian Internal
d. Closing
1) Penyusunan
dokumen
listing
program
2) Penyusunan softcopy aplikasi
3) Penyusunan dokumen user manual
a. Work Breakdown Strukture (WBS)
Berikut adalah work breakdown
structure dari proyek pengembangan
aplikasi sistem pakar penyakit mata.

B. Milestone
Berikut adalah milestone dari
proyek pengembangan aplikasi sistem pakar
penyakit mata:
a) Penandatanganan project charter
b) Penyetujuan proyek
c) Penyelesaian pengembangan aplikasi
d) Penyelesaian inisiasi
e) Penyelesaian analisa
f) Penyelesaian implementasi
g) Penyelesaian perancangan aplikasi
h) Closing
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table
dibawah ini.
No
Milestone
Finish
1
Penandatanganan
18/03/20
project charter
13
2
Penyetujuan
23/03/20
proyek
13
3
Proyek
10/07/20
pengembangan
13
aplikasi
4
Penyelesaian
22/04/20
Inisiasi
13
5
Penyelesaian
30/04/20
analisa
13
6
Penyelesaian
18/06/20
implementasi
13
7
Penyelesaian
14/05/20
perancangan
13
aplikasi
8
Closing
10/07/20
13
Milestone

C.

Jadwal Proyek

Berikut adalah Jadwal proyek


berdasarkan
task
pada
proyek
pengembangan aplikasi sistem pakar
penyakit mata:

Jadwal proyek 1.
work breakdown structure

4. ANALISA DAN RANCANGAN


A. Analisa Masalah
Berdasarkan analisis masalah penyakit
mata maka melalui skripsi ini dibuat
alternatif penyajian informasi dan konsultasi
tentang penyakit mata dan gejala-gejala
yang diimplementasikan pada aplikasi web
sebagai sistem pakar yang dapat dipakai
untuk mengetahui gejala-gejala umum
dengan menggunakan option dan pilihan YA
atau TIDAK dari pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan. sehingga dapat memecahkan
permasalahan yang tidak dapat dipecahkan
oleh kebanyakan orang atau dapat
memecahkan masalah dengan cara yang
lebih efisien.
B. Rancangan Sistem Pakar
Perancangan sistem pakar pada
penyakit mata ini bertujuan untuk
menerapkan solusi pemecahan masalah
penyakit mata yang terjadi dan untuk
mempermudah
dalam
proses-proses
selanjutnya. Adapun rancangan sistem ini
adalah :
a. Diagram konteks
b. Tabel Keputusan
c. Pohon keputusan
d. Mesin inferensi
a. Diagram Konteks
Diagram
konteks
merupakan
gambaran secara umum mengenai sebuah
sistem yang dirancang secara global.
Diagram konteks pada sistem pakar ini dapat
dilihat pada gambar 4.1
Info Analisa Hasil
User

Daftar Penyakit

Info Data Buku tamu yang sudah dihapus


Info Data Relasi

Data Konsultasi Sistem Pakar Penyakit Mata


Data Buku Tamu

Info Data Gejala


Info Data Penyakit
Info Login

Keputusan

Tabel 4.1 menjelaskan setiap


penyakit dengan beberapa gejala dengan
tanda X, penjelasan ini menggunakan
pencocokan kode gejala dengan kode
penyakit. Keterangan dari tabel keputusan
4.1 dapat dilihat pada tabel gejala dan tabel
penyakit dibawah ini.
c. Pohon Keputusan
Pohon keputusan merupakan suatu
rancangan
yang
digunakan
untuk
membangun sebuah sistem pakar, di dalam
diagram pohon keputusan tersebut akan
dicari solusi hasil akhir dari setiap
pemeriksaan. Diagram pohon keputusan
akan mempermudah untuk menyusun basis
pengetahuan dan aturan serta menentukan
faktor kepastian dari setiap pelaksanaan
identifikasi gejala pada penyakit mata.
Keterangan
: Gejala

Data Login

: Penyakit

Data Penyakit
Data Gejala
Data Relasi

Tidak
G011

G005

Tidak

Ya
G012

Tidak

Ya

Ya

Tidak

G014
G018
G022 G023
Tidak Ya
Ya

G006
G015
G017 G019
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
G009
G016
P006
G007 Ya
P004
P007
Ya
Ya
G010
G008 Ya
P005

P001

G033
Tidak

Ya

G024
Ya

G021

G013
Ya

Tidak

G028
Ya
Tidak

Tidak

Tidak

G004
Ya

Ya

Tabel keputusan digunakan sebagai


acuan dalam membuat pohon keputusan dan
kaidah yang digunakan.

G027
Ya

G020
Ya

Ya

diagram konteks

Tidak

Tidak

G003

Data Buku Tamu Yang Akan Dilihat dan Dihapus

b. Table Keputusan

G001

G002
Ya

Pakar

Ya

Ya

G025
Ya

G029
Ya
G030
Ya

G026
P011

P008 P009

G031

G032
Ya
P012

Ya
G036

P003

P002

pohon keputusan

Tidak

G039
Ya
G040

P013
Ya

P010

Ya
G038
Ya
P000

G035

Ya
Ya

G037

G034
Ya

Ya

P014

d. Mesin Intefensi
Mesin inferensi untuk program
sistem pakar penyakit mata merupakan
sturktur If Then. Metode yang digunakan
adalah metode deduksi (forward chaining)
dimana program mengambil kesimpulan dari
jawaban user, yaitu Ya atau Tidak atas
pertanyaan yang diberikan. Adapun aturan If
then pada sistem ini adalah:
a. Rule (aturan) IF-THEN
Rule (aturan) pada sistem pakar
untuk mendiagnosa penyakit mata dibagi
berdasarkan banyaknya gejala. Adapun
aturan-aturannya adalah :
Rule (Aturan) IF-THEN
Rule 1
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Mata merah AND
Iritasi Mata AND
Tampak Noda-noda yang mengambang
didepan mata
THEN Penyakit Uveitis.
Rule 2
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Mata merah AND
Iritasi Mata AND
Kelopak mata tampak berminyak AND
Kerontokan bulu mata AND
Bulu mata berkerak saat bangun tidur.
THEN Penyakit Blefaritis.
Rule 3
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Mata merah AND
Iritasi Mata AND
Nyeri dalam beberapa hari kemudian
gejala tersebut menghilang AND
meninggalkan pembekakan tanpa rasa
nyeri
THEN Penyakit Kalazion.

Rule 4
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Mata merah AND
nyeri saat ditekan dan makin nyeri saat
menundukAND
bintik
berwarna
keputihan
atau
kekuningan
THEN Penyakit Hodeolum.
Rule 5
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Rasa mengganjal pada kelopak mata
AND
Rasa terbakar pada mata AND
Mata terasa ngeres "tercakar" AND
Terbentuk keropeng pada kelopak mata
ketika bangun tidur
THEN Penyakit Konjungtivis.
Rule 6
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Rasa mengganjal pada kelopak mata
AND
Terdapat bercak putih dikornea
THEN
Penyakit Ulkus Kornea
Mikrobial.
Rule 7
If Mata terasa nyeri AND
Sensitif terhadap cahaya AND
Memerlukan pencayahan yang terang
untuk membanca AND
Lapang pandangan tampk keruh
THEN Penyakit Katarak.
Rule 8
If Mata terasa nyeri AND
Penglihatan tidak jelas "tampak buram"
AND
Tidak ada reflex terhadap cahaya AND
Mual, muntah, berkeringat
THEN Penyakit Glukoma.
Rule 9
If Mata terasa nyeri AND
Penglihatan tidak jelas "tampak buram"
AND
Kornea tampak menebal dan berawan
THEN Penyakit Distrofi kornea.

Rule 10
If Mata terasa nyeri AND
Kilatan cahaya AND
tampak benda melayang-layang didepan
mata AND
Ada semacam tirai tipis berbentuk
parabola

relationship entitas yang lainnya, dimana


terdapat empat relasi database yaitu
penyakit, relasi, gejala dan analisa hasil.
Kd_gejala

Kd_penyakit

Kd_penyakit

Kd_gejala
Nm_penyakit

Relasi

Penyakit

N
Gejala

Definisi
1
Nm_gejala
Solusi

Kd_penyakit

THEN Penyakit Ablasio retina.


Rule 11
If Penuruan ketajaman penglihatan AND
Merah dan bengkak pada kelopak mata
AND
terdapat benjolan pada kelopak mata
AND
tampak nanah kadang bercampur
darah dikelopak mata
THEN Penyakit Gonoblenore.
Rule 12
If Penuruan ketajaman penglihatan AND
Rasa gatal ringan pada mata AND
Mata mengeluarkan kotoran
THEN Penyakit Trakoma
Rule 13
If Mata berair AND
Terasa seperti ada benda asing AND
Terdapat bintik yang tumbuh dengan
warna merah AND
Timbul bentukan seperti daging yang
menjalar ke kornea

Isi
Id
Id
Nama
Kelamin
Alamat

1
Analisa_Hasil

Pekerjaan
Kd_penyakit
Noip
Tanggal

ERD

D. Algoritma
Suatu kaidah dapat disusun jika
pengetahuan dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu bagian fakta dan bagian
kesimpulan. Dalam hal ini, akan dijelaskan
bagaimana aliran proses jika menggunakan
metode forward chaining yang dapat dilihat
pada flowchart di bawah ini:
START
Ya
Data Pasien, Nama,
Kelamin, Alamat,
Pekerjaan

Kaidah Berbasis Aturan


Tidak
Ya

Kaidah Telah Sesuai

Ya

File Basis Pengetahuan

Ya
Diagnosa Penyakit Mata
Ya

THEN Penyakit Pretigium.


Rule 14
If Mata bengkak AND
Pembuluh darah yang bengkak atau
melebar pada bagian putih mata AND
Terdapat gumpalan atau benjolan pada
sudut bagian dalam kelopak mata
bawah AND
Demam
THEN penyakit Dakriosistitis
Rule (aturan) if then

C. Entity Relationship Diagram (ERD)


Entity
Relationship
Diagram
(ERD) adalah sebuah diagram yang
mengambarkan hubungan atau relasi antar
entitas (entity), dan setiap entity terdiri atas
satu
atau
lebih
atribut
yang
mempresentasikan seluruh kondisi (fakta).
Gambar berikut menunjukkan hubunganhubungan antara tabel database dengan

Terkena Penyakit Mata

Ya
Tidak

Kesimpulan dan Solusi


Ya
Ya

Analisa

Ya
Data Hasil
Konsultasi

END

flowchart algoritma forward chaining


E. Kelebihan dan Kekurangan Program
Berikut ini adalah kekurangan dan kelebihan
program :
a. Kelebihan Program
Kelebihan dari program ini adalah sebagai
berikut:
a. Dapat menambah wawasan pengguna
terhadap gejala-gejala yang ditimbulkan
oleh beberapa penyakit mata.
b. Memberikan penanganan sementara
pengguna sebelum didiagnosa oleh
dokter.

c. Perangkat lunak ini sangat mudah


digunakan karena menu-menunya tidak
membingungkan sehingga dapat mudah
dimengerti oleh pengguna.
b. Kekurangan program
Kekurangan dari program ini adalah sebagai
berikut:
a. Hasil diagnosa tidak 100% benar.
b. Hanya memberikan solusi dan resep
obat tetapi bukan resep spesifik.
c. Data-data penyakit hanya diperoleh
dari buku kedokteran sehingga hasil
akhir tidak bisa jadi acuan.
d. Perangkat lunak masih belum bisa
diakses melalui internet untuk saat ini,
sehingga perlu pengembangan lebih
lanjut.

5. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang telah
dibahas dan diselesaikan melalui laporan ini,
maka terdapat beberapa kesimpulan:
a. Metode Sistem Pakar (expert system)
yang dibuat dengan proses penelusuran
fordward chaining untuk mengenali
jenis penyakit mata pada manusia.
b. Hasil yang diberikan berupa penyakit
yang diderita berdasar gejala-gejala
yang
dialami,
pencegahan dan
pengobatan dari penyakit terdeteksi.
c. Dengan adanya aplikasi sistem pakar
untuk mendeteksi penyakit mata ini,
diharapkan masyarakat awam dapat
memperoleh
informasi
mengenai
penyakit mata berdasar gejala-gejala
yang dialami.
d. Materi yang dimuat dalam program ini
masih kurang mewakili kepakaran
dalam hal penyakit mata secara
menyeluruh,
karena
jenis-jenis
penyakit mata dalam program ini hanya
sebagian.
e. Sistem hanya dapat mengenali dan
mendiagnosa jenis penyakit mata yang
ada dalam tabel kebenaran penyakit.
f.
Sistem hanya dapat mendiagnosa satu
pasien dalam melakukan konsultasi,
dan dapat
mengulangi kembali
konsultasi.
B. Saran
Setelah mengembangkan sistem pakar
ini, ada beberapa saran yang harus

diterapkan guna pengembangan sisten pakar


lebih lanjut:
a. Pengetahuan sistem pakar untuk
mendiagnosa penyakit mata, kiranya
semakin
diperkaya
dengan
penambahan
kompleksitas
jenis
penyakit mata dan gejala-gejala yang
diberikan, agar dapat memberikan
penjelasan informasi yang lebih
optimal dan lebih luas.
b. Pengembangan program dan analisis
data agar dapat lebih diperluas
cakupannya sesuai dengan kebutuhan
program.
c. Untuk penanganan terapi lebih lanjut
sehingga
dapat
menghasilkan
perkembangan
yang
maksimal,
sebaiknya user langsung mendatangi
dokter spesialis penyakit mata.
d. Semua kekurangan yang tidak disadari
oleh penulis agar dapat di sempurnakan
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Tamsuri, Ns., Anas, S.kep, Klien Gangguan
Mata dan Penglihatan. Jakarta : Buku
Kedokteran 2011.
Sutojo, T S.si, M.kom., Edi Mulyanto, S.Si.,
M.kom., Dr. Vincent Suharto. Kecerdasan
Buatan. Yogyakarta : Andi 2011.
Siswoutomo,

wiwit,

PHP

Undercover

Mengungkap Rahasia Pemprograman PHP.


Yogyakarta: Alex media komputindo 2004.
Kusumadewi,

S,

Artificial

Intellegence

(Teknik

Aplikasinya).

Yogyakarta:

dan

Graha Ilmu 2003.


Fatansyah,

Ir.

Basis

Data.

Bandung:

Informatika 1999.
http://archive.bisnis.com/articles/penyakitmata-dokter-minim-and-sistem-pengobatanbelum-terorganisir
http://www.neraca.co.id/harian/article/24657
/Jumlah.Penderita.Penyakit.Mata.Cukup.Tin
ggi#.UV9IcVJCXM

Anda mungkin juga menyukai