Presentasi Proposol Politic Marketing
Presentasi Proposol Politic Marketing
Sandiaga Uno
POLITIC MARKETING
Kelompok 7
Casha sambhayanti widjanarko
Davin Sterilio D.
Jefri Leswana
Muhammad haddat
Andik Setiawan
• Berdasarkan hasil survei popularitas yang dilakukan Poltracking Indonesia kepada 15 Partisipan. Prabowo merajai dengan 80,9
persen mengaku mengenalnya dan 56,7 menyukai. Kedua, Sandiaga Uno dengan tingkat popularitas 68,2 persen dan tingkat
kesukaan public 51,5 persen menyukai. Ketiaga, Anies Baswedan dengan popularitas 67,2 persen dan tingkat kesukaan publik
44,8 persen. Keempat, Ganjar Pranowo dengan popularitas 60,4 dan tingkat kesukaan publik 49,1 persen. Bahkan, Ketua DPR
Puan Maharani memiliki tingkat popularitas tak jauh beda dengan Ganjar, yakni 53,6 persen. (www.cnnindonesia.com)
• Instagram menjadi media promosi untuk menyebar luaskan personal branding Ganjar yang demikian agar lebih meluas secara
cepat ke seluruh Jawa Tengah bahkan Indonesia sehingga para pengguna Instagram baik kalangan muda, hingga tua, semua dapat
mengetahui kegiatan kampanyenya. (www.instagram.com/ganjar_pranowo/)
• Pilkada Jateng 2018, strategi Ganjar Pranowo adalah dengan membuat produk personal branding politik sebagai “Pelayan Rakyat
sing Njawani” yakni, mengabdi pada rakyat, mengetahui kondisi rakyat, mendengarkan rakyat, peduli rakya kecil, bertanggung
jawab, peduli dengan ekonomi rakyat cilik, memaafkan bila disakiti, menghormati orang tua, menghormati guru, cinta budaya
kesenian Jawa dan sebagainya. (www.instagram.com/ganjar_pranowo/)
Survey Kandidat
• Menurut survei Litbang Kompas, terkait dengan indikator penolakan publik, Ganjar Purnowo, juga Ridwan Kamil, relatif lebih
baik dari Anies. Hasil survei menunjukkan, derajat penolakan publik terhadap Ganjar maupun Ridwan di bawah 1 persen.
Sebaliknya, Anies dihadapkan pada derajat penolakan publik sebesar 7,6 persen. Proporsi penolakan Anies agak mendekati
besaran penerimaan publik padanya. (www.nasional.kompas.com)
• Sebagai Gubernur Jawa Tengah, capaian Ganjar Pranowo relatif lebih tinggi dibanding Anies atau Ridwan. Hingga saat ini, Ganjar
didukung oleh 38,3 persen responden yang bermukim di Jawa Tengah. Dengan proporsi sebesar itu, Ganjar merajai Jawa Tengah,
walaupun sebagian besar warganya hingga kini belum menentukan siapa tokoh yang akan mereka pilih menjadi presiden.
(www.nasional.kompas.com)
• Polemik banteng versus celeng di internal PDI Perjuangan kini menjadi sorotan publik. Adapun polemik tersebut muncul setelah
sejumlah kader PDI Perjuangan secara terbuka menginginkan Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024. Istilah celeng awalnya
dilontarkan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Pacul untuk kader PDI Perjuangan yang
mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo. (www.jpnn.com)
• Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan Ganjar dan Puan sama-sama masing memiliki plus dan minus. Plusnya Ganjar,
punya elektabilitas lumayan. Minusnya Ganjar, tak punya saham di partainya. PDIP sendiri kemungkinan dukung Puan. Plusnya
Puan, dia anak pemilik partai, dan minusnya, elektabilitas Puan masih rendah. Namun, soal pendekatan ke rakyat sama, yaitu,
tebar pesona dan baik-baik kepada rakyat. Cara komunikasinya bagus kedua-duanya akan tetapi Ganjar lebih disukai publik.
(www.jpnn.com)
SWOT
• Popularitas Ganjar Purnowo masih dibawah Prabowo, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan yang dapat mempengaruhi Personal
Branding yang dilakukan
• Sandiaga Uno selama ini memang lebih dikenal sebagai seorang pengusaha. bahkan, namanya pernah masuk di jajaran orang
terkaya di Indonesia versi majalah forbes pada tahun 2009 lalu, tapi sandi tidak memiliki pengalaman dalam memimpin daerah.
OPPORTUNITY
• Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Pacul untuk kader PDI Perjuangan yang mendeklarasikan
dukungan kepada Ganjar Pranowo yang dapat menimbulkan pengaruh baik terhadap masyarakat jawa tengah dan sekitarnya.
• Ganjar Pranowo mayoritas didukung laki-laki, sementara pemilih Sandiaga Uno mayoritas didukung oleh perempuan. dari rentang
usia juga pemilih Ganjar Pranowo mayoritas di usia 40 sampai 60 tahun. Sementara Sandiaga Uno mayoritas didukung responden
di bawah 25 tahun. Pemilih Ganjar Pranowo memiliki angka 81% dengan mayoritas berdomisili di Jawa dan Sandiaga Uno
memiliki angka 62% dengan mayoritas pemilih luar jawa.. Dan dengan kemajuan jaman maka perkembangannya tentu akan ikut
berkembang, terlebih Sandiaga Uno yang memberi efek positif dengan menjabatnya sebagai Kemenparekraf. Sandiaga Uno
sendiri juga sangat populer dikalangan anak muda Millenial hingga generasi Z, inilah kenapa kedua calon ini cocok untuk di
pasangkan
TREATH
• Polemik banteng versus celeng di internal PDI Perjuangan bisa menjadi ancaman Ganjar karena adanya saingan politik Puan
Maharani anak dari pemilik partai yang memiliki mayoritas dukungan internal partai.
• Posisi Ganjar sebagai capres dari PDIP terancam tergusur karena Megawati memiliki hak prerogatif dalam menentukan anggota
partainya sebagai calon presiden dan wakil presiden dari PDIP
• Sebagian masyarakat yang berstigma negatif terhadap kinerja Sandiaga Uno yang dirasa belum tuntas seperti saat menjabat
sebagai Wagub DKI Jakarta.
CAMPAIGN
Kampanye yang dilaksanakan bisa berupa seperti penyampaian visi misi dan
gagasan Kandidat di daerah yang ada orang jawa khususnya di Pulau Jawa.
Adapun strategi kampanye yang akan dilakukan melalui media yaitu media
cetak, elektronik dan media online. Dimana akun pribadi kandidat sudah
memiliki banyak followers pada media sosial. Selain itu bisa berkolaborasi
dengan Influencer dalam membuat konten seperti Podcast di media online
seperti youtube, facebook, dan Instagram. Bisa juga melakukan broadcast untuk
menyampaikan kegiatan yang akan atau sudah dilaksanakan pada media
eletronik dan media cetak.
Pilkada di masa pandemi diatur dalam PKPU Nomor 13 tahun 2020 dimana terdapat perbedaan pada pasal 58 yang
berisi tentang pelaksanaan kampanye. Pasal 58 (a.) model kampanye pertemuan terbatas dan tatap muka seperti
pada pasal 57 poin a dan b, dilaksanakan secara daring. (b) Jika tidak dapat dilakukan secara daring, pertemuan
terbatas dan tatap muka dapat dilakukan dengan beberapa ketentuan, yakni: dilaksanakan di sebuah ruangan atau
gedung. Jumlah peserta maksimal 50 orang, jarak 1 meter antar peserta satu dengan yang lain, menggunakan
masker, menyediakan tempat cuci tangan atau memberi handsanitizer, dan mematuhi protokol kesehatan yang
berlaku.