Anda di halaman 1dari 13

L A L U PAT R I AWA N A LW I H

PENGARUH TRANSFER PRICING,


PROFITABILITY DAN LEVERAGE
TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK

STUDI PADA PERUSAHAN


MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
LATAR BELAKANG
• Di Indonesia, Pajak Merupakan
sumber penerimaan terbesar REALISASI PENDAPATAN NEGARA
dibandingkan dengan penerimaan SUMBER
PENERIMAAN
lainnya. Hal ini tercermin didalam NEGARA 2021 2022 2023
laporan Badan Pusat Statistik
didalam Laporan Realisasi
Penerimaan 77,15% 79,02% 82,55%
Pendapatan Negara tahun 2021 – Perpajakan
2023 persentase penerimaan pajak
dari tahun 2021 – 2023 selalu diatas Penerimaan
Bukan Pajak
22,85% 20,98% 17,45%
75%, Hal ini menunjukkan bahwa
Indonesia sangat bergantung pada Hibah 0,25% 0,04% 0,02%
pajak sebagai sumber utama
penerimaan negara. Jumlah 100% 100% 100,%
LATAR
BELAKANG
• Berdasarkan Laporan Tax Justice
Network dalam laporan “The State
of Tax Justice 2021” bahwa jumlah
kerugian pajak tahunan Indonesia
mencapai USD 2.275 Juta, dimana
sebesar USD 2.216 Juta berasal
dari Corporate Tax Abuse
(penyalahguanaan pajak
perusahaan) dan sisanya berupa
offshore wealth sebesar USD 58,7
Juta. Jika di persentasekan
kerugian atas Penghindaran Pajak
mencapai 97,4%.
LATAR BELAKANG
• Sektor industri pengolahan merupakan 10 Peringkat PDB Lapangan Usaha 2020 2020

komponen utama dalam pembangunan Berdasarkan harga berlaku (Milyar (%)


Rupiah)
ekonomi nasional. Berdasarkan data dari
BPS, kontribusi output sektor industri Industri Pengolahan 732.565 19,85

pengolahan terhadap Produk Domestik Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 569.786 15,44

Bruto (PDB) Nasional selama periode Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 472.831 12,81
Mobil dan Sepeda Motor
Triwulan II Tahun 2020 berkisar 19,85
persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor Konstruksi 389.446 10,55

industri manufaktur/pengolahan menjadi Pertambangan dan Penggalian 231.508 6,27


Informasi dan Komunikasi 171.870 4,66
leading sector yang memberikan sumbangan
Jasa Keuangan dan Asuransi 163.904 4,44
terbesar terhadap Produk Domestik Bruto
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 142.027 3,85
(PDB) dibanding sektor lainnya.
Jaminan Sosial Wajib
Transportasi dan Pergudangan 131.877 3,57
Jasa Pendidikan 131.096 3,55
FENOMENA
• Tax Justice Network melaporkan akibat
penghindaran pajak, Indonesia diperkirakan merugi
hingga US$ 4,86 miliar per tahun. Angka tersebut
setara dengan Rp 68,7 triliun bila menggunakan kurs
rupiah pada penutupan di pasar spot Senin (22/11)
sebesar Rp 14.149 per dollar Amerika Serikat (AS).
• Dalam laporan Tax Justice Network yang berjudul
The State of Tax Justice 2020: Tax Justice in the time
of Covid-19 disebutkan, dari angka tersebut,
sebanyak US$ 4,78 miliar setara Rp 67,6 triliun
diantaranya merupakan buah dari pengindaran pajak
korporasi di Indonesia. Sementara sisanya US$ 78,83
juta atau sekitar Rp 1,1 triliun berasal dari wajib
pajak orang orang pribadi.
FENOMENA
• Tax Justice Network merilis mengeluarkan laporan Abu Jadi
Abu (Ashes to Ashes) per April 2019 terkait dengan dugaan
Bentoel International, anak usaha British American Tobacco
(BAT), dan cara perusahaan rokok menghindari pajak di
Indonesia. Laporan itu tak hanya soal Bentoel, melainkan
anak-anak BAT dalam mengindari pajak di negara-negara
berpendapatan menengah dan bawah.

• Beberapa negara di antaranya Indonesia, Bangladesh,


Brazil, Guyana, Trinidad dan Tobago, Kenya, Uganda dan
Zambia.

• Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Bentoel


mengindari pajak hingga US$ 14 juta per tahun atau sekitar
Rp 199 miliar (asumsi kurs Rp 14.200/US$, akibat dari
pembayaran bunga pinjaman.
RUMUSAN MASALAH
• Apakah transfer pricing berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak
• Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Penghindaran Pajak
• Apakah Leverage berpengaruh terhadap Penghindaran pajak
GRAND THEORY PENGHINDARAAN
PAJAK => AGENCY THEORY
Agency theory memiliki asumsi bahwa masing-masing individu semata-mata
termotivasi oleh kepentingan diri sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan
antara principal dan agent. Hubungan keagenan terjadi karena adanya kontrak antara
principal (Pemerintah) dengan agent (Wajib Pajak). Dalam hubungan keagenan
(Agency Relationship) terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (Principal)
memerintah orang lain (Agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal serta
memberikan wewenang kepada agent untuk membuat keputusan yang terbaik bagi
principal (Jensen and Meckling, 1976 dalam Saleh, 2004).
Pemerintah sebagai pihak agent memiliki otoritas untuk memaksimumkan kesejahteraan suatu Negara dan masyarakat
pada umumnya. Wajib Pajak sebagai principal termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan
psikologisnya antara lain dalam hal memperoleh penghidupan yang lebih baik dari suatu negara. Masalah keagenan
muncul karena adanya perilaku oportunistik dari principal, yaitu perilaku wajib pajak untuk memaksimumkan
kesejahteraannya sendiri yang berlawanan dengan kepentingan Agent.
KERANGKA PEMIKIRAN

(X2)
Profitability
UJI HIPOTESIS
• H1 : Transfer Pricing berpengaruh terhadap Tax Avoidance
• H2 : Profitability berpengaruh terhadap Tax Avoidance
• H3 : Leverage berpengaruh terhadap Tax Avoidance
METODOLOGI PENELITIAN
• Objek Penelitian didalam penelitian ini yaitu tax Avoidance sebagai variable Y,
sedangkan transfer pricing, Profitability dan leverage sebagai variabel X
• Indikator Variable Y menggunakan Current ETR ( Beban Pajak / laba sebelum Pajak )
• Indikator Variable X1 Transfer Pricing (Related Party Sales / Total Aset), X2
Profitability (dalam hal ini Profitability di hitung menggunakan ROA = Net Income /
Total Assets), dan X3 Leverage ( dalam hal ini Leverage dihitung menggunakan DER
= Total Liabilities / Shareholder Equity)
• Metode Penelitian menggunakan Metode Kuantitatif
• Sumber data sekunder
• Skala Rasio
POPULASI DAN SAMPEL
• Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pada tahun 2022 banyaknya perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebanyak
243 perusahaan.
• Sampel pada Penelitian ini menggunakan Teori Yamane, Dimana tingkat kesalahan yang
ditetapkan sebesar 5%.
Jadi dapat di hitung Sampel pada penelitian ini yaitu :
n = N / N x d^ + 1
n = 243 / 243 x 0,05^ + 1
n = 243 / 1,6075
n = 151 per tahun
Jika range waktu penelitian adalah 4 tahun maka n = 604
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai