Anda di halaman 1dari 12

HAK DAN

KEWAJIBAN KLIEN

NS.HAMNA VONNY LASANUDDIN M.KES


KEWAJIBAB PASIEN
Kewajiban pasien dalam persetujuan umum atau disebut juga general consent adalah persetujuan yang bersifat
umum yang diberikan pasien pada saat masuk ruang rawat inap atau didaftar pertama kali sebagai pasien rawat
jalan, yaitu :
a. memberikan informasi yg akurat dan lengkap tetang keluhan sakit sekarang, riwayat medis yg lalu,
medikasi/pengobatan dan hal-hal lain yg berkaitan dengan Kesehatan pasien
b. Mengikuti rencana pengobatan yg diadviskan oleh dokter termasuk instruksi para perawat dan tenaga
Kesehatan yg lain sesuai perintah dokter
c. Memperlakukan staf rumah sakit dan pasien lain dgn bermartabat dan hormat serta tidak melakukan Tindakan
yg akan mengganggu operasional rumah sakit
d. Menghormati privasi orang lain dan barang milik orang lain dan rumah sakit
e. Tidak membawa alkohol, obat-obatan terlarang atau senjata tajam ke dalam rumah sakit
f. Menghormati bahwa RS adalah area bebas rokok.
g. Mematuhi jam kunjungan dari RS
h. Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-barang yg penting selama tinggal di RS
i. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi sebagaimana kebijakan RS
j. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri apabila menolak pengobatan atau advis yang diberikan oleh
HAK PASIEN MENURUT UNDANG-
UNDANG
Pemerintah telah menjelaskan akan 18 hak yang harus diterima oleh pasien ketika akan atau sedang
berobat di rumah sakit di dalam Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 Pasal 32 Tentang Rumah Sakit. Isi
dari pasal tersebut di antaranya:

1. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
2. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya
3. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
4. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien
lainnya
5. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit
6. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya
LANJUTAN…..
8. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana
9. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10.Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
11.Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
12.Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
13.Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional
14.Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi
15.Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
16.Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit
17.Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat
HAK PASIEN MENURUT WHO

Berikut beberapa hak pasien dalam bidang pelayanan kesehatan


, di antaranya:
1. Hak mendapatkan informasi tentang peraturan dan tata tertib
rumah sakit.
2. Hak untuk mendapatkan informasi mengenai hak dan kewajiban
seorang pasien.
3. Hak untuk mendapatkan layanan yang adil, jujur, manusiawi, dan
tanpa diskriminasi.
4. Hak untuk mendapatkan layanan kesehatan dengan standar yang
LANJUTAN…..
6. Hak untuk mendapatkan layanan yang efisien dan efektif untuk menghindari kerugian.
7. Hak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai keinginan
8. Hak untuk meminta konsultasi mengenai penyakit yang diderita ke dokter lain dengan
adanya Surat Izin Praktek.
9. Hak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit, termasuk data-data medis.
10.Hak mendapatkan informasi tentang diagnosis dan cara tindakan medis yang akan
dilakukan dokter.
11.Hak untuk didampingi oleh keluarga saat sedang dalam kondisi kritis.
12.Hak mendapatkan keselamatan dan keamanan dalam perawatan.
13.Hak untuk memberikan persetujuan atau penolakan untuk tindakan yang dilakukan
dokter atau tenaga kesehatan.
14.Hak untuk menuntut rumah sakit jika memberikan pelayanan yang tidak sesuai terhadap
HAK PASIEN MENURUT LITERATURE

Menurut (UU no.44 Tahun 2009: UU tentang Rumah Sakit pasal 31 dan 32 ) . Setiap pasien
mempunyai hak :
• Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
• Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
• Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
• Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standart profesi dan standart prosedur
operasional.
• Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
• Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
• Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
NEXT…..!
• Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik ( SIP) baik di dalam
maupun di luar Rumah Sakit.
• Mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang diderita termasuk data – data medisnya.
• Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
• Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
• Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
• Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaannya yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
• Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan Rumah Sakit.
• Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
• Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
• Menggugat atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standart baik
secara perdata ataupun pidana, dan
• Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
NEXT..!
Menurut UU RI No.38 Tahun 2014 dalam praktik keperawatan, pasien berhak :
• Mendapatkan informasi secara benar, jelas, dan jujur tentang tindakan Keperawatan yang
akan dilakukan.
• Meminta pendapat Perawat lain atau tenaga kesehatan lainnya.
• Mendapatkan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan
Keperawatan, standar profesi, dtandar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan
Perundang – undangan.
• Memeberi persetujuan atau penolakan tindakan Keperwatan yang akan diterimanya.
• Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya. Pengungkapan rahasia kesehatan
klien dilakukan atas dasar : Kepentingan kesehatan klien, pemenuhan permintaan aparatur
penegak hukum dalam rangka penegak hukum, persetujuan klien sendiri , kepentingan
pendidikan dan penelitian, dan ketentuan Peraturan Perundang – undangan.
HAK DAN MARTABAT PASIEN
Pasien juga mempunyai hak untuk menerima ataupun menolak tindakan pengobatan dan atau
perawatan yang akan dilakukan terhadap dirinya setelah mendapatkan informasi yang jelas dan
lengkap dari dokter atau perawat tentang segala sesuatu yang berkait dengan penyakit
Martabat merupakan prinsip utama dalam perawatan paliatif dan menjaga martabat adalah tujuan
dari perawatan (Vlug,et.al, 2011).
Mempertahankan martabat pada perawatan paliatif sangat penting bagi pasien dan perawat,
mengingat perubahan fisik dan psikososial yang terjadi akibat penyakit (Oechsle, et.al, 2014).
International Council for Nurses dalam Royal College of Nursing (RCN, (2008) menyatakan
bahwa perhatian hak pasien terkait martabat tidak dapat dipisahkan dalam keperawatan. Perawat
harus sepenuhnya menjunjung martabat pasien dan dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan
yang seharusnya tidak mereka lakukan.
(Albers, et.al., 2013) memaparkan bahwa kurangnya pemahaman terkait perawatan masa depan
dapat mengakibatkan kehilangan martabat dan menambah stres untuk keluarga serta tenaga
kesehatan profesional.
KONSEP PRILAKU ABNORMAL
Perilaku pribadi abnormal adalah perilaku yang menyimpang jauh dari
perilaku normal atau berbeda dari keadaan integrasi ideal

perilaku abnormal dapat ditinjau dari beberapa segi, sebagai berikut:


• Secara statistik, dikatakan perilaku abnormal jika secara statistik jarang atau
menyimpang dari normal, jadi tidak sesuai dengan perilaku masyarakat
umumnya.
• Maladaptif, perilaku dianggap abnormal jika bersifat maladaptif dan memiliki
pengaruh buruk pada individu atau masyarakat.
• Menyimpang dari norma sosial, perilaku yang menyimpang secara jelas dari
standar atau norma dalam masyarakat.
• Distres pribadi, adanya perasaan distres subyektif individu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai