KARDIOVASKULAR
Etha Rambung
SISTIM KARDIOVASKULAR
KARDIO
VASKULAR
SISTEM KARDIOVASKULAR
TUJUAN:
ARTERI : JANTUNG :
Kapiler,
prekapiler, Endokardium
arteriole, myokardium
arteri kecil, sedang dan epikardium .
besar. perikardium
sabut Purkinje
VENA :
Venule,
vena kecil, vena sedang dan
vena besar
vasa vasorum
nervi vasorum
.
SISTEM KARDIOVASKULAR
FUNGSI SISTEM SIRKULASI
6
SISTEM KARDIOVASKULAR
KARAKTERISTIK
PEMBULUH
DARAH
SISTEM KARDIOVASKULAR
KAPILER
makrofag.
Diameter:
9-12 micron.
Diameter kecil lumennya dikelilingi 1 sel endotel.
Diameter besar lumennya dikelilingi 2-3 sel endotel.
SISTEM KARDIOVASKULAR
KAPILER
SISTEM KARDIOVASKULAR
KAPILER
SISTEM KARDIOVASKULAR
SEL ENDOTEL
Dinding :
berbentuk tak teratur dan terdiri atas selapis endotel yang
agak kendor.
Terdapat pada :
hepar, lien, kelenjar endokrin, mukosa cavum nasi.
SISTEM KARDIOVASKULAR
ARTERIOL PRE KAPILER
Arteriole.
Arteri kecil.
Arteri sedang
Arteri besar
Arteriole.
Arteri kecil.
Arteri sedang
Arteri besar
Arteriole.
Arteri kecil.
Arteri sedang
Arteri besar
26
ARTERI BESAR
VASA VASORUM
A
27
VASA VASORUM
PEMBULUH DARAH YG MEMBERI NUTRISI PEMBULUH DARAH
28
CIRI-CIRI UMUM VENA
Dinding tipis, tekanan darah vena 1/10 tekanan darah aorta.
Jaringan elastis sedikit, (aliran darah vena konstan).
Mempunyai katup untuk melancarkan aliran darah yang melawan gaya berat,
sehingga tidak terjadi aliran yang berbalik.
Terletak pada daerah antara otot dengan dinding yang tipis sehingga sirkulasi
vena lebih mudah.
Mudah diregangkan sehingga dapat berfungsi sebagai reservoir.
Pada sediaan tampak dinding vena lebih kendor.
Tunika media tidak berkembang.
Tunika adventitia lebih tebal dan lebih dominan.
29
SISTEM KARDIOVASKULAR
LAPISAN VENULE VENA KECIL VENA SEDANG VENA BESAR
Sel endotel
(epitel selapis v v v v
TUNIKA pipih)
INTIMA Jar. Subendotel
tipis atau tdk
(jar.fibroelasati tidak jelas tipis atau tdk ada agak tebal
ada
s)
sangat tipis,
kadang tdk tampak jelas,
TUNIKA 1-3 lapis otot nampak, shg namun lebih tipis tipis, kadang tidak
Otot polos
MEDIA polos intima seolah lsg dari arteri nampak
menyambung pasangannya
adventitia
Paling tebal, tdpt
otot polos dengan
sdkt otot polos
Relative lebih sdkt otot polos dgn arah membujur yg
dgn arah
tebal arah membujur pada sediaan
TUNIKA membujur
terpotong
ADVENTITIA melintang
Membrana
elastika tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada
eksterna
D
Arteriole
Venule
31
32
33
VENA KECIL DAN VENA SEDANG
Tidak ada struktur yang khas.
Vena kecil sulit dibedakan dgn vena sedang diagnosa tgt arteri
pasangannya.
TUNIKA INTIMA :
Selapis endotel.
Sub-endotel tipis atau tidak ada.
Membrana elastika interna (-).
TUNIKA MEDIA :
Vena kecil : sangat tipis, kadang tdk tampak shg seolah intima langsung
menyambung pada adventitia.
Vena sedang : media tampak jelas namun jauh lebih tipis dari arteri
pasangannya.
TUNIKA ADVENTITIA :
Membrana elastika eksterna (-).
Sedikit otot polos dengan arah membujur.
34
VENA SEDANG
ARTERI SEDANG
35
36
VENA SEDANG
ARTERI SEDANG
37
VENA BESAR
TUNIKA INTIMA
Selapis endotel.
Jaringan sub-endotel agak tebal, kadang terdapat sabut
otot polos dengan arah membujur.
TUNIKA MEDIA :
Tipis, kadang tidak tampak.
TUNIKA ADVENTITIA :
Paling tebal, terdapat otot polos dgn arah membujur yang
pada sediaan terpotong melintang.
Membrana elastika eksterna tidak ada.
38
39
40
KATUP VENA
Merupakan lipatan tunika intima.
Terdapat terutama pada ekstremitas.
Pada cranium, katup (-).
Pada thorax dan abdomen,katup (+/-)
41
PERBANDINGAN ARTERI DAN VENA YANG
SAMA UKURANNYA
Lumen arteri lebih kecil daripada vena.
Dinding arteri lebih tebal.
Jaringan elastis dan muskuler pada arteri lebih
banyak.
Penampang arteri lebih bulat.
Membrana elastika interna pada arteri lebih jelas.
Pada arteri tidak terdapat katup.
42
JANTUNG
43
JANTUNG
Terdapat di dalam cavum pericardii.
Terdiri atas 4 rongga yaitu :
atrium kanan/kiri dan ventrikel kanan/kiri.
44
DINDING JANTUNG
Terdiri atas 3 lapis :
Endokardium
Myokardium
Epikardium
45
ENDOKARDIUM
Lumen jantung
Pada atrium lebih jelas.:
Selapis endotel :
lapisan yg terdalam, tdd epitel selapis pipih.
Lapisan sub endotel :
tdd jar ikat yg mengandung sabut-sabut elastis dan sel-sel fibroblast.
Lapisan elastiko muskuler :
mengandung banyak sabut elastis dan sedikit otot polos.
Lapisan sub endokardium :
lapisan di bawah endokardium.
menghubungkan endokardium dgn myokardium.
Tdd: jaringan ikat kendor dgn pemb darah dan kadang mengandung
sabut purkinye.
46
Selapis endotel
Sub endotel
Lapisan elastiko
SABUT PURKINYE
muskuler
Lapisan sub
endokardium
47
MYOKARDIUM
(OTOT JANTUNG)
49
EPIKARDIUM
(PERIKARDIUM VISCERALIS)
Mesotelium :
epitel selapis pipih.
Lapisan sub mesotelium :
sabut kolagen dan sabut elastis.
Lapisan sub epikardial :
jar ikat kendor, banyak sel lemak, pembuluh darah dan
saraf, menghubungkan myokardium dgn epikardium.
50
EPIKARDIUM
(PERIKARDIUM VISCERALE)
51
PERIKARDIUM
(PERIKARDIUM PARS PARIETALIS)
52
PERIKARDIUM
53
KERANGKA JANTUNG
CARDIAC SKELETON
ATRIO-VENTRICULAR VALVE
Lipatan endokardium terdapat kerangka jaringan ikat di tengahnya ,
berhubungan dgn annuli fibrosi.
Disangga oleh chorda tendinei, dihubungkan dgn myokardium oleh
muskulus papillaris.
Lipatan endokardium pada sisi atrium lebih tebal dibanding sisi ventrikel.
Terdiri atas 2 macam katup yang keduanya sulit dibedakan secara
mikroskopis :
Valvula tricuspidalis
Valvula bicuspidalis
SEMILUNAR VALVE
Kerangkanya berasal dari annuli fibrosi.
Ujungnya menebal disebut noduli arantii.
Terdiri atas katup pulmonal dan katup aorta.
55
SKELETON OF THE HEART AND VALVE FUNCTION
56
EN
D
O
C A
JA
R
R
D
I
IN
U
EN G
A
M
D N
O IK
CA
A
RD T
IU
M
57
58
SISTEM PENGHANTAR RANGSANGAN
SABUT PURKINJE
Jantung dilengkapi sistem penghantar rangsangan yg berfungsi
mengatur kontraksi kedua atrium dan kedua vetrikel.
Berupa serat/otot jantung khusus (sabut purkinje) yg mempunyai
kecepatan hantar rangsang lebih dari otot jantung biasa.
Terletak di dalam lapisan sub-endokardium.
Bentuk seperti otot jantung tetapi besar-besar dan berwarna pucat
krn jumlah myofibril lebih sedikit dan lebih jarang.
Myofibril terkumpul di tepi sehingga daerah sekitar inti tampak lebih
pucat.
Sarkoplasmanya banyak.
Sabut-sabut Purkinye dikelilingi oleh jaringan ikat. 59
SABUT PURKINYE
60
SABUT PURKINYE
MYOKARDIUM
61
SISTEM PENGHANTAR RANGSANGAN
62
SINO-ATRIAL (S.A) NODE/NODUS dari KEITH FLACK
Pada dinding v. cava superior yang berbatasan dgn atrium kanan.
Tdd anyaman rapat sabut Purkinye yang kecil-kecil.
Tempat awal timbulnya rangsangan untuk memulai kontraksi atrium.
Fungsi : sebagai pace maker, karena gelombang rangsangan yang terjadi di
sini akan merangsang kontraksi ventrikel.
63
PENYEBARAN RANGSANGAN KONTRAKSI
Berawal :dari SA NODE
64
PEMBULUH DARAH PD JANTUNG
Arteria coronaria
Bersifat nutritif, memberi makan pada jantung.
Merupakan end arteri: terdiri atas 1 batang dengan
banyak cabang.
Klinis : bila tersumbat, sabut otot jantung banyak
yang mati, penyakitnya disebut myocard infarct.
Daya regenerasi dari otot jantung tidak ada.
Pada partial myocard infarct, otot jantung yang
mati diganti oleh jaringan ikat.
65
PERSARAFAN
N.VAGUS(para sympatis)
Sifat parasympatis, rangsangan para sympatis akan
mengakibatkan denyut jantung melambat (bradycardia).
NERVUS SYMPATIS
Rangsangan akan mengakibatkan denyut jantung menjadi
cepat (tachycardia).
Ganglion otonom
pd bagian belakang jantung, sabut-sabut post
ganglionernya yang tidak bermyelin memasuki otot jantung.
66
THE HEART AS AN EFFECTOR IN
BLOOD PRESSURE REGULATION
67
TERIMA KASIH