Anda di halaman 1dari 127

KULIAH 5

PENGENDALIAN

Prof. Dr. -Ing. Ir. Misri Gozan, M.Tech


Mata Kuliah
Pengantar Teknik Bioproses

Program Studi Teknik Bioproses| DTK FTUI


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

“Measurement is the first step that leads to control and eventually to


improvement. If you can’t measure something, you can’t understand it.
If you can’t understand it, you can’t control it. If you can’t control it,
you can’t improve it.” H. James Harrington
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Latar Belakang Sejarah


 Manusia vs. Mikroorganisma
Infeksi  Penyakit:
– epidemics
– Pandemics
– Plagues

Kita mau mereka MATI / LEMAH


 Manusia perlu Mikroorganisma
– Makanan dan Minuman Kesehatan
– Material Hayati
– Pengolahan Limbah

Kita mau mereka HIDUP / KUAT


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Bubonic Plague atau “the Black Death”

 Epidemik seluruh Eropa abad Pertengahan (13 & 14)


 40 juta tewas (sekitar 1/3 penduduk benua tsb)
 Penyebab (etiological agent) Yersinia pestis (gram
(-) batang) dengan 2 Vektor (Tikus dan kutu)
 Kutu menggigit Yersinia pestis
 Bakteri menggandakan diri di dalam aliran darah
(Bacteremia)
 Bakteri menempatkan diri pada kelenjar limpa
(lymph), khususnya ketiak (axillary) dan
selangkangan
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Bubonic Plague Infection

 Jika tidak dirawat  50 % Mortality Rate


 Jika menyebar ke paru-paru  Pneumonic Plague
sangat berbahaya (hampir 99 % Mortality Rate)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Humans vs. Microbes


 Dalam sejarahnya, Mikroorganisma hampir selalu
memenangkan peperangan
 Sepanjang 1 ½ abad terakhir, manusia mulai
memenangkan peperangan lebih sering.
Mengapa? Sebagiannya karena kita memiliki
kemampuan “Mengendalikan pertumbuhan”
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Smallpox

Variola virus
Menyebar tahun 1977 (Somalia)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Tujuan Pengendalian
• penghilangan semua bentuk mikroorganisma
hidup .
• digunakan untuk benda keras dan hindari
Sterilisasi pengubahan sruktur kimia objek yang
disterilisasi.
• Contoh: Penggunaan Radiasi dan Nanofiltrasi

• Hanya mikroba tertentu yang kita matikan atau


Pemusnahan dirusak struktur hidupnya.
selektif • Contoh= Pemanasan susu dengan pasteurisasi

• Tujuannya hanya menghambat


pertumbuhan sebagian atau keseluruhan
Penghambatan mikroorganisma tetapi tidak
pertumbuhan mematikannya
• Contoh= Penggunaan natrium benzoat pada
roti
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Istilah yang Digunakan:

 Sterilisasi vs. Disinfeksi  Disinfektan vs. Antiseptik


 Sterilisasi  Disinfektan
– Menghancurkan semua – Bahan antimikrobial

bentuk kehidupan digunakan pada obyek


sasaran inanimate
 Disinfeksi  Antiseptik
– Mengghancurkan – Bahan antimikrobial

patogen atau organisma digunakan pada jaringan


tak dikehendaki hidup
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Metode Pengendalian Mikroba


1. Fisika
Perlakuan suhu
Penyinaran atau radiasi
Penyaringan atau filtrasi
Penghisapan atau desikasi
Proses bertekanan tinggi
Pengaturan aktivitas air
2. Kimiawi
Aktiseptik dan desinfektan
Bahan pengawet
Antimikroba
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Terminologi dalam Perlakuan Kimiawi

Antimikrob • Senyawa kimia yang dapat mematikan

a ataupun menghambat mikroorganisma

• Senyawa kimia yang menghentikan


“…-statik” pertumbuhan mikroba

• Senyawa yang tidak hanya mematikan,


“…–lytik” namun juga menyebabkan lysis

• Senyawa yang mematikan sel


“…-cidal” • Contoh: bacteriocidal dan fungicidal
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Cidal vs Statik
 Bactericidal – membunuh bakteria
 Bacteristatic – menghambat pertumbuhan bakteria
 Contoh:
– Fungicidal: bahan dgn sulfur 0,08-0,5%; natural  minyak2 dari: Jojoba,
kayumanis, pohon teh, Kelp (rumput laut)
– Fungistatik: Sertaconazole/Imidazole (yang rentan: Candida albicans,
Epidermophyton floccosum, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton
rubrum), Terconazole (kewanitaan)
– Algacidal: Copper sulphate, sangat beracun, and polyquat (utk kolam
renang, misal: n-alkyl-dimethyl benzyl ammonium chloride , dialkyl
monomethyl isomers)
– Algastatic: copperchlorine
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Aktivitas Antimicrobial
Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Antimicrobial antara lain:
1. Suhu
2. Waktu
3. Konsentrasi bahan Antimikrobial
4. Jenis Mikroba
5. Aktivitas Mikroba
6. Keberadaan bahan organik
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Targets of Antimicrobial Agents

 1. Cell membrane

 2. Enzymes & Proteins

 3. DNA & RNA


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Metode Perlakuan Fisik

Penyinaran atau
Perlakuan suhu radiasi (ionizing,
nonionizing)

Metode
Perlakuan Fisik
Penghisapan atau
Penyaringan atau desikasi
filtrasi (lyophilization,
osmotic pressure)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Perlakuan Suhu

 Tujuan  menurunkan populasi sel sampai level


yang tidak berbahaya.
 Terdiri dari dua jenis perlakuan :
– Perlakuan Suhu Tinggi
– Perlakuan Suhu Rendah
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Physical Methods of Microbial Control

 1. Heat
– works by denaturing enzymes and proteins
 A. Thermal Death Point (TDP)
– lowest temp. at which all microorganism in
a liquid culture are killed in 10 minutes
 B. Thermal Death Time (TDT)
– minimum length of time in which all
microorganisms in a liquid culture are killed
at a given temperature
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Moist Heat

 1. Boiling Water
– kills vegetative bacterial cells, Fungi and many
viruses
– not effective for endospores and some viruses
– Hepititis (20 min)
– Some spores may survive boiling water for up
to 20 hrs
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Moist Heat
 2. Autoclave (Steam under pressure)
– preferred method of sterilization

– Water boils at 100 C


– Increasing the pressure raises the Temp.
– 15 lbs./ per sq. inch (psi) ------> 121 C

– 121 C for 15 min.


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Kilit Ampule
 Spores of Bacillus stearothermophilus
 Fermentable sugar
 pH indicator
– basic - red
– acid - yellow
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Dry Heat
 1. Direct Flaming
– Inoculating Loop and Needle 100% effective
 2. Incineration
– disposable wastes (paper cups, bags, dressings)
 3. Hot Air Sterilization
– Oven ( 170 C for 2 hours)
– used on substances that would be damaged by moist heat sterilization
 gauzes, dressings or powders
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Suhu Tinggi
 Faktor yang mempengaruhi keefektifan perlakuan
panas adalah komposisi dari lingkungan mikroba.
 Suhu dan waktu pemanasan yang tinggi selama
sterilisasi  untuk mengendalikan pertumbuhan
Clostridium botulinum  bakteri thermophilik (tahan
panas) yang dapat hidup dalam kondisi anaerobik
(tidak ada oksigen)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Metode Fisik dengan Perlakuan Suhu

Insinerasi • Suhu yang digunakan adalah 600 hingga 1500 derajat celsius.

• membutuhkan ruang panas sebagai lingkungan inkubasi


Udara panas kering • Dapat dilakukan di dalam oven
• Digunakan untuk non-liquid yang tidak meleleh pada suhu
oven (160-170°C atau di atasnya)

Uap bertekanan • Uap air panas lebih effektif karena meningkatkan kecepatan
Rendah penetrasi panas ke dalam bahan.

• Alat ini menggunakan aliran bertekanan untuk mencapai suhu


Autoclaving 121°C pada 15-17 psia minimum 15 menit.

• medium yang telah mendidih didinginkan, diinkubasi pada


beberapa jam dan kemudian dididihkan kembali dan proses
Tindalisasi ini diulangi sampai 3 kali.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Penggunaan Panas yang Umum Dilakukan untuk


Mengontrol Bakteri
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Kinetika Perlakuan Panas


 Salah satu metode yang terbaik untuk mengembangkan perlakuan panas yang efektif
adalah dengan mengukur waktu reduksi decimal atau nilai D (decimal reduction time).
 Nilai D adalah ukuran kesensitifan mikroba dan didefinisikan sebagai waktu yang
diperlukan untuk berkurangnya populasi hidup sampai 10 kalinya pada suhu tertentu.
 TDT adalah waktu yang diperlukan oleh sel untuk mencapai 100 (effectifly zero) pada
suhu yang diberikan.
 Nilai Z digunakan untuk mengukur sensitivitas mikroba terhadap perubahan suhu dan
didefinisikan sebagai besarnya kenaikan suhu yang diperlukan untuk penurunan TDT
sebesar sepuluh kali.
 Setelah nilai Z diperoleh, dapat digunakan untuk memprediksi kecepatan kematian
mikroba (-microbe’s death rate) pada medium tertentu dan pada beberapa lethal
suhu
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Suhu Rendah (Pasteurisasi)

 Pasteurisasi : teknik pengendalian mikroba dengan


menggunakan panas yang membunuh mikroba patogen
dalam suhu tertentu.
 Kerap digunakan untuk pengolahan serta pengawetan susu
dan juga untuk menghilangkan berpindahnya patogen
Coxiella burnetti, Mycobacterium tuberculosis, Brucella,
Staphylococcus, salmonella dan E. coli strain O157:H7. C.
burnetti
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Proses Pasteurisasi
(Metode Batch)

 Cairan yang hendak


dipanaskan ditaruh
dalam sebuat tempat
yang berisi pengaduk
dan jaket yang berisi
sirkulasi air pemanas,
uap ataupun heating
coils yang didalamnya
ada air bersuhu tinggi
atau uap.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Batch Pasteurizer Tipe Vat


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Batch Pasteurizer Tipe Vat (Cont’d)

Susu Dibiarkan
selama Didinginkan
dipanaskan
proses
agitasi

Modifikasi :
Memanaskan susu dengan aliran turbulen
sebelum masuk ke dalam vat
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Metode flash atau kontinyu


 Mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan
metode batch.
 Bahan yang dipasteurisasi dilakukan secara kontinyu
pada HE.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Jenis Pasteurisasi
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Menggunakan pemanasan
Pasteurisasi makanan pada suhu 66°C
Batch selama 30 menit.
Tetapi, hampir semua
peralatan modern
menggunakan pasteursasi
cepat.

Perlakuan yang dilakukan


Pasteurisasi pada suhu 71°C selama 15
Cepat detik. Dikenal juga
dengan istilah
HighTemperature Short
Time (HTST)
Pasteurization.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Tujuan Pasteurisasi
 Pasteurisasi :
- mengeliminasi bakteri patogen
- mengurangi sedikit kerusakan pada
makanan selama proses berlangsung
Laboratorium biologi
Di laboratorium biologi, senyawa yang sensitif
terhadap panas biasanya perlu perlakuan
tambahan pada preparasi media kultur.
Pada makanan, memisahkan senyawa yang
sensitif lebih mudah dilakukan, yaitu dengan
tidak mencampurkannya pada saat
permulaan
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Penyinaran
 Adalah teknik penyinaran di sini adalah penyinaran
yang merusak mikroorganisme

penyinaran dengan gelombang elektromagnetik


berenergi tinggi seperti sinar gamma, sinar X, Sinar
UV atau penyinaran elektron.
 Hanya radiasi elektromagnetik dengan energy yang
tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan pada
mikroorganisme.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Penyinaran

Radiasi Radiasi
Radia Nir-
ionisasi si ionisasi

Radiasi ionisasi lebih merusak sel


dibandingkan dengan radiasi nir-ionisasi

Sinar X, sinar gamma dan radiasi elektron : radiasi


ionisasi.
Sinar UV : nonionizing
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Penyinaran

Sinar
Gamma Sinar
&X UV

 Pada level yang sangat  Dapat merusak DNA.


tinggi dapat  Hal ini disebabkan sinar
menyebabkan denaturasi UV dapat membentuk
protein. ikatan kovalen dengan
 Pada dosis rendah dapat basa yang mencegah sel
bereaksi dengan membelah diri (replikasi
beberapa molekul dan transkripsi).
(kebanyakan air)  Hal tersebut dapat
menghasilkan spesies menyebabkan kematian
yang sangat reaktif. jika tidak diperbaiki
oleh sel sendiri.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Decimal Reduction Dose


D10 (Gy)a dalam
Mikroorganisme Tipe Mikroorganisma
makanan segar
Pseudomonas putida Gram-negatif, 85
bakteri bentuk batang
Campylobacter jejuni Gram-negatif slender-rod 140
shaped bacteria
E. coli (O157:H7) Short gram-negatif, 260
bakteri bentuk batang
Lactobacillus species Gram-positif, 600
bakteri bentuk batang
Clostridium perfringens Gram-positif, 710
(vegetatif cells) bakteri bentuk batang.
Clostridium botulinum Gram-positif, 2300
(spores) bakteri bentuk batang.
Deinococcus radiodurans Gram-negatif, 2800
bakteri bentuk kokos
Aspergillus Mold 500
Saccharomyces cerevisiae Yeast 500
Coxsackievirus Virus 4500
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Decimal Reduction Dose (Cont’d)

D10 : decimal reduction dose dan sama dengan nilai


D untuk proses thermal yaitu jumlah radiasi dalam
satuan Gray yang diperlukan untuk menurunkan
populasi sampai sepuluh kalinya .

Satu Gray didefinisikan sebagai absorpsi 1 joule


radiasi per kilogram.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Keunggulan Teknik Sterilisasi Radiasi


• Suhu bahan yang diproses relatif tetap
(tidak mengalamai peningkatkan suhu
1. yang berarti)

• Dapat dilakukan pada suhu kamar


2
• Tidak meninggalkan residu dan dapat
dilakukan pada alat dalam keadaan
terkemas sehingga praktis dan tidak
3 terjadi rekontaminasi.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Cont’d
 Teknik sterilisasi konvensional dengan
pemanasan tinggi dapat merusak cita rasa
beberapa jenis makanan yang tak tahan panas.
 Penggunaan gas (metode kimiawi) pada
sterilisasi konvensional sering meninggalkan
residu bahan beracun yang tentunya sangat
berbahaya untuk dikonsumsi.
 Jika metode sterilisasi gas ini dilakukan pada
makanan kaleng, setelah disterilkan makanan
perlu diinkubasikan sekitar 2 minggu untuk
menghilangkan residu racun.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Filtrasi
 menghilangkan mikroba yang terdapat di
dalam larutan yang tidak dapat dilakukan
dengan cara lain.

 Di industri makanan, filtrasi banyak digunakan


pada bir untuk menghilangkan ragi sebelum
dimasukkan ke dalam botol.

 Filtrasi tidak efektif untuk menghilangkan


virus karena bentuk virus yang terlalu kecil.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Jenis Filter

• Tipe paling lama dan terdiri


dari setumpuk lapisan dari
Depth filter serat kertas, asbes atau fiber
glass.

• Terbuat dari bahan polimer


Membran yang memiliki tensile strength
filter yang tinggi.

• Digunakan untuk menjerat


Nucleopore bakteri pada permukaan
membran sebuah membran pengujian
mikroskopik berikutnya.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Mengurangi Aktifitas Air

1.
• Pemanasan

2.
• Freeze drying
• Penambahan garam atau
3.
gula

Kedua metode pertama secara langsung


menghilangkan air dari sampel dan dua metode
yang terakhir tergantung pada hydrophilicity dari
garam dan gula untuk mengikat air.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Proses Tekanan Tinggi


(High-Pressure Processing)

 Tekanan = 10-80 atm yang digunakan dalam


pengolahan makanan berbentuk cair ataupun
padat.
 Disebut sebagai proses High-hydrostatic
pressure (HHP) atau Ultra-high pressure (UHP)
 Pada tekanana sebesar 100-800 Mpa maka suhu
proses dapat berada pada rentang 32 oF (0 oC)
hingga 212 oF (100 oC).
 Waktu proses : dari milisekon sampai 20 menit.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

 Variasi suhu dan waktu proses mempengaruhi


perubahan senyawa kimia dan mikroorganisme
dalam makanan.
Pemanasan Adiabatis

90
80
70
60
Suhu (oC) 50
40
30
20
10 Air Minyak Jagung Salsa

0
0 200 400 600 800
Tekanan (MPa)

Naiknya suhu air, minyak jagung dan salsa karena kompresi


adiabatis
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

ukura
n

Efek
HPP
komposis
bentu
i
k
makanan

HPP bekerja secara spontan dan menyeluruh pada


keseluruhan massa dari makanan.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Dapat mengubah pH
makanan sebagai dari
KOMPRESI tekanan. Perubahan dan
MAKANAN
pergeseran pH harus
diketahui dalam setiap
proses pengolahan
makanan.

Fungsi tekanan perlu juga


diperhatikan karena sangat Perubahan
mempengaruhi inaktivasi aktivitas air
mikroba pada makanan.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

• Meningkatkan inaktivasi
dari bakteri patogen
T = 45-50 oC maupun mikroba
pembusuk dalam
makanan.

• digunakan untuk
T : 90-110 oC menginaktivasi
P : 500-700 pembentukan spora
MPa bakteri seperti
Clostridium botulinum.

Dengan demikian, proses HPP menunjukkan proses


yang menghambat bahkan membunuh sel bakteri.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Resistensi Bakteri terhadap Tekanan

Tekana • Staphyloccocus
n aureus
Tinggi • Salmonella spp
Tekana • Vibrio
n parahaemolyticu
Renda s
• Bakteri patogen
h
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Akibat HPP pada Bakteri


Yersinia Salmonella
L. monocytogenes
enterocolitica typhimurium
• Mengikuti aturan • membutuhkan • membutuhkan
5log cycle tekanan 350 tekanan 375 Mpa
dengan tekanan MPa
275 Mpa dalam
15 menit di
medium PBS

Salmonella
E. coli S. aureus
enteritidis
• O157:H7 • membutuhk • membutuhkan
membutuhk an tekanan tekanan 450
an 700 MPa 700 Mpa Mpa
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Aplikasi HPP

untuk mengendalikan
Dalam susu UHT, 400
E. coli O157:H7 NCTC
MPa/50 °C/15 min 500 MPa/50 °C/15
12079 dan S. aureus
mengurangi populasi mengurangi 6 log
NCTC 10652 pada
E. coli mendekati 5log cfu/g S. aureus
pengolahan susu dan
cfu/g
ayam
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Filtration

 Removes microorganisms
from solutions that might
be damaged by heat
– culture media
– enzymes
– vaccines
– antibiotics
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Radiation

 1. Ionizing Radiation
– gamma rays & x-rays
 penetrates most substances
 Used on substances that could be
damaged by heat
– plastic petri dishes
– plastic syringes
– catheters
– surgical gloves
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Radiation
 2. Non-Ionizing Radiation
– UV Light
 does not penetrate plastic, glass or proteinaceous matter
 Used to reduce microbial populations
– hospital rooms
– nurseries
– operating rooms
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Pasteurization
 Disinfection - not sterilization (removes
unwanted organisms)

 Mycobacterium tuberculosis
– 63 oC selama 30 menit
– 72 oC selama 15 detik (HTST, High Temperature
Short Time)
 Thermodurics
– Dapat hidup bertahan pada suhu (pasteurisasi)
tinggi.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Methods used to control Microbial Growth

 1. Heat
– Moist Heat
 Boiling Water
 Steam Heat (Autoclave)
– Dry Heat
 Direct Flaming
 Incineration
 Hot Air Sterilization (Oven)
 2. Filtration
 3. Radiation
– Ionizing Radiation
– Non-Ionizing Radiation
 4. Pasteurization (Heat)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

STERILIZERS
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Dry heat (I)

 Mechanism: protein denaturation, enzyme inhibition, and RNA and


DNA breakdown
 Protein coagulation (complete denaturation) (e.g. egg albumin)
– 50 % water: 56 oC
– 25 % water: 74-80 oC
– 18 % water: 80-90 oC
– 6 % water: 145 oC
– 0 % water: 160-170 oC
 Time-temperature in sterilization with dry air (to inactivate bacterial
spores)
– 170 o
C for 60 min
– 160 o
C for 120 min
– 150 o
C for 150 min
– 140 o
C for 180 min
– 121 o
C for overnight
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Dry heat (II)


 Advantages
– Deep penetration
– Less corrosivity
 Disadvantages
– High temperature
– Long sterilization period
– Deterioration of materials
 Used only for those materials that can not be
sterilized by moist heat: petroleum, oil, powers,
sharp instruments, and glassware
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Moist heat (I)


 Mechanism: protein denaturation, enzyme inhibition, RNA and DNA
breakdown
 Advantage
– Low temperature and short sterilization period (121 oC for 15-30 min)
 Disadvantage
– Less penetration
– Moisture damage
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Moist Heat (II) (A steam autoclave)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Ionizing Radiation (I)

 Electromagnetic radiations: γ radiation, x-ray,


and electrons
 Particle radiations: α radiation, β radiation,
meson, positron, neutrino
 Mechanism: single or double-strand breakage in
DNA
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Ionizing Radiation (II)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Ionizing Radiation (III)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Ionizing Radiation (IV)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Ionizing Radiation (V)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Ionizing Radiation (VI)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Gaseous Chemical Sterilization (I)


 Alkylating agents (Alkylation of DNA)
– Ethylene oxide
– Propylene oxide
– Formaldehyde
– Beta-propiolactone
 Oxidizing agents (Oxidation of proteins and nucleic acids)
– Hydrogen peroxide
– Peracetic acid
– Chlorine dioxide
– Ozone
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Gaseous Chemical Sterilization (II)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Gaseous Chemical Sterilization (III)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Surface-Active Agents
 Amphiphilic compounds
 Anionic, cationic, nonionic, and amphoterics
 Cationic surfactants: Quaternary ammonium
compounds
– Basic structure:
 One nitrogen atom
 Four carbon atoms covalently linked to the nitrogen atom
 An anion eletrostatically linked to the nitrogen atom
– Mechanism: Protein denaturation, enzyme inhibition,
and disruption of cytoplasmic membrane
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Quaternary Ammonium Compounds (I)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Quaternary Ammonium Compounds (II)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Quaternary Ammonium Compounds (III)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Quaternary Ammonium Compounds (IV)

 Advantages
– Low toxicity
– Low corrosivity
– Stable at high temperature and wide pH range
– Relatively tolerable with organic load
 Disadvantage
– Not effective against viruses, protozoa, and spores
– Less effective at low temperature
– Inhibited by most anionics and hard water salts
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Quaternary Ammonium Compounds (V)


(Applications)
 General surface disinfectant
 Industrial application (hot water in large commercial laundry)
 Swimming pool water??? Drinking water (emergency situation)???
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Phenol Compounds (I)


 Structure
 Mechanism
– Bacteria: denaturation of proteins, inhibition of enzymes, damages on
plasma membrane
– Viruses and fungi: Unknown
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Phenol Compounds (II)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Phenol Compounds (III)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Phenol Compounds (IV)


 Advantages
– Effective against viruses, bacteria, and fungi
– Stable in concentrate
– Tolerable for organic load and hard water
 Disadvantages
– Not effective against spores
– High toxicity
– Not effective at low temperature
– Incompatible with nonionic and cation surfactants
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Phenol Compounds (V)

 General surface disinfectant


 Gemicidal soaps and lotions, antiseptics,
preservatives in cosmetics, and mouthwash
preparation (Listerine)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Iodine and Iodine Compounds (I)


 Chemistry
 Antimicrobial agents: I2 (free iodine), HOI
(hypoiodous acid), H2OI+ (Iodine cation)
 Mechanism: protein denaturation, damages in
plasma membrane, and nucleic acid breakdown
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Iodine and Iodine Compounds (II)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Iodine and Iodine Compounds (III)


 Advantage
– Effective against viruses, bacteria, fungi, protozoa and bacterial/fungal
spores
– Low toxicity
– Very stable in concentrate
 Disadvantages
– Chemical hazard (staining)
– Less effective at low temperature
– Relatively corrosive at high temperature
– Expensive
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Iodine and Iodine Compounds (IV)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Peroxygen Compounds (I)


 Hydrogen peroxide, peracetic acids, perfomic acid,
and perpropionic acids
 Mechanism: hydroxyl radicals: proteins, lipids, and
DNA
 Very effective on most microbes including spores
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Peroxygen Compounds (II)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Peroxygen Compounds (III)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Peroxygen Compounds (IV)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Peroxygen Compounds (V)


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Peroxygen Compounds (VI)


 Advantages
– Strong, fast-acting
– Effective against most microbes including spores
– No toxicity
– No environmental concern
– Effective over wide pH (up to 7.5) and temperature ranges (40
o
F – 150 oF)
– Stable in concentrate
– Tolerable for organic load
 Disadvantages
– Limited stability at use solution
– Corrosive on soft surfaces (brass, copper, and mild and
galvanized steel)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Peroxygen Compounds (VII)


 Excellent surface disinfectants
 Industrial water systems (Legionella control)
 Wastewater disinfection
 Antiseptics
 Cold sterilization of phamatheuticals (emulsions, hydrogels,
ointments, and powders)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Metode Perlakuan Kimiawi

Yaitu dengan melakukan penambahan zat kimia


untuk mematikan maupun mencegah
pertumbuhannya dengan tujuan untuk
mengontrol mikroorganisma
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Perbandingan Perlakuan Fisik dan Kimia

Perlakukan
Perlakukan Fisik
Kimiawi
Hanya mempengaruhi
populasi mikroba pada
Dapat memberikan
saat dilakukan
proteksi yang kontinyu
perlakuan, tetapi tidak
setelahnya
Dapat membuat
Tidak menimbulkan mikroba menjadi
resistenasi mikroba resistan terhadap
terhadap kondisi fisik senyawa kimia
tertentu tertentu sehingga
tidak effektif lagi
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Efek Senyawa terhadap Mikroorganisme

 Tergantung pada TIPE dan KONSENTRASI-nya


 Contoh:
Dapat merusak DNA atau dapat
Konsentrasi mengoksidasi beberapa tipe
Rendah makromolekul

Konsentrasi Dapat merusak protein dan membran


Tinggi

• Penambahan konsentrasi pada senyawa antimikroba


dapat meningkatkan keefektifannya
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Contoh Senyawa Kimia pada Perlakuan Kimiawi


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

1. Antiseptik

Digunakan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh


mikroba ataupun sepsis

Menghambat ataupun mematikan mikroorganisme

Aman digunakan pada kulit dan selaput lendir (mucous


membrane), tetapi biasanya tidak boleh ditelan.

Contohnya termasuk senyawa mercurial (mengandung merkuri),


silver nitrat, larutan iodine, alkohol dan deterjen

Berguna untuk sabun cuci tangan dan untuk perawatan luar luka.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Antiseptik dan Kegunaannya


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

2. Desinfektan

Dapat mematikan mikroorganisma dan kemungkinan dapat


mematikan spora tetapi tidak aman digunakan untuk jaringan
hidup (kulit makhluk hidup)

Umumnya termasuk senyawa klorin seperti hipoklorin, sama


baiknya dengan cairan alkali, tembaga sulfat dan senyawa
ammonium

Disinfektan yang cukup kuat untuk mengeliminasi semua bentuk


makhluk hidup pada sebuah area biasanya disebut sebagai
sterilan

Digunakan untuk berbagai tempat yang tidak dapat digunakan


dengan metode panas maupun radiasi
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Desinfektan dan Kegunaannya


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Desinfektan

• Yaitu populasi beberapa mikroorganisma yang tumbuh pada


permukaan-permukaan dan melindungi dirinya dengan
mengeluarkan lapisan polisakarida
• Contoh plak gigi, lendir, batu licin

Biofilm • Biofilm dapat memperlambat atau bahkan mencegah


terjadinya difusi disinfektan ke mikroba dan menghilangkan
keeffektifan senyawa tersebut sehingga menyebabkan
masalah yang cukup hebat dalam bidang pengobatan dan
industri

Komposis • Senyawa organik pada konsentrasi yang tinggi akan


mengurangi potensi disinfektan sehingga sebelum

i Bahan pemakaian biasanya permukaan dibersihkan terlebih daulu


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

3. Bahan Pengawet
• Merupakan senyawa statik yang ditambahkan
pada makanan dan bahan-bahan kedokteran
De untuk menghambat pertumbuhan mikroba,

fin sehingga dapat meningkatkan keamanan dan


waktu simpan
isi

• Tidak boleh beracun


Sy • Harus aman untuk kehidupan manusia
ar
at
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

3. Bahan Pengawet (Cont’d)

Garam

Contoh
Nitirit
Bahan Parabe
Pengaw n

et

Sulfit
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Garam
Garam dari asam organik (propionat, sorbat, benzoat dan laktat) adalah bahan
pengawet yang bekerja dengan menaikkan konsentrasi proton pada sitoplasma
beberapa mikroba

Pada kondisi sedikit asam akan terjadi protonasi mengubahnya menjadi non polar,
sehingga dapat menembus membran sel

Di dalam sel, senyawa asam ini berdisosiasi (melepas proton) dikarenakan konsentrasi
proton di dalam sitoplasma yang lebih rendah

larutan yang mengandung senyawa organik harus mempunyai pH 5,5 atau lebih rendah
untuk menjadi bahan pengawet yang efektif
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Paraben

Turunan dari fenol dan memiliki efek merusak


yang besar

Menghambat pertumbuhan bakteri dengan


merusak membran sel, sehingga
menghambat masuknya nutrisi dan
menghilangkan daya penggerak proton
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Sulfit

Sangat reaktif, menyerang protein, gugus


prosthetic, gula dan asam nukleat

Menghambat termasuk membran sitoplasma,


replikasi DNA, sintesa protein dan beberapa
macam enzim di dalam sitoplasma

Dengan konsentrasi yang rendah dapat


menghambat bakteri , ragi dan jamur
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Nitrit

Biasanya ditambahkan pada daging asap untuk mencegah


pertumbuhan dan produksi racun Chlostridium botulinum

Mempunyai efek menghambat dua enzim, pyruvate-


ferrodoxin oksidoreduktase dan ferrodoxin

Penghambatan terhadap kedua enzim ini mengakibatkan


kerusakan pusat proses metabolisme C. botulinum,
mencegah energy untuk pembelahan, berkecambahnya
spora dan pertumbuhannya
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Bahan Pengawet yang Lazim dan Kegunaanya


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

4. Antibiotik

Senyawa yang dapat menghambat ataupun mematikan


mikroorganisma

Memiliki berat molekul yang rendah yang menghambat


ataupun mematikan mikroorganisma lain dan efektif
walaupun pada konsentrasi yang sangat kecil

Ditemukan pertama kali sebagai hasil metabolisma


beberapa mikroorganisma

Sangat berguna untuk penyembuhan penyakit


Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

5. Etilen Oksida

Ethilen-oksida sebagai
Umumnya digunakan sterilant (agen pen-
dalam sterilisasi steril) karena dapat Daya penetrasi yang
industri pengalengan membunuh mikroba tinggi
makanan (termasuk virus) dan
endospora bakteri

Berbentuk cair pada


suhu dibawah 10,8 oC Bersifat racun dan juga
(di atas suhu ini, segera Sangat reaktif flammable (mudah
menguap dengan terbakar)
cepat)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Etilen Oksida (Cont’d)


 Sterilisasi Ethilen-oksida yang digunakan secara komersil
dalam industri pengalengan makanan biasanya
menggunakan 10% sampai dengan 20% ethilen-oksida
dalam CO2 karena:

Konsentrasi ethilen- Pencampuran dengan


oksida yang rendah CO2 dapat menghambat
(10% - 20%) cukup kebakaran karena
aman untuk menghindari sifatnya yang dapat
kebakaran karena ‘mematikan’ api.
sifatnya yang mudah
terbakar (flammable)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Cont’d

Gambar 2. Alat sterilisasi ethilen-oksida


sterilization (Courtesy dari Sterox-o-
matic). (A) Pembuangan Udara, (B)
Pelembaban, (C) Gas Masuk, (D)
Sterilisasi, (E) Gas Keluar, (F) Udara
Masuk
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Pengukuran Aktifitas Mikroba

 Tujuan:
1. Untuk membuktikan senyawa yang
sebenarnya memiliki aktifitas antimikroba
yang diinginkan
2. Untuk menentukan konsentrasi antimikroba
yang dibutuhkan untuk menghambat
organisma tertentuuntuk memperoleh
kekuatan membasmi yang maksimum
dengan menggunakan antimikroba yang
minimum
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Keefektifan senyawa bergantung pada:

Alam mikroba
yang menjadi
target

Konsentrasi
Jumlah aerasi
mikroba

Komposisi
lingkungan waktu
pH
kontak dengan
senyawa

Suhu
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Minimum Inhibitory Concentration (MIC)

Adalah konsentrasi terendah dari senyawa yang masih mampu


menghambat pertumbuhan bakteri

Hasil ini akan valid jika pada kondisi tes yang spesifik

Untuk menguji ketahanan beberapa mikroba terhadap satu senyawa


antimikroba dibutuhkan kondisi tes yang telah distandardisasi secara
tepat

Konsentrasi minimum dimana senyawa tersebut dapat mematikan


suatu mikroorganisma dan disebut sebagai minimal lethal
concentration (MLC)
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Pengujian dengan MIC


Diukur menggunakan beberapa tube yang
berisi medium dimana bakteri akan tumbuh
secara normal

Setiap tube tersebut berisi senyawa yang diuji


dengan konsentrasi yang semakin kecil di
setiap tubenya

Setiap tube diinokulasi dengan mikroba dan


setelah masa inkubasi

Tube yang tidak terjadi pertumbuhan dicatat

Konsentrasi terendah dari senyawa


antimikroba yang dapat mencegah
pertumbuhan disebut sebagai MIC
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Agar Diffusion Method

Dapat diuji beberapa senyawa yang berbeda secara simultan


pada cawan agar yang sama

Tidak seperti metode sebelumnya, metode ini tidak dapat


memperoleh MIC karena tidak mudah untuk mengetahui
konsentrasi pada tempat yang berbeda di dalam agar

Metode diffusi pada agar lebih berguna untuk mengukur


suatu perkiraan kesensitifan antibiotik terhadap suatu
bakteri
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Pengujian dengan Agar Diffussion Method

suatu kultur mikroba disebarkan di atas sebuah cawan


agar yang mengandung medium yang akan mendukung
pertumbuhannya

Senyawa antimikroba diresapkan ke dalam sebuah disk,


kemudian disk tersebut diletakkan di atas agar dan
cawan diinkubasi pada suhu yang tepat untuk mikroba

Selama inkubasi senyawa antimikroba mendiffusi dari


disk ke dalam agar sehingga terbentuk perbedaan
konsentrasi dimana yang terbesar di dekat piringan dan
semakin jauh dari disk konsentrasinay semakin
berkurang
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Pengujian dengan Agar Diffussion Method


(Cont’d)

Jika suatu mikroba terhambat oleh senyawa tersebut,


maka mikroba tersebut tidak akan tumbuh di dekat
disk, dimana kita lihat suatu daerah yang kosong di
suatu lahan bakteri yang tumbuh

Semakin jauh dari disk, dimana konsentrasi


antimikroba semakin rendah, pertumbuhan akan
semakin terlihat

Ukuran dari daerah kosong sekeliling disk


mengindikasikan potensi dari antimikroba terhadap
bakteri yang diuji
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Sterilisasi

Inaktivasi (penghilangan) semua


bentuk-bentuk kehidupan dan virus-
virus pada daerah yang spesifik

PENTING!!!

Menghindari bahan-bahan dari


kontaminasi mikroorganisme lain
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Jika sterilisasi tidak dilakukan:

Mikroba yang tidak


diinginkan dapat
tumbuh sehingga
investigasi biologis
menjadi SULIT atau
GAGAL
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Tempat Terjadinya Kontaminasi

Permukaan alat media saat


penyimpanan

Kertas timbangan

Permukaan lainnya yang kontak


dengan media
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Coba Pikirkan
1. Seseorang yang bekerja di pabrik susu mengatakan kepada anda bahwa semua bakteri pathogen akan
mati jika mengalami pasteurisasi selama 1 menit. Benarkah demikian?

2. Umumnya dalam riset mikrobiologi, untuk menumbuhkan mikroba tertentu (misal mikroba A) maka
media harus di autoclave, apa tujuannya? Dan pada suhu dan berapa lama autoclave biasa dilakukan?

3. Apa yang dimaksud dengan thermodurics?

4. Dari kelompok berikut ini, manakah yang termasuk ke dalam kategori: antibiotik, desinfektan, dan
sterilisator?

 penicillin

 sabun

 autoclave

 alkohol

 formalin

 tetrasiklin

 oven
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Coba Pikirkan (Cont’d)

1. Anda diminta mengelola pabrik jamu modern. Jamu kental cair dikemas dalam botol plastik
bermerek “SehatSegarLezat”. Buatlah metode-metode singkat pengendalian mikroba pada
setiap unit kerja berikut:
(A) Persiapan bahan utama, yaitu akar jahe, akar temulawak, kadar padatan ini mencapai
15% berat produk.
(B) Pengolahan susu murni (dibeli langsung dari peternak sapi).
(C) Pengolahan air bersih. Di lokasi banyak air tanah. Harga bahan bakar mahal sehingga
tidak mungkin mensterilkan air dengan pemanasan. Kadar air mencapai 50% dalam
produk.
(D) Bahan “pengawet” apa yang anda sarankan agar tetap “natural”. Mengapa memilih
bahan tersebut?
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Coba Pikirkan (Cont’d)

(A) Jelaskan 3 tujuan Pengendalian Mikroorganisma


(B) Jelaskan perbedaan Disinfektan dengan Antiseptik
(C) Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi Aktivitas Antimikroba
(D) Berikan contoh untuk masing-masing cidal dan statik berikut:

Cidal Statik
Fungi-

Alga-

(E) Apa yang dimaksud dengan Thermal Death Point (TDP)dan Thermal Death
Time (TDT)?
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Coba Pikirkan (Cont’d)


(A) Apa yang dimaksud dengan Thermal Death Point (TDP)dan Thermal Death
Time (TDT)?
(B) Terangkan pada kolom keefektifan metode pengendalian berikut

Perlakuan Suhu Keefektifan

Insinerasi > 500 °C (atau di atas suhu


lebur materialnya)

Perebusan (Boiling) 100 °C

Autoklaf dan pressure 121 °C selama 15 menit pada15


cooker
p.s.i.

Dry heat (hot air oven) 160 °C selama 2 jam

(C) Sebutkan 3 cara mengurangi aktivitas air


(D) Pada Teknis Radiasi dikenal teknik ionisasi dan non ionisasi. Sebutkan pada
masing-masing teknik tersebut: 1 jenis saja yang termasuk teknik tersebut dan 2
contoh penggunaannya.
Pengantar Teknik Bioproses| Kuliah 05

Coba Pikirkan (Cont’d)


1. Tim riset anda akan memulai melakukan penelitian dalam waktu 1-2 jam lagi. Anda diminta
untuk melakukan sterilisasi terhadap beberapa peralatan laboratorium berupa tabung-tabung
reaksi yang berbahan gelas, Gelas Erlenmeyer, Pinset stainless steel dan beberapa botol
gelas Schott. Sebutkan beberapa pilihan yang bisa anda lakukan?
2. Suatu saat anda diminta bekerja dengan suatu jenis jamur di dalam ruangan tertutup di
dalam lab yang memiliki kemungkinan kontaminasi oleh jamur lainnya sangat tinggi. Ketika
anda memasuki ruangan, tampak tidak begitu banyak alat-alat, dan hanya ada 2 buah meja
berbahan logam. Permukaan meja tersebut serta dinding ruang berbahan keramik. Ada
sedikit peralatan kecil berbahan plastik. Apa saja yang akan anda lakukan untuk mencegah
pertumbuhan jamur-jamur lain sebelum ruangan lab diintroduksi oleh jamur anda?

Anda mungkin juga menyukai