Anda di halaman 1dari 31

TESIS

UPAYA PENINGKATAN KINERJA DOKTER BERDASARKAN HASIL


ANALISIS RISK AWARENESS DALAM PENGISIAN REKAM MEDIS RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ANWAR MEDIKA SIDOARJO

NUNGKY TANIASARI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
MINAT STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
SURABAYA
2015
DATA MASALAH
Tabel 1.1 Kelengkapan Pengisian Rekam Medis di RSU Anwar Medika Sidoarjo Tahun
2012-2014

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

BULAN LENGKAP LENGKAP LENGKAP


∑ % ∑ % ∑ %
JAN 10218 88.07 12669 85.91 13714 86.95
FEB 9871 89.51 14683 87.45 13052 86.43
MAR 10472 91.14 15324 87.55 16081 88.51
APRIL 11566 89.40 17089 88.89 14504 86.50
MEI 9427 88.95 15236 87.38 15921 88.79
JUNI 10051 90.12 15889 87.74 15665 89.32
JULI 10005 87.92 14486 87.29 16095 88.95
AGT 9412 89.35 15064 88.29 16959 89.70
SEPT 11661 90.55 14544 88.28 18675 90.24
OKT 10982 90.70 14050 86.56 18705 89.39
NOV 11532 87.60 14113 86.20 17898 89.52
DES 11446 88.65 15231 87.92 18901 88.30
TOTAL 126643 178378 196170
RATA-
10554 89.33 14865 87.46 16347 88.50
RATA

(Sumber : Unit Rekam Medis RSU Anwar Medika)


Tabel 1.2 Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan
Dokumen yang Harus Diisi oleh Dokter di RSU Anwar Medika Sidoarjo Tahun
2012-2014

RM RM RM RM TOT
RM1 RM2 RM 3 3.1 RM4 12.1 14 15 AL %
DOKTER TL TL TL TL TL TL TL TL TL TL
Umum 1404 2484 972 864 972 756 0 2484 9936 19.1
Bedah 648 0 540 540 0 648 0 0 2376 4.5
Obsgyn 540 0 864 540 216 1836 108 108 4212 8.1
Pediatri 324 0 324 216 0 324 0 0 1188 2.2
Interna 1404 0 1188 1296 108 1620 0 0 5616 10.8
Mata 216 0 216 108 0 216 0 0 756 1.4
Saraf 540 0 2592 2592 108 3240 0 0 9072 17.4
THT 216 0 108 108 0 216 0 0 648 1.2
Paru 1512 0 1512 1728 0 1836 0 0 6588 12.6
Jantung 972 108 864 864 0 540 0 0 3348 6.4
Kulit 108 0 324 216 0 108 0 0 756 1.4
Rehab
Medis 108 0 0 0 0 108 0 0 216 0.4
Urologi 216 0 216 216 0 324 0 0 972 1.8
Orthopedi 1404 0 324 324 1188 216 0 0 3456 6.6
Bedah
Saraf 648 0 648 648 0 648 108 108 2808 5.4

JUMLAH 10260 2592 10692 10260 2592 12636 216 2700 51948
MASALAH PENELITIAN

Kelengkapan pengisian rekam medis rawat


inap di RSU Anwar Medika Sidoarjo pada
tahun 2012-2014 rata-rata sebesar 88,43 %
masih di bawah Standar Pelayanan Minimal
(100%)
KAJIAN MASALAH
Faktor Individu (Dokter) Faktor Organisasi Faktor Pekerjaan
A. Demografi 1. Vlsi 1. Standar Prosedur
1. Umur 2. Misi Operasional
2. Jenis Kelamin 3. Tujuan 2. Desain dokumen
3. Status Pernikahan 4. Budaya rekam medis
4. Masa kerja 5. Pengawasan
B. Kemampuan dan
ketrampilan
1. Kemampuan
2. Ketrampilan
C. Sikap dan psikologis
1. Komitmen Organisasi
2. Keterlibatan Kerja
3. Stres kerja
4. Persepsi
5. Motivasi
Kelengkapan pengisian rekam medis
6. Tipe Kepribadian rawat inap di RSU Anwar Medika Sidoarjo
7. Frekuensi Informasi yang Risk pada tahun 2012-2014 rata-rata sebesar
diterima Awareness 88,43 % masih di bawah Standar
8. Pengetahuan Pelayanan Minimal (100%)
9. Respon negatif
terhadapTuntutan pekerjaan
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tipe kepribadian, frekuensi informasi yang diterima,
pengetahuan, respon negatif terhadap tuntutan pekerjaan, risk
awareness dan kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian
rekam medis rawat inap?
2. Bagaimana hubungan tipe kepribadian, frekuensi informasi
yang diterima, pengetahuan, dan respon negatif terhadap
tuntutan pekerjaan dengan risk awareness dokter dalam
kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap?
3. Bagaimana hubungan tipe kepribadian dan pengetahuan dokter
dengan kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam
medis rawat inap?
4. Bagaimana hubungan risk awareness dengan kinerja dokter
dalam kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap?
5. Bagaimana upaya peningkatan kinerja dokter dalam
kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum penelitian ini adalah menyusun


upaya peningkatan kinerja dokter berdasarkan
hasil analisis risk awareness dalam pengisian
rekam medis rawat inap di RSU Anwar Medika
Sidoarjo.
TUJUAN KHUSUS
1. Menganalisis tipe kepribadian, frekuensi informasi yang
diterima, pengetahuan, respon negatif terhadap tuntutan
pekerjaan, risk awareness dan kinerja dokter dalam
kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap.
2. Menganalisis hubungan tipe kepribadian, frekuensi informasi
yang diterima, pengetahuan, dan respon negatif terhadap
tuntutan pekerjaan dengan risk awareness dokter dalam
kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap.
3. Menganalisis hubungan tipe kepribadian dan pengetahuan
dokter dengan kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian
rekam medis rawat inap.
4. Menganalisis hubungan antara risk awareness dengan kinerja
dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap.
5. Menyusun upaya peningkatan kinerja dokter dalam
kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap.
LANDASAN TEORI

1. Teori kinerja Gibson


2. Teori kinerja Kopelman
3. Definisi risiko
4. Definisi risk awareness
5. Faktor yang mempengaruhi risk awareness
6. Penilaian risk awareness
7. Kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan
rekam medis
8. Analisis dokumen rekam medis
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Faktor Organisasi Faktor Pekerjaan
Faktor Individu 1. Vlsi 1. Jenis
A. Demografi 2. Misi 2. Kejelasan
1. Umur 3. Nilai Organisasi 3. Identitas
2. Jenis Kelamin 4. Tujuan 4. Otonomi
3. Status Pernikahan 5. Struktur 5. Sistem feedback
4. Jumlah Tanggungan 6. Standar 6. Tekanan waktu
5. Pengalaman kerja 7. Seleksi 7. Tantangan
6. Pendidikan dan 8. Kepimimpinan 8. Frekuensi perubahan dalam hal
Pelatihan 9. Iklim teknis
B. Kemampuan dan 10. Budaya
ketrampilan
1. Kemampuan
2. Ketrampilan
C. Sikap dan psikologis
1. Komitmen Organisasi
2. Keterlibatan Kerja
3. Kepuasan kerja
4. Stres kerja
5. Persepsi
6. NiIai Individu
7. Motivasi

8. Tipe kepribadian
(realistic,investigative,artistic,social,en Kinerja
terprising)
9. Pengetahuaan Risk Awareness

10. Frekuensi informasi yang


diterima
11. Respon negatif terhadap tuntutan
pekerjaan
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Analitik kuantitatif
2. Rancang bangun penelitian
Cross sectional study menggunakan metode survey.
3. Lokasi dan waktu penelitian
Di RSU Anwar Medika Sidoarjo. Pengumpulan data dilakukan
bulan Maret 2015.
3. Populasi Penelitian
Populasi adalah dokter di RSU Anwar Medika Sidoarjo.
4. Sampel Penelitian
Dokter umum dan dokter spesialis RSU Anwar Medika
Sidoarjo.
5. Teknik Pengambilan Sampel dan Besar Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode random
sampling. Besar sampel 34 orang.
KERANGKA OPERASIONAL
Menganalisis risk awareness, frekuensi
informasi yang diterima, pengetahuan, dan Kuisioner
respon negatif terhadap tuntutan pekerjaan

Tes Kepribadian
Menganalisis tipe kepribadian dokter Holland

Menganalisis hubungan antara tipe kepribadian, frekuensi


informasi, pengetahuan dan respon negatif terhadap tuntutan
pekerjaan dengan risk awareness

Menganalisis kinerja dokter dalam kelengkapan Checklist


pengisian rekam medis rawat inap

Menganalisis hubungan antara risk awareness , tipe


kepribadian, dan pengetahuan dengan kinerja dokter dalam
kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap

Isu Strategis

Melaksanakan FGD Telaah peneliti

Menyusun upaya peningkatan kinerja dokter


dalam kelengkapan pengisian rekam medis
rawat inap
6.Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka operasional di atas, maka beberapa
variabel yang akan diukur adalah :
a. Kepribadian
b. Informasi
c. Pengetahuan
d. Tuntutan pekerjaan
e. Risk awareness
f. Kinerja
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Tabel 4.1 Definisi operasional variabel, sub variabel, cara pengukuran, skala
data dan kriteria hasil
N Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Kriteria Hasil Skala
o Data
1 Risk Awareness Tingkat pengakuan dokter terhadap Kuisioner dengan 12 a.Risk awareness Ordinal
potensi kerugian akibat tidak pertanyaan (No 1-12). Terdiri diklasifikasikan sangat
lengkapnya pengisian rekam medis dari 6 pertanyaan tertutup dan tinggi jika skor 30-36
rawat inap yang meliputi: 6 pertanyaan terbuka. b.Risk awareness
a. Jenis risiko yaitu risiko hukum, I. Untuk pertanyaan tertutup : diklasifikasikan tinggi
risiko keselamatan pasien, risiko a. Setiap jawaban sangat jika skor 22-29
akreditasi, risiko keuangan sesuai diberi nilai 3. c.Risk awareness
b. Akibat yang terjadi jika tidak b. Setiap jawaban sesuai diklasifikasikan rendah
mengisi rekam medis rawat inap diberi nilai 2. jika skor 12-21
secara lengkap pada pasien, institusi, c. Setiap jawaban tidak d.Risk awareness
dan dokter sesuai diberi nilai 1. diklasifikasikan sangat
d. Setiap jawaban sangat rendah jika skor 0-11
tidak sesuai diberi nilai
0.
II. Untuk pertanyaan terbuka
a. Jika jawaban benar diberi
nilai 3
b. Jika jawaban salah diberi
nilai 0
Nilai dari setiap jawaban
dijumlahkan kemudian
dihitung skornya dari kedua
jenis pertanyaan tertutup dan
terbuka.
2 Kinerja dokter Pelaksanaan kelengkapan Observasi dengan Dari hasil IMR masing- Nomina
pengisian rekam medis rawat inap menggunakan Checklist masing dokter tersebut l
oleh dokter berdasarkan standar kelengkapan rekam medis kemudian
isi rekam medis menurut berdasarkan standar isi diklasifikasikan menjadi
Permenkes nomor 269 tahun 2008 rekam medis sesuai dengan dua yaitu :
setelah pasien rawat inap Permenkes nomor 269 1. Rekam Medis
diputuskan pulang tahun 2008. dinyatakan lengkap jika
Dari hasil checklist IMR 0-10%
kelengkapan pengisian 2. Rekam Medis
rekam medis rawat inap dinyatakan tidak
kemudian dihitung dengan lengkap jika IMR >10%
rumus:
IMR (Incomplete Medical
Record) =
∑ RM tak lengkap x100%
∑ RM yang diteliti
3 Tipe Pola khas dari pikiran, perasaan, Tes Kepribadian Holland Tipe Kepribadian : Nomina
Kepribadian dan tingkah laku yang 1. Realistic l
membedakan orang satu dengan 2. Investigative
yang lain dan tidak berubah lintas 3. Social
waktu dan situasi didasarkan pada 4. Conventional
penelitian Holland terdiri dari lima 5. Enterprising
tipe yaitu : Realistic, Investigative, 6. Artistic
Social, Conventional, Enterprising,
Artistic

a. Realistic Cenderung memilih aktivitas yang


memerlukan kekuatan, koordinasi
dan skill

b.Investigative Cenderung memilih aktivitas yang


melibatkan berpikir,
mengorganisir, dan memahami

c. Social Cenderung memilih aktivitas yang


berhubungan dengan
memberikan bantuan dan
membangun hubungan antar
manusia

d. Cenderung memilih aktivitas yang


Conventional berhubungan dengan aturan-
aturan, kebijakan, perintah,
4. Frekuensi Pendapat dokter tentang frekuensi Kuisioner dengan 5 a. Informasi dinyatakan Ordinal
Informasi yang manajemen RS menyampaikan pertanyaan (No 13-17). banyak jika skor 13-
diterima kepada dokter terkait jenis dan 1. Untuk setiap jawaban 15
dampak risiko jika rekam medis sangat sesuai diberi nilai b. Informasi dinyatakan
rawat inap tidak diisi lengkap 3. cukup jika skor 9-12
melalui pertemuan khusus dimana 2. Untuk setiap jawaban c. Informasi dinyatakan
terjadi komunikasi dua arah. sesuai diberi nilai 2. kurang jika skor 5-8
3. Untuk setiap jawaban d. Informasi dinyatakan
tidak sesuai diberi nilai 1. sangat kurang jika
4. Untuk setiap jawaban skor 0-4
sangat tidak sesuai diberi
nilai 0.
Nilai dari setiap jawaban
dijumlahkan kemudian
dihitung skornya.
5 Pengetahuan Gambaran yang diketahui oleh Kuisioner dengan 8 a.Pengetahuan Ordinal
dokter tentang rekam medis rawat pertanyaan (No18-25). dinyatakan baik jika
inap yang mencakup : 1. Untuk setiap jawaban skor 7-8
a. Regulasi pemerintah tentang yang benar diberi nilai 1. b.Pengetahuan
rekam medis 2. Untuk setiap jawaban dinyatakan cukup jika
b. Manfaat rekam medis yang salah diberi nilai 0. Skor 4-6
c. Aspek legal rekam medis Nilai dari setiap jawaban c.Pengetahuan
dijumlahkan kemudian dinyatakan kurang jika
dihitung skornya. Skor 0-3
6 Respon Tanggapan negatif dokter Kuisioner dengan 3 a. Tuntutan pekerjaan Ordinal
negative terhadap Permenkes 269 tahun pertanyaan (No 26-28). dinyatakan sangat
terhadap 2008 tentang rekam medis yang 1. Untuk setiap jawaban tinggi jika skor 7-9
tuntutan diimplementasikan dalam sangat sesuai diberi nilai b. Tuntutan pekerjaan
pekerjaan kebijakan RS dalam hal 3. dinyatakan tinggi
kelengkapan pengisian rekam 2. Untuk setiap jawaban jika skor 5-6
medis rawat inap dalam jangka sesuai diberi nilai 2. c. Tuntutan pekerjaan
waktu 1x24 jam setelah pelayanan. 3. Untuk setiap jawaban dinyatakan rendah
tidak sesuai diberi nilai 1. jika skor 2-4
4. Untuk setiap jawaban d. Tuntutan pekerjaan
sangat tidak sesuai diberi dinyatakan sangat
nilai 0. rendah jika skor 0-
Nilai dari setiap jawaban 1
8.Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner untuk
mengidentifikasi faktor informasi, pengetahuan,
tuntutan pekerjaan, dan risk awareness. Sedangkan
untuk mengetahui faktor kepribadian dokter, digunakan
instrumen tes kepribadian Holland. Untuk menilai
kinerja dokter dalam pengisian berkas rekam medis
rawat inap digunakan checklist kemudian dihitung nilai
IMR.
9. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data dengan crosstabulasi dan Fisher Exact
Test
HASIL DAN ANALISIS DATA
1. Tipe Kepribadian, Frekuensi Informasi Yang Diterima,
Pengetahuan, Respon Negatif Terhadap Tuntutan Pekerjaan, Risk
Awareness, Dan Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan pengisian
Rekam Medis Rawat Inap
Tipe Kepribadian

Distribusi tipe kepribadian dokter dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Distribusi Tipe Kepribadian Dokter

No. Tipe Kepribadian Frekuensi Persentase


1 Investigative 19 55,9
2 Social 13 38,2
3 Realistic 1 2,9
4 Artistic 1 2,9
5 Conventional 0 0
6 Enterprising 0 0
Total 34 100
Frekuensi Informasi yang Diterima

Distribusi frekuensi informasi yang diterima oleh dokter terkait jenis dan

dampak risiko akibat kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap yang tidak

lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Informasi yang Diterima

No. Frekuensi Informasi Frekuensi Persentase


1 Banyak 2 5,9
2 Cukup 10 29,4
3 Kurang 22 64,7
Total 34 100

Pengetahuan Dokter tentang Rekam Medis

Distribusi pengetahuan dokter dalam hal regulasi pemerintah terkait rekam

medis, manfaat dan aspek legal rekam medis dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9 Distribusi Pengetahuan Dokter

No. Pengetahuan Frekuensi Persentase


1 Kurang 23 67,6
2 Cukup 11 32,4
Total 34 100
Respon Negatif Terhadap Tuntutan Pekerjaan

Distribusi respon negatif tuntutan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10 Distribusi Respon Negatif Terhadap Tuntutan Pekerjaan

Respon negatif terhadap tuntutan


No. Frekuensi Persentase
pekerjaan
1 Rendah 10 29,4
2 Tinggi 18 52,9
3 Sangat Tinggi 6 17,6
Total 34 100

Risk Awareness Dokter

Distribusi tingkat risk awareness dokter dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11 Distribusi Dokter Berdasarkan Tingkat Risk Awareness

No. Risk Awareness Frekuensi Persentase


1 Rendah 16 47,1
2 Tinggi 12 35,3
3 Sangat Tinggi 6 17,6
Total 34 100
Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan pengisian Rekam Medis Rawat Inap

Distribusi kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis rawat

inap dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12 Distribusi Kinerja Dokter dalam Kelengkapan pengisian Rekam Medis
Rawat Inap

Kelengkapan pengisian Rekam


No. Frekuensi Persentase
Medis Rawat Inap
1 Tidak Lengkap 27 79,4
2 Lengkap 7 20,6
Total 34 100
2. Hubungan Antara Tipe Kepribadian, Frekuensi Informasi
Yang Diterima, Pengetahuan, Respon Negatif Terhadap
Tuntutan Pekerjaan Dengan Risk Awareness Dokter Dalam
Kelengkapan pengisian Rekam Medis Rawat Inap
Tabel 5.13 Tabulasi Silang dan Fisher Exact Test antara Tipe Kepribadian dengan
Risk Awareness

Risk Awareness
Rendah Tinggi Sangat Total
Tinggi
Investigative n 9 6 4 19
% 47,4% 31,6% 21,1% 100,0%
Tipe Social n 6 5 2 13
Kepribadian % 46,2% 38,5% 15,4% 100,0%
Realistic n 1 0 0 1
% 100,0% 0,0% 0,0% 100,0%
Artistic n 0 1 0 1
% 0,0% 100,0% 0,0% 100,0%
n 17 12 6 34
Total
% 47,1% 35,3% 17,6% 100,0%
Fisher Exact test sig. p= 0,940 (p>0,05)

Berdasarkan Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dokter yang memiliki tipe

kepribadian investigative memiliki kecenderungan risk awareness nya rendah.

Dokter berkepribadian social memiliki kecenderungan risk awareness nya juga

rendah. Dokter yang memiliki kepribadian realistic menunjukkan kecenderungan

risk awareness nya rendah.


Tabel 5.14 Tabulasi Silang dan Fisher Exact antara Informasi yang Diterima
dengan Risk Awareness

Risk Awareness
Rendah Tinggi Sangat Total
Tinggi
Kurang n 11 8 3 22
% 50,0% 36,4% 13,6% 100,0%
Informasi yang Cukup n 5 3 2 10
Diterima % 50,0% 30,0% 20,0% 100,0%
Banyak n 0 1 1 2
% 0,0% 50,0% 50,0% 100,0%
n 17 12 6 34
Total
% 47,1% 35,3% 17,6% 100,0%
Fisher Exact Test p=0,584 (p>0,05)

Tabel 5.15 Tabulasi Silang dan Fisher Exact antara Pengetahuan dengan Risk
Awareness

Risk Awareness
Rendah Tinggi Sangat Total
Tinggi
Kurang n 12 6 5 24
% 52,2% 26,1% 21,7% 100,0%
Pengetahuan
Cukup n 4 6 1 11
% 36,4% 54,5% 9,1% 100,0%
n 16 12 6 34
Total
% 47,1% 35,3% 17,6% 100,0%
Fisher Exact Test p=0,304 (p<0,05)
Tabel 5.16 Tabulasi Silang Dan Fisher Exact Antara Respon Negatif Terhadap
Tuntutan Pekerjaan Dengan Risk Awareness

Risk Awareness
Rendah Tinggi Sangat Total
Tinggi
Rendah n 7 2 1 10
Respon
% 70,0% 20,0% 10,0% 100,0%
negatif
Tinggi n 9 7 2 18
terhadap
% 50,0% 38,9% 11,1% 100,0%
tuntutan
Sangat tinggi n 0 3 3 6
pekerjaan
% 0,0% 50,0% 50,0% 100,0%
n 16 12 6 34
Total
% 47,1% 35,3% 17,6% 100,0%
Fisher Exact Test p=0,042 (p<0,05)
3.Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dan Pengetahuan
Dokter Dengan Kinerja Dokter Dalam Kelengkapan Pengisian
Rekam Medis Rawat Inap.

Tabel 5.17 Tabulasi Silang dan Fisher Exact antara Tipe Kepribadian dengan
Kelengkapan pengisian Rekam Medis Rawat Inap

Kelengkapan pengisian Rekam


Medis Total
Lengkap Tidak Lengkap
Realistic n 0 1 1
% 0,0% 100,0% 100,0%
Investigative n 5 14 19
Tipe % 26,3% 73,7% 100,0%
Kepribadian Artistic n 0 1 1
% 0,0% 100,0% 100,0%
Social n 2 11 13
% 15,4% 84,6% 100,0%
n 7 27 34
Total
% 20,6% 79,4% 100,0%
Fisher Exact Test p=0,794 (p>0,05)
Tabel 5.18 Tabulasi Silang dan Fisher Exact antara Pengetahuan dengan
Kelengkapan pengisian Rekam Medis Rawat Inap

Kelengkapan pengisian
Rekam Medis Total
Lengkap Tidak Lengkap
Cukup n 2 9 11
% 18,2% 81,8% 100,0%
Pengetahuan
Kurang n 5 18 23
% 21,7% 78,3% 100,0%
n 7 27 34
Total
% 20,6% 79,4% 100,0%
Fisher Exact Test p=1,000 (p>0,05)
4. Hubungan Antara Risk Awareness Dengan Kinerja Dokter
Dalam Kelengkapan pengisian Rekam Medis Rawat Inap

Tabel 5.19 Tabulasi Silang dan Fisher Exact antara Risk Awareness dengan
Kelengkapan pengisian Rekam Medis Rawat Inap

Kelengkapan pengisian Rekam Medis


Total
Lengkap Tidak Lengkap
Rendah n 0 16 16
% 0,0% 100,0% 100,0%
Risk Tinggi n 4 8 12
Awareness % 33,3% 66,7% 100,0%
Sangat n 3 3 6
tinggi % 50,0% 50,0% 100,0%
n 7 27 34
Total
% 20,6% 79,4% 100,0%
Fisher Exact Test p=0,006 (p<0,05)
Tabel 5.20 Isu Strategis dan Hasil FGD

N Isu Strategis Hasil FGD


o
1. 52,9% dokter yang merespon 1. Dokter umum yang bertugas di ruang
negatif terhadap tuntutan rawat inap membantu melengkapi rekam
pekerjaannya masih tinggi. medis dokter spesialis setelah pasien
Tuntutan pekerjaan yang dinyatakan pulang, supaya dalam jangka
dimaksud adalah adanya waktu 24 jam rekam medis telah terisi
kebijakan RS tentang lengkap.
kelengkapan pengisian rekam
medis rawat inap dalam jangka
waktu 1x24 jam setelah
pelayanan.

2. 47,1% dokter risk awareness nya 1. Perlu diadakan sosialisasi oleh direktur
rendah. dan komite medis kepada para dokter
tentang regulasi, manfaat, dan aspek legal
rekam medis.
2.Perlu diadakan in house training untuk
para dokter terkait jenis risiko dan dampak
risiko akibat pengisian rekam medis yang
tidak lengkap, dimana narasumber sesuai
dengan kompetensi masing-masing.
Misalnya ahli hukum, petugas dari BPJS,
tim akreditasi RS.
3. Dokter umum yang bertugas di ruang
rawat inap membantu melengkapi rekam
medis dokter spesialis setelah pasien
dinyatakan pulang, supaya dalam jangka
waktu 24 jam rekam medis telah terisi
lengkap.
4. Ditambahkan data ketidaklengkapan
pengisian rekam medis dokter dalam
evaluasi bulanan kinerja dokter. Sehingga
semua dokter mengetahui kinerjanya
masing-masing dalam pengisian rekam
medis.
5. Dipertimbangkan diberikan reward dan
punishment kepada dokter atas kinerjanya
dalam pengisian rekam medis. Reward
yang diberikan bukan berupa uang tunai,
melainkan dalam bentuk fasilitas
keikutsertaan seminar atau workshop.
Sedangkan punishment berupa penundaan
pemberian profit sharing.
PENUTUP

1. Sebagian besar dokter memiliki tipe kepribadian investigative, dokter


merasa frekuensi informasi yang diterima tentang jenis dan dampak
risiko masih kurang, dokter merespon negatif terhadap tuntutan
pekerjaannya tinggi, dan sebagian dokter tingkat risk awarenessnya
rendah.
2. Sebagian besar dokter kelengkapan pengisian rekam medis rawat
inapnya tidak lengkap. Kelengkapan pengisian rekam medis di RSU
Anwar Medika sebesar 20,6% masih di bawah Standar Pelayanan
Minimal (100%).
3. Tipe kepribadian, frekuensi informasi yang diterima, dan pengetahuan
dokter tentang rekam medis tidak berhubungan dengan risk
awareness dokter.
4. Tipe kepribadian dan pengetahuan dokter tentang rekam medis tidak
berhubungan dengan kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian
rekam medis rawat inap.
5. Respon negatif terhadap tuntutan pekerjaan berhubungan dengan
risk awareness.
6. Risk awareness dokter berhubungan dengan kinerja dokter dalam kelengkapan
pengisian rekam medis rawat inap.
7. Upaya peningkatan kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis
rawat inap adalah sebagai berikut :
a) Perlu diadakan sosialisasi oleh direktur dan komite medis kepada para dokter
tentang regulasi, manfaat, dan aspek legal rekam medis.
b) Perlu diadakan in house training untuk para dokter terkait jenis risiko dan
dampak risiko akibat pengisian rekam medis yang tidak lengkap, dimana
narasumber sesuai dengan kompetensi masing-masing. Misalnya ahli hukum,
petugas dari BPJS, tim akreditasi RS.
c) Dokter umum yang bertugas di ruang rawat inap membantu melengkapi rekam
medis dokter spesialis setelah pasien dinyatakan pulang, supaya dalam jangka
waktu 24 jam rekam medis telah terisi lengkap.
d) Ditambahkan data ketidaklengkapan pengisian rekam medis dokter dalam
evaluasi bulanan kinerja dokter. Sehingga semua dokter mengetahui kinerjanya
masing-masing dalam pengisian rekam medis.
e) Dipertimbangkan diberikan reward dan punishment kepada dokter atas
kinerjanya dalam pengisian rekam medis. Reward yang diberikan bukan berupa
uang tunai, melainkan dalam bentuk fasilitas keikutsertaan seminar atau
workshop. Sedangkan punishment berupa penundaan pemberian profit
sharing.
f) Dipertimbangkan penggunaan Rekam Medis Elektronik (RME) untuk
jangka panjang.
g) Dievaluasi kembali desain rekam medis rawat inap agar lebih mudah
teknis pengisiannya. Pengisian dengan metode checklist dirasa lebih
mudah dan cepat. Meminimalkan duplikasi pengisian dalam
dokumen rekam medis.
Saran
1. Manajemen RS membentuk Panitia Rekam Medis dimana
keanggotaannya terdiri dari perekam medis dan melibatkan tenaga
kesehatan seperti dokter, bidan, perawat untuk membangun sistem
rekam medis yang baik.
2. Manajemen RS hendaknya mendukung terciptanya lingkungan kerja
yang kondusif untuk para dokter.
3. Manajemen RS mempertimbangkan merekrut dokter tetap yang
dapat memberikan pelayanan di RSU Anwar Medika purna waktu.
4. Manajemen RS mempertimbangkan desain rekam medis rawat inap
agar lebih mudah dalam pengisiannya. Pengisian dengan metode
checklist dirasa lebih mudah dan cepat. Meminimalkan duplikasi
dalam pengisian dokumen rekam medis rawat inap.
5. Saran untuk peneliti selanjutnya dapat dilakukan riset operasional

Anda mungkin juga menyukai